Anda di halaman 1dari 10

Aspek Jaringan Kerja Sama Perpustakaan Dan

Informasi
 

PUST4316 Jaringan Kerjasama


Perpustakaan dan Informasi

Rina Agustina, SE., M. Hum.


rinagustina.hadinagoro@gmail.com

Penelaah :
Surya Adi Sasmita, S. Hum., M.A
suryaadisasmita@ecampus.ut.ac.id
Aspek Sosial Dalam Jaringan Kerja Sama Perpustakaan Dan
Informasi

 MENGKONSTRUKSI REALITAS DI BIDANG INFORMASI


DAN BIDANG TERAPAN LAINNYA
Konstruksi realitas dipahami sebagai usaha yang
mengarahkan pada bentukan sistem berdasarkan
kenyataan. Jika arahnya pada kegiatan interaksi sosial,
Laksmi (2012) mengatakan bahwa konsep konstruksi
sosial dikenal oleh Peter L Berger dan Thomas Luckman
melalui bukunya yang berjudul The Social Construction
of Reality, A Treatise in the Sociological of Knowledge
(1996). Mereka menegaskan bahwa suatu proses sosial
mencakup tindakan dan interaksinya, dimana individu
menciptakan secara terus menerus realitas yang dimiliki
dan dialami bersama secara subjektif, terlepas apakah
itu karena pengaruh sosial yang lain maupun karena
level pendidikan dan pengetahuan yang diperolehnya, http://majalahpeluang.com/modal-manusia-organisasi /
baik melalui media pendidikan formal maupun informal.
Aspek Sosial Dalam Jaringan Kerja Sama Perpustakaan Dan
Informasi

 TIMBULNYA KONFIGURASI SOSIAL


Konfigurasi sosial merupakan bentuk dari interaksi
sosial tumbuh dalam sebuah lingkungan dan
konteks tertentu. Interaksi sosial membentuk
konfigurasi tertentu yang diwarnai dengan
kontestasi kekuasaan, bias gender, stratifikasi
sosial, dan sebagainya. Berbagai realitas dapat
diciptakan melalui interaksi sosial yang terjadi
sehari-hari. Tindakan-tindakan yang sebelumnya
muncul pada tataran individual, akhirnya
membentuk konfigurasi sosial dalam tataran
sistem. Terbentuknya konfigurasi sosial di lembaga
informasi dapat berbentuk penyimpangan
manajemen, seperti diskriminasi, ketidaksetaraan
diantara pekerja, pertentangan nilai, konflik
kepentingan, kecemburuan sosial, dan masih https://slideplayer.info/slide/11824287/release/wo
othee
banyak lagi (Coleman, 2008).
Aspek Sosial Dalam Jaringan Kerja Sama Perpustakaan Dan
Informasi

 PROSES KONSTRUKSI SOSIAL


Konsep proses konstruksi sosial merujuk pada fenomena sosial yaitu rangkaian proses interaksi yang dianalisis
berdasarkan pada interpretasi dan refleksi para pelakunya. Rangkaian peristiwa di dalam proses memiliki keterkaitan,
baik dalam ruang dan waktu, serta hubungan antara individu di dalam peristiwa. Berdasarkan interaksi sosial, proses
konstruksi sosial dibedakan ke dalam proses sosial yang asosiatif dan proses sosial yang disosiatif.

 Proses sosial asosiatif adalah proses yang menunjukkan bentuk pendekatan atau saling bekerja sama. Proses
jenis ini mencakup kooperasi, akomodasi, asimilasi, dan amalgamasi. Proses konstruksi sosial kooperasi
merupakan proses bekerjasama dengan dilandasi minat, minat, dan kesepahaman bersama. Proses akomodasi
merupakan proses menuju tercapainya kesepakatan sementara yang dapat diterima oleh pihak-pihak yang
sedang berselisih. Proses asmililasi merupakan konstruksi sosial melalui penyatuan pemahaman dan meleburnya
kebudayaan dari pihak-pihak yang berselisih.
 Proses sosial disosiatif adalah proses yang menunjukkan adanya bentuk persaingan dan kompetitif. Proses jenis
ini mencakup kompetisi, konflik, dan kontraversi. Kompetisi merupakan proses dimana pihak-pihak yang
berselisih memperebutkan tujuan tertentu yang terbatas. Proses kontraversi dapat berlangsung secara kasar atau
halus seperti ejekan, sindiran, provokasi, dan sebagainya.
 
Aspek Sosial Dalam Jaringan Kerja Sama Perpustakaan Dan
Informasi

A.  Perpustakaan Digital
Perpustakaan digital adalah organisasi yang menyediakan sumber daya mencakup staf ahli,
untuk memilih, struktur, penawaran akses intelektual untuk menginterpretasikan,
mendistribusikan, memelihara integritas koleksi dari waktu ke waktu sedemikian rupa
sehingga tersedia dan siap digunakan oleh masyarakat.

Tantangan bagi Pustakawan


Perpustakaan digital merupakan lingkungan yang menantang bagi pustakawan.Dengan
tiadanya jasa fisik yang diberikan maka peran pustakawan berubah dari fasilitator antara
pemakai dengan sumber daya informasi menjadi fasilitator antara pemakai dengan sistem.
 
Keunggulan Perpustakaan Digital :
• Tidak memiliki batas fisik
• Ketersediaan akses
• Multiakses
• Temu balik
• Preservasi dan konservasi
• Berpotensi menyimpan lebih banyak informasi
Aspek Sosial Dalam Jaringan Kerja Sama Perpustakaan Dan
Informasi
B. Perpustakaan Hibrida

Perpustakaan hibrida adalah perpustakaan


yang memiliki “dua muka”, yaitu merupakan
perpaduan koleksi digital dan koleksi
konvensional.
Borgman memberikan pendapatnya bahwa
perpustakaan hibrida didesain untuk
mengelola teknologi dari dua sumber yang
berbeda, yaitu sumber elektronik dan
sumber koleksi yang tercetak yang dapat
diakses melalui jarak dekat juga jauh.
Pada perpustakaan hibrida ini ada kerja
sama apik antara pustakawan dan para
teknolog yang menyatukan keterpisahan
tradisi sebagai konsekuensi perpustakaan
hibrida yang secara bersamaan membangun
koleksi baru (elektronik atau digital) dan
koleksi lama (tercetak) secara terintegrasi,
sedemikian rupa sehingga pemakai jasa
perpustakaan tidak lagi kesulitan memakai
kedua jenis koleksi tersebut.
Aspek Sosial Dalam Jaringan Kerja Sama Perpustakaan Dan
Informasi
C. Cloud Computing

Cloud computing adalah gabungan


pemanfaatan teknologi komputer
(komputasi) dan pengembangan
berbasis internet (awan). Awan
(cloud) adalah metafora dari
internet. Cloud computing adalah
suatu konsep umum yang
mencakup SaaS (software as a
service), web 2.0, dan tren
teknologi terbaru lain yang dikenal
luas, dengan tema umum berupa
ketergantungan terhadap internet
untuk memberikan kebutuhan
komputasi pengguna. Cloud
computing merupakan paradigm
manakala suatu informasi secara
permanen tersimpan di server
(internet) dan tersimpan secara
sementara di komputer pengguna
Aspek Sosial Dalam Jaringan Kerja Sama Perpustakaan Dan
Informasi

Manfaat Cloud Computing adalah :


• Data yang disimpan di pusat.
• Respons cepat.
• Kehandalan kode uji.
• Log (records tak terbatas).
• Kinerja perangkat lunak dengan tingkat
keamanan yang tinggi.
• Konstruksi yang handal.
• Menghemat biaya uji keamanan yang mahal.

www.gomarketingstrategic.com/pengertian-manfaat-dan-cara-kerja-cloud-
computing/

Konsep cloud computing tidak serta merta diterapkan


begitu saja di perpustakaan. penerapannya
membutuhkan suatu perencanaan yang jelas dan matang
jika konsep teknologi tersebut akan diadopsi. Perlu
memperhatikan beberapa hal sebelum mengaplikasikan
teknologi cloud computing antara lain infrastruktur,
keamanan data, dan sumber daya manusia.
Aspek Sosial Dalam Jaringan Kerja Sama Perpustakaan Dan
Informasi

D. Digital natives

Digital natives adalah mereka yang terlahir dalam lingkungan dengan kondisi
teknologi informasi dan komunikasi yang telah mengalami revolusi digital dan
disajikan secara online. Artinya mereka menganggap teknologi semacam ini bukan
sesuatu yang baru. Digital Natives merupakan salah satu konsekuensi yang lahir dari
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang dalam arti sempit yakni
teknologi internet.
 
Aspek Sosial Dalam Jaringan Kerja Sama Perpustakaan Dan
Informasi

E. Open Access
 
Gerakan Open Access (OA) yang pertama kali adalah Budapest Open Access Initiative
pada bulan Desember 2001 di Budapest. Prinsipnya menyatakan bahwa tradisi lama
dan teknologi baru telah berbaur menciptakan barang public yang belum ada
sebelumnya. Tradisi lama ialah kemauan ilmuan untuk menerbitkan hasil riset mereka
dalam jurnal tanpa honor, demi kemajuan ilmu dan pengetahuan. Teknologi baru
adalah internet yang memungkinkan distribusi elektronik ke seluruh dunia dan dapat
diakses siapa saja.
 
 
 

Anda mungkin juga menyukai