Penentuan
Relasi Antar
Koordinasi
Bagian dalam
organisasi
Sumber: Sule dan Saefullah (2014)
Menyederhanakan seluruh kegiatan dan
pekerjaan menjadi lebih sederhana dan
spesifik bagi setiap orang yang ada di
perusahaan.
Contoh:
Pembagian kerja dalam bisnis restoran
terdiri atas bagian dapur, bagian pelayanan,
bagian kasir dan lain-lain.
Pengelompokan pekerjaan berdasarkan
kriteria tertentu.
Proses pengelompokan dan penamaan
bagian atau kelompok pekerjaan menurut
kriteria tertentu disebut
departementalization
Pendekatan •Departementalisasi berdasarkan fungsi-fungsi tertentu yang ada di
dalam perusahaan
Fungsional •..\departementalisasi berdasarkan fungsi.pdf
Produk
Pendekatan •Berdasarkan karakteristik pelanggan
•C:\Users\ASUS\Downloads\departementalisasi berdasarkan
Pelanggan pelanggan.pdf
Kebaikan :
¡ Kesatuan komando terjamin dengan baik,
karena pemimpin berada di atas satu
tangan.
¡ Proses pengambilan keputusan berjalan
dengan cepat karena jumlah orang yang
diajak berkonsultasi masih sedikit atau
tidak sama sekali.
¡ Rasa solidaritas diantara karyawan
umumnya tinggi karena saling mengenal.
Keburukan :
¡ Seluruh organisasi terlalu
bergantung kepada satu orang,
sehinga kalau seorang itu tidak
mampu, seluruh organisasi akan
terancam kehancuran.
¡ Adanya kecenderungan pimpinan
bertindak otoraktis
¡ Kesempatan karyawan untuk
berkembang terbatas
Kebaikan :
¡ Pembidangan tugas-tugas jelas
¡ Spesialisasi karyawan dapat
dikembangkan dan digunakan
semaksimal mungkin
¡ Digunakan tenaga ahli dalam berbagai
bidang sesuai dengan fungsi-fungsinya.
Keburukan :
¡ Karena adanya spesialisasi, sukar
mengadakan Tour of duty
¡ Para karyawan telah mementingkan
bidangnya, sehingga sukar dilaksanakan
koordinasi.
Ciri-ciri :
¡ Dianut oleh organisasi besar
¡ Daerah kerjanya luas
¡ Mempunyai bidang-bidang tugas yang
beraneka ragam
¡ Jumlah karyawannya banyak
¡ Terdapat satu atau lebih tenaga staf.
Staf ialah orang yang ahli dalam bidang
tertentu yang tugasnya memberi
nasehat dan saran dalam bidangnya
kepada pejabat pimpinan dalam suatu
organisasi.
Kebaikan :
¡ Dapat digunakan oleh setiap organisasi
besar, apapun tujuannya betapapun luasnya
dan betapapun komplek susunan
organisasinya
¡ Pengambilan keputusan yang sehat lebih
mudah dapat diambil karena adanya staf
ahli
¡ Perwujudan “The right man in the right
place” lebih mudah dilaksanakan.
Keburukan :
¡ Karena karyawan tidak lagi saling mengenal,
solidaritas sukar diharapkan
¡ Karena rumit dan kompleknya susunan
organisasi, koordinasi kadang-kadang sukar
diterapkan
Bentuk organisasi staf dan
fungsional merupakan kombinasi
dari bentuk organisasi fungsional
dan bentuk organisasi garis dan
staf.
Kebaikan dan keburukan dari
bentuk organisasi ini adalah sama
dengan kebaikan dan keburukan
dari bentuk organisasi yang
dikombinasikan.
Perumusan Tujuan Yang Jelas
Tujuan akan berperan sebagai berikut :
¡ Pedoman kearah mana organisasi itu
akan dibawa
¡ Landasan bagi organisasi yang
bersangkutan
¡ Menentukan macam aktivitas yang akan
dilakukan
¡ Menentukan program, prosedur, KISSME
(Koordinasi, Integrasi, Simplikasi,
Sinkronisasi dan Mekanisasi)
Pembagian Kerja
¡ Pembagian kerja atas dasar
wilayah atau teritorial.
¡ Pembagian kerja atas dasar jenis
benda yang diproduksikan.
¡ Pembagian atas dasar langganan
yang dilayani.
¡ Pembagian kerja atas dasar fungsi.
¡ Pembagian kerja atas dasar
waktu.
Delegasi Kekuasaan
¡ proses delegasi harus mencakup
tiga unsur yaitu delegasi tugas,
delegasi kekuasaan dan adanya
pertanggungjawaban.
¡ Kekuasaan yang didelegasi harus
diberikan kepada orang yang
tepat.
¡ Mendelagasi kepada seseorang
harus dibarengi dengan pemberian
motivasi
¡ Pejabat yang medelegasi
kekuasaan harus membimbing dan
mengawasi orang yang menerima
delegasi wewenang.
Manfaat dari delegasi adalah :
¡ Pemimpin dapat memusatkan
perhatiannya pada pekerjaan
¡ Putusan dapat diambil dengan
cepat pada unit yang tepat
¡ Tanggungjawab bawahan dapat
dimotivasi sehingga tidak perlu
lagi menunggu perintah
¡ Merupakan salah satu cara
mendidik bawahan dalam
mengemban tugas dan rasa
tanggu jawab yang lebih besar
Rentang Kekuasaan
Faktor dalam menetapkan jumlah
bawahan yang tepat, yaitu :
¡ Jelas tidaknya wewenang dan tanggung
jawab masing-masing orang dalam suatu
organisasi
¡ Jalinan hubungan kerja antar bawahan
¡ Kemampuan orang-orang dalam suatu
organisasi
¡ Corak pekerjaan
¡ Jarak dan waktu (tempat pekerjaan dan
lamanya pelaksanaan tugas)
Tingkat-tingkat Pengawasan
Berbagai tingkatan dalam
organisasi :
¢ dua sampai tiga tingkat disebut
organisasi pipih
¢ empat tingkat disebut struktur
organisasi dasar
¢ lima tingkat disebut struktur
organisasi curam
Kesatuan Perintah dan Tanggung
Jawab
¡ Menurut prinsip ini seorang
bawahan hanya mempunyai
seorang atasan dari siapa ia
menerima perintah kepada siapa ia
memberi pertanggung jawaban
akan pelaksanaan tugasnya
Koordinasi
¡ usaha mengarahkan kegiatan
seluruh unit-unit organisai untuk
memberikan sumbangan
semaksimal mungkin bagi
pencapaian tujuan organisasi
secara keseluruhan.