MENGELOLA EXPOSURE
TRANSAKSI
EXPOSURE TRANSAKSI
Nilai dari arus kas masuk sebuah perusahaan yang diterima dalam berbagai valuta akan
dipengaruhi oleh nilai tukar dari masing-masing valuta pada saat dikonversikan kedalam
valuta yang diinginkan (biasanya valuta negara asal). Besarnya nilai arus kas keluar
tergantung pada nilai tukar masing-masing valuta dan nilainya dimasa depan yang
dipengaruhi oleh fluktuasi nilai tukar yang dinamakan dengan exposure transaksi. Dua
langkah mengukur exposure transaksi :
1) Memperoleh jumlah netto dari arus kas masuk dan keluar dalam masing-masing valuta
2) Menentukan risiko dari exposure secara keseluruhan terhadap valuta yang
dimaksud.
Valuta Arus Kas Arus Kas Arus Kas Nilai Arus Kas
Masuk Total Keluar Total Masuk Tukar Masuk atau
Atau Keluar Berjalan Keluar netto
Netto dolar AS
Pengukuran Korelasi Valuta. Korelasi pergerakan valuta ditunjukkan oleh koefisien korelasi
(correlation coefficients). Koefisien korelasi mengindikasikan sejauh mana dua valuta bergerak
dalam hubungannya dengan yang lain. Jadi, perusahaan-perusahaan multinasional dapat
menggunakan informasi semacam ini untuk menentukan tingkat exposure transaksi mereka. Kasus
yang ekstrem adalah korelasi positif sempurna, yang diwakili oleh koefisien korelasi sebesar 1,00.
Korelasi bisa juga negatif, yang mencerminkan hubungan terbalik antara pergerakan dari satu
valuta dengan pergerakan valuta yang lain.
Kasus ekstrem lain disini adalah korelasi negatif sempurna, dimana koefisien korelasinya -1,00.
Koefisien korelasi (berdasarkan data kuartalan) untuk setiap pasang valuta dalam 3 periode
berbeda diilustrasikan dalam gambar 10.4. Pertama, perhatikan angka teratas dalam masing-
masing sel, yang mewakili periode 1972-1992.
Terlihat jelas sebagian pasangan valuta memiliki korelasi yang lebih tinggi dari pasangan yang lain.
Sebagai contoh, korelasi mark Jerman-franc Perancis adalah 0,87 dan korelasi mark Jerman-franc
Swiss adalah 0,88. Di sisi lain, dolar Kanada memiliki korelasi yang sangat rendah dengan valuta-
valuta. Koefisien korelasi disini umumnya positif, yang mengimplikasikan bahwa valuta-valuta
cenderung bergerak dalam arah yang sama terhadap dolar AS (walaupun dengan laju yang berbeda-
beda). Korelasi positif mungkin tidak selalu terjadi dari hari ke hari, tetapi tampaknya terjadi
dalam periode waktu yang lebih panjang bagi sebagian besar valuta, terutama korelasi antar valuta
Eropa dalam pergerakannya terhadap dolar AS.
Ilustrasi. Untuk mengilustrasikan bagaimana perusahaan-perusahaan multinasional menilai exposure berbasis
pergerakan valuta, perhatikan fluktuasi nilai tukar historis yang terdapat dalam gambar 10.5 untuk Valuta X,
Y, dan Z. Anggaplah Anda adalah treasurer dari sebuah perusahaan multinasional AS. Berikut adalah dua
skenario yang perlu Anda kaji.
Skenario 1. Asumsikan bahwa, 1 tahun dari sekarang, Anda bakal membutuhkan $10 juta untuk membeli
Valuta X dan $20 juta untuk membeli Valuta Y. Anda juga bakal menerima $30 juta pada saat mengkonversi
arus kas masuk Valuta Z 1 tahun dari sekarang. Skenario ini mengandung banyak exposure transaksi, seperti
yang akan dijelaskan berikut ini.
Gambar 10.5 memperlihatkan bahwa Valuta X dan Y memiliki korelasi yang tinggi satu sama lain, tetapi
keduanya memiliki korelasi negatif dengan Valuta Z. Jika Valuta X dan Y mengalami apresiasi terhadap dolar
AS, akan dibutuhkan lebih banyak dolar untuk membeli kedua valuta ini. Dan jika X dan Y mengalami
apresiasi terhadap dolar, Valuta Z besar kemungkinan mengalami depresiasi terhadap dolar, berdasarkan
pergerakan historisnya terhadap Valuta X dan Y. Karena Valuta Z bakal diterima oleh MNC Anda di masa
depan, arus kas masuk Z akan menghasilkan jumlah dolar yang lebih rendah (dari valuta Z) dan pada saat
yang sama harus mengeluarkan dollar yang lebih banyak (untuk membeli x dan y) dari yang diperkirakan.
Pound Dolar Franc Mark Yen Jepang
Franc Swiss
Inggris Kanada Perancis Jerman
MNC tidak bisa menggunakan korelasi masa lalu untuk memperediksi korelasi-
korelasi masa depan dengan kekuatan sempurna. Namun, ada sejumlah pasangan
valuta yang korelasinya cukup stabil sepanjang waktu, sehingga korelasi yang
terdapat pada gambar 10.4 bisa memberikan informasi yang berguna bagi
perusahaan-perusahaan multinasional. Sebagai contoh, valuta-valuta Eropa
hamipr selalu memiliki korelasi yang tinggi satu sama lain. Di lain pihak, dolar
Kanada hampir selalu bergerak independen dari valuta-valuta lain, yang
diperrlihatkan oleh rendahnya korelasi dolar Kanada dengan valuta-valuta lain.
Menilai Exposure Transaksi: Sebuah
Conloh
Konsep korelasi valuta dapat diaplikasikan terhadap contoh kita sebelumnya. yaitu exposure
transaksl Miami Company, yang telah diilustrasikan dalam Camber 10.1. Jika valuta-valuta Eropa
seperti mark Jerman, franc Perancis, dan franc Swiss memiliki korelasi yang sangat tinggi, maka
exposure terhadap arus kas masuk atau keluar dalam valuta-valuta ini akan saling menghilang
kan, paling tidak: secara parsial. Miami Company memperkirakan akan menerima arus kas masuk
franc Perancis yang ekuivalen dengan $4 juta, jadi meemiliki arus kas keluar dalam mark Jerman
dan franc Swiss secara tom Sebesar $4 juta. Jadi, jika siklus depresiasi doIar terjadi, perusahaan
akan dirugikan oleh exposure terhadap mark Jerman dan franc Swiss, tetapi diuntungkan oleh
exposure franc Perancis. Selama siklus apresiasi-dolar, exposure franc Perancis akan merugikan
clan exposure mark Jerman dan franc Swiss akan menguntungkan. Dalam kedua kondisi ini, yang
menjadi fokus kekhawatiran perusahaan adalah dolar Kanada. Karena perusahaan memiliki arus
kas keluar dalam dolar Kanada, perusahaan akan dirugikan jika dolar Kanada mengalami
apresiasi terhadap dolar AS. Tetapi karena nilai dolar Kanada lebih stabil dalam hubungannya
dengan dolar AS, risiko apresiasi dolar Kanada cukup rendah. Secara umum, exposure transaksi
Miami Company secara keseluruhan terhadap pergerakan miami tukar cukup rendah, karena
adanya dampak saling menghilangkan antarvaluta Eropa dan tingginya stabilitas dolar Kanada.
Contoh Lain. Untuk menguji kemampuan Anda dalam menilai exposure transaksi,
pertimbangkan exposure transaksi dari Boston Company terhadap fluktuasi nilai
tukar. Exposure transaksi Boston Company diikhtisarkan dalam Gambar 10.7.
Pernahkan bahwa satu-satunya perbedaan antara Buston Company dengan Miami
Company berkaitan dengan arus kas franc Perancis dan arus kas dolar Kanada.
Arus kas franc Perancis di sini berbentuk arus kas keluar (bukan arus kas masuk
seperti dalam contoh Miami Company) dan arus kas dolar Kanada berbentuk arus
kas masuk (bukan keluar). Asumsikan bahwa valuta-valuta Eropa memiliki korelasi
yang sangat tinggi satu sama lain. Boston Company akan dirugikan selama siklus-
depresiasi dolar, karena akan membutuhkan lebih banyak dolar untuk melakukan
pembayaran dalam masing-masing valuta. Tidak ada dampak saling menghilangkan
dalam contoh ini karena semua posisi dalam valuta Eropa berbentuk arus kas
keluar. Satu-satunya arus kas masuk adalah dolar Kanada, tetapi dolar Kanada
tidak memiliki korelasi positif yang tinggi dengan valuta-valuta Eropa. Dengan
demikian, bisa dikatakan bahwa Boston Company akan lebih diuntungkan