Kelebihan dari buku Metode Penelitian Kualitatif ini yaitu didalamnya sangat
rinci dalam penjelasan mengenai bagaimana langkah-langkah dalam membuat
proposal penelitian kualitatif yang mana sangat membantu mahasiswa dalam
mengerjakannya. Adapun kekurangannya dalam buku Metode Penelitian
Kualitatif yaitu masih ada terdapat kata-kata baku yang masih sulit dimengerti
dalam penjelasannya.
Ketika sudah masuk ke dalam tahap metode penelitian, maka anda akan
dihadapkan pada 2 hal yang sangat penting, yaitu apakah anda akan melakukan
penelitian kualitatif atau penelitian kuantitatif. Penelitian kualitatif adalah
penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah, dimana
peneliti merupakan instrumen kunci (Sugiyono, 2005). Penelitian kuantitatif
adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa
angka sebagai alat menganalisis keterangan mengenai apa yang ingin diketahui
(Kasiram (2008: 149).
Pada bab 3 pada bagian pendahuluan menjelaskan mengenai tujuan dari bab
ini yaitu memberikan penjelasan kepada pembaca struktur proposal penelitian
kualitatif, kegunaan dan cara penulisan latar belakang, perumusan masalah, tujuan
1
penelitian, studi pustaka dan rancangan teknik pengumpulan data dan teknik
analisis data. Kemudian pada bagian selanjutnya pada buku ini menjelaskan apa
penyebab melakukan penelitian. Disini dijel askan beberapa alasannya yaitu
karena tuntutan pendidikan untuk membuat karya tulis ilmiah yang disebut
Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Selain itu alasan melakukan penelitian untuk menulis
buku atau artikel untuk diterbitkan di jurnal. Apa pun motifnya, setiap orang yang
akan melakukan penelitian mestilah mempunyai masalah yang perlu dilakukan
penelitian untuk memecahkannya dalam artian untuk mengetahuinya.
Selanjutnya pada bab 3 ini membahas arti frasa masalah penelitian. Masalah
penelitian adalah adanya hal yang perlu dilakukan penelitian untuk
mengetahuinya, sedangkan masalah sosial adalah hal-hal yang dirisaukan oleh
banyak orang dan ini biasanya terkait dengan adanya perbedaan antara yang
diinginkan dengan yang terjadi. Masalah sosial dapat menjadi masalah penelitian,
tetapi tidak semua masalah penelitian adalah masalah sosial.
Kemudian dalam buku ini juga membahas mengenai cara menemukan dan
merumuskan masalah penelitian. Menurut Silverman (1985: 4-9) ada lima macam
dasar penemuan dan perumusan masalah penelitian yaitu masalah penelitian
berdasarkan pada kepedulian seseorang terhadap teori, masalah penelitian
berdasarkan atas adanya persoalan metodologis, masalah penelitian berdasarkan
atas adanya realitas yang teka-teki (a puzzle datum), masalah penelitian yang
berasal dari adanya jurang antara das sein dengan das sollen, masalah penelitian
yang berasal dari keinginan menerapkan sesuatu ide atau model atau konsep atau
ingi merumuskan ide-ide pemecahan masalah.
2
Lalu pada pembahasan selanjutnya yaitu mengenai kiat-kiat menghasilkan
proposal penelitian yang baik. Seorang peneliti mestilah sudah tahu topik
penelitiannya atau masalah penelitiannya. Kemudian perlu disadari bahwa sebuah
proposal penelitian paling kurang terdiri dari lima bagian yang sangat berkaitan
(latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, studi pustaka dan
rancangan metode penelitian). Inti dari isi proposal penelitian tersebut adalah
bagian perumusan masalah. Bagian studi pustaka mestilah mampu menolong
untuk mengumpulkan data.
Lalu pada buku ini juga menjelaskan tentang sifat perumusan masalah
penelitian kualitatif. Dalam proposal penelitian kualitati, rumusan masalah
penelitian dan pertanyaan itu sifatnya umum dan mungkin diubah ketika
melakukan penelitian, tetapi sebaiknya skopnya sempit sehingga jelas apa yang
hendak dicari (Iih. Silverman, 1985: 12). Selanjutnya mengenai cara-cara
menemukan masalah penelitian. Berikut disajikan empat kiat untuk merumuskan
masalah penelitian yaitu merumuskan masalah penelitian berdasarkan data yang
teka-teki (Silverman, 1985:6-7), merumuskan masalah penelitian berdasarkan
jurang antara das sain dengan das sollen, merumuskan masalah penelitian
berdasarkan kebijakan, merumuskan masalah penelitian berdasarkan angka-angka,
dan merumuskan masalah penelitian berdasarkan teori atau konsep.
3
studi-studi yang pernah dilakukan sebelumnya, menghubungkan studi yang akan
dilakukan dengan topik yang lebih luas yang sedang dibicarakan dan
menyediakan kerangka atau bingkai untuk penelitian.
Dan pada bagian selanjutnya yang dikulas dalam buku ini mengenai ragam
penulisan dan keguanan studi pustaka. Ada tiga macam cara studi pustaka dapat
dituliskan dalam sebuah proposal penelitian. Pertama, kajian literatur digunakan
untuk merumuskan masalah penelitian dan dengan kemudian menjadi bagian
integral dari bagian perumusan masalah. Kedua, hasil studi literatur ditulis sendiri
pada seksi tersendiri pada seksi tersendiri di dalam proposal. Ketiga, hasil kajian
literatur dipaparkan pada penulisan hasil studi dan di bagian akhir. Studi pustaka
dalam sebuah proposal penelitian kualitatif dapat berisikan teori dan konsep-
konsep yang akan dipakai oleh peneliti untuk menginterpretasikan data
(Silverman, 1985: 10-12).
Lalu mengenai cara data akan dikumpulkan. Sehubungan dengan itu, sebelum
merancang cara data akan dikumpulkan, peneliti terlebih dahulu membahas data
dan informasi acuannya dengan membuat pertanyaan, tujuan dan kerangka
penelitian. Setelah itu, barulah rancangan teknik pengumpulan data. Apabila
menggunakan observasi peneliti mestilah menjelaskan garis besar cara observasi
terlibat akan dilakukan. Apabila menggunakan teknik wawancara peneliti mestilah
menjelaskan garis besar cara informan akan diperoleh dan cara data akan
didapatkan dari mereka. Dan apabila menggunakan teknik purposif maka kriteria
informan-informan penelitian yang akan diwawancarai dan cara para informan
akan didapatkan perlu disajikan.
Jadi, yang dapat disimpulkan dari bab 3 yaitu metode penelitian kualitatif
merupakan sebuah metode yang menekankan pada aspek pemahaman lebih
mendalam terhadap suatu masalah dari pada melihat sebuah permasalahan.
Penelitian kualitatif adalah sebuah penelitian riset yang sifatnya deskripsi,
cenderung menggunakan analisis dan lebih menampakkan proses maknanya.