Anda di halaman 1dari 17

PLAGIARISM

E
TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH

P R O F. H J . A S L A M I A H , M . P D . , P H . D
P R O F. D R S . A H M A D S U R I A N S YA H , M . P D , P H . D
KELOMPOK 10

• DHEA MAULIDA (2020111320040)


• Desy Setyowati (2020111320101)

LDAWATI (2020111320076)
Fitri Me

• JARMINTO (2020111310033)
• LILIS APRIYANTI
(2020111320064)
• M. SUKMA INDRAWAN
(2020111310041)
01 Pendahuluan
02 Isi
03 Penutup
04 Tanya Jawab
01 PENDAHULUAN
Latar Belakang
Merupakan suatu kegiatan yang sangat sering dilakukan saat proses penulisan karya tulis ilmiah
adalah copy dan paste baik bahan, maupun tulisan atau karya orang lain. Kegiatan "copy" dan "paste"
m e r u p a k a n c a r a y a n g m u d a h d a n c e p a t d a l a m m e m b u a t k a r y a t u l i s i l m i a h . Ta n p a m e l a l u i p e n g o l a h a n
tertentu, cara tersebut tentunya tidaklah dapat dibenarkan apalagi tanpa mencantumkan rujukan yang
jelas dan benar sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. Penulisan karya tulis ilmiah dengan cara
"copy" dan "paste" yang tidak sesuai aturan dapat dikategorikan sebagai tindakan plagiat.
Saat ini plagiator Plagiarisme di Indonesia sudah menjamur tidak hanya dikalangan mahasiswa, namun
dikalangan akademisi, serta peserta didik di sekolah pun sering melakukan kegiatan copy dan paste
dalam mencantumkan rujukan yang jelas, bagaimana tidak, banyak sekali praktik plagiasi di lingkungan
a k a d e m i s . Ta n p a p e r a s a a n b e r s a l a h , p e l a k u m e l a k u k a n p r a k t i s p l a g i a s i b e r u l a n g k a l i , m u l a i d a r i a n a k
S e k o l a h M e n e n g a h P e r t a m a , S e k o l a h M e n e n g a h A t a s b a h k a n s a m p a i t i n g k a t p r o f e s o r. H a l i n i t e n t u s a j a
perlu menjadi perhatian kita. Oleh karena itu, perlu pemahaman bersama dikalangan pendidikan
k h u s u s n y a t e r k a i t p l a g i a r i s m e , u n t u k m e n g h i n d a r k a n d i r i d a r i p r a k t i k ‐p r a k t i k p l a g i a t . M e n g h o r m a t i ,
m e n g a k u i d a n m e m b e r i k a n p e n g h a rg a a n a t a s k a r y a o r a n g l a i n m e n j a d i s a t u k e h a r u s a n d a l a m m e m p r o d u k s i
karya tulis.
RUMUSAN MASALAH
• Apa Definisi dan Kategori Plagiarisme ?
• Bagaimana langkah -langkah menghindari Plagiasrisme dalam

tulisan Karya Ilmiah?

• Bagaimana studi kasus mengenai Plagiarisme dalam

Tulisan Karya Ilmiah?


02 PLAGIARISME
definisi plagiarisme
Plagiarisme atau sering disebut plagiat adalah penjiplakan atau pengambilan
karangan, pendapat, dan sebagainya dari orang lain dan menjadikannya seolah
karangan dan pendapat sendiri. Plagiat dapat dianggap sebagai tindak pidana
karena mencuri hak cipta orang lain. Di dunia pendidikan, pelaku plagiarisme
dapat mendapat hukuman berat seperti dikeluarkan dari sekolah/universitas.
Pelaku plagiat disebut sebagai plagiator.
KATEGO 01 AKADEMIK DAN JURNALISTIK
PLAGIARISME
RI 02 PLAGIARISME LENGKAP

PLAGIAR 03 PLAGIARISME
PARSIAL
ISME 04 PLAGIARISME
MINIMALIS
05 SUMBER KUTIPAN

06 SELF-
PLAGIARISME
UNDANG-UNDANG DAN PERATURAN MENGENAI
PLAGIARISME

PASAL 25
UU No.20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional

PASAL 70
UNDANG-UNDANG DAN PERATURAN MENGENAI

PLAGIARISME

PASAL 28
UU RI No.12 Tahun 2012
Tentang Pendidikan Tinggi

PASAL 42
UNDANG-UNDANG DAN PERATURAN MENGENAI

PLAGIARISME
Permendiknas No.17 Tahun 2010
Tentang Pencegahan Dan Penanggulagan Plagiat Di Perguruan Tinggi

BAB 1 BAB 6 , pasal 12-13

BAB 2 , pasal 2 ayat1-7, pasal 3

BAB 3 , pasal 4-5

BAB 4 , pasal 6-7

BAB 5 , pasal 10
Sertakan sitasi

Catat berbagai sumber daftar


pustaka sejak awal
LANGKAH
MENGHINDARI Lakukan parafrase

PLAGIARISME
Lakukan interpretasi

Gunakan aplikasi antiplagiarisme


01
Studi kasus mengenai Plagiarisme dalam Tulisan Karya Ilmiah

Kasus plagiat juga diberitakan terjadi di salah satu universitas terbesar di Makassar di mana sejumlah dosen yang
mengusulkan jabatan Guru Besar, karya ilmiah dalam bentuk jurnal Internasional dari luar negeri tapi setelah dilakukan
pengecekan dan verifikasi tempat di mana jurnal itu terbit, dikabarkan ternyata ada indikasi bahwa lokasi penerbitan jurnal
itu fiktif. Akibatnya Dijtjen Dikti Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan memberikan sangsi administratif Kolektif
berupa tindakan semacam kebijakan moratorium penundaan/penghentian sementara usulan guru besar dari univerisitas yang
bersangkutan. Beberapa tahun lalu ketika kebijakan terkahir Kementrian Pendidikan yang masih memberikan kesempatan
terkahir untuk tenaga akademisi yang masih bergelar S2 untuk mengusul ke pangkat Guru Besar, puluhan dosen pengusul
Guru besar terindikasi memiliki karya ilmiah yang merupakan hasil plagiat. Kasus plagiat yang banyak terjadi berupa
Jurnal Fiktif (Jurnal Bodong) yang mana setelah di cek kantor penerbit jurnal tersebut di luar negri Fiktif. Ada juga kasus
scan karya ilmiah orang lain dan diganti dengan nama dan identitas si plagiator. Di tingkat sekolah menengah sejumlah
guru yang mengajukan persyaratan untuk sertifikasi guru terindikasi memiliki karya Ilmiah hasil plagiat.
02
Studi kasus mengenai Plagiarisme dalam Tulisan Karya Ilmiah

Tahun 1999: Kasus plagiat Dr. ISA, mahasiswa S3 di universitas terkemuda di Yogyakarta dan
lulus pascasarjana (S-3) tahun Disertasinya disinyalir sebagai menjiplak skripsi S-1 atas nama
MN, alumnus universitas terkemuka di Surabaya tahun ISA akhirnya dicopot gelarnya oleh
universitas tempat menyelesaikan studinya (Republika, 1999).Tahun 2010: Seorang profesor
muda bidang Hubungan Internasional (HI) di salah satu PTS terkemuka. Profesor tersebut
melakukan plagiat dari jurnal ilmiah Australia. Tulisan plagiat tersebut sebelumnya dimuat
dalam koran The Jakarta Post yang kemudian ditarik kembali oleh The Jakarta Post setelah
menerima laporan adanya plagiat. Diketahui bahwa selain tulisan yang dimuat di The Jakarta
Post, profesor tersebut disinyalir telah melakukan plagiat pada empat tulisan yang juga telah
dimuat di majalah populer lainnya. Atas perbuatannya tersebut sanksi yang diterima cukup
berat, yaitu pemberhentian tidak hormat dari PTS tempatnya bekerja dan dicabutnya gelar
profesor (27 Oktober 2013)
03 KESIMPULAN
KESIMPULAN
Plagiarisme atau sering disebut plagiat adalah penjiplakan atau pengambilan karangan,
pendapat, dan sebagainya dari orang lain dan menjadikannya seolah karangan dan pendapat
sendiri Plagiat dapat dianggap sebagai tindak pidana karena mencuri hak cipta orang lain. Di
dunia pendidikan, pelaku plagiarisme dapat mendapat hukuman berat seperti dikeluarkan dari
sekolah/universitas. Pelaku plagiat disebut sebagai plagiator
Plagiarisme dewasa ini menjadi sebuah problematika sosial yang paling dikhawatirkan oleh
insan-insan dari industri kreatif seperti seniman, musisi, penulis dan juga akademisi. Kasus
plagiarisme mungkin sebenarnya sudah sering terjadi dan mengakar di masyarakat Indonesia
namun hanya beberapa kasus yang “tertangkap basah” dan disorot oleh media sehingga
permasalahan plagiarism kurang diketahui masyarakat. Kurangnya penyebaran informasi
mengenai plagiarism ini dan kurang tegasnya sanksi sosial maupun sanksi hukum yang
diterapkan kepada para pelaku plagiarsme atau plagiat dan juga kurangnya sosialisasi
mengenai batasan-batasan plagiarisme menyebabkan tindakan plagiarisme marak dilakukan
oleh masyarakat Indonesia pada khususnya.

Anda mungkin juga menyukai