Anda di halaman 1dari 71

TUGAS REVIEW BUKU

“Research Design Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods


Approaches by John W. Creswell ”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mandiri


Mata Kuliah : Metode Penelitian Bisnis
Dosen : Bambang Afriadi, S.Pd., M.Pd

Disusun Oleh :
Nama : Monica Noviani
NIM : 1606010050
Prodi / Kelas : Manajemen / 6C

Universitas Islam Syekh Yusuf


Tangerang
2019
DAFTAR ISI

1
A. Gambaran Umum Buku

Identitas Buku

Judul Buku : Research Design Qualitative, Quantitative, and


Mixed Methods Approaches
Penulis : John W. Creswell
Penerbit : SAGE Publications, Inc
Cetakan : Edisi Ketiga, 2009
Tebal : XXIX + 251 halaman

Tentang Penulis

John W. Creswell adalah Profesor Psikologi Pendidikan sekaligus penulis dan pengajar
mata kuliah metodologi kualitatif dan penelitian metode campuran. Beliau mengajar di
University of Nebraska-Lincoln selama 30 tahun dan telah menulis setidak-tidaknya 11 buku,
sebagian besar tentang rancangan penelitian, penelitian kualitatif, dan penelitian metode
campuran. Buku-bukunya telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa dan digunakan di
seluruh dunia. Dia juga menjabat sebagai co-director di Kantor Penelitian Kualitatif dan Metode
Campuran di Nebraska yang bertugas menyediakan dukungan bagi para sarjana yang ingin
mengajukan penelitian kualitatif dan metode campuran pada lembaga-lembaga pendanaan.

Beliau juga tercatat sebagai co-editor utama untuk jurnal Sage, Journal of Mixed
Methods Research, dan sebagai Asisten Profesor untuk bidang Kedokteran di University of
Michigan. Cresswell juga sering diminta menjadi asisten peneliti bidang-bidang kesehatan. Baru-
baru ini, beliau terpilih menjadi Senior Fulbright Scholar dan bertugas di Afrika Selatan sejak
Oktober 2008 untuk berbagi ilmu tentang penelitian metode campuran denganpara ilmuwan
sosial dan dokumentator isu-isu AIDS. Beliau memiliki hobi bermain piano, menulis sajak, dan
berolahraga.

2
Tentang Buku

Buku ini menyajikan kerangka kerja, proses, dan aneka pendekatan komposisional dalam
merancang sebuah penelitian kualitatif, kuantitatif, dan metode campuran untuk bidang-bidang
sosial-humaniora. Adanya minat yang tinggi pada penelitian kualitatif, munculnya beragam
pendekatan metode campuran, dan terus diterapkannya bentuk-bentuk tradisional kuantitatif,
membuat penulis merasa perlu melakukan perbandingan terhadap tiga rancangan penelitian ini.
Penulis membandingkan ketiganya berdasarkan asumsi-asumsi filosofis, tinjauan
pustaka, penggunaan teori, struktur penyajian, dan pertimbangan-pertirnbangan etis atas ketiga
rancangan tersebut. Selanjutnya, penulis menjelaskan unsur-unsur kunci dalam proses penelitian
pada umumnya seperti menulis pendahuluan, menegaskan tujuan penelitian, mengidentifikasi
rumusan masalah dan hipotesis pe-nelitian, serta menerapkan metode-metode dan prosedur-
prosedur di dalam pengumpulan dan analisis data. Semua elemen ini penulis jelaskan
berdasarkan penerapannya dalam rancangan kualitatif, kuantitatif, dan metode campuran.

Ringkasan Bab

Buku ini terbagi menjadi dua bagian. Bagian I berisi langkah-langkah yang perlu
dipertimbangkan oleh para peneliti sebelum mereka mengembangkan proposal atau rencana
penelitiannya. Bagian II membahas bagian-bagian dalam proposal.

a. Bagian I: Pertimbangan-Pertimbangan Awal


Bagian ini membahas persiapan-persiapan untuk merancang penelitian akademis. Bagian
ini mencakup Bab 1 sampai Bab 4.

 Bab 1. Memilih Rancangan Penelitian


Penulis mengawali bab ini dengan mendefinisikan penelitian kualitatif, kuantitatif,
dan metode campuran, serta membahas ketiganya sebagai rancangan penelitian.
3
Rancangan penelitian merupakan rencana untuk melakukan penelitian. Rancangan ini
terdiri dari tiga komponen penting yaitu asumsi-asumsi fiiosofis, strategi-strategi
penelitian, dan metode-metode penelitian spesifik. Setiap komponen dibahas secara
detail, Pilihan pada satu rancangan penelitian didasarkan pada pertimbangan atas tiga
elemen ini serta masalah penelitian yang tengah dihadapi, pengalaman pribadi si
peneliti, dan target pembaca.

 Bab 2. Tinjauan Pustaka


Sebelum merancang proposal, perlu dilakukan juga untuk melakukan tinjauan pustaka
tentang topik penelitian yang ingin dibahas. Untuk itu, perlu mengawalinya dengan
mencari topik apa yang bisa diteliti dan kemudian mengeksplorasi literatur-literatur
dengan menerapkan beberapa langkah penting sebagaimana yang akan dibahas dalam
bab ini.

 Bab 3. Penggunaan Teori


Teori memiliki fungsi dan tujuan yang berbeda-beda dalam tiga bentuk penelitian.
Dalam penelitian kuantitatif, teori berperan sebagai penjelasan awal tentang
hubungan antar variabel yang diuji oleh peneliti. Dalam penelitian kuaiitatif, teori
berperan sebagai perspektif bagi penelitian dan terkadang pula justru dihasilkan
selama penelitian itu berlangsung. Dalam penelitian metode campuran, teori bisa
digunakan untuk beragam tujuan, bergantung pada fleksibilitas penggunaannya dalam
penelitian kualitatif dan kuantitatif.

 Bab 4. Strategi-Strategi Menulis dan Pertimbangan-Pertimbangan Etis


Dalam bab ini, penulis menyajikan sejumlah outline untuk proposal penelitian
kualitatif, kuantitatif, dan metode campuran. Selanjutnya, penulis menyajikan pula
trik-trik menulis proposal yang sebenamya, seperti mengembangkan kebiasaan
menulis dan aneka persoalan tata bahasa yang perlu diperhatikan di dalam menulis
proposal penelitian akademis.

4
b. Bagian II: Merancang Penelitian
Dalam bagian ini, penulis menjelaskan komponen-komponen proposal penelitian. Bab ini
terdiri dari Bab 5 sampai 10, yang masing-masing menjelaskan setiap komponen proposal
dan tata cara penulisannya.

 Bab 5. Pendahuluan
Pendahuluan adalah salah satu bagian penting dalam (proposal) penelitian mana pun.
Penulis menyajikan satu contoh pendahuluan akademis yang baik untuk suatu
proposal. Dalam bagian pendahuluan, perlu mengidentifikasi masalah penelitian,
membuat kerangka atas masalah tersebut berdasarkan literatur-literatur yang ada,
menunjukkan defisiensi-defisiensi dalam literatur-literatur tersebut, dan menargetkan
para pembaca yang dapat mengambil manfaat dari penelitian.

 Bab 6. Tujuan Penelitian


Pada awal proposal penelitian, juga perlu mempertegas tujuan inti dari penelitian
tersebut. Tujuan penelitian merupakan bagian yang teramat penting dalam
keseluruhan proposal penelitian. Pada bab ini, diterangkan bagaimana menulis tujuan
penelitian untuk penelitian kualitatif, kuantitatif, dan metode campuran.

 Bab 7. Rumusan Masalah dan Hipotesis Penelitian


Rumusan masalah dan hipotesis penelitian dibuat untuk mempersempit dan
memfokuskan tujuan penelitian. Karena berperan sebagai "rambu-rambu" utama
dalam sebuah penelitian, rumusan masalah dan hipotesis ini haruslah ditulis dengan
hati-hati. Pada bab ini, diterangkan bagaimana menulis rumusan masalah dan
hipotesis penelitian kualitatif dan kuantitatif, serta bagaimana menerapkan dua bentuk
tersebut untuk menulis rumusan masalah dan hipotesis pada metode campuran.

5
 Bab 8. Metode-Metode Kuantitatif
Metode-metode dalam penelitian kuantitatif pada umumnya melibatkan proses
pengumpulan, analisis, dan interpretasi data, serta penulisan hasil-hasil penelitian.
Akan tetapi, dalam penelitian survei atau eksperimen kuantitatif, misalnya, metode-
metode ini muncul lebih spesifik, yang biasanya berhubungan dengan identifikasi
sampel dan populasi, penentuan strategi penelitian, pengumpulan dan analisis data,
penyajian hasil penelitian, penafsiran, dan penulisan hasil penelitian. Pada bab ini,
diterangkan tentang prosedur-prosedur spesifik dalam merancang penelitian survei
atau eksperimen, yang juga bisa disajikan dalam proposal penelitian.

 Bab 9. Prosedur-Prosedur Kualitatif


Prosedur-prosedur kualitatif dalam pengumpulan, analisis, dan interpretasi data, serta
penulisan hasil penelitian memang berbeda dengan prosedur-prosedur kuantitatif
tradisional. Pengambilan sampel secara sengaja, pengumpulan data terbuka, analisis
teks atau gambar, penyajian informasi dalam bentuk gambar dan tabel, serta
interpretasi pribadi atas temuan-temuan, semuanya mencerminkan prosedur-prosedur
kualitatif. Bab ini menyajikan prosedur-prosedur kualitatif yang bisa ditulis dalam
proposal penelitian.

 Bab 10. Prosedur-Prosedur Metode Campuran


Prosedur-prosedur metode campuran menerapkan aspek-aspek dari metode kuantitatif
dan prosedvir kualitatif. Penelitian metode campuran sudah banyak dilakukan dalam
beberapa tahun belakangan, dan bab ini menyoroti perkembangan-perkembangan
penting dalam penelitian metode campuran. Ada enam jenis strategi metode
campuran yang dibahas dalam bab ini, lengkap dengan penjelasan mengenai kriteria-
kriteria dalam memilih salah satu dari enam jenis strategi tersebut berdasarkan pada
waktu, bobot, pen-campuran, dan teori.

6
B. INTISARI BUKU

BAGIAN 1 PERTIMBANGAN AWAL

BAB I PEMILIHAN DESAIN PENELITIAN

Desain penelitian adalah rencana dan prosedur untuk penelitian yang menjangkau
keputusan mulai dari asumsi luas hingga metode pengumpulan dan analisis data yang terperinci.
Keputusan keseluruhan melibatkan desain mana yang harus digunakan untuk mempelajari suatu
topik. Pemilihan desain penelitian didasarkan pada sifat masalah penelitian atau masalah yang
dibahas, pengalaman pribadi peneliti, dan khalayak untuk penelitian.

1. Tiga Jenis Desain

Dalam buku ini, tiga jenis desain dikemukakan: metode kualitatif, kuantitatif, dan campuran.

a. Penelitian kualitatif adalah sarana untuk mengeksplorasi dan memahami makna


individu atau kelompok yang berkaitan dengan masalah sosial atau manusia. Proses
penelitian melibatkan pertanyaan dan prosedur yang muncul. Data biasanya
dikumpulkan dalam pengaturan peserta, analisis data secara induktif membangun dari
hal-hal khusus ke tema-tema umum dan peneliti membuat interpretasi tentang makna
data. Laporan tertulis akhir memiliki struktur yang fleksibel.
b. Penelitian kuantitatif adalah sarana untuk menguji teori-teori obyektif dengan
memeriksa hubungan antar variabel. Variabel-variabel ini, pada gilirannya, dapat
diukur, biasanya pada instrumen, sehingga data bernomor dapat dianalisis
menggunakan prosedur statistik. Laporan tertulis akhir memiliki struktur yang terdiri
dari pengantar, literatur dan teori, metode, hasil, dan diskusi.
c. Metode penelitian campuran adalah pendekatan untuk penyelidikan yang
menggabungkan atau mengaitkan bentuk kualitatif dan kuantitatif. Dengan demikian,
ini lebih dari sekadar mengumpulkan dan menganalisis kedua jenis data, itu juga

7
melibatkan penggunaan kedua pendekatan secara bersamaan sehingga keseluruhan
penelitian lebih besar daripada penelitian kualitatif atau kuantitatif.

2. Tiga Komponen Yang Terlibat dalam Desain

a. Pandangan Dunia Filsafat

Penulis menyarankan agar individu yang menyiapkan proposal atau rencana penelitian
membuat eksplisit ide-ide filosofis yang lebih besar yang mereka dukung. Informasi ini akan
membantu menjelaskan mengapa mereka memilih pendekatan metode kualitatif, kuantitatif atau
campuran untuk penelitian mereka.

 Pandangan Dunia Pasca – positivis

Positivisme adalah suatu aliran filsafat yang menyatakan ilmu alam sebagai satu-satunya
sumber pengetahuan yang benar dan menolak aktifitas yang berkenaan dengan metafisik. Pasca-
positivis memegang filosofi deterministik di mana penyebab mungkin menentukan efek atau
hasil. Jadi dalam metode ilmiah, pendekatan yang diterima untuk penelitian oleh pasca -
positivis, seorang individu mulai dengan teori, mengumpulkan data yang mendukung atau
membantah teori, dan kemudian membuat revisi yang diperlukan sebelum tes tambahan
dilakukan.

 Pandangan Dunia Konstruktivis Sosial

Konstruktivis sosial memiliki asumsi bahwa individu mencari pemahaman tentang dunia
tempat mereka hidup dan bekerja. Individu mengembangkan makna subjektif dari pengalaman-
makna yang diarahkan pada objek atau benda tertentu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengandalkan sebanyak mungkin pada pandangan peserta tentang situasi yang sedang dipelajari.

 Pandangan Dunia Advokasi / Partisipatif

Pandangan dunia advokasi / partisipatif berpendapat bahwa penyelidikan penelitian perlu


dikaitkan dengan politik dan agenda politik. Dengan demikian, penelitian berisi agenda tindakan
untuk reformasi yang dapat mengubah kehidupan para peserta, lembaga di mana individu bekerja
atau hidup, dan kehidupan peneliti. Selain itu, isu-isu spesifik perlu ditangani yang berbicara

8
dengan masalah sosial penting saat itu, masalah-masalah seperti pemberdayaan, ketidaksetaraan,
penindasan, dominasi, penindasan, dan keterasingan. Peneliti sering memulai dengan salah satu
masalah ini sebagai titik fokus penelitian.

 Pandangan Dunia Pragmatis

Pragmatisme tidak terikat pada satu sistem filsafat dan kenyataan. Ini berlaku untuk
penelitian metode campuran di mana peneliti secara bebas mengambil dari kedua asumsi
kuantitatif dan kualitatif ketika mereka terlibat dalam penelitian mereka. Peneliti individu
memiliki kebebasan memilih. Dengan cara ini peneliti bebas memilih metode teknik dan
prosedur penelitian yang paling memenuhi kebutuhan dan tujuan mereka.

b. Strategi Penyelidikan

Strategi penyelidikan adalah jenis desain atau model metode kualitatif, kuantitatif, dan
campuran yang memberikan arahan khusus untuk prosedur dalam desain penelitian. Hal ini bias
disebut juga dengan pendekatan untuk penyelidikan atau metodelogi penelitian.

 Strategi Kuantitatif

Dalam buku ini, penulis fokus pada dua strategi penyelidikan: eksperimen dan survei.

1) Penelitian survei memberikan deskripsi kuantitatif atau numerik dalam hal tren, sikap,
atau pendapat suatu populasi dengan mempelajari sampel populasi itu. Penelitian ini
menggunakan kuesioner atau wawancara terstruktur untuk pengumpulan data, dengan
maksud generalisasi dari sampel ke populasi.
2) Penelitian eksperimental berupaya untuk menentukan apakah penelitian tertentu
memengaruhi hasil. Dampak ini dinilai dengan memberikan perawatan khusus untuk satu
kelompok dan menahannya dari yang lain dan kemudian menentukan bagaimana kedua
kelompok mencetak skor pada suatu hasil.

9
 Strategi Kualitatif

Cara yang layak untuk melakukan studi kualitatif:

1) Etnografi adalah strategi penyelidikan di mana peneliti mempelajari kelompok budaya


yang utuh dalam suasana alami selama periode waktu yang lama dengan mengumpulkan,
data observasi dan wawancara. Proses penelitian ini fleksibel dan biasanya berkembang
secara kontekstual sebagai respons terhadap realitas yang dijumpai di lapangan.
2) Teori Dasar yakni strategi penyelidikan di mana peneliti memperoleh teori umum,
abstrak dari suatu proses, tindakan, atau interaksi yang didasarkan pada pandangan
peserta. Proses ini melibatkan penggunaan beberapa tahap pengumpulan data dan
keterkaitan atau kategori informasi. Dua karakteristik utama dari desain ini adalah
perbandingan data yang konstan dengan kategori yang muncul dan pengambilan sampel
teoretis dari kelompok yang berbeda untuk memaksimalkan persamaan dan perbedaan
informasi.
3) Studi kasus adalah strategi penyelidikan di mana peneliti mengeksplorasi secara
mendalam suatu program, acara, kegiatan, proses, atau satu atau lebih individu. Kasus
dibatasi oleh waktu dan aktivitas dan peneliti mengumpulkan informasi terperinci
menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data selama periode waktu yang
berkelanjutan.
4) Penelitian fenomenologis adalah strategi penyelidikan di mana peneliti mengidentifikasi
esensi pengalaman manusia tentang suatu fenomena seperti yang dijelaskan oleh peserta.
Dalam proses ini, peneliti mengesampingkan pengalamannya sendiri untuk memahami
pengalaman para peserta dalam suatu penelitian.
5) Penelitian Naratif adalah strategi penyelidikan di mana peneliti mempelajari kehidupan
individu dan meminta satu atau lebih individu untuk memberikan cerita tentang
kehidupan mereka. Informasi ini kemudian sering diceritakan kembali atau diubah oleh
peneliti ke dalam kronologi naratif. Pada akhirnya, narasi menggabungkan pandangan
dari kehidupan partisipan dengan kehidupan peneliti dalam narasi kolaboratif.

10
 Strategi Metode Campuran

Secara khusus, tiga strategi umum dan beberapa variasi di antaranya diilustrasikan dalam buku
ini:

1) Prosedur metode campuran berurutan adalah prosedur di mana peneliti ingin


menguraikan atau memperluas temuan dari satu metode dengan metode lain. Ini mungkin
melibatkan mulai dengan wawancara kualitatif untuk tujuan eksplorasi dan
menindaklanjuti dengan metode survei kuantitatif dengan sampel besar sehingga peneliti
dapat menggeneralisasi hasil ke populasi. Atau, penelitian ini dapat dimulai dengan
metode kuantitatif di mana teori atau konsep diuji, diikuti oleh metode kualitatif yang
melibatkan eksplorasi rinci dengan beberapa kasus atau individu.
2) Prosedur metode campuran serentak adalah prosedur di mana peneliti melakukan
konvergensi atau menggabungkan data kuantitatif dan kualitatif untuk memberikan
analisis komprehensif terhadap masalah penelitian. Dalam desain ini, peneliti
mengumpulkan kedua bentuk data pada saat yang sama dan kemudian mengintegrasikan
informasi dalam interpretasi hasil keseluruhan. Juga, dalam desain ini, peneliti dapat
memasukkan satu bentuk data yang lebih kecil ke dalam pengumpulan data yang lebih
besar untuk menganalisis berbagai jenis pertanyaan (kualitatif membahas proses
sementara kuantitatif, hasilnya).
3) Prosedur metode campuran transformatif adalah prosedur di mana peneliti
menggunakan sisi teoretis sebagai perspektif menyeluruh dalam desain yang berisi data
kuantitatif dan kualitatif. Hal ini menyediakan kerangka kerja untuk topik-topik menarik
seperti, metode untuk mengumpulkan data dan hasil atau perubahan yang diantisipasi
oleh penelitian. Hal ini bisa menjadi metode pengumpulan data yang melibatkan
pendekatan sekuensial atau bersamaan.

11
c. Metode Penelitian

Elemen utama ketiga dalam kerangka ini adalah metode penelitian khusus yang
melibatkan bentuk pengumpulan data, analisis, dan interpretasi yang diusulkan peneliti untuk
studi mereka. Seperti diperlihatkan dalam tabel berikut, pertimbangkan berbagai kemungkinan
pengumpulan data dan mengatur metode-metode ini. Misalnya, berdasarkan tingkat sifat yang
telah ditentukan sebelumnya, penggunaan pertanyaan tertutup dan pertanyaan terbuka, serta
fokus mereka pada analisis data numerik versus nonnumerik.

Tabel Metode Kuantitatif, Campuran, dan Kualitatif


Metode Kuantitatif → Metode Campuran ← Metode Kualitatif
 Ditentukan  Metode yang telah  Metode yang muncul
sebelumnya ditentukan dan  Pertanyaan terbuka
 Pertanyaan berbasis muncul  Wawancara data,
instrumen  Baik pertanyaan data observasi, data
 Data kinerja, data terbuka maupun dokumen, dan data
sikap, data observasi, tertutup audio visual
dan data sensus  Berbagai bentuk  Analisis teks dan
 Analisis statistik penggambaran data gambar
 Interpretasi Statistik tentang semua  Tema, interpretasi
kemungkinan pola
 Analisis statistik dan
teks
 Lintas interpretasi
basis data

12
3. Desain Penelitian sebagai Pandangan Dunia, Strategi dan Metode

Pandangan dunia, strategi, dan metode semuanya berkontribusi pada desain penelitian
yang cenderung kuantitatif, kualitatif, atau campuran. Skenario khas dari penelitian dapat
menggambarkan bagaimana ketiga elemen ini bergabung menjadi desain penelitian.

a. Pendekatan kuantitatif pandangan dunia pasca-positivis, strategi eksperimental


penyelidikan, dan pengukuran sikap sebelum dan sesudah ujian; Dalam skenario ini,
peneliti menguji teori dengan menentukan hipotesis sempit dan pengumpulan data untuk
mendukung atau menyangkal hipotesis. Data dikumpulkan pada instrumen yang
mengukur sikap, dan informasi dianalisis menggunakan prosedur statistik dan pengujian
hipotesis.
b. Pendekatan kualitatif pandangan dunia konstruktivis, desain etnografi, dan pengamatan
perilaku; Dalam situasi ini, peneliti berusaha untuk menetapkan makna suatu fenomena
dari pandangan peserta. Ini berarti mengidentifikasi kelompok berbagi budaya dan
mempelajari bagaimana mengembangkan pola perilaku bersama dari waktu ke waktu
(yaitu, etnografi). Salah satu elemen kunci dari pengumpulan data dengan cara ini adalah
mengamati perilaku peserta dengan terlibat dalam kegiatan mereka.
c. Pendekatan kualitatif, pandangan dunia partisipatif, desain naratif, dan wawancara
terbuka; Untuk penelitian ini, peneliti berusaha untuk memeriksa masalah yang berkaitan
dengan penindasan individu. Untuk mempelajari ini, cerita dikumpulkan dari penindasan
individu menggunakan pendekatan naratif. Individu diwawancarai cukup lama untuk
menentukan bagaimana mereka secara pribadi mengalami penindasan.
d. Pendekatan metode campuran - pandangan dunia pragmatis, pengumpulan data
kuantitatif dan kualitatif secara berurutan; Peneliti mendasarkan penelitian pada asumsi
bahwa pengumpulan beragam jenis data terbaik memberikan pemahaman tentang
masalah penelitian. Studi ini dimulai dengan survei luas untuk menggeneralisasi hasil ke
populasi. Kemudian pada fase kedua, berfokus pada kualitatif, dan wawancara terbuka
untuk mengumpulkan pandangan rinci dari peserta.

13
4. Kriteria untuk Memilih Desain Penelitian

a. Masalah Penelitian

Masalah penelitian adalah masalah yang perlu ditangani (misalnya, masalah diskriminasi
ras). Beberapa jenis masalah penelitian sosial memerlukan pendekatan khusus. Misalnya, suatu
masalah memerlukan (a) identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi hasil, (b) utilitas
intervensi, atau (c) memahami prediktor terbaik hasil, maka pendekatan kuantitatif adalah yang
terbaik. Ini juga merupakan pendekatan terbaik untuk digunakan untuk menguji teori atau
penjelasan.

b. Pengalaman pribadi

Pelatihan dan pengalaman pribadi peneliti juga memengaruhi pilihan pendekatan mereka.
Seseorang yang terlatih dalam teknis penulisan ilmiah, statistik dan program statistik komputer
dan terbiasa dengan jurnal kuantitatif di perpustakaan kemungkinan besar akan memilih desain
kuantitatif. Di sisi lain, orang-orang yang suka menulis dengan cara sastra atau melakukan
wawancara pribadi atau melakukan pengamatan dekat mungkin tertarik pada pendekatan
kualitatif. Peneliti metode campuran adalah individu yang akrab dengan penelitian kuantitatif
dan kualitatif.

c. Pembaca

Akhirnya, peneliti menulis untuk pembaca yang akan menerima penelitian mereka.
Pembaca ini dapat berupa editor jurnal, pembaca jurnal, komite pascasarjana, peserta konferensi,
atau kolega di lapangan. Pengalaman khalayak ini dengan studi metode kuantitatif, kualitatif,
atau campuran dapat membentuk keputusan yang dibuat tentang pilihan ini.

14
BAGIAN 1 PERTIMBANGAN AWAL

BAB II ULASAN LITERATUR

Ulasan literatur ini membantu menentukan apakah topik tersebut layak untuk dipelajari
dan memberikan wawasan tentang cara-cara di mana peneliti membatasi ruang lingkup untuk
bidang penelitian yang diperlukan. Pada titik ini, peneliti juga perlu mempertimbangkan apakah
topik tersebut dapat dan harus diteliti.

1. Topik Penelitian

Sebelum mempertimbangkan literatur apa yang akan digunakan dalam suatu proyek,
pertama-tama identifikasi suatu topik untuk dipelajari dan apakah hal tersebut berguna untuk
melakukan penelitian. Topiknya adalah subjek atau subjek penelitian yang diusulkan, seperti
“pengajaran fakultas”, “kreativitas organisasi”, atau “tekanan psikologis”. Kemudia jelaskan
topik dalam beberapa kata atau dalam frasa singkat. Topik tersebut menjadi ide sentral untuk
dipelajari atau dieksplorasi.

a. Penggunaan Literatur

Saran dari penulis untuk menggunakan literatur dalam merencanakan studi metode
kualitatif, kuantitatif, atau campuran adalah sebagai berikut:

 Dalam studi kualitatif, gunakan literature di awal untuk menyampaikan desain induktif,
kecuali jika jenis desain membutuhkan orientasi literatur yang substansial pada awalnya.
 Pertimbangkan tempat yang paling tepat untuk literatur dalam studi kualitatif, dan
dasarkan keputusan pada peserta untuk proyek tersebut. Ingatlah opsi - opsi:
menempatkannya di awal untuk membingkai masalah, menempatkannya di bagian

15
terpisah, dan menggunakannya di akhir untuk membandingkan dan kontras dengan
temuan.
 Gunakan literatur dalam penelitian kuantitatif secara deduktif, sebagai dasar untuk
mengajukan pertanyaan atau hipotesis penelitian.
 Jika ulasan terpisah digunakan, pertimbangkan apakah literatur akan menjadi ringkasan
integratif, ulasan teoretis, atau ulasan metodologis.

Tabel Menggunakan Literatur dalam Studi Kualitatif

Penggunaan Literatur Kriteria Contoh Jenis Strategi yang


Cocok
Literatur digunakan untuk Pasti ada beberapa literatur Biasanya, literatur digunakan
membingkai masalah dalam yang tersedia dalam semua studi kualitatif,
pengantar penelitian. apa pun jenisnya.
Literatur disajikan dalam Pendekatan ini sering Pendekatan ini digunakan
bagian terpisah sebagai diterima, untuk audiens yang dengan studi-studi yang
tinjauan literatur paling akrab dengan menggunakan teori dan latar
pendekatan pasca-positivis belakang literatur yang kuat
(Positivisme adalah suatu pada awal studi, seperti studi
aliran filsafat yang etnografi dan teori kritis.
menyatakan ilmu alam
sebagai satu-satunya sumber
pengetahuan yang benar dan
menolak aktifitas yang
berkenaan dengan metafisik)
tradisional untuk tinjauan
literatur
Literatur disajikan dalam Pendekatan ini paling cocok Pendekatan ini digunakan
akhir penelitian, menjadi untuk proses induktif pada dalam semua jenis desain
dasar untuk membandingkan penelitian kualitatif, literatur kualitatif, tetapi pendekatan
dan membandingkan temuan- tidak memandu dan ini paling populer dengan
temuan studi kualitatif mengarahkan penelitian tetapi teori dasar, yang di mana
menjadi tambahan setelah membandingkan satu teori

16
pola atau kategori telah ysng kontras dengan teori lain
diidentifikasi. yang ditemukan dalam
literatur.

b. Teknik Desain

 Langkah-langkah dalam Melakukan Tinjauan Literatur

Tinjauan literatur berarti menemukan dan merangkum studi tentang suatu topik.
Seringkali ini adalah studi penelitian (karena melakukan studi penelitian), tetapi mereka juga
dapat mencakup artikel konseptual atau pemikiran yang menyediakan kerangka kerja untuk
memikirkan topik. Berikut cara yang di rekomendasikan dalam meninjau suatu literatur:

1) Mulailah dengan mengidentifikasi kata-kata kunci, berguna dalam menemukan materi di


perpustakaan akademik di sebuah perguruan tinggi atau universitas. Kata-kata kunci ini
dapat muncul dalam mengidentifikasi suatu topik atau mungkin hasil dari pembacaan
awal.
2) Dengan mengingat kata-kata kunci ini, selanjutnya pergi ke perpustakaan dan mulai
mencari katalog untuk kepemilikan (jurnal dan buku).
3) Pada awalnya, cobalah mencari laporan penelitian dalam artikel atau buku yang berkaitan
dengan penelitian tentang topik tersebut. Tetapkan prioritas pada pencarian artikel dan
buku jurnal karena mereka mudah ditemukan dan diperoleh.
4) Ketika mengidentifikasi literatur yang bermanfaat, mulailah mendesain peta literatur (ini
adalah gambar visual (atau gambar) dari pengelompokan literatur pada topik, yang
menggambarkan bagaimana studi khusus akan berkontribusi pada literatur,
memposisikan studi sendiri dalam penelitian yang lebih besar.
5) Saat menyusun peta literatur, juga mulai menyusun ringkasan artikel yang paling relevan.
6) Setelah meringkas literatur, kumpulkan tinjauan literatur, menyusunnya secara tematis
atau mengorganisirnya dengan konsep-konsep penting. Akhiri tinjauan pustaka dengan
ringkasan tema-tema utama dan sarankan bagaimana studi khusus Anda lebih lanjut
menambah literatur.

17
 Mencari Database Terkomputerisasi

Untuk memudahkan proses pengumpulan materi yang relevan, ada beberapa teknik yang
berguna dalam mengakses literatur dengan cepat melalui database. Database komputer literatur
sekarang tersedia di perpustakaan, dan mereka dengan cepat menyediakan akses ke ribuan jurnal,
referensi makalah, dan materi tentang berbagai topik berbeda. Basis data gratis untuk dicari
adalah Google. Ini menyediakan cara untuk mencari literatur secara luas di banyak disiplin ilmu
dan sumber, seperti ulasan makalah, tesis, buku, abstrak, dan artikel dari penerbit akademik,
masyarakat profesional, universitas, dan organisasi ilmiah lainnya.

 Prioritas untuk Memilih Bahan Literatur

Jenis literatur apa saja yang mungkin ditinjau dan dalam prioritas. Pertimbangkan hal-hal berikut
ini:

1. Terutama jika memeriksa suatu topik untuk pertama kalinya dan tidak mengetahui
tentang penelitian tentangnya, mulailah dengan sintesis luas literatur, seperti tinjauan
umum yang ditemukan dalam ensiklopedia. Hal itu juga dapat mencari ringkasan literatur
tentang topic yang disajikan dalam artikel jurnal atau seri abstrak.
2. Selanjutnya, beralihlah ke artikel jurnal di jurnal nasional yang disegani, terutama yang
melaporkan studi penelitian. Yang dimaksud dengan penelitian adalah penulis atau
penulis mengajukan pertanyaan atau hipotesis, mengumpulkan data, dan mencoba
menjawab pertanyaan atau hipotesis.Beralih ke buku yang terkait dengan topik. Mulailah
dengan monograf penelitian yang merangkum literatur ilmiah. Kemudian pertimbangkan
seluruh buku tentang satu topik oleh penulis atau sekelompok penulis atau buku yang
berisi bab-bab yang ditulis oleh penulis yang berbeda.
3. Web juga menyediakan bahan-bahan yang bermanfaat untuk tinjauan literatur. Akses
mudah dan kemampuan untuk menangkap seluruh artikel membuat sumber materi ini
menarik. Namun, periksa artikel-artikel ini dengan cermat untuk mengetahui kualitasnya
dan berhati-hatilah apakah artikel-artikel tersebut mewakili penelitian yang cermat,
bijaksana, dan sistematis yang cocok untuk digunakan dalam tinjauan literaatur.

18
 Peta Literatur Penelitian

Salah satu tugas pertama bagi seorang peneliti yang bekerja dengan topik baru adalah
mengatur literatur. Seperti yang disebutkan sebelumnya, hal ini memungkinkan seseorang untuk
memahami bagaimana studi yang diusulkan menambah, memperluas, atau mereplikasi penelitian
yang sudah selesai. Pendekatan yang berguna untuk langkah ini adalah merancang peta literatur.
Gagasan utama adalah bahwa peneliti mulai membangun gambaran visual dari penelitian yang
ada tentang suatu topik. Peta literatur ini menyajikan gambaran umum literatur yang ada.

 Mengabstraksi Studi

Ketika peneliti menulis ulasan literatur untuk studi yang diusulkan, mereka menemukan
artikel dan mengembangkan abstrak singkat dari artikel yang terdiri dari ulasan. Abstrak
dimaksudkan disini itu merupakan tinjauan singkat literatur (biasanya dalam paragraf pendek)
yang merangkum elemen-elemen utama, untuk memungkinkan pembaca memahami fitur-fitur
dasar artikel. Dalam mengembangkan suatu abstrak, peneliti perlu mempertimbangkan bahan apa
yang akan diekstraksi dan dirangkum. Ringkasan yang baik dari studi penelitian yang dilaporkan
dalam jurnal dapat mencakup poin-poin berikut:

1. Sebutkan masalah yang sedang ditangani.


2. Nyatakan tujuan utama atau fokus penelitian.
3. Nyatakan secara singkat informasi tentang sampel, populasi, atau subjek.
4. Tinjau hasil utama yang terkait dengan penelitian yang diusulkan.

 Manual Gaya

Manual gaya menyediakan pedoman untuk membuat gaya naskah yang ilmiah, seperti
format yang konsisten untuk mengutip referensi, membuat judul, menyajikan tabel dan gambar,
dan menggunakan bahasa yang tidak diskriminatif. Prinsip dasar dalam meninjau literatur adalah
dengan menggunakan gaya referensi yang sesuai dan konsisten di seluruh.

19
3. Definisi Istilah

Topik lain yang terkait dengan meninjau literatur adalah identifikasi dan definisi istilah
yang diperlukan pembaca untuk memahami proyek penelitian yang diusulkan. Definisi bagian
istilah dapat ditemukan terpisah dari tinjauan literatur, termasuk sebagai bagian dari tinjauan
literatur atau ditempatkan di bagian proposal yang berbeda. Definisikan istilah-istilah yang
mungkin tidak dipahami oleh orang-orang di luar bidang studi dan yang melampaui bahasa
umum.

4. Tinjauan Literatur Metode kuantitatif atau Campuran

Saat menyusun tinjauan literatur, sulit untuk menentukan berapa banyak literatur untuk
ditinjau. Untuk studi kualitatif, tinjauan pustaka mungkin mengeksplorasi aspek-aspek dari
fenomena sentral yang sedang ditangani dan membaginya menjadi bidang topikal. Untuk studi
kuantitatif dari studi metode campuran, tulis tinjauan literatur yang berisi bagian tentang literatur
yang terkait dengan variabel independen utama, variabel dependen utama, dan studi yang
mengaitkan variabel independen dan dependen. Pertimbangan tinjauan literatur yang terdiri dari
lima komponen: pengantar, Topik 1 (tentang variabel independen), Topik 2 (tentang variabel
dependen), Topik 3 (studi yang membahas variabel independen dan dependen) dan ringkasan.
Berikut ini detail tentang setiap bagian:

1. Pengenalan ulasan dengan memberi tahu pembaca tentang bagian yang termasuk di
dalamnya. Bagian ini adalah pernyataan tentang pengorganisasian bagian ini.
2. Tinjau Topik 1, yang membahas literatur ilmiah tentang variabel independen atau
variabel dependen. Dengan beberapa variabel independen, pertimbangkan sub-bagian
atau fokus pada variabel paling penting. Perlu diingat untuk hanya membahas literatur
tentang variabel independen; pisahkan literatur tentang variabel independen dan
dependen dalam model ini.
3. Tinjau Topik 2, yang menggabungkan literatur ilmiah tentang variabel dependen atau
variabel. Dengan beberapa variabel dependen, tulis sub-bagian tentang setiap variabel
atau fokuskan pada satu variabel dependen penting.
4. Tinjau Topik 3, yang mencakup literatur ilmiah yang menghubungkan variabel
independen dengan variabel dependen. Di sini kita berada di inti dari penelitian yang
diusulkan. Dengan demikian, bagian ini harus relatif singkat dan berisi studi yang sangat

20
dekat dengan topik penelitian yang diusulkan. Mungkin tidak ada yang ditulis pada topik
tersebut. Bangun bagian yang sedekat mungkin dengan topik atau kajian kajian yang
membahas topik pada tingkat yang lebih umum.
5. Berikan ringkasan yang menyoroti studi paling penting, menangkap tema-tema utama,
menyarankan mengapa lebih banyak penelitian diperlukan pada topik, dan memajukan
bagaimana studi yang diusulkan akan memenuhi kebutuhan ini.

BAGIAN 1 PERTIMBANGAN AWAL

BAB III PENGGUNAAN TEORI

Salah satu komponen dari tinjauan literatur adalah untuk menentukan teori apa yang
mungkin digunakan untuk mengeksplorasi pertanyaan dalam studi ilmiah. Dalam penelitian
kuantitatif, peneliti sering menguji teori sebagai penjelasan untuk jawaban atas pertanyaan
mereka. Dalam penelitian kualitatif, penggunaan teori jauh lebih bervariasi. Penanya dapat
menghasilkan teori sebagai hasil akhir dari suatu penelitian dan menempatkannya di akhir
proyek, seperti dalam teori dasar. Dalam penelitian metode campuran, peneliti dapat menguji
teori dan menghasilkannya.

1. Penggunaan Teori Kuantitatif

a. Variabel dalam Penelitian Kuantitatif

Sebelum membahas teori-teori kuantitatif, penting untuk memahami variabel dan jenis-
jenis yang digunakan dalam pembentukan teori. Variabel biasanya akan bervariasi dalam dua
atau lebih kategori atau pada kontinum skor, dan itu dapat diukur atau dinilai pada skala.
Variabel yang sering diukur dalam penelitian meliputi jenis kelamin, usia, status sosial ekonomi,
dan sikap atau perilaku seperti rasisme, kontrol sosial, kekuatan politik, atau kepemimpinan.
Berikut jenis-jenis dari variabel antara lain:

21
 Variabel independen adalah variabel yang (mungkin) menyebabkan, memengaruhi, atau
memengaruhi hasil. Mereka juga disebut variabel pengobatan, dimanipulasi, mendahului,
atau prediktor.
 Variabel dependen adalah variabel yang bergantung pada variabel independen, mereka
adalah hasil dari pengaruh variabel independen. Nama lain untuk variabel dependen
adalah kriteria, hasil, dan variabel pengaruh.
 Variabel intervensi atau mediasi berada di antara variabel independen dan dependen dan
mereka memediasi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Misalnya,
jika siswa mengerjakan tes metode penelitian dengan baik (variabel dependen), hasil itu
mungkin disebabkan oleh (a) persiapan studi mereka (variabel independen) dan / atau (b)
organisasi ide-ide studi mereka ke dalam suatu kerangka kerja (variabel intervensi) yang
memengaruhi kinerja mereka dalam ujian. Variabel mediasi, organisasi penelitian, berdiri
di antara variabel independen dan dependen.
 Variabel moderat adalah variabel baru yang dibangun oleh seorang peneliti dengan
mengambil satu variabel dan mengalikannya dengan variabel lain untuk menentukan
dampak bersama dari keduanya (misalnya, sikap usia x terhadap kualitas hidup).
Variabel-variabel ini biasanya ditemukan dalam percobaan.

b. Definisi Teori

Dengan latar belakang variabel ini, kita dapat melanjutkan ke penggunaan teori
kuantitatif. Dalam penelitian kuantitatif, beberapa historis teori sebagai prediksi atau penjelasan
ilmiah. Sebagai contoh, definisi teori teori Kerlinger (1979) masih berlaku hingga saat ini. Dia
mengatakan, sebuah teori adalah "seperangkat konstruksi yang saling terkait (variabel), definisi,
dan proposisi yang menyajikan pandangan sistematis tentang fenomena dengan menentukan
hubungan antar variabel, dengan tujuan menjelaskan fenomena alam.

Sebuah teori mungkin muncul dalam studi penelitian sebagai argnmen, diskusi dan itu
membantu menjelaskan (atau memprediksi) fenomena yang terjadi di dunia. Mengapa variabel
independen, X, memengaruhi atau memengaruhi variabel dependen, Y. Sebagai contoh, di sini

22
adalah bagaimana proses mengembangkan teori. Peneliti menggabungkan variabel independen,
mediasi, dan dependen berdasarkan berbagai bentuk tindakan menjadi pertanyaan.

c. Bentuk Teori

Para peneliti menyatakan teori mereka dalam proposal penelitian dalam beberapa cara,
seperti serangkaian hipotesis, pernyataan logika, atau model visual. Beberapa hipotesis adalah
sebagai berikut:

1. Semakin tinggi pangkat seseorang, semakin besar sentralitasnya.


2. Semakin sentralitas seseorang, semakin besar daya pengamatan seseorang.
3. Semakin tinggi pangkat seseorang, semakin besar kemampuan diamati seseorang.

Cara kedua adalah dengan menyatakan teori sebagai serangkaian pernyataan (jika-kemudian)
yang menjelaskan mengapa orang mengharapkan variabel independen untuk mempengaruhi atau
menyebabkan variabel dependen. Ketiga, seorang penulis dapat menyajikan teori sebagai model
visual. Ini berguna untuk menerjemahkan variabel menjadi gambar visual.

d. Penempatan Teori Kuantitatif

Dalam studi kuantitatif, seseorang menggunakan teori secara deduktif dan


menempatkannya pada awal proposal untuk studi. Dengan tujuan menguji atau memverifikasi
suatu teori daripada mengembangkannya, peneliti mengajukan suatu teori, mengumpulkan data
untuk mengujinya, dan merefleksikan konfirmasi atau diskonfirmasi dari hasilnya. Peneliti
menguji atau memverifikasi teori dengan memeriksa hipotesis atau pertanyaan yang berasal
darinya. Hipotesis atau pertanyaan ini mengandung variabel yang perlu didefinisikan oleh
peneliti. Atau, definisi yang dapat diterima dapat ditemukan dalam literatur. Dari sini, peneliti
menempatkan instrumen untuk digunakan dalam mengukur atau mengamati sikap atau perilaku
peserta dalam sebuah penelitian. Kemudian peneliti mengumpulkan skor pada instrumen-
instrumen ini untuk mengonfirmasi atau memutus teori.

Peneliti menguji atau memverifikasi teori

23
Peneliti menguji hipotesis atau pertanyaan penelitian dari
teori

Peneliti mendefinisikan dan mengoperasionalkan variabel


yang diturunkan dari teori

Peneliti mengukur atau mengamati variabel menggunakan


instrumen untuk mendapatkan skor

e. Menulis Perspektif Teoritis Kuantitatif

Dalam menggunakan ide-ide, berikut ini model untuk menulis bagian perspektif teoritis
kuantitatif ke dalam rencana penelitian. Asumsi bahwa tugas adalah mengidentifikasi teori yang
menjelaskan hubungan antara variabel independen dan dependen.

1. Lihat dalam literatur berbasis disiplin untuk sebuah teori. Jika unit analisis untuk variabel
adalah seorang individu, lihat dalam literatur psikologi. Tentu saja, teori-teori dari
disiplin ilmu lain mungkin berguna juga (misalnya, untuk mempelajari masalah ekonomi,
teorinya dapat ditemukan dalam ekonomi).
2. Periksa juga studi sebelumnya yang membahas topik atau topik yang berkaitan erat.
Misalnya, teori apa yang digunakan oleh penulis lain. Batasi jumlah teori dan cobalah
untuk mengidentifikasi satu teori secara menyeluruh yang menjelaskan hipotesis utama
atau pertanyaan penelitian utama.
3. Seperti yang disebutkan sebelumnya, ajukan pertanyaan yang menjembatani variabel
independen dan dependen. Misalnya, “Mengapa variabel independen mempengaruhi
variabel dependen?”.
4. Berikut contoh script bagian teori: "Teori yang akan saya gunakan adalah __ (beri nama
teorinya). Ini dikembangkan oleh __ (mengidentifikasi asal, sumber, atau pengembang
teori), dan digunakan untuk mempelajari __ (mengidentifikasi topik di mana orang
menemukan teori yang sedang diterapkan). Teori ini menunjukkan bahwa __

24
(mengidentifikasi proposisi atau hipotesis dalam teori). Seperti yang diterapkan pada
penelitian saya, teori ini menyatakan bahwa saya akan mengharapkan variabel
independen saya __ (variabel independen negara) untuk mempengaruhi atau menjelaskan
variabel dependen __ (variabel dependen keadaan) karena __ (memberikan alasan
berdasarkan logika teori). "

2. Penggunaan Teori Kualitatif

a. Variasi dalam Penggunaan Teori dalam Penelitian Kualitati

Penelitian kualitatif menggunakan teori dalam studi mereka dalam beberapa cara.
Pertama, seperti halnya dalam penelitian kuantitatif, ini digunakan sebagai penjelasan luas untuk
perilaku dan sikap, dan mungkin lengkap dengan variabel, susunan, dan hipotesis. Tema dalam
konteks ini menyediakan serangkaian hipotesis siap pakai untuk diuji dari literatur.

b. Menemukan Teori dalam Penelitian Kualitatif

Bagaimana teori digunakan mempengaruhi penempatannya dalam studi kualitatif. Dalam


studi-studi dengan tema budaya teoretis, teori tersebut muncul dalam bagian pembuka studi.
Konsisten dengan desain yang muncul dari penelitian kualitatif, teori dapat muncul di awal dan
dimodifikasi atau disesuaikan berdasarkan pandangan peserta.

3. Penggunaan Teori Dalam Metode Campuran

Penggunaan teori dalam studi metode campuran dapat mencakup teori secara deduktif,
dalam pengujian dan verifikasi teori kuantitatif, atau secara induktif seperti dalam teori atau pola

25
kualitatif yang muncul. Ilmu sosial atau teori ilmu kesehatan dapat digunakan sebagai kerangka
kerja untuk diuji dalam pendekatan kuantitatif atau kualitatif untuk penyelidikan. Cara lain untuk
berpikir tentang teori dalam penelitian metode campuran adalah sebagai gambaran teoretis atau
perspektif untuk memandu penelitian. Desain ini memberi keunggulan pada penelitian berbasis
nilai dan berorientasi pada tindakan, seperti dalam penelitian aksi partisipatif dan pendekatan
pemberdayaan.

BAGIAN 1 PERTIMBANGAN AWAL

BAB IV STRATEGI MENULIS DAN PERTIMBANGAN ETIKA

Sebelum merancang proposal, penting untuk memiliki gagasan tentang struktur umum
atau garis besar topik dan urutannya. Struktur akan berbeda tergantung pada apakah seseorang
menulis proyek metode kuantitatif, kualitatif, atau campuran. Pertimbangan umum lainnya
adalah menyadari praktik penulisan yang baik yang membantu memastikan proposal yang
konsisten dan mudah dibaca (dan proyek penelitian).

1. Menulis Proposal

a. Bagian dalam Proposal

Sangat membantu untuk mempertimbangkan topik yang akan masuk ke proposal. Semua
topik harus saling terkait dan memberikan gambaran kohesif dari keseluruhan proyek. Garis
besar membantu, tetapi topik akan berbeda tergantung pada apakah proposal tersebut untuk studi
metode kualitatif, kuantitatif, atau campuran. Berikut beberapa pertanyaan untuk dijawab dalam
proposal ilmiah.

 Apa yang dibutuhkan pembaca untuk lebih memahami topik tersebut?

26
 Apa yang penulis usulkan untuk dipelajari?
 Apa dan siapa orang yang akan penulis pelajari?
 Metode apa yang direncanakan untuk digunakan untuk menyediakan data?
 Bagaimana penulis menganalisis data?
 Bagaimana penulis memvalidasi temuannya?

Sembilan pertanyaan ini, jika secara memadai dibahas dalam satu bagian untuk setiap
pertanyaan, merupakan dasar dari penelitian yang baik, dan mereka dapat memberikan struktur
keseluruhan untuk proposal.

b. Format untuk Proposal Kualitatif, Kuantitatif dan Campuran

Format untuk Proposal Kualitatif

a) Pendahuluan
 Pernyataan masalah (termasuk literatur yang ada tentang masalah, pentingnya
penelitian)
 Tujuan penelitian dan bagaimana studi akan dibatasi Pertanyaan penelitian
b) Prosedur
 Asumsi filosofis dari penelitian kualitatif
 Strategi penelitian kualitatif
 Peran peneliti
 Prosedur pengumpulan data
 Strategi untuk memvalidasi temuan
 Struktur naratif yang diusulkan dari penelitian ini
c) Masalah etika yang diantisipasi
d) Temuan awal plot (jika tersedia)
e) Hasil yang diharapkan
f) Lampiran: Pertanyaan wawancara, formulir pengamatan, jadwal waktu, dan anggaran
yang diusulkan

27
Format untuk Proposal Kuantitatif

Untuk studi kuantitatif, formatnya sesuai dengan bagian yang biasanya ditemukan dalam studi
kuantitatif yang dilaporkan dalam artikel jurnal. Bentuk umumnya mengikuti model pengantar,
tinjauan literatur, metode, hasil, dan diskusi.

a) Pendahuluan
 Pernyataan masalah (masalah, signifikansi masalah)
 Tujuan penelitian dan pembatasan
 Perspektif teoretis
 Pertanyaan atau hipotesis penelitian
b) Tinjauan literatur
c) Metode
 Jenis desain penelitian
 Populasi, sampel, dan peserta
 Instrumen pengumpulan data, variabel, dan bahan
 Prosedur analisis data
d) Mengantisipasi masalah etika dalam penelitian ini.
e) Studi pendahuluan atau uji coba
f) Lampiran: Instrumen, garis waktu, dan anggaran yang diusulkan

Format untuk Proposal Metode Campuran

Dalam format desain metode campuran, peneliti menyatukan pendekatan yang termasuk dalam
format kuantitatif dan kualitatif (Creswell & Plano Clark, 2007).

a) Pendahuluan
 Masalah penelitian
 Penelitian terdahulu tentang masalah tersebut
 Kekurangan dalam penelitian sebelumnya dan satu kekurangan terkait dengan
kebutuhan untuk mengumpulkan data kuantitatif dan kualitatif

28
 Audiens yang akan mendapat untung dari penelitian
b) Tujuan
 Maksud atau tujuan studi dari proyek dan alasan untuk studi metode campuran
 Pertanyaan penelitian dan hipotesis (pertanyaan kuantitatif atau hipotesis,
pertanyaan kualitatif, pertanyaan metode campuran)
 Fondasi filosofis untuk menggunakan metode penelitian campuran
 Tinjauan literatur (review studi kuantitatif, kualitatif, dan metode campuran)
c) Metode
 Definisi penelitian metode campuran
 Jenis desain yang digunakan dan definisinya
 Tantangan dalam menggunakan desain ini dan bagaimana mereka akan ditangani
 Contoh penggunaan jenis desain
 Referensi dan penyertaan diagram visual
 Pengumpulan dan analisis data kuantitatif
 Pengumpulan dan analisis data kualitatif
 Prosedur analisis data metode campuran
 Pendekatan validitas dalam penelitian kuantitatif dan kualitatif
d) Sumber daya dan keterampilan peneliti
e) Potensi masalah etika
f) Garis waktu untuk menyelesaikan studi
g) Referensi dan lampiran dengan instrumen, protokol, visual

Format ini menunjukkan bahwa peneliti mengajukan pernyataan tujuan dan pertanyaan
penelitian untuk komponen kuantitatif dan kualitatif, serta komponen campuran.

2. Gagasan Menulis

a. Menulis sebagai Berpikir

29
Satu tanda dari penulis yang tidak berpengalaman adalah bahwa mereka lebih suka
mendiskusikan studi yang diusulkan daripada menulis tentangnya. Berikut beberapa
rekomendasikan yang diberikan penulis dalam buku ini sebagai berikut:

 Di awal proses penelitian, tulis ide daripada membicarakannya. Spesialis menulis melihat
menulis sebagai pemikiran (Bailey, 1984). Zinsser (1983) membahas perlunya
mengeluarkan kata-kata dari kepala kita dan ke atas kertas. Ketika seorang peneliti
membuat ide di atas kertas, pembaca dapat memvisualisasikan produk akhir, benar-benar
melihat tampilannya, dan mulai mengklarifikasi ide. Sebelum merancang proposal, buat
draft tinjauan proyek satu hingga dua halaman dan minta penasihat untuk menyetujui
arahan studi yang diusulkan. Draf ini mungkin berisi informasi penting; masalah
penelitian yang ditangani, tujuan penelitian, pertanyaan utama yang diajukan, sumber
data, dan pentingnya proyek untuk audiens yang berbeda. Mungkin juga berguna untuk
menyusun beberapa pernyataan satu hingga dua halaman tentang topik yang berbeda dan
melihat mana yang paling disukai dan dirasakan penasihat yang akan memberikan
kontribusi terbaik untuk bidang tersebut.
 Kerjakan beberapa draf proposal daripada mencoba memoles draf pertama. Sangatlah
menyenangkan melihat bagaimana orang berpikir di atas kertas.
 Jangan mengedit proposal pada tahap konsep awal.

b. Kebiasaan Menulis

Tetapkan disiplin atau kebiasaan menulis secara teratur dan berkesinambungan pada
proposal penelitian. Kerjakan terus-menerus pada proposal yakni dengan cara menulis sesuatu
setiap hari atau setidaknya terlibat setiap hari dalam proses berpikir, mengumpulkan informasi,
dan mengkaji yang masuk ke dalam pembuatan naskah dan proposal.

Boice (1990) menjelaskan ide tentang membangun kebiasaan menulis yang baik, antara lain:

 Jika merasa tidak punya waktu untuk menulis secara teratur, mulailah dengan membuat
grafik kegiatan harian Anda selama satu atau dua minggu atau setengah jam.
Kemungkinan akan menemukan waktu untuk menulis.
 Tulis dalam jumlah kecil, teratur.

30
 Menyimpan grafik harian. Buat grafik setidaknya tiga hal: (a) waktu yang dihabiskan
untuk menulis, (b) setara halaman selesai, dan (c) persentase tugas yang direncanakan
selesai.

c. Keterbacaan Naskah

Sebelum memulai penulisan proposal, pertimbangkan meningkatkan keterbacaannya


untuk orang lain. Manual Publikasi APA (2001) membahas presentasi yang tertib dengan
menunjukkan hubungan antara ide-ide dan melalui penggunaan kata-kata transisi. Selain itu,
penting untuk menggunakan istilah yang konsisten, pementasan dan bayangan gagasan, dan
koherensi yang dibangun ke dalam rencana.

 Gunakan istilah yang konsisten di seluruh proposal. Gunakan istilah yang sama setiap
kali variabel disebutkan dalam studi kuantitatif atau fenomena sentral dalam studi
kualitatif.
 Pertimbangkan bagaimana pemikiran naratif dari berbagai tipe untuk memandu pembaca.
Konsep ini dikemukakan oleh Tarshis (1982), yang merekomendasikan para penulis
untuk berfikir untuk memandu pembaca. Ada empat jenis:
1) Pikirkan ide-ide umum atau inti yang ingin disampaikan
2) Pikiran besar dalam ide-ide atau gambar-gambar yang spesifik yang berada dalam
ranah pemikiran dan berfungsi untuk memperkuat, memperjelas, atau
menguraikan pemikiran
3) Pikiran kecil ide-ide atau gambar yang fungsi utamanya adalah untuk memperkuat
pikiran besar
4) Perhatian atau minat pikiran-ide yang tujuannya adalah untuk menjaga pembaca
di jalur, mengatur ide-ide, dan menjaga perhatian individu

3. Masalah Etika untuk Diantisipasi

Selain mengkonseptualisasikan proses penulisan untuk proposal, peneliti perlu


mengantisipasi masalah etika yang mungkin timbul selama studi mereka. Penelitian memang

31
melibatkan pengumpulan data dari orang maupun mengenai orang. Seperti disebutkan
sebelumnya, menulis tentang masalah ini diperlukan dalam membuat argumen untuk studi serta
menjadi topik penting dalam format proposal. Para peneliti perlu melindungi peserta penelitian
mereka dengan cara mengembangkan kepercayaan dengan mereka, dengan cara waspada
terhadap pelanggaran dan ketidakwajaran yang mungkin mencerminkan organisasi atau institusi
tersebut.

a. Masalah Etika dalam Masalah Penelitian

Dalam menulis pengantar sebuah penelitian, peneliti mengidentifikasi masalah atau


masalah yang signifikan untuk dipelajari dan menyajikan alasan mengapa hal itu penting. Selama
identifikasi masalah penelitian, penting untuk mengidentifikasi masalah yang akan
menguntungkan individu yang sedang dipelajari, yang akan bermakna bagi orang lain selain
peneliti (Punch, 2005).

b. Masalah Etis dalam Tujuan dan Pertanyaan

Dalam mengembangkan pernyataan tujuan atau maksud utama dan pertanyaan untuk
studi, pengembang proposal perlu menyampaikan tujuan penelitian yang akan dijelaskan kepada
para peserta (Sarantakos, 2005). Penting juga bagi para peneliti untuk menentukan sponsor studi
mereka. Misalnya, dalam mendesain surat pengantar untuk penelitian survei, sponsorship adalah
elemen penting dalam membangun kepercayaan dan kredibilitas untuk instrumen survei yang
dikirimkan.

c. Masalah Etis dalam Pengumpulan Data

Saat peneliti mengantisipasi pengumpulan data, mereka perlu menghormati peserta dan
berbagai situs untuk penelitian tersebut. Banyak masalah etika muncul selama tahap penelitian
ini. Berikut elemen-elemen dari formulir persetujuan (Sarantakos, 2005):

 Identifikasi peneliti
 Indikasi bagaimana peserta dipilih

32
 Identifikasi tujuan penelitian
 Identifikasi manfaat untuk berpartisipasi
 Identifikasi tingkat dan jenis keterlibatan peserta
 Penyediaan nama orang untuk dihubungi jika muncul pertanyaan

Satu masalah untuk mengantisipasi kerahasiaan adalah bahwa beberapa peserta mungkin
tidak ingin identitas mereka tetap dirahasiakan. Dengan mengizinkan ini, peneliti memungkinkan
peserta untuk mempertahankan kepemilikan suara mereka dan mengerahkan independensi
mereka dalam membuat keputusan.

d. Masalah Etis dalam Analisis dan Interpretasi Data

Ketika peneliti menganalisis dan menafsirkan data kuantitatif dan kualitatif, muncul masalah
yang menuntut keputusan etis yang baik. Dalam mengantisipasi studi penelitian, berikut
beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan:

 Bagaimana penelitian akan melindungi anonimitas individu, peran, dan insiden dalam
proyek? Misalnya, dalam penelitian survei, peneliti memisahkan nama dari tanggapan
selama proses pengkodean dan pencatatan. Dalam penelitian kualitatif, penanya
menggunakan alias atau nama samaran untuk individu dan tempat, untuk melindungi
identitas.
 Dalam interpretasi data, peneliti perlu memberikan akun informasi yang akurat. Akurasi
ini mungkin memerlukan pembekalan antara peneliti dan peserta dalam penelitian
kuantitatif (Berg, 2001).

e. Masalah Etis dalam Menulis dan Menyebarkan Penelitian

Masalah etika tidak berhenti dengan pengumpulan dan analisis data; masalah juga berlaku
untuk penulisan aktual dan diseminasi laporan penelitian akhir. Sebagai contoh;

33
 Diskusikan bagaimana penelitian tidak akan menggunakan bahasa atau kata-kata yang
bias terhadap orang karena jenis kelamin, orientasi seksual, ras atau kelompok etnis,
kecacatan, atau usia.
 Dalam merencanakan penelitian, penting untuk mengantisipasi dampak dari melakukan
penelitian pada audiens tertentu dan tidak menyalahgunakan hasil untuk keuntungan satu
kelompok atau yang lain. Peneliti perlu memberi mereka yang ada di lokasi penelitian
salinan awal dari publikasi apa pun dari penelitian (Creswell, 2007).
 Masalah penting dalam penulisan naskah ilmiah adalah untuk tidak mengeksploitasi kerja
kolega dan memberikan kepengarangan kepada individu yang secara substansial
berkontribusi pada publikasi.
 Akhirnya, penting untuk merilis rincian penelitian dengan desain penelitian sehingga
pembaca dapat menentukan sendiri kredibilitas penelitian (Neuman, 2000). Prosedur
terperinci untuk penelitian metode kuantitatif, kualitatif, dan campuran akan ditekankan
dalam bab-bab selanjutnya. Selain itu, peneliti tidak boleh terlibat dalam duplikat atau
publikasi yang berlebihan di mana penulis menerbitkan makalah yang menyajikan data,
diskusi, dan kesimpulan yang persis sama dan tidak menawarkan materi baru.

BAGIAN 2 MERANCANG PENELITIAN

BAB V PENDAHULUAN

Setelah memutuskan pendekatan kualitatif, kuantitatif, atau metode campuran dan setelah
melakukan tinjauan literatur pendahuluan dan memutuskan format proposal, langkah selanjutnya
dalam proses ini adalah merancang atau merencanakan penelitian. Proses pengorganisasian dan
penulisan ide dimulai, dimulai dengan merancang pengantar proposal. Lima komponen penulisan
pendahuluan yang baik: (a) menetapkan masalah yang mengarah ke penelitian, (b) meninjau
literatur tentang masalah, (c) mengidentifikasi kekurangan dalam literatur tentang masalah, (d)
menargetkan audiens dan mencatat pentingnya masalah untuk audiens ini, dan (e)
mengidentifikasi tujuan penelitian yang diusulkan.

34
1. Pentingnya Pendahuluan

Pendahuluan adalah bagian pertama dalam artikel jurnal, disertasi, atau studi penelitian
ilmiah. Pendahuluan menetapkan masalah yang mengarah pada penelitian dengan
menyampaikan informasi tentang suatu masalah. Karena ini adalah bagian awal dalam penelitian
atau proposal, perhatian khusus harus diberikan untuk menulisnya. Pendahuluan perlu
menciptakan minat pembaca pada topik, menetapkan masalah yang mengarah pada penelitian,
menempatkan studi dalam konteks yang lebih besar dari literatur ilmiah, dan menjangkau
audiens yang spesifik. Semua ini dicapai dalam bagian singkat dari beberapa halaman. Karena
pesan yang harus mereka sampaikan dan ruang yang terbatas diizinkan, perkenalan sulit untuk
ditulis dan dipahami.

2. Pendahuluan dalam Metode Kualitatif, Kuantitatif, dan Campuran

Tinjauan umum dari semua pendahuluan menunjukkan bahwa mereka mengikuti pola yang
sama yaitu penulis mengumumkan masalah dan mereka membenarkan mengapa perlu dipelajari.
Jenis masalah yang disajikan dalam pendahuluan akan bervariasi tergantung pada
pendekatannya. Dalam proyek kualitatif, penulis akan menjelaskan masalah penelitian yang
paling baik dipahami dengan mengeksplorasi konsep atau fenomena.

Variabel kurang terlihat dalam pendekatan kuantitatif. Dalam proyek kuantitatif,


masalahnya paling baik ditangani dengan memahami faktor atau variabel apa yang
mempengaruhi hasil. Misalnya, sebagai respons terhadap pengurangan pekerja (masalah bagi
semua karyawan), seorang peneliti dapat mencari tahu faktor-faktor apa yang memengaruhi
bisnis untuk berhemat.

Studi metode campuran dapat menggunakan pendekatan kualitatif atau kuantitatif (atau
kombinasi) untuk menulis pengantar. Dalam studi metode campuran apa pun yang diberikan,
penekanan mungkin mengarah pada penelitian kuantitatif atau kualitatif, dan pengantar akan
mencerminkan penekanan itu. Untuk proyek metode campuran lainnya, penekanannya akan
sama antara penelitian kualitatif dan kuantitatif.

35
3. Model untuk Pendahuluan

Perbedaan-perbedaan di antara berbagai pendekatan ini kecil, dan mereka sebagian besar
berhubungan dengan berbagai jenis masalah yang dibahas dalam studi metode kualitatif,
kuantitatif, dan campuran. Seharusnya bermanfaat untuk mengilustrasikan pendekatan dalam
mendesain dan menulis pengantar studi penelitian yang dapat digunakan para peneliti terlepas
dari pendekatan mereka.

Model pendahuluan adalah template umum untuk menulis pengantar yang baik. Ini adalah
pendekatan populer yang digunakan dalam ilmu sosial, dan begitu strukturnya dijelaskan,
pembaca akan menemukannya berulang kali dalam banyak penelitian yang dipublikasikan. Hal
ini terdiri dari lima bagian dan sebuah paragraf terpisah dapat dikhususkan untuk setiap bagian:

 Masalah penelitian
 Studi yang telah mengatasi masalah
 Kekurangan dalam studi
 Pentingnya studi untuk khalayak tertentu
 Pernyataan tujuan

a. Masalah Penelitian

Dalam artikel yang ditulis oleh Terenzini et al. (2001), tujuan utama untuk pengantar
yaitu adalah menarik minat dalam penelitian dan menyampaikan masalah penelitian yang
berbeda. Saat merancang paragraf pembuka proposal, yang mencakup masalah penelitian,
berikut beberapa tips penelitian ini:

 Tulis kalimat pembuka yang akan merangsang minat pembaca serta menyampaikan
masalah yang bisa dipahami oleh khalayak luas.
 Sebagai aturan umum, jangan menggunakan kutipan, terutama yang panjang, dalam
kalimat utama. Kutipan meningkatkan banyak kemungkinan untuk interpretasi dan
dengan demikian menciptakan awal yang tidak jelas. Namun, seperti yang terbukti dalam
beberapa penelitian kualitatif, kutipan dapat menciptakan minat pembaca.

36
 Jauhi ungkapan idiomatik.
 Pertimbangkan informasi numerik untuk dampak (misalnya, "Setiap tahun, sekitar 5 juta
orang Amerika mengalami kematian anggota keluarga dekat.").
 Identifikasi dengan jelas masalah penelitian (misalnya, Dilema, masalah) yang mengarah
ke penelitian. Tanyakan kepada diri sendiri, "Apakah ada kalimat khusus (atau kalimat)
di mana saya menyampaikan masalah penelitian?"
 Tunjukkan mengapa masalah itu penting dengan mengutip sejumlah referensi yang
membenarkan kebutuhan untuk mempelajari masalah tersebut.
 Pastikan bahwa masalahnya dibingkai dengan cara yang konsisten dengan pendekatan
untuk penelitian di dalam suatu penelitian.
 Pertimbangkan dan tulis tentang apakah ada satu masalah yang terlibat dalam studi yang
diusulkan atau beberapa masalah yang mengarah pada kebutuhan untuk penelitian.
Seringkali, berbagai masalah penelitian dibahas dalam studi penelitian.

b. Studi yang Mengatasi Masalah

Tujuan meninjau studi dalam pendahuluan adalah untuk membenarkan pentingnya penelitian
dan untuk membuat perbedaan antara studi sebelumnya dan yang diusulkan. Pertanyaan yang
sering muncul adalah jenis literatur apa yang akan ditinjau. Disarankan untuk meninjau studi
penelitian di mana penulis mengajukan pertanyaan penelitian dan melaporkan data untuk
menjawabnya. Studi-studi ini mungkin studi kuantitatif, kualitatif, atau metode campuran. Untuk
meninjau literatur yang terkait dengan masalah penelitian untuk pengantar untuk proposal,
pertimbangkan tip penelitian ini:

 Merujuk pada literatur dengan meringkas kelompok-kelompok studi, bukan kelompok-


kelompok studi (tidak seperti fokus pada studi tunggal dalam tinjauan terintegrasi dalam.
Tujuannya adalah untuk membangun bidang penelitian yang luas..

37
 Tinjau studi penelitian yang menggunakan pendekatan metode kuantitatif, kualitatif, atau
campuran.

c. Kekurangan dalam Literatur Masa Lalu

Setelah memajukan masalah dan meninjau literatur tentang hal itu, peneliti kemudian
mengidentifikasi kekurangan yang ditemukan dalam literatur ini. Sifat kekurangan ini bervariasi
dari satu penelitian ke penelitian lainnya. Kekurangan dalam literatur masa lalu mungkin ada
karena topik belum dieksplorasi dengan kelompok, sampel, atau populasi tertentu seperti literatur
mungkin perlu direplikasi atau diulang untuk melihat apakah temuan yang sama berlaku,
diberikan sampel baru orang atau situs baru untuk studi atau suara kelompok yang kurang
terwakili belum terdengar dalam literatur yang diterbitkan.

BAGIAN 2 MERANCANG PENELITIAN

BAB VI PERNYATAAN TUJUAN

Bagian terakhir dari pendahuluan, adalah untuk menyajikan pernyataan tujuan yang
menetapkan maksud dari seluruh studi penelitian. Ini adalah pernyataan yang paling penting
dalam keseluruhan penelitian, dan perlu disajikan dengan jelas dan spesifik. Dari itu, semua
aspek penelitian harus mengikuti. Dalam artikel jurnal, peneliti menulis pernyataan tujuan ke
dalam pengantar.

Menurut Locke et al (2007), pernyataan tujuan menunjukkan "mengapa Anda ingin


melakukan penelitian dan apa yang ingin Anda capai". Wilkinson (1991) misalnya, merujuknya

38
dalam konteks pertanyaan dan tujuan penelitian. Bagian ini disebut pernyataan tujuan karena
menyampaikan maksud keseluruhan dari studi yang diusulkan dalam kalimat atau beberapa
kalimat. Dalam proposal, peneliti perlu membedakan dengan jelas antara pernyataan tujuan,
masalah penelitian, dan pertanyaan penelitian.

Pernyataan tujuan menguraikan maksud penelitian, bukan masalah atau masalah yang
mengarah pada kebutuhan untuk penelitian. Pernyataan tujuan menetapkan tujuan, maksud atau
gagasan utama proposal atau studi. Gagasan ini dibangun berdasarkan kebutuhan (masalah) dan
disempurnakan menjadi pertanyaan spesifik (pertanyaan penelitian). Meskipun pernyataan tujuan
metode kualitatif, kuantitatif, dan campuran memiliki topik yang sama, masing-masing
diidentifikasi dalam paragraf berikut dan diilustrasikan dengan skrip pengisi untuk membangun
pernyataan tujuan yang menyeluruh namun dapat dikelola.

1. Pernyataan Tujuan Kualitatif

Pernyataan tujuan kualitatif yang baik berisi informasi tentang fenomena utama yang
dieksplorasi di dalam penelitian, para peserta dalam penelitian, dan lokasi penelitian. Ini juga
menyampaikan desain yang muncul dan menggunakan kata-kata penelitian yang diambil dari
bahasa penelitian kualitatif (Schwandt. 2007). Dengan demikian, orang dapat
mempertimbangkan beberapa fitur desain dasar untuk menulis pernyataan ini:

 Gunakan kata-kata seperti maksud atau tujuan untuk memberi sinyal perhatian pada
pernyataan ini sebagai gagasan utamanya. Matikan pernyataan itu sebagai kalimat atau
paragraf terpisah, dan gunakan bahasa penelitian, seperti "Maksud (atau tujuan)
penelitian ini adalah (sudah), (akan)".
 Fokus pada satu fenomena (atau konsep atau ide). Persempit penelitian dengan satu ide
untuk dieksplorasi atau dipahami. Fokus ini berarti bahwa suatu tujuan tidak
menyampaikan hubungan dua atau lebih variabel atau membandingkan dua atau lebih
kelompok seperti yang biasanya ditemukan dalam penelitian kuantitatif.
 Memberikan definisi umum tentang fenomena atau gagasan pusat, terutama jika
fenomena tersebut adalah istilah yang biasanya tidak dipahami oleh khalayak luas.

39
 Sebutkan peserta dalam penelitian, seperti apakah mungkin ada satu atau lebih individu,
sekelompok orang, atau seluruh organisasi.
 Identifikasi situs untuk penelitian, seperti rumah, ruang kelas, organisasi, program, atau
acara. Jelaskan situs ini dengan cukup detail sehingga pembaca tahu persis di mana studi
akan berlangsung.
 Sebagai pemikiran terakhir dalam pernyataan tujuan, sertakan beberapa bahasa yang
membatasi ruang lingkup partisipasi atau lokasi penelitian dalam penelitian ini. Situs
penelitian mungkin terbatas pada satu kota metropolitan atau satu wilayah geografis
kecil. Fenomena sentral mungkin terbatas pada individu dalam organisasi bisnis yang
berpartisipasi dalam tim kreatif. Pembatasan ini membantu untuk lebih menentukan
parameter penelitian penelitian.

Berikut sebuah skrip seperti yang digunakan dalam buku ini, berisi kata-kata dan gagasan
utama dari sebuah pernyataan dan menyediakan ruang bagi peneliti untuk memasukkan
informasi.

Tujuan dari _____ ini (strategi penelitian, seperti etnografi, studi kasus, atau jenis lain) studi
adalah (apakah? akan?), untuk _____ (menggambarkan? mengembangkan? menemukan?) _____
(fenomena sentral sedang dipelajari) untuk ____ (para peserta, seperti individu, kelompok,
organisasi) di (lokasi penelitian). Pada tahap ini dalam penelitian, _____ (fenomena sentral
sedang dipelajari) akan secara umum didefinisikan sebagai _____ (memberikan definisi umum).

2. Pernyataan Tujuan Kuantitatif

Pernyataan tujuan kuantitatif sangat berbeda dari model kualitatif dalam hal bahasa dan
fokus pada menghubungkan atau membandingkan variabel atau konstruksi. Jenis-jenis variabel
utama: independen, mediasi, moderasi, dan dependen.

Desain pernyataan tujuan kuantitatif mencakup variabel-variabel dalam penelitian dan


hubungannya, para partisipan, dan lokasi penelitian. Ini juga termasuk bahasa yang terkait
dengan penelitian kuantitatif dan pengujian deduktif terhadap hubungan atau teori. Pernyataan
tujuan kuantitatif dimulai dengan mengidentifikasi variabel-variabel utama yang diusulkan
dalam penelitian (independen, campur tangan, dependen), disertai dengan model visual untuk

40
secara jelas mengidentifikasi urutan ini, dan menemukan dan menentukan bagaimana variabel
akan diukur atau diamati.

Komponen utama dari pernyataan tujuan kuantitatif yang baik meliputi:

 Masukkan kata-kata untuk menandai maksud utama penelitian, seperti maksud, maksud
atau tujuan. Mulailah dengan "Tujuan (atau tujuan atau maksud) dari penelitian ini adalah
(dulu).
 Identifikasi teori, model, atau kerangka kerja konseptual. Pada titik ini orang tidak perlu
menggambarkannya secara terperinci.
 Identifikasi variabel independen dan dependen, serta variabel mediasi, moderasi, atau
kontrol yang digunakan dalam penelitian ini.
 Gunakan kata-kata yang menghubungkan variabel independen dan dependen untuk
menunjukkan bahwa mereka terkait, seperti "hubungan antara" dua atau lebih variabel
atau "perbandingan" dua atau lebih kelompok. Sebagian besar penelitian kuantitatif
menggunakan salah satu dari dua opsi ini untuk menghubungkan variabel dalam
pernyataan tujuan. Kombinasi membandingkan dan berhubungan mungkin juga ada
misalnya, percobaan dua faktor di mana peneliti memiliki dua atau lebih kelompok
perlakuan serta variabel independen terus menerus.
 Sebutkan jenis strategi penelitian dengan spesifik (seperti survei atau penelitian
eksperimental) yang digunakan dalam penelitian ini.

Berdasarkan poin-poin ini, skrip pernyataan tujuan kuantitatif dapat menyertakan ide-ide berikut:

Tujuan dari penelitian ini (eksperimen? survei?) adalah (apakah? akan?) Untuk menguji teori
____ yang ____ (membandingkan? berhubungan?) ____ (variabel independen) ke ____ (variabel
dependen), mengendalikan untuk ____ (variabel kontrol) untuk ____ (peserta) di ____ (situs /
tempat penelitian). Variabel independen akan didefinisikan sebagai ____ (memberikan definisi).
Variabel dependen ____ akan didefinisikan sebagai (memberikan definisi), dan variabel kontrol
dan intervensi, (mengidentifikasi variabel kontrol dan intervening) akan didefinisikan sebagai
____ (memberikan definisi).

41
3. Metode Campuran Tujuan Pernyataan

Pernyataan tujuan metode campuran berisi maksud keseluruhan penelitian, informasi


tentang untaian kuantitatif dan kualitatif penelitian, dan alasan menggabungkan kedua untaian
tersebut untuk mempelajari masalah penelitian. Pernyataan-pernyataan ini perlu diidentifikasi
lebih awal, di bagian pendahuluan, dan mereka memberikan rambu-rambu utama bagi pembaca
untuk memahami bagian-bagian kuantitatif dan kualitatif suatu penelitian. Beberapa pedoman
dapat mengarahkan organisasi dan presentasi pernyataan tujuan metode campuran:

 Mulailah dengan kata-kata, seperti "Tujuan" atau "Maksud dari".


 Tunjukkan maksud keseluruhan penelitian dari perspektif konten, seperti “Maksudnya
adalah untuk belajar tentang efektivitas organisasi”.
 Tunjukkan jenis desain metode campuran, secara berurutan, bersamaan, atau
transformasional, yang akan digunakan.
 Sertakan karakteristik pernyataan tujuan kuantitatif yang baik, seperti mengidentifikasi
teori dan variabel, menghubungkan variabel atau membandingkan kelompok dalam hal
variabel, menempatkan variabel-variabel ini dalam urutan dari independen ke dependen,
menyebutkan strategi penyelidikan, dan menentukan peserta dan lokasi penelitian untuk
penelitian.
 Pertimbangkan untuk menambahkan informasi tentang tipe spesifik dari pengumpulan
data kualitatif dan kuantitatif.

BAGIAN 2 MERANCANG PENELITIAN

BAB VII PERTANYAAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Para peneliti menempatkan rambu-rambu untuk membawa pembaca melalui sebuah


rencana untuk belajar. Tempat pertama adalah pernyataan tujuan, yang menetapkan arah utama
untuk penelitian ini. Dari pernyataan tujuan umum yang luas, peneliti mempersempit fokus ke
pertanyaan spesifik yang harus dijawab atau prediksi berdasarkan hipotesis yang akan diuji.

42
1. Pertanyaan Penelitian Kualitatif
Dalam studi kualitatif, pertanyaan penelitian keadaan bertanya, bukan tujuan (tujuan
spesifik untuk penelitian) atau hipotesis (prediksi yang melibatkan variabel dan tes statistik).
Pertanyaan penelitian ini mengasumsikan dua bentuk: pertanyaan sentral dan sub-pertanyaan
terkait.

Pertanyaan sentral adalah pertanyaan luas yang meminta penjelajahan atas fenomena atau
konsep utama dalam sebuah penelitian. Peneliti mengajukan pertanyaan ini, konsisten dengan
metodologi yang muncul dari penelitian kualitatif sebagai masalah umum sehingga tidak
membatasi penelitian. Berikut ini adalah pedoman untuk menulis pertanyaan penelitian kualitatif
yang luas:

 Ajukan satu atau dua pertanyaan utama yang diikuti oleh tidak lebih dari lima hingga
tujuh sub-pertanyaan. Beberapa sub-pertanyaan mengikuti setiap pertanyaan utama
umum yaitu sub-pertanyaan yang mempersempit fokus penelitian tetapi membiarkan
pertanyaan terbuka.
 Hubungkan pertanyaan sentral dengan strategi kualitatif penelitian khusus. Misalnya,
kekhususan pertanyaan dalam etnografi pada tahap desain berbeda dari yang ada dalam
strategi kualitatif lainnya.
 Mulailah pertanyaan penelitian dengan kata-kata apa atau bagaimana dan menyampaikan
desain secara terbuka. Kata mengapa sering menyiratkan bahwa peneliti sedang mencoba
menjelaskan mengapa sesuatu terjadi, dan ini menunjukkan jenis pemikiran sebab-akibat
yang dikaitkan dengan penelitian kuantitatif.
 Fokus pada satu fenomena atau konsep. Ketika sebuah penelitian berkembang dari waktu
ke waktu, faktor-faktor yang akan muncul dapat mempengaruhi fenomena ini, tetapi
mulailah sebuah studi dengan fokus utama untuk mengeksplorasi dengan sangat rinci.
 Gunakan kata kerja eksplorasi untuk menyampaikan bahasa desain yang muncul. Kata
kerja ini memberi tahu pembaca bahwa penelitian akan dilakukan;
a) Temukan (misalnya, teori dasar)
b) Berusaha memahami (misalnya, etnografi)
c) Jelajahi suatu proses (misalnya, studi kasus)
d) Jelaskan pengalamannya (misalnya, fenomenologi)

43
e) Laporkan kisahnya (misalnya, penelitian naratif)
 Gunakan kata kerja yang lebih eksploratif yang non-directional (tidak berkaitan
langsung) daripada kata-kata directional (berkaitan langsung) yang menyarankan
penelitian “kuantitatif”, seperti “mempengaruhi”, “pengaruh”, “dampak”, “menentukan”,
“penyebab” dan “berhubungan”.
 Gunakan pertanyaan terbuka tanpa referensi ke literatur atau teori kecuali dinyatakan
sebaliknya oleh strategi penyelidikan kualitatif.
 Tentukan peserta dan lokasi penelitian untuk studi ini, jika informasinya belum diberikan.

Berikut ini skrip untuk pertanyaan sentral kualitatif:

____ (Bagaimana atau apa) adalah ____ ("cerita untuk" untuk penelitian naratif, "makna"
fenomena untuk fenomenologi; "teori yang menjelaskan proses" untuk teori dasar seperti "pola
berbagi budaya", untuk etnografi seperti "masalah "dalam kasus" untuk studi kasus) dari ____
(fenomena sentral) untuk ____ (peserta) di ____ (situs penelitian).

2. Pertanyaan dan Hipotesis Penelitian Kuantitatif


Dalam penelitian kuantitatif, peneliti menggunakan pertanyaan dan hipotesis penelitian
kuantitatif, dan terkadang tujuan, untuk membentuk yang secara khusus memfokuskan tujuan
penelitian. Pertanyaan penelitian kuantitatif menanyakan tentang hubungan antar variabel yang
ingin diketahui peneliti. Mereka sering digunakan dalam penelitian ilmu sosial dan terutama
dalam studi survei. Hipotesis kuantitatif di sisi lain, adalah prediksi yang peneliti buat tentang
hubungan yang diharapkan antar variabel. Pengujian hipotesis menggunakan prosedur statistik di
mana peneliti mengambil kesimpulan tentang populasi dari sampel penelitian. Berikut adalah
contoh naskah untuk pertanyaan penelitian kuantitatif:

Apakah ____ (nama teorinya) menjelaskan hubungan antara ____ (variabel independen)
dan ____ (variabel dependen), mengendalikan efek ____ (variabel kontrol).
44
Pedoman untuk menulis pertanyaan dan hipotesis penelitian kuantitatif yang baik meliputi hal-
hal berikut.

 Penggunaan variabel dalam pertanyaan penelitian atau hipotesis biasanya terbatas pada
tiga pendekatan dasar. Peneliti dapat membandingkan kelompok pada variabel
independen untuk melihat pengaruhnya terhadap variabel dependen.
 Variabel independen dan dependen harus diukur secara terpisah. Prosedur ini
memperkuat logika sebab-akibat dari penelitian kuantitatif.
 Gunakan pola urutan kata yang sama dalam pertanyaan atau hipotesis untuk
memungkinkan pembaca dengan mudah mengidentifikasi variabel utama. Ini panggilan
untuk mengulangi frase kunci dan memposisikan variabel dengan independen terlebih
dahulu dan menyimpulkan dengan dependen dalam urutan kiri-ke-kanan.

3. Pertanyaan dan Hipotesis Penelitian Metode Campuran


Dalam diskusi tentang metode, peneliti biasanya tidak melihat pertanyaan atau hipotesis
khusus yang khusus dirancang untuk penelitian metode campuran. Penelitian metode campuran
yang kuat harus dimulai dengan pertanyaan untuk membentuk metode dan desain keseluruhan
penelitian. Karena studi metode campuran tidak hanya mengandalkan penelitian kuantitatif atau
kualitatif, beberapa kombinasi keduanya memberikan informasi terbaik untuk pertanyaan dan
hipotesis penelitian. Yang di pertimbangkan adalah jenis pertanyaan apa yang harus diajukan dan
kapan serta informasi apa yang paling dibutuhkan untuk menyampaikan sifat penelitian:
a. Pertanyaan penelitian kualitatif dan kuantitatif (atau hipotesis) perlu diajukan dalam studi
metode campuran untuk mempersempit dan memfokuskan pernyataan tujuan.
b. Saat menulis pertanyaan atau hipotesis ini, ikuti pedoman untuk menulis pertanyaan atau
hipotesis yang bagus.
c. Beberapa perhatian harus diberikan pada urutan pertanyaan dan hipotesis penelitian.
Dalam proyek dua fase, pertanyaan fase pertama akan didahulukan, diikuti oleh
pertanyaan fase kedua sehingga pembaca melihatnya dalam urutan di mana mereka akan
dibahas dalam studi yang diusulkan.

45
d. Masukkan pertanyaan penelitian metode campuran yang secara langsung membahas
pencampuran untaian penelitian kuantitatif dan kualitatif. Ini adalah pertanyaan yang
akan dijawab dalam penelitian berdasarkan pencampuran
e. Pertimbangkan beberapa cara yang berbeda agar semua jenis pertanyaan penelitian
(kuantitatif, kualitatif, dan campuran) dapat ditulis dalam studi metode campuran:
 Tulis pertanyaan kuantitatif terpisah atau hipotesis dan pertanyaan kualitatif.
Dengan pendekatan ini, penekanan ditempatkan pada dua pendekatan dan bukan
pada metode campuran atau komponen integratif dari penelitian.
 Tulis pertanyaan kuantitatif terpisah atau hipotesis dan pertanyaan kualitatif dan
ikuti dengan pertanyaan metode campuran.
 Tuliskan hanya pertanyaan metode campuran yang mencerminkan prosedur atau
konten (atau tulis pertanyaan metode campuran baik dalam pendekatan prosedural
maupun konten) dan jangan masukkan pertanyaan kuantitatif dan kualitatif secara
terpisah. Pendekatan ini akan meningkatkan sudut pandang bahwa penelitian ini
berniat mengarah pada beberapa integrasi atau hubungan antara fase kuantitatif
dan kualitatif penelitian (jumlah kedua bagian lebih besar dari masing-masing
bagian).

BAGIAN 2 MERANCANG PENELITIAN

BAB VIII METODE KUANTITATIF

Bagi banyak penulis proposal, bagian metode adalah bagian paling spesifik dan spesifik
dari proposal. Bab ini menyajikan langkah-langkah penting dalam merancang metode kuantitatif
untuk proposal penelitian atau studi, dengan fokus khusus pada survei dan desain eksperimental.
Sebagai contoh, determinisme menunjukkan bahwa menguji hubungan antara dan di antara

46
variabel-variabel adalah pusat untuk menjawab pertanyaan dan hipotesis melalui survei dan
eksperimen.

1. Menentukan Survei dan Eksperimen

Desain survei memberikan deskripsi kuantitatif atau numeric seperti tren, sikap, atau
pendapat suatu populasi dengan mempelajari sampel populasi tersebut. Dari hasil sampel,
peneliti menggeneralisasi atau membuat klaim tentang populasi. Dalam percobaan, simpatisan
juga dapat mengidentifikasi sampel dan menggeneralisasi untuk populasi. Sebagai salah satu
bentuk kontrol, peneliti secara acak menugaskan individu ke dalam kelompok.

2. Komponen Rencana Metode Survei

Desain bagian metode survei mengikuti format standar. Banyak contoh format ini muncul
di jurnal ilmiah, dan contoh-contoh ini memberikan model yang bermanfaat. Berikut beberapa
hal yang merinci komponen khas tersebut.

a. Desain Survei

Dalam proposal atau rencana, salah satu bagian pertama dari bagian metode dapat
memperkenalkan pembaca pada tujuan dasar dan dasar pemikiran untuk penelitian survei.
Mulailah diskusi dengan meninjau tujuan survei dan alasan pemilihannya untuk studi yang
diusulkan. Diskusi ini bisa:

 Identifikasi tujuan penelitian survei. Tujuan ini adalah untuk menggeneralisasi dari
sampel ke populasi sehingga kesimpulan dapat dibuat tentang beberapa karakteristik,
sikap, atau perilaku populasi ini (Babbie, 1990).
 Tunjukkan mengapa survei adalah jenis prosedur pengumpulan data yang disukai untuk
penelitian ini. Dalam pemikiran ini, pertimbangkan keuntungan desain survei, seperti
ekonomi desain dan perputaran cepat dalam pengumpulan data.
 Tunjukkan apakah survei akan dilakukan secara cross-sectional, dengan data yang
dikumpulkan pada satu titik waktu, atau apakah akan longitudinal dengan data yang
dikumpulkan dari waktu ke waktu.

47
 Tentukan bentuk pengumpulan data. Fink (2002) mengidentifikasi empat jenis yaitu,
kuesioner yang dikelola sendiri seperti wawancara, tinjauan catatan terstruktur untuk
mengumpulkan informasi keuangan, medis, atau sekolah dan observasi terstruktur.
Pengumpulan data juga dapat melibatkan pembuatan survei berbasis web atau Internet
dan mengelolanya secara online (Nesbary, 2000; Sue & Ritter 2007).

b. Populasi dan Sampel

Tentukan karakteristik populasi dan prosedur pengambilan sampel. Berikut adalah aspek-
aspek penting dari populasi dan sampel untuk diuraikan dalam rencana penelitian:

 Identifikasi populasi dalam penelitian ini, juga nyatakan ukuran populasi ini. Jika ukuran
dapat ditentukan, kemudian mengidentifikasi individu dalam populasi.
 Identifikasi apakah desain pengambilan sampel untuk populasi ini adalah satu tahap atau
multistage (beberapa tahap). Prosedur pengambilan sampel satu tahap adalah prosedur di
mana peneliti memiliki akses ke nama-nama dalam populasi dan dapat mengambil
sampel orang (atau elemen lain) secara langsung.
 Identifikasi proses seleksi untuk individu. Disarankan memilih sampel acak, di mana
setiap individu dalam populasi memiliki probabilitas yang sama untuk dipilih (sampel
sistematis atau probabilistik). Dengan pengacakan, sampel yang representatif dari suatu
populasi memberikan kemampuan untuk menggeneralisasi suatu populasi.
 Identifikasi apakah penelitian akan melibatkan stratifikasi populasi sebelum memilih
sampel. Ketika memilih orang secara acak dari suatu populasi, karakteristik ini mungkin
ada atau tidak ada dalam sampel dalam proporsi yang sama seperti pada populasi yang
dimana stratifikasi memastikan perwakilan mereka.
 Diskusikan prosedur untuk memilih sampel dari daftar yang tersedia. Metode yang paling
ketat untuk memilih sampel adalah memilih individu menggunakan tabel angka acak,
tabel yang tersedia dalam banyak teks statistik pengantar (Gravetter & Wallnau, 2000).
 Tunjukkan jumlah orang dalam sampel dan prosedur yang digunakan untuk menghitung
angka ini.

48
c. Instrumentasi

Sebagai bagian dari pengumpulan data, pengembang proposal juga memberikan


informasi terperinci tentang instrumen survei secara aktual yang akan digunakan dalam studi
yang diusulkan. Pertimbangkan hal-hal berikut ini:

 Beri nama instrumen survei yang digunakan untuk mengumpulkan data. Diskusikan
apakah instrumen yang dirancang untuk penelitian ini, instrumen yang dimodifikasi atau
instrumen utuh yang dikembangkan oleh orang lain. Dalam beberapa proyek survei,
peneliti mengumpulkan instrumen dari beberapa komponen instrumen.
 Untuk menggunakan instrumen yang ada, jelaskan validitas dan reliabilitas skor yang
diperoleh dari penggunaan instrumen sebelumnya. Ini berarti upaya pelaporan oleh
penulis untuk menetapkan validitas apakah seseorang dapat menarik kesimpulan yang
bermakna dan berguna dari skor pada instrumen.

d. Variabel dalam Penelitian

Meskipun pembaca proposal mempelajari tentang variabel-variabel dalam pernyataan


tujuan dan bagian pertanyaan / hipotesis penelitian, ada baiknya di bagian metode untuk
menghubungkan variabel-variabel tersebut dengan pertanyaan atau hipotesis spesifik pada
instrumen. Salah satu teknik adalah menghubungkan variabel, pertanyaan penelitian atau
hipotesis, dan item pada instrumen survei sehingga pembaca dapat dengan mudah menentukan
bagaimana peneliti akan menggunakan item kuesioner. Rencanakan untuk menyertakan tabel dan
diskusi yang merujuk pada variabel, pertanyaan atau hipotesis, dan item survei tertentu. Prosedur
ini sangat membantu dalam disertasi di mana peneliti menguji model skala besar.

e. Analisis dan Interpretasi Data

Dalam proposal, sajikan informasi tentang langkah-langkah yang terlibat dalam menganalisis
data.

49
 Langkah 1. Laporkan informasi tentang jumlah anggota sampel yang melakukan dan
tidak mengembalikan survei. Tabel dengan angka dan persentase yang menggambarkan
responden dan non responden adalah alat yang berguna untuk menyajikan informasi ini.
 Langkah 2. Diskusikan metode penilaian yang akan ditentukan. Bias respons adalah efek
dari nonresponses terhadap perkiraan survei (Fowler, 2002). Bias berarti bahwa jika non-
responden merespons, tanggapan mereka akan secara substansial mengubah hasil
keseluruhan. Sebutkan prosedur yang digunakan untuk memeriksa bias respons, seperti
analisis gelombang atau analisis responden / non-responden.
 Langkah 3. Diskusikan rencana untuk memberikan analisis data deskriptif untuk semua
variabel independen dan dependen di dalam suatu studi. Analisis ini harus menunjukkan
rata-rata, standar deviasi, dan kisaran skor untuk variabel-variabel ini.
 Langkah 4. Jika proposal berisi instrumen dengan skala atau rencana untuk
mengembangkan skala (menggabungkan item menjadi skala), identifikasi prosedur
statistik (misalnya, analisis faktor) untuk mencapai hal ini.
 Langkah 5. Identifikasi statistik dan program komputer statistik untuk menguji
pertanyaan penelitian hipotesis utama atau hipotesis dalam penelitian yang diusulkan.
Pertanyaan atau hipotesis inferensial menghubungkan variabel atau membandingkan
kelompok dalam hal variabel sehingga kesimpulan dapat ditarik dari sampel ke populasi.
Lebih lanjut, pertimbangkan apakah variabel akan diukur pada instrumen sebagai skor
berkelanjutan (misalnya, “usia”, dari 18 hingga 36) atau sebagai skor kategorikal
(misslnya, wanita = 1, pria = 2).
 Langkah 6. Langkah terakhir dalam analisis data adalah menyajikan hasil dalam bentuk
tabel atau gambar dan menginterpretasikan hasil dari uji statistik. Interpretasi hasil berarti
bahwa peneliti menarik kesimpulan dari hasil untuk pertanyaan penelitian, hipotesis, dan
makna hasil yang lebih besar. Interpretasi ini melibatkan beberapa langkah.

3. Komponen Rencana Metode Eksperimental

Diskusi metode eksperimental mengikuti formulir standar seperti peserta, bahan,


prosedur, dan tindakan. Keempat topik ini umumnya cukup. Seperti halnya pada bagian survei,

50
maksudnya di sini adalah untuk menyoroti topik-topik utama yang akan dibahas dalam proposal
metode eksperimental.

a. Peserta

Pembaca perlu tahu tentang pemilihan, tugas, dan jumlah peserta yang akan mengambil
bagian dalam percobaan. Berikut beberapa pertimbangan saat menulis bagian metode untuk
percobaan yaitu dengan menjelaskan proses seleksi untuk peserta sebagai acak atau non-acak
(misalnya, dipilih dengan mudah). Para peserta dapat dipilih dengan pemilihan acak atau
pengambilan sampel acak. Dengan pemilihan acak atau pengambilan sampel acak, setiap
individu memiliki probabilitas yang sama untuk dipilih dari populasi, memastikan bahwa sampel
akan mewakili populasi.

b. Variabel

Variabel perlu ditentukan dalam percobaan sehingga jelas bagi pembaca kelompok apa saja
yang menerima perlakuan eksperimental dan hasil apa yang sedang diukur. Berikut adalah
beberapa saran untuk mengembangkan ide tentang variabel dalam proposal:

 Identifikasi variabel independen dengan jelas dalam percobaan. Satu variabel independen
harus menjadi variabel perlakuan. Satu atau lebih kelompok menerima manipulasi
eksperimental atau perawatan dari peneliti.
 Identifikasi variabel dependen atau variabel (hasil) dalam percobaan. Variabel dependen
adalah respon atau variabel kriteria yang diduga disebabkan oleh atau dipengaruhi oleh
kondisi independen dan variabel independen lainnya).
c. Instrumentasi dan Material

Selama percobaan, seseorang melakukan pengamatan atau memperoleh tindakan untuk


menggunakan instrumen pada tahap pra-tes atau pasca-tes (atau keduanya) dari prosedur.
Rencana penelitian yang baik membutuhkan diskusi menyeluruh tentang instrumen atau
pengembangan instrumen mereka, item mereka, skala mereka, dan laporan keandalan dan
validitas skor pada penggunaan masa lalu.

51
 Menjelaskan instrumen atau instrumen yang diselesaikan peserta dalam percobaan,
biasanya diselesaikan sebelum percobaan dimulai dan diakhir percobaan. Tunjukkan
validitas dan reliabilitas skor pada instrumen, individu yang mengembangkannya, dan
segala izin yang diperlukan untuk menggunakannya.
 Bahas bahan-bahan yang digunakan untuk perawatan eksperimental secara menyeluruh.
Satu kelompok, misalnya dapat berpartisipasi dalam rencana pembelajaran berbantuan
komputer khusus yang digunakan oleh seorang guru di kelas. Rencana ini mungkin
melibatkan selebaran, pelajaran, dan instruksi tertulis khusus untuk membantu siswa
dalam kelompok eksperimen ini belajar bagaimana mempelajari suatu subjek
menggunakan komputer.

d. Prosedur Eksperimental

Prosedur desain eksperimental spesifik juga perlu diidentifikasi. Diskusi ini melibatkan yang
menunjukkan jenis percobaan keseluruhan, mengutip alasan untuk desain, dan memajukan model
visual untuk membantu pembaca memahami prosedur.

 Identifikasi jenis desain eksperimental yang akan digunakan dalam studi yang diusulkan.
Jenis yang tersedia dalam eksperimen adalah desain pra-eksperimental, eksperimen sejati,
eksperimen semu, dan desain subjek tunggal. Dengan desain pra-eksperimental, peneliti
mempelajari satu kelompok dan memberikan intervensi selama percobaan
 Identifikasi apa saja yang dapat dibandingkan di dalam percobaan.
 Berikan diagram atau gambar untuk mengilustrasikan desain penelitian spesifik yang
akan digunakan.

e. Ancaman terhadap Validitas

Ada beberapa ancaman terhadap validitas yang akan menimbulkan pertanyaan tentang
kemampuan eksperimen untuk menyimpulkan bahwa intervensi mempengaruhi hasil dan bukan
faktor lain. Ada dua jenis ancaman terhadap validitas, yaitu ancaman internal dan ancaman
eksternal. Ancaman validitas internal adalah prosedur eksperimental atau pengalaman dari

52
peserta yang mengancam kemampuan peneliti untuk menarik kesimpulan yang benar dari data
tentang populasi dalam suatu eksperimen.

Ancaman potensial terhadap validitas eksternal juga harus diidentifikasi dan desain
dibuat untuk meminimalkan ancaman ini. Ancaman validitas eksternal muncul ketika saat
menarik kesimpulan dari suatu eksperimen yang salah dari data sampel ke orang lain, pengaturan
lain, dan situasi masa lalu atau masa depan.

f. Prosedur

Pengembang proposal perlu menjelaskan secara terperinci prosedur untuk melakukan


percobaan. Seorang pembaca harus dapat memahami desain yang digunakan, pengamatan,
perawatan, dan jadwal kegiatan. Sebagai contoh, Borg dan Gall menguraikan enam langkah yang
biasanya digunakan dalam prosedur untuk desain kelompok kontrol (pre-test) sebelum tes dan
(post-test) pasca tes dengan peserta yang cocok dalam kelompok eksperimen dan kontrol:

1) Berikan pengukuran variabel dependen atau variabel yang berkorelasi erat dengan
variabel dependen kepada peserta penelitian.
2) Secara acak tetapkan satu anggota dari setiap pasangan ke kelompok eksperimen dan
anggota lainnya ke kelompok kontrol.
3) Paparkan kelompok eksperimen dengan perlakuan eksperimental dan berikan pengobatan
tanpa perlakuan atau pengobatan alternatif kepada kelompok kontrol.
4) Berikan ukuran variabel dependen kepada kelompok eksperimen dan kontrol.
5) Bandingkan kinerja kelompok eksperimen dan kontrol pada pasca tes menggunakan uji
signifikansi statistik.

g. Analisis data

Beri tahu pembaca tentang jenis analisis statistik yang akan digunakan selama percobaan.
Misalnya,

53
 Laporkan statistik deskriptif yang dihitung untuk pengamatan dan tindakan pada tahap
pra-tes atau pasca-uji desain eksperimental. Statistik ini adalah rata-rata, standar deviasi,
dan rentang.
 Tunjukkan uji statistik inferensial yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam
penelitian ini. Untuk desain eksperimental dengan informasi kategori (kelompok) pada
variabel independen dan informasi kontinu pada variabel dependen, peneliti
menggunakan uji t atau analisis varians un-ivariate (ANOVA), analisis kovarians
(ANCOVA), atau analisis varians multi-variant (MANOVA).
 Dengan meningkatnya frekuensi, peneliti eksperimental melaporkan hasil statistik
pengujian hipotesis dan interval kepercayaan dan ukuran efek sebagai indikator
signifikan praktis dari temuan.

h. Menafsirkan Hasil

Langkah terakhir dalam percobaan adalah untuk menafsirkan temuan dalam terang
hipotesis atau pertanyaan penelitian yang ditetapkan di awal. Dalam penafsiran ini, bahas apakah
hipotesis atau pertanyaan didukung atau apakah ditolak. Pertimbangkan apakah perawatan yang
diterapkan benar-benar membuat perbedaan bagi peserta yang mengalaminya. Sarankan
mengapa atau mengapa hasilnya tidak signifikan, mengacu pada literatur masa lalu yang Anda
tinjau, teori yang digunakan dalam penelitian atau logika persuasif yang mungkin menjelaskan
hasil. Alamat apakah hasilnya mungkin terjadi karena prosedur eksperimental yang tidak
memadai, seperti ancaman terhadap validitas internal, dan tunjukkan bagaimana hasilnya dapat
digeneralisasi ke orang, pengaturan, dan waktu tertentu. Akhirnya, tunjukkan implikasi hasil bagi
populasi yang diteliti atau untuk penelitian di masa depan.

BAGIAN 2 MERANCANG PENELITIAN

BAB IX PROSEDUR KUALITATIF

54
Prosedur kualitatif menunjukkan pendekatan yang berbeda untuk penelitian ilmiah
daripada metode penelitian kuantitatif. Penyelidikan kualitatif menggunakan asumsi filosofis
yang berbeda seperti strategi penyelidikan; dan metode pengumpulan data, analisis, dan
interpretasi. Meskipun prosesnya serupa, prosedur kualitatif mengandalkan data teks dan
gambar, memiliki langkah-langkah unik dalam analisis data, dan menggunakan beragam strategi
penelitian.

1. Karakteristik Penelitian Kualitatif

Selama bertahun-tahun, penulis proposal harus mendiskusikan karakteristik penelitian


kualitatif dan meyakinkan fakultas dan audiens mengenai legitimasi mereka. Bagian proposal ini
adalah sebagai berikut:

 Tinjau kebutuhan audiens potensial untuk proposal. Putuskan apakah anggota audiens
cukup berpengetahuan tentang karakteristik penelitian kualitatif sehingga bagian ini tidak
diperlukan.
 Jika ada beberapa pertanyaan tentang pengetahuan mereka, sajikan karakteristik dasar
penelitian kualitatif dalam proposal dan mungkin diskusikan artikel jurnal penelitian
kualitatif terbaru (atau studi) untuk digunakan sebagai contoh untuk menggambarkan
karakteristik tersebut.
 Beberapa daftar karakteristik mungkin digunakan (Bogdan & Biklen. 1992; Eisner. 1991;
Hatch. 2002; LeCompte & Schensul. 1999; Marshall & Rossman. 2006.

2. Strategi Penelitian

Di luar karakteristik umum ini adalah strategi penelitian yang lebih spesifik. Strategi-
strategi ini fokus pada pengumpulan data, analisis, dan penulisan. Untuk lima pendekatan,

55
peneliti dapat mempelajari individu (narasi, fenomenologi) seperti menjelajahi proses, kegiatan,
dan peristiwa (studi kasus, teori dasar) atau belajar tentang perilaku berbagi budaya yang luas
dari individu atau kelompok (etnografi).

Dalam menulis prosedur untuk proposal kualitatif, berikut beberapa pertimbangan di dalam suatu
penelitian:

 Identifikasi pendekatan spesifik untuk penyelidikan yang akan digunakan.


 Berikan beberapa informasi latar belakang tentang strategi, seperti asal disiplinnya,
penerapannya, dan definisi singkatnya. Diskusikan mengapa itu adalah strategi yang tepat
untuk digunakan dalam penelitian yang diusulkan.
 Identifikasi bagaimana penggunaan strategi akan membentuk jenis pertanyaan yang
diajukan, bentuk pengumpulan data, langkah-langkah analisis data, dan narasi akhir.

3. Peran Peneliti

Penelitian kualitatif adalah penelitian interpretatif, dengan penanya biasanya terlibat


dalam pengalaman yang berkelanjutan dan intensif dengan peserta. Ini memperkenalkan
berbagai masalah strategis, etika, dan pribadi ke dalam proses penelitian kualitatif (Locke et al.,
2007).

4. Prosedur Pengumpulan Data

Langkah-langkah dalam pengumpulan data termasuk dslsm menetapkan batas-batas


untuk studi tersebut, mengumpulkan informasi melalui observasi dan wawancara tidak
terstruktur atau semi-terstruktur seperti dokumen dan bahan visual, serta membangun protokol
untuk merekam informasi.

 Identifikasi lokasi atau individu yang dipilih secara sengaja untuk studi yang diusulkan.
Gagasan di balik penelitian kualitatif adalah untuk secara sengaja memilih peserta atau
situs (atau dokumen atau materi visual) yang akan membantu peneliti memahami
masalah dan pertanyaan penelitian.

56
 Tunjukkan tipe data yang akan dikumpulkan. Dalam banyak penelitian kualitatif,
penanya mengumpulkan berbagai bentuk data dan menghabiskan banyak waktu dalam
pengaturan pengumpulan informasi alam.
 Pengamatan kualitatif adalah pengamatan di mana peneliti membuat catatan lapangan
tentang perilaku dan kegiatan individu di lokasi penelitian. Dalam catatan lapangan ini,
peneliti mencatat, dengan cara yang tidak terstruktur atau semi-terstruktur (menggunakan
beberapa pertanyaan sebelumnya yang ingin diketahui oleh penanya), kegiatan di lokasi
penelitian.
 Dalam wawancara kualitatif, peneliti melakukan wawancara tatap muka dengan peserta,
wawancara dengan peserta melalui telepon, atau terlibat dalam wawancara kelompok
fokus, dengan enam hingga delapan orang yang diwawancarai di setiap kelompok.
 Selama proses penelitian, simpatisan dapat mengumpulkan dokumen kualitatif. Ini dapat
berupa dokumen publik (misalnya, surat kabar, risalah rapat, laporan resmi) atau
dokumen pribadi (misalnya, jurnal pribadi dan buku harian, surat, email).
 Kategori terakhir dari data kualitatif terdiri dari materi audio dan visual kualitatif. Data
ini dapat berupa foto, benda seni, kaset video, atau bentuk suara apa pun.
 Dalam diskusi tentang formulir pengumpulan data, jelaskan jenisnya dan sertakan
argumen mengenai kekuatan dan kelemahan masing-masing.
 Sertakan jenis pengumpulan data yang melampaui observasi dan wawancara biasa.

5. Prosedur Perekaman Data

Sebelum memasuki lapangan, peneliti kualitatif merencanakan pendekatan mereka untuk


merekam data. Proposal harus mengidentifikasi data apa yang akan direkam oleh peneliti dan
prosedur untuk merekam data.

 Gunakan protokol untuk merekam data pengamatan. Para peneliti sering terlibat dalam
beberapa pengamatan selama studi kualitatif dan menggunakan protokol observasi untuk
mencatat informasi sambil mengamati. Juga tertulis mengenai informasi demografis
tentang waktu, tempat, dan tanggal pengaturan lapangan tempat pengamatan berlangsung.

57
 Gunakan protokol wawancara untuk mengajukan pertanyaan dan mencatat jawaban
selama wawancara kualitatif. Protokol ini mencakup komponen-komponen berikut:
a) Judul (tanggal, tempat, pewawancara, orang yang diwawancarai).
b) Instruksi bagi pewawancara untuk diikuti sehingga prosedur standar digunakan
dari satu wawancara ke wawancara lainnya.
c) Pertanyaan-pertanyaan (biasanya pertanyaan di awal diikuti oleh 4-5 pertanyaan
yang sering merupakan sub-pertanyaan dalam rencana penelitian kualitatif, diikuti
oleh beberapa pernyataan penutup atau pertanyaan, seperti, “Dengan siapa yang
harus saya kunjungi untuk mempelajari lebih lanjut tentang pertanyaan saya?”.
d) Mencari tahu untuk pertanyaan 4-5, untuk menindaklanjuti dan meminta individu
untuk menjelaskan ide-ide mereka secara lebih rinci atau untuk menguraikan apa
yang telah mereka katakan.
e) Ruang antara pertanyaan untuk mencatat tanggapan
f) Pernyataan terima kasih terakhir untuk mengakui waktu yang dihabiskan orang
yang diwawancarai selama wawancara (Creswell, 2007)
 Peneliti mencatat informasi dari wawancara dengan membuat catatan tulisan tangan,
dengan rekaman video, atau dengan rekaman video.
 Rekaman dokumen dan bahan visual dapat didasarkan pada struktur peneliti untuk
membuat catatan. Biasanya, catatan mencerminkan informasi tentang dokumen atau
materi lain serta ide-ide kunci dalam dokumen.

6. Analisis dan Interpretasi Data

Proses analisis data melibatkan pembuatan data teks dan gambar yang masuk akal. Ini
melibatkan persiapan data untuk analisis, melakukan analisis yang berbeda, bergerak lebih dalam
dan lebih dalam untuk memahami data (beberapa peneliti kualitatif suka menganggap ini sebagai
mengupas lapisan-lapisan bawang merah), mewakili data, dan membuat interpretasi yang lebih
besar arti data.

58
Beberapa proses generik dapat dinyatakan dalam proposal yang menyampaikan perasaan
tentang keseluruhan kegiatan analisis data kualitatif, seperti berikut ini diambil dari pemikiran
oleh Creswell dan orang-orang dari Rossman dan Rallis (1998):

 Ini adalah proses berkelanjutan yang melibatkan refleksi terus-menerus tentang data,
mengajukan pertanyaan analitik, dan menulis memo selama penelitian.
 Analisis data melibatkan pengumpulan data terbuka, berdasarkan mengajukan pertanyaan
umum dan mengembangkan analisis dari informasi yang diberikan oleh peserta.
 Seringkali kita melihat analisis data kualitatif yang dilaporkan dalam artikel dan buku
jurnal yang merupakan bentuk analisis umum. Dalam pendekatan ini, peneliti
mengumpulkan data kualitatif, menganalisisnya untuk tema atau perspektif, dan
melaporkan 4-5 tema.
 Terlepas dari perbedaan analitik ini tergantung pada jenis strategi yang digunakan,
penanya kualitatif sering menggunakan prosedur umum dan menyampaikan dalam
proposal langkah-langkah dalam analisis data.

Angka ini menunjukkan pendekatan linear, membangun pendekatan dari bawah ke atas,
tetapi saya melihatnya sebagai lebih interaktif dalam praktik; berbagai tahapan saling terkait dan
tidak selalu dikunjungi dalam urutan yang disajikan. Level-level ini ditekankan dalam langkah-
langkah berikut;

 Langkah l. Atur dan siapkan data untuk dianalisis. Ini melibatkan transkrip wawancara,
pemindaian bahan secara optikal, mengetik catatan lapangan, atau menyortir dan
mengatur data menjadi tipe yang berbeda tergantung pada sumber informasi.
 Langkah 2. Baca semua data. Langkah pertama adalah memperoleh pengertian umum
tentang informasi dan untuk merefleksikan maknanya secara keseluruhan, seperti “apa
ide umum yang dikatakan peserta?”, “apa nada gagasannya?”, “apa kesan kedalaman,
kredibilitas, dan penggunaan informasi secara keseluruhan?”. Terkadang peneliti
kualitatif menulis catatan dalam margin atau mulai merekam pemikiran umum tentang
data pada tahap ini.
 Langkah 3. Mulai analisis terperinci dengan proses pengkodean. Pengkodean adalah
proses pengorganisasian bahan menjadi potongan-potongan atau segmen teks sebelum
membawa makna ke informasi (Rossman & Rallis, 1998). Ini melibatkan pengambilan

59
data teks atau gambar yang dikumpulkan selama pengumpulan data, segmentasi kalimat
(atau paragraf) atau gambar ke dalam kategori, dan pelabelan kategori tersebut dengan
istilah, seringkali istilah yang didasarkan pada bahasa aktual peserta.
 Langkah 4. Gunakan proses pengkodean untuk menghasilkan deskripsi pengaturan atau
orang-orang serta kategori atau tema untuk analisis. Deskripsi melibatkan render
informasi terperinci tentang orang, tempat, atau peristiwa dalam suatu pengaturan.
Analisis ini berguna dalam mendesain deskripsi terperinci untuk studi kasus, etnografi,
dan proyek penelitian naratif. Kemudian gunakan pengkodean untuk menghasilkan
sejumlah kecil tema atau kategori, mungkin lima hingga tujuh kategori untuk studi
penelitian.
 Langkah 5. Bagaimana deskripsi dan tema akan diwakili dalam narasi kualitatif.
Pendekatan yang paling populer adalah dengan menggunakan bagian naratif untuk
menyampaikan temuan analisis. Ini mungkin diskusi yang menyebutkan kronologi
peristiwa, diskusi terinci dari beberapa tema (lengkap dengan subtema, ilustrasi spesifik,
beragam perspektif dari individu, dan kutipan) atau diskusi dengan tema yang saling
terkait.
 Langkah 6. Langkah terakhir dalam analisis data melibatkan membuat interpretasi atau
makna data. Pelajaran-pelajaran ini bisa berupa interpretasi pribadi peneliti, ditulis dalam
pemahaman yang dibawa oleh peneliti ke dalam penelitian dari budaya, sejarah, dan
pengalamannya sendiri. Dengan cara ini, penulis menyarankan bahwa temuan
mengkonfirmasi informasi masa lalu atau menyimpang dari itu.

7. Keandalan, Validitas, dan Generalisasi

Meskipun validasi temuan terjadi sepanjang langkah-langkah dalam proses penelitian,


diskusi ini berfokus pada hal itu untuk memungkinkan seorang peneliti untuk menulis sebuah
bagian ke dalam proposal tentang prosedur untuk memvalidasi temuan yang akan dilakukan
dalam suatu belajar. Pengembang proposal perlu menyampaikan langkah-langkah yang akan
mereka ambil dalam studi mereka untuk memeriksa keakuratan dan kredibilitas temuan mereka.
Validitas kualitatif berarti bahwa peneliti memeriksa keakuratan temuan dengan menggunakan

60
prosedur tertentu, sedangkan reliabilitas kualitatif menunjukkan bahwa pendekatan peneliti
konsisten di berbagai peneliti dan proyek yang berbeda (Gibbs, 2007).

Generalisasi kualitatif adalah istilah yang digunakan secara terbatas dalam penelitian
kualitatif, karena maksud dari bentuk penyelidikan ini bukan untuk menggeneralisasi temuan
kepada individu, situs, atau tempat di luar yang sedang diteliti (Gibbs, 2007). Bahkan, nilai
penelitian kualitatif terletak pada deskripsi dan tema tertentu yang dikembangkan dalam konteks
situs tertentu. Keistimewaan daripada generalisasi (Greene & Caracelli, 1997) adalah ciri khas
penelitian kualitatif.

8. Penulisan Kualitatif

Rencana untuk prosedur kualitatif harus diakhiri dengan beberapa komentar tentang
narasi yang muncul dari analisis data. Prosedur dasar dalam melaporkan hasil studi kualitatif
adalah mengembangkan deskripsi dan tema dari data, untuk menyajikan deskripsi dan tema yang
menyampaikan berbagai perspektif dari peserta dan deskripsi terperinci dari pengaturan atau
individu.

Pada level tertentu, beberapa strategi penulisan mungkin sebagai berikut:

 Gunakan kutipan dan variasikan panjangnya dari bagian yang dibenamkan pendek ke
panjang.
 Script percakapan dan laporkan percakapan dalam berbagai bahasa untuk mencerminkan
sensitivitas budaya.
 Menyajikan informasi teks dalam bentuk tabular (matriks, tabel perbandingan berbagai
kode).
 Gunakan kata-kata dari peserta untuk membentuk kode dan label tema.
 Gunakan orang pertama "Aku" atau "kita" bersama dalam bentuk naratif.
 Gunakan pendekatan naratif yang biasanya digunakan dalam strategi penyelidikan
kualitatif (deskripsi dalam studi kasus dan etnografi, kisah terperinci dalam penelitian
naratif).

61
 Jelaskan bagaimana hasil naratif akan dibandingkan dengan teori dan literatur umum
tentang topik tersebut. Dalam banyak artikel kualitatif, para peneliti mendiskusikan
literatur di akhir penelitian.

BAGIAN 2 MERANCANG PENELITIAN

BAB X PROSEDUR METODE CAMPURAN

Dengan pengembangan dan legitimasi yang dirasakan baik penelitian kualitatif dan
kuantitatif dalam ilmu sosial dan manusia, metode campuran penelitian, menggunakan
kombinasi pendekatan kuantitatif dan kualitatif telah mendapatkan popularitas. Popularitas ini
adalah karena metodologi penelitian terus berkembang dan berkembang, dan metode campuran
adalah langkah maju, memanfaatkan kekuatan penelitian kualitatif dan kuantitatif.

