1. Mencatat kebijakan atau keputusan dari satu perusahaan secara efektif dan
komprehensif.
2. Mengetahui berapa banyak jumlah arsip yang dimiliki.
3. Mengatur bagaimana mekanisme kerja dari satu perusahaan melalui arsip tersebut.
4. Membuat satu sistem kebijakan menjadi lebih praktis karena menggunakan berbagai
macam kemajuan teknologi.
5. Menyimpan history dari satu perusahaan dengan baik.
4. Melakukan identifikasi dan alih media arsip aktif, arsip inaktif, arsip vital, maupun arsip
terjaga.
5. Melakukan identifikasi dan penilaian arsip aktif, arsip inaktif, arsip vital, maupun arsip
terjaga yang akan diautentikasi dalam rangka alih media arsip.
7. Melakukan identifikasi, penilaian dan verifikasi arsip dalam rangka pemindahan arsip
inaktif.
8. Melakukan identifikasi, penilaian dan verifikasi serta penyusunan daftar arsip yang akan
dimusnahkan.