TUGAS AKHIR
ABNER TARIGAN
162401056
TUGAS AKHIR
ABNER TARIGAN
162401056
ABSTRAK
Pemeriksaan kadar logam Besi (Fe) pada Instalasi Pengolahan Air limbah (IPAL)
Domestik Outlet Cemara Medan dengan menggunakan metode spektrofotometer.
Berdasarkan hasil pemeriksaan berturut-turut diperoleh kadar besi. Kadar besi (Fe)
yang diperoleh berasal dari sampel Air Limbah Domestik Outlet. Sampel diambil
dari stasiun pembuangan akhir yang diambil pada pengolahan air limbah domestik.
Diperoleh kadar besi untuk analisa kadar Besi (Fe) pada tanggal 21 januari 2019
yaitu 0,025 mg/L, kadar Besi yang diperoleh pada tanggal 28 Januari 2019 yaitu
0,025 mg/L, dan kadar Besi yang diperoleh pada tanggal 04 januari 2019 yaitu 0,024.
Hal ini menunjukkan bahwa Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) PDAM
Cemara Medan telah memenuhi standar yang telah ditentukkan dalam Peraturan
Pemerintah No 82 Tahun 2001.
ABSTRACT
Puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala rahmat dan hidayahnya yang telah diberikan kepada penulis,sehinga penulis
dapat menyelesaikan tuga akhir ini tepat pada waktunya. Tugas Akhir ini disusun
sebagai persyaratan untuk meyelesaikan pendidikan Program studi D-III Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,Universitas Sumatera Utara
dengan judul “ Penentuan Kadar Logam Besi (Fe) Pada Air Limbah Domestik
Outlet Dengan Metode Spektrofotometri di Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
PDAM Tirtanadi Cemara Medan.”
Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis banyak menemukan kendala.
Namun berkat bantuan,bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, akhirnya
penulis dapat mengatasi berbagai kendala tersebut dengan baik. Atas
bantuan,bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak maka pada keempatan ini
dengan segala ketulusan dan kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Kedua orang tua Ayahanda O.Tarigan dan Ibunda G. Br Peranginangin serta
seluruh keluarga yang telah memberikan bantuan moril maupun materil serta
doa restu demi kesuksesan penulis.
2. Bapak Kerista Sebayang, MS selaku Dekan FMIPA USU.
3. Ibu Dr. Cut Fatimah Zahra, S.Si., M.Si selaku Ketua Departemen Kimia
FMIPA USU yang telah memberikan bimbingan kepada penulis.
4. Bapak Dr. Minto Supeno,MS selaku Ketua Program Studi D-III Kimia
FMIPA USU yang telah memberikan bimbingan kepada penulis.
5. Ibu Dr. Rumondang Bulan, MS selaku Dosen Pembimbing yang telah dengan
tulus memberikan bimbingan kepada penulis dan bersedia meluangkan
waktu, tenaga dan pikiran dalam membantu penulisan tugas akhir ini.
6. Seluruh Karyawan dan Staff PDAM Tirtanadi Cemara Medan yang telah
banyak memberikan ilmu dan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan
karya ilmiah ini.
7. Kepada Saudara-saudara terkasih Yanpaulus Tarigan, dan Lelielista br
Tarigan yang selalu memberi semangat dalam mengerjakan Tugas Akhir ini.
8. Kepada sahabat-sahabat terkasih Isna Rianti, Dhita Maranthia, rahmi
Tambunan, Desriana Magdalena Silitonga, Crismonelita Ginting, Basa
Talenta, Eka Anjari, Dippos Purba, Eddy Lagrado, Robby Apramana, Ikhsan
Agus yang selalu setia menemani serta membantu dalam mengerjakan Tugas
Akhir ini.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
dari para pembaca untuk kesempurnaan Tugas Akhir ini. segala bentuk masukan
yang diberikan akan penulis terima dengan senang hati dan penulis mengucapkan
terima kasih. Harapan penulis, semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca umumnya dan bagi penulis khususnya.
Medan, Juli 2019
Penulis
Halaman
PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR i
PERNYATAAN ii
ABSTRAK iii
ABSTRACT iv
PENGHARGAAN v
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR SINGKATAN x
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 11
1.2 Permasalahan 12
1.3 Tujuan 12
1.4 Manfaat 12
BAB 5 KESIMPULAN 35
5.1 Kesimpulan 35
5.2 Saran 35
DAFTAR PUSTAKA 36
LAMPIRAN 37
PENDAHULUAN
Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk
kehidupan yang di ketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain dalam
sistem tata surya dan menutupi hampir 71% permukaan bumi. Wujud bisa berupa
cairan es(padatan), uap/gas. Dengan kata lain karena air, bumi menjadi satu-satunya
planet dalam tata surya yang memiliki kehidupan. (Kodoatie, 2010)
Molekul air terdiri dari ikatan 2 molekul hidrogen dan 1 molekul oksigen dan
membentuk senyawa dengan rumus molekul H2O. Air yang murni tidak berwarna ,
tidak berasa ,dan tidak berbau. Di dalam analisa air komponen-komponen yang ada
biasanya dipisah-pisahkan ke dalam kelompok fisika, kimia, dan biologi (Budiyono,
2013).
1.2 Permasalahan
- Berapakah kadar besi (Fe) pada Air Limbah Domestik Outlet di PDAM
Tirtanadi IPAL Cemara Medan
- Apakah kadar Besi (Fe) yang terdapat dalam air limbah rumah tangga di
PDAM Tirtanadi IPAL Cemara telah memenuhi persyaratan dan standar
yang ditetapkan menurut peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 82
Tahun 2001.
1.3 Tujuan
- Untuk menentukan kadar besi ( Fe ) pada Air Limbah Domestik Outlet di
PDAM Tirtanadi IPAL Cemara.
- Untuk mengetahui apakah kadar (Fe) yang terdapat dalam air limbah
rumah tangga di PDAM Tirtanadi IPAL Cemara telah memenuhi
persyaratan dan standar yang ditetapkan menurut peraturan Menteri
Lingkungan Hidup No. 82 Tahun 2001.
1.4 Manfaat
- Dapat mengetahui kadar besi ( Fe ) pada Air Limbah Domestik Outlet di
PDAM Tirtanadi IPAL Cemara.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Air
Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk
kehidpan yang diketahui sampai saat ini di bumi. Manusia dan semua makhluk hidup
lainnya butuh air. Air merupakan material yang membuat kehidupan yang terjadi di
bumi. Untuk tanaman kebutuhan air juga mutlak. Pada kondisi tidak ada air terutama
kemarau tanaman akan segera mati. Air merupakan zat yang paling esensial
dibutuhkan oleh makhluk hidup. Juga dapat dikatakan bahwa air merupakan karunia
Tuhan Yang Maha Esa. Untuk tanaman kebutuhan air juga mutlak. Pada kondisi
tidak ada air terutama kemarau tanaman akan segera mati (Kondoatie, 2010 ).
Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat hidup orang
banyak, bahkan oleh semua makhluk hidup. Oleh karena itu, sumber daya air harus
dilindungi agar tetap dimanfaatkan dengan baik oleh manusia serata makhluk hidup
yang lain. Pemanfaatan air untuk berbagai kepentingan harus dilakukan secara
bijaksana, dengan memperhitungkan kepentingan generasi sekarng maupun generasi
yang akan datang ( Effendi, 2003 )
Air merupakan zat yang paling penting dalam kehidupan setelah udara.
Sekitar tiga per empat bagian sari tubuh kita tediri dari air dan tidak seorangpun
dapat bertahan hidup lebih dari 4-5 hari tanpa minum air. Selain itu, air juga
digunakan untuk memasak, mencuci, mandi, dan membersihkan kotoran yang ada di
sekitar rumah. Air juga digunakan untuk keperluan industri, pertanian, pemadam
kebakaran, tempat rekreasi transportasi, dan lain-lain. Penyakit-penyakit yang
menyerang manusia dapat juga ditularkan dan disebarkan melalui air. Kondisi
tersebut tentunya dapat menimbulkan wabah penyakit dimana-mana.
