Anda di halaman 1dari 12

Materi Pertemuan ke-2

Pengertian, Ruang Lingkup , Metode


Psikologi Agama Kelas4 A
Oleh:
Dr. Yuminah, MA,Si
Pengertian Psikologi dan Agama

Psikologi, • Bahasa Yunani “psyche” dan


“logos”. “Psyche” artinya jiwa dan “logos” artinya ilmu

berasal dari
adalah ilmu yang mempelajari tentang

Psikologi jiwa baik mengenai macam-macam gejalanya, proses maupun latar


belakangnya.

Psikologi dan mempunyai dua arti yang berbeda


meskipun keduanya memiliki aspek kajian yang sama yaitu aspek
batin manusia
agama
Pengertian Agama
Agama Psikologi Agama Menurut Ahli Pengertian Psi.Agama

• Psikologi agama menurut Jalaluddin yaitu • Psikologi agama dengan demikian


• Latin “religio”, yang berarti obligation psikologi dan agama. merupakan cabang psikologi yang meneliti
atau kewajiban. dan mempelajari tingkah laku manusia
• Agama dalam Encyclopedia of Philosophy • Kedua kata ini memiliki pengertian yang dalam hubungan dengan pengaruh
adalah berbeda. Psikologi secara umum diartikan keyakinan terhadap agama yang dianutnya
kepercayaan kepada Tuhan yang selalu sebagai ilmu yang mempelajari gejala jiwa serta kaitannya dengan perkembangan
hidup, yakni kepada jiwa dan manusia yang normal, dewasa dan beradab. usia masing-
Sedangkan psikologi agama termasuk masing. Upaya untuk mempelajari tingkah
kehendak Illahi yang mengatur alam
psikologi khusus yang mempelajari sikap laku keagamaan tersebut dilakukan melalui
semesta dan mempunyai dan tingkah laku seseorang yang timbul
hubungan moral dengan umat manusia. pendekatan psikologi. Jadi penelahaan
dari keyakinan yang dianutnya berdasarkan tersebut merupakan kajian empiri.
• Menurut Harun Nasution, agama berasal pendekatan psikologi.
dari kata al-dîn yang berarti undang- • Menurut Zakiah Daradjat, psikologi agama
undang atau hokum. meneliti dan menelaah kehidupan
• Religi (Latin) atau relegere yang beragama pada seseorang dan
berarti mengumpulkan dan membaca. mempelajari berapa besar pengaruh
religare berarti keyakinan agama itu dalam sikap dan
mengikat. tingkah laku serta keadaan hidup pada
• Kata agama terdiri dari “a” yang artinya umumnya. Di samping itu, psikologi agama
“tidak”, dan juga mempelajari pertumbuhan dan
“gama”; atau “pergi” jadi berarti tetap perkembangan jiwa agama pada
ditempat atau diwarisi turun seseorang, serta faktor-faktor yang
menurun. mempengaruhi keyakinan tersebut..
Ruang Lingkup

Proses Beragama

Kesadaran Beragama

Pengalaman Beragama
Objek dan lapangan psikologi agama
• Menyangkut gejala-gejala kejiwaan
dalam kaitannya dengan realisasi
keagamaan (amaliah) dan
mekanisme antara keduanya.
• Meminjam istilah Zakiah Daradjat,
psikologi agama membahas tentang
kesadaran agama (religious
counciousness) dan pengalaman
agama (religious experience)
Ruang lingkup psikologi agama
❖ Bermacam-macam emosi yang menjalar di luar kesadaran yang
ikut menyertai kehidupan beragama orang biasa (umum),
seperti rasa lega dan tenteram setelah sholat, rasa lepas dari
ketegangan batin sesudah berdo`a atau membaca ayat-ayat suci
al-Qur’an, perasaan tenang, pasrah dan menyerah setelah
berdzikir dan ingat kepada Allah ketika mengalami kesedihan
dan kekecewaan.
❖ Berbagai macam perasaan dan pengalaman seseorang secara
individu terhadap Tuhannya, misalnya rasa tenteram dan
kelegaan batin.
❖ Mempelajari, meneliti dan menganalisis pengaruh kepercayaan
akan adanya hidup sesudah mati (akhirat) pada tiap-tiap orang.
❖ Meneliti dan mempelajari kesadaran dan perasaan orang
terhadap kepercayaan yang berhubungan dengan surga dan
neraka, serta dosa dan pahala yang turut memberi pengaruh
terhadap sikap dan tingkah lakunya dalam kehidupan.
❖ Meneliti dan mempelajari bagaimana pengaruh penghayatan
seseorang terhadap ayat-ayat suci, kelegaan batinya
Sejarah Psikologi Agama
• Perkembangan di Barat
a. Abad ke-19
Setelah munculnya berbagai penemuan tentang ilmu pengetahuan alam dan teknologi oleh para ilmuwan
Barat, ilmu alam semakin berkembang. Penelitian ilmiahpun tidak hanya ditujukan untuk alam saja, tetapi
juga untuk manusia sebagai penghuninya. Terbitnya buku karya Darwin yang berjudul Origin of Species pada
tahun 1859, mengisyaratkan bahwa kehidupan manusia ternyata dapat diamati dan diteliti secara rasional.
20 tahun kemudian, Wilhem Wundt (1832-1920) dari Universitas Leipziq, mendirikan sebuah laboratorium
untuk merancang damemanfaatkan metode eksperimental yang disesuaikan untuk studi tentang perilaku
manusia. Sehingga pada tahun 1879 disebut-sebut sebagai tahun kelahiran psikologi ilmiah modern. Pada
tahun-tahun selanjutnya psikologi ilmiah modern makin menjadi ilmu pengetahuan yang mapan setelah
berhasilnya eksperimen yang dilakukan oleh Wundt tersebut. Akan tetapi di sisi lain agama seakan luput dari
perhatian, hal inikarena agama dianggap sebagai hal yang tabu dan suci untuk dibahas secara ilmiah.
Menurut mereka penjelasan dan penyelesaian tentang hal-hal yang berhubungan dengan agama seharusnya
dicari dari kitab suci.
• Hal inilah yang mengakibatkan pada paruh kedua abad 19 psikologi agama belum dikenal. Menurut para ahli
psikologi agama Barat, kajian mengenai psikologi agama telah populer sejak akhir abad ke-19. Pada masa itu
psikologi yang kian berkembang digunakan sebagai alat kajian agama. Kajian semacam itu dapat membantu
pemahaman terhadap cara bertingkah laku, berpikir dan menemukan perasaan keagamaan. Di antara buku
tentang psikologi agama yang terbit saat itu adalah “The Psycology of Religion”, yang dikarang oleh Edwin
Diller Starbuck (tahun 1899). Kemudian disusul buku karangan
George Albert Coe (tahun 1900) yang berjudul “The Spiritual Life”
Sejarah Psikologi Agama
• Abad ke-20
Seiring dengan berkembangnya psikologi pada akhir abad
ke-19, pada awal abad ke-20 buku-buku yang mengkaji
psikologi agama semakin banyak dikarang dan dikaji oleh
ilmuwan- ilmuwan Barat. Di antara buku-buku tersebut
adalah:
• • Intinya perkembangan psikologi agama di Barat
1) Revelation of Devine Love (1901), oleh Dame julian. mengalami
Buku ini mengkaji tentang wahyu. pasang surut bersamaan dengan perkembangan
2) The Varieties of Religious Experience (1903), berasal psikologi
dari kumpulan materi kuliah William James di Skotlandia. modern. Pada tahun 1890-an, psikologi
3) The Religious Consiousness (1920), oleh J.B Pratt. Buku berkembang pesat, tetapi pada tahun 1930-1950
ini mengakji tentang kesadaran beragama.
4) Studies in Islamic Mysticism (1921), oleh R.A psikologi agama mengalami penurunan.
Nicholson. • Setelah itu meningkat lagi, bahkan berkembang
Buku ini secara khusus mempelajari mengenai aliran pesat pada tahun 1970 sampai sekarang.
sufisme dalam Islam.
5) The Belief in God and Immorality (1921), oleh Menurut Thouless, sejak terbitnya buku The
J.H.Leuba. Varietes of ReligionExperience tahun 1903, maka
6) The Shadu (1921), oleh A.J. Appasamy dan B.H. langkah awal kajian psikologi agama mulai diakui
Streeter. oleh para ahli psikologi dan dalam jangka waktu
Buku ini membahas tentang kehidupan beragama umat tiga puluh tahun kemudian, banyak buku-buku
Hindu. lain diterbitkan dengan konsep yang serupa, Di
7) An Introductionto the Psycology of Religion (1923), antara buku-buku tersebut adalah The Psychology
Robert H. Thouless of Religion karangan Edwind Diller Starbuck yang
mendahului karangan Wlilliam James.houless.
Perkembangan di Timur


