TUGAS AKHIR
NOVA TAMPUBOLON
142401046
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Ahli
Madya
Oleh :
NOVA TAMPUBOLON
142401046
KARYA ILMIAH
Saya mengakui bahwa karya ilmiah ini adalah hasil karya saya sendiri, kecuali beberapa
kutipan dan ringkasan yang masing- masing disebutkan sumbernya.
Nova Tampubolon
142401046
Penulis
ABSTRAK
Metode kolorimetri merupakan suatu metoda analisis kimia yang menggunakan perbedaan
warna antara larutan sampel dan larutan blanko. Metode ini digunakan pada percobaan
perbandingan kadar aluminium (Al) pada air baku dan air reservoir. Dari hasil percobaan
diperoleh kadar aluminium pada:
Air Baku maksimum= 0,108 mg/l, minimum= 0,028 mg/l
pada air reservoir R1 maksimum= 0,181 mg/l , minimum= 0,031 mg/l
pada air reservoir R2 maksimum= 0,166 mg/l , minimum= 0,045 mg/l
pada air reservoir R3 maksimum= 0,181 mg/l , minimum= 0,057 mg/l
kadar aluminium pada air baku dan air reservoir PDAM TIRTANADI IPA SUNGGAL telah
memenuhi persyaratan peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia.Berdasarkan
PERMENKES No.492/MENKES/PER/IV/2010 kadar maksimum aluminium dalam air
adalah 0,2mg/l
ABSTRACT
The colorimetric method is a chemical analysis method that uses the color difference between
the sample solution and the blank solution. This method is used in comparative experiments
of aluminum content (Al) in raw water and reservoir water. From the experiment results
obtained aluminum levels on:
Maximum raw water = 0,108 mg / l, minimum = 0,028 mg / l
At maximum R1 reservoir water = 0,181 mg / l, minimum = 0,031 mg / l
At maximum R2 reservoir water = 0,166 mg / l, minimum = 0,045 mg / l
In the water reservoir R3 maximum = 0.181 mg / l, minimum = 0.057 mg / l
The aluminum content in raw water and water reservoir of PDAM TIRTANADI IPA
SUNGGAL has fulfilled the regulation requirement Republic of Indonesia health minister.
Based on PERMENKES No.492 / MENKES / PER / IV / 2010 maximum level of aluminum
in water is 0,2 mg / l.
Halaman
Persetujuan i
Pernyataan ii
Penghargaan iii
Abstrak iv
Abstract v
Daftar isi vi
Daftar gambar ix
Daftar tabel x
Daftar lampiran xi
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang 1
1.2 Permasalahan 5
1.3 Tujuan 6
1.4 Manfaat 6
DAFTAR PUSTAKA 39
LAMPIRAN
Gambar
2.6 Clarifier 32
2.7 Filter 33
2.8 Reservoir 34
2.10 Lagoon 36
PENDAHULUAN
Air adalah materi esensial di dalam kehidupan. Tidak ada satu pun makhluk hidup
yang berada di planet bumi ini, yang tidak membutuhkan air.Air secara alamiah tidak pernah
dijumpai dalam keadaan betul-betul murni. Ketika air mengembun di udara dan jatuh
dipermukaan bumi, air tersebut telah menyerap debu atau melarutkan oksigen, karbon
dioksida dan berbagai jenis gas lainnya. Kemudian air tersebut, baik yang diatas maupun
dibawah permukaan tanah waktu mengalir menuju ke berbagai tempat yang lebih rendah
letaknya, melarutkan berbagai jenis batuan yang dilaluinya atau zat-zat organik lainnya
(Sari,S.2014).
terutama berbeda untuk tiap tempat, tiap lingkungan, kehidupan atau untuk tiap bangsa dan
negara. Semakin tinggi taraf kehidupan, semakin meningkat pula kebutuhan manusia
terhadap air. Air adalah zat cair yang tidak mempunyai rasa, warna dan bau yang terdiri dari
hydrogen dan oksigen. Air merupakan sarana untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat, karena air merupakan salah satu dari berbagai macam penularan, terutama
Peningkatan kualitas air minum dengan jalan mengadakan pengolahan terhadap air
yang akan digunakan sebagai air minum dengan mutlak diperlukan, terutama bila air tersebut
berasal dari air permukaan. Pengolahan yang dimaksud bisa dimulai dari sangat sederhana
sampai pada pengolahan air lengkap, sesuai dengan tingkat kekotoran air tersebut
(Sriwulandari.2015) .
(seperti debu vulkanik dari letusan gunung berapi ) ataupun yang diakibatkan oleh ulah
manusia. Beberapa bahan mikrobiologi (bakteri, virus, parasit) , bahan organik (pestisida,
deterjen) , dan beberapa bahan anorganik (garam, asam, logam), serta beberapa bahan kimia
lainnya sudah banyak ditemukan dalam air yang kita pergunakan. Air yang sudah tercemar
tersebut disamping terasa tidak enak kalau di minum juga dapat menyebabkan gangguan
Masalah utama yang dihadapi berkaitan dengan sumber daya air adalahkuantitas air
yang sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan yang terus meningkat dan kualitas air untuk
keperluan domestik yang semakin menurun dari tahun ketahun. Kegiatan industri, domestik,
dan kegiatan lain berdampak negatif terhadap sumber daya air, termasuk penurunan kualitas
air. Kondisi ini dapat menimbulkangangguan, kerusakan, dan bahaya bagi mahluk hidup yang
aluminium yang dibawa air terdapat sebagai partikel-partikel, mineral mikroskopik yang
tersuspensi. Konsentrasi dari aluminium yang terlarut dalam kebanyakan air kemungkinan
kurang dari1,0 mg/l. Aluminium bersifat amfoter dan pada perairan alami dengan Ph kurang
lebih 10, terbentuk ion aluminat yang larut. Konsentrasi aluminium yang tinggi bisa
Sihotang,W.2015).
Pada umumnya air yang digunakan untuk minum dan kebutuhan pokok lain nya tidak
berwarna, tidak berbau dan tidak berasa. biasanya dalam instalansi pengolahan air
menggunakan berbagai bahan kimia salah satunya poly aluminium chloride (PAC)yang
bertujuan untuk membunuh bakteri, membentuk flok dan menjernihkan air.bahan kimia yang
konsumen. Setiap komponen yang terkandung dalam air harus sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan, salah satu nya adalah kadar maksimum untuk aluminium yaitu kadar 0.2 mg/liter
Air bersih sangat dibutuhkan untuk kelangsungan hidup dan aktifitas sehari-hari. Air
minum sendiri adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang
memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. Salah satu proses pengolahan air
penyusun kekeruhan yang tidak dapat diendapkan secara gravitasi, menjadi partikel yang
lebih besar sehingga dapat diendapkan dengan cara pemberian bahan kimia koagulan
(Permatasari, T. J dkk ).
Kualitas air minum tergantung dari kekeruhan dan pH. Proses koagulasi merupakan
proses utama penjernihan air yang bertujuan untuk mengikat partikel-partikel dalam air
menggunakan koagulan.Proses koagulasi dapat dilakukan secara manual dan otomatis, cara
manual dengan mencampurkan air baku dengan koagulan yang telah memiliki dosis tertentu,
sehingga dapat ditemukan dosis optimumnya. Penentuan dosis koagulan dilakukan setiap
beberapa jam sekali setiap harinya melalui penelitian laboratorium menggunakan metode
jartest. Namun, hubungan antara kekeruhan dan dosis bersifat tidak linier. Pencampuran
dosis tawas yang berlebihan maka dapat menyebabkan air baku kembali keruh. Kelebihan
metode ini adalah mampu memproses air dengan kapasitas besar namun proses
pengendapannya relatif lambat. Oleh karena itu, ditambahkan koagulan untuk mempercepat
aluminium dapat meningkatkan atau menurunkan konsentrasi aluminium dalam air jadi
meningkat setelah perawatan. Nasib aluminium selama proses pengolahan air tidak dipahami
dengan jelas karena sebagian besar pabrik pengolahan air hanya mengukur aluminium
( Srinivasan,P.Tdkk. 1998 ).
direkomendasikan agar tingkat aluminium(III) dalam air minum dijaga dibawah 0,1ppm.
Penurunan pertumbuhan ikan telah diamati pada tingkat ini, dan kerusakan pada insang,
untuk menghindari gagal ginjal pada manusia maka konsentrasi aluminium (III) dalam air
dianalisis ginjal harus dibawah 0,02 ppm. Sumber lain yang mungkin aluminium yang sering
digunakan aluminium sulfat dan polialuminium klorida yang berfungsi untuk mengendapkan
peningkatan konsentrasi aluminium dalam air terjadi disebabkan oleh konsentrasi residu
tinggi, kemungkinan aluminium disimpan dalam sistem distribusi. Gangguan perubahan laju
kekeruhan yang tidak diinginkan. Logam alumunium digunakan sebagai bahan struktural
dalam konstruksi, otomotif, industri pesawat terbang, dalam produksi paduan logam, industri
listrik, peralatan masak. dan dalam kemasan makanan Senyawa aluminium digunakan
Garam aluminium juga banyak digunakan dalam pengolahan air sebagai koagulan
ProsesBiasanya terdiri dari penambahan garam aluminium (sering sulfat) pada pH dan dosis
- apakah kadar aluminium pada air baku dan air reservoir di PDAM TIRTANADI IPA
429/MENKES/PER/IV/2010.
1.3 Tujuan
- Untuk mengetahui perbandingan kadar rata-rata aluminium pada air baku dan air
- Untuk mengetahui apakah kadar aluminium pada air baku dan air reservoir di PDAM
IPA Sunggal telah sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No. 429/MENKES/PER/IV/2010.
1.4 Manfaat
- Dapat mengetahui kadar aluminium (Al) pada air baku dan air reservoir PDAM
- Dapat mengetahui apakah kadar aluminium (Al) sesuai dengan persyaratan Peraturan
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam kehidupan modern seperti sekarang ini, peranan air terasa semakin penting.
Bermula dari revolusi industri dalam abad XVIII, peradaban semakin berkembang dengan
sangat pesatnya . begitu pula peradapan dibidang perairan. Masalah keairan yang dihadapi
oleh umat manusia menjadi semakin bannyak, tetapi sebanyak itu pula teknologi untuk
mengatasinya ditemukan. Kebutuhan air masa kini bukan saja hanya untuk keperluan
pertanian, rumah tangga dan jalur perhubungan : tetapi juga untuk keperluan pembangkit
energi, proses industri dan kebutuhan komersial. Masalah-masalah keairan yang harus diatasi
mendistribusikan air untuk keperluan pertanian dan keperluan rumah tangga , menciptakan
jalan air untuk keperluan perhubungan : tetapi juga bagaimana memanfaatkan air untuk
keperluan pembangkit energi, memurnikan air kotor dan mentawarkan (desalinasi ) air laut
agar bisa dikonsumsi publik. Semakin besar jumlah penduduk bumi semakin besar pula
kebutuhan akan air, kian maju teknologi kian besar juga keperluan akan air, perrsoalan
keairan pun menjadi bertambah pelik dengan adanya masalah pencemaran (Dumairy . 1992) .
Meskipun demikian tidak berarti bahwa semua perairan dibumi ini telah tercemar.
Sebagai contoh , air yang berasal dari sumber air didaerah pegunungan atau daerah hulu
sungai dapatt di anggap sebagai air bersih. Sebagian besar keperluan air sehari-hari berasal
dari sumber air tanah dan sungai, air yang berasal dari PAM ( air ledeng ) juga bahan
bakunya berasal dari sungai, oleh karena itu kuantitas dan kualitas sungai sebagai sumber air
harus dipelihara. Air reservoir adalah air yang telah melalui filter dan sudah dapat dipakai
Air merupakan zat yang paling dalam kehidupan setelah udara. Sekitar tiga per empat
bagian dari tubuh kita terdiri dari air dan tidak seorang pun dapat bertahan hidup lebih dari 4-
5 hari tanpa air minum. Selain itu, air juga dipergunakan untuk memasak, mencuci,
mandi,dan membersihkan kotoran yang ada disekitar rumah. Air juga digunakan untuk
keperluan industri, pertanian, pemadam kebakaran, tempat rekreasi, transportasi, dan lain-
lain. Penyakit yang menyerang manusia dapat juga ditularkan dan disebarkan melalui air
(Sriwulandari. 2015) .
