Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH KEMAS ULANG INFORMASI

Tentang

INFORMASI SEBAGAI ASET ATAU SUMBERDAYA DI PERPUSTAKAAN

DOSEN PENGAMPU : SAHIDI, M.IP

DISUSUN OLEH :

1. Normala ( F0271191026)
2. Wiwit Asrika (F0271191011)
3. Apriani Fitri Kartini (F0271191010)
4. Rachmawaty Ananda Putri (F0271191009)

PROGRAM STUDI D-3 PERPUSTAKAAN

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PONTIANAK

TAAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-
Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah MAKALAH KEMAS ULANG
INFORMASI Tentang INFORMASI SEBAGAI ASET ATAU SUMBERDAYA
DIPERPUSTAKAAN

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk
masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Pontianak, 20 Agustus 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................ii
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................................1
C. Tujuan..............................................................................................................................................1
BAB II.........................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................2
A. Informasi Sebagai Sumber Daya......................................................................................................2
B. Peran Manajer Informasi.................................................................................................................3
C. Hubungan Informasi dengan Perpustakaan.....................................................................................4
BAB III.......................................................................................................................................................6
PENUTUP...................................................................................................................................................6
A. Kesimpulan......................................................................................................................................6
B. Saran................................................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Informasi saat ini menjadi primadona bagi pengguna TIK. Perpustakaan sebagai
lembaga yang mengelola dan meyebarkan informasi kepada pengguna menjadikan
informasi sebagai aset perpustakaan. Aset perpustakaan tidak jauh berbeda dengan aset
yang dimiliki oleh perusahaan. Perpustakaan menjadikan segala material di perpustakaan
sebagai aset seperti koleksi bahan pustaka, dokumen, data, inventaris, infrastruktur,
sumber daya manusia, dan penggunaan perpustakaan. Konten perpustakaan dalam bentuk
fisik dan non-fisik menjadi aset informasi yang berharga bagi perpustakaan.
Aset informasi perpustakaan yang dianalisa, diidentifikasi dan dievaluasi nilai aset yang
terkandung didalamnya dengan menggunakan beragam teori yang mendukung
perencanaan aset informasi perpustakaan. Perencanaan aset informasi ini dideskripsikan
dengan melihat tata kelola, nilai, manajemen resiko dan keamanan aset informasi
perpustakaan.

B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan Informasi Sebagai Sumber Daya ?
2. Menjelaskan Peran Manajer Informasi ?
3. Menjelaskan Hubungan Informasi dengan Pepustakaan ?

C. Tujuan
1. Mengetahui Informasi Sebagai Sumber Daya.
2. Mengetahui Peran Manajer Informasi.
3. Mengetahui Hubungan Informasi dengan Pepustakaan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Informasi Sebagai Sumber Daya


Informasi itu ialah isi sedangkan sumber informasi ialah wadah dari isi tersebut,
dan pusat sumber informasi merupakan tempat dikelola dan terkumpulnya sumber
informasi atau wadah tadi. Kalau isi suatu buku ialah informasinya, maka yang disebut
dengan sumber informasi yaitu buku itu sendiri yang bertugas sebagai penyimpan atau
penampung informasi, sedangkan pusat sumber informasi dapat bermakna tempat
berkumpulnya buku atau sumber informasi tadi (Yusup,2010:15).
Kartika (2011:1) menjabarkan akan pengertian dari sumber informasi sebagai
berikut, “Sumber informasi yakni segala sesuatu yang digunakan sebagai rujukan atau
pegangan dalam melakukan segala aktifitas atau proses kerja, sumber informasi itu dapat
berupa dokumen, lembaga, manusia, benda, ataupun situasi.”
Sumber daya informasi tidak hanya sekedar data dan informasi, melainkan
mencakup pula perangkat keras, perangkat lunak, para spesialis informasi, dan para
pemakai informasi. Data dan informasi merupakan sumberdaya utama yang harus
dikelola dengan baik seperti sumberdaya utama lainnya adalah merupakan pendekatan
yang positif untuk penggunaan komputer. Dengan perkataan lain, bahwa mengelola data
(input) dengan bantuan komputer hal tersebut berarti mengelola informasi (output) yang
dimiliki (Perdani, 2009:9)
Hal di atas menjelaskan bahwa sumber daya informasi tidak hanya sekedar data
dan informasi saja namun juga termasuk wadah dari informasi tersebut, sehingga
seseorang dapat mengelola informasi dengan mengelola sumber daya yang menghasilkan
informasi.
Sumber informasi terdapat dimana-mana, baik di pasar, rumah, sekolah dan
lembaga. Perpustakaan merupakan salah satu lembaga yang menyediakan informasi
secara terbuka. Perpustakaan telah bertasformasi dengan memanfaatkan teknologi. Kini
perpustakaan tidak hanya menyediakan bahan bacaan atau informasi dalam bentuk
tercetak saja. Perpustaaan diera moderen ini telah menyediakan sumber informasi yang
tanpa batasan waktu dan ruang, seperti slide, microfilm, rekaman audio dan koleksi
digital (e-Journal dan e-book).

