Anda di halaman 1dari 17

Form Penilaian Uji Kompetensi Dasar Praktikum Kimia Anorganik

Nama : Aulia Rizki Rma dhant

NIM : 160204024

No Tanda
Lulus/Tidak Lulus/Tidak Pengesahan
Jenis Kompetensi
Tes 1 Tes 2 Lulus Tes dari
Asisten
1 Mengetahui seluruh jenis alat gelas
sederhana di laboratorium
2 Pembacaan Meniskus

3 Cara Penggunaan/pegang pipet volume,


Penggunaan Buret dan Erlenmeyer
4 Penggunaan Oven

5 Penggunaan Furnace

6 Penggunaan Lemari asam

7 Penggunaan Timbangan

8 Penggunaan Hot plate

9 Penanganan bahan/standar

10 Safety laboratorium

Keterangan:

1. Peserta yang berhak untuk mengikut pelaksanaan praktkum hanya yang dinyatakan LULUS TES
Kompetensi dasar
2. Bagi yang belum lulus tes tahap 1, disediakan kesempatan untuk memperbaiki hanya pada tes
tahap 2.

1
Form Rekap Penilaian Praktikum Kimia Anorganik

Nama : Aulia Rizki Ramadhant

NIM : 160204024

Tanda
Tanggal Post Laporan Jumlah Nilai
No Judul Praktikum Pretest Keaktifan Sanksi tangan
Praktikum Test Akhir Nilai Akhir
Asisten
1 Uji Kompetensi 1

2 Uji Kompetensi 2

3 Pembuatan Soda
Kostk Preparatf
4 Pembuatan Dan
Pemurnian Kalium
Iodidat
5 Senyawa Kompleks
Dari Na2c2o4 Dan
H2c2o4
6 Penentuan Rumus
Molekul Senyawa
Kompleks
7 Sintesis Smart
Material Mangan
Oksida Berongga
8 Uji Korosi Pada Besi

9 Pembuktan
Penguapan Iodium
Dalam Garam Dapur
10 Kesadahan Air

11 Pembuatan Zeolit

12 Extra 1

13 Extra 2

Catatan Khusus untuk Praktkan dari Asisten: Pekanbaru, ……………………………..


Dosen Pengampu Praktkum Kimia Anorganik,

(Prasetya, M.Si)

2
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK I

KESADAHAN AIR

Disusun Oleh:
Aulia Rizki Ramadhanti
160204024

KELOMPOK 5

Dinilai Oleh:
Aris Nurzihan

PROGRAM STUDI KIMIA


FAKULTAS MIPA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU
PEKANBARU
2018
DAFTAR ISI DAN PENILAIAN
3
Hal Nilai
1. Tujuan Praktikum............................................................................................ 5 x
2. Dasar Teori...................................................................................................... 5 x
3. Alat dan Bahan................................................................................................ 7 x
4. Cara kerja........................................................................................................ 8 x
5. Hasil Praktikum............................................................................................... 9 x
6. Pembahasan..................................................................................................... 11 x
7. Kesimpulan..................................................................................................... 12 x
8. Daftar Pustaka................................................................................................. 13 x
9. Lampiran:........................................................................................................ 14 x

Jumlah:________

Nilai Total Tertinggi : 100


Nilai Terendah Jika sesuai format : 50
Terdeteksi Plagiat/ Mencontek/Tingkat kemiripan > 80 %, maka Nilai Laporan : 0

4
Tujuan Praktikum
Min: 2 Nilai: Mak: 5

1. Mahasiswa dapat mengetahui kegunaan alat dan bahan dalam pratikum


2. Mempelajari cara menghilangkan kesadahan air
I. Dasar Teori
Min:5 Mak: 14
Dasar Teori hanya mencantumkan: Dasar Teori mencantumkan:
 Panduan Praktikum Nilai:  5 referensi Buku
 Ditambah dengan referensi  3 Jurnal Nasional (terlampir)
blok/fb/Wikipedia/sejenis  2 Jurnal Internasional (terlampir)

Air sadah adalah air yang mengandung ion kalsium dan ion magnesium. Kesadahan
sementara disebabkan oleh garam – garam bikarbonat dari Ca dan Mg, sedangkan kesadahan
tetap oleh garam sulfat dan klorida dari Ca dan Mg, besarnya kesadahan air dapat diukur antara
lain dengan derajat kesadahan jerman yaitu jumlah garam CaO yang terdapat dalam 1 liter air.
Air sadah dapat menimbulkan kerak pada ketel. Kesadahan sementara dapat dihilangkan dengan
pemanas atau penambahan air kapur, sedangkan kesadahan tetap dengan lindi soda
( Prasetya,2018 ).

Pemakaian air minum yang tidak memenuhi standar kualitas tersebut dapat menimbulkan
gangguan kesehatan, baik secara langsung dan maupun tidak langsung dan secara cepat atau
perlahan. Salah satu parameter kimia dalam persyaratan kualitas air adalah jumlah kandungan
unsur Ca2+ dan Mg2+ dalam air yang keberadaannya biasa disebut kesadahan air. Kesadahan
dalam air sangat tidak dikehendaki baik untuk penggunaan rumah tangga maupun untuk
penggunaan industri. Tingkat kesadahan yang tinggi apabila dikonsumsi sebagai air minum dapat
menggangu kesehatan dan menimbulkan endapan atau pengerakan dalam perkakas rumah
tangga, seperti ketel, peralatan lain yang berhubungan dengan pemasakan dan penyimpanan air,
sedangkan untuk keperluan lain seperti pencucian baju atau keperluan rumah tangga lain akan
mengakibatkan konsumsi sabun lebih banyak, karena sabun jadi kurang efektif akibat salah satu
bagian dari molekul sabun diikat oleh unsur Ca atau Mg. Bagi air industri unsur Ca dapat
menyebabkan pengerakan atau yang disebut dengan scaling pada dinding peralatan sistem
penukar panas (heat exchanger) sehingga efisiensi alat penukar panas berkurang sehingga akan
terjadi over heat yang mengakibatkan kerusakan pada peralatan industri. Akibat adanya masalah
ini, persyaratan kesadahan pada air industri sangat diperhatikan. Pada umumnya jumlah
kesadahan dalam air industri harus nol, berarti unsur Ca dan Mg dihilangkan sama sekali
( Widayat, 2007 ).

Penurunan konsentrasi setiap parameter diatas dapat terjadi karena adanya mekanisme kerja dari
media pasir dan media mangan zeolit dalam menyaring. Pada bagian atas saringan terdapat
media pasir. Pada bagian ini molekul besi, mangan, kesadahan dan TDS mengalami peristiwa
adsorpsi dan aktifitas kimia, sedangkan kekeruhan mengalami peristiwa mechanical staraining
dan sedimentasi. Pada bagian bawah saringan terdapat saringan dengan media mangan
zeolit disini molekul besi, mangan, kesadahan dan TDS mengalami peristiwa pertukaran ion
sedangkan kekeruhan mengalami peristiwa sedimentasi di dalam pori media ( Abidin,2008 ).

5
Air merupakan kebutuhan penting dalam proses produksi dan kegiatan lain dalam suatu industri.
Untuk itu diperlukan penyediaan air bersih yang secara kualitas memenuhi standar yang berlaku
dan secara kuantitas dan kontinuitas harus memenuhi kebutuhan industri sehingga proses
produksi tersebut dapat berjalan dengan baik. Dengan adanya standar baku mutu untuk air bersih
industri, setiap industri memiliki pengolahan air sendiri-sendiri sesuai dengan kebutuhan
industri. Karena setiap proses industri maupun segala aktivitas membutuhkan air sebagai bahan
baku utama atau bahan penolong, PT Apac Inti Corpora memanfaatkan air permukaan, air tanah
dan air dari Sarana Tirta Ungaran (STU) sebagai sumber air. Penggunaan air permukaan dan air
tanah mengharuskan PT Apac Inti Corpora untuk mengolah air secara optimal agar memenuhi
kualitas standar baku untuk air bersih industri. PT Apac Inti Corpora memiliki unit pengolahan
air untuk mengolah air secara optimal untuk memenuhi kebutuhan air perusahaann baik untuk
kepentingan domestik maupun non domestik. PT Apac Inti Corpora memerlukan air bersih untuk
proses produksi, pendingin (cooling tower), uap panas (ketel uap/boiler), dan juga untuk
keperluan domestik seperti kamar mandi, kantin, dan sebagainya ( Hardyanti, 2006 ).

Kesadahan dalam air dapat mengakibatkan air menjadi keruh dan proses penyabunan menjadi
terganggu sebagai akibat dari mineral ion Ca dan Mg yang bereaksi dengan anion sabun. Selain
itu kesadahan dalam air dapat membuat alat-alat masak seperti panci dan ketel menjadi berkerak.
Kerak yang ditimbulkan tersebut dapat menyebabkan transfer panas terhambat sehingga panas
yang dibutuhkan harus lebih besar serta waktu yang diperlukan lebih lama. Selain mineral ion Ca
dan Mg, kesadahan air juga dapat disebabkan oleh jenis mineral seperti Sr, Fe, dan Mn dalam
jumlah yang sangat kecil. Berbagai metode telah diaplikasikan secara luas untuk mengurangi
kadar mineral ion logam Ca2+ dan Mg2+ penyebab kesadahan air, yakni dengan metode
presipitasi menggunakan bahan kimia, resin penukar ion, dan adsorpsi. Penggunaan metode
presipitasi memiliki kelemahan pada pemilihan bahan pengendapnya karena bahan kimia
tambahan dibatasi untuk tujuan air minum ( Megawati, 2013 ).

persyaratan air yang layak konsumsi atau air sehat adalah dapat memenuhi syarat kimia, fisik,
dan biologis. Salah satu syarat kimia dalam persyaratan kualitas air adalah jumlah kandungan
unsur Ca2+ dan Mg2+ dalam air yang keberadaannya biasa disebut dengan kesadahan air.
Kesadahan yang tinggi biasanya terdapat pada air tanah di daerah yang bersifat kapur, dimana
Ca2+ dan Mg2+ berasal. Air kapur dapat menyebabkan beberapa masalah, misalnya dalam
penggunaan di rumah tangga dan industri. Penggunaan dalam rumah tangga mengakibatkan
konsumsi sabun lebih banyak. Hal ini disebabkan karena salah satu bagian dari molekul sabun
diikat oleh unsur Ca. Penggunaan air kapur untuk industri dapat menyebabkan kerak pada
dinding peralatan sistem pemanasan sehingga dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan
industri dan menghambat proses pemanasan. Selain kerugian dalam rumah tangga dan industri.
Menurut WHO air yang kesadahannya tinggi dapat menimbulkan dampak terhadap kesehatan
yaitu dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah jantung (cardiovascular desease) dan
batu ginjal (urolithiasis) ( Dinora, 2013 ).

Kesadahan air minum tidak berpengaruh terhadap kadar kalsium urin dan sedimen kalsium
oksalat pada anak usia sekolah dasar. Kebiasaan minum dan kebiasaan makan sumber asam sitrat
merupakan dua hal yang sangat menentukan yaitu sebagai proteksi atau penghambat (inhibitor)
pembentukan kristalisasi kalsium oksalat. Untuk mengurangi risiko terhadap sedimen kalsium

6
oksalat diupayakan pada mengkonsumsi air yang telah dimasak = 1,5 liter/hari dan perlunya
menambahkan konsumsi sumber asam sitrat dalam kebiasaan makan sehari-hari, kuantitas
konsumsi disesuaikan dengan kebutuhan ( Izhar, 2007 ).

Nilai konsentrasi kesadahan yang di-peroleh pada cuaca panas dalam air lindi, sumur pantau dan
sumur penduduk adalah 239,75 mg/L; 31,67 mg/L dan 33,54 mg/L. Pada cuaca hujan dalam air
lindi, sumur pantau dan sumur penduduk adalah 242,24 mg/L; 37,26 mg/L dan 40,99 mg/L.
Kesadah-an tidak berpengaruh pada kesehatan na-mun dapat menimbulkan kerugian karena
menyebabkan sabun tidak berbusa, sehing-ga boros dalam pemakaian dan dapat me-nimbulkan
karat (korosi) pada peralatan yang terbuat dari besi (Fardiaz, 1992). Konsentrasi kesadahan ini
memenuhi PERMENKES RI No.416 Tahun 1990 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas
air bersih yaitu 500 mg/L ( Bali,2013 ).

Penetapan kesadahan hanya diarahkan pada penentuan kadar Ca dan Mg. Pada titrasi
kompleksiometri, prinsip yang digunakan yaitu reaksi pembentukan kompleks, kstabilan
kompleks, dan pengaruh Ph. Kesadahan total didefinisikan sebagai kesadahan jumlah mill
ekivalen ion Ca dan Mg tiap liter sampel air. Secara sederhana penentuan tingkat kesadahan air
untuk masing – masing ion dapat dilakukan dengan larutan baku ligan pengkompleks Na2EDTA (
Natrium Diamin Tetra Asetat ) pada pH tertentu ( Harvey,2000 )

Dalam melakukan titrasi, kedalam larutan yang mengandung ion – ion Ca dan Mg ditambah
indikator membentuk warna kompleks dalam larutan buffer pada pH tertentu. Penambahan
EDTA akan memecah kompleks kation-indikator tersebut membentuk kation-EDTA yang lebih
stabil. Dengan mengamati perubahan warna, maka titik akhir titrasi kompleksiometri dapat
diamati dan ditentukan. Larutan dinantrium EDTA dijadikan standar baku sekunder karena
sifatnya yang tidak mendukung untuk dijadikan standar primer. Kurang stabil dapat terurai oleh
bakteri dimana EDTA adalah suatu senyawa organik yang dapat diurai oleh bakteri
( Underwood,2002 ).

II. Alat dan Bahan


Min:5 Nilai: Mak: 10
7
 Hanya menyebutkan alat dan bahan saja  Seluruh tabel diisi lengkap dan benar

II.1. Alat
No. Nama Alat Tanggal Sertifikat Kalibrasi Faktor Koreksi
Kalibrasi
1. Gelas Ukur 10 ml 19-11-2014 92/UPT.PSMB/Kal/III/15 ±1,24 ml (100 ml)
2. beaker glass 250 ml 19-11-2014 91/UPT.PSMB/Kal/III/15 ±1,24 ml (100 ml)
3. Hot plate 19-11-2014 91/UPT.PSMB/Kal/II/15
4. Tabung reaksi 19-11-2014 91/UPT.PSMB/Kal/II/15
5. Hot plate
6. Beaker glas 25 ml 19-11-2014 91/UPT.PSMB/kal/III/15

7. Kertas saring
8. Pipet tetes
II.2. Bahan
No. Nama Bahan Produksi CoA Tanggal
Kadaluarsa
1 Larutan NaCl Merck 1094351000 04-01-1995
2 Larutan CaCl2 Merck 1094391000 22-06-2017
3 Larutan MgCl2 Brataco 1094391000 30-04-2013
Chemica
4 Larutan Na2CO3 Merck
5. Air sabun

III.Cara kerja
Min:10 Mak: 14
 Disusun normative  Disusun sangat spesifik dan detail
Nilai:
 Kalimat deduktif (sudah dilakukan)
 Ada skema

III.1. Prosedur Keselamatan


1. Tidak dibenarkan bekerja sendiri di laboratorium
2. Selama beraktifitas dilaboratorium wajib menggunakan jas laboratorium, bersepatu kulit
tertutup, menggunakan masker dan sarung tangan
3. Mengetahui kotak P3K, pintu keluar dan APAR
4. Mengetahui SOP penggunaan alat, SOP penanganan bahan dan SOP penanganan sisa
reagent
5. Tidak boleh makan dan minum didalam laboratorium

III.2. Tahapan Praktikum

1.
Ditambahkan 1 Ditambahkan 1 Ditambahkan 1 Ditambahkan 1
ml air ml air 8 ml air ml air
Di tabung Di tabung Di tabung Di tabung
reaksi 1 reaksi 2 reaksi 3 reaksi 4

Tidak
Ditambahkan Ditambahkan Ditambahkan
ditambahkan
5 tetes NaCl 5 tetes CaCl2 5 tetesMgCl2
bahan lain

Ditambahkan 5 Di kocok dan


tetes air sabun amat perubahan

2.
Ditambahkan 1 Ditambahkan 1 Ditambahkan 1
ml air ml air ml air

Di tabung Di tabung Di tabung


reaksi 1 reaksi 2 reaksi 3

Tidak
Ditambahkan Ditambahkan
ditambahkan
5 tetes CaCl2 5 tetesMgCl2
bahan lain

Ditambahkan
Dipanaskan Jika di tabung 2 dan 3
5 tetes air
terdapat endapan
sabun

Di kocok dan diamat


perubahan yang terjadi

9
3. Ditambahkan 1 Ditambahkan 1 Ditambahkan 1
ml air ml air ml air

Di tabung Di tabung Di tabung


reaksi 1 reaksi 2 reaksi 3

Tidak Ditambahkan Ditambahkan


ditambahkan 5 tetes CaCl2 5 tetesMgCl2
bahan lain

Disaring,
ditambahkan 5
Ditambahkan 5 Jika pada tabung tetes air sabun,
tetes Na2CO3 2 dan 3 terdapat dikocok dan
endapan diamat perubahan

