Anda di halaman 1dari 13

Tugas Akhir Semester 6

KASUS PLAGIARISME
REKTOR UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BANDUNG

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Akhir Semester 6
Mata Kuliah HKI dan Etika Profesi
Dosen Pengampu : Agung Purnomo, S.Sn., M.Sn




Oleh :
Ketut Argo Mulyo W.
11150130



DESAIN INTERIOR
FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN
INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA
2014

Indonesia Institut of The Art Surakarta | 1

Interior Design Ketut Argo M.W / 11150130
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Plagiarisme dewasa ini menjadi sebuah problematika sosial yang paling
dikhawatirkan oleh insan-insan dari industri kreatif seperti seniman, musisi,
penulis dan juga akademisi. Kasus plagiarisme mungkin sebenarnya sudah sering
terjadi dan mengakar di masyarakat Indonesia namun hanya beberapa kasus yang
tertangkap basah dan disorot oleh media sehingga permasalahan plagiarisme
kurang diketahui masyarakat. Kurangnya penyebaran informasi mengenai
plagiarisme ini dan kurang tegasnya sanksi sosial maupun sanksi hukum yang
diterapkan kepada para pelaku plagiarisme atau plagiat dan juga kurangnya
sosialisasi mengenai batasan-batasan plagiarisme menyebabkan tindakan
plagiarisme marak dilakukan oleh masyarakat Indonesia pada khususnya.
Plagiarisme memiliki definisi penjiplakan yang melanggar hak cipta.
1

Sementara itu hak cipta memiliki definisi yaitu hak eksklusif bagi pencipta atau
penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau
memberi izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan
menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Ciptaan adalah hasil setiap
karya pencipta yang menunjukkan keasliannya dalam lapangan ilmu
pengetahuan, seni, atau sastra.
2

Plagiarisme, menurut Adimiharja (2005) adalah pencurian dan penggunaan
gagasan atau tulisan orang lain (tanpa cara-cara yang sah) dan diakui sebagai

1
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2002
2
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002

Indonesia Institut of The Art Surakarta | 2

Interior Design Ketut Argo M.W / 11150130
miliknya sendiri. Plagiarisme juga didefinisikan sebagai kegiatan dengan sengaja
menyalin pemikiran atau kerja orang lain tanpa cara-cara yang sah.
3
Plagiarisme
dikenal juga dengan sebutan plagiat.
4
Plagiat adalah pengambilan karangan
(pendapat dan sebagainya) milik orang lain dan menjadikannya seolah-olah
karangan (pendapat) sendiri, misalnya menerbitkan karya tulis orang lain atas
nama dirinya sendiri. Adapun orang yang mengambil karangan (pendapat dan
sebagainya) milik orang lain dan disiarkan sebagai karangan atau pendapat
sendiri disebut plagiator atau penjiplak.
5

Pelaku yang melakukan plagiarisme memiliki beberapa alasan kenapa
mereka melakukan tindakan tidak terpuji tersebut. Alasan paling dominan
mengapa pelaku-pelaku tindak plagiat tersebut melakukan tindakan plagiarisme
adalah karena mereka malas dan merasa tindakan plagiarisme adalah sebuah
jalan singkat untuk menyelesaikan tugasnya. Hal ini sering terjadi di bidang
akademik dan umumnya dilakukan oleh pelajar yang ingin tugas karangan atau
karya ilmiahnya segera selesai. Tapi bukan hanya sebatas pelajar saja, para guru
dan dosen pun tidak luput dari tindakan plagiat seperti contohnya yang terjadi di
Universitas Kristen (UK) Maranatha, Bandung. Ketika salah satu dosen yang
juga sebagai seorang rektor UK Maranatha menjiplak skripsi hasil karya
mahasiswa UK Maranatha. Hal ini bukan hanya berdampak pada sang dosen
yang melakukan tindakan plagiarisme tersebut tapi masyarakat umut juga akan
menganggap insan pendidik di Indonesia berkualitas sama buruknya dengan
dosen tersebut.

3
Adimihadja, M. Makalah tentang Plagiarisme. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
4
Rosydi, A. Plagiarisme Merugikan Semua Pihak. http://rosyidi.com/plagiarisme-merugikan-semua-
pihak/.
5
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2002

Indonesia Institut of The Art Surakarta | 3

Interior Design Ketut Argo M.W / 11150130
Selain kemalasan, alasan lain mengapa orang-orang melakukan tindakan
plagiarisme atau plagiat adalah karena mereka menganggap individu yang ia
contek atau jiplak memiliki karya cukup bagus sehingga ia menjiplaknya dan
mengakuinya menjadi milik sendiri agar mendapat pujian atau nilai bagus. Hal
ini ditilik dari sisi psikologis diakibatkan oleh rasa rendah diri yang dimiliki oleh
sang plagiat karena merasa ia tidak akan bisa menulis atau menghasilkan karya
sehebat dan sebagus seperti milik individu yang ia jiplak atau mungkin juga
campuran antara rasa malas seperti yang saya jabarkan tadi dengan rasa rendah
diri tersebut. Sementara itu kesibukan dan sempitnya waktu yang bisa diluangkan
untuk menghasilakan karya yang layak atau bagus juga dijadikan alasan para
plagiat untuk membohongi hati nuraninya sendiri karena seadikit banyak para
plagiat tentu merasa berdosa atau bersalah ketika melakukan tindakannya
tersebut.
Tindakan plagiarisme ini bisa berdampak pada masyarakat berupa
berkurangnya kreativitas masyarakat karena akan timbul rasa was-was karena
takut karyanya dijiplak orang lain sehingga masyarakat malas berkarya dan
menelurkan ide-ide baru. Hal ini juga membuat pola pikir masyarakat yang
tadinya produktif (menciptakan hal-hal baru) menjadi reproduktif (menciptakan
berdasarkan hal-hal yang sudah ada). Selain dampak pada masyarakat
plagiarisme juga berdampak pada penulis asli dan individu yang melakukan
plagiarisme.

1.2 Rumusan Masalah

Indonesia Institut of The Art Surakarta | 4

Interior Design Ketut Argo M.W / 11150130
Dari Latar Belakang diatas dapat diketahui masalah yang dihadapi dari
tindakan plagiarisme dan dampaknya kepada orang lain sehingga kita harus
mencegah tindakan tersebut.
1.3 Tujuan
Karena tindakan plagiarisme memiliki banyak dampak negatif terhadap
masyarakat umum, kita sebagai manusia tentu harus mengingatkan manusia
lainnya sesama bangsa Indonesia pada khususnya untuk tidak melakukan
tindakan tersebut agar tercipta kehidupan yang dinamis dengan ide-ide atau
inovasi-inovasi baru agar kehidupan di bidang ilmu pengetahuan, seni, sastra dan
aspek-aspek kehidupan yang menuntut kreativitas terus berkembang. Selain
alasan tersebut dengan pengurangan tindakan plagiarisme juga akan berdampak
positif pada perkembangan sektor-sektor non-kreatif namun bersentuhan dengan
sektor kreatif seperti perekonomian.


Indonesia Institut of The Art Surakarta | 5

Interior Design Ketut Argo M.W / 11150130
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Plagiarisme
Perbuatan plagiarisme adalah perbuatan tercela sebab plagiarisme adalah
sebuah tindakan yang melanggar kode etik, terutama kode etik ilmiah. Semua
prosedur yang dilakukan dalam kegiatan ilmiah oleh semua orang yang bisa
dikategorikan sebagai ilmuwan (kecuali orang yang tidak berjiwa ilmuwan)
dirancang untuk memenuhi dua asas moral, yaitu untuk menemukan kebenaran
(kebenaran ilmiah) dan kejujuran (kejujuran intelektual). Plagiarisme sebagai
perbuatan tercela karena dapat merugikan terhadap penulis asli, membohongi para
pembaca, membohongi publik, dan menurunkan integritas diri. Plagiarisme
merupakan hal yang tabu di seluruh universitas di dunia dan bagi siapa saja,
merugikan orang lain yang karyanya atau idenya dicuri, dan merusak reputasi
perguruan tinggi. Bahkan plagiarisme dapat merusak integritas keilmuan,
membunuh kreativitas, dan menghambat persaingan yang sehat.
6

Yang jelas plagiarisme itu sendiri merupakan suatu bentuk pelanggaran
terhadap norma sosial, khususnya nilai-nilai yang berlaku di masyarakat terkait
dengan soal kejujuran. Dengan melakukan plagiarisme, seseorang telah berbuat
tidak jujur karena mengakui sesuatu yang bukan miliknya, bukan hasil karyanya.
Sebagai pelanggaran norma sosial, pelaku plagiarisme yang ketahuan biasanya
akan menerima sanksi sosial yang beraneka ragam, mulai dari cemoohan sampai
kecaman atau bahkan pengucilan, dan bisa bertambah lagi dengan sanksi

6
Adimihadja, M. Makalah tentang Plagiarisme. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Indonesia Institut of The Art Surakarta | 6

Interior Design Ketut Argo M.W / 11150130
administratif manakala dosa tersebut dilakukan dalam lingkungan institusi
akademik ataupun pers.
Namun terkadang tindakan plagiat disebabkan karena ketidaksadaran pelaku
bahwa ia telah melakukan tindakan plagiarisme karena ia tidak tahu batasan-
batasan sebuah tindakan termasuk sebuah tindakan plagiarisme atau bukan. Hal
ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan terhadap batasan-batasan sebuah
tindakan itu tergolong tindak plagiat atau bukan sehingga menyebabkan
ketidaksengajaan melakukan tindakan plagiat. Hal ini memang didasari atas
ketidaksengajaan, tapi siapa yang tahu bahwa seseorang melakukan tindakan
plagiat didasarkan kesengajaan atau tidak selain orang itu sendiri dan Tuhan?
Maka dari itu sanksi yang diberikan tidak dibedakan dengan orang-orang yang
memang terang-terangan melakukan tindakan plagiarisme. Maka dari itu alangkah
baiknya untuk kita mengetahui apa batasan-batasan tersebut.
2.2 Kasus
Rektor Universitas Kristen Maranatha Bandung, Felix Kasim, diduga
melakukan plagiat. Felix disebut mengutip karya beberapa mahasiswanya. Bahkan
diduga karena aksi plagiat itu, para dosen Maranatha dan jajaran lainnya diberi
sanksi tidak mendapat kenaikan jabatan dari Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi (Dikti).
Dugaan plagiat tersebut dibenarkan oleh sejumlah pihak, dan beberapa
mahasiswa juga sudah mengetahui hal tersebut. Mawar, salah seorang mahasiswa,
yang tidak ingin disebut namanya, mengakui bahwa Felix telah melakukan
plagiat.

Indonesia Institut of The Art Surakarta | 7

Interior Design Ketut Argo M.W / 11150130
Menurut 'orang dalam' Universitas Maranatha ini, ada beberapa karya
mahasiswa yang dikutip oleh Felix, namun yang paling diketahuinya adalah
skripsi karya Andini Dwikenia Anjani tahun 2008 lalu yang berjudul Studi Kasus
Program Pelayanan Kesehatan Dasar Gratis di Kota Banjar. Karya skripsi sarjana
kedokteran itu, oleh Felix dikutip untuk dijadikan makalah pada sebuah acara
simposium di Yogyakarta, Mei 2011 lalu.
Untuk membuktikan ini bisa dilihat pada website garuda.dikti.go.id. ketika
dibuka, muncul kalimat pembuka Garuda (Garba Rujukan Digital) adalah portal
penemuan referensi ilmiah dan umum karya bangsa Indonesia, yang
memungkinkan akses e-journal dan e-book domestik, tugas akhir mahasiswa,
laporan penelitian, serta karya umum. Portal ini dikembangkan oleh Direktorat
Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Dikti Kemdiknas RI.
Saat di-searching nama Andini Dwikenia Anjani, maka muncul di nomor
urut 1 Studi Kasus Program Pelayanan Kesehatan Dasar Gratis Di Kota Banjar.
Anjani, Andini Dwikenia (0410064) Universitas Kristen Maranatha. Jika diklik
lebih lanjut, akan muncul link http://repository.maranatha.edu/1754/. Di laman itu
muncul abstrak dan lembaran-lembaran karya Andini yang dikerjakannya untuk
memperoleh gelar sarjana kedokteran tahun 2008 lalu.
Di sisi lain, di website garuda.dikti.go.id juga ditelusuri nama Felix Kasim.
Ada banyak hasil penelusuran nama ini. Namun di nomor urut 20 'A Case Study of
Free Basic Health Services in Banjar City West Java'. Karya Kasim, Felix,
Universitas Kristen Maranatha. Jika diklik sumbernya, maka akan dihubungkan
ke link http://repository.maranatha.edu/1175/. Dalam laman tersebut tertulis, A

Indonesia Institut of The Art Surakarta | 8

Interior Design Ketut Argo M.W / 11150130
Case Study of Free Basic Health Services in Banjar City West Java. Kasim, Felix
(2011) A Case Study of Free Basic Health Services in Banjar City West Java. In:
The Fifth Postgraduate Forum on Health Systems and Policy "The Growth of
Private Hospitals and Its Impact and Equity; Good or Bad", May 18-20, 2011,
Yogyakarta. Jika dibuka lebih lanjut, abstrak dan isi dalam makalah berbahasa
Inggris itu ternyata hasil terjemahan skripsi Andini Dwikenia Anjani, namun
tanpa mencantumkan nama Andini. Dan memang, Felix adalah pembimbing
Andini dalam menyelesaikan skripsi kedokteran tersebut.
2.3 Sanksi
Karena hal tersebut, Yayasan Perguruan Tinggi Universitas Kristen
Maranatha (YPTKM) memutuskan untuk memberhentikan sementara Rektor
Universitas Kristen Maranatha, Dr Cr Felix Kasim M.Kes.
7
Pernyataan tertulis
juga disampaikan oleh Universitas Kristen Maranatha melalui Public Relation &
Protocol UK Maranatha, yang diterima Tribun, Jumat (7/2) sore, menyebutkan
sebagai bentuk komitmen Universitas Kristen Maranatha dalam menangani proses
penyelidikan dugaan plagiarisme yang dilakukan oleh Rektor UK Maranatha, Dr
dr Felix Kasim, M.Kes, maka YPTKM memutuskan pemberhentian sementara
yang bersangkutan dari jabatan Rektor Universitas Kristen Maranatha terhitung 7
februari 2014.

Berdasarkan UU No.20/2003, sanksi atas tindakan plagiarisme adalah
sebagai berikut:

7
Tribunnews.com

Indonesia Institut of The Art Surakarta | 9

Interior Design Ketut Argo M.W / 11150130
1. Lulusan perguruan tinggi yang karya ilmiahnya digunakan untuk memperoleh
gelar akademik, profesi, atau vokasi terbukti merupakan jiplakan dicabut gelarnya
(pasal 25 ayat 2)
2. Lulusan yang karya ilmiah yang digunakannya untuk mendapatkan gelar
akademik, profesi, atau vokasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (2)
terbukti merupakan jiplakan dipidana dengan pidana penjara paling lama dua
tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta
rupiah).
Hal ini juga tercantum dalam Undang-undang No. 19/2002 tentang Hak
Cipta, pasal 15 yang berbunyi:
1. Penggunaan Ciptaan pihak lain untuk kepentingan pendidikan, penelitian,
penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan
suatu masalah dengan tidak merugikan kepentingan yang wajar dari Pencipta.
2. Pengambilan Ciptaan pihak lain, baik seluruhnya maupun sebagian, guna
keperluan pembelaan di dalam atau di luar Pengadilan
3. Pengambilan Ciptaan pihak lain, baik seluruhnya maupun sebagian, guna
keperluan: ceramah yang semata-mata untuk tujuan pendidikan dan ilmu
pengetahuan; atau pertunjukan atau pementasan yang tidak dipungut bayaran
dengan ketentuan tidak merugikan kepentingan yang wajar dari Pencipta.
4. Perbanyakan suatu Ciptaan bidang ilmu pengetahuan, seni, dan sastra dalam
huruf braille guna keperluan para tunanetra, kecuali jika Perbanyakan itu
bersifat komersial.

Indonesia Institut of The Art Surakarta | 10

Interior Design Ketut Argo M.W / 11150130
5. Perbanyakan suatu Ciptaan selain Program Komputer, secara terbatas dengan
cara atau alat apa pun atau proses yang serupa oleh perpustakaan umum,
lembaga ilmu pengetahuan atau pendidikan, dan pusat dokumentasi yang
nonkomersial semata-mata untuk keperluan aktivitasnya.



Indonesia Institut of The Art Surakarta | 11

Interior Design Ketut Argo M.W / 11150130
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Plagiarisme adalah suatu hal yang tercela karena telah melanggar kode etik
ilmiah dan memiliki dampak negatif yang luas pada masyarakat. Plagiarisme
sebenarnya dapat dicegah, selain dengan cara memberikan hukuman atau sanksi
yang tegas terhadap para pelakunya tetapi juga dengan sosialisasi dan
pendidikan. Salah satunya adalah dengan memberikan pendidikan filsafat,
memberikan pengertian tentang kaidah ilmu pengetahuan , memberikan
pengertian mengenai kode etik ilmiah , dan lain-lain.
Dengan ilmu filsafat diharapkan masyarakat dapat berpikir lebih arif dan
bijaksana, dapat berpikir kritis, dan memiliki pikiran yang produktif
(menciptakan sesuatu yang baru) bukan reproduktif (menciptakan berdasarkan
hal-hal yang sudah ada). Dengan adanya plagiarisme membunuh kreativitas dan
membuat wawasan masyarakat menjadi sempit karena masyarakat lebih memilih
untuk menjiplak atau membuat sesuatu berdasarkan hal-hal yang sudah ada
sehingga tidak adanya inovasi dalam berkehidupan bermasyarakat sehingga
menciptakan masyarakat yang stagnan tanpa perkembangan dan hal-hal baru.
Oleh karena itu, plagiarisme harus dicegah dengan melakukan sosialisasi
terhadap plagiarisme dan melalui pendidikan moral dan akhlak yang baik.



Indonesia Institut of The Art Surakarta | 12

Interior Design Ketut Argo M.W / 11150130
DAFTAR PUSTAKA

Adimihadja, M. Makalah tentang Plagiarisme. Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara
https://id.berita.yahoo.com/kopertis-akan-teliti-kasus-plagiat-rektor-maranatha-
173346241.html
http://www.tribunnews.com/nasional/2014/02/04/rektor-maranatha-diduga-
plagiat-mahasiswa-tahu-tapi-tak-bisa-apa-apa
Rosydi, A. Plagiarisme Merugikan Semua Pihak. http://rosyidi.com/plagiarisme-
merugikan-semua-pihak/.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta.
http://id.wikisource.org/wiki/Undang-Undang_Republik_Indonesia_Nomor_19.
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Edisi ke tiga. Balai Pustaka. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai