Ada empat pilar (building block) yang menjadi dasar untuk melakukan proses
pengorganisasian, yaitu :
Kelebihan dari bentuk hierarki vertikal adalah Para penanggung jawab disetip bagian tidak
terlalu banyak dibebani subbagian yang banyak.
Sedangkan kelemahanya terletak dalam hal pengambilan keputusan yang bersifat
keseluruhan.
Kelebihan hierarki ini adalah menutupi keterbatasan atau kelemahan pada hierarki vertikal.
Sedangkan kelemahannya pengambilan keputusanya belum dapat dilakukan dengan cepat
jika bagian yang mengoordinasikan seluruh subbagian tidak memiliki kemampuan untuk
mengkoordinasikan subbagian yang relatif banyak.
4. Koordinasi (Coordination)
Koordinasi menorut Stoner, Freeman, dan Gilbert (1995) adalah “The process of
integrating the activities of separate departments in ordercto pursue organizational goals
effectively” yaitu Proses mengintegrasikan seluruh aktivitas dari berbagai departemen atau
bagian dalam organisasi agarbtujuan organisasi bisa tercapai secara efektif.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR ORGANISASI
1. Strategi Organisasi
2. Skala Organisasi
3. Teknologi
4. Lingkungan
PROSES DEPARTEMENTALISASI
Dalam mendesain organisasi, ada beberapa pendekatan yang bisa digunakan oleh organisasi,
yaitu :
4. Pendekatan Geografis
Berdasarkan pendekatan ini, penentuan bagian-bagian dalam organisasi ditentukan
berdasarkan wilayah geografis dimana organisasi beroperasi.
5. Pendekatan Matriks
Pendekatan ini pada dasarnya merupakan proses departementalisasi yang menggabungkan
antara pendekatan fungsional dengan pendekatan lain, misalnya pada produk tertentu.
BAB I
KONSEP DASAR PENGORGANISASIAN
Dalam fungsi pengorganisasian, manajer mengalokasikan keseluruhan sumber daya
organisasi sesuai dengan rencana yang telah dibuat berdasarkan suatu kerangka kerja
organisasi tertentu. Kerangka kerja tersebut dinamakan sebagai Desain Organisasi.
Bentuk Spesifik dari kerangka kerja organisasi dinamakan dengan Struktur Organisasi.
Stuktur Organisasi pada dasarnya merupakan desain organisasi dimana manajer melakukan
alokasi sumber daya organisasi, terutama yang terkait dengan pembagian kerja dan sumber
daya yang dimiliki organisasi, serta bagaimana keseluruhan kerja tersebut dapat
dikordinasikan dan dikomunikasikan
Pembagian Kerja adalah Upaya untuk menyederhanakan dari keseluruhan kegiatan dan
pekerjaan (yang telah disusun dalam proses perencanaan) –yang mungkin saja bersifat
kompleks—menjadi lebih sederhana dan spesifik dimana setiap orang akan ditempatkan dan
ditugaskan untuk setiap kegiatan yang sederhana dan spesifik tersebut
Kadangkala Pembagian Kerja dinamakan dengan Pembagian Tenaga Kerja, namun lebih
sering digunakan Pembagian Kerja karena yang dibagi-bagi adalah pekerjaannya, bukan
orangnya.
Contoh dari Pembagian Kerja misalnya Pembagian Kerja dalam Bisnis Restoran, pembagian
kerja dapat berupa pembagian kerja untuk bagian dapur, pelayanan pelanggan di meja makan,
kasir, dan lain sebagainya
Sebagai contoh, untuk bisnis restoran : pencatatan menu, pemberitahuan menu kepada
bagian dapur, hingga pengiriman makanan dari bagian dapur kepada pelanggan di meja
makan dapat dikelompokkan menjadi satu departemen tertentu, katakanlah bagian Pelayan
Hierarcy adalah Proses penentuan relasi antar bagian dalam organisasi, baik secara vertikal
maupun secara horisontal.
Span of management control terkait dengan jumlah orang atau bagian di bawah suatu
departemen yang akan bertanggung jawab kepada departemen atau bagian tertentu
Chain of command juga menunjukkan garis perintah dalam sebuah organisasi dari hirarki
yang paling tinggi misalnya hingga hirarki yang paling rendah. chain of command juga
menjelaskan bagaimana batasan kewenangan dibuat dan siapa dan bagian mana akan melapor
ke bagian mana.
Koordinasi adalah proses dalam mengintegrasikan seluruh aktifitas dari berbagai departemen
atau bagian dalam organisasi agar tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif
BAB II
KONSEP LANJUTAN PENGORGANISASIAN
Perbedaan antara organisasi mekanistik dan organisasi organik itu:
Dipakai oleh organisasi yang memiliki karyawan Dipakai oleh organisasi yang
dengan jumlah yang banyak, sehingga karyawan memiliki karyawan dengan jumlah
3 lebih terspesialisasi, peraturan yang harus ditaati sedikit, dan pekerjaan yang
dan departementalisasi yang kaku. dilakukan tidak distandarisasi.
Ciri-ciri dari suatu organisasi pembelajar itu:
Struktur organisasi ialah susunan pembagian tugas secara formal yang ada dalam sebuah
organisasi. Selain memiliki struktur, organisasi juga memiliki desain organisasi.
Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah
pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau
lebih.
Desain organisasi ini adalah sebuah proses yang meliputi enam elemen :
1. 1. Spesialisasi kerja : adanya pembagian kerja yang dibagi menjadi beberapa bagian.
2. 2. Pembagian departemen : Berdasarkan fungsi, produk, letak geografis, proses, dan jenis
costumer
3. 3. Ada rantai komando : Sehingga banyaknya karyawan yang dibawahi harus dibatasi agar
efektif dan efisien
4. 4. Sentralisasi dan Desentralisasi
Desentralisasi : pengambilan keputusan dari level bawah yang terkait langsung dengan aksi
1. 5. Formalisasi : ada standardisasi pada setiap organisasi sehingga perilaku karyawan
mengikuti aturan dan prosedur yang telah ditentukan
1. 1. Inovasi : mengejar keuntungan kompetitif dengan inovasi yang berarti dan khas
2. 2. Meminimalisir Pengeluaran : Fokus dengan mengontrol ketat pengeluaran yang
membutuhkan struktur mekanik pada organisasi
3. 3. Imitasi : meminimalkan resiko dan memaksimalkan keuntungan dengan meniru
penguasa pasar yang membutuhkan organik dan mekanik elemen pada organisasi
Organisasi yang baik adalah organisasi yang bisa belajar, dan organisasi yang belajar adalah
sebuah organisasi yang mengembangkan kapasitasnya dengan mempelajari, beradaptasi, dan
berubah melalui latihan pengetahuan memanajemen oleh karyawan
1. 1. Open team based organization, dengan cara memberi kekuasaan lebih kepada
karyawan
2. 2. Alur pertukaran informasi terbuka dan penyebaran informasi lancar
3. 3. Kepemimpinan yang menyebarkan visi untuk masa mendatang
4. 4. Budaya yang kuat, kepercayaan, keterbukaan, dan rasa pengertian terhadap komunitas
Spesialisasi / pembagian kerja adalah sejauh mana tugas-tugas dalam organisasi dibagi-bagi
menjadi sejumlah pekerjaan tersendiri .
Departementalisasi adalah dasar yang digunakan untuk mengelompokkan sejumlah
pekerjaan menjadi satu kelompok atau satu group.
