B. Departmentalization
Departementalisasi merupakan karakteristik mendasar lain dari struktur
organisasi yang menjadi dasar untuk mengelompokkan posisi ke dalam departemen dan
departemen ke dalam total organisasi. Manajer membuat pilihan tentang bagaimana
menggunakan rantai komando untuk mengelompokkan orang dalam melakukan
pekerjaan mereka. Terdapat Lima pendekatan untuk desain struktural yang
mencerminkan penggunaan rantai komando yang berbeda dalam departementalisasi
yakni, sebagai berikut :
1. Vertikal Fungsional
Manajer proyek digambar di satu sisi bagan untuk menunjukkan otoritas atas
proyek, tetapi bukan atas orang-orang yang ditugaskan untuk itu. Garis putus-putus ke
manajer proyek menunjukkan tanggung jawab untuk koordinasi dan komunikasi dengan
anggota tim yang ditugaskan, tetapi manajer departemen tetap memiliki otoritas lini atas
karyawan fungsional.
RELATIONAL COORDINATION
Tingkat tertinggi dari koordinasi horizontal adalah koordinasi relasional, yang
mengacu pada "komunikasi yang sering, tepat waktu, dan memecahkan masalah yang
dilakukan melalui hubungan karyawan yang memiliki tujuan yang sama, pengetahuan
yang sama, dan rasa saling menghormati. Dalam organisasi dengan tingkat koordinasi
relasional yang tinggi, orang-orang berbagi informasi secara bebas melintasi batas-batas
departemen, dan orang-orang berinteraksi secara terus menerus untuk berbagi
pengetahuan dan memecahkan masalah.
Keinginan untuk melakukan koordinasi relasional tercermin dalam perubahan
lingkungan fisik di banyak kantor saat ini. Daripada memisahkan orang-orang ke dalam
bilik-bilik, perusahaan-perusahaan menggunakan kantor terbuka dengan ruang-ruang
yang tenang yang dirancang untuk melakukan diskusi dan pemecahan masalah secara
dadakan. Namun, mengubah lingkungan fisik saja tidak cukup. Untuk membangun
koordinasi relasional ke dalam struktur organisasi, para manajer berinvestasi dalam
melatih orang-orang dalam keterampilan yang dibutuhkan untuk berinteraksi satu sama
lain dan menyelesaikan konflik lintas departemen berdasarkan tujuan bersama, bukan
menekankan tujuan dari departemen mereka yang terpisah. Karyawan diberi kebebasan
dari aturan kerja yang ketat sehingga mereka memiliki fleksibilitas untuk berinteraksi
dan berkontribusi di mana pun mereka dibutuhkan, dan penghargaan didasarkan pada
upaya dan pencapaian tim. Ketika koordinasi relasional tinggi, orang-orang berbagi
informasi dan mengkoordinasikan kegiatan mereka tanpa harus ada atasan atau
mekanisme formal yang menyuruh mereka melakukannya.