Kekuasaan
1) Kekuasaan Formal
a. Kekuasaan Paksaan
b. Kekuasaan Imbalan
c. Kekuasaan Legitimasi
2) Kekuasaan Pribadi
b. Kekuasaan Acuan
Dari semua landasan kekuasaan formal dan pribadi, yang paling menarik
adalah penelitian secara cukup jelas menunjukkan bahwa sumber-sumber
kekuasaan yang bersifat pribadilah yang paling efektif. Kekuasaan karena
keahlian maupun rujukan secara positif berkaitan dengan kepuasan karyawan
berhadap penyeliaan, komitmen keorganisasian mereka, dan kinerja,
sedangkan kekuatan imbalan dan legitimasi tidak terkait secara langsung hasil-
hasil semacam ini.
2) Kelangkaan. Suatu sumber daya harus bisa dilihat sebagai sesuatu yang
langka guna menciptakan ketergantungan. Hubungan kelangkaan –
ketergantungan lebih jauh dapat dilihat dalam kekuasaan yang termasuk
kategori jabatan. Individu-individu yang memiliki jabatan di mana
persediaan personil relatif rendah dibandingkan dengan kebutuhannya
dapat merundingkan paket-paket kompensasi dan tunjangan yang jauh
lebih menarik dibanding bila jumlah calonnya banyak.
4. Kekuasaan Taktik
Beberapa taktik tersebut umumnya lebih efektif dari pada yang lain
bergantung pada arah dari pengaruh. Bukti menunjukkan bahwa orang di
negara yang berbeda-beda cenderung lebih menyukai taktik kekuasaan yang
berbeda pula.
5. Kekuasaan Dalam Kelompok : Koalisi
Ada yang disebut sebagai dimensi “sah – tidak sah” dalam perilaku politik:
Perilaku politik yang sah (Legitimate political behavior) mengacu pada politik
sehari-hari yang wajar- menyampaikan keluhan kepada penyelia anda,
memotong rantai komando, membangun koalisi, menentang kebijakan atau
keputusan organisasi lewat pemogokan atau dengan terlalu berpegang ketat
pada ketentuan yang ada.
1. Realitas Politik
a. Faktor Individu
b. Faktor-Faktor Organisasi.
3. Manajemen Kesan
a. Kesuksesan wawancara
Ketika para peneliti mempertimbangkan kualifikasi para pelamar,
mereka menyimpulkan bahwa teknik-teknik Manajemen Kesan itu
sendirilah yang mempengaruhi para pewawancara. Para peneliti telah
membandingkan para pelamar yang menggunakan teknik-teknik
Manajemen Kesan yang terfokus pada promosi pencapaian seseorang
(promosi diri) dengan para pelamar yang menggunakan teknik-teknik yang
terfokus untuk menyenangkan pewawancara dan menemukan wilayah
kesepakatan (menjilat). Menjilat juga berjalan dengan baik dalam
wawancara, yang berarti bahwa para pelamar yang menyenangkan
pewawancara, setuju dengan pendekatan-pendekatannya, dan menekankan
hal-hal yang bersesuaian ternnyata lebih baik daripada mereka yang tidak.
b. Evaluasi kinerja