Adapun kerangka konsep yang akan diteliti oleh peneliti adalah sebagai
berikut :
Tingkat Pendidikan
(X1)
Pendidikan
Berkelanjutan (X2)
Independensi (X3)
Kinerja Auditor
Pengalaman (X4) (Y)
Pengetahuan (X5)
Motivasi Auditor
(Z)
dengan sikap dan karakteristik individu, maka dapat dikatakan bahwa hanya
melihat perilakunya akan dapat diketahui sikap atau karakteristik orang tersebut
dapat belajar dengan mengamati apa yang terjadi pada individu lain dan hanya
dengan diberi tahu mengenai sesuatu, seperti belajar dari pengalaman langsung.
yang tidak merata dan beraneka ragam latar belakang jurusan pendidikan pada
jenjang pendidikan auditor maka untuk mengatasi hal tersebut perlu diupayakan
pemeriksa dengan tingkat kualitas yang memadai. Oleh karena itu perlu dilakukan
kinerja auditor.
kinerja auditor.
pengaruh atau kontrol dari orang lain, organisasi ataupun pemerintah (INTOSAI).
berarti mengambil sudut pandang yang tidak bias. Auditor tidak hanya
seseorang, maka hasil pekerjaan akan semakin akurat dan lebih banyak
maka akan semakin mudah seorang auditor mencari dan mendapatkan kelemahan
kinerja auditor.
Oleh sebab itu seorang auditor wajib memiliki pengetahuan yang luas baik
daya manusia dalam sebuah organisasi untuk meningkat atau melemahkan kinerja
diberikan baru didasarkan pada teori. Hipotesis dirumuskan atas dasar kerangka
Berdasarkan rumusan masalah, tinjauan pustaka dan uraian di atas, diajukan dua
hipotesis alternatif dalam penelitian ini (H1 dan H2) sebagai berikut:
kinerja yang baik dan didukung oleh pendidikan akan menjadi faktor yang mampu
berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap kinerja auditor. Dan faktor lain
yang perlu diperhatikan sebagai penyebab rendahnya kinerja auditor. Faktor lain
pengetahuan.
Jewel dan Marc (1998: 77) berpendapat bahwa motivasi mengacu kepada
dalam perilaku tertentu. Motivasi ada pada diri seseorang, setiap individu/manusia
suatu kebutuhan atas tuntutan yang dipandang sebagai kekurangan baik berupa
motivasi tentunya akan berpengaruh terhadap kinerja auditor yang akan dicapai
sesuai dengan target yang ditetapkan. Dengan demikian motivasi bisa menjadi
auditor.
variabel (Erlina, 2011). Penelitian ini dirancang untuk menguji pengaruh fakta dan
Sumatera Utara Jl. H. Wahid Hasyim No.8 Medan. Waktu penelitian adalah
2013). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini digunakan metode sensus
Inspektorat tersebut.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Metode
kuesioner. Data primer diperoleh dari jawaban yang diisi oleh para responden
Utara. Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini maka
Independensi (X3) diadopsi dari Leni deli (2014). Kuesioner Pengalaman (X4)
diadopsi dari Brayfield dan Rothe, 1951, Rogers, Clow dan Kash, 1994 dalam
Sedangkan kuisioner variabel Motivasi (Z) diadopsi dari Perry (1996) dalam
Istijanto (2006).
variabel baik variabel dependen yaitu kinerja auditor (Y) dan variabel independen
pengalaman (X4), dan pengetahuan (X5) serta motivasi auditor sebagai variabel
moderating (Z).
Kinerja auditor (Y) yaitu kualitas dan kuantitas dari suatu hasil kerja
(output) dari masing masing auditor dalam penyajian laporan hasil audit. Skala
staf Auditor Inspektorat harus mempunyai tingkat pendidikan formal yang sesuai
program pendidikan singkat atau pelatihan – pelatihan yang telah diikuti. Artinya
semakin banyak mengikuti pelatihan maka kualitas sumber daya manusia pada
staf Auditor Inspektorat akan semakin lebih baik. Skala yang digunakan adalah
skala Interval.
4.5.4 Independensi
yang lain/tidak bias dalam bersikap. Sikap yang diharapkan dari seorang auditor
4.5.5 Pengalaman
khusus yang dimiliki oleh seorang auditor dalam menemukan suatu masalah
dalam laporan hasil audit. Skala yang digunakan adalah skala Interval.