Air tidak pernah murni kecuali dalam brntuk uap. Air selalu mengandung
kotoran baik dari alam maupun yang berasal dari limbah. Apabila air mengandung
ammonia, nitrit atau nitrat, maka air tersebut kemungkinan telah tercemar oleh air
kegunaan air seperti yang di atas dapat dilakukan apabila kriteria fisika, kimia, dan
biologi dapat diterima ( Machdar, I, 2018 ).
a. Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan untuk air minum secara
langsung, tanpa pengolahan terlebih dahulu.
b. Golongan B, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air baku air minum .
c. Golongan C, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan
dan peternakan.
Air di dalam tubuh manusia, berkisar antara 50-70% dari seluruh berat badan.
Air terdapat diseluruh badan, ditulang terdapat air sebanyak 22% berat tulang,
didarah dan diginjal sebanyak 83%. Pentingnya air bagi kesehatan dapat dilihat
jumlah air yang ada di dalam organ, seperti 80% dari darah terdiri atas air, 25% dari
tulang, 75 % dari urat saraf 80% dari ginjal, 70% dari hati, dan 75 % dari otot adalah
air..Kehilangan air untuk 15% dari berat badan dapat mengakibatkan kematian.
Karena orang dewasa perlu minum minimum 1,5-2 liter sehari (Soemirat, 2007).
a. Pada kisaran suhu yang sesuai kehidupan, yakni 0ºC (32º F) – 100ºC, air
berwujud cair.Suhu 0ºC merupakan titik beku (freezing point) dan pada
suhu 100ºC merupakan titik didih (boiling point) air. Tanpa sifat tersebut,
air yang terdapat di dalam jaringan tubuh makhluk hidup maupun air yang
terdapat di laut, sungai , danau, dan badan air yang lain akan berada dalam
bentuk gas atau padatan , sehingga tidak akan mungkin terdapat kehidupan
muka bumi ini, karena sekitar 60%-90% bagian sel makhluk hidup adalah
air (Pecl, 1990).
b. Perubahan suhu air berlangsung lambat sehingga air memiliki sifat sebagai
penyimpan panas yang sangat baik. Sifat ini memungkinkan air tidak
menjadi panas ataupun dingin dalam seketika. Perubahan suhu air yang
lambat mencegah terjadinya stress pada makhluk hidup karena adanya
perubahan suhu yang mendadak dan memelihara suhu bumi agar sesuai bagi
makhluk hidup. Sifat ini juga menyebabkan air sangat baik digunakan
sebagai pendingin mesin.
c. Air memerlukan panas yang tinggi dalam proses penguapan. Penguapan
(evaporasi) adalah proses perubahan air menjadi uap air. Proses ini
memerlukan energi panas dalam jumlah yang besar. Sebaliknya, proses
perubahan uap air menjadi cairan (kondensasi) melepaskan energy panas
yang besar. Pelepasan energy ini merupakan salah satu penyebab mengapa
kita merasa sejuk pada saaat berkeringat. Sifat ini juga merupakan salah satu
faktor utama yang menyebabkan terjadinya penyebaran panas secara baik di
bumi.
1. Air laut
Kadar garam pada air laut sangat bervariasi dari setiap tempat. Misalnya
hitam mempunyai kadar garam sangat tinggi dibandingkan dengan kadar garam pada
Samudra Pasifik. Air laut mendapat pencemaran dari 3 tempat yaitu dari darat, udara
dan laut. Dari darat hamper 90% bahan pencemar berasal dari darat, melalui sungai,
air rembesan yang belum tersaring dengan baik, melalui pipa WC. Dari udara; bahan
pencemar dibuang dari pesawat terbang. Dari laut; bahan pencemar dibuang dari
kapal laut dan perahu nelayan.
Air hujan setelah dianalisis maka diperoleh hasil sebagai berikut (data dikutip
dari buku “Penyediaan Air Bersih Bagi Masyarakat” oleh Sugiharto, M.Sc,SPPH
Tanjung karang,1993 yang berupa kutipan dari New York State Departement of
Public Health);
11. pH 6,8
3. Air Tanah
Air tanah disebut pula air tawar oleh karena tidak terasa asin. Berdasarkan
lokasi air maka air tanah dapat dibagi dalam 2(dua) bagian yaitu:
Infections Agents
Bahan-bahan yang paling sering menyebabkan gngguan kesehatan manusia
adalah mikrooranisme patogen. Penyakit-penyakit bawaan air umumnya
disebabkan pencemaran air yang berasal dari kategori ini. Sumber utama
mikroorganisme patogen berasal dari excreta manusia dan hewan yang
tidak dikelola dengan baik.
Zat-zat pengikat oksigen
Jumlah oksigen trlarut (Dissolved Oxygen) dalam air merupakan
indicator yang baik untuk menentukan kualitas air dan kehidupan di
dalam air. Air dengan kandungan oksigen diatah 6ppm dapat
mendukung kehidupan ikan dan kehidupan air lainnya.
Sendimen
Sendimen meliputi tanah dan pasir yang umumnya masuk ke badan iar
akibat erosi atau banjir. Sendimen dapat mengakibatkan pendangkalan
badan air (misalnya sungai). Selain itu keberadaan sendimen dalam air
dapat meningkatkan kekeruhan di dalam air.
Nutrisi/ unsur hara
Nutrisi/ unsur hara, khususnya Nitrat dan Posfat dapat mengakibatkan
peningkatan produktivitas primer perairan.
a. Menurut Sugiharto (1987), limbah cair atau wastewater adalah kotoran dari
manusia, rumah tangga, dan berasal dari industri, atau air permukaan serta
buangan lainnya. Dengan demikian air buangan ini merupakan hal yang
bersifat kotoran umum.
b. Menurut Azwar (1990), limbah cair adalah air yang tidak bersih dan
mengandung berbagai zat yang membahayakan kehidupan manusia atau
Limbah adalah buangan yang dihasilkan oleh suatu proses produksi baik
industri maupun domestik ( rumah tangga ). Berbagai jenis limbah dihasilkan dari
pemukiman masyarakat. Limbah padat labih dikenal dengan sampah, yang tidak
dikehendaki kehadiranya karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bila ditinjau dari
segi kimiawi, limbah terdiri dari senyawa organik dan senyawa anorganik. Kehadiran
limbah di lingkungan berdampak negatif pada konsentrasi dan jumlah tertentu,
terutama bagi kesehatan manusia. Tingkat bahaya yang ditimbulkan oleh limbah
tergantung pada jenis dan karakteristik limbah. Berdasarkan sumbernya limbah
dibagi menjadi 2 kelompok besar, yakni limbah domestik dan limbah non domestik
Pada awalnya tujuan dari pengolahan air limbah adalah untuk menghilangkan
bahan-bahan tersuspensi dan terapung, pengolahan bahan organik biodegradable
serta mengurangi organisme patogen. Namun sejalan dengan perkembanganya,
tujuan pengolahan air limbah sekarang juga terkait dengan aspek estetika dan
lingkungan. Pengolahan air limbah dapat dilakukan secara almiah maupun dengan
bantuan peralatan(Mulia, 2005).
Air limbah dapat dibagi menjadi 2 yaitu limbah cair kakus yang disebut black
water dan limbah cair dari mandi-cuci yang disebut grey water. Black water oleh
sebagian penduduk dibuang melalui septic tank, namun sebagian dibuang langsung
ke sungai, sedangkan grey water hampir seluruhnya dibuang ke sungai-sungai
melalui saluran(Mara, 2004).
d. Limbah pertambangan
Limbah pertambangan berasal dari daerah pertambangan. Jenis limbah
yang dihasilkan terutama berupa material tambang, seperti logam dan
batuan.
e. Limbah parawisata
Kegiatan parawisata menimbulkan limbah yang berasal dari saran
transportasi yang membuang limbahnya ke udara, sampah yang
menumpuk tambah adanya tumpukan minyak serta oli yang dibuang oleh
kapal atau perahu .
f. Limbah medis
Limbah yang berasal dari dunia kesehatan atau limbah madis mirip dengan
sampah domestik pada umumnya. Obat-obatan dan beberapa zat kimia
adalah beberapa contoh limbah medis(Zulkifli, A, 2017).
1. Inlet
Merupakan bak pengumpul utama air limbah yang masauk secara gravitasi
melalui Trunk Sewer RCP Dia 1200 mm dari pumping station di Jalan
Perumahan Cemara Asri dengan debit maksimum 2.945 m 3/hari.
2. Screw Pumps
Berfungsi untuk memompakan air limbah dari Inlet pada elevasi +8,87
sampai pada ketinggian +16,59 yang cukup untuk dapat mengalirkan air
limbah secara gravitasi ke unit instalasi pengolahan air limbah selanjutnya.
Pompa yang digunakan adalah jenis Ardrimedia Screw. Tipe pompa ini
merupakan jenis yang tepat digunakan untuk mengangkat air terutama bila air
limbah mengandung partikel atau benda yang keras dan besar. Pada kondisi
saat ini (tahap 1) dibutuhkan 2 (dua) unit pompa dengan kapasitas masing-
masing 1.310m3/jam, 1 (satu) pompa untuk kondisi normal dan 1 (satu) unit
Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak terpisah dari benda-benda yang bersifat
logam.Benda ini kita gunakan sebagai alat perlengkapan rumah tangga seperti
sendok, garpu, pisau dan lain-lain, sampai pada tingkat perhiasan mewah yang tidak
dapat dimiliki oleh semua orang seperti emas, perak dan lain-lain.Secara gamblang,
dalam konotasi keseharian kita beranggapan bahwa logam diidentikkan dengan
besipadat, keras, berat dan sulit dibentuk (Palar, 2008).
Logam berat jika sudah terserap kedalam tubuh maka tidak dapat dihancurkan
tetapi akan tetap tinggal didalamnya hingga nantinya dibuang melalui proses
ekskresi. Hal serupa juga terjadi apabila suatu lingkungan terutama perairan telah
terkontaminasi logam berat maka proses pembersihannya akan sulit sekali dilakukan.
Kontaminasi logam berat ini dapat berasal dari faktor alam seperti kegiatan gunung
berapi dan kebakaran hutan atau faktor manusia seperti pembakaran minyak bumi,
pertambangan, peleburan, proses industri, kegiatan pertanian, peternakan dan
kehutanan, serta limbah buangan termasuk sampah rumah tangga. (Putra, J.A, 2006)
Besi dengan nomor atom 26 dan massa atom 55,85, dalam SPU terletak pada
periode 4 golongan VIII B. Besi melebur pada suhu 1535ºC,titik didihnya
3000ºC,dan mempunyai densitas 7,87 g/cm3. Besi yang murni adalah logam
berwarna putih perak yang kukuh dan liat (Vogel 1994).
Keberadaan besi pada kerak bumi menempati posisi keempat terbesar. Besi
ditemukan dalam bentuk kation ferro (Fe 2+) dan ferri (Fe3+). Pada perairan alami
dengan pH sekitar 7 dan kadar oksigen terlarut yang cukup, ion ferro yang bersifat
mudah larut dioksidasi menjadi ion ferri. Pada oksidasi ini terjadi pelepasan elektron.
Sebaliknya, pada reduksi ferri menjadi ferro terjadi penangkapan elektron. Proses
Pada pH sekitar 7,5 – 7,7 ion ferri mengalami oksidasi dan berikatan dengan
hidroksida membentuk Fe(OH)3 yang bersifat tidak larut dan mengendap (presipitasi)
di dasar perairan, membentuk warna kemerahan pada substrat dasar. Pada perairan
alami, besi berikatan dengan anion membentuk senyawa FeCl 2, Fe(HCO3), dan
Fe(SO4). Pada perairan yang diperuntukkan bagi keperluan domestik, pengendapan
ion ferri dapat mengakibatkan warna kemerahan pada porselin, bak mandi, pipa air,
dan pakaian. Kelarutan besi meningkat dengan menurunnya pH.
Besi termasuk unsur esensial bagi makhluk hidup. Pada tumbuhan termasuk algae,
besi berperan sebagai penyusun sitokrom dan klorofil. Kadar besi yang berlebihan
selain dapat mengakibatkan timbulnya warna merah juga mengakibatkan karat pada
peralatan yang terbuat dari logam. Pada tumbuhan, besi berperan dalam sistem enzim
dan transfer elektron pada proses fotosintesis. Besi banyak digunakan dalam kegiatan
pertambangan, industri kimia, bahan celupan, tekstil, penyulingan, minyak, dan
sebagainya (Effendi, 2003).
2.6 Spektrofotometer
Spektrofotometer adalah alat yang terdiri dari spektrofotometer dan
fotometer. Spektrofotometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang
gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang
ditransmisikan atau yang diabsorbansi. Jadi spektrofotometer digunakan untuk
mengukur energi secara relatif jika energi tersebut ditranmisikan, direfleksikan, atau
diemisikan sebagai fungsi dari panjang gelombang. Kelebihan spektrofotometer
dibandingkan fotometer adalah panjang gelombang dari sinar putih dapat lebih
terseleksi dan diperoleh seperti prisma, grating atau pun celah optis (Khopkar,2003).
Berdasarkan sistem optiknya spektrofotometer dapat digolongkan dalam tiga
macam yaitu :
1. Sistem optik radiasi berkas tunggal (single beam)
2. Sistem optik radiasi berkas ganda (double beam)
3. Sistem optik radiasi berkas terpisah (spilitter beam)
Pada umumnya spektrofotometer UV-Vis berupa susunan peralatan optik
yang terkonstruksi sebagai berikut :
- Light Source
- Monochromator
- Sample Compariment
- Detector
- Amplifier
- Display
Setiap bagian peralatan optik dari spektrofotometer UV-Vis memegang
fungsi peranan tersendiri yang saling terkait fungsi dan peranannya. Setiap fungsi
dan peranan setiap bagian dituntut ketelitian dan ketepatan optimal. Sehingga
diperoleh hasil pengukuran yang tinggi tingkat ketelitian dan ketepatannya.
b. Monokromator
Monokromator berfungsi untuk mendapatkan radiasi monokromatis dari
sumber radiasi yang memancarkan radiasi polikromatis. Monokromator pada
spektrofotometer UV-Vis biasanya terdiri dari susunan : celah (slit) masuk-filter
prisma-kisi(grating)-celah keluar.
c. Sample compratment
Harus diusahakan dalam keadaan bersih dan tertutup rapat untuk
spektrofotometer UV-Vis dengan detektor tabung penggandaan foton. Kuvet atau sel
merupakan wadah sampel yang akan dianalisis, ditinjau dari bahan yang dipakai
membuat kuvet, ada dua macam yaitu : kuvet dari leburan silika (kuarsa) yang dapat
dipakai untuk analisis kualitatif dan kuantitatif pada daerah pengukuran 190 – 1100
nm dan kuvet dari bahan gelas dipakai pada daerah pengukuran (380 – 1100 nm)
karena bahan dari gelas mengabsorpsi radiasi UV.
d. Detektor
Detektor merupakan salah satu bagian spektrofotometer UV-Vis yang
penting. Fungsi detektor didalam spektrofotometer adalah mengubah sinyal radiasi
yang diterima menjadi sinyal elektronik.
3.1 Alat
Nama alat Ukuran
-Botol sampel plastik/glass
-Spektrofotometer DR 3900
-Kuvet 10 ml
-Gelas beaker 50 ml
-Gelas ukur 25 ml
-Labu ukur 100 ml
-Pipet volume 5 ml
-Pipet tetes
-Stopper
-Botol aquadest
3.2 Bahan
Nama bahan
-Ferrover Iron Reagen Powder Pilows
-Asam Nitrat
-Natrium Hidroksida 5N
-Larutan Standar Iron Voluette 50 Mg/L
-Ammonium Hidroksida
-Larutan standar besi 100 Mg/L
-Asam klorida (HCl)
-Rover Rust Remover
-Sampel air
-Aquadest
-Kertas saring
4.1 Data
Dari hasil pemeriksaan kadar besi ( Fe ) pada air limbah domestik outlet di
PDAM Tirtanadi IPAL Cemara Medan dengan metode spektrofotometer DR 3900
pada panjang gelombang 665 nm didapatkan hasil sebagai berikut :
Tabel 4.1 Data Hasil Pemeriksaan Kadar Besi (Fe) pada Air Limbah Domestik
Outlet PDAM IPAL Cemara Medan
Hasil pembacaan ( mg/L ) Hasil
Rata-
No Tanggal Sampel Parameter 1 2 3 4 5
rata
4.2 Pembahasan
Berdasarkan data percobaan penentuan kadar logam Besi (Fe) pada Air Limbah
Domestik Outlet di Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) PDAM TIRTANADI
Cemara Medan diperoleh hasil yaitu pada tanggal 21 Januari 2019 yaitu 0,025, pada
tanggal 28 Januari 2019 yaitu 0,025, dan pada tanggal 04 Februari 2019 yaitu 0,024.
Dari data yang telah di peroleh kadar logam Besi (Fe) setiap minggunya tetap stabil
dan tidak memiiki perbedaan yang cukup signifikan.
Sehingga dari data analisa kadar logam Besi (Fe) pada Air Limbah Domestik
Outlet pada Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) PDAM Tirtanadi Cemara
Medan telah memenuhi persyaratan dan standar sesuai dengan Peraturan Pemerintah
No. 82 Tahun 2001.
Besi merupakan logam berat yang dibutuhkan dimana zat ini dibutuhkan
dalam proses untuk menghasilkan oksidasi enzim cytochrome dan pigmen
pernapasan (hemoglobin). Logam ini akan menjadi racun apabila keadaannya
terdapat dalam konsentrasi di atas normal (Hasbi, 2007). Berdasarkan sudut pandang
toksikologi, logam berat ini dapat dibagi menjadi dua jenis. Jenis pertama adalah
logam berat esensial dimana keberadaannya dalam jumlah tertentu sangat dibutuhkan
oleh organisme hidup, namun dalam jumlah yang berlebihan dapat menimbulkan
efek racun, contoh logam berat ini adalah Fe.
Kadar Fe yang berlebihan selain dapat mengakibatkan timbulnya warna merah
juga mengakibatkan karat pada peralatan yang terbuat dari logam. Sekalipun Fe
diperlukan oleh tubuh, tetapi dalam dosis besar dapat merusak dinding usus.
Kematian sering kali disebabkan oleh rusaknya dinding usus ini. Debu Fe juga dapat
diakumulasi di dalam alveoli, dan menyebabkan berkurangnya fungsi paru – paru.
5.1 Kesimpulan
1. Kadar Besi (Fe) pada Air Limbah Domestik Outlet pada tanggal 21 januari
2019 yaitu 0,025 mg/L, pada tanggal 29 januari 2019 yaitu 0,025 mg/L, dan
pada tanggal 04 Februari 2019 yaitu 0,024 mg/L.
2. Kadar logam Besi (Fe) pada Air Limbah Domestik Outlet di Instalasi
Pengolahan Air Limbah (IPAL) PDAM Tirtanadi Cemara Medan telah
memenuhi standar yang ditetapkan oleh Menteri Lingkungan Hidup No. 82
tahun 2001 yaitu sebesar 0,3 mg/L.
5.2 Saran
1. Sebaiknya dilakukan analisis pada air outlet limbah domestik di PDAM Tirtanadi
IPAL Cemara Medan dilakukan secara rutin agar diketahui kadar Besi (Fe)yang
terkandung sehingga layak dibuang ke sungai
2. Sebaiknya sebelum melakukan analisis pada air outlet limbah domestik di PDAM
Tirtanadi IPAL Cemara Medan dilakukan preparasi sampel dan preparasi alat
sehingga hasil yang diperoleh lebih akurat.
Darmono, 1995. Logan Dalam Sistem Biologi Makhluk Hidup. Jakarta: UI-Press
Kodoatie, R. J. dan Sjarief, R. 2010. Tata Ruang Air. Yogyakarta: Penerbit Andi
Mara, D. dan Cairncross, S. 1994. Pemanfaatan Air Limbah dan Ekskreta. Bandung:
ITB
Palar, H, 2008. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. Jakarta: Rineka Cipta
Tebbut, T.H.Y. 1992. Priciples of Water Quality Control. Fourth edition. Oxford:
Pergamon Press
Vogel.1994.KimiaAnalisisKuantitatif Anorganik.EdisiKeempat.Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC