PLAGIARISME
Disusun oleh:
KELAS 1 AP 2 / KELOMPOK 6
NURFADILA 40400121062
MUH. IQBAL MUFID 40400121071
NURUL ANUGRAH 40400121065
MISNA 40400121072
TITI RESNAWATI 40400121068
MUH SYAHDAN AKIL 40400121058
Syukur Alhamdulillah kami haturkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya
sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu. Shalawat dan salam disampaikan kepada
Rasulullah SAW yang merupakan panutan dan suri tauladan dalam kehidupan. Makalah ini
berjudul “Plagiarisme” ditulis sebagai tugas presentasi pada Mata Kuliah Literasi Informasi
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
Dalam penyelesaian makalah ini, Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Nasrullah
selaku dosen pembimbing mata kuliah yang telah memberikan saran dan bimbingan hingga dapat
diselesaikannya makalah ini. Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada rekan-rekan seperjuangan
yang telah memberikan semangat dan kepercayaan, serta semua pihak yang tidak bisa disebutkan
satu persatu, yang telah membantu penyelesaian makalah ini.
Akhir kata, penulis menyadari masih terdapat kekurangan pada makalah ini. Oleh karena
itu, sudilah kiranya pembaca memberi kritik dan saran yang membangun demi menyempurnakan
makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan, terutama di
bidang Literasi Informasi.
KELOMPOK 6
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Di era globalisasi yang semakin canggih seperti sekarang ini, untuk menemukan
ide dalam menulis tidaklah sulit. Dengan kemajuan di bidang teknologi komunikasi yaitu
internet, mahasiswa dapat dengan mudah mencari berbagai sumber untuk bahan kajian dan
referensi karya tulis mereka. Namun, seiring dengan berkembangnya kemajuan internet
tersebut menimbulkan beberapa dampak negative yaitu menghambat ide kreativitas
menulis pada mahasiswa dan juga menimbulkan sebuah kebiasaan dikalangan mahasiswa
yaitu copy paste sehingga terciptanya perilaku plagiarisme atau biasa disebut plagiat.
Berbagai factor penyebab plagiarism dapat diatasi dengan upaya mempelajari dan
mengetahui bagaimana kaidah tata cara penulisan karya ilmiah yang benar,mahasiswa
harus menyadari betapa pentingnya sebuah karya yang orisinil, melakukan tindakan
preventif yang dilakukan oleh pimpinan perguruan tinggi yang bertujuan agar tidak terjadi
plagiat di lingkungan perguruan tinggi, dan tindakan represif yang dilakukan oleh
pimpinan perguruan tinggi dengan menjatuhkan sanksi kepada plagiator di lingkungan
perguruan tingginya yang bertujuan mengembalikan kredibilitas akademik perguruan
tinggi yang bersangkutan. Kegiatan atau tindakan plagiarisme sangatlah merugikan semua
pihak, terutama pada sipemilik karya sebab karya mereka telah diakui oleh orang lain dan
itu terjadi tanpa sepengetahuan mereka. Kegiatan plagiarisme dapat digolongkan kedalam
kejahatan intelektual yakni pelanggaran norma akademik yang serius, karena telah
1
membohongi publik. Dengan kata lain, tindakan plagiarisme juga merupakan salah satu
bentuk pelanggaran etika.
B. Rumusan Masalah
1. Definisi Plagiarisme
2. Jenis-Jenis Plagiarisme
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Plagiarisme
Dikutip dari definisi plagiarisme sebuah referensi konseptual dari Black’s Law
Dictionary. Definisi dari kamus tersebut membedakan antara tindakan immoral dan illegal.
Namun yang pasti, apabila yang diplagiasi merupakan original creative expressions, maka
plagiator itu di anggap melanggar UU Hak Cipta. Sementara itu, penilaian bahwa
plagiarisme merupakan pelanggaran Hak Cipta juga secara tegas dinyatakan oleh the
World Intellectual Property Organization/WIPO. Definisi WIPO menekankan satu syaraf
normatif, bahwa pelanggaran Hak Cipta terjadi bila ciptaan yang diplagiat merupakan
karya yang dilindungi Hak Cipta. Persyaratan ini secara impisit mengindikasikan norma
sebaliknya bahwa apabila karya yang diplagiat merupakan ciptaan public domain, maka
plagiarisme yang dilakukan itu bukan merupakan tindakan pelanggaran Hak Cipta.
3
Moral. Konsep Hukum Hak Cipta, Hak Moral mewajibkan pengutipan ciptaan orang lain
dilengkapi dengan catatan mengenai sumbernya.
B. Jenis-jenis Plagiarisme
Tipe plagiarisme ini relatif sulit dibuktikan karena ide atau gagasan itu
bersifat abstrak dan berkemungkinan memiliki persamaan dengan ide orang lain.
Atau ada kemungkinan terjadi adanya dua ide yang sama pada dua orang pencipta
yang berbeda.
Di Indonesia, karya film, tari, maupun novel lazim diakui sebagai karya
adaptasi, gubahan atau saduran. Semua itu termasuk tafsir dan terjemahan
sesungguhnya merupakan plagiarisme ide, sejauh apabila tidak dinyatakan sumber
yang menjadi rujukannya. Dalam UU Hak Cipta, karya-karya, adaptasi, gubahan
dan saduran mendapatkan perlindungan tersendiri.
Tipe ini serupa dengan slavish copy, yaitu mengutip karya orang lain secara
kata demi kata tanpa menyebutkan sumbernya. Plagiarisme dianggap terjadi karena
4
skala pengutipannya sangat substansial, sehingga seluruh ide atau gagasan
penulisnya benar-benar terambil. Plagiarisme seperti ini banyak dilakukan pada
karya tuls puisi.
5
pasti, masyarakat seringkali mempertanyakan tetapi tidak mendapatkan jawaban
yang berupa perubahan kualitas produksi sinetron dan film di dalam negeri.
Penyair chairil anwar pernah dituduh pernah menjiplak karya tulis. Tak
tanggung-tanggung, yang menuduh hans bague jassin melalui tulisannya
dimimbar Indonesia berjudul karya asli, saduran, dan plagiat membahas puisi
kerawang-bekasi. Kritikus sastra yang juga bergelar paus sastra indonesia itu
membandingkan puisi chairil anwar dengan the dead young soldier karya
Archilbald macleish, penyair amerika serikat.
Jassin tidak menyalahkan chairil. Menurut dia, meskipun mirip tetap ada
rasa chairil didalamnya. Sedangkan sajak macleish, menurut jassin hanyalah
katalisator penciptaan. Namun tanggapan chairil bisa berbeda apalagi jassin
menyebut tindakan chairil meniru macleish karna butuh uang untuk biaya
berobat ke dokter. Ketenggangan mereka sempat memuncak pada suatu acara
di gedung kesenian Jakarta. Chairil dan jassin sempat berkelahi.
Ismet fanany, ahli pendidikan asal batu sangkar, sumbar, yang bermukim di
amerika serikat menerbitkan buku tentang plagiat. Buku terbitan CV haji mas
Agung Jakarta berjudul plagiat-plagiat. Isinya tentang plagiat yahya muhaimin.
Disertasi yahya dituduh menjiplak tulisan beberapa ahli. The Politics Of Client
Businessmen, disertasi yahya yang dipertahankan di MIT cambridge, Amerika
serikat, 1982, dibandingkan dengan capitalism end The Bureaucratic State in
Indonesia: 1965-1975, judul asli Tesis Robisom di Universitas Sydney 1977.
Menurut ismet kemiripan itu baru satu sumber. Masih banyak lagi
kemiripan dengan artikel lain. Yahya sendiri kepada tempo menjelaskan,
“mungkin dia memakai standar plagiat yang berbeda dengan yang saya anut.”
Dia mengakui disertasinya mengutip banyak fakta dan pendapat sejumlah ahli
6
yang memang disebut fanany.” Tapi saya 6 mencantumkan sumbernya,” kata
yahya. Atas tudingan fanani itu, yahya tak berfikir menyerang balik.
Sanksi bagi pelaku plagiat ditetapkan degan tanpa membedakan mahasiswa dengan
dosen atau peneliti dan tenaga pendidikan lainnya. Klasifikasi seperti ini diperlukan untuk
dapat memberikan pertimbangan dan perlakuan sesuai dengan status dan profesi masing-
masing. misalnya pertimbangan tentang posisi jabatan dan profesi dosen tertentu,
mendapatkan sanksi yang berat bila melakukan plagiat karena tindakannya dapat dianggap
mencemarkan reputasi perguruan tinggi tempatnya mengabdi. Berbeda halnya dengan
mahasiswa yang tidak terikat langsung dengan jabatan akademik.
a) Teguran.
b) Peringatan tertulis.
c) Penundaan pemberian sebagian hak mahasiswa.
d) Pembatalan nilai, satu dari beberapa mata kuliah yang diperbolehkan
mahasiswa.
e) Pemberhentian dengan hormat dari status sebagai mahasiswa.
f) Pemberhentian dengan tidak hormat dari status sebagai mahasiswa.
g) Pembatalan ijazah apabla mahasiswa telah lulus dari suatu program pendidikan.
Sanksi bagi dosen peneliti atau tenaga kependidikan yang terbukti melakukan
tindakan plagiat, (secara berurutan drai yang paling ringan sampai yang paling berat)
terdiri atas:
a) Teguran
b) Peringatan tertulis
7
c) Penundaan pemberian hak dosen atau peneliti
d) Penurunan hak untuk diusulkan sebagai guru besar atau profesor atau ahli
peneliti utama bagi yang memenuhi syarat
e) Pencabutan hak untuk diusulkan dari status sebagai dosen atau peneliti
f) Pemberhentian dengan tidak hormat
g) Pembatalan ijazah yang diperoleh dari perguruan tinggi yang bersangkutan.
Berbeda dengan sanksi bagi plagiat, sanksi kepada pemimpin perguruan tinggi
ditetapkan secara berjenjang yaitu berupa:
a) Teguran
b) Peringatan tertulis
c) Pernyataan pemerintah bahwa yang bersangkutan tidak berwenang
melakukan tindakan hukum dalam bidang akademik.
Sanksi yang terakhir ini pada dasarnya bukan sekadar sanksi administratif,
tetapi lebih merupakan hukuman karena berdampak pada hak dan kewajiban selaku
pimpinan perguruan tinggi. Sanksi teguran, peringatan tertulis dan penundaan
pemberian sebagian hak mahasiswa dijatuhkan sesuai dengan perbuatannya.
Pengenaan sanksi didasarkan pada hasil telaah yang telah dilakukan secara cermat dan
saksama. Sanksi seperti ini juga harus mempertimbangkan alasan apabila tindakan itu
dilakukan sesuai tidak sengaja. Sanksi bagi dosen yang meliputi teguran peringatan
tertulis, penundaan pemberian hak dan penurunan pangkat dan jabatan akademik, serta
pencabutan hak untuk diusulkan sebagai guru besar atau peneliti utama dijatuhkan
8
sesuai proporsi cermat dan hati-hati. Apabila hal itu dilakukan secara tidak sengaja
sanksinya lebih ringan dibandingkan dengan tindakan plagiat yang dilakukan secara
sengaja dan atau berulang.
1. Sertakanlah Sitasi
Daftar pustaka adalah salah satu kewajiban yang tidak boleh dilupakan
ketika menulis karya tulis. Sayangnya, masih ada yang baru mendata ulang daftar
pustaka setelah tulisan selesai. Hal seperti itu tidak salah, namun sangat berpotensi
untuk melewatkan satu, dua, atau beberapa sumber sekaligus. Dalam artian,
9
sitasinya telah tercantum di body note dan foot note namun luput dalam daftar
pustaka. Dengan mendata apa saja sumber yang dipakai sejak awal, kesalahan bisa
diminimalisir, pun akan sangat membantu dalam penyusunan daftar pustaka.
3. Lakukan Parafrase
4. Lakukan Interpretasi
Terakhir, apabila penulis masih merasa khawatir dengan hasil akhir karya
tulisnya, aplikasi anti plagiarisme dapat dicoba. Misalnya menggunakan aplikasi
Plagiarisme Test. Dengan aplikasi anti plagiarisme, tulisan yang dihasilkan, bisa
dibandingkan dengan tulisan-tulisan yang sudah terbit sebelumnya. Aplikasi akan
menunjukkan berapa persen tingkat kemiripan yang ditemukan.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Salah satu Contoh dari kasus-kasus plagiarism: Kasus Chairil Anwar (1949) dan
Yahya Muhaimin (1992)
Jenis Sanksi dari Perbuatan Plagiarisme: Sanksi bagi Mahasiswa plagiator, Sanksi
bagi Dosen Peneliti atau Tenaga Kependidikan, Sanksi bagi pimpinan perguruan tinggi.
B. Saran
Semoga dengan dibuatnya makalah ini kita dapat menambah wawasan pengetahuan
kita, kita tahu apa itu plagiat, macam-macam plagiat, contoh kasus plagiat, dan bagaimana
cara menghindari plagiat, sehingga materi tersebut bisa bermanfaat bagi kita semua. Dan
semoga kita bisa lebih teliti dan lebih memahami definisi dan cara menghindari plagiat itu
agar kita tidak terjerumus dan tidak menjadi plagiarisme.
11
DAFTAR PUSTAKA
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia; Jakarta
Balai Pustaka, (2008)
12