IV. Hasil Praktikum


Min:10 Mak: 15
 Disusun normatif Nilai:  Seluruh pengamatan disusun sangat spesifik dan detail dalam table
 Pengendalian mutu masuk batas keberterimaan
10
Tabel Data Pengamatan
No Kegiatan/ Data Perhitungan Dokumentasi Pengendalian
yang diamati Mutu
(% R, % RPD, dlll)
1 Larutan sabun yang
digunakan pada
pratikum kesadahan
air

2 Percobaan 1, 4
tabung reaksi yang
telah di isi larutan
aquades, NaCl,
CaCl2, MgCl2,
Na2CO3

3 Setelah ditambah
air sabun dan di
kocok busa
dihasilkan paling
tertinggi pada
larutan NaCl

4 Proses pemanasan
larutan CaCl2 dan
MgCl2

5 Setelah dipanaskan
dan ditambah
larutan sabun
kemudian di kocok
busa yang
dihasilkan sama
tingginya

11
6 Pada langkah kerja
ketiga setelah disaring
dan ditambah larutan
sabun kemudian di
kocok busa yang
dihasilkan lebih tinggi
pada larutan air

Keterangan: Bentuk tabel boleh dimodifikasi namun tidak menghilangkan komponen penilaian

V. Pembahasan
Min: 10 Mak: 25
 Disusun normatif  Pembahasan sangat spesifik dan detail meliputi
 Proses & reaksi
 Fungsi penggunaan zat dan cara kerja
yang dilakukan
 Evaluasi hasil
Nilai:
 Kesesuaian dengan teori
 Pembahasan tentang pengendalian mutu
 Dasar Teori mencantumkan:
 5 referensi Buku
 3 Jurnal Nasional (terlampir)
 2 Jurnal Internasional (terlampir)

Pada percobaan ini kita membahas tentang kesadahan air. Seperti yang kita tahu sendiri
kesadahan air didefinisikan sebagai kemampuan air untuk mengendapkan sabun, sehingga
kereaktifan/ daya bersih sabun menjadi berkurang atau hilang sama sekali. Selanjutnya air yang
sadah dapat didefinisikan juga sebagai air yang konsentrasi mineral – mineralnya dalam jumlah
yang tinggi. Kesadahan air terutama disebabkan oleh keberadaan kation – kation logam
bervalensi dua seperti ion kalsium dan magnesium. Di dalam air, atau juga dapat disebabkan
karena adanya ion – ion lain dari polyvalent metal ( logam bervalensi banyak ) seperti Al, Fe,
Mn, Sr, dan Zn dalam bentuk garam sulfat, klorida dan bikarbonat dalam jumlah kecil.
Keberadaan ion – ion kalsium dan magnesium didalam air mengakibatkan sabun akan
mengendap sebagai garam kalsium dan magnesium, sehingga tidak dapat membentuk emulsi
secara efektif. Adapun konsentrasi ion kalsium dan magnesium di dalam air jauh lebih tinggi
dibandingkan dengan ion – ion lainnya, oleh karna itu penetapan kesadahan hanya diarahkan
pada penentuan kadar Ca dan Mg saja.

Pada percobaan pertama diambil 3 tabung reaksi yang masing – masing tabung nya diisi
1 ml aquades. Pada tabung pertama tidak dicampur dengan larutan apapun, pada tabung kedua
dtambah 5 tetes larutan NaCl, pada tabung ketiga ditambah 5 tetes larutan CaCl2, pada tabung 4
ditambah 5 tetes MgCl2 kemudian ditambah 5 tetes air sabun. Kemudian di kocok, setelah
dikocok diamati seberapa tinngi busa, pada percobaan ini busa yang paling tinggi, yaitu pada
larutan NaCl.

Pada percobaan kedua diambil 3 tabung reaksi yang masing – masing diisi 1 ml aquades.
Tabung pertama tidak dicampur dengan larutan apapun kemudian tabung 2 ditamnah larutan
12
CaCl2, tabung 3 ditambah dengan 5 tetes larutan MgCl2, kemudian tabung 2 dan 3 dipanaskan,
setelah terbentuk endapan masing – masing tabung ditambah 5 tetes air sabun kemudian di
kocok, pada percobaan ini busa yang dihasilkan sama banyaknya.

Pada percobaan ketiga diambil 3 tabung reaksi yang maisng – masing diisi 1 ml aquades,
tabung pertama tidak dicampur dengan larutan apapun kemudian tabung 2 ditambah 5 tetes
larutan CaCl2, pada tabung 3 ditambah larutan MgCl2, kemudian pada tabung 2 dan 3 ditambah 5
tetes larutan Na2CO3 kemudian disaring, kemudian endapannya ditambah 5 tetes air sabun dan di
kocok, busa yang dihasilkan lebih banyak pada air sabun.

Air sadah tidak baik untuk mencuci karena ion – ion Ca dan Mg akan berikatan dengan
sisa asam karbohidrat pada sabun dan menbentuk endapan sehingga sabun tidak berbuih.
Senyawa – senyawa kalsium dan magnesium ini relatif sukar larut dalam air, sehingga senyawa –
senyawa ini cenderung untuk memisah dari larutan dalam bentuk endapan atau precipitation
yang kemudian melekat pada logam ( wadah ) dan menjadi keras. Air sadah dapat menyebabkan
terbentuknya kerak pada dasar ketel yang selalu digunakan untuk memanaskan air. Sehingga
untuk memanaskan air tersebut diperlukan pemanas yang lebih lama. Terdapat dua jenis
kesadahan yaitu sebagai berikut :
a. Kesadahan sementara
Kesadahan sementara merupakan kesadahan yang mengandung ion bikarbonat ( HCO3-)
atauboleh jadi air tersebut mengandung senyawa kalsium bikarbonat ( Ca(HCO3)2) dan atau
magnesium bikarbonat ( Mg(HCO3)2) air yang mengandung ion atau senyawa – senyawa tersebut
disebut air sadah sementara karena kesadahannya dapat dihilangkan dengan pemanasan air,
sehingga air tersebut terbebas dari ion Ca dan Mg. Dengan jalan pemanas senyawa – senyawa
tersebut akan mengendap pada dasar ketel.
b. Kesadahan tetap
Kesadahan tetap adalah kesadahan yang mengandung anion selain ion bikarbonat, misalnya
dapat berupa ion Cl , NO3 dan SO42-, berarti senyawa yang terlarut boleh jadi berupa kalsium
klorida ( CaCl2) , kalsium nitrat ( Ca(NO3)2), kalsium sulfat ( CaSO4), magnesium klorida
( MgCl2 ), magnesium nitrat ( Mg(NO3)2 ), dan magnesium sulfat ( MgSO4). Air yang
mengandung senyawa – senyawa tersebut disebut air sadah tetap, karena kesadahannya tidak
bisa dihilangkan hanya dengan cara pemanasan. Untuk membebaskan air tesebut dari kesadahan
harus dilakukan dengan cara kimia yaitu dengan mereaksikan air tersebut dengan zat – zat kimia
tertentu. Kesadahan tetap dapat dikurangai dengan penambahan soda kapur ( terdiri dari larutan
natrium karbonat dan magnesium hidroksida) sehingga terbentuk endapan kalsium kalbonat
( padatan / endapan ) dan magnesium hidroksida dalam air.

Tingkat kesadahan air terbagi menjadi tiga yaitu


 kesadahan lunak ( 50 – 150 )
 kesadahan sedang ( 150 – 300 )
 kesadahan keras ( 600 )

VI. yKesimpulan

13
Min: 2 Mak: 5
Nilai:
 Disusun normative  Sangat spesifik dan sesuai tujuan

Dari percobaaan yang telah dilakukan bisa diambil kesimpilan yaitu


1. Air sadah adalah air yang mengandung ion kalsium dan magnesium.
2. Kesadahan dapat dihilangkan dengan cara, pengendapan, pertukaran ion, pemanasan,
penambahan larutan soda kapur..
3. Air yang dicampurkan dengan sabun atau detergent tetapi hanya menghasilkan busa yang
sedikit maka air tersebut bisa jadi memiliki kesadahan yaang tinggi.
4. Air dapat dibedeakan menurut tingkat/ derajat kesadahannya dan dinyatakan dalam mg/L
5. Pada percobaan pertama air yang mengandung kesadahan paling tinggi pada larutan
MgCl2, pada percobaan 2 air nya sedikit mengandung kesadahan, pada percobaan 3
kesadahan paling tinggi pada larutan CaCl2

14
Daftar Pustaka

Min: 3 Mak: 5
 Disusun normatif Nilai:  Mencantumkan seluruh refersni yang dicantumkan dalam laporan
 Penulisan daftar pustaka menggunakan Harvard style

Abidin,Z., Masra, F., dan Santosa, I. 2008. Pengaruh kombinasi resin ( mangan zeolit ) dengan
pasir dalam menurunkan kadar Fe pada air. Jurnal kesehatan. 1 (2) : 170.

Bali, S., dan Hanifah,A. 2013. Analisi tembaga, krom, sianida, dan kesadahan air lindi TPA
muara fajar pekanbaru. Jurnal Ind.Che.Acta. 3 (2) : 48.

Dinora, G.Q., dan Purnomo, A. 2013. Penurunan kandungan zat kapur dalam air tanah dengan
menggunakan media zeolit alam dan karbon aktif menjadi air bersih. Jurnal teknik pomits.
2 (2) : 78 – 79.

Hardyanti, N., dan Fikri, N.D. 2006. Studi evaluasi instarasi pengolahan air bersih untuk
kebutuhan domestik dan nondomestik ( studi kasus perusahaan tekstil bawen kabupaten
semarang). Jurnal presipitasi. 1 (1) : 37.

Harvey, D. 2000. Modern Analytical Chemistry. The mcgraw-hill companies,Inc. Nort America.
Izhar, M.D., Haripurnomo., dan Darmaadmodjo,S. 2007. Hubungan antara kesadahan air minum
kadar kalsium dan sidimen kalsium oksalat urin pada anak usia sekolah dasar. Jurnal
kedokteran. 23 (4) : 206.

Megawati, N.S., Putra,A.A.B., dan Sibarani,J. 2013. Pemanfaatan arang batang pisang untuk
menurunkan kesadahan air. Jurnal kimia. 7 (2) : 153 -154.

Prasetya. 2018. Petunjuk Pratikum Kimia Anorganik I. UMRI. Pekanbaru

Undewood, A.L dan Day. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif. Edisi ke enam. Erlangga. Jakarta.

Widayat,W.2007. Teknologi pengolahan air minum dari air baku yang mengandung kesadahan
tinggi. Jurnal teknologi pengolahan air minum. 4 (1) : 14 – 15.

15
Lampiran:
Min: 3 Mak: 10
 Disusun normatif  File referensi sangat sesuai
Nilai:
 File referensi kurang  Jawaban tugas sangat baik
 Jawaban tugas normatif

1. File referensi (jurnal)

2. Jawaban Tugas dalam buku panduan (modul)


Pertanyaan dan jawaban:
16
1. Kelompok air mana yang memiliki kesadahan ?
Jawab:
pada metode pertama larutan yang sadah adalah pada tabung 4 yaitu larutan MgCl 2
Pada metode dua yang memiliki kesadahan adalah: air sadahnya tngkat kesadahnnya rendah
Pada percobaan ketga yang memiliki tngkat kesadahan. Yaitu pada tabung 3 yang berisi larutan
CaCl2

2. Pada percobaan kedua mana kah yang menghasilkan endapan setelah dipanaskan? Apa
pengaruhnya terhadap busa sabun yang dihasilkan ? tuliskan persamaan reaksinya!
Jawab: pada metode ini tdak terbentuk endapan

3. Pada percobaan 3, setelah ditambahkan dengan larutan Na2CO3 2M apa pengaruhnya


terhadap busa sabun yang dihasilkan ? tulis persamaan reaksi yang terjadi ?
Jawab :
Setelah ditambahkan Na2CO3 2M pada tabung 2 dan 3 mengendap, yang mengendap
setelah ditetesi sabun busa yang lebih tinggi yaitu MgCl2 dari pada CaCl2. Tetapi lebih
tertinggi busa pada air + sabun saja.

CaCl2 + Na2CO3 CaCO3 + 2 NaCl

MgCl2 + Na2CO3 MgCO3 + 2 NaCl

17

Anda mungkin juga menyukai