Interval.
regresi berganda pada model I dan uji residual pada model II.
pertama :
| e | = b0 + b6Y
Dimana :
Y = Kinerja Auditor
b0 = Konstanta
b1 = Koefisien Regresi Tingkat Pendidikan
b2 = Koefisien Regresi Pendidikan Berkelanjutan
b3 = Koefisien Regresi Independensi
b4 = Koefisien Regresi Pengalaman
b5 = Koefisien Regresi Pengetahuan
b6 = Koefisien Parameter Variabel Moderating (Motivasi Auditor)
X1 = Tingkat Pendidikan
X2 = Pendidikan Berkelanjutan
X3 = Independensi
X4 = Pengalaman
X5 = Pengetahuan
Z = Pemoderasi Motivasi Auditor
didapat setelah penelitian merupakan data yang valid dan alat ukur yang
korelasi atau rhitung dari variabel penelitian dengan dengan nilai rtabel.
berikut:
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2013: 47). Teknik yang
uji statistik cronbach alpha. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika
memiliki nilai cronbach alpha > 0,7 (Nunnally, 1994 dalam Ghozali, 2013: 48).
data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum,
(skewness). Data yang terdistribusi secara normal mempunyai nilai skewness dan
Metode analisis data yang dilakukan adalah dengan uji asumsi klasik, yaitu
dalam variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak
digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal. Pada
statistik. Uji Statistik yang dilakukan pada penelitian ini dengan menggunkan uji
1. Jika nilai signifikansi atau probabilitasnya > 0,05 maka distribusi data
adalah normal.
2013). Suatu model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara
variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah independen yang nilai
korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol (Ghozali, 2013 : 105).
Untuk itu diperlukan uji multikolinieritas terhadap setiap data variabel bebas yaitu
dengan :
Inflation Factor (VIF). Jika angka VIF > 10, maka Variabel bebas yang ada
menunjukkan nilai yang lebih besar dari 0,1 akan memberikan kenyataan
menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varaians dari
residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual satu
jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang
independen (Ghozali, 2012). Uji residual menguji pengaruh deviasi dari suatu
model regresi dengan melihat Lack of Fit (ketidakcocokan) yang ditunjukkan oleh
nilai residual. Kriteria uji residual adalah P-Value (Sig) < 0,05 dan nilai koefisien
parameternya negatif, maka dapat memoderasi. Tetapi, apabila P-Value (Sig) >
0,05 dan nilai koefisien parameternya positif, maka tidak dapat memoderasi.
penelitian yang harus dibuktikan melalui data yang terkumpul. Sugiyono (2013)
terbaik. Tidak seperti R2, nilai Adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu
Ghozali (2013: 177), Nilai Adjusted R2 yang mendekati satu berarti variabel-
1. Jika F hitung > F tabel dan nilai Sig. < α = 0,05 maka dapat disimpulkan
2. Jika F hitung < F tabel dan nilai Sig. > α = 0,05 maka dapat disimpulkan
2. Jika t hitung < t tabel dan nilai Sig. > α = 0,05 maka dapat disimpulkan
Berdasarkan tabel 5.1 dapat dilihat dari 31 Kuesioner yang disebar secara
terdapat kuesioner yang tidak layak untuk diolah karena diisi lengkap oleh
16, auditor ahli muda sebanyak 4, dan auditor ahli madya sebanyak 2.
responden yang berjenis kelamin pria sebanyak 23 orang dan wanita sebanyak 8
orang. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel
Keterangan Frekuensi
Pria 23
Wanita 8
Total 31
Sumber: Jawaban kuesioner data diolah oleh peneliti (2017)
responden yang berusia dibawah 30 tahun sebanyak 2 orang, usia 31-40 tahun
sebanyak 15 orang, usia 41-50 tahun sebanyak 8 orang dan usia diatas 51 tahun
sebanyak 6 orang. Karakteristik respoden berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel
5.4.
Keterangan Frekuensi
< 30 tahun 2
31-40 15
41 – 50 8
>51 tahun 6
Total 31
Sumber: Jawaban kuesioner data diolah oleh peneliti (2017)
Keterangan Frekuensi
S1 24
S2 7
Total 31
Sumber: Jawaban kuesioner data diolah oleh peneliti (2017)
bahwa lamanya bekerja responden < 10 tahun sebanyak 13 orang, 10-30 tahun
Keterangan Frekuensi
< 10 tahun 13orang
10-30 tahun 15 orang
Diatas 30 tahun 3 orang
Total 31
Sumber: Jawaban kuesioner data diolah oleh peneliti (2017)
normal. Data yang diperoleh dari hasil analisis statistik deskriptif menunjukkan
nilai rata-rata (mean), standar deviasi, minimum dan maksimum dari setiap
variabel yang diteliti, baik itu variabel independen, variable dependen maupun
variabel moderating. Pada Tabel 5.7 berikut dapat dilihat statistik deskriptif
Descriptive Statistics
jumlah responden (N) adalah 31 orang. Masing- masing variabel memiliki nilai
minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata (mean) dan nilai standar deviasi yang
bervariasi.