Di dunia Timur, khususnya di wilayah-wilayah kekuasaan Islam,
tulisan-tulisan yang memuat kajian tentang hal serupa belum sempat
dimasukkan. Padahal, tulisan Muhammad Ishaq ibn Yasar diabad ke-
7 Masehi berjudul al-Siyar wa al- Maghazi memuat berbagai fragmen
dari biografi Nabi Muhammad SAW, atau pun Risalah Hayy Ibn
Yaqzan fi Asrar al-Hikmat al-Masyriqiyyat yang juga ditulis oleh Abu
Bark Muhammad ibn Abd-al-Malin ibn Tufai (1106-1185 M) juga
memuat masalah yang erat kaitannya dengan materi psikologi
agama.
• Demikian pula karya besar Abu Hamid Muhammad al-Ghâzali
(1059-1111 M) berjudul Iẖya' 'Ulum al-Din, dan juga bukunya Al-
Munqidz min al-Dhalal (Penyelamat dari Kesesatan) yang
Di dunia Timur, khususnya di wilayah-wilayah kekuasaan Islam,
tulisan-tulisan yang memuat kajian tentang hal serupa belum sempat
dimasukkan. Padahal, tulisan Muhammad Ishaq ibn Yasar diabad ke-
7 Masehi berjudul al-Siyar wa al- Maghazi memuat berbagai fragmen
dari biografi Nabi Muhammad SAW, atau pun Risalah Hayy Ibn
Yaqzan fi Asrar al-Hikmat al-Masyriqiyyat yang juga ditulis oleh Abu
Bark Muhammad ibn Abd-al-Malin ibn Tufai (1106-1185 M) juga
memuat masalah yang erat kaitannya dengan materi psikologi agama.

Demikian pula karya besar Abu Hamid Muhammad al-Ghâzali


(1059-1111 M) berjudul Iẖya' 'Ulum al-Din, dan juga bukunya Al-
Munqidz min al-Dhalal (Penyelamat dari Kesesatan) yang sebenarnya, kaya
akan muatan permasalahan yang berkaitan dengan materi kajian psikologi
agama.
Ada beberapa alasan karya-karya ulama Muslim tidak dikembangkan. Penyebab-penyebab itu antara
lain:

Pada abad ke-20 banyak para ilmuwan Muslim


• a. Sejak masa kemunduran negara-negara Islam, perhatian para yang mengarang buku bertema psikologi agama,
ilmuan terhadap kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan
mulai menurun. Hal ini karena pengembangan ilmu pengetahuan di antaranya:
tentunya membutuhkan biaya yang cukup banyak. Seiring
dengan kemunduran Islam dibidang politik, negara- negara Barat a. DR. Abdul Mun’in Abdul Aziz al Malighi
mulai berkembang menjadi negara-negara modern.
Dengan demikian negara-negara Islam yang berhadapan dengan (1955), mengarang buku Tatawwur al Syu’ur al
penjajahan Barat, disibukkan oleh permasalahan politik. Diny Inda Thifl wa al Murahiq. Buku ini
• membahas perkembangan rasa keagamaan pada
b. Sejak bangsa Mongol menyerang Bagdad yang merupakan
pusat peradaban Islam, serta kekalahan Islam di Andalusia, anak-anakdan remaja. Selain itu beliau juga
terjadi pemusnahan karya para ilmuwan Muslim.
menulis buku tentang psikologi yang berjudul
• Annumuwwu al Nafsy pada tahun 1957.
c. Sikap para ilmuwan Barat yang kurang menghargai hasil karya
ilmuwan Muslim (terutama setelah masa kemunduran Islam). b. Afif Abdul Fattah yang menulis buku berjudul
d. Karya-karya ilmuwan Muslim di zaman klasik umumnya ditulis
oleh para ilmwan yang dikenal dengan sebutan yang berkonotasi “Ruh al Dîn al Islamy”,diterbitkan pada tahun
keagamaan seperti mufassirin (ahli tafsir), muhaddsiin (ahli
hadis), fuqaha (ahli fiqh), ataupun ahl hikmah (filosuf), sehingga 1956.
karya-karya mereka selalu diidentikkan dengan ilmu-ilmu yang c. Musthafa Fahmi yang menyusun buku yang
murni agama (Islam) atau filsafat.
berjudul “al Shihah al Nafsiyah”, diterbitkan
pada tahun 1963

Anda mungkin juga menyukai