Pada prinsipnya, jumlah air dialam ini tetap dan mengikuti suatu aliran yang
dinamakan ”cyclus hydrologie”. Dengan adanya penyinaran matahari, maka semua air yang
ada dipermukaan bumi akan menguap dan membentuk uap air, Karena adanya angin, maka
uap air akan bersatu dan berada di tempat yang tinggi yang sering dikenal dengan nama
awan. Awan ini akan terbawa makin lama makin tinggi dimana temperatur di atas makin
rendah, yang menyebab kan titik air dan jatuh ke bumi sebagai hujan. Air hujan ini akan
A. Air Laut
Mempunyai sifat asin, karena mengandung garam NaCl. Kadar garam NaCl dalam air laut
3%. Dengan keadaan ini maka air laut tidak memenuhi syarat air minum.
Maka untuk menjadikan air hujan menjadi air minum hendaknya pada waktu menampung air
C. Air Permukaan
Adalah air hujan yang mengalir di permukaan bumi. Pada umumnya air permukaan ini
kayu,daun-daun, kotoran industry kota. Setelah mengalami pengotoran akan mengalami suatu
Udara yang mengandung Oksigen atau gas O 2 akan membantu mengalami proses
pembusukan yang terjadi pada air permukaan yang telah mengalami pengotoran, karena
a. Air Sungai
Dalam penggunaannya sebagai air minum, haruslah mengalami suatu pengolahan yang
sempurna, mengingat bahwa air sungai ini pada umumnya mempunyai derajat pengotoran
yang tinggi sekali. Debit yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan akan air minum pada
b. Air Tawar/Danau
Kebanyakan air tawar ini berwarna yang disebabkan oleh adanya zat-zat organis yang
membusuk, misalnya asam humus yang larut dalam air yang menyebabkan warna kuning
coklat.
D. Air Tanah
Terjadi karena daya proses peresapan air dari permukaan tanah. Lumpur akan
garam yang terlarut) karena melalui lapisan tanah yang mempunyai unsur-unsur kimia
tertentu untuk masing-masing lapisan tanah. Muka air yang dekat dengan muka tanah, setelah
menemui lapisan rapat air, air akan terkumpul merupakan air tanah dangkal.
Terdapat setelah lapisan rapat air yang pertama. Jika tertekan air tanah ini besar, maka air
dapat menyembur keluar dan jika air tak dapat ke luar dengan sendirinya maka digunakan
c. Mata Air
Adalah air tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaan tanah. Mata air yang berasal
dari tanah dalam, hampir tidak terpengaruh oleh musim dan kualitas/ kuantitasya.
Berdasarkan keluaraannya terbagi atas: rembesan, dimana air keluar dari lereng-lereng dan
umbul, dimana air keluar ke permukaan pada suatu dataran (C. Totok, dkk,2004).
Pencemaran air yang disebabkan oleh komponen – komponen anorganik dan organik
yang berasal dari kegiatan manusia seperti industri maupun buangan domestik diantaranya
berbagai logam berat berbahaya. Beberapa logam tersebut banyak digunakan dalam berbagai
keperluan, karena diproduksi secara rutin dalam skala industri. Penggunaan logam – logam
berat tersebut ternyata langsung maupun tidak langsung telah mencemari lingkungan
melebihi batas yang berbahaya jika ditemukan dalam konsentrasi tinggi dalam lingkungan,
karena logam tersebut mempunyai sifat merusak tubuh makhluk hidup. Logam – logam
tersebut diketahui dapat mengumpul di dalam tubuh suatu organisme dan tetap tinggal dalam
tubuh untuk jangka waktu yang lama sebagai racun yang terakumulasi (Fajar, M dkk ) .
terhadap keadaan air dari keaadan yang normal menjadi air yang berbahaya atau berpotensi
dan tidak langsung ini dapat berupa perubahan fisik, kimia, termal, biologi atau radioaktif.
Kualitas air merupakan salah satu faktor dalammenentukan kesejahteraan manusia. Harus
diingat bahwa air alamiah yang terdapat pada permukaan bumi sangat sulit ditemukan dalam
keadaan murni, semuanya sudah mengandung senyawa kimia seperti mineral yang terlarut
sangat berhubunngan dengan pencemaran udara serta penggunaan lahan tanah atau daratan.
Pada saat udara yang tercemar jatuh kebumi bersama air hujan, maka air tersebut sudah
tercemar. Beberapa jenis bahan kimia untuk pupuk dan pestisida pada lahan pertanian akan
terbawa air kedaerah sekitarnya sehingga mencemari air pada permukaan lokasi yang
bersangkutan. Jenis-jenis pencemaran air yang paling banyak ditemukan sebagai berikut :
Berbagai kuman penyebab penyakit pada makhluk hidup seperti bakteri, virus,
protozoa dan parasit sering mencemari air. Kuman yang masuk kedalam air tersebut berasal
dari buangan limbah rumah tangga maupun buangan dari industri peternakan, rumah sakit,
tanah pertanian dan lain sebagainya. Penyakit yang disebabkan oleh pencemaran air ini
disebut water borne disease dan sering ditemukan pada penyakit tifus, kolera dan disentri.
Bahan kimia inorganik seperti asam, garam dan bahan toksik logam seperti Pb, Cd,
Hg dalam kadar yang tinggi dapat menyebabkan air tidak enak untuk diminum. Disamping
itu dapat menyebabkan matinya kehidupan biota air seperti ikan dan organisme lainnya
(Sriwulandari.2015).
Dari segi kualitas air minum harusmemenuhi beberapa parameter berdasarkan sifat-
Bau air tergantung dari sumber airnya. Bau air dapat disebabkan oleh bahan kimia,
ganggang, plankton atau tumbuhan dan hewan air, baik yang hidup maupun yang sudah mati.
Air yang berbau sulfite dapat disebabkan oleh reduksi sulfat dengan adanya bahan-bahan
Air yang normal sebenarnya tidak mempunyai rasa. Timbulnya rasa yang
menyimpang biasanya disebabkan oleh adanya polusi, dan rasa yang menyimpang tersebut
biasanya dihubungkan dengan baunya karena pengujian terhadap rasa air jarang dilakukan.
Air yang mempunyai bau tidak normal juga dianggap mempunyai rasa yang tidak normal.
2. Warna
Dalam proses pengolahan air warna merupakan salah satu parameter fisika yang tidak
digunakan sebagai persyaratan kualitas air baik untuk air bersih maupun untuk air minum.
Prinsip yang berlaku dalam penentuan parameter warna adalah memisahkan terlebih dahulu
zat atau bahan-bahan yang terlarut yang enyebabkan kekeruhan. Warna air dapat diamati
secara visual (langsung) ataupun diukur berdasarkan suatu skala warna dengan
spektrofotometer. Skala warna air yang paling banyak digunakan saat ini adalah skala APHA
(The American Public Healt Assiciation ) dan skala Platina-Cobalt (Pt-Co unit ) .
kuning, coklat atau kehijauan. Warna air tidak normal biasanya menunjukkan adanya polusi.
Warna air dapat dibedakan atas dua macam yaitu warna sejati ( true color) yang disebabkan
oleh bahan-bahan terlarut dan warna tidak sejati (apparent color) yang disebabkan adanya
3. Suhu
Air sering digunakan sebagai medium pendingin dalam berbagai proses industri.
kimiawi dan biologis. Suhu dari air akan mempengaruhi penerimaan masyarakat terhadap air
tersebut. Kenaikan suhu air akan menimbulkan jumlah oksigen terlarut didalam air menurun,
kecepatan reaksi kimia meningkat dan kehidupan ikan dan hewan air lainnya terganggu
(Hasibuan,I.2015).
4. Kekeruhan
Air dikatakan keruh, apabila air tersebut mengandung begitu banyak partikel
bahan yang tersuspensi sehingga memberikan warna/rupa yang berlumpur dan kotor. Bahan-
bahan yang menyebabkan kekeruhan ini meliputi: tanah liat, lumpur, bahan-bahan organik.
Standar yang ditetapkan oleh U.S Public Health Service mengenai kekeruhan ini adalah
maksimal 10 ppm.
yaitu lebih dari 25 unit. Sedangkan metode nephelometrik lebih sensitive dan dapat
efesiensi klorinasi. pH air minum adalah 7, air dengan pH diatas 7 bersifat basa dan pH
2. Alkanitas
Kebanyakan air bersifat alkaline karena garam-garam alkaline sangat umum berada
ditanah. Ketidak murnian air ini akibat adanya karbonat dan bikarbonat dari kalsium, sodium
dan magnesium.
3. kesadahan
Kesadahan air merupakan hal yang sangat penting dalan penyediaan air bersih. Air
dengan kesadahan tinggi memerlukan sabun lebih banyak sebelum terbentuk busa. Air sadah
mengandung karbonat dan sulfat atau clorida dan nitrate dari kalsium dan magnesium
air tanah biasanya bersih karena proses penyaringan oleh akifer. Jenis-jenis mikroorganisme
hidup yang mungkin terdapat dalam air meliputi macrokopik, mikroskopik dan bakteri.
adalah tumbuhan kecil yang hidup diair. Jika dalam jumlah besar dapat mempengaruhi
kekeruhan dan warna air. Pertumbuhan alga yang berlebihan dapat dikontrol dengan
Organisme makroskopik seperti ganggang dan rumput laut dapat menurunkan kualitas
air dalam hal rasa, warna dan bau namun dapat dihilangkan dalam purifikasi.
Sesuai dengan ketentuan badan dunia (WHO) maupun badan setempat (Departemen
Kesehatan) serta ketetuan/peraturan lain yang berlaku seperti APHA (American Public
Health Association atau asosiasi kesehatan masyarakat AS), layak tidaknya air untuk
kehidupan manusia ditentukan berdasarkan persyaratan kualitas secara fisik, secara kimia
Kualitas secara fisik meliputi kekeruhan, temperatur, warna, bau, dan rasa. Kualitas
air secara kimia meliputi pH , kandungan senyawa kimiadidalam air, kandungan residu atau
sisa, misalkan residu peptisida, detergen, kandungan senyawa toksik atau racun dan
sebagainya. Kualitas air secara secara biologis, khusunya secara mikrobiologis, ditentukan
oleh banyaknya parameter, yaitu parameter mikroba pencemar, patogen dan penghasil toksik
Air bersih adlah air yang sudah terpenuhi syarat fisik, kimia, namun bakteriologi
belum terpenuhi. Tidak semua air bersih layak diminum, tetapi air minum biasanya berasal
dari air bersih. Air bersih perlu diolah terlebih dahulu agar layak diminum dan menjadi air
minum sehat.
dan aman. Batasan-batasan sumber air bersih dan aman disebut, antara lain :
e) Memenuhi standart minimal yang ditentukan oleh WHO atau Departemen kesehatan
RI (Sriwulandari.2015) .
Untuk kepentingan masyarakat sehari-hari, persediaan air harus memenuhi standar air
minum dan tidak memebahayakan kesehatan manusia. Menurut WHO , standar-standar air
minum yang harus dipenuhi agar suatu persediaan air dapat dinyatakan layak sebagai air
minum:
Adapun persyaratan air minum yang layak minum baik secara fisik, kimia dan
b. Tidak berwarna
c. Cukup yodium
Air mempunyai peranan penting dalam tubuh. Volume air dalam tubuh manusia rata-
rata 65% dari total berat badannya dan volume tersebut sangat bervariasi pada masing-masing
orang, bahkan juga bervariasi antara bagian –bagian tubuh seseorang. Beberapa organ tubuh
manusia yang mengandung banyak air antara lain adalah otak 74,5%, tulang 22%, ginjal
Konsumsi air yang cukup bisa membuat fungsi organ dalam tubuh berjalan lancar.
Kegunaan air bagi tubuh manusia antara lain untuk : proses pencernaan, metabolisme,
mengangkat zat-zat makanan dalam tubuh, mengatur keseimbangan suhu tubuh dan menjaga
jangan sampai tubuh kekeringan. Apabila tubuh kehilangan banyak air maka akan
memerlukan air, diharapkan orang akan bebas dari penyakit kudis, dermatitis dan penyakit-
Air mempunyai sifat melarutkan bahan kimia. Air rumus nya adalah H 2 O + X ,
dimana X merupakan zat-zat yang dihasilkan air buangan oleh aktivitas manusia selama
akan bertambah dan merupakan masalah. Faktor X merupakan zat-zat kimia yang mudah
larut dalam air dan dapat menimbulkan toksisitas dan berbagai reaksi kimia.
adalah:
a. mengetahui konsentrasi logam yang tinggi dalam hewan air, baik ikan lair laut maupun air
tawar yang dapat digunakan sebagai pedoman untuk mencegah terjadinya toksisitas kronis
b. mengetahui konsentrasi logam yang tinggi dalam air dan sedimen yang dapat digunakan
sebagai pedoman untuk memonitor kualitas air yang mungkin digunakan sebagai irigasi
ataupun air minum yang akhirnya berakibat buruk bagi orang yang mengkonsumsinya.
Karena itu suatu pencemaran logam dalam lingkungan perairan perlu diperhatikan
secara serius, mengingat akan timbulnya akibat buruk bagi keseimbangan lingkungan
hidup(Damayanti,D.2014).
2.7.1 Aluminium
Aluminium merupakan salah satu logam anorganik yang dijumpai dalamair minum.
Konsentrasi aluminium yang tinggi bisa mengendap sebagai aluminium hidroksida yang
aluminium ditambahkan bukan hanya ke suplai air tetapi jga kebanyak makanan dan obat
yang diproses. Sifat-sifat kimia dan fisiknya membuat ideal untuk berbagai jenis pemakaian,
misalnya dalam makanan (sebagai aditif) , dalam obat-obatan (misalnya antacid) , dalam
produk-produk konsumen(alat-alat masak dan aluminium foil) dan dalam pengujian air
partikel yang lebih besar dan kemudian lebih mudah dihilangkan dengan sedimentasi dan
filtrasi.
minum, karena konsentrasi Al yang meningkat pada air yang diolah dapat menyebabkan
berbagai masalah pasokan air. Masalah pasokan air yang terkait dengan peningkatan
konsentrasi Al dalam air yang diolah meliputi pembentukan endapan hidrokarbon Al dalam
sistem distribusi yang dapat meningkatkan kekeruhan dan keluhann bahwa flok Al dalam
suatu sistem dapat mengganggu proses desinfeksi dengan melibatkan dan melindungi
Aluminium merupakan logam putih yang dapat diliat dan ditempah. Bubuknya
berwarna abu-abu, melebur pada suhu 659oC . bila terkena udara maka objek-objek
aluminium teroksidasi pada permukaannya, tetapi lapisan oksida ini melindungi objek dari
oksida lebih lanjut. Asam klorida encer dengan mudah melarutkan logam ini, pelarutan lebih
lambat dalam asam sulfat encer atau asam nitrat encer (Amrindkk ) .
Aluminium adalah satu unsur berlimpah-limpah dan tersebar luas, jumlahnya sekitar
18% dikerak bumi, ini ditemukan sebagai unsur pokok pada tanah, tumbuhan dan jaringan
hewan. Didalam aluminium , kadar besi secara normal terlalu rendah untuk masalah
penyebab pelunturan yang mungkin dihasilkan oleh air. Timbulnya pelunturan dalam air
sistem distribusi dan oleh karena itu frekuensi dari keluhan-keluhankonsumen meningkat jika
tingkatan aluminium melebihi 0,1-0,2 mg/liter didalam air. Aluminium biasanya ditemukan
pada pembuatan air minum dalam bentuk reaktif dimana berat molekulnya relatif rendah
pada air murni, biasanya dihubungkan dengan zat partikel atau kompleks organik dari berat
molekul yang tinggi. aluminium merupakan unsur yang tidak berbahaya. Perairan alami
bersifat lebih toksik dan memiliki kadar aluminium yang lebih tinggi. kadar aluminium untuk
keperluan air minum sekitar 0,2mg/liter. Begitu juga menurut Peraturan Menteri Kesehatan
dimana kadar maksimim aluminium dalam air minum adalah 0,2 mg/liter.
Kelebihan aluminium pada batas yang telah ditetapkan dapat menyebabkan gangguan
kesehatan sepertigangguan suara, kejang-kejang pada otot serta dapat mengubah rasa dan bau
pada air minum. Sehingga hal tersebut dapat menurunkan kualitas pada air minum.
Pada kehadiran Al dalam air minum telah menimbulkan kemungkinan efek kesehatan
yang mungkin terjadi, karena diduga terkait dengan penyakit alzheimer atau enselopati
dkk.1998) .
Jumlah aluminium yang tinggi bersifat toksik bagi manusia. . Garam aluminium
tertentu berfungsi sebagai penguat respons imun untuk memungkinkan protein dalam vaksin
mencapai potensi yang cukup sebagai stimulan kekebalan tubuh. Sisi lain dari efeknya adalah
dosis sangat tinggi yang dapat mengubah fungsi sawar otak darah. Aluminium meningkatkan
ekspresi gen terkait estrogen pada sel kanker payudara manusia yang tumbuh di laboratorium
kontak dengan kulit. Dampak apabila terkena kulit adalah tersumbatnya pori-pori kulit.
Akibatnya, kulit tidak bisa mengeluarkan racun secara alami. Eksposur jangka panjang dan
konsentrasi tinggi aluminium dapat mengakibatkan efek kesehatan yang serius, seperti
Walaupun aluminium berbahaya jika terdapat dalam kadar tinggi di air minimum (0,2
mg/liter Permenkes 492/2010), akan tetapi kadar aluminium ini dapat berfungsi sebagai dasar
2.8 Kolorimetri
reagen organik tertentu. Diantara nya adalah aluminon, eriochrome cyanine, alizarin red s
dan hematoxylin. Dari perbandingan, reagen alumina sangat mendukung. Dalam kebanyakan
situasi, pilihan pereaksi sangat ditentukan oleh bahan yang akan dianalisa karena sifat khas
Pengukuran serapan cahaya oleh larutan molekul diatur dengaan hukum Lambert-
Log = -A-ɛbC
c = konsentrasi (M)
Dengan I0 adalah intensitas radiasi yang masuk, It adalah intensitas radiasi yang
ditransmisikan, A dikenal sebagai adsorban dan merupakan ukuran jumlah cahaya yang
diserap oleh sampel; ɛ adalah tahapan yang dikenal sebagai koefisien molar dan merupakan
zat berwarna baik yang berasal dari zat itu sendiri maupun warna yang terbentuk akibat
1. kolorimetri visual adalah cahaya putih alamiah ataupun buatan umumnya digunakan
sebagai sumber cahaya. Penetapannya biasa dilakukan dengan suatu instrumen sederhana
2. kolorimetri fotolistrik adalah sel fotolistrik digunakan untuk mengukur intensitas cahaya.
Pada alat ini cahaya digunakan dibatasi dalam jangka panjang gelombang yang relatif sempit
dengan melewatkan cahay putih melalui filter-filter dalam bentuk lempengan berwarna yang
Keuntungan utama metode kolorimetri adalah bahwa metode ini memberikan cara
sederhana untuk menetapkan kuantitas zat yang sangat kecil. Batas atas metode kolorimetri
pada umumnya adalah penetapan konstituen yang ada dalam kuantitas kurang dari 1% adatu
2%.
Adalah reaksi warna yang dipilih hendaklah merupakan reaksi spesifik (hanya
2. Kestabilan warna
Reaksi warna yang dipilih hendaknya menghasilkan warna yang cukup stabil (periode
warna maksimum cukup panjang) untuk memungkinkan pengambilan pembacaan yang tepat.
Dalam ini pengaruh zat-zat lain dan kondisi eksperimen (temperatur, pH) haruslah diketahui.
3. Kejernihan larutan
menyerap cahaya.
4. Kepekaan tinggi
Diperlukan reaksi warna yang sangat peka bila kuantitas zat yang akan ditetapkan
sangat kecil.
Pada penetapan kadar aluminium secara kolorimetri ini digunakan metode aluminium
aluminium yang terdapat dalam air. Dalam metode ini menggunakan pereaksi alu ver 3 yang
dikemas dalam bentuk powder pillow untuk menjamin stabiltas dari pereaksi. Alu ver 3
merupakan pereaksi yang berisi aluminon yang dikombinasikan dengan buffer pH.
Aluminon akan bereaksi dengan aluminium yang terdapat dalam sampel membentuk
pewarnaan merah jingga. Intensitas warna yang terbentuk tergantung pada jumlah aluminium
Ascorbic acid (asam askorbat) ditambahkan terlebih dahulu sebelum penambahan alu
ver 3 untuk menghilangkan besi, karena besi dapat mengganggu dan tidak boleh ada dalam
proses analisa. Setelah penambahan alu ver 3, sampel dibagi 2 bagian, kemudian pada salah
satu bagian tersebut ditambahkan bleaching 3 reagent powder pillow dan campuran ini
disebut blanko.
Aluminon ( larutan garam amonium dari asam aurina-trikarboksilat) zat pewarna ini
diadsorbsi oleh aluminium hidroksida, menghasilkan suatu kompleks adsorpsi atau bubuk
pewarna merah terang. Uji ini dipakai terhadap endapan aluminium hidroksida yang
diperoleh dalam pengerjaan analisis secara biasa, karena unsur-unsur lain tertentu dapat
mengganggu (Hasibuan,I.A.2015).
Air merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang diperoleh dari berbagai
sumber, tergantung pada sumber daerah tertentu. Kondisi air disetiap daerah berbeda-beda .
proses pengolahan air bersih adalah suatu proses penjernihan air agar dapat digunakan sebagi
Sumber air baku adalah air permukaan sungai Belawan yang diambil melalui
bendungan dengan panjang 25 m ( sesuai lebar sungai ) dan tinggi 4 m. Pada sisi kanan
bendungan dibuat sekat (channel) beberapa saluran penyadap yang lebarnya 2 m dilengkapi
danBendungantampaksepertigambar2.1
Bangunan ini merupakan saluran bercabang dua yang dilengkapi dengan bar screen
(saringan kasar) yang berfungsi untuk mencegah masuknya kotoran-kotoran yang terbawa
arus sungai. Masing-masing saluran dilengkapi dengan pintu ketinggian air ( slice gate ) dan
tampaksepertigambar2.2
2 unit ( empat sel). Setiap unit berdimensi 23,3 m x 20 m, tinggi 5 m yang dilengkapi dengan
dua buah inletgate , dua buah outlet sluice gate , dan pintu bilas dua buah berfungsi sebagai
tempat pengendapan lumpur, pasir dan lain-lain yang bersifat sedimen. Tiap sel dalam Raw
Water Tank dibersihkan sekali dalam empat bulannya. Hal ini dilakukan agar proses
pengolahan air terus berjalan, karena pada saat melakukan pembersihan, sel Raw Water Tank
ditutup, sehingga air baku dari intake tidak dapat masuk.Di Raw Water Tank ini terjadi
zat-zar organik, anorganik dan mengendalikan pertumbuhan lumut (alga) dan membunuh
spora dari lumut, jamur dan juga menghilangkan polutan-polutan lainnya. Dosis klorin yang
Pengendapantampaksepertigambar2.4
Air yang berasal dari Raw Water Pump (pompa air baku) berfungsi untuk
memompakan air dari RWT ke clarifier. Raw Water Pump ini terdiri dari beberapa unit
Water Pump terdiri dari 16 unit pompa umpan, kapasitas rata-rata pompa 110-160/detik
dengan total head 18 m dengan memakai nomor AC dengan rata-rata nominal daya 75 KW.
Sedangkan yang baru ada tiga pompa namun yang beroperasi 2 unit, 1 unit stand by dengan
c) unit III memiliki 4 buah pompa yang memompakan air menuju clarifier III
f) unit VI memiliki 3 buah pompa yang memompakan air menuju clarifier VIGambar
Air yang dipompakan Raw Water Pump masuk ke clarifier (bangunan untuk proses
penjernihan air) melalui pipa inlet yang secara bersaman terjadi penyuntikan bahan koagulan
Poly AluminiumChlorida(PAC) dengan kebutuhan rata-rata 20-40 gr/m3 air. Clarifier yang
berfungsi sebagai tempat terjadinya koagulasi, terdiri dari 4 unit dan dilengkapi dengan
agitator (pengaduk lambat) dan 2 unit tidak menggunakan agitator namun menggunakan
fullsator sesuai dengan fungsinya. Kapasitas masing-masing unit adalah 400 liter/det namun
kapasitas tersebut yang mencakupi +380 liter/det, untuk keseluruhannya kapasitas air yang
masuk dalah 2500-2600 liter/det, dan sesuai dengan fungsinya disini terjadi proses
pembentukan dan pengendapan flok serta pemisahan flok-flok tersebut dari air
bersih.Agitator pada setiap unit menggunakan motor AC dengan daya nominal 7,5 KW.
d) Clarification Zone
e) Concentration
Air yang masuk ke clarifier melalui pipa masuk (inlet) menuju daerah reaksi pertama
( Primary Reaction Zone ) proses koagulasi lalu daerah kedua ( Secondary Reaction Zone )
pada kedua bagian tersebut air berikatan dengan bahan koagulasi di sertai dengan
pengadukan oleh agitator, sehingga partikel-partikel lumpur membentuk flok atau gumpalan.
Flok-flok tadi dengan ukuran partikel lebih besar akan berkurang jumlahnya, Proses ini
pembentukan flok (Return Flock Zone), Pada bagian ini terdapat penahan (settler) yang
menahan flok yang masih melayang-layang dalam air sehingga lama-kelamaan flok- flok
tersebut menggumpal pada penahan dan akhrinya tertahan. Setelah melalui daerah
pembentukan flok, air yang jernih masuk ke daerah penjernihan (Clarification Zone).
Kemudian menuju penyaringan (Filter) sedangkan flok yang lebih besar mengendap secara
gravitasi ke daerah pengendapan (Concentractor) pada dasar clarifier yang selanjutnya akan
2.9.7 Filter
Filter merupakan tempat berlangsungnya proses filtrasi, yaitu proses penyaringan flok-
flok sangat kecil dan sangat ringan yang tidak bertahan (lolos) dari clarifier. Filter yang
menggunakan saringan jenis cepat (Rapid Sand Filter) berupa pasir silika dengan
menggunakan motor AC nominal daya 0,75 KW.Filter ini berfungsi menyaring turbidity
Dalam jangka waktu tertentu,filter ini harus dibersihkan dari kotoran atau endapan yang
air yang dibutuhkan untuk back wash dalam satu buah filter adalah sekitar 200 – 300m³ dan
back wash dilakukan setiap 1 x 24 -72 jam, tergantung pada lancar atau tidaknya
berfungsi untuk menampung air minum (air olahan) setelah melewati media filter. IPA
Sunggal mempunyai 3 buah reservoir, terdiri dari R1 dan R2 dengan kapasitas total 12000
Finish Water Pump (FWP) IPA Sunggal berjumlah 14 unit dengan kapasitas 100-150
L/detik yang berfungsi untuk mendistribusikan air bersih dari reservior instalasi ke cabang-
a. Untuk jalur 1 dialirkan menggunakan 1 pompa dengan kapasitas 300-400 L/detik dan
e. Untuk jalur 5 dialirkan 2 pompa dengan kapasitas 300-400 L/detik dan 1 pompa lagi
f. Untuk jalur 6 dan 7 dialirkan 1 pompa dengan kapasitas 550 L/detik dan 2 pompa
Hasil air olahan dapat di distribusikan apabila memenuhi syarat kualitas air yang diuji
Air buangan (limbar cair) dari masing-masing unit pengolahan dialirkan ke lagoon
untuk diolah kembali melalui sedimentasi, kemudian air olahan disalurkan ke RWT untuk
diproses kembal i. Prinsip ini telah diterapkan sejak tahun 2002 di IPA Sunggal dengan
Lagoon memiliki 3 sel. Sel pertama berfungsi sebagai tempat lumpur. Jika lumpur telah
penuh didalam sel, maka lumpur akan dikeruk secara berkala dan di angkat keatas pinggiran
lumpur adalah untuk menimbun tanah sekitar Lagoon. Air dari sel pertama ini akan dialirkan
ke sel berikutnya yang di filtrasi dengan batu koral. Air dari sel kedua ini di filtrasi lagi
dengan batu koral ke sel berikutnya (sel 3). Dari sel ke 3, air lagoon tersebut akan dialirkan
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Alat-alat
a. Colorimeter DR/890
b. Kuvet
c. gelas ukur 50 ml
d. erlenmeyer 100 ml
3.2 Bahan-bahan
c. Air baku
e. Air reservoir
Ditekan “PRGM” dan tekan “1” pada instrumen colorimetri DR/890 untuk analisa
aluminium, lalu ditekan “ENTER” maka layar akan menunjukkan mg/l Al, lalu diisi 50ml
sampel air kedalam gelas ukur 50 ml kemudian masukkan sampel air kedalam erlenmeyer
lalu tambahkan ascorbid acid powder pillow kemudian aduk hingga larut. tambahkan 1
bungkus Alu Ver 3 Powder pillow lalu homogenkan. Kemudian tekan “TIMER” lalu tekan
“ENTER”,tunggu selama 3 menit lalu isi kuvet pertama sebagai sampel dengan 25 ml dari
pillow pada larutan blanko lalu ditekan “ENTER”. Lalu aduk selama 30 menit kemudian
tuangkan larutan blanko kedalam kuvet kedua lalu tekan “ENTER”, tunggu selama 15 menit.
Kemudian masukkan botol blanko ( kuvet kedua) kedalam tempat sampel dan tutup.
Kemudian tekan “ZERO” maka layar akan menunjukan 0.00mg/l Al. Lalu masukkan kuvet
pertama ketempat sel dan tutup kemudian tekan “READ”, catat hasil analisa aluminium yang
4.1 Hasil
Hasil perbandingan kadar aluminium (Al) pada air baku dan air reservoir sungai
belawan di Laboratorium PDAM TIRTANADI IPA SUNGGAL dapat dilihat pada Tabel
dibawah ini.
Tabel 4.1 hasil perbandingan kadar aluminium(Al) pada air baku dan air reservoir
R1 R2 R3
Dari hasil analisis, diketahui perbandingan kadar aluminiumpada air baku 0,077 : air
reservoir R1 0,121 : R2 0,108 : R3 0,177 mg/liter. Dari tabel diatas dapat dilihat kadar
aluminium(Al) tertinggi pada air baku 0,108 mg/liter dan pada air reservoir R1 0,181 ; R2
0,166 ; R3 0,181 mg/liter, ini disebabkan oleh beberapa faktor lingkungan seperti hujan
yang menyebabkan zat pengotor dalam air meningkat. Jika turbidity air meningkat maka
pemberian PAC (Poly aluminium chloride) pun ikut meningkat sesuai dengan dosis untuk
jumlah turbidity air nya. Tinggi nya kadar PAC akan mengakibatkan terjadinya peningkatan
kadar aluminium dalam air. Sehinggaperludilakukan proses pengolahan air bakudan air
Intake, dari Intake akandialirkanke RWT (Raw Water Tank) dimanapadatempatini terjadi
membunuh spora dari lumut, jamur dan menghilangkan polutan-polutan lainnya.Dosis klorin
yang diberikan adalah 2-3 g/m3tergantung turbidity air.Setelahitudari RWT (Raw Water
air dari RWT ke clarifier. Clarifier (bangunan untuk proses penjernihan air) terjadi proses
20-40 gr/m3 air sesuai dengan turbidity air. Clarifier yang berfungsi sebagai tempat terjadinya
Filter merupakan tempat berlangsungnya proses filtrasi, yaitu proses penyaringan flok-flok
sangat kecil dan sangat ringan yang tidak bertahan (lolos) dari clarifier.
pathogen serta adanya penambahan larutan Soda Ash sebagai penetralisir pH jika diperlukan
menyatakan bahwa kadar aluminium (Al) dalam air minum maksimal 0,2 mg/liter. jika kadar
seperti gangguan suara, kejang-kejang pada otot serta dapat mengubah rasa dan bau pada air
Berdasarkan tabel diatas, kadar aluminium pada air baku dan air reservoir diPDAM
sebagai air minum yang ditetapkan dalam peraturan Persyaratan Menteri Kesehatan RI
No.492/MENKES/PER/IV/2010.
5.1 Kesimpulan
− Berdasarkan hasil data yang diperoleh maka diambil kesimpulan bahwa perbandingan
kadar rata-rata aluminium (Al) pada air baku 0,077 : air reservoir R1 0,121 : R2 0,108
− Berdasarkan hasil data yang diperoleh maka dapat kesimpulan bahwa kesesuaian
kadar aluminium (Al) pada air baku dan air reservoir masih memenuhi Persyaratan
5.2 Saran
− diharapkan untuk peneliti selanjutnya agar tidak hanya menelitikadar aluminium saja
− diharapkan peneliti selanjutnya agar tidak hanya meneliti kadar aluminium dalam air
Amrin., Dita Ardilla. 2013. Analisis besi (Fe) dan aluminium (Al) dalam tanah lempung
secara spektrofotometri serapan atom. Universitas Lampung
Ayundyahrini, M., Rusdhianto, E. A.K., Nurlita Gamayanti . 2013. Estimasi dosis aluminium
sulfat pada proses penjernihan air menggunakan metode genetic algorithm. Vol 2.
Institut Teknologi Sepuluh
C.Totok, Sutrisno dan Suciastuti, Eni. 2002. Teknologi penyediaan air bersih. Jakarta :
Rineka Cipta
Damayanti,D. 2014. Penentuan kadar aluminium (Al) dan mangan (Mn) pada air Reservoir
perusahaan daerah air minum (PDAM) instalasipPengolahan air Tirtanadi limau manis
secara spektrofotometri sinar tampak. [Tugas akhir]. Medan: Universitas Sumatera
Utara
Dumairy,1992. Ekonomi Sumber Daya Air. Yogyakarta : Penerbit BPFE
Fajar, M., Zul Alfian., Harru Agusnar. 2013.Penentuan kadar unsur besi,kromium dan aluminium
dalam air baku dan pada pengolahan air bersi ditanjung gading dengan menggunakan
metode spektrofotometri serapan. Vol 1. Medan. USU
Hasibuan,I.A. 2015. Analisis perbandingan kadar aluminium (Al) pada air baku Dan air
reservoir PDAM Tirtanadi ipa sunggal secara kolorimetri. [Tugas Akhir]. Medan:
Universitas Sumatera Utara
Permatasari, T. J., Erna Apriliani. 2013. Optimasi penggunaan koagulan dalam proses
penjernihan air. Vol 2. Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Sasongko, B. E., Endang Widyastuti., Rawuh Edy Priyono. 2014. kajian kualitas air dan
penggunaan sumur gali oleh masyarakat di sekitar sungai kaliyasa kabupaten cilacap.
Vol 2. Universitas Jenderal Soedirman
Schullery, S. E., Masanobu. Y. And Ross. S.Analysis of aluminium (III) in water. Texas.
Chemical education resources,inc
Watson, G. 2007. Analisa Farmasi. Edisi 2. Jakarta : Penerbit Buku kedokteran EGC