1. Kinerja Auditor (Y) dengan jumlah sampel (N) sebanyak 31, nilai minimum
2. Tingkat Pendidikan (X1) dengan jumlah sampel (N) sebanyak 31, nilai
minimum (terkecil) yaitu 11, nilai maksimum (terbesar) adalah 15 dan mean
nilai minimum (terkecil) yaitu 13, nilai maksimum (terbesar) adalah 20 dan
4. Independensi (X3) dengan jumlah sampel (N) sebanyak 31, nilai minimum
(terkecil) yaitu 27, nilai maksimum (terbesar) adalah 35 dan mean (nilai
rata-rata.
5. Pengalaman (X4) dengan jumlah sampel (N) sebanyak 31, nilai minimum
(terkecil) yaitu 17, nilai maksimum (terbesar) adalah 30 dan mean (nilai
rata-rata.
6. Pengetahuan (X5) dengan jumlah sampel (N) sebanyak 31, nilai minimum
(terkecil) yaitu 36, nilai maksimum (terbesar) adalah 50 dan mean (nilai
rata-rata.
7. Motivasi Auditor (Z) dengan jumlah sampel (N) sebanyak 31, nilai
minimum (terkecil) yaitu 42, nilai maksimum (terbesar) adalah 72 dan mean
maupun untuk pengujian asumsi klasik dan pengujian hipotesis maka perlu
dilakukan uji validitas dan reliabilitas instrument data karena jenis data penelitian
Berikut hasil dari uji validitas terhadap butir-butir pertanyaan dari variabel
auditor, dan kinerja auditor dinyatakan valid karena seluruh nilai rhitung lebih besar
dari nilai rtabel. Nilai rtabel dicari pada tingkat signifikansi 0,05 dan jumlah data (n)
penelitian ini berada diatas 0,7 sehingga dapat dinyatakan reliabel. Hasil uji
Pengujian asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji
regresi, variabel residual memiliki distribusi normal. Pada penelitian ini uji
(K-S). Hasil analisis grafik terlihat pada Gambar 5.1 dan Gambar 5.2 serta hasil
terdistribusi normal. Hal ini dapat dilihat dari pola kurva yang tidak menceng ke
5.2) titik-titik di sekitar garis diagonal dan penyebarannya masih mengikuti garis
Unstandardized
Residual
N 31
a
Normal Parameters Mean .0000000
Std. Deviation
1.27630574
Negative -.103
Kolmogorov-Smirnov Z .970
lebih besar dari α = 0,05 (Asymp. Sig = 0,303> 0,05) sehingga dapat disimpulkan
yang lain. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak
scatterplot. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik (poin-poin), yang ada
menyempit), maka terjadi heteroskedastisitas dan jika ada pola yang jelas, serta
titik-titik menyebar di atas dan di bawah 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
sebagai berikut :
serta tersebar serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y.
Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas pada
model regresi.
0,10 dan nilai VIF ≤ 10. Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada Tabel 5.11
sebagai berikut :
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
TINGKATPENDIDIKAN .469 2.130
PENDIDIKAN
.336 2.975
BERKELANJUTAN
INDEPENDENSI .721 1.387
PENGALAMAN .705 1.419
PENGETAHUAN .480 2.081
Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (data diolah)
Berdasarkan Tabel 5.11 diketahui nilai VIF dari tingkat pendidikan adalah
2.130, nilai VIF dari pendidikan berkelanjutan adalah 2.975, nilai VIF dari
independensi adalah 1.387, nilai VIF dari pengalaman adalah 1.419, dan nilai VIF
dari pengetahuan adalah 2.081. Jika seluruh nilai VIF tidak lebih dari 10, maka
pemerintah dan komitmen organisasi tidak lebih dari 10, maka diindikasi tidak
terjadi multikolinearitas.
uji simultan (uji F), uji parsial (uji t) dan uji moderating (uji residual).
uji koefisien determinasi (Adjusted R2) dapat dilihat pada Tabel 5.12 sebagai
berikut :
Artinya sebesar 78.8% motivasi auditor dapat dijelaskan oleh variable tingkat
terdahap variabel dependen. Hasil uji F dapat dilihat pada Tabel 5.13 sebagai
berikut :
ANOVAb
Total 277.097 30
a. Predictors: (Constant), PENGETAHUAN, PENGALAMAN, INDEPENDENSI,
TINGKATPENDIDIKAN, PENDIDIKANBERKELANJUTAN
Berdasarkan Tabel 5.13 dapat dilihat nilai signifikan 0,000 < α = 0,05.