1. Komponen Prosedur Campuran Metode

Penelitian metode campuran telah mengembangkan serangkaian prosedur yang dapat


digunakan pengembang proposal dalam merencanakan studi metode campuran Mereka juga
mencakup perlunya model visual dari pendekatan ini, prosedur khusus pengumpulan dan analisis
data, peran peneliti, dan struktur untuk menyajikan laporan akhir.

2. Sifat Penelitian Metode Campuran

Karena penelitian metode campuran relatif baru dalam ilmu sosial dan manusia sebagai
pendekatan penelitian yang berbeda, maka berguna untuk menyampaikan definisi dasar dan
deskripsi pendekatan dalam suatu proposal. Ini mungkin termasuk hal-hal berikut:

 Lacak sejarah singkat evolusinya. Tetapkan penelitian metode campuran dengan


memasukkan definisi yang berfokus pada menggabungkan penelitian dan metode
kuantitatif dan kualitatif dalam studi penelitian.

62
 Bahas secara singkat pertumbuhan minat dalam penelitian metode campuran seperti yang
diungkapkan dalam buku, artikel jurnal, beragam disiplin ilmu, dan proyek-proyek yang
didanai (Creswell & Plano Clark, 2007).
 Catat tantangan yang diajukan oleh bentuk penelitian ini untuk penanya.

3. Jenis Metode Campuran Strategi dan Model Visual

Ada beberapa tipologi untuk mengklasifikasikan dan mengidentifikasi jenis strategi


metode campuran yang dapat digunakan oleh pengembang proposal dalam studi metode
campuran yang diusulkan.

a. Merencanakan Prosedur Metode Campuran

Akan tetapi, sebelum membahas keenam jenis ini, perlu dipertimbangkan beberapa aspek
yang memengaruhi desain prosedur untuk studi metode campuran. Empat aspek penting adalah
waktu, penimbangan, pencampuran, dan berteori.

 Waktu

Pengembang proposal perlu mempertimbangkan waktu pengumpulan data kualitatif dan


kuantitatif mereka, apakah akan dilakukan secara bertahap (berurutan) atau dikumpulkan pada
waktu yang bersamaan (bersamaan). Ketika data dikumpulkan dalam fase, baik data kualitatif
atau kuantitatif dapat didahulukan. Itu tergantung pada niat awal peneliti. Ketika data kualitatif
dikumpulkan terlebih dahulu, tujuannya adalah untuk mengeksplorasi topik dengan peserta di
situs. Kemudian peneliti memperluas pemahaman melalui fase kedua di mana data dikumpulkan
dari sejumlah besar orang (biasanya perwakilan sampel dari suatu populasi).

 Bobot

Faktor kedua yang masuk ke dalam prosedur desain adalah bobot atau prioritas yang
diberikan untuk penelitian kuantitatif atau kualitatif dalam studi tertentu. Dalam beberapa
penelitian, beratnya mungkin sama dalam studi lain, mungkin menekankan satu atau yang lain.

 Pencampuran

63
Pencampuran dua jenis data dapat terjadi pada beberapa tahap, antara lain pengumpulan
data, analisis data, interpretasi atau pada ketiga fase. Penggabungan berarti bahwa data kualitatif
dan kuantitatif sebenarnya digabungkan pada satu ujung kontinum, dipisahkan di ujung lain
kontinum, atau digabungkan dalam beberapa cara antara kedua ekstrem ini. Dalam hal ini,
pencampuran terdiri dari mengintegrasikan dua database dengan benar-benar menggabungkan
data kuantitatif dengan data kualitatif.

 Berteori atau Mengubah Perspektif

Faktor terakhir yang perlu dipertimbangkan adalah apakah perspektif teoretis yang lebih
besar memandu seluruh desain penelitian. Ini dapat berupa teori dari ilmu sosial (teori adopsi,
teori kepemimpinan, teori atribusi) atau pandangan teori yang luas, seperti pandangan advokasi /
partisipatif (misalnya, jenis kelamin, ras, kelas). Dalam studi metode campuran, teori-teori yang
ditemukan biasanya di bagian awal sebagai lensa orientasi yang membentuk jenis pertanyaan
yang diajukan, yang berpartisipasi dalam penelitian ini, bagaimana data dikumpulkan, dan
implikasi yang dibuat dari penelitian (biasanya untuk perubahan).

b. Strategi Alternatif dan Model Visual

Keempat faktor ini antara lain, waktu, berat, pencampuran, dan berteori - membantu
membentuk prosedur studi metode campuran. Strategi metode campuran ini dapat dijelaskan
menggunakan notasi yang telah dikembangkan di bidang metode campuran. Tashakkori dan
Teddlie (1998) dan Creswell dan Plano Clark (2007) yang menyarankan hal-hal berikut:

 "+" menunjukkan bentuk pengumpulan data secara bersamaan atau bersamaan, dengan
data kuantitatif dan kualitatif dikumpulkan pada waktu yang bersamaan.
 "-" menunjukkan bentuk pengumpulan data berurutan, dengan satu formulir (data
kualitatif) dibangun di atas yang lain (data kuantitatif).
 Kapitalisasi menunjukkan bobot atau prioritas pada data kuantitatif atau kualitatif,
analisis, dan interpretasi dalam penelitian ini. Dalam studi metode campuran, data
kualitatif dan kuantitatif mungkin sama-sama ditekankan, atau yang satu lebih ditekankan
daripada yang lain.

64
Selain itu, yang tergabung dalam setiap gambar adalah prosedur pengumpulan, analisis, dan
interpretasi data khusus untuk membantu pembaca memahami prosedur yang lebih spesifik yang
digunakan. Dengan cara ini, sebuah gambar memiliki setidaknya dua elemen seperti prosedur
umum metode campuran yang digunakan dan prosedur pengumpulan, analisis, dan interpretasi
data yang lebih spesifik.

 Strategi Penjelasan Berurutan

Strategi penjelas berurutan adalah strategi populer untuk desain metode campuran yang
sering menarik bagi para peneliti dengan kecenderungan kuantitatif yang kuat. Hal ini ditandai
dengan pengumpulan dan analisis data kuantitatif dalam fase pertama penelitian diikuti oleh
pengumpulan dan analisis data kualitatif dalam fase kedua yang dibangun berdasarkan hasil dari
hasil kuantitatif awal. Dalam hal ini, pengumpulan data kualitatif yang mengikuti dapat
digunakan untuk memeriksa hasil mengejutkan ini secara lebih rinci. Strategi ini mungkin tidak
memiliki perspektif teoretis tertentu. Kelemahan utama dari desain ini adalah lamanya waktu
yang terlibat dalam pengumpulan data, dengan dua fase terpisah. Ini terutama merupakan
kelemahan jika kedua fase diberikan prioritas yang sama.

 Strategi Eksplorasi Berurutan

Strategi selanjutnya ini mirip dengan pendekatan sekuensial penjelas kecuali bahwa fase
dibalik. Strategi eksplorasi sekuensial melibatkan fase pertama pengumpulan dan analisis data
kualitatif, diikuti oleh fase kedua pengumpulan dan analisis data kuantitatif yang dibangun
berdasarkan hasil fase kualitatif pertama. Bobot umumnya ditempatkan pada fase pertama dan
data dicampur dengan terhubung antara analisis data kualitatif dan pengumpulan data kuantitatif.

Pada tingkat paling dasar, tujuan strategi ini adalah menggunakan data kuantitatif dan
hasil untuk membantu dalam interpretasi temuan kualitatif. Berbeda dengan pendekatan penjelas
berurutan, yang lebih cocok untuk menjelaskan dan menafsirkan hubungan, fokus utama dari
model ini adalah awalnya mengeksplorasi suatu fenomena.

65
Strategi eksplorasi sekuensial memiliki banyak keuntungan yang sama dengan model
penjelasan sekuensial. Pendekatan dua fase (penelitian kualitatif yang diikuti oleh penelitian
kuantitatif) membuatnya mudah diimplementasikan dan langsung dijelaskan dan dilaporkan. Ini
berguna bagi seorang peneliti yang ingin mengeksplorasi suatu fenomena tetapi juga ingin
memperluas temuan kualitatif. Model ini sangat menguntungkan ketika seorang peneliti sedang
membangun instrumen baru. Selain itu, peneliti harus membuat beberapa keputusan penting
tentang temuan dari fase kualitatif awal mana yang akan difokuskan pada fase kuantitatif
berikutnya (satu tema, perbandingan antar kelompok, beberapa tema).

 Strategi Transformatif Berurutan

Strategi transformatif sekuensial adalah proyek dua fase dengan lensa teoritis (jenis
kelamin, ras, teori ilmu sosial) yang menutupi prosedur sekuensial. Itu juga memiliki fase awal
(baik kuantitatif atau kualitatif) diikuti oleh fase kedua (baik kualitatif atau kuantitatif) yang
dibangun pada fase sebelumnya. Berbeda dengan pendekatan eksploratori dan eksplanatoris
sekuensial, model transformatif sekuensial memiliki perspektif teoritis untuk memandu
penelitian.

Tujuan dari strategi transformatif sekuensial adalah untuk melayani perspektif teoretis
peneliti. Dengan menggunakan dua fase, peneliti transformatif sekuensial mungkin dapat
menyuarakan beragam perspektif, untuk lebih mengadvokasi peserta, atau untuk lebih
memahami fenomena atau proses yang berubah sebagai hasil dari penelitian.

 Strategi Triangulasi Serentak

Dalam pendekatan triangulasi konkuren, peneliti mengumpulkan data kuantitatif dan


kualitatif secara bersamaan dan kemudian membandingkan dua database untuk menentukan
apakah ada konvergensi, perbedaan, atau kombinasi. Model ini umumnya menggunakan metode
kuantitatif dan kualitatif yang terpisah sebagai sarana untuk mengimbangi kelemahan yang
melekat dalam satu metode dengan kekuatan yang lain (atau sebaliknya, kekuatan yang satu
menambah kekuatan yang lain). Dalam pendekatan ini, pengumpulan data kuantitatif dan
kualitatif bersamaan, terjadi dalam satu fase studi penelitian.

66
 Strategi Tertanam Serentak

Pencampuran data dari dua metode ini sering kali untuk mengintegrasikan informasi dan
membandingkan satu sumber data dengan yang lain, biasanya dilakukan di bagian diskusi
studi.Namun, data juga tidak dapat dibandingkan tetapi berada berdampingan sebagai dua
gambar yang berbeda yang memberikan penilaian komposit keseluruhan masalah.Ini akan
menjadi kasus ketika peneliti menggunakan pendekatan ini untuk menilai berbagai pertanyaan
penelitian atau tingkat yang berbeda dalam suatu organisasi.

 Strategi Transformatif Bersamaan

Perspektif ini dapat didasarkan pada ideologi seperti teori kritis, advokasi, penelitian
partisipatif, atau kerangka kerja konseptual atau teoritis. Perspektif ini tercermin dalam tujuan
atau pertanyaan penelitian dari penelitian ini. Ini adalah kekuatan pendorong di balik semua
pilihan metodologis, seperti mendefinisikan masalah, mengidentifikasi desain dan sumber data,
menganalisis, menafsirkan, dan melaporkan hasil.

Pencampuran data akan melalui penggabungan, penghubungan, atau penyematan data.


Karena model transformatif konkuren berbagi fitur dengan triangulasi dan pendekatan tertanam,
itu juga berbagi kekuatan dan kelemahan spesifik mereka.

c. Memilih Strategi Metode Campuran

Pengembang proposal perlu menyampaikan strategi spesifik untuk pengumpulan data


metode campuran yang akan mereka gunakan. Berikut adalah beberapa kiat penelitian tentang
cara memilih strategi metode campuran:

 Berikan definisi yang berfungsi untuk desain ini, bersama dengan model visual dan
alasan mengapa itu adalah desain yang berguna bagi peneliti maupun audiens.

67
 Pertimbangkan jumlah waktu yang dimiliki untuk mengumpulkan data. Pendekatan
bersamaan kurang memakan waktu karena data kualitatif dan kuantitatif dikumpulkan
pada saat yang sama dalam kunjungan yang sama ke lapangan.
 Ingatlah bahwa pengumpulan dan analisis data kuantitatif dan kualitatif adalah proses
yang ketat dan memakan waktu. Model ini menekankan bentuk utama utama
pengumpulan data (survei) dan dapat mencakup bentuk sekunder kecil pengumpulan data
(beberapa wawancara dengan beberapa peserta yang menyelesaikan survei).
 Pertimbangkan untuk menggunakan pendekatan sekuensial penjelasan. Dalam
pendekatan ini, pengumpulan data kuantitatif awal diikuti oleh pengumpulan data
kualitatif sekunder untuk menindaklanjuti hasil kuantitatif.
 Pelajari artikel yang diterbitkan yang menggunakan pendekatan berbeda dan tentukan
mana yang paling masuk akal bagi peneliti.

4. Prosedur Pengumpulan Data

Meskipun model visual dan diskusi tentang strategi spesifik dalam proposal memberikan
gambaran prosedur, akan sangat membantu untuk membahas jenis data spesifik yang akan
dikumpulkan. Penting juga untuk mengidentifikasi strategi pengambilan sampel dan pendekatan
yang digunakan untuk menetapkan validitas data.

 Identifikasi dan spesifik tentang tipe data, baik kuantitatif dan kualitatif yang akan
dikumpulkan selama studi yang diusulkan. Data berbeda dalam hal tanggapan terbuka
dan tertutup. Beberapa bentuk data, seperti wawancara dan observasi, dapat berupa
kuantitatif atau kualitatif tergantung pada seberapa terbuka (kualitatif) atau tertutup
(kuantitatif) pilihan respons dalam wawancara atau daftar periksa untuk observasi.
 Mengakui bahwa data kuantitatif sering melibatkan pengambilan sampel acak, sehingga
setiap individu memiliki probabilitas yang sama untuk dipilih, dan sampel dapat
digeneralisasikan ke populasi yang lebih besar. Prosedur pengambilan sampel yang ketat
perlu disampaikan dalam proposal untuk pengumpulan data kuantitatif dan kualitatif.

68
 Masukkan prosedur terperinci dalam model visual. Misalnya, diskusi tentang pendekatan
ini mungkin termasuk menjelaskan penggunaan pengumpulan data survei diikuti oleh
analisis data deskriptif dan inferensial pada fase pertama.

5. Analisis Data dan Prosedur Validasi

Analisis data dalam penelitian metode campuran berkaitan dengan jenis strategi
penelitian yang dipilih untuk prosedur. Jadi, dalam proposal, prosedur perlu diidentifikasi dalam
desain. Sebagai contoh, beberapa pendekatan analisis data metode campuran yang lebih populer
adalah sebagai berikut;

 Transformasi data. Dalam strategi bersamaan, seorang peneliti dapat mengukur data
kualitatif. Ini melibatkan pembuatan kode dan tema secara kualitatif, kemudian
menghitung berapa kali mereka muncul dalam data teks (atau mungkin sejauh mana
pembicaraan tentang suatu kode atau tema dengan menghitung garis atau kalimat).
Kuantifikasi data kualitatif ini kemudian memungkinkan peneliti untuk membandingkan
hasil kuantitatif dengan data kualitatif. Atau, seorang penanya dapat memenuhi syarat
data kuantitatif.
 Jelajahi outlier. Dalam model sekuensial, analisis data kuantitatif pada fase pertama dapat
menghasilkan kasus ekstrim atau outlier. Wawancara kualitatif lanjutan dengan kasus-
kasus outlier ini dapat memberikan wawasan tentang mengapa mereka menyimpang dari
sampel kuantitatif.
 Pengembangan instrument. Dalam pendekatan berurutan, dapatkan tema dan pernyataan
spesifik dari para peserta dalam pengumpulan data kualitatif awal.
 Periksalah beberapa tingkat. Dalam model tertanam serentak, lakukan survei di satu
tingkat (dengan keluarga) untuk mengumpulkan hasil kuantitatif tentang sampel.
 Buat matriks. Ketika membandingkan data dalam jenis pendekatan bersamaan,
gabungkan informasi dari pengumpulan data kuantitatif dan kualitatif ke dalam matriks.

6. Struktur Penyajian Laporan

69
Struktur laporan, seperti analisis data, mengikuti jenis strategi yang dipilih untuk studi
yang diusulkan. Karena studi metode campuran mungkin tidak akrab bagi audiens, akan sangat
membantu untuk memberikan beberapa panduan tentang bagaimana menyusun laporan akhir.

 Untuk studi sekuensial, metode campuran yang biasanya dilakukan para peneliti
mengatur laporan prosedur ke dalam pengumpulan data kuantitatif dan analisis data
kuantitatif diikuti oleh data kualitatif serta pengumpulan dan analisis.
 Dalam studi bersamaan, pengumpulan data kuantitatif dan kualitatif dapat disajikan
dalam bagian terpisah, tetapi analisis dan interpretasi menggabungkan dua bentuk data
untuk mencari konvergensi atau kesamaan di antara hasil. Struktur studi metode
campuran jenis ini tidak membuat perbedaan yang jelas antara fase kuantitatif dan
kualitatif.
 Dalam studi transformatif, struktur biasanya melibatkan memajukan masalah advokasi di
awal dan kemudian menggunakan struktur sekuensial atau bersamaan sebagai sarana
mengatur konten. Pada akhirnya, bagian terpisah dapat memajukan agenda untuk
perubahan atau reformasi yang telah dikembangkan sebagai hasil penelitian.

70

Anda mungkin juga menyukai