2018
Sitorus, Harry J
Universitas Sumatera Utara
https://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/8888
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
PENGARUH POLY ALUMINIUM CHLORIDA (PAC) TERHADAP PH, SISA KLOR
DAN KEKERUHAN (TURBIDITY) PADA AIR RESERVOIR DI PDAM TIRTANADI
SUNGGAL
TUGAS AKHIR
HARRY J SITORUS
142401020
TUGAS AKHIR
HARRY J SITORUS
142401020
PERNYATAAN
TUGAS AKHIR
Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan
dan ringkasan yang masing – masing disebutkan sumbernya.
HARRY J SITORUS
142401020
Disetujui di
Medan, Juli 2018
Disetujui Oleh
ABSTRAK
Pengaruh Poly Aluminium Chlorida (PAC) terhadap pH, Sisa Klor dan Kekeruhan (Turbidity)
pada PDAM Tirtanadi Sunggal telah dilakukan dalam air reservoir. Pengujian sampel dilakukan
melalui metode jartest yaitu untuk menentukan operasi optimum pada proses pengolahan air dan
air limbah. Hasil pengujian menunjukkan bahwa analisa pH mingguan dalam tiga kali uji adalah
7,7 dan 7 , kadar Sisa Klor mingguan dalam tiga kali uji adalah 0,3 mg/l, 0,35 mg/l, dan 0,35
mg/l dan kadar Kekeruhan (turbidity) mingguan dalam tiga kali uji adalah 1,64 NTU, 0,71 NTU
dan 0,68 NTU.dan analisa pH bulanan dalamtiga kali uji adalah6,9, 6,9, dan 6,9. kadar Sisa Klor
bulanan dalam tiga kali uji adalah 0,3 mg/l, 0,5 mg/l, dan 0,5 mg/l dan kadar Kekeruhan
(turbidity) bulanan dalam tiga kali uji adalah 1,7 NTU, 1,26 NTU dan 0,73 NTU. Dari hasil data
tersebut maka analisa tersebut telah sesuai standar MENKES No.492/PER/IV/2010.
ABSTRACT
The influence of Poly Aluminum Chloride (PAC) on pH, Time Chlorine and Turbidity at PDAM
Tirtanadi Sunggal has been done in reservoir water. The sample test is done through the jartest
method to determine the optimum operation in water and wastewater treatment process. The test
results showed that the weekly pH analysis in the three trials was 7.7 and 7. The weekly chlorine
residual levels in the three trials were 0.3 mg / l, 0.35 mg / l, and 0.35 mg / l and the Weekly
turbidity in three tests is 1.64 NTU, 0.71 NTU and 0.68 NTU. And monthly pH analysis in three
test times is 6.9, 6.9, and 6.9. Monthly Chlorine Time levels in three trials were 0.3 mg / l, 0.5 mg
/ l, and 0.5 mg / l and the monthly turbidity level in the three trials was 1.7 NTU, 1.26 NTU and
0.73 NTU. From the results of the data then the analysis is in accordance with the standard
MENKES No.492 / PER / IV / 2010.
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena rahmat dan karunia
yang dilimpahkan – Nya kepada penulis sehingga mampu menyelesaikan karya ilmiah ini.
Selama penyusunan karya ilmiah ini, penulis telah banyak mendapat bimbingan dan
bantuan dari berbagai pihak, baik berupa material, spiritual, informasi maupun sesi administrasi,
oleh karena itu, sudah selayaknya penulis mengucapkan terima kasih kepada :
• Ibu Dr.Cut Fatimah Zuhra,M.Si selaku Ketua Departemen Kimia Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.
• Bapak Dr. Minto Supeno, MS selaku ketua program Studi D3 Kimia Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.
• Bapak Prof. Dr. Jamaran Kaban, M.Sc selaku Dosen Pembimbing yang telah dengan tulus
memberikan bimbingan kepada penulis dalam membantu penulisan tugas akhir ini.
• Pimpinan, Staf, dan Karyawan PDAM Tirtanadi Sunggal yang telah memberikan tempat
untuk melaksanakan praktik kerja lapangan dan membantu penulis dalam menyelesaikan
tuga akhir ini.