(kinerja auditor).
dependen. Hasil uji t dapat dilihat pada Tabel 5.14 sebagai berikut :
Nilai t tabel dapat dilihat melalui rumus df = n-k. Dimana n adalah jumlah
sampel dan k adalah jumlah variabel independen. Maka nilai df pada penelitian ini
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
0,443 dan variabel pendidikan berkelanjutan sebesar 0,094 lebih besar dari 0,05
nilai koefisien tersebut, maka dapat disusun persamaan regresi sebagai berikut :
sebagai berikut :
a. Konstanta
pengetahuan.
keputusan uji statistik tidak menerima Ha (nilai sig variabel tingkat pendidikan =
0,443 > αtoleransi = 0,05 ). Artinya variabel tingkat pendidikan berpengaruh positif
95%.
d. Independensi (X3)
dasar keputusan menurut Ha (nilai sig variabel independensi = 0,000 > αtoleransi =
e. Pengalaman (X4)
keputusan menurut Ha (nilai sig variabel pengalaman = 0,003 > αtoleransi = 0,05 ).
kepercayaan 95%.
f. Pengetahuan (X5)
keputusan menurut Ha (nilai sig variabel pengetahuan = 0,012 > αtoleransi = 0,05 ).
kepercayaan 95%.
dependen. Kriteria uji residual adalah P-Value (Sig) < 0,05 dan nilai koefisien
parameternya negatif, maka dapat memoderasi. Tetapi, apabila P-Value (Sig) >
0,05 dan nilai koefisien parameternya positif, maka tidak dapat memoderasi. Hasil
uji residual profesionalisme AR (Z) dapat dilihat pada Tabel 5.27 sebagai berikut :
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant)
7.996 4.278 1.869 .072
Berdasarkan Tabel 5.27 dan Tabel 5.28 dapat dilihat persamaan hasil uji residual :
| e | = 7,996 – 0,054 Y
Tabel 5.27 menggambarkan nilai signifikan 0,036 lebih kecil dari α = 0,05
dengan nilai koefisien parameter negatif yaitu 0,054, maka variabel maka dapat
sebagai berikut :
0,443 yang lebih besar dari α = 0,05. Dari hasil pengujian ini, diperoleh bukti
Penelitian ini juga tidak sejalan dengan penelitian Slamet (2009) yang
kinerja aparat pengawas fungsional dikarenakan berbedanya lokasi dan objek serta
disebabkan karena para pejabat fungsional auditor tersebut tidak semua memiliki
pendidikan formal yang sejalan dengan tugas audit yang dapat mempengaruhi
positif sebesar 0,379 dan signifikan prob = 0,094 yang lebih besar dari α = 0,05.
Dari hasil pengujian ini, diperoleh bukti bahwa pendidikan berkelanjutan tidak
auditor. Penelitian ini juga tidak sejalan dengan penelitian Mulyono (2009) yang
dilihat dari nilai koefisien regresi 0,775 dan nilai signifikan 0,000 lebih kecil dari
sesuai dengan kenyataan yang ada sehingga tidak dapat digunakan sebagai dasar
pengambilan keputusan.
terhadap kinerja auditor. Hal ini menunjukkan bahwa jika seorang auditor
dan pengambilan keputusan akan lebih baik. Namun jika hal yang sebaliknya
terjadi apabila independensi belum dapat dipenuhi maka kualitas kinerja auditor
dilihat dari nilai koefisien regresi 0,297 dan nilai signifikan 0,003 lebih kecil dari
kinerja auditor. Hal ini menunjukkan bahwa jika seorang auditor berpengalaman
maka hasil pekerjaan akan semakin akurat dalam melakukan audit, dan kualitas
kinerja auditor akan baik. Namun jika hal yang sebaliknya terjadi apabila
pengalaman belum dapat dipenuhi maka kualitas kinerja auditor tidak akan baik.
dilihat dari nilai koefisien regresi 0,082 dan nilai signifikan 0,012 lebih kecil dari
terhadap kinerja auditor. Hal ini menunjukkan bahwa seorang auditor wajib
memiliki pengetahuan yang luas baik mengenai ilmu auditing dalam melakukan
audit maka, kualitas akan kinerja auditor akan baik. Namun jika hal yang
sebaliknya terjadi apabila seorang auditor tidak memiliki pengetahuan yang cukup
Auditor
auditor. Hal ini dapat diketahui pada Tabel 5.25 dimana nilai signifikan 0,000
lebih kecil dari α = 0,05 (0,000 < α = 0,05). Hal ini sangat wajar jika keseluruhan
yang baik untuk seorang auditor. Pengalaman kerja yang lebih banyak,
parsial dan memiliki pengaruh positif walaupun terdapat dua variabel yang tidak
signifikan, namun hal yang paling penting adalah ketika seluruh variabel
sebagai variabel moderating. Nilai signifikan 0,036 lebih kecil dari alpha 0,05 dan
memiliki nilai koefisien parameternya negative yaitu -0,054, maka maka dapat
kebutuhan individu dan tuntutan atau dorongan yang berasal dari lingkungan,
kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi
profesional juga. Seorang profesional yang secara konsisten dapat bekerja secara
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data serta pembahasan yang dilakukan pada bab
berikut:
Utara.
6.3 Saran