Anda di halaman 1dari 29

03.

(*03) konsep dasar pengorganisasian desain dan struktur organisasi

Konsep dasar pengorganisasian


Dalam suatu organisasi, diperlukan Kerangka kerja yang akan diproses sesuai dengan
rencana yang telah ditentukan. Kerangka kerja organisasi tersebut disebut sebagai desain
organisasi (organizational design) sedangkan bentuk fisik dari kerangka kerja tersebut
dinamakan struktur organisasi (organizational structure).
Struktur organiasi pada dasarnya merupakan desain organisasi dimana manajer melakukan
alokasi sumber daya organisasi yang dikoordinasikan dengan tujuan dan rencana yang
ditetapkan, mencakup tentang pembagian kerja serta penjelasan bagaimana rencana
organisasi akan dilaksanakan.

Ada empat pilar (building block) yang menjadi dasar untuk melakukan proses
pengorganisasian, yaitu :

 Pembagian Kerja (Division of work)


 Pengelompokan Pekerjaan (Departmentalization)
 Penentuan Relasi Antar Bagian Dalam Organisasi (Hierarchy)
 Penentuan Mekanisme Untuk Mengintegrasikan aktivitas Antarbagian Dalam
Organisasi atau Koordinasi (Coordination)

1. Pembagian Kerja (Division of Work)


Dalam sebuah organisasi seluruh kegiatan dan pekerjaan yang telah direncanakan tentunya
perlu disederhanakan guna mempermudah bagaimana pengimplementasikanya, dimana setiap
orang akan ditempatkan dan ditugaskan untuk setiap kegiatan berdasarkan kriteria tertentu
yang lebih spesifik.
2. Pengelompokan Pekerjaan (Departmentalization)
Setelah pekerjaan dispesifikkasikan, kemudian pekerjaan tersebut dikelopokan
berdasarkan kriteria tertentu yang sejenis.
Dibawah ini ilustrasi proses pembgian kerja dan pengelompokan kerja.

3. Penentuan Relasi Antarbagian dalam Organisasi (Hierarchy)


Ada 2 konsep penting dalam proses penentuan hierarki, yaitu :
1. Span of management control/Rentang kendali manajemen
Konsep pertama terkait dengan jumlah orang atau orang dibawah suatu Departemen yang
akan bertanggung jawab kepada departemen atau bagian tertentu.

2. Chain of command/Rantai komando


Yang menjelaskan bagaimana batasan kewenangan dibuat dan siapa dan bagaimana akan
melapor kebagian mana (menunjukan garis perintah) dengan batasan kewenangan.

Bentuk-bentuk dari jenis Hierarki

1. Hierarki Vertikal yaitu meminimalkan bagian-bagian organisasi kesamping secara


horizontal dan memperbanyak subbagian secara vertikal dengan kewenangan dan
taggung jawab yang terbatas sesuai yang ditentukan.

Kelebihan dari bentuk hierarki vertikal adalah Para penanggung jawab disetip bagian tidak
terlalu banyak dibebani subbagian yang banyak.
Sedangkan kelemahanya terletak dalam hal pengambilan keputusan yang bersifat
keseluruhan.

2. Hierarki Horizontal yaitu dimana subbagian dari organisasi bersifat melebar


kesamping secara harizontal.

Kelebihan hierarki ini adalah menutupi keterbatasan atau kelemahan pada hierarki vertikal.
Sedangkan kelemahannya pengambilan keputusanya belum dapat dilakukan dengan cepat
jika bagian yang mengoordinasikan seluruh subbagian tidak memiliki kemampuan untuk
mengkoordinasikan subbagian yang relatif banyak.

4. Koordinasi (Coordination)
Koordinasi menorut Stoner, Freeman, dan Gilbert (1995) adalah “The process of
integrating the activities of separate departments in ordercto pursue organizational goals
effectively” yaitu Proses mengintegrasikan seluruh aktivitas dari berbagai departemen atau
bagian dalam organisasi agarbtujuan organisasi bisa tercapai secara efektif.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR ORGANISASI

1. Strategi Organisasi
2. Skala Organisasi
3. Teknologi
4. Lingkungan

PROSES DEPARTEMENTALISASI

Dalam mendesain organisasi, ada beberapa pendekatan yang bisa digunakan oleh organisasi,
yaitu :

 Pendekatan berdasarkan Fungsional


 Pendekatan berdasarkan produk
 Pendekatan berdasarkan pelanggan
 Pendekatan berdasarkan geografis
 Pendekatan berdasrkan matriks

1. Pendekatan Fungsional (functional departmentalization)


Proses ini dilakukan berdasaarkan fungsi-fungsi tertentu yang mesti dijalankan dalam sebuah
organisasi.

2. Pendekatan Produk (Product departmentalization)


Proses yang dilakukan yaitu penentuan bagian-bagian dalam organisasi berdasarkan jenis
produk yang dibuat oleh organisasi.

3. Pendekatan Pelanggan (customer departmentalisasi)


Pada pendekatan ini, penentuan bagian-bagian dalam organisasi ditetukan berdasarkan
karakteristik pelanggan yang menjadi sasaran pelanggan dari organisasi.

4. Pendekatan Geografis
Berdasarkan pendekatan ini, penentuan bagian-bagian dalam organisasi ditentukan
berdasarkan wilayah geografis dimana organisasi beroperasi.

5. Pendekatan Matriks
Pendekatan ini pada dasarnya merupakan proses departementalisasi yang menggabungkan
antara pendekatan fungsional dengan pendekatan lain, misalnya pada produk tertentu.

STRUKTUR ORGANISAI FORMAL DAN INFORMAL


Struktur organisasi formal adalah Struktur organisasi yang dihasilkan melalui
keseluruhan proses yang diawali dengan penyusunan desain organisasi berdasarkan berbagai
faktor yag dimiliki dan dihadapi organisasi. Sedangkan struktur informal adalah
pengelompokan para pekerja tidak hanya berdasarkan fungsi tetapi juga berdasarkan
kesamaan tuntunan, hobi, dan lain sebagainya.

BAB I
KONSEP DASAR PENGORGANISASIAN
Dalam fungsi pengorganisasian, manajer mengalokasikan keseluruhan sumber daya
organisasi sesuai dengan rencana yang telah dibuat berdasarkan suatu kerangka kerja
organisasi tertentu. Kerangka kerja tersebut dinamakan sebagai Desain Organisasi.

Bentuk Spesifik dari kerangka kerja organisasi dinamakan dengan Struktur Organisasi.
Stuktur Organisasi pada dasarnya merupakan desain organisasi dimana manajer melakukan
alokasi sumber daya organisasi, terutama yang terkait dengan pembagian kerja dan sumber
daya yang dimiliki organisasi, serta bagaimana keseluruhan kerja tersebut dapat
dikordinasikan dan dikomunikasikan

Faktor-faktor yang memengaruhi Struktur Organisasi

1. 1.    Strategi Organisasi


2. 2.    Skala Organisasi
3. 3.    Teknologi
4. 4.    Lingkungan

A.         Contoh dari Bagan Organisasi

Bagan 1.1 Contoh dari Bagan Organisasi


B.         Empat Pilar Pengorganisasian (Four Building Blocks of Organizing)

1.       Pilar Pertama : pembagian kerja (division of work)

Pembagian Kerja adalah Upaya untuk menyederhanakan dari keseluruhan kegiatan dan
pekerjaan (yang telah disusun dalam proses perencanaan)  –yang mungkin saja bersifat
kompleks—menjadi lebih sederhana dan spesifik dimana setiap orang akan ditempatkan dan
ditugaskan untuk setiap kegiatan yang sederhana dan spesifik tersebut

Kadangkala Pembagian Kerja dinamakan dengan Pembagian Tenaga Kerja, namun lebih
sering digunakan Pembagian Kerja karena yang dibagi-bagi adalah pekerjaannya, bukan
orangnya.

Contoh dari Pembagian Kerja misalnya Pembagian Kerja dalam Bisnis Restoran, pembagian
kerja dapat berupa pembagian kerja untuk bagian dapur, pelayanan pelanggan di meja makan,
kasir, dan lain sebagainya

2.       Pilar Kedua : Pengelompokan Pekerjaan (Departmentalization)

Setelah pekerjaan dispesifikkan, maka kemudian pekerjaan-pekerjaan tersebut


dikelompokkan berdasarkan kriteria tertentu yang sejenis

Pengelompokan Pekerjaan atau Departementalisasi pada dasarnya adalah Proses


pengelompokkan dan penamaan bagian atau kelompok pekerjaan berdasarkan kriteria
tertentu

Sebagai contoh, untuk bisnis restoran :  pencatatan menu, pemberitahuan menu kepada
bagian dapur, hingga pengiriman makanan dari bagian dapur kepada pelanggan di meja
makan dapat dikelompokkan menjadi satu departemen tertentu, katakanlah bagian Pelayan

Bagan 1.2 Pilar Kedua : Pengelompokan Pekerjaan (Departmentalization)

3.       Pilar Ketiga : penentuan relasi antar bagian dalam organisasi


(hierarchy)

Hierarcy adalah Proses penentuan relasi antar bagian dalam organisasi, baik secara vertikal
maupun secara horisontal.

Terdapat 2 konsep penting dalam Hierarcy, yaitu :

1. 1.    Span of management control atau span of control


2. 2.    Chain of Command

Span of management control terkait dengan jumlah orang atau bagian di bawah suatu
departemen yang akan bertanggung jawab kepada departemen atau bagian tertentu
Chain of command juga menunjukkan garis perintah dalam sebuah organisasi dari hirarki
yang paling tinggi misalnya hingga hirarki yang paling rendah. chain of command juga
menjelaskan bagaimana batasan kewenangan dibuat dan siapa dan bagian mana akan melapor
ke bagian mana.

Bagan 1.3 Penentuan Hirarki dalam Bisnis Restoran

4.       Pilar Keempat : penentuan mekanisme untuk mengintegrasikan


aktifitas antar bagian dalam organisasi atau koordinasi (coordination)

Koordinasi adalah proses dalam mengintegrasikan seluruh aktifitas dari berbagai departemen
atau bagian dalam organisasi agar tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif

BAB II
KONSEP LANJUTAN PENGORGANISASIAN
Perbedaan antara organisasi mekanistik dan organisasi organik itu:

No. Organisasi Mekanistik Organisasi Organik


Organisasi Organik (Organic
Organisasi Mekanistik (Mechanisti Organization)
Organization) adalah struktur
1 adalah struktur yang dikendalikan secara kaku dan
yang amat fleksibel dan mudah di
ketat.
ubah.

Strategi berorientasi pada inovasi.


Strategi berorientasi pada minimalisasi biaya, untuk Dan untuk melakukan inovasi,
2 mencari efisiensi, kemantapan dan kendali yang para investor memerlukan
ketat. fleksibilitas dan aliran bebas
informasi.

Dipakai oleh organisasi yang memiliki karyawan Dipakai oleh organisasi yang
dengan jumlah yang banyak, sehingga karyawan memiliki karyawan dengan jumlah
3 lebih terspesialisasi, peraturan yang harus ditaati sedikit, dan pekerjaan yang
dan departementalisasi yang kaku. dilakukan tidak distandarisasi.

Produk dibuat berdasarkan


Produk setiap kali diproduksi dalam jumlah besar,
pesanan khusus, karena pesanan
4 karena produk sudah ada standarnya dan memakai
khusus memerlukan teknik
teknologi yang rutin.
berpikir yang inovatif.

5 Lingkungan relatif stabil. Ketidakpastian lingkungan tinggi

 
Ciri-ciri dari suatu organisasi pembelajar itu:

1. 1.      Dari segi budaya organisasi:


1. a.      Memiliki hubungan timbal balik yang kuat
2. b.      Memiliki rasa kebersamaan
3. c.       Memiliki kepedulian kepada orang lain
4. d.      Memiliki kepercayaan kepada orang lain
5. 2.      Dari segi desain organisasi:
1. a.      Tanpa batas
2. b.      Tim
3. c.       Pemberdayaan
4. 3.      Dari segi Kepemimpinan:
1. a.      Visi bersama
2. b.      Kerja bersama
5. 4.      Dari segi kegiatan berbagi informasi:
1. a.      Terbuka
2. b.      Tepat waktu
3. c.       Akurat

Beberapa pendekatan dalam Departementalisasi

1. 1.        Berdasarkan Fungsional

Bagan 2.1 Departementalisasi berdasarkan Fungsi

1. 2.        Berdasarkan Produk

Bagan 2.2 Departementalisasi berdasarkan produk

1. 3.        Berdasarkan Pelanggan

Bagan 2.3 Departementalisasi berdasarkan pelanggan

1. 4.        Berdasarkan Geografis

Bagan 2.4 Departementalisasi berdasarkan geografis

1. 5.        Berdasarkan Matriks

Bagan 2.5 Departemenlisasi berdasarkan matriks


BAB III
STRUKTUR DAN DESAIN ORGANISASI
 

A.      STRUKTUR ORGANISASI

Struktur organisasi ialah susunan pembagian tugas secara formal yang ada dalam sebuah
organisasi. Selain memiliki struktur, organisasi juga memiliki desain organisasi.

Pengertian organisasi menurut para ahli adalah sebagai berikut:

1. 1.    Organisasi Menurut Stoner

Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah
pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.

1. 2.    Organisasi Menurut James D. Mooney

Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.

1. 3.    Organisasi Menurut Chester I. Bernard

Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau
lebih.

B.         DESAIN ORGANISASI

Desain organisasi ini adalah sebuah proses yang meliputi enam elemen :

1. 1.    Spesialisasi kerja : adanya pembagian kerja yang dibagi menjadi beberapa bagian.
2. 2.    Pembagian departemen : Berdasarkan fungsi, produk, letak geografis, proses, dan jenis
costumer
3. 3.    Ada rantai komando : Sehingga banyaknya karyawan yang dibawahi harus dibatasi agar
efektif dan efisien
4. 4.    Sentralisasi dan Desentralisasi

Sentralisasi : pengambilan keputusan secara terpusat pada level atas perusahaan

Desentralisasi : pengambilan keputusan dari level bawah yang terkait langsung dengan aksi

1. 5.    Formalisasi : ada standardisasi pada setiap organisasi sehingga perilaku karyawan
mengikuti aturan dan prosedur yang telah ditentukan

Biasanya keputusan-keputusan yang ada pada organisasi dipengaruhi oleh keputusan


struktural. yang mempengaruhi keputusan struktural:

1. 1.    Keseluruhan strategi organisasi


2. 2.    Ukuran organisasi : dipengaruhi oleh besar/kecilnya sebuah organisasi
3. 3.    Teknologi yang digunakan : Struktur perusahaan beradaptasi dengan teknologi yang
dipakai, dan teknologi ini biasanya selalu berkembang
4. 4.    Kadar ketidakpastian lingkungan : terdapat lingkungan yang stabil ada pula lingkungan
yang dinamis, dan organisasi tersebut harus bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan
disekitarnya

Kerangka dari Strategi :

1. 1.    Inovasi : mengejar keuntungan kompetitif dengan inovasi yang berarti dan khas
2. 2.    Meminimalisir Pengeluaran : Fokus dengan mengontrol ketat pengeluaran yang
membutuhkan struktur mekanik pada organisasi
3. 3.    Imitasi : meminimalkan resiko dan memaksimalkan keuntungan dengan meniru
penguasa pasar yang membutuhkan organik dan mekanik elemen pada organisasi

Macam – macam Desain Organisasi :

1. 1.    Desain Organisasi Tradisional


2. a.    Struktur yang simpel : departemensialisasi rendah
3. b.   Struktur yang fungsional : pembagian departemen berdasarkan fungsi
4. c.    Struktur yang divisional : terdiri dari beberapa divisi dengan terbatasnya otonomi
dibawah koordinasi dan kontrol dari bagian atas perusahaan
1. 2.    Desain Organisasi Kontemporer
2. a.    Tim Terstruktur : terdiri dari beberapa grup kerja dengan memberi wewenang
kepada karyawan untuk memanajemen diri sendiri
3. b.   Matriks dan Struktur Proyek : Para spesialis ditugaskan untuk mengerjakan
proyek yang dipimpin oleh seorang project managers : Matrix and Project
Participants mempunyai dua managers dan karyawan terus berkerja pada proyek,
dan akan pindah setelah proyeknya selesai
4. c.    Organisasi tanpa batas-batas organisasi yang jelas : desain organisasi yang
fleksibel dan tidak terstruktur yang cenderung untuk tidak terdapat penghalang
antara organisasi dengan para pelanggan dan supplier
5. d.   Menghapus penghalang (horizontal)
6. e.    Menghapuskan batas-batas external, mendekat ke stakeholder

Organisasi yang baik adalah organisasi yang bisa belajar, dan organisasi yang belajar adalah
sebuah organisasi yang mengembangkan kapasitasnya dengan mempelajari, beradaptasi, dan
berubah melalui latihan pengetahuan memanajemen oleh karyawan

Karakteristik dari Organisasi yang belajar :

1. 1.    Open team based organization,  dengan cara memberi kekuasaan lebih kepada
karyawan
2. 2.    Alur pertukaran informasi terbuka dan penyebaran informasi lancar
3. 3.    Kepemimpinan yang menyebarkan visi untuk masa mendatang
4. 4.    Budaya yang kuat, kepercayaan, keterbukaan, dan rasa pengertian terhadap komunitas

1.       Pendekatan Kontingensi terhadap Desain Organisasi

Ada empat (4) variabel kontingensi, yaitu:


1. 1.    Strategi
2. 2.    Ukuran
3. 3.    Teknologi
4. 4.    Derajat ketidakpastian lingkungan

Model Umum Desain Organisasi, yaitu:

1. 1.    Organisasi Mekanistik


2. 2.    Organisasi Organik

Tinjauan variabel kontingensi terhadap model umum desain organisasi

1. 1.    Strategi dan struktur


2. 2.    Ukuran dan struktur
3. 3.    Teknologi dan struktur
4. 4.    Ketidakpastian lingkungan dan struktur

Penerapan Desain Organisasi

1. 1.    Struktur Sederhana


2. 2.    Birokrasi
3. 3.    Struktur Berbasis Tim
4. 4.    Struktur Proyek dan Struktur Matriks
5. 5.    Unit Internal Mandiri
6. 6.    Organisasi Tanpa Batas
7. 7.    Organisasi Belajar

Pengorganisasian adalah proses penciptaan struktur organisasi


Pengertian organisasi
Suatu lembaga atau kelompok fungsional : organisasi perusahaaan, rumah sakit, perwakilan
pemerintah, perkumpulan orang
Berkenaan dengan proses pengorganisasian, sebagai suatu cara dalam mana kegiatan
organisasi dialokasikan dan ditugaskan diantara para anggotanya agar tujuan organisasi dapat
tercapai dengan efisien
Pengorganisasian (organizing) merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai
dengan tujuan organisasi, sumber daya-sumber daya yang dimilikinya, dan lingkungan yang
melingkupinya.

2 aspek utama proses penyusunan struktur organisasi :


Departementalisasi
Pembagian kerja

Istilah pengorganisasian dapat digunakan untuk menunjukkan hal-hal berikut :


Cara manajemen merancang struktur formal untuk penggunaan yang paling efektif
sumberdaya-sumberdaya organisasi
Bagaimana organisasi mengelompokkan kegiatan-kegiatannya dimana setiap pengelompokan
diikuti dengan penugasan seorang manajer yang diberi wewenang untuk mengawasi anggota-
anggota kelompok

Hubungan-hubungan antara fungsi-fungsi, jabatan-jabatan, tugas-tugas dan para bawahan


Cara dalam mana para manajer membagi lebih lanjut tugas-tugas yang harus dilaksanakan
dalam departemen mereka dan mendelegasikan wewenang yang diperlukan untuk
mengerakan tugas tersebut.

Aspek-aspek penting organisasi dan proses pengorganisasian


Spesialisasi / pembagian kerja
Departementalisasi
Rantai komando/rantai perintah dan kesatuan perintah
Rentang kendali
Sentralisasi
Desentralisasi
Formalisasi

Pengertian Struktur Organisasi


Struktur organisasi adalah kerangka kerja formal yang dengan kerangka kerja itu tugas-tugas
pekerjaan dibagi-bagi, dikelompokkan dan dikoordinasikan
Struktur organisasi adalah mekanisme-mekanisme formal dengan mana organisasi
menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan diantara
fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi , maupun orang-orang yang menunjukkan
kedudukan, tugas weqwenang dan tanggung jawab yang berbeda- beda dalam organisasi

Faktor utama yang menentukan perancangan struktur organisasi :


Strategi organisasi
Teknologi
Karyawan dan orang-orang yang terlibat
Ukuran organisasi
Unsur-unsur struktur :
Spesialisasi kegiatan
Standardisasi kegiatan
Koordinasi kegiatan
Sentralisasi dan desentralisasi
Ukuran satuan kerja

Spesialisasi / pembagian kerja adalah sejauh mana tugas-tugas dalam organisasi dibagi-bagi
menjadi sejumlah pekerjaan tersendiri .
Departementalisasi adalah dasar yang digunakan untuk mengelompokkan sejumlah
pekerjaan menjadi satu kelompok atau satu group.

Bentuk umum departementalisasi :


Departementalisasi fungsional
Departementalisasi Geografis
Departementalisasi Produk/jasa
Departementalisasi Proses / peralatan
Departementalisasi Pelanggan
Departementalisasi matrix

Kebaikan pendekatan fungsional :


Pendekatan ini menjaga kekuasaan dan kedudukan fungsi-fungsi utama,
menciptakan efisiensi melalui spesialisasi
Memusatkan keahlian organisasi
Memungkinkan pengawasan manajemen puncak lebvih ketat terhadap fungsi-fungsi
Pendekatan ini cocok untuk lingkungan yang sstabil

Kelemahan :
Menciptakan konflik antar fungsi-fungsi
Menyebabkan kemacetan-kemacetan pelaksanaan tugas yang berturutan
Memberikan tanggapan yang lambat terhadap perubahan
Hanya memusatkan pada kepentingan tugas-tugasnya
Menyebabkan para anggota berpandangan lebih sempit serta kurang inovatif

Kelebihan struktur divisonal :


Meletakkan koordinasi dan wewenang yang diperlukan pada tingkat yang sesuai bagi
pemberian tanggapan yang cepat
Menempatkan pengembangan dan implementasi strategi dekat dengan lingkungan divisi yang
khas
Merumuskan tanggung jawab secara jelas dan memusatkan perhatian pada
pertanggungjawaban atas prestasi kera, yang biasanya diukur dengan laba atau rugi divisi
Membebaskan para eksekutif untuk pembuatan keputusan strategik lebihn luas dan
memungkinkan konsentrasi penuh pada tugas-tugas
Cocok untuk lingkungan yang cepat berubah
Mempertahankan spesialisasi fungsional dalam setiap unit
Tempat latihan yang baik bagi para manaajer strategik

Kelemahan divisional:
Duplikasi aktivitas dan biaya

Kebaikan matrik :
Kemampuannya untuk mempermudah koordinasi bila organisasi mempunyai asuatu
keragaman dari aktivitas yang rumit dan saling tergantung.
Kontak langsung dan sering antara bidang keahlian yang berbeda dalam matriks dapat
menghasilkan komunikasi yang lebih baik dan luwes
Mengurangi biropatologi
Mempermudah alokasi yang efisien dari para spesialisasi

Kelemahan matrik :
Kebingungan yang diciptakan, kecenderungan untuk menciptakan perebutan kekuasaan, dan
stres yang diderita para individu
Rantai Komando adalah garis wewenang yang tidak terputus yang membentang dari
tingkatan atas organisasi hingga tingkatan paling bawah dan menjelaskan siapa melapor
kepada ssiapa

Wewenang adalah hak-hak yang melekat pada posisi manajerial tertentu yang memberi tahu
orang apa yang harus dilaksanakan dan mengharapkan orang itu melakukannya
Tanggung jawab adalah kewajiban untuk melaksanakan tugas apa saja yang dibebankan
Kesatuan komando adalah prinsip manajemen yang menyatakan bahwa tiap-tiap orang harus
melapor ke satu manajer saja
Rentang kendali adalah jumlah karyawan yang dapat dikelola oleh seorang manajer secara
efisien dan efektif
Sentralisasi adalah sejauh mana pengambilan keputusan terkonsentrasi pada satu titik dalam
organisasi
Desentralisasi adalah sejauh mana karyawan tingkatan bawah memberikan masukan atau
benar-benar mengambil keputusan
Formalisasi adalah sejauh mana pekerjaan dalam organisasi itu terstandarisasi dan sejauh
mana perilaku karyawan dibimbing oleh peraturan dan prosedur
Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya sentralisasi dan desentralisasi

KEPUTUSAN DESAIN ORGANISASI


MODEL DESAIN ORGANISASI :
Organisasi mekanistik : desain organisasi yang dikendalikan secara kaku dan ketat
Organisasi organik : desain organisasi yang sangat fleksibel dan mudah diubah

FAKTOR KONTINGENSI DALAM STRUKTUR ORGANISASI


Strategi Organisasi
Ukuran
Teknologi
Tingkat ketidakpastian lingkungan

Strategi inovasi : strategi yang menekankan pengenalan pada produk dan jasa utama baru
Strategi minimisasi biaya : strategi yang menekankan kontrol pengaturan biaya, menghindari
biaya inovasi dan pemasaran yang tidak perlu, dan pemangkasan harga.
Strategi imitasi : strategi yang berusaha untuk bergerak dalam produk baru hanya setelah
kelangsungannya telah terbukti.

STRATEGI – STRUKTUR HUBUNGAN


HUBUNGAN TEKNOLOGI DENGAN STRUKTUR
Yang membedakan teknologi adalah tingkat kerutinan
Kerutinan berkaitan dengan petunjuk aturan, uraian jabatan dan dokumentasi formal lain
Taknologi rutin dikaitkan dengan struktur tersentral
Teknologi tidak rutin lebih mengandalkan pengetahuan para spesialis, akan dicirikan dengan
keeputusan yang didelegasikan

DESAIN ORGANISASI UMUM :


1. Desain Organisasi Tradisional
2. Desain organisasi kontemporer
Desain Organisasi Tradisional :
Struktur sederhana : desain organisasi dengan departemtalisasi rendah, rentang kedali luas
Struktur fungsional : struktur organisasi yang mengelompokkan spesialisasi pekerjaan yang
serupa atau terkait ke dalam satu kelompok
Struktur divisional : struktur organisasi yang terdiri dari unit atau divisi yang terpisah atau
semi otonom

KEKUATAN DAN KELEMAHAN ORGANISASI TRADISIONAL


Struktur sederhana :
Kekuatan : cepat, fleksibel, murah biaya pemeliharaannya, pertanggungjawaban jelas
Kelemahan : tidak memadahi ketika organisasi berkembang, ketergantungan pada satu orang
adalah berisiko

Struktur fungsional :
Kekuatan ; keunggulan penghematan biaya dari spesialisasi dan karyawan dikelompokkan
dengan yang lain yang mempunyai tugas yang serupa
Kelemahan : mengejar tujuan fungsional dapat menyebabkan para manajer kehilangan
pandangan tentang apa yang terbaik bagi keseluruhan organisasi, spesialis fungsional menjadi
terkunci dan sedikit memahami tentang apa yang dilakukan unit lainnya

Struktur divisional :
Kekuatan : berfokus pada hasil-para manajer divisi bertanggungjawab terhadap apa yang
terjadi pada produk dan jasa mereka
Kelemahan : kegiatan dan sumber daya yang rangkap meningkatkan biaya dan mengurangi
efisiensi.

Desain Organisasi Temporer


Struktur berbasis tim : struktur organisasi di mana keseluruhan organisasi tersusun oleh
sejumlah kelompok kerja atau tim
Struktur matrik : struktur organisasi yang menugaskan para spesialis dari departemen
fungsional yang berbeda-beda untuk bekerja pada satu atau lebih proyek

Struktur proyek : struktur organisasi dimana para karyawan senantiasa bekerja di sejumlah
proyek
Unit internal mandiri : unit bisnis terdesentralisasi , masing-masing dengan produk, klien,
pesaing, dan sasaran laba sendiri-sendiri
Organisasi tanpa batas : organisasi yang desainnya tidak didefinisikan oleh atau terbatas pada
batas-batas horisontal, vertikal atau eksternal yang dipaksakan oleh struktur yang telah
dditentukan sebelumnya
Organisasi pembelajar : organisasi yang telah mengembangkan kemampuan untuk terus
menerus beradaptasi dan beruah karena para anggota betrperan aktif dalam mengidentifikasi
dan memecahkan masalah yang terkait dengan pekerjaan .
Pengertian Organization Design

Desain Organisasi (Organization Design) adalah proses penentuan bagaimana organisasi


harus terstruktur dan berfungsi. Dalam buku Handbook of Human Resource Management
Practice oleh Michael Armstrong pada tahun 2009, pengelolaan orang dalam organisasi terus-
menerus menimbulkan pertanyaan seperti, siapa melakukan apa? Bagaimana seharusnya
kegiatan dikelompokkan bersama? Apa garis dan sarana komunikasi yang perlu dibentuk?
Bagaimana seharusnya orang akan dibantu untuk memahami peran mereka dalam
hubungannya dengan tujuan organisasi dan peran rekan-rekan mereka?

Apakah kita harus melakukan segala sesuatu dan apa yang kita tidak harus lakukan?
Bagaimana kita bisa mencapai tingkat yang wajar? Perlukah kita memiliki berbagai tingkatan
dalam manajemen dalam suatu organisasi? Bagaimana kita bisa mengatasi “dilema
organisasi”, yang berarti bagaimana menyelesaikan ketidaksesuaian antara kebutuhan dan
aspirasi individu di satu sisi, dan tujuan organisasi di sisi yang lain?

Ini adalah pertanyaan yang melibatkan orang-orang spesialis HR, dimana mereka memiliki
kapasitas untuk membantu kegiatan bisnis dalam mendapatkan sumber daya manusia yang
terbaik. HR profesional harus mampu memberikan kontribusi pada proses desain organisasi
atau mendesain ulang, seperti yang dijelaskan di bawah ini, karena mereka memiliki
pemahaman tentang faktor yang mempengaruhi perilaku organisasi dan karena mereka
berada dalam posisi untuk memiliki pandangan menyeluruh mengenai bagaimana mengatur
organisasi.

Proses Organisasi (The process of organizing)


Organisasi ada untuk mencapai tujuan. Mereka melakukan ini melalui upaya-upaya kolektif
dari orang-orang yang bekerja dengan mereka. Proses pengorganisasian dapat digambarkan
sebagai desain, pengembangan dan pemeliharaan sistem kegiatan terkoordinasi dimana
individu-individu dan kelompok masyarakat bekerja sama di bawah kepemimpinan. Kata
kunci dalam definisi adalah ‘sistem’. Organisasi adalah sistem yang, yang dipengaruhi oleh
lingkungan mereka, berisi serangkaian praktek atau kegiatan yang berinteraksi untuk
mencapai tujuan.

Proses pengorganisasian dapat melibatkan grand design atau mendesain ulang semua struktur
organisasi. Organisasi bukan sesuatu hal yang statis atau tetap. Perubahan terus terjadi dalam
bisnis itu sendiri, di lingkungan dimana bisnis beroperasi, dan pada orang-orang yang bekerja
dalam bisnis ini.  Tidak ada yang namanya organisasi yang ideal. Yang paling yang dapat
dilakukan adalah mengoptimalkan proses yang terlibat dalam organisasi, mengingat bahwa
struktur apa pun yang berkembang akan bergantung pada kondisi organisasi.

Hal yang penting untuk diingat adalah bahwa organisasi terdiri dari orang yang bekerja
secara bersama-sama. Pada tingkat manajerial, organisasi mungkin harus disesuaikan agar
sesuai dengan kekuatan tertentu dan atribut orang-orang yang tersedia. Hasilnya mungkin
tidak sesuai dengan ideal, tetapi lebih baik dari pada struktur yang mengabaikan unsur
manusia.

Semua pasti menginginkan memiliki struktur yang ideal dalam organisasi, jika perlu dirubah
untuk memenuhi keadaan tertentu maka harus dirubah, asalkan ada kesadaran dari potensi
masalah yang mungkin akan timbul. Hal ini mungkin tampak jelas, namun sering diabaikan
oleh konsultan manajemen dan orang lain yang mengadopsi pendekatan doctrinaire approach,
sehingga seringkali menjadi buruk.

BAB II

PEMBAHASAN

1. A.    Pengertian Struktur

Pada dasarnya, Struktur adalah cara sesuatu disusun atau dibangun. Sedangkan organisasi
adalah suatu wadah berkumpulnya minimal dua orang untuk mencapai sebuah
tujuan.Sehingga, Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian
baik secara posisi maupun tugas yang ada pada perusahaaan dalam menjalin kegiatan
operasional untuk mencapai tujuan. Ada beberapa bagian dari organisasi, yaitu:

1. The Operating Core

Yang termasuk disini adalah para pegawai yang melaksanakan pekerjaan dasar yang
berhubungan dengan produksi barang dan jasa.

1. The Strategic Apex

Yang termasuk di dalam bagian ini adalah manajer tingkat puncak (top management).

1. The Middle Line

Yang termasuk di dalam bagian ini adalah para manajer yang menjembatani manajer tingkat
atas dengan bagian operasional.

1. The Technostructure

Yang termasuk dalam bagian ini adalah mereka yang diserahi tugas untuk menganalisa dan
bertanggung jawab terhadap bentuk standarisasi dalam organisasi.

1. The Support Staff

Yang termasuk disini adalah orang-orang yang memberi jasa pendukung tidak langsung
terhadap organisasi ( orang-orang yang mengisi unit staff).

Struktur adalah hubungan antara macam-macam fungsi atau aktivitas di dalam organisasi.
Struktur organisasi adalah hubungan antar para pegawai dan aktivitas-aktivitas mereka satu
sama lain serta terhadap keseluruhan, di mana bagian-bagiannya adalah tugas-tugas,
pekerjaan-pekerjaan atau fungsi-fungsi dan masing-masing anggota kelompok pegawai yang
melaksanakannya.
Struktur organisasi yang akan dibentuk tentunya struktur organisasi yang baik. Struktur
organisasi yang baik harus memenuhi syarat sehat dan efisien.Struktur organisasi sehat
berarti tiap-tiap satuan organisasi yang ada dapat menjalankan peranannya dengan
tertib.Struktur organisasi efisien berarti dalam menjalankan peranannya tersebut masing-
masig satuan organisasi dapat mencapai perbandingan terbaik antara usaha dan hasil kerja.

1. B.     Desain dan Jenis-Jenis Struktur

Secara garis besar desain organisasi terbagi dua, antra lain :

1. Desain organisasi umum

ü  Struktur sederhana

Struktur sederhana adalah sebuah struktur yang dicirikan dengan kadar departementalisasi
yang rendah, rentang kendali yang luas, wewenang yang terpusat pada seseorang saja, dan
sedikit formalisasi. Struktur sederhana paling banyak dipraktikkan dalam usaha-usaha kecil
di mana manajer dan pemilik adalah orang yang satu dan sama.Kekuatan dari struktur ini
adalah kesederhanaannya yang tercermin dalam kecepatan, kefleksibelan, ketidakmahalan
dalam pengelolaan, dan kejelasan akuntabilitas. Satu kelemahan utamanya adalah struktur ini
sulit untuk dijalankan di mana pun selain di organisasi kecil karena struktur sederhana
menjadi tidak memadai tatkala sebuah organisasi berkembang karena formalisasinya yang
rendah dan sentralisasinya yang tinggi cenderung menciptakan kelebihan beban (overload) di
puncak.

ü  Birokrasi

Birokrasi adalah sebuah struktur dengan tugas-tugas operasi yang sangat rutin yang dicapai
melalui spesialisasi, aturan dan ketentuan yang sangat formal, tugas-tugas yang
dikelompokkan ke dalam berbagai departemen fungsional, wewenang terpusat, rentang
kendali yang sempit, dan pengambilan keputusan yang mengikuti rantai komando.

Kekuatan utama birokrasi ada kemampuannya menjalankan kegiatan-kegiatan yang


terstandar secara sangat efisien, sedangkan kelemahannya adalah dengan spesialisasi yang
diciptakan bisa menimbulkan konflik-konflik subunit, karena tujuan-tujuan unit fungsional
dapat mengalahkan tujuan keseluruhan organisasi.Kelemahan besar lainnnya adalah ketika
ada kasus yang tidak sesuai sedikit saja dengan aturan, tidak ada ruang untuk modifikasi
karena birokrasi hanya efisien sepanjang karyawan menghadapi masalah yang sebelumnya
telah mereka hadapi dan sudah ada aturan keputusan terprogram yang mapan.

ü  Struktur Matriks

Struktur Matriks adalah sebuah struktur yang menciptakan garis wewenang ganda dan
menggabungkan departementalisasi fungsional dan produk.Struktur matriks dapat ditemukan
di agen-agen periklanan, perusahaan pesawat terbang, laboratorium penelitian dan
pengembangan, perusahaan konstruksi, rumah sakit, lembaga-lembaga pemerintah,
universitas, perusahaan konsultan manajemen, dan perusahaan hiburan.

Pada hakikatnya, struktur matriks menggabungkan dua bentuk departementalisasi: fungsional


dan produk.Kekuatan departementalisasi fungsional terletak, misalnya, pada penyatuan para
spesialis, yang meminimalkan jumlah yang diperlukan sembari memungkinkan pengumpulan
dan pembagian sumber daya khusus untuk keseluruhan produk.Kelemahan terbesarnya
adalah sulitnya mengoordinasi tugas para spesialis fungsional yang beragam agar kegiatan
mereka rampung tepat waktu dan sesuai anggaran.Departementalisasi produk, di lain pihak,
memiliki keuntungan dan kerugian yang berlawanan. Departementalisasi ini memudahkan
koordinasi di antara para spesialis untuk menyelesaikan tugas tepat waktu dan memenuhi
target anggaran. Lebih jauh, departementalisasi ini memberikan tanggung jawab yang jelas
atas semua kegiatan yang terkait dengan sebuah produk, tetapi dengan duplikasi biaya dan
kegiatan.Matriks berupaya menarik kekuatan tersebut sembari menghindarkan kelemahan-
kelemahan mereka.

Karakteristik struktural paling nyata dari matriks adalah bahwa ia mematahkan konsep
kesatuan komando sehingga karyawan dalam struktur matriks memiliki dua atasan -manajer
departemen fungsional dan manajer produk. Karena itulah matriks memiliki rantai komando
ganda.

1. Struktur organisasi modern

ü  Struktur tim

Struktur tim adalah pemanfaatan tim sebagai perangkat sentral untuk mengkoordinasikan
kegiatan-kegiatan kerja. Karakteristik utama struktur tim adalah bahwa struktr ini
meniadakan kendala-kendala departemental dan mendesentralisasi pengambilan keputusan ke
tingkat tim kerja. Struktur tim juga mendorong karyawan untuk menjadi generalis sekaligus
spesialis.

ü  Organisasi virtual

Organisasi virtual adalah organisasi inti kecil yang menyubkontrakkan fungsi-fungsi utama
bisnis secara detail.

ü  Organisasi nirbatas

Organisasi nirbatas adalah sebuah organisasi yang berusaha menghapuskan rantai komando,
memiliki rentang kendali tak terbatas, dan mengganti departemen dengan tim yang
diberdayakan.

Terdapat beragam jenis struktur organisasi yang bisa digunakan dan dipraktekkan, seperti :

1. 1.          Formal Stucture

Struktur organisasi yang disebutkan secara resmi (official state). Struktur organisasinya
biasanya dalam bentuk diagram yang menggambarkan hubungan pelaporan dan pengaturan
formal posisi kerja dalam sebuah organisasi.

Keunggulan struktur/bagan organisasi seperti ini biasanya meliputi aspek-aspek berikut:

 Pembagian kerja
 Pengawas hubungan
 Saluran komunikasi
 Adanya beberapa sub-unit besar dalam organisasi tersebut, serta ada
 Tingkat manajemennya.

Kelemahan dari struktur organisasi formal adalah segala sesuatunya harus diatur sesuai
dengan formalitas yang ada, dan biasanya jika organisasi berkembang semakin besar akan
ada banyak hambatan birokrasi didalamnya.

1. 2.          Informal Structure

Sebuah hubungan yang bersifat “bayangan”, tidak resmi, namun sering kritis dalam
menanggapi suatu hal yang bersifat kolektif, dan terdapat hubungan kerja antara anggota
organisasi tersebut yang bisa dilakukan secara langsung tanpa batas-batas formalitas.

Adapun potensi keuntungan dari struktur informal ini diantaranya adalah:

 Membantu orang menyelesaikan pekerjaan mereka


 Mengatasi batas-batas struktur formal
 Mendapatkan akses ke jaringan interpersonal
 Dapat pelajaran informal

Sedangkan kerugiannya bisa terjadi over-laping jika anggota dalam organisasi tersebut tidak
bisa menempatkan tugas semestinya atau tanggungjawabnya, seperti:

 Kemungkinan bekerja melawan kepentingan terbaik dari seluruh organisasi.


 Kerentanan terhadap rumor/issue
 Adanya kemungkinan untuk membawa informasi yang kurang akurat
 Susah jika nantinya diajak untuk berubah
 Akan ada banyak pengalihan upaya kerja dari tujuan yang penting
 Merasa keterasingan jika ada orang luar yang masuk dalam organisasi tersebut.

1. 3.          Functional Structure

Struktur organisasi yang terdiri dari orang-orang dengan keterampilan yang sama dan
melakukan tugas-tugas serupa yang kemuadian dikelompokkan bersama menjadi beberapa
unit kerja. Anggota-anggotanya bekerja di bidang fungsional sesuai dengan keahlian
mereka.Jenis struktur organisasi seperti ini tidak terbatas pada bisnis saja.Jenis struktur
seperti ini juga dapat bekerja dengan baik untuk organisasi kecil yang memproduksi beberapa
produk atau jasa.

Potensi keuntungan dari struktur organisasi fungsional:

 Dapat mencapai skala ekonomis pada masing-masing bagian


 Tugas sesuai dengan keahlian dan pelatihan tugas
 Berkualitas tinggi pemecahan masalah teknis
 Mendalam pelatihan dan pengembangan keterampilan
 Hapus jalur karir dalam fungsi

Kekurangan struktur organisasi fungsional adalah:


 Adanya kesulitan dalam penunjukkan tanggung jawab secara tepat karena hanya
mendahulukan rutinitas tugas
 Tempatnya cerobong asap masalah, dan tidak langsung ke akar permasalahan
 Kurang rasa kebersamaan dalam meraih tujuan bersama
 Menumbuhkan perspektif fungsional yang
 Terlalu banyak rujukan untuk membuat keputusan
 Kurang memperhatikan aspek strategis jangka panjang
 Menumbuhkan ketergantungan antar-fungsi dan kadang membuat koordinasi dan
kesesuaian jadwal kerja menjadi sulit dilakukan

1. 4.          Divisional Structure

Stuktur organisasi yang dikelompokkan berdasarkan pada produk yang sama, proses yang
sama, kelompok orang yang melayani pelanggan yang sama, dan atau berlokasi di daerah
yang sama di suatu wilayah geografis.Secara umum dalam struktur organisasi seperti ini
biasanya bersifat kompleks, dan menghindari masalah yang terkait dengan struktur
fungsional.

Potensi keuntungan struktur divisi:

 Lebih banyak fleksibilitas dalam menanggapi perubahan lingkungan


 Peningkatan koordinasi
 Poin tanggung jawabnya jelas
 Keahlian berfokus pada pelanggan tertentu, produk, dan wilayah
 Banyak kemudahan dalam restrukturisasi.

Potensi kerugian struktur divisi:

 Duplikasi sumber daya dan upaya di seluruh divisi


 Persaingan dan koordinasi yang buruk bisa terjadi antar divisi
 Penekanannya hanya pada tujuan dan biaya devisi tersebut.

1. 5.          Matrix Structure

Struktur organisasi yang menggabungkan antara struktur fungsional dengan struktur


divisional untuk mendapatkan keuntungan dari kedua struktur tersebut dan meminimalkan
kekurangan dari masing-masing struktur tersebut.

Digunakan untuk:

 Manufaktur
 Industri jasa
 Profesional bidang
 Sektor non-profit
 Multi nasional perusahaan

Keuntungannya dari struktur matrik adalah:

 Lebih baik kerjasamanya antar lintas fungsi


 Peningkatan pengambilan keputusan
 Meningkatkan fleksibilitas dalam restrukturisasi
 Pelayanan pelanggan jadi lebih baik.
 Akuntabilitas kinerja lebih baik.
 Adanya peningkatan manajemen strategis karena mampu mencapai tingkat koordinasi yang
diperlukan untuk menjawab tuntutan “ganda” lingkungan.
 Sangat sesuai untuk organisasi ukuran sedang.

Kerugian dari struktur organisasi matrik adalah:

 Adanya sistem dua boss yang rentan terhadap perebutan kekuasaan


 Adanya sistem dua boss yang dapat membuat kebingungan tugas dan konflik dalam prioritas
kerja.
 Rapat Team biasanya banyak memakan waktu.
 Adanya “groupitis” yang merugikan organisasi itu sendiri
 Peningkatan biaya karena menambah struktur tim

1. 6.          Horizontal Structure

Biasanya fokus organisasi sekitar proses, dan bukan pada fungsi, menempatkan orang-orang
yang bertanggung jawab atas proses inti dan dalam penurunan hirarki digunakan untuk
meningkatkan penggunaan tim. Memberdayakan orang untuk membuat keputusan kritis
terhadap kinerja, dan biasanya sudah memanfaatkan teknologi informasi yang ditekankan
pada  multiskilling dan beberapa kompetensi. Dalam struktur organisasi ini orang-orang
diajarkan bagaimana bekerja dalam kemitraan dengan orang lain, termasuk membangun
budaya keterbukaan, kerjasama, dan komitmen kinerja.

Keunggulan struktur organisasi horizontal adalah:

 Tingkatan managernya sedikit, sehingga biaya-biaya yang terkait dengan jabatan relatif kecil.
 Jalur perintah dan tanggung jawabnya pendek, sehingga lebih komunikasi lebih efektif, dan
hambatan lebih mudah diatasi.
 Hambatan birokrasi dapat dihindari, dan penyelesaian pekerjaan dapat lebih cepat.

Potensi kerugiannya adalah:

 Koordinasinya sulit dilakukan karena mengkoordinasi bawahan jadi banyak dan relatif lebih
sulit.
 Pembinaan dan kontrol kurang efektif
 Spesialisasi tugas kurang mendalam

1. 7.          Team Structure

Secara luas stuktur organisasi seperti ini menggunakan tim permanen atau sementara untuk
memecahkan masalah, atau jika ada proyek khusus yang harus diselesaikan. Selain itu, dalam
stuktur organisasi seperti ini sering menggunakan tim lintas fungsional.

Potensi keuntungan struktur organisasi tim adalah:

 Menghilangkan kesulitan dengan komunikasi dan pengambilan keputusan


 Menghilangkan hambatan-hambatan antara departemen operasi
 Peningkatan moral
 Rasa keterlibatan dan identifikasi lebih besar
 Peningkatan antusiasme untuk bekerja
 Peningkatan mutu dan kecepatan pengambilan keputusan.

Potensi kerugian struktur tim:

 Konflik loyalitas antara anggota


 Waktu yang dihabiskan untuk meeting terlalu banyak.
 Efektifitas penggunaan waktu tergantung pada kualitas hubungan interpersonal, dinamika
kelompok, dan manajemen tim.

1. 8.          Network Structure

Struktur organisasi yang terdiri dari sebuah inti pusat yang dihubungkan melalui jaringan
hubungan dengan kontraktor luar dan pemasok layanan penting lainnya.Organisasi ini
mempunyai komponen inti dan menggunakan aliansi strategis atau outsourcing untuk
menyediakan komponen lainnya.

Potensi keuntungan dari struktur jaringan adalah:

 Perusahaan dapat beroperasi dengan sedikit karyawan tetap dan tidak perlu mengenal
sistem internal yang kompleks
 Mengurangi biaya overhead dan meningkatkan efisiensi operasional
 Izin operasi dapat melintasi jarak yang jauh

Potensi kerugian dari struktur jaringan:

 Kontrol dan koordinasi masalah mungkin timbul dari kompleksitas jaringan.


 Potensi kehilangan kontrol atas kegiatan outsourcing.
 Potensi kurangnya loyalitas di kalangan kontraktor yang jarang digunakan.
 Jika terlalu agresif dibidang outsourcing bisa berbahaya.

1. C.    Aspek-Aspek Penting Menentukan Efektivitas Struktur

Terdapat enam elemen kunci yang perlu diperhatikan oleh para manajer ketika hendak
mendesain struktur, antara lain:

1. Spesialisasi Kerja

Pembagian kerja pada akhir abad kedua puluh dan menyimpulkan bahwa pembagian kerja
menyebabkan meningkatnya produktivitas karyawan.

Sekarang ini kita menggunakanistilah spesialisasi kerja,untuk melukiskan sejauh mana tugas-
tugas di organisasi dibagi-bagi menjadi sebuah pekerjaan sendiri.Inti dari pekerjaan
spesialisasi adalah bahwa keseluruhan pekerjaan tidak dikerjakan oleh satu orang tapi
dipecah menjadi beberapa langkah dan setiap langkah diselesaikan oleh orang yang
berbeda.Karyawan individual dispesialisasikan untuk menggunakan sebagian aktifitas
bukannya keseluruhan aktivitas pekerjaan.

Kebanyakan menejer zaman sekarang mengganggap spesialisasi kerja sebagai mekanisme


pengorganisasian yang penting, tetapi bukan sebagai sumber produktifitas penghematan yang
ditimbulkannya dalam beberapa jenis pekerjaan tertentu, tetapi mereka juga menyadari
masalah yang ditimbulkan jika spesialisasi itu dilaksanakan terlampau ekstrem.

1. Departementalisasi

Setelah sejumlah pekerjaan dibagi-bagi melalaui spesialisasi kerja, pekerjaan-pekerjaan itu


perlu dikelompokkan lagi menjadi satu kelompok yang disebut departemantalisasi. Setiap
organisasi akan memiliki cara khasnya sendiri dalam mengklasifikasi dan mengelompokkan
berbagai kegiatan kerja.

Lima bentuk umum Departementalisasi, yaitu:

1. Departementalisasi Fungsional

Merupakan mengelompokkan sejumlah pekerjaan berdasarkan fungsi yang dilaksanakan.

1. Departementalisasi Produk

Merupakan mengelompokkan pekerjaan berdasarkan lini produk

1. Departementalisasi Geografis

Merupakan mengelompokkan pekerjaan berdasar kewilayahan atau goegrafi

1. Departementalisasi Proses

Merupakan mengelompokkan pekerjaan berdasarkan arus produk atau pelanggan

1. Departementalisasi Pelanggan

Merupakan mengelompokkan pekerjaan berdasarkan pelanggan

1. Rantai Komando

Merupakan garis wewenang yang tidak terputus yang membentang dari tingkatan atas
organisasi hingga tingkatan paling bawah dan menjelaskan siapa melapor kepada
siapa.Wewenang merupakan hak yang melekat pada posisi menejerial tertentu yang memberi
tahu orang apa yang harus dilakukan dan mengharapkan orang itu melakukannya.

Tanggung jawab merupakan kewajiban untuk melaksanakan tugas apa saja yang dibebankan.

Kesatuan Komando merupakan prinsip menejemen yang menyatakan bahwa tiap-tiap orang
harus melapor kesatu menejer saja.

1. Rentang Kendali

Merupakan jumlah karyawan yang dapat dikelola oleh seorang menejer secara efisian dan
efektif.Pandangan kontemporer mengenai rentang kendali mengakui bahwa ada banyak
faktor yang mempengaruhi jumlah karyawan yang memadai yang dapat dikelola seorang
menejer secara efisien dan efektif.Faktor itu meliputi keahlian dan kemampuan menejer serta
karyawan dan juga sifat pekerjaan yang sedang dikerjakan.