Kelemahan :
Menciptakan konflik antar fungsi-fungsi
Menyebabkan kemacetan-kemacetan pelaksanaan tugas yang berturutan
Memberikan tanggapan yang lambat terhadap perubahan
Hanya memusatkan pada kepentingan tugas-tugasnya
Menyebabkan para anggota berpandangan lebih sempit serta kurang inovatif
Kelemahan divisional:
Duplikasi aktivitas dan biaya
Kebaikan matrik :
Kemampuannya untuk mempermudah koordinasi bila organisasi mempunyai asuatu
keragaman dari aktivitas yang rumit dan saling tergantung.
Kontak langsung dan sering antara bidang keahlian yang berbeda dalam matriks dapat
menghasilkan komunikasi yang lebih baik dan luwes
Mengurangi biropatologi
Mempermudah alokasi yang efisien dari para spesialisasi
Kelemahan matrik :
Kebingungan yang diciptakan, kecenderungan untuk menciptakan perebutan kekuasaan, dan
stres yang diderita para individu
Rantai Komando adalah garis wewenang yang tidak terputus yang membentang dari
tingkatan atas organisasi hingga tingkatan paling bawah dan menjelaskan siapa melapor
kepada ssiapa
Wewenang adalah hak-hak yang melekat pada posisi manajerial tertentu yang memberi tahu
orang apa yang harus dilaksanakan dan mengharapkan orang itu melakukannya
Tanggung jawab adalah kewajiban untuk melaksanakan tugas apa saja yang dibebankan
Kesatuan komando adalah prinsip manajemen yang menyatakan bahwa tiap-tiap orang harus
melapor ke satu manajer saja
Rentang kendali adalah jumlah karyawan yang dapat dikelola oleh seorang manajer secara
efisien dan efektif
Sentralisasi adalah sejauh mana pengambilan keputusan terkonsentrasi pada satu titik dalam
organisasi
Desentralisasi adalah sejauh mana karyawan tingkatan bawah memberikan masukan atau
benar-benar mengambil keputusan
Formalisasi adalah sejauh mana pekerjaan dalam organisasi itu terstandarisasi dan sejauh
mana perilaku karyawan dibimbing oleh peraturan dan prosedur
Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya sentralisasi dan desentralisasi
Strategi inovasi : strategi yang menekankan pengenalan pada produk dan jasa utama baru
Strategi minimisasi biaya : strategi yang menekankan kontrol pengaturan biaya, menghindari
biaya inovasi dan pemasaran yang tidak perlu, dan pemangkasan harga.
Strategi imitasi : strategi yang berusaha untuk bergerak dalam produk baru hanya setelah
kelangsungannya telah terbukti.
Struktur fungsional :
Kekuatan ; keunggulan penghematan biaya dari spesialisasi dan karyawan dikelompokkan
dengan yang lain yang mempunyai tugas yang serupa
Kelemahan : mengejar tujuan fungsional dapat menyebabkan para manajer kehilangan
pandangan tentang apa yang terbaik bagi keseluruhan organisasi, spesialis fungsional menjadi
terkunci dan sedikit memahami tentang apa yang dilakukan unit lainnya
Struktur divisional :
Kekuatan : berfokus pada hasil-para manajer divisi bertanggungjawab terhadap apa yang
terjadi pada produk dan jasa mereka
Kelemahan : kegiatan dan sumber daya yang rangkap meningkatkan biaya dan mengurangi
efisiensi.
Struktur proyek : struktur organisasi dimana para karyawan senantiasa bekerja di sejumlah
proyek
Unit internal mandiri : unit bisnis terdesentralisasi , masing-masing dengan produk, klien,
pesaing, dan sasaran laba sendiri-sendiri
Organisasi tanpa batas : organisasi yang desainnya tidak didefinisikan oleh atau terbatas pada
batas-batas horisontal, vertikal atau eksternal yang dipaksakan oleh struktur yang telah
dditentukan sebelumnya
Organisasi pembelajar : organisasi yang telah mengembangkan kemampuan untuk terus
menerus beradaptasi dan beruah karena para anggota betrperan aktif dalam mengidentifikasi
dan memecahkan masalah yang terkait dengan pekerjaan .
Pengertian Organization Design
Apakah kita harus melakukan segala sesuatu dan apa yang kita tidak harus lakukan?
Bagaimana kita bisa mencapai tingkat yang wajar? Perlukah kita memiliki berbagai tingkatan
dalam manajemen dalam suatu organisasi? Bagaimana kita bisa mengatasi “dilema
organisasi”, yang berarti bagaimana menyelesaikan ketidaksesuaian antara kebutuhan dan
aspirasi individu di satu sisi, dan tujuan organisasi di sisi yang lain?
Ini adalah pertanyaan yang melibatkan orang-orang spesialis HR, dimana mereka memiliki
kapasitas untuk membantu kegiatan bisnis dalam mendapatkan sumber daya manusia yang
terbaik. HR profesional harus mampu memberikan kontribusi pada proses desain organisasi
atau mendesain ulang, seperti yang dijelaskan di bawah ini, karena mereka memiliki
pemahaman tentang faktor yang mempengaruhi perilaku organisasi dan karena mereka
berada dalam posisi untuk memiliki pandangan menyeluruh mengenai bagaimana mengatur
organisasi.
Proses pengorganisasian dapat melibatkan grand design atau mendesain ulang semua struktur
organisasi. Organisasi bukan sesuatu hal yang statis atau tetap. Perubahan terus terjadi dalam
bisnis itu sendiri, di lingkungan dimana bisnis beroperasi, dan pada orang-orang yang bekerja
dalam bisnis ini. Tidak ada yang namanya organisasi yang ideal. Yang paling yang dapat
dilakukan adalah mengoptimalkan proses yang terlibat dalam organisasi, mengingat bahwa
struktur apa pun yang berkembang akan bergantung pada kondisi organisasi.
Hal yang penting untuk diingat adalah bahwa organisasi terdiri dari orang yang bekerja
secara bersama-sama. Pada tingkat manajerial, organisasi mungkin harus disesuaikan agar
sesuai dengan kekuatan tertentu dan atribut orang-orang yang tersedia. Hasilnya mungkin
tidak sesuai dengan ideal, tetapi lebih baik dari pada struktur yang mengabaikan unsur
manusia.
Semua pasti menginginkan memiliki struktur yang ideal dalam organisasi, jika perlu dirubah
untuk memenuhi keadaan tertentu maka harus dirubah, asalkan ada kesadaran dari potensi
masalah yang mungkin akan timbul. Hal ini mungkin tampak jelas, namun sering diabaikan
oleh konsultan manajemen dan orang lain yang mengadopsi pendekatan doctrinaire approach,
sehingga seringkali menjadi buruk.
BAB II
PEMBAHASAN
Pada dasarnya, Struktur adalah cara sesuatu disusun atau dibangun. Sedangkan organisasi
adalah suatu wadah berkumpulnya minimal dua orang untuk mencapai sebuah
tujuan.Sehingga, Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian
baik secara posisi maupun tugas yang ada pada perusahaaan dalam menjalin kegiatan
operasional untuk mencapai tujuan. Ada beberapa bagian dari organisasi, yaitu:
Yang termasuk disini adalah para pegawai yang melaksanakan pekerjaan dasar yang
berhubungan dengan produksi barang dan jasa.
Yang termasuk di dalam bagian ini adalah manajer tingkat puncak (top management).
Yang termasuk di dalam bagian ini adalah para manajer yang menjembatani manajer tingkat
atas dengan bagian operasional.
1. The Technostructure
Yang termasuk dalam bagian ini adalah mereka yang diserahi tugas untuk menganalisa dan
bertanggung jawab terhadap bentuk standarisasi dalam organisasi.
Yang termasuk disini adalah orang-orang yang memberi jasa pendukung tidak langsung
terhadap organisasi ( orang-orang yang mengisi unit staff).
Struktur adalah hubungan antara macam-macam fungsi atau aktivitas di dalam organisasi.
Struktur organisasi adalah hubungan antar para pegawai dan aktivitas-aktivitas mereka satu
sama lain serta terhadap keseluruhan, di mana bagian-bagiannya adalah tugas-tugas,
pekerjaan-pekerjaan atau fungsi-fungsi dan masing-masing anggota kelompok pegawai yang
melaksanakannya.
Struktur organisasi yang akan dibentuk tentunya struktur organisasi yang baik. Struktur
organisasi yang baik harus memenuhi syarat sehat dan efisien.Struktur organisasi sehat
berarti tiap-tiap satuan organisasi yang ada dapat menjalankan peranannya dengan
tertib.Struktur organisasi efisien berarti dalam menjalankan peranannya tersebut masing-
masig satuan organisasi dapat mencapai perbandingan terbaik antara usaha dan hasil kerja.
ü Struktur sederhana
Struktur sederhana adalah sebuah struktur yang dicirikan dengan kadar departementalisasi
yang rendah, rentang kendali yang luas, wewenang yang terpusat pada seseorang saja, dan
sedikit formalisasi. Struktur sederhana paling banyak dipraktikkan dalam usaha-usaha kecil
di mana manajer dan pemilik adalah orang yang satu dan sama.Kekuatan dari struktur ini
adalah kesederhanaannya yang tercermin dalam kecepatan, kefleksibelan, ketidakmahalan
dalam pengelolaan, dan kejelasan akuntabilitas. Satu kelemahan utamanya adalah struktur ini
sulit untuk dijalankan di mana pun selain di organisasi kecil karena struktur sederhana
menjadi tidak memadai tatkala sebuah organisasi berkembang karena formalisasinya yang
rendah dan sentralisasinya yang tinggi cenderung menciptakan kelebihan beban (overload) di
puncak.
ü Birokrasi
Birokrasi adalah sebuah struktur dengan tugas-tugas operasi yang sangat rutin yang dicapai
melalui spesialisasi, aturan dan ketentuan yang sangat formal, tugas-tugas yang
dikelompokkan ke dalam berbagai departemen fungsional, wewenang terpusat, rentang
kendali yang sempit, dan pengambilan keputusan yang mengikuti rantai komando.
ü Struktur Matriks
Struktur Matriks adalah sebuah struktur yang menciptakan garis wewenang ganda dan
menggabungkan departementalisasi fungsional dan produk.Struktur matriks dapat ditemukan
di agen-agen periklanan, perusahaan pesawat terbang, laboratorium penelitian dan
pengembangan, perusahaan konstruksi, rumah sakit, lembaga-lembaga pemerintah,
universitas, perusahaan konsultan manajemen, dan perusahaan hiburan.
Karakteristik struktural paling nyata dari matriks adalah bahwa ia mematahkan konsep
kesatuan komando sehingga karyawan dalam struktur matriks memiliki dua atasan -manajer
departemen fungsional dan manajer produk. Karena itulah matriks memiliki rantai komando
ganda.
ü Struktur tim
Struktur tim adalah pemanfaatan tim sebagai perangkat sentral untuk mengkoordinasikan
kegiatan-kegiatan kerja. Karakteristik utama struktur tim adalah bahwa struktr ini
meniadakan kendala-kendala departemental dan mendesentralisasi pengambilan keputusan ke
tingkat tim kerja. Struktur tim juga mendorong karyawan untuk menjadi generalis sekaligus
spesialis.
ü Organisasi virtual
Organisasi virtual adalah organisasi inti kecil yang menyubkontrakkan fungsi-fungsi utama
bisnis secara detail.
ü Organisasi nirbatas
Organisasi nirbatas adalah sebuah organisasi yang berusaha menghapuskan rantai komando,
memiliki rentang kendali tak terbatas, dan mengganti departemen dengan tim yang
diberdayakan.
Terdapat beragam jenis struktur organisasi yang bisa digunakan dan dipraktekkan, seperti :
Struktur organisasi yang disebutkan secara resmi (official state). Struktur organisasinya
biasanya dalam bentuk diagram yang menggambarkan hubungan pelaporan dan pengaturan
formal posisi kerja dalam sebuah organisasi.
Pembagian kerja
Pengawas hubungan
Saluran komunikasi
Adanya beberapa sub-unit besar dalam organisasi tersebut, serta ada
Tingkat manajemennya.
Kelemahan dari struktur organisasi formal adalah segala sesuatunya harus diatur sesuai
dengan formalitas yang ada, dan biasanya jika organisasi berkembang semakin besar akan
ada banyak hambatan birokrasi didalamnya.
Sebuah hubungan yang bersifat “bayangan”, tidak resmi, namun sering kritis dalam
menanggapi suatu hal yang bersifat kolektif, dan terdapat hubungan kerja antara anggota
organisasi tersebut yang bisa dilakukan secara langsung tanpa batas-batas formalitas.
Sedangkan kerugiannya bisa terjadi over-laping jika anggota dalam organisasi tersebut tidak
bisa menempatkan tugas semestinya atau tanggungjawabnya, seperti:
Struktur organisasi yang terdiri dari orang-orang dengan keterampilan yang sama dan
melakukan tugas-tugas serupa yang kemuadian dikelompokkan bersama menjadi beberapa
unit kerja. Anggota-anggotanya bekerja di bidang fungsional sesuai dengan keahlian
mereka.Jenis struktur organisasi seperti ini tidak terbatas pada bisnis saja.Jenis struktur
seperti ini juga dapat bekerja dengan baik untuk organisasi kecil yang memproduksi beberapa
produk atau jasa.
Stuktur organisasi yang dikelompokkan berdasarkan pada produk yang sama, proses yang
sama, kelompok orang yang melayani pelanggan yang sama, dan atau berlokasi di daerah
yang sama di suatu wilayah geografis.Secara umum dalam struktur organisasi seperti ini
biasanya bersifat kompleks, dan menghindari masalah yang terkait dengan struktur
fungsional.
Digunakan untuk:
Manufaktur
Industri jasa
Profesional bidang
Sektor non-profit
Multi nasional perusahaan
Biasanya fokus organisasi sekitar proses, dan bukan pada fungsi, menempatkan orang-orang
yang bertanggung jawab atas proses inti dan dalam penurunan hirarki digunakan untuk
meningkatkan penggunaan tim. Memberdayakan orang untuk membuat keputusan kritis
terhadap kinerja, dan biasanya sudah memanfaatkan teknologi informasi yang ditekankan
pada multiskilling dan beberapa kompetensi. Dalam struktur organisasi ini orang-orang
diajarkan bagaimana bekerja dalam kemitraan dengan orang lain, termasuk membangun
budaya keterbukaan, kerjasama, dan komitmen kinerja.
Tingkatan managernya sedikit, sehingga biaya-biaya yang terkait dengan jabatan relatif kecil.
Jalur perintah dan tanggung jawabnya pendek, sehingga lebih komunikasi lebih efektif, dan
hambatan lebih mudah diatasi.
Hambatan birokrasi dapat dihindari, dan penyelesaian pekerjaan dapat lebih cepat.
Koordinasinya sulit dilakukan karena mengkoordinasi bawahan jadi banyak dan relatif lebih
sulit.
Pembinaan dan kontrol kurang efektif
Spesialisasi tugas kurang mendalam
Secara luas stuktur organisasi seperti ini menggunakan tim permanen atau sementara untuk
memecahkan masalah, atau jika ada proyek khusus yang harus diselesaikan. Selain itu, dalam
stuktur organisasi seperti ini sering menggunakan tim lintas fungsional.