2
B. Peran Manajer Informasi
Manajer menurut Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer diartikan sebagai “orang
yang berwenang dan bertanggung jawab membuat rencana, mengatur, memimpin dan
mengendalikan pelaksanaannya untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan” (p. 924).
Sebagai seorang manajer informasi pustakawan harus mampu menjadi seorang
manajer dalam bidang informasi bagi pemustakanya. Pustakawan yang memiliki
kompetensi di dalam sebuah perpustakaan juga harus menjadi motivator dalam
memajukan perpustakaan dan menyesuaikan dengan visi dan misi yang telah ditetapkan.
Dengan demikian manajer informasi ini menjadi faktor penting yang harus ada di
perpustakaan, khususnya pada perpustakaan Perguruan Tinggi.
Pustakawan sebagai manajer informasi di perpustakaan harus menanamkan dalam
dirinya sebagai seorang yang mampu membawa perubahan dalam menyajikan informasi
bagi pemustakanya, khususnya mahasiswa Ilmu Perpustakaan. Oleh sebab itu peran
penting manajer informasi menjadi tolak ukur dalam menjadikan mahasiswa Ilmu
Perpustakaan dalam membenah diri untuk menjadi seorang manajer informasi di masa
yang akan datang. Asumsinya adalah setiap pustakawan harus berkerja sama dengan
mahasiswa Ilmu Perpustakaan guna untuk memenuhi kebutuhan sebagai manajer
informasi yang lebih baik. Menjadi manajer dalam sebuah perpustakaan bukanlah hal
yang mudah, ditambah lagi dengan kemampuan informasi yang sangat minim. Maka
seorang pustakawan dituntut untuk lebih melihat bagaimana peran dari seorang manajer
informasi di perpustakaan. Apalagi dengan perpustakaan sebagai lembaga pendidikan dan
lembaga informasi akan memiliki kinerja yang baik apabila ditunjang dengan manajemen
yang memadai. Dengan adanya manajemen seluruh aktivitas lembaga akan mengarah
pada upaya mencapai tujuan yang telah ditetapkan, sehingga seluruh elemen dalam suatu
lembaga tersebut akan berusaha memfungsikan diri sesuai ketentuan
lembaga/perpustakaan.
Sebagai seorang manajer informasi, menurut Friend (2000), pustakawan
seharusnya memiliki kemampuan untuk menganalisa kebutuhan pengguna baik dimasa
kini maupun masa mendatang, mengikuti perkembangan kebijakan universitas maupun
diluar universitas, mampu membuat perencanaan dan mengalokasikan dana dengan baik,
melakukan kontrak-kontrak kerjasama, melakukan evaluasi koleksi secara makro maupun
seleksi informasi secara mikro, penyiangan, pemeliharaan maupun menciptakan sistem
evaluasi koleksi (dikutip dalam Singh, 2004).
Berikut merupakan peran manajer informasi :
1. librarian as gateway to future and to the past (pustakawan sebagai gerbang
manajemen perpustakaan konvensional dan moderen). Ini menunjukkan bahwa,
kemajuan perpustakaan masih dijiwai atau diwarnai oleh pengelolaan masa lalu
yang sampai saat ini masih dianggap relevan.
2. librarian as knowledge/information manager (pustakawan sebagai manajer ilmu
pengetahuan/informasi). Seiring dengan peran perpustakaannya, para pustakawan