Contohnya, makin banyak latihan dan pengalaman yang dimiliki karyawan, makin sedikit
pengawasan langsung yang mereka perlukan.Oleh karena itu, para menejer dengan karyawan
yang terlatih dan pengalaman baik dapat berfungsi cukup baik pada rentang yang lebih luas.
Variabel kontingensi lainnya yang akan menentukan rentang yang memadai mencakup
kasamaan tugas-tugas karyawan, kerumitan tugas itu, jarak fisik dengan bawahan, seberapa
besar , prosedur standarisasi yang diterapkan, kecanggihan sistem informasi, informasi
organisasi, kekuatan budaya organisasi, dan gaya yang disukai oleh menejer.

1. Sentralisasi dan Desentralisasi

Sentralisasi adalah tingkat dimana pengambilan keputusan terkonsentrasi pada satu titik
organisasi.

Desentralisasi merupakan tingkat dimana karyawan tingkatan bawah memberikan masukan


atau benar-benar mengambil keputusan.

Ketika organisasi menjadi fleksibel dan responsif ada kecenderungan yang khas kearah
desentralisasi pengambilan keputusan. Terutama diperusahaan-perusahaan besar, para
menejer tingkatan bawah itu lebih dekat dengan tindsakan dan lazimnya mempunyai lebih
banyak pengetahuan yang rinci mengenai permasalahan dan cara terbaik untuk
memecahkannya dibandingkan para menejer puncak.

1. Formalisasi

Merupakan tingkat dimana pekerjaan dalam organisasi itu dan sejauh mana perilaku
karyawan dibimbing oleh peraturan dan prosedur.

Derajat formalisasi dapat sangat berbeda-beda antar organisasi dan bahkan didalam
organisasi. Misalnya diorganisasi yang menerbitkan koran, para wartawan sering mempunyai
banyak keleluasaan atas pekerjaan mereka. Mestikup bisa memilih topik berita mencari berita
sendiri, melakukan riset berita menurut cara yang mereka kehendaki, dan menuliskannya,
lazimnya dengan pedoman yang minimal. Sebaliknya pegawai tata letak dan tukang set yang
menata halaman koran tidak memiliki kebebasan semacam itu. Mereka mempunyai kendala
baik waktu maupun ruang yang menstandarisasikan cara mereka menyelesaikan tugasnya.

1. D.    Desain Oganisasi Mekanistik dan Organik

Model organik dari desain organisasi berada dalam posisi yang bertentangan dengan model
mekanistik berkaitan dengan perbedaan karakteristik organisasi dan praktik.Perbedaan yang
sangat nyata antara dua model adalah konsekuensi dari perbedaan kriteria efektivitas yang
masing-masing berupaya mencapai maksimalisasi.Sementara model mekanistik
memaksimalkan efisiensi dan produksi model organik memaksimalkan kepuasan, fleksibilitas
dan pengembangan.
Organisasi organik fleksibel terhadap perubahan tuntutan lingkungan karena desain
organisasi organik mendorong pemanfaatan yang lebih besar dari potensi manusia.Manajer
didorong memakai praktik yang memacu seluruh motivasi manusia melakukan desain
pekerjaan yang menekankan pada pertumbuhan pribadi dan tanggung jawab. Pengambilan
keputusan, pengendalian, dan proses penetapan sasaran desentralisasi dan disebarkan pada
semua tingkat organisasi. Komunikasi mengalir ke seluruh organisasi, tidak begitu saja turun
menurun garus komando.

Sedangkan, oranisasi mekanistik merupakan desain organisasi menekankan pada kepentingan


pencapaian produksi yang tinggi dan efisien melalui penggunaan aturan dan prosedur yang
ekstensif, sentralisasi wewenang, dan spesialisasi tenaga kerja yang tinggi.

Tabel perbedaan organisasi mekanistik dan organisasi organik

Proses Struktur Mekanistik Struktur Organik


Memiliki rasa percaya dan
Tidak ada rasa percaya dan
keyakinan antara atasan dan
keyakinan. Bawahan tidak merasa
bawahan dalam semua hal.
bebas mendiskusikanmasalah
Kepemimpinan Bawahan merasa bebas
pekerjaan dengan atasan yang
mendiskusikan dengan atasan
sebaliknya manarik ide dan pendapat
yang sebaliknya menarik ide dan
mereka.
pendapat mereka.
Langkah hanya fisik, keamanan, dan
Langkah penuh dengan motivasi
motif ekonomi melalui penggunaan
melalui penggunaan partisipasi.
Motivasi sanksi dan ancaman. Sikap tidak
Sikap lebih mendukung pada
mendukung pada organisasi terjadi
organisasi dan tujuan.
diantara karyawan.
Informasi mengalir ke bawah dan Informasi mengalir bebas ke
cenderung terdistorsi tidak akurat, seluruh organisasi, atas, bawah
Komunikasi dan dipandang mencurigakan oleh dan ke samping. Informasi akurat
bawahan. dan tidak distorsi.
Tertutup dan terbatas. Bawahan Terbuka dan ektensif. Baik atasan
hanya memberi efek yang kecil pada dan bawahan dapat
Interaksi tujuan departemen, metode dan mempengaruhi tujuan, metode
aktivitas. dan aktivitas.
Relatif desentralisasi. Terjadi
Relatif sentralisasi. Terjadi hanya
Keputusan pada semua tingkat melalui
pada posisi puncak organisasi.
proses kelompok.
Dilokasikan pada organisasi puncak, Mendorong partisipasi dalam
Penetapan Tujuan tidak mendorong partisipasi menetapkan sasaran yang tinggi
kelompok. dan realistik.
Sentralisasi. Penekanan pada bentuk Tersebar di organisasi. Penekanan
Pengendalian menyalahkan atas terjadinya pengendalian sendiri dan
kesalahan. pemecahan masalah.

Tujuan Kinerja Rendah dan secara pasif dicari Tinggi dan aktif dicari atasan,
yang memahami kebutuhan
manajer, yang tidak menunjukkan
komitmen penuh untuk
komitmen atas pengembangan SDM
mengembangkan malalui
organisasi.
pelatihan SDM organisasi.

BAB III
PENUTUP

1. A.    Kesimpulan

Struktur Organisasi merupakan kerangka kerja formal organisasi yang dengan kerangka kerja
tersebut tugas-tugas pekerjaan dibagi-bagi,dikelompokkan,dan dikoordinasikan.Ketika para
manajer menyusun atau mengubah struktur organisasi,mereka terlibat dalam desain
organisasi,proses yang melibatkan keputusan-keputusan mengenai keenam unsur penting
yaitu spesialisasi kerja,departementalisasi,rantai komando, rentang kendali, sentralisasi dan
desentralisasi, dan formalisasi.

Desain organisasi telah menjadi inti kerja manajerial karena usaha-uasaha sebelumnya untuk
mengembangkan teori manajemen.Cara manajemen mendesain organisasi harus mengingat
dimensi struktur organisasi ini.Bagaiamana kombinasinya mempunyai dampak langsung atas
efektivitas individual, kelompok dan organisasi itu sendiri. Manajer harus
mempertimbangkan sejumlah faktor ketika mendesain organisasi, diantaranya satu yang
sangat penting adalah teknologi, sifat kerja itu sendiri, karakteristik orang yang melakukan
kerja, tuntutan lingkungan organisasi, keperluan untuk menerima dan memproses informasi
dari lingkungan tersebut, dan keseluruhan strategi yang dipilih organisasi untuk berhubungan
dengan lingkungan.

Untuk memehami hal yang dirasakan kompleks, harus menjelaskan mengenai dua model
umum desain umum organisasi yakni model mekanistik dan organik.

Anda mungkin juga menyukai