Struktur organisasi yang terdiri dari sebuah inti pusat yang dihubungkan melalui jaringan
hubungan dengan kontraktor luar dan pemasok layanan penting lainnya.Organisasi ini
mempunyai komponen inti dan menggunakan aliansi strategis atau outsourcing untuk
menyediakan komponen lainnya.
Perusahaan dapat beroperasi dengan sedikit karyawan tetap dan tidak perlu mengenal
sistem internal yang kompleks
Mengurangi biaya overhead dan meningkatkan efisiensi operasional
Izin operasi dapat melintasi jarak yang jauh
Terdapat enam elemen kunci yang perlu diperhatikan oleh para manajer ketika hendak
mendesain struktur, antara lain:
1. Spesialisasi Kerja
Pembagian kerja pada akhir abad kedua puluh dan menyimpulkan bahwa pembagian kerja
menyebabkan meningkatnya produktivitas karyawan.
Sekarang ini kita menggunakanistilah spesialisasi kerja,untuk melukiskan sejauh mana tugas-
tugas di organisasi dibagi-bagi menjadi sebuah pekerjaan sendiri.Inti dari pekerjaan
spesialisasi adalah bahwa keseluruhan pekerjaan tidak dikerjakan oleh satu orang tapi
dipecah menjadi beberapa langkah dan setiap langkah diselesaikan oleh orang yang
berbeda.Karyawan individual dispesialisasikan untuk menggunakan sebagian aktifitas
bukannya keseluruhan aktivitas pekerjaan.
1. Departementalisasi
1. Departementalisasi Fungsional
1. Departementalisasi Produk
1. Departementalisasi Geografis
1. Departementalisasi Proses
1. Departementalisasi Pelanggan
1. Rantai Komando
Merupakan garis wewenang yang tidak terputus yang membentang dari tingkatan atas
organisasi hingga tingkatan paling bawah dan menjelaskan siapa melapor kepada
siapa.Wewenang merupakan hak yang melekat pada posisi menejerial tertentu yang memberi
tahu orang apa yang harus dilakukan dan mengharapkan orang itu melakukannya.
Tanggung jawab merupakan kewajiban untuk melaksanakan tugas apa saja yang dibebankan.
Kesatuan Komando merupakan prinsip menejemen yang menyatakan bahwa tiap-tiap orang
harus melapor kesatu menejer saja.
1. Rentang Kendali
Merupakan jumlah karyawan yang dapat dikelola oleh seorang menejer secara efisian dan
efektif.Pandangan kontemporer mengenai rentang kendali mengakui bahwa ada banyak
faktor yang mempengaruhi jumlah karyawan yang memadai yang dapat dikelola seorang
menejer secara efisien dan efektif.Faktor itu meliputi keahlian dan kemampuan menejer serta
karyawan dan juga sifat pekerjaan yang sedang dikerjakan.
Contohnya, makin banyak latihan dan pengalaman yang dimiliki karyawan, makin sedikit
pengawasan langsung yang mereka perlukan.Oleh karena itu, para menejer dengan karyawan
yang terlatih dan pengalaman baik dapat berfungsi cukup baik pada rentang yang lebih luas.
Variabel kontingensi lainnya yang akan menentukan rentang yang memadai mencakup
kasamaan tugas-tugas karyawan, kerumitan tugas itu, jarak fisik dengan bawahan, seberapa
besar , prosedur standarisasi yang diterapkan, kecanggihan sistem informasi, informasi
organisasi, kekuatan budaya organisasi, dan gaya yang disukai oleh menejer.
Sentralisasi adalah tingkat dimana pengambilan keputusan terkonsentrasi pada satu titik
organisasi.
Ketika organisasi menjadi fleksibel dan responsif ada kecenderungan yang khas kearah
desentralisasi pengambilan keputusan. Terutama diperusahaan-perusahaan besar, para
menejer tingkatan bawah itu lebih dekat dengan tindsakan dan lazimnya mempunyai lebih
banyak pengetahuan yang rinci mengenai permasalahan dan cara terbaik untuk
memecahkannya dibandingkan para menejer puncak.
1. Formalisasi
Merupakan tingkat dimana pekerjaan dalam organisasi itu dan sejauh mana perilaku
karyawan dibimbing oleh peraturan dan prosedur.
Derajat formalisasi dapat sangat berbeda-beda antar organisasi dan bahkan didalam
organisasi. Misalnya diorganisasi yang menerbitkan koran, para wartawan sering mempunyai
banyak keleluasaan atas pekerjaan mereka. Mestikup bisa memilih topik berita mencari berita
sendiri, melakukan riset berita menurut cara yang mereka kehendaki, dan menuliskannya,
lazimnya dengan pedoman yang minimal. Sebaliknya pegawai tata letak dan tukang set yang
menata halaman koran tidak memiliki kebebasan semacam itu. Mereka mempunyai kendala
baik waktu maupun ruang yang menstandarisasikan cara mereka menyelesaikan tugasnya.
Model organik dari desain organisasi berada dalam posisi yang bertentangan dengan model
mekanistik berkaitan dengan perbedaan karakteristik organisasi dan praktik.Perbedaan yang
sangat nyata antara dua model adalah konsekuensi dari perbedaan kriteria efektivitas yang
masing-masing berupaya mencapai maksimalisasi.Sementara model mekanistik
memaksimalkan efisiensi dan produksi model organik memaksimalkan kepuasan, fleksibilitas
dan pengembangan.
Organisasi organik fleksibel terhadap perubahan tuntutan lingkungan karena desain
organisasi organik mendorong pemanfaatan yang lebih besar dari potensi manusia.Manajer
didorong memakai praktik yang memacu seluruh motivasi manusia melakukan desain
pekerjaan yang menekankan pada pertumbuhan pribadi dan tanggung jawab. Pengambilan
keputusan, pengendalian, dan proses penetapan sasaran desentralisasi dan disebarkan pada
semua tingkat organisasi. Komunikasi mengalir ke seluruh organisasi, tidak begitu saja turun
menurun garus komando.
Tujuan Kinerja Rendah dan secara pasif dicari Tinggi dan aktif dicari atasan,
yang memahami kebutuhan
manajer, yang tidak menunjukkan
komitmen penuh untuk
komitmen atas pengembangan SDM
mengembangkan malalui
organisasi.
pelatihan SDM organisasi.
BAB III
PENUTUP
1. A. Kesimpulan
Struktur Organisasi merupakan kerangka kerja formal organisasi yang dengan kerangka kerja
tersebut tugas-tugas pekerjaan dibagi-bagi,dikelompokkan,dan dikoordinasikan.Ketika para
manajer menyusun atau mengubah struktur organisasi,mereka terlibat dalam desain
organisasi,proses yang melibatkan keputusan-keputusan mengenai keenam unsur penting
yaitu spesialisasi kerja,departementalisasi,rantai komando, rentang kendali, sentralisasi dan
desentralisasi, dan formalisasi.
Desain organisasi telah menjadi inti kerja manajerial karena usaha-uasaha sebelumnya untuk
mengembangkan teori manajemen.Cara manajemen mendesain organisasi harus mengingat
dimensi struktur organisasi ini.Bagaiamana kombinasinya mempunyai dampak langsung atas
efektivitas individual, kelompok dan organisasi itu sendiri. Manajer harus
mempertimbangkan sejumlah faktor ketika mendesain organisasi, diantaranya satu yang
sangat penting adalah teknologi, sifat kerja itu sendiri, karakteristik orang yang melakukan
kerja, tuntutan lingkungan organisasi, keperluan untuk menerima dan memproses informasi
dari lingkungan tersebut, dan keseluruhan strategi yang dipilih organisasi untuk berhubungan
dengan lingkungan.
Untuk memehami hal yang dirasakan kompleks, harus menjelaskan mengenai dua model
umum desain umum organisasi yakni model mekanistik dan organik.