• Teristimewa kedua orang tua tercinta penulis, Ayah tercinta Jonnes dan Ibu tersayang Rame
Sinaga ,serta kedua abang dan adik penulis yang terbaik yaitu Jesayas Sitorus, Alan David
Sitorus dan Ronaldo Sitorus yang telah memberikan doa,motivasi dan pesan-pesan yang
membangkitkan moril dan memberikan materil dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
• Seluruh Dosen dan karyawan Program Studi D3 Kimia Departemen Kimia Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara yang telah mendidik
penulis dalam pengerjaan tugas akhir ini.
• Rekan-rekan mahasiswa IMADIKA FMIPA USU angkatan 2014 khususnya kelas A tercinta
dan tersayang teman-teman seperjuangan saya,tak lupa juga dengan adik-adik angkatan
2015 dan 2016 yang telah memberikan dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan tugas
akhir ini.
• Seluruh teman PKL di PDAM Tirtanadi Sunggal Esrauli Tumanggor, Rio K Tambunan,
Dedy Harianja, Marissa Tampubolon, Nova Tampubolon yang telah member dukungan
kepada penulis.
• Teman-teman Christian B Saragih Dan T Mursa Ardian yang telah memberikan dorongan
kepada penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini.
Harry J Sitorus
Halaman
PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR i
ABSTRAK ii
ABSTRACT iii
PENGHARGAAN iv
DAFTAR ISI vi
DAFTAR TABEL viii
DAFTAR SINGKATAN ix
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Permasalahan 2
1.3 Hipotesis 2
1.4 Tujuan Penelitian 2
1.5 Manfaat Penelitian 3
DAFTAR PUSTAKA 29
BAB I
PENDAHULUAN
• Latar Belakang
Air adalah zat cair yang menjadi komponen utama cairan di dalam tubuh semua mahluk
hidup dengan rumus kimia H 2 O. Contoh-contoh air ada banyak misalnya air hujan, air industri,
air kapur, air Kristal, air laut, air lunak, air mineral, air murni, air permukaan, dan air sadah.
(Dian sari, 2013)
Air merupakan sumberdaya alam yang diperlukan untuk hajat hidup orang banyak,
bahkan oleh semua mahkluk hidup. Oleh karena itu, sumber daya air harus dilindungi agar tetap
dapat dimanfaatkan dengan baik oleh manusia serta mahkluk hidup yang lain. Pemanfaatan air
untuk berbagai kepentingan harus dilakukan secara bijaksana, dengan memperhitungkan
kepentingan generasi sekarang maupun generasi mendatang (Effendi, 2003).
Air yang digunakan harus memenuhi syarat dari segi kualitas maupun kuantitasnya.
Secara kualitas, air harus tersedia pada kondisi yang memenuhi syarat kesehatan. Kualitas air
dapat ditinjau dari segi fisika, kimia, dan biologi. Air yang dapat digunakan untuk keperluan
sehari- hari harus memenuhi standar baku air untuk rumah tangga. (Kusnaedi, 2010)
Masalah utama yang dihadapi oleh sumber daya air meliputi kuantitas air yang sudah
tidak mampu memenuhi kebutuhan yang terus meningkat dan kualitas air untuk keperluan
domestik yang semakin menurun. Kegiatan industri, domestik, dan kegiatan lain berdampak
negatif terhadap sumber daya air, antara lain menyebabkan penurunan kualitas air. Kondisi ini
dapat menimbulkan gangguan, kerusakan, dan bahaya bagi semua mahkluk hidup yang
bergantung pada sumber daya air tersebut (Effendi, 2003).
Air bersih yang umumnya digunakan oleh masyarakat diedarkan oleh Perusahaan Air Minum
Daerah (PDAM) yang biasa digunakan masyarakat sebagai air leding. Kebutuhan air bersih
• Permasalahan
• Apakah pengaruh PAC (Poly Alumunium Clorida) terhadap pH, Klorin, dan turbidy pada air
reservoir di PDAM Tirtanadi Sunggal
• Apakah standar pH, klorin dan turbidy sudah sesuai dengan Permenkes No
492/MENKES/PER/IV/2010.
• Hipotesis
PAC (Poly Aluminium Clorida) memiliki pengaruh terhadap pH, Klorin dan Turbidy pada air
reservoir di PDAM Tirtanadi Sunggal atau PAC tidak memiliki pengaruh terhadap pH, Klorin
dan Turbidy pada air reservoir di PDAM Tirtanadi Sunggal.
• Tujuan Penelitian
• Untuk mengetahui pengaruh PAC (Poly Alumunium Clorida) terhadap pH, Klorin, dan
turbidy pada air reservoir di PDAM Tirtanadi Sunggal.
• Manfaat Penulisan
• Merupakan informasi yang sangat bermanfaat bagi konsumen air PDAM Tirtanadi Sunggal.
• Menambah ilmu pengetahuan kepada penulis dan masyarakat tentang pengaruh PAC
terhadap pH, Klorin, dan turbidy pada air reservoir di PDAM Tirtanadi Sunggal.
• Mengetahui kadar pH, klorin dan turbidy di dalam air terhadap kehidupan.
• Air
Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat hidup orang banyak,
bahkan oleh semua mahluk hidup. Oleh karena itu , sumber daya air harus dilindungi agar tetap
dapat dimanfaatkan dengan baik oleh manusia serta mahluk hidup yang lain. Pemanfaatan air
untuk berbagai kepentingan harus dilakukan secara bijaksana, dengan memperhitungakan
kepentingan generasi sekarang maupun generasi mendatang. aspek penghematan dan pelestarian
sumber daya air harus ditanamkan pada segenap pengguna air.
Masalah utama yang dapat dihadapi oleh sumber daya air saat ini meliputi kuantitas air
yang sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan yang terus meningkat dan kualitas air untuk
kepentingan domestik semakin menurun . kegiatan industri, domestik, dan kegiatan lain yang
berdampak negatif terhadap sumber daya air , antara lain menyebabkan penurunan kualitas air.
Kondisi ini dapat menimbulkan gangguan, kerusakan, dan bahaya bagi semua mahluk hidup
yank bergantung pada sumber daya air. Oleh karena itu, diperlukan pengolahan dan perlindungan
sumber daya air secara seksama.Salah satu langkah pengolahan yng dilakukan adalah
pemantauan dan interpretasi data kualitas air, mencakup kualitas fisika, kimia, dan biologi.
Namun, sebelum melangkah pada tahap pengolaha, diperlukan pemahaman yng baik tentang
terminologi, karakteristik, dan interkoneksi parameter -parameter kualitas air ( Effendi, 2003)
Air adalah senyawa yang penting bagi seluruh bentuk kehidupan saat ini di bumi. Air
menutupi hampir 71% permukaan bumi, air sebagian besar terdapat dilaut dan pada lapisan-
lapisan es dikutub sampai pegunungan. Dalam rumus kimia air dirumuskan dengan H 2 O. air
sering disebut pelarut universal karena air dpat melarutkan banyak zat kimia. Dalam kehidupan
sehari-hari air sangatlah penting kebutuhan air bersih bagi kelangsungan hidup merupakan
kebutuhan utama, terutama air minum. Volume rata-rata kebutuhan air setiap individu per hari
berkisar antara 150-200 liter atau 35-40 galon. Kebutuhan air tersebut bervariasi dan bergantung
pada keadaan iklim, standart berkehidupan, dan kebiasaan masyarakat. Ada juga beberapa
penyakit manusia yang ditularkan dan disebarkan melalui air. Kondisi tersebut tentunya akan
menimbulkan wabah dimana-mana. Maka dari itu air diperuntukkan bagi konsumsi manusia
c. Air Tanah
Terbagi atas 3 jenis yakni :
• Air Tanah Dangkal
Terjadi karena daya proses peresapan air dari permukaan tanah. Lumpur akan tertahan ,
demikian pula dengan sebagian bakteri, sehingga air tanah akan jernih tetapi lebih banyak
mengandung zat kimia (garam - garam yang terlarut) karena melalui lapisan tanah yang
mempunyai unsur- unsur kimia tertentu untuk masing-masing lapisan tanah.air dangkal ini
banyak dimanfaatkan sebagai sumber air minum melalui sumur-sumur.
• Air Tanah Dalam
Terdapat dalam lapisan air yang pertama pengambilan air tanah dalam, tak semudah pada
air tanah dangkal. Dalam hal ini harus digunakan bor dan memasukkan pipa kedalam
sehingga dalam suatu kedalaman (biasanya antara 100-300 m ) akan didapatkan suatu
lapisan air.
• Mata Air
Mata air adalah air tanah yang keluar dengan sendirinya kepermukaan tanah. Mata air yang
berasal dari tanah dalam, hampir tidak terpengaruh oleh musim dan kualitas sama dengan
keadaan air dalam (Sutrisno, 1991).
• Karakteristik Fisik
• Bahan Padat Keseluruhan
Koloid mempengaruhi kualitas air dalam proses koagulasi dan filtrasi. Material laying
yang dapat diukur dengan melakukan penyaringan, sedangkan material terlarut dapat
diatur dengan penguapan.
• Kekeruhan Air yang mengandung material kasat mata dalam larutan disebut keruh.
Kekeruhan dalam air terdiri dari lempung,liat,dan bahan organic dan mikroorganisme.
Kekeruhan terutama disebabkan oleh terjadinya erosi tanah di DAS maupun di
saluran/sungai
• Warna
Air murni tidak berwarna . warna dalam air diakibatkan oleh adanya material- material
yang larut atau koloid dalam suspense atau mineral. Air yang mengalir melewati rawa
atau tanah yang mengandung mineral dimungkinkan untuk mengambil warna material
tersebut. Batas intensitas warna yang dapat diterima adalah 5 mg/lt.
• Bau dan Rasa
Air murni tidak berbau dan tidak berasa, tetapi air minum idealnya tidak berbau boleh
berasa. Rasa dalam air biasanya diakibatkan adanya garam-garam terlarut. Bau dan rasa
yang timbul dalam air karena kehadiran mikroorganisme, bahan mineral, gas terlarut, dan
bahan-bahan organik.
• Karakteristik Kimia
Kandungan bahan kimia yang ada dalam air berpengaruh terhadap kesesuaian penggunaan
air. Secara umum karakteristik kimiawi meliputi Ph, Alkalinitas, dan kesadahan.
• pH
Sebagai pengukur sifat keasaman dan kebasaan air dinyatakan dengan nilai pH, yang
didefenisikan sebagai logaritma dari pulang-baliknya konsentrasi ion hydrogen dalam
moles liter air. pH air murni adalah 7. air dengan pH diatas 7 bersifat asam, dan ph
dibawah 7 bersifat basah. Nilai pH air dapat diukur dengan potensiometeratau dengan
bahan celup petunjuk warna, misalnya methyl orange atau phenolftalein.
• Alkalinitas
Kebanyakan air bersifat alkaline karena garam-garam alkaline sangat umum berada di
tanah. Ketidakmurnian air ini akibat adanya karbonat dan bikarbonat dan kalsium,
sodium, dan magnesium. Alkalinitas dinyatakan dalam mg/lt ekivalen kalsium karbonat.
Keasaman air diakibatkan karena adanya karbondioksida dalam air
• Kesadahan (hardness)
Kesadahan air merupakan hal yang sangat penting dalam penyediaan air bersih. Air
dengan kesadahan tinggi memerlukan sabun lebih banyak sebelum terbentuk busa. Air
sadah mengandung dan sulfat, atau klorida dan nitrat, dari kalsium dan magnesium,
disamping besi dan aluminium.kesadahan air permanenn, akibatnya adanya kalsium dan
magnesium sulfat, klorida, dan nitrat dapat dilinakkan dengan perlakuan khusus.
Kesadahan air dinyatakan dalam mg/lt berat kalsium karbonat (Suripin, 2001)
Menurut Tebbut (1992) mengemukakan bahwa nilai kesadahan tidak memiliki implikasi
langsung terhadap kesehatan manusia. Kesadahan yang tinggi dapat menghambat sifat toksik
dari logam berat karena kation-kation penyusun kesadahan seperti kalsium dan magnesium
• Karakteristik biologi
Air permukaan biasanya mengandung berbagai macam organism hidup, sedangkan air
tanah biasanya lebih bersih, karena proses penyaringan oleh akifer. Jenis – jenis organisme hidup
yang mungkin terdapat dalam air meliputi makroskopik, mikroskopik dan bakteri. Sepsis
organisme makroskopik dapat dibedakan dengan mata telanjang, sedangkan mikroorganisme
mikroskopik memerlukan alat bantu mikroskop untuk membedakan spesisnya. Bakteri adalah
organisme hidup yang sangat kecil dimana spesisnya tidak dapat diidentifikasi sekalipun dengan
alat bantu mikroskop. Bakteri yang dapat menimbulkan penyakit disebut non patogen.
Escherichia coli adalah bakteri non – patogen yang hidup dalam usus binatang berdarah panas.
Dalam air bakteri ini biasanya memerlukan tinja, sehingga keberadaannya di dalam air dapat
dijadikan indikasi keberadaan bakteri patogen. Organisme mikroskopik seperti jamur dan alga
dapat ditemukan dalam air tanah. Alga adalah tumbuhan kecil yang hidup di air. Organisme
makroskopik seperti ganggang dan rumput laut dapat menurunkan kualitas air dalam hal rasa,
warna,bau,maupun dapat dihilangkan dalam proses purifikasi (Suripin, 2001)
• Parameter Radioaktif
Pengaruh radioaktif ini dapat bersifatakut atau kronis. Pada kadar tinggi, pengaruh
radioaktif terhadap makhluk hidup bersifat akut, yakni mengganggu proses pembelahan sel dan
mengakibatkan rusaknya kromosom. Setiap organ tubuh memperlihatkan respon yang berbeda
terhadap radioaktif. Sedangkan pengaruh kronis muncul dalam jangka waktu lama, dapat terjadi
pada genetik (sistem reproduksi) dan somatik (sel tubuh). Pengaruh somatik berupa timbulnya
kanker, sedangkan pengaruh genetik berupa abnormalitas atau cacat bawaan pada bayi
(Mason,1993)
• KLORIN (Cl)
Klorida adalah senyawa halogen klor (Cl). Toksisitasnya tergantung pada gugus senyawanya.
Misalnya NaCl sangat tidak beracun,tetapi karbonil klorida sangat beracun. Di Indonesia, klor
digunakan sebagai desinfektan dalam penyediaan air minum. Dalam jumlah banyak Cl akan
menimbulkan rasa asin,korosi pada pipa system penyediaan air panas. Sebagai desinfektan , residu
klor didalam penyediaan air sengaja dipelihara, tetapi klor ini dapat terikat pada senyawa organik dan
Diisi Kuvet dengan air sampel ± 10 ml. Ditambahkan 3-5 tetes Indikator Brom Thymol Blue
(BTB). Ditempatkan kuvet sampel di sebelah kanan tempat kuvet comparator. Ditempatkan
kuvet blanko di sebelah kiri tempat kuvet comparator, bandingkan warna sampel sama atau
mendekati maka nilai pH dibaca pada disk comparator. Jika warna sampel sama atau mendekati
maka nilai pH dibaca pada disk comparator. Jika warna sampel tidak sama dengan warna pada
disk comparator, maka dilihat nilaitengah (median). Ditampung sampel yang telah tercemar
bahan kimia dalam wadah yang aman. Dicatat hasil pengukuran yang diperoleh. Diisi form
ketidaksesuaian jika nilai pengukuran yang diperoleh melebihi standart yang ditetapkan.
Cara kerja :
Catatan :
Standart kekeruhan
Cara Kerja :
Isi kuvet dengan air sampel ±10 ml. Tambahkan 3-5 tetes Indikator Tetra Methyl Benzidine
kemudian tempatkan kuvet blanko disebelah kiri tempat kuvet comparator, bandingkan warna
sampel dengan standart pada comparator. Jika warna sampel sama/mendekati maka nilai sisa
chlor dibaca pada disk comparator. Jika warna sampel tidak sama dengan warna disk
comparator, maka dilihat nilai tengah (median). Tampung sampel yang telah tercemar bahan
kimia dalam wadah yang aman, catat hasil pengukuran. Isi form ketidaksesuaian jika nilai
pengukuran yang diperoleh melebihi standart yang disesuaikan.
Catatan :
Standart sisa chlor pada Reservoir : 0,3 – 1,0 ppm
Tujuan : Untuk menentukan dosis optimum Poly Aluminium Chlorida (PAC) terhadap
kekeruhan dan pH air baku.
Siapkan seluruh peralatan dan bahan yang akan digunakan. Diperiksa kekeruhan dan pH air baku
yang dijar test. Siapkan larutan PAC 1% dengan cara: pipet 20 ml larutan PAC 5%, masukkan
kedalam labu takar 100 ml dan tambahkan aquadest sampai tanda batas, aduk sampai homogen.
Isi masing-masing beaker glass dengan 1000 ml sampel air baku, turunkan agitator jar test,
kemudian aktifkan alat dan diatur putaran pada 140 rpm untuk putaran cepat selama 5 menit.
Diinjeksi masing-masing beaker glass dengan variasi dosis PAC yang diinginkan berdasarkan
perhitungan, atur putaran pada 30 rpm untuk putaran lambat selama 10 menit. Perhatikan
kecepatan pembentukan flok, tingkat kekeruhan secara visual. Matikan alat, angkat agitator,
kemudian diamkan selama 20 menit untuk proses pengendapan. Perhatikan secara visual
kecepatan pengendapan flok, jumlah flok yang mengendap dan melayang, serta kekeruhan air.
Periksa dan catat kekeruhan serta pH air pada masing-masing konsentrasi. Tentukan
dosis/konsentrasi yang terbaik berdasarkan kekeruhan dan pH yang sesuai dengan standart yang
ditetapkan.
Tujuan : Untuk mengukur konsentrasi Poly Aluminium Chlorida (PAC) yang akan digunakan
pada pengolahan air
Cara Kerja :
Pastikan kerucut Imhoff 1000 ml sudah bersih dan ditempatkan di rak, masukkan larutan Poly
Aluminium Chlorida (PAC) sebanyak 1000 ml, masukkan Baume meter dan dibaca skala yang
terukur, sesuaikan dengan tabel kolerasi larutan Poly Aluminium Chlorida (PAC), catat hasil
pengukuran.
Dilakukan analisa jartest pada air reservoir di PDAM Tirtanadi Sunggal dan analisa kadar
sisa klor, kekeruhan (turbidy), dan pH pada air reservoir PDAM Tirtanadi Sunggal dengan
analisa dalam mingguan dan bulanan.
Analisis Jar Test bertujuan untuk mengetahui pengaruh injeksi PAC terhadap kekeruhan
dan pH air baku sehingga dapat diketahui dosis optimum PAC yang akan digunakan pada saat
pengolahan, hasil analisanya dapat dilihat pada tabel berikut :
Kadar
No Parameter Satuan Hasil Uji Metode Uji
Maks
Air
Res.1 Res.2 Res.3
Minum
1. Kekeruhan NTU 5 1,70 1,26 0,73 Nephelometric
2. pH 6,5 – 8,5 6,9 6,9 6,9 Colorimetry
3. Sisa Chlor mg/l 0,3 - 1,0 0,35 0,50 0,50 Colorimetry
Air di alam sangat jarang ditemukan dalam keadaan murni. Sekalipun air hujan, meskipun
awalnya murni, telah mengalami reaksi antara dengan gas-gas di udara dalam perjalanannya
turun ke bumi dan selanjutnya terkontaminasi selama mengalir diatas permukaan bumi dan
dalam tanah. Kualitas air menyatakan tingkat kesesuaian air terhadap penggunaan tertentu dalam
memenuhi kebutuhan hidup manusia, mulai dari air untuk memenuhi kebutuhan langsung yaitu
air minum, mandi dan cuci, air irigasi atau pertanian, peternakan, perikanan, rekreasi dan
transportasi. Kualitas air mencakup 3 karakteristik yaitu antara lain : fisik, kimia dan biologi.
Penurunan pH ini terjadi disebabkan oleh proses koagulasi karena adanya penambahan
kation yang berasal dari koagulan untuk menetralisirisasi muatan partikel oleh koagulasi yang
dapat terjadi miuatan partikel mempunyai gaya Tarik menarik antar partikel koloid. Penurunan
tampak jelas pada dosis penambahan koagulan PAC 0,75 g/l dimana nilai pH rata-rata menjadi
5,56.
• Kesimpulan
Dari hasil analisa yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
• Penggunaan PAC berpengaruh terhadap pH, Klorin dan Turbidity pada air reservoir dan air
intake di PDAM Tirtanadi Sunggal, sehingga diperlukan pengontrolan konsentrasi PAC yang
digunakan.
• Dari hasil analisa untuk air reservoir dan air intake diperoleh kadar turbidity dari 0,68 – 1,64 Sisa
klorin dari 0,30 – 0,35 dan pH 7,0 – 7,1 di PDAM Tirtanadi Sunggal telah memenuhi standar
kualitas air sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan No.492/Menkes/Per/2010.
• Saran
Perlu dilakukan secara rutin pemeriksaan turbiditas, pH dan sisa klor dari air reservoir dan air
intake sehingga dosis PAC dapat disesuaikan untuk menjaga air yang diolah tersebut sesuai
standar Peraturan Menteri Kesehatan No.492/Menkes/Per/2010.
Appl, M., 1999. Ammonia : Principles and Industrial Practice, Wiley-VCH, Weinheim.
Brigden, K. and Stringer, R. 2000, Ammonia and Urea Production : Incidents of Ammonia
Release From The Profertil Urea and Ammonia Facility, Bahia Blanca, Argentina,
Greenpeace Research Laboratories, Departement of Biological Science University of
Exeter, UK.
Darmono, 1995. Logam Dalam Sistem Biologi Mahluk Hidup. Jakarta: UI-Press
Effendi, H. 2OO3.Telaah Kualitas Air Bagi Pengolahan Sumber Daya dan Lingkungan
Perairan. Yogyakarta: Penerbit Kanasius.
Sunarya, Yayan, 2001. Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Bandung : PT. Setia Purna Invers.
Sunu, Pramudya, 2001, Melindungi Lingkungan dengan Menerapkan ISO 14001, Terbitan
pertama, PT. Gramedia Indonesia, Jakarta
Sutrisno.T.C. 1991. Teknologi Penyediaan Air Bersih. Jakarta : PT. Rineka Cipta
Sutrisno, T., 2006. Teknologi Penyediaan Air Bersih, Cetakan Keenam, Jakarta Rhineka Cipta
Tebbut, T.H.Y. 1992. Principle of Water Quality Waters, Martinus Nijjhoff Publ, Dordrecht The
Netherlands
Underwood, 2002. Analisis Kimia Kuantitatif. Edisi Keenam. Jakarta. Penerbit Erlangga.
Vogel.1985. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro. Edisi kelima.
Bagian I. PT Kalman Pustaka : Jakarta.
• PARAMETER WAJIB
Kadar maksimum
No Jenis Parameter Satuan
yang diperbolehkan
1 Parameter yang berhubungan
langsung dengan kesehatan
a. Parameter Mikrobiologi
1 ) E. Coli Jumlah per 100 0
ml sampel
2 ) Total Bakteri Koliform Jumlah per 100 0
ml sampel
b. Kimia an – organik
1 ) Arsen mg / l 0,01
2 ) Flourida mg / l 1,5
3 ) Total Kromium mg / l 0,05
4 ) Kadmium mg / l 0,003
a. Parameter Fisik
1 ) Bau Tidak berbau
2 ) Warna TCU 15
3 ) Total Zat Padat Terlarut (TDS) mg / l 500
4 ) Kekeruhan NTU 5
5 ) Rasa Tidak berasa
0
6 ) Suhu C Suhu udara ± 3
b. Parameter Kimiawi
1 ) Aluminium mg / l 0,2
2 ) Besi mg / l 0,3
3 ) Kesadahan mg / l 500
4 ) Khlorida mg / l 250
5 ) Mangan mg / l 0,4
6 ) Ph 6,5 – 8,5
Kadar maksimum
No Jenis Parameter Satuan
yang diperbolehkan
7 ) Seng mg / l 3
8 ) Sulfat mg / l 250
9 ) Tembaga mg / l 2
10 ) Amonia mg / l 1 ,5
• PARAMETER TAMBAHAN
Kadar maksimum
No Jenis Parameter Satuan yang
diperbolehkan
1 KIMIAWI
a. Bahan Anorganik
Air Raksa mg / l 0,001
Antimon mg / l 0,02
Barium mg / l 0,7
b. Bahan Organik
Zat Organik ( KMnO 4 ) mg / l 10
Deterjen mg / l 0,05
Chlorinated alkanes
Carbon tetrachloride mg / l 0,004
Dichloromethane mg / l 0,02
1,2-Dichloroethane mg / l 0,05
Chlorinated ethenes
1,2-Dichloroethene mg / l 0,05
Trichloroethene mg / l 0,02
Tetrachloroethene mg / l 0,04
Aromatic hydrocarbons
Benzene mg / l 0,01
Toluene mg / 0,7
Xylenes mg / l 0,5
Ethylbenzenes mg / l 0,3
Styrene mg / l 0,02
Chlorinated benzenes
1,2-Dichlorobenzene ( 1,2-DCB ) mg / l 1
1,4-Dichlorobenzene ( 1,4-DCB ) mg / l 0,3
Lain – lain
Kadar maksimum
No Jenis Parameter Satuan yang
diperbolehkan
Di ( 2 – ethylhexyl ) phthalate mg / l 0,008
Acrylamide mg / l 0,0005
Epichlorohydrin mg / l 0,0004
Hexachlorobutadiene mg / l 0,0006
Ethylenediaminetetraacetic acid (EDTA) mg / l 0,6
Nitrilotriacetic acid ( NTA ) mg / l 0,2
c. Pestisida
2. RADIOAKTIFITAS