3
diposisikan sebagai sumberdaya handal dalam mengelola ilmu
pengatahuan/informasi.
3. librarian as publisher (pustakawan sebagai penerbit). Ini bisa ditunjukkan dengan
berbagai terbitan yang dihasilkan oleh perpustakaan.
4. librarians as organizers of networked resources (pustakawan sebagai
pengorganisasi jaringan sumber informasi). Jaringan informasi tidak akan bisa
berjalan sesuai yang diharapkan, apabila tidak dikelola dengan baik dan rapih.
Karena itu, pustakawan dituntut untuk memahami jaringan informasi sampai
belahan dunia manapun, sekaligus mampu mengelola jaringan tersebut agar bisa
dimanfaatkan secara maksimal.
5. librarians as advocates for information policy development (pustakawan sebagai
penilai kebijakan pengembangan informasi). Pustakawan diharapkan mampu
memberikan penilaian informasi mana yang layak dipublikasikan dan dilayankan,
dan mana informasi yang perlu di-discard.
6. librarians as sifters of information resources (pustakawan sebagai penyaring
sumber informasi). Pustakawan harus mampu memposisikan dirinya sebagai
filtering informasi.

C. Hubungan Informasi dengan Perpustakaan


1. Pengertian Perpustakaan dan Informasi
Pengertian Perpustakaan sudah dikenal masyarakat sejak beberapa abad yang lalu.
Akan tetapi masih sering terjadi salah pengertian antara perpustakaan, percetakan,
toko buku dan gudang buku. Di setiap civitas akademika pada umumnya, masih
beranggapan bahwa perpustakaan suatu perguruan tinggi adalah tidak lain suatu
bagian dari struktur perguruan tinggi tempat buku-buku dan bahan cetak-cetak lainya
yang disimpan dan dipinjamkan.
Perpustakaan berasal dari kata dasar pustaka yang artinya buku. Awalan per- dan
akhiran an adalah menyatakan tempat. Banyak defenisi atau pengertian perpustakaan,
namun dari sudut mana seseorang memandangnya perpustakaan dapat diartikan
sebagai kumpulan buku-buku yang dipelihara dengan baik untuk keperluan baca,
sumber belajar, sumber informasi; penelitian dan sebagainya. Adapula yang
mengartikan sebagi tempat yang didalamnya tersimpan buku-buku dan bahan pustaka
lainya untuk menunjang pendidikan, bila dilihat dari sudut gedung atau ruangan.
Dari beberapa pengertian diatas dapatlah disimpulkan bahwa perpustakaan
merupakan suatu gedung atau ruangan yang didalamnya tersimpan berbagai macam
buku dan bahan pustaka lainya baik tercetak, terekam ataupun dalam bentuk tulisan
seperti: buku, majalah, surat kabar, piringan hitam, film, slide, tape, disket ataupun
bahan bentuk mickro: mikro file, mikropis dan lainlain yang diorganisir dengan
sistem tertentu untuk tujuan baca, pelayanan sumber informasi, hiburan, penelitian
dan sebagainya. Dengan demikian semakin jelas perbedaan perpustakaan, percetakan,
toko buku atau gudang buku. Dimana perpustakaan mempunyai tujuan sosial yang
lebih dinamis. Informasi adalah hal yang sangat penting setiap orang, tentu

4
membutuhkannya, tidak memandang status sosial seseorang, karena karier dan
pekerjaan oleh karena itu tidaklah mudah untuk mendefenisikan konsep informasi
karena istilah ini mempunyai bermacam aspek, ciri dan manfa’at yang satu dengan
lainya terkadang sangat berbeda. Defenisi yang satu dengan lainya kadang-kadang
berlainan maknanya karena mempunyai pemahaman dan versi yang berbeda.
Informasi bisa jadi hanya berupa kesan fikiran seseorang atau mungkin juga berupa
data tersusun rapi. Informasi adalah suatu rekaman fenomena yang diamati, atau bisa
juga putusan-putusan yang dibuat Misalnya saja ada sebuah peristiwa yang
mengambarkan terjadi di suatu daerah beberapa orang tewas karena keracunan
makanan, itu adalah fenomena yang dapat menjadi informasi bila ada
menyaksikannya, balik kemudian merekamnya.
Dari beberapa makna informasi diatas maka dapat disimpulkan bahwa informasi
di perpustakaan adalah segala jenis data, fakta atau keterangan yang banyak diperoleh
oleh si pemakai perpustakaan.
2. Hubungan informasi dan perpustakaan
Salah satu kegiatan perpustakaan adalah mengolah informasi yang sudah
diterbitkan baik secara grafis maupun elektronik perpustakaan juga mempunyai tugas
menyebarkan informasi kepada masyarakat pemakai oleh karena itu perpustakaan
tidak dapat dilepaskan dari dunia penginformasian. Disamping itu ada ilmu lain yang
juga mengkaji informasi sebagai objek utama yaitu informatologi (information
science) dan informatika.

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Untuk mencapai fungsi dari perpustakaan perguruan tinggi diperlukan sumber
daya informasi guna memenuhi kebutuhan sivitas akademika dalam hal informasi.
Sumber daya informasi pada sebuah perpustakaan bisa dikatakan sebagai wadah
informasi yang terdapat pada perpustakaan tersebut, seperti koleksi yang dilayankan
kepada pengguna sivitas akademika di perguruan tinggi.
Sebagai seorang manajer informasi pustakawan harus mampu menjadi seorang
manajer dalam bidang informasi bagi pemustakanya. Pustakawan yang memiliki
kompetensi di dalam sebuah perpustakaan juga harus menjadi motivator dalam
memajukan perpustakaan dan menyesuaikan dengan visi dan misi yang telah ditetapkan.
Dengan demikian manajer informasi ini menjadi faktor penting yang harus ada di
perpustakaan, khususnya pada perpustakaan Perguruan Tinggi.

B. Saran
Perpustakaan sebagai pusat pengelola sumber informasi untuk kepentingan
masyarakat banyak tidak lepas dari pengaruh peningkatan informasi. Oleh karena itu
sebagai penghimpun, pengelola, dan sekaligus penyebarluas informasi yang ada untuk
memudahkan bagi masyarakat yang membutuhkannya. Maka pihak perpustakaan harus
selalu berusaha meningkatkan kemampuan untuk memperbaharui sistem penelusuran
yang sudah ada.

6
DAFTAR PUSTAKA

Purwaningtyas,Franindya. 2014. Aset informasi perpustakaan : tata kelola dan keamanan


https://www.perpusnas.go.id/magazine-detail.php?lang=id&id=8334 (diakses
tanggal 20 Agustus 2021)

Rasyid, Saifuddin. 2018. Pustakawan Dalam Perspektif Manajer Informasi: Studi Kasus
Pada Mahasiswa Jurusan S1 Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora
UIN Ar-Raniry. http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?
article=1724585&val= 7454&title=PUSTAKAWAN%20DALAM
%20PERSPEKTIF%20MANAJER%2 0INFORMASI%20STUDI%20KASUS
%20PADA%20MAHASISWA%20JURU SAN%20S1%20ILMU
%20PERPUSTAKAAN%20FAKULTAS%20ADAB%20 DAN%20HUMANIORA
%20UIN%20AR-RANIRY (diakses tanggal 20 Agustus 2021)

Universitas Medan Area. 2019. Peran pustakawan diera digital.


https://perpustakaan.uma.ac.id/peran-pustakawan-di-era-digital-library/ (diakses
tanggal 20 Agustus 2021)

Universitas Sumatera Utara. Sumber Daya Informasi pada Perpustakaan.


https://adoc.tips/download/bab-ii-kajian-teoritis-21-sumber-daya-informasi-pada-
perpust071c0d53f7e9ee6e5437e50d9bcd5af296820.html (diakses tanggal 20
Agustus 2021)

Wulandari, Dian. 2008. Manajer Informasi: Peran Pustakawan Pengadaan di Era Digital.
https://www.perpusnas.go.id/magazine-detail.php?lang=id&id=8002 (diakses
tanggal 20 agustus 2021)

Anda mungkin juga menyukai