KELOMPOK IV
NURFAJRI A25120055
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Sosial” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dosen pada mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD). Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang “Manusia Sebagai Makhluk
Individu dan Sosial” bagi para pembaca dan juga bagi kami penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Khairurraziq,S.Pd.,M,.Pd.,
selaku dosen mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD). yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang
studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan ...............................................................................................................3
D. Manfaat..............................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A. Interaksi Sosial Yang Terjadi Di Masyarakat....................................................4
B. Saran .................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dasarnya setiap manusia tidak bisa hidup sendiri, setiap individu
akan membutuhkan individu lain dalam kehidupan sehari-hari. Antar individu
akan terlibat proses interaksi sosial dalam lingkungannya, baik di rumah, di
sekolah, di tempat kerja, dan lain-lain. Jika seorang individu tidak dapat
berinteraksi dengan baik maka individu tersebut akan cenderung individualis
dan egois sehingga kepekaan dan kepedulian pada lingkungan sekitar menjadi
kurang. Manusia sebagai makhluk sosial dalam kenyataannya tidak dapat
lepas dari interaksi antar manusia. Interaksi antar manusia ditimbulkan oleh
bermacam-macam hal yang merupakan dasar dari peristiwa sosial yang lebih
luas.
Manusia sebagai makhluk sosial dalam kehidupannya mempunyai
kebutuhan-kebutuhan, baik kebutuhan material maupun spiritual. Kebutuhan
itu bersumber dari dorongan-dorongan alamiah yang dimiliki setiap manusia
semenjak dilahirkan. Lingkungan hidup merupakan sarana di mana manusia
berada sekaligus menyediakan kemungkinan-kemungkinan untuk dapat
mengembangkan kebutuhan-kebutuhan. Oleh karena itu, antara manusia
dengan lingkungan hidup terdapat hubungan yang saling mempengaruhi.
Hubungan-hubungan sosial yang terjadi secara dinamis yang menyangkut
hubungan antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau
kelompok dengan kelompok dan berhubungan satu dengan yang lain disebut
dengan interaksi social.
Interaksi social adalah hubungan social yang dinamis, berupa hub-
ungan antara individu dengan individu, antara kelompok dengan kelompok,
maupun antara kelompok dan individu. Interaksi sosial merupakan kunci dari
kehidupan sosial, sehingga tanpa adanya interaksi sosial, tidak mungkin ter-
jadi kehidupan bersama. Dalam interaksi sosial tersebut perilaku manusia
yang satu akan mempengaruhi, mengubah atau bahkan memperbaiki perilaku
manusia yang lain secara timbal balik. Jadi dengan adanya interaksi sosial
membuat manusia dapat belajar, meniru, dan mengembangkan kemampuan
diri.
1
Istilah masyarakat berasal dari bahasa arab yaitu musyarak yang berar-
ti ikut serta atau berpartisipasi, sedangkan dalam bahasa inggris disebut socie-
ty. Sehingga bisa dikatakan bahawa masyarakat adalah sekumpulan manusia
yang berinteraksi dalam hubungan sosial, mereka mempunyai kesamaan bu-
daya, wilayah, dan identitas.
Masyarakat pada umumnya diartikan sebagai sekumpulan orang yang
hidup di suatu wilayah yang memiliki aturan atau norma yang mengatur hub-
ungan-hubungan satu sama lain. Pola hubungan antara individu dalam
masyarakat tersebut pada dasarnya memiliki nilai-nilai yang diakui bersama
dan diabadikan dalam norma dan aturan yang pada umumnya tidak diverbal-
kan. Dengan demikian, masing-masing individu diharuskan untuk menjunjung
tinggi nilai-nilai tersebut sehingga tercipta suatu hubungan sosial yang relatif
stabil.
Kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan manusia yang hidup
bersama oleh karena adanya hubungan di antara mereka. Hubungan
menyangkut hubungan timbal-balik yang saling mempengaruhi dan juga suatu
kesadaran saling tolong-menolong1. Jadi, kelompok sosial dapat di artikan
sebagai kumpulan manusia yang lebih dari dua orang untuk melakukan suatu
interaksi dalam masyarakat.
B. Rumusan Masalah
1) Apa saja bentuk interaksi sosial yang terjadi di lingkungan masyarakat?
2) Berikan gagasan berupa jalan keluar atas dilema kepentingan diri dan
masyarakat ?
C. Tujuan
1) Untuk mengetahui berbagai macam bentuk interaksi sosial yang terjadi di
lingkungan masyarakat
2) Dapat memberikan gagasan atau ide berupa jalan keluar atas dilema
kepentingan diri dan masyarakat
2
D. Manfaat Makalah
1) Bagi Dosen
Mempermudah untuk mengetahui seberapa besar kemampuan mahasiswa
dalam memahami topik atau materi yang ditugaskan oleh dosen.
2) Bagi Mahasiswa
a) Menambah wawasan serta ilmu pengetahuan tentang Covid-19
b) Melatih mahasiswa untuk menuangkan gagasan atau pendapat
c) Melatih olah pikir mahasiswa dalam memahami suatu masalah
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
yang berkuasa, hingga persamaan unsure budaya. Selain faktor pen-
dorong asimilasi, ada juga faktor penghambat asimilasi, yaitu golon-
gan yang terisolasi, kurangnya pengetahuan tentang budaya, takut ter-
hadap budaya yang dihadapi, perbedaan cirri tubuh, dan kelompok
minoritas yang mengalami gangguan dari yang berkuasa.
d) Akulturasi
Akulturasi adalah sesuatu hal yang timbul apabila suatu kelompok
manusia kebudayaan tertentu berhadapan dengan unsure kebudayaan
asing. Kemudian unsure kebudayaan asing itu lambat laun akan
diterima tanpa menyebabkan hilangnya kebudayaan itu sendiri.
5
Adapun contoh interaksi social yang terjadi di masyarakat yaitu : pada
masyarakat adanya gotong royong atau kerja sama, kegiatan social, kampanye
menjelang pemilihan, menerima kebudayaan asing, jual beli, dan lain se-
bagainya.
1) Pandangan Individualisme
Individualisme berpangkal dari konsep dasar ontologism bahwa manu-
sia pada hakikatnya adalah makhluk individu yang bebas. Paham ini me-
mandang manusia sebagai makhluk pribadi yang utuh dan lengkap ter-
lepas dari manusia lain. Pandangan individualisme berpendapat bahwa
kepentingan individulah yang harus diutamakan. Kesejahteraan individu
merupakan nilai kebaikan tertinggi yang harus diperjuangkan melalui per-
samaan dan kebebasan. Jadi, yang menjadi sentral individualisme adalah
kebebasan seorang individu untuk merealisasikan dirinya. Paham individ-
ualisme menghasilkan ideologi liberalisme. Paha mini juga bisa disebut
sebagai ideologi liberalisme.
Berikut merupakan beberapa alasan yang membuat seseorang cender-
ung individualis atau kaku sehingga susah untuk mendapatkan teman, di-
antaranya :
a) Orang yang cenderung individualis tidak terbiasa dengan hal-hal yang
ramai atau melibatkan banyak orang (bergaul) perlu adanya pendeka-
tan yang lebih intensif.
b) Orang yang individualis dan kaku sering merasa bahwa dirinya tidak
dibutuhkan oleh orang lain dan selalu mendapat respon yang berbeda
dari lingkungannya sehingga ia lebih nyaman untuk mengasingkan
diri.
2) Pandangan Sosialisme
Pandangan ini menyatakan bahwa kepentingan masyarkatlah yang
diutamakan. Masyarakat tidak sekedar kumpulan dari individu. Masyara-
kat merupakan entitas yang besar dan berdiri sendiri dimana individu-
6
individu itu berada. Menurut pandangan sosialis hak-hak individu sebagai
hak dasar hilang. Individu terikat pada komitmen suatu kelompok. Dengan
demikian, dapat dikatakan bahwa pandangan sosialisme bertolak belakang
dengan pandangan individulisme.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Interaksi social adalah hubungan social yang dinamis, berupa hub-
ungan antara individu dengan individu, antara kelompok dengan kelompok,
maupun antara kelompok dan individu. Interaksi social ini terjadi karena
manusia mengalami berbagai proses social. Interaksi social dapat
dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu interaksi social asosiatif dan inter-
aaksi social disosiatif.
Interaksi social asosiatif adalah bentuk interaksi social yang mengarah
pada kerja sama yang harmonis. Interaksi social asosiatif meliputi kerja sama,
akomodasi, asimilasi, dan akulturasi. Sedangkan interaksi social disosiatif
adalah keadaan social tidak harmonis yang terjadi akibat adanya pertentangan
antara anggota masyarakat. Interaksi social disosiatif meliputi persaingan,
kontraversi, pertikaian, dan konflik.
Individualisme berpangkal dari konsep dasar ontologism bahwa manu-
sia pada hakikatnya adalah makhluk individu yang bebas. Paham ini me-
mandang manusia sebagai makhluk pribadi yang utuh dan lengkap terlepas
dari manusia lain. Pandangan individualisme berpendapat bahwa kepentingan
individulah yang harus diutamakan.
Pandangan ini menyatakan bahwa kepentingan masyarkatlah yang
diutamakan. Menurut pandangan sosialis hak-hak individu sebagai hak dasar
hilang. Individu terikat pada komitmen suatu kelompok. Dengan demikian,
dapat dikatakan bahwa pandangan sosialisme bertolak belakang dengan pan-
dangan individulisme.
B. Saran
Kami sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali
kesalahan dan sangat jauh dari kesempur Tentunya, penulis akan terus mem-
perbaiki makalah dengan mengacu pada sumber yang dapat dipertanggungja-
wabkan nantinya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan sa-
ran tentang pembahasan makalah diatas.
Setelah membaca makalah ini, pembaca diharapkan mampu memper-
hatikan perkembangan interaksi social yang terjadi di lingkungan msyarakat
serta dapat menghambat maupun mengatasi berbagai hal yang menjadi dilema
antara kepentinggan diri dan masyarakat sebagai langkah awal mencegah per-
pecahan bangsa ini.
8
DAFTAR PUSTAKA
Mulyono. 2018. Buku Ajar Mata Kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar. Stikes
Widya Husada Semarang : Prodi D3 Teknik Elektromedik