KARYA ILMIAH
KARYA ILMIAH
PERNYATAAN
KARYA ILMIAH
Saya menyatakan bahwa laporan tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri,
kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan
sumbernya.
PENGHARGAAN
Puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini tepat
pada waktunya dengan judul “Penentuan Kadar Logam Berat Pada Fillet Ikan
Patin Dengan Metode Spektroskopi Serapan Atom Di Laboratorium UPT PMHP
Medan.
ABSTRAK
ABSTRACT
DAFTAR ISI
Halaman
PERSETUJUAN i
PERNYATAAN ii
PENGHARGAAN iii
ABSTRAK iv
ABSTRACT v
DAFTAR ISI vi
DAFTAR TABEL vii
DAFTAR LAMPIRAN viii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Permasalahan 5
1.3 Tujuan 5
1.3 Manfaat 5
DAFTAR PUSTAKA 29
LAMPIRAN 30
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
Serapan Atom
Merkuri (Hg)
DAFTAR LAMPIRAN
BAB 1
PENDAHULUAN
UPT PMHP Medan mulai beroperasi tahun 1981 sesuai Perda 26/1980
yang berlokasi di Jl.Sei Batugingging No.6 dengan jumlah staf sekitar 7 orang
dan hanya 4 macam parameter uji yang dilayani.
UPT PMHP terbentuk sesuai peraturan daerah Provinsi Sumatera Utara
No.3 Tahun 2001 tentang Dinas-Dinas Daerah Provinsi Sumatera Utara dan SK
Gubernur Sumatera Utara No.061.455.K.TA.2002 tentang tugas pokok, fungsi
dan tata kerja Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara. UPT PMHP
beroperasi mulai dari tahun 1981 berdasarkan peraturan daerah Provinsi Sumatera
Utara No.26 TA.1980 tentang pembinaan, pengawasan dan pengujian hasil mutu
perikanan di wilayah Provinsi Sumatera Utara.
Sebagai laboratorium penguji mutu UPT PMHP Medan telah terakreditasi
oleh Komite Akreditas Nasional. Badan Standarisasi Nasional (KAN-BSN) sesuai
standard SNI 17025(Adopsi dari ISO 17025) Tentang Kompotensi Laboratorium
Penguji dengan Sertifikat Akreditas No. LP-124-IDN sejak 6 Februari 2002 yang
diakreditasi setiap 4 tahun sekali Re-akreditasi terakhir UPT PMHP Medan pleh
KAN-BSN dilakukan pada tanggal 11-12 Juni 2015 sesuai dengan surat dari KAN
NO.2994.a/4.a2/LP/05/15 tanggal 29 Mei 2015.
UPT PMHP Medan merupakan Unit Pelaksanaan Teknis Penerapan Mutu
Hasil Perikanan Provinsi Sumatera Utara dan bertanggung jawab secara teknis
kepada Kementrian Kelautan dan Perikanan. Wilayah kerja UPT PMHP Medan
meliputi Provinsi Sumatera Utara.
UPT PMHP Medan melakukan pengawasan dan pengujian mutu hasil
perikanan. Tugas pengawasan menempatkan UPT PMHP Medan sebagai institusi
pengawas mutu hasil perikanan baik kepentingan konsumen dalam negeri maupun
konsumen di luar negeri dalam rangka penyediaan bahan pangan yang aman,
bermutu tinggi. Pelaksanaan pengawasan mutu ini berpedoman kepada Kepmen
No.KEP.011/MEN/2007 tentang persyaratan Jaringan Mutu dan Keamanan Hasil
Perikanan pada Proses Produksi, Pengolahan dan Distribusi. Tugas Pengujian
Bentuk lain dari pencemaran akibat buangan industri adalah pencemaran yang
ditimbulkan oleh limbah industri yang mengandung gugus logam berat. Sebagai
contoh adalah terjadinya peningkatan kadar merkuri (Hg) di perairan Teluk
Jakarta. Kenaikan kadar merkuri diperairan Teluk Jakarta tersebut pertama kali
dikemukakan oleh A.A. Leoddin, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan
Departemen Kesehatan. Penelitian yang dilakukan pihak LON (Lembaga
Oseanologi Nasional) pada tahun 1983. Ternyata hasilnya mendukung pendapat
A.A. Leoddin. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa kadar merkuri dalam
perairan Teluk Jakarta telah mencapai 0,027 ppm (Palar, 1945)
Merkuri (Hg) merupakan senyawa berupa cairan pada suhu kamar yang
mudah menguap jika di panaskan. Merkuri banyak dimanfaatkan dalam industri
seperti oleh pabrik tinta, pabrik kertas, pabrik tekstil, dan perusahaan farmasi.
Pencemaran yang diakibatkan oleh logam berat dalam air juga sangat penting
diperhatikan. Beberapa logam berat sangat toksik untuk manusia dan hewan.
Logam-logam tersebut bersifat sangat tahan lama dan akibat keracunannya juga
bisa bertahan dalam waktu yang sangat lama. Beberapa sumber logam berat yang
dapat mencemari air antara lain industri logam, industri tambang, pemakaian
logam (Sumardjo, 2006)
Pencemaran ini selanjutnya mencemari manusia melalui ikan, air minum, atau
air sumber irigasi lahan pertanian sehingga tanaman sebagai sumber pangan
manusia tercemar. Suatu tatanan lingkungan hidup dapat tercemar atau menjadi
rusak dapat disebabkan oleh banyak hal yang paling utama yang menjadi
penyebabnya adalah limbah, antara lain limbah kimia yang mengandung bahan
toksik seperti logam berat (Palar, 1945).
Ikan patin merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, berbadan panjang
berwarna putih perak dengan punggung berwarna biru-kebiruan. Ikan ini
merupakan jenis ikan liar yang terdapat di sungai-sungai besar dan kecil terutama
di daerah tropis Asia. Di Indonesia ikan patin terdapat banyak sungai-sungai besar
seperti Batanghari (Jambi), Sungai Kampar (Riau) dan Sungai Musi (Palembang).
Ikan ini sangat menyenangi sungai dengan perairan deras meski habitatnya adalah
besar dan pinggir dari perairan tersebut (demersal) sampai tengah perairan. Ikan
patin di alam liar biasanya bersembunyi di lubang-lubang di tepi sungai (Suryana.
D,2013).
Ikan patin di kenal sebagai komoditi yang berprospek cerah, karena memiliki
harga jual yang tinggi. Hal ini lah yang menyebabkan ikan patin mendapat
perhatian dan diminati oleh para pengusaha untuk membudidayakannya. Ikan ini
cukup responsip terhadap pemberian makanan tambahan. Ikan patin termasuk
ikan yang beraktifitas pada malam hari. Malam hari ia akan keluar dari lubangnya
dan mencari makan renik yang terdiri dari cacing, serangga, udang sungai, jenis-
jenis siput dan biji-bijian juga. Dari sifat makannya ikan ini juga tergolong ikan
yang sangat rakus karena jumlah makanannya yang besar (Suryana.D, 2013).
Ikan patin baru saja berhasil dibudidayakan dalam beberapa tahun terakhir,
sehingga masih cukup baru di kalangan para konsumen ikan tawar. Namun
sekarang jumlah permintaan di pasar sebagai konsumsi dan di kolam pancing
sebagai ikan pancingan juga meningkat. Ikan yang budidayakan di kolam
pembiakan dapat diberi makan pengganti seperti pellet (Suryana.D, 2013).
1.2 Permasalahan
1. Untuk mengetahui kadar logam berat merkuri pada fillet ikan patin di
Laboratorium UPT PMHP Medan
2. Unruk mengetahui kandungan logam berat merkuri pada fillet ikan patin
memenuhi standarmenurut SNI 7387:2009
1.4 Manfaat
1. Dapat mengetahui kadar logam berat merkuri pada fillet ikan patin di
Laboratorium UPT PMHP Medan
2. Dapat mengetahui kandungan logam berat merkuri pada fillet ikan patin
memenuhi standar menurut SNI 7387:2009
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Pencemaran air terjadi pada sumber-sumber air seperti danau, sungai, laut
dan air tanah yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Air dikatakan tercemar jika
tidak dapat digunakan sesuai dengan fungsinya walaupun fenomena alam, seperti
gunung meletus, pertumbuhan gulma yang sangat cepat, badai dan gempa bumi
merupakan penyebab utama perubahan kualitas air, namun fenomena tersebut
tidak dapat disalahkan sebagai penyebab pencemaran air. Pencemaran ini dapat
disebabkan oleh limbah industri, perumahan, pertanian, rumah tangga, industri
dan penangkapan ikan dengan menggunakan racun. Polutan industri antara lain
polutan organik (limbah cair), polutan anorganik (padatan, logam berat), sisa
bahan bakar, tumpahan minyak tanah dan oli merupakan sumber utama
pencemaran air, terutama air tanah (Suratno.F, 1990).
1. Ordo : Ostarioplaysi
2. Sub ordo : Siluriodae
3. Family : Pangasidae
4. Genus : Pangasius
5. Spesies : Pangasius hypophihalmus
Ikan patin banyak di jumpai pada habitat atau lingkungan hidup berupa
perairan air tawar, yakni di waduk, sungai-sungai besar, dan muara-muara sungai.
Patin lebih banyak menetap di dasar perairan dari pada di permukaan. Di
Indonesia, ikan patin tersebar di perairan Sumatera, Kalimantan, dan Jawa.
(Mahyuddin.K, 2010).
Fillet merupakan bahan setengah jadi dari daging ikan yang akan diolah
lagi menjadi makanan lain seperti abon, bakso, sosis, dan dan juga digunakan
untuk fortifikasi berbagai aneka produk olahan. Secara teknis, proses pengolahan
ikan patin menjadi fillet tidak sulit. Pada prinsipnya, pengolahan fillet dilkukan
dengan mengambil daging ikan, memisahkan dari bahan-bahan yang tidak
diinginkan (tulang, kulit, isi perut, lemak, dan lain-lain), mencuci kemudian
membekukannya. Selanjutnya, fillet dapat di proses menjadi produk olahan
berikutnya.
2.5. Merkuri
Logam merkuri atau raksa mempunyai nama kimia hydragyum yang
berarti perak cair. Logam merkuri dilambangkan dengan Hg. Merkuri merupakan
salah satu unsur logam transisi dengan golongan IIB dan memiliki nomor atom
80, memiliki bobot atom 200,59 adalah satu-satunya logam yang berbentuk cair.
Merkuri merupakan elemen alami oleh karena itu sering mencemari lingkungan.
(Nicodemus, 2003).
dalam thermometer, barometer, panel pengganti listrik, dan lampu pijar raksa
(Sugiyarto, 2010).
Tentu saja itu berarti proses perusakan lingkungan dan tingkat peracunan
yang ditimbulkan oleh merkuri baik secara akut maupun kronis menjadi lebih
besar pula. Dari areal pertanian ini sebagian merkuri akan terlarut. Sebagian lagi
akan meresap kedalam tanah dan juga ada yang terbawa oleh aliran permukaan
sehingga masuk dalam aliran perairan seperti ke sungai-sungai dan lain-lain
(Palar, 1945).
1. Berwujud cair pada suhu kamar 250C dengan titik beku paling rendah
sekitar -390C.
2. Masih berwujud cair pada suhu 3960C. Pada temperatur 3960C ini telah
terjadi pemuaian secara menyeluruh.
3. Tahanan listrik yang dimiliki sangat rendah sehingga menempatkan
merkuri sebagai logam yang sangat baik untuk mengantarkan arus listrik.
4. Merupakan logam yang paling mudah menguap jika dibandingkan dengan
logam-logm lainnya.
5. Daya melarutkan bermacam-macam untuk membentuk alloy yang disebut
juga dengan almagan.
6. Merupakan unsur yang sangat beracun bagi semua makhluk hidup. Baik
itu dalam bentuk unsur tunggal (logam) ataupun dalam bentuk
persenyawaan (Palar, 2008).
1. Merkuri Metal
Merupakan logam berwarna putih, berkilau dan pada suhu kamar berada dalam
bentuk cairan.pada suhu kamar akan menguap dan membentuk uap merkuri
yang tidak berwarna dan tidak berbau. Makin tinggi suhu makin banyak yng
menguap. Merkuri ini banyak digunakan untuk pemurnian digunkan pada
thermometer.
2. Merkuri Anorgnik (Hg22+)
Senyawa merkuri anorganik terjadi ketika merkuridikombinasikan dengan
elemen lain seperti klorin, sulfur oksigen. Senyawa ini biasa disebut garam-
garam merkuri. Merkuri anorgnik yang biasa digunakan yaitu dalam bentuk
bubuk putih dan kristal. Bentuk merkuri ini banyak digunakan untuk
pengobatan.
3. Merkuri Organik
Senyawa merkuri organik terjdi ketika merkuri bertemu dengan karbon. Metil
merkuri merupakan bentuk merkuri yang umum. Bentuk ini larut dalam lemak
dan dapat melewati blood brain barrier dan plasenta dengan mudah. Merkuri
organik sebagai contoh metal merkuri yang secara komersial di gunakan
sebagai fungsida, desinfektan, dan sebagai pengawet cat.
Secara jalur non alamiah merkuri (Hg) masuk kedalam tatanan lingkungan
sebagai akibat dari kegiatan manusia. Sebagai contoh adalah buangan sisa industri
yang memakai merkuri (Hg) dalam proses produksinya. Industri pulp (bubur
kayu) dan kertas juga merupakan sumber pencemar merkuri terbesar, pada
peralatan listrik merkuri ditemukan pada lampu listrik. Sementara itu
dilaboratorium logam merkuri di gunakan sebagai alat ukur sebagai contoh adalah
thermometer (Palar, 1945).
menahun (kronis), negara ini telah membayar sangat jauh melebihi keuntungan
yang iperoleh dari hasil pengoprasian perusahn Chisso Corporation.
Menurut Palar (1945) Beberapa hal yang terpenting yang dapat dijadikan
patokan terhadap efek yang ditimbulkan oleh merkuri terhadap tubuh, adalah
sebagai berikut :
a. Semua senyawa merkuri adalah racun bagi tubuh, apabila berada dalam
jumlah yang cukup.
b. Senyawa merkuri yang berbeda, menunjukkan krakteristik yang berbeda
pula dalam daya racun, penyebaran, akumulasi dan waktu retensi yang
dimilikinya di dalam tubuh.
c. Biotransformasi tertentu yang terjadi dalam suatu tata lingkungan dalam
tubuh orgnisme yang hidup telah kemasukan merkuri, di sebabkan oleh
perubahan bentuk atas senyawa-senyawa merkuri dari satu tipe ke tipe
lainnya.
d. Pengaruh utama yang ditimbulkan oleh merkuri dalam tubuh adalah
menghalangi kerja enzim dan merusak selaput dinding (membran) sel.
Keadaan itu disebabkan karena kemampuan merkuri dalam membentuk
ikatan kuat dengan gugus yang mengandung belerang, yang terdapat
dalam enzim atau dinding sel.
e. Kerusakan yang dikibatkan oleh logam merkuri dalam tubuhumumnya
bersifat permanen. Sampai sekarang belum di ketahui cara efektif untuk
memperbaiki kerusakan fungsi-fungsi itu. Efek merkuri pada kesehatan
terutama berkaitan dengan sistem saraf, yang memang sangat sensitif pada
semua bentuk merkuri.
Logam berat yang dilimpahkan keperairan, baik sungai maupun lautan akan
mengalami paling tidak tiga proses, yaitu pengendapan yaitu apabila konsentrasi
logam lebih besar daripada daya larut terendah komponen yang terbentuk antara
logam dan anion yang ada dalam air seperti carbonat, hydroksil, maka logam
tersebut akan diendapkan. Adsorpsi (berkaitan dengan unsur-unsur) dan absorpsi
(pernyerapan) oleh organisme-organisme perairan naik secara langsung maupun
tidak langsung melalui rantai makanan. Sumber-sumber pencemaran logam berat
dilaut dapat dibagi menjadi dua yaitu sumber-sumber yang bersifat alami dan
yang bersifat buatan.
Secara alami logam berat keperairan laut berasal dari tiga sumber yaitu:
1. Masuknya dari daerah pantai yang bersal dari sungai-sungai dan hasil dari
abrasi pantai oleh aktivitas gelombang.
2. Hasil kinerja alam itu sendiri melalui proses bebatuan yang mengandung
merkuri dan peletusan gunung berapi. Akan tetapi pencemaran merkuri
yang di sebabkan oleh kegiatan alam pengaruhnya terhadap biologi
maupun lingkungan ekologi relatif yang tidak mengkhawatirkan.
Selain itu merkuri juga di lepaskan ke atmosfer melalui berbagai kegiatan
manusia dalam bentuk limbah industri, dan khususnya pembakaran bahan bakar
fosil seperti batu bara. Asap yang mengandung merkuri dapat dengan mudah di
transformasikan melalui udara dan kemudian bersama air hujan akhirnya jatuh di
darat, kemudian mengendap didaratan serta berada dalam lingkungan air. Merkuri
yang terdapat dalam limbah di lingkungan perairan di ubah aktivitas
mikroorganisme menjadi komponen methyl merkuri yang bersifat toksik dan daya
ikat yang kuat di samping kelarutannya yang tinggi, yang terutama dalam tubuh
hewan air. Hal tersebut mengakibatkan terakumulasinya merkuri sehingga kadar
merkuri semakin lama semakin meningkat dan dapat mencapai level berbahaya
baik bagi kehidupan hewan air maupun tangkapan hewan tersebut. Merkuri
termasuk kedalam logam berat juga merupakan bahan berbahaya dan beracun
yang dalam konsentrasi kecil pun dapat bersifat toksik (Sukandarrumidi, 2018).
Gambar 2.2
Sistem peralatan spektrofotometer serapan atom.
(sumber:Watson, 1999)
1. Sumber Sinar
Sumber sinar yang lazim dipakai adalah lampu katoda berongga (hallow
cathode lamp). Lampu ini terdiri atas tabung kaca yang tertutup yang mengandung
suatu katoda dan anoda. Katoda berbentuk silinder berongga yang terbuat dari
logam atau dilapisi dengan logam tertentu. Tabung logam ini diisi dengan gas
mulia (neon atau argon) dengan tekanan rendah (10-15 torr). Neon biasanya
paling sering dipakai karena memberikan intensitas pancaran yang lebih rendah.
Bila antara katoda dan anoda diberikan tegangan yang tinggi (600 volt), maka
katoda akan memancarkan berkas-berkas elektron yang bergerak menuju anoda
yang mana kecepatan dan energinya sangat tinggi. Elektron-elektron dengan
energi tinggi ini dalam perjalannanya menuju anoda akan bertabrak dengan gas-
gas mulia yang diisikan tadi. Akibat dari tabrakan-tabrakan ini ini membuat
unsur-unsur gas mulia akan kehilangan elektron dan menjadi ion bermuatan
positif. Ion-ion gas muliayang bermuatan positif selanjutnya akan bergerak ke
katoda dengan kecepatan dan energi yang tinggi pula. Sebagaimana disebutkan di
atas pada katoda tersebut terdapat unsur-unsur yang sesuai dengan unsur-unsur
yang akan dianalisis. Unsur-unsur ini akan ditabrak oleh ion-ion positif gas mulia.
Akibat tabrakan ini unsur-unsur akan terlempar dari permukaan katoda. Atom-
atom unsur dari katoda ini kemudian akan mengalami eksitasi ketingkat energi-
energi elektron yang lebih tinggi dan akan memancarkan spektrum pancaran dari
unsur yang sama dengan unsur yang akan dianalisis (Rohman, 2007).
2. Tempat Sampel
3. Monokromator
yang digunakan untuk memisahkan radiasi resonansi dan kontinyu yang disebut
dengan chopper (Rohman, 2007).
4. Detektor
5. Readout
Readout merupakan sutu alat penunjuk atau dapat juga diartikan sebagai
sistem pencatatan hasil. Pencatatan hasil dilakukan dengan suatu alat yang telah
terkalibrasi untuk pembacaan suatu transmisi atau absorbsi. Hasil pembacaan
dapat berupa angka atau dapat berupa kurva dari suatu rekorder yang
menggambarkan absorbansi aatau intensitas emisi (Rohman, 2007).
BAB 3
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1.2Bahan
1. Serbuk V2O5
2. Batu didih
3. Air deionisasi
4. HNO3 65%
5. H2SO4 95%-97%
6. H2O2 30%
3. 2 Prosedur Kerja
3.2.1 Preparasi Sampel
Lumatkan/haluskan sampel hingga homogen dan tempatkan homogenat
dalam wadah polystyrene yang bersih dan tertutup. Jika contoh tidak langsung
diuji, simpan sampel dalam freezer sampai saatnya untuk dianalisa. Pastikan
sampel masih tetap homogen sebelum ditimbang. Jika terjadi pemisahan antara
cairan dan sampel, maka dilakukan pemisahan antara cairan dan sampel.
9. Didinginkan larutan pada suhu ruang (labu alas bulat dan pendingin harus
tetap bersatu).
10. Angkat labu dari pendingin, bilas leher labu alas bulat dengan air
deionisasi. Pindahkan larutan kedalam labu takar 100 mL kemudian
tempatkan dengan air deionisasi.
a. Siapkan larutan standar minimal dengan lima titik kadar 1 µg/L, 2 µg/L, 3
µg/L, 4 µg/L, dan 5 µg/L.
b. Sampel, dan larutan standar kemudian dibaca pada panjang gelombang
253,7 nm
c. Tentukan kadar sampel berdasarkan kurva kalibrasi
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
0 0
1 0,01008
2 0,02102
3 0,03188
4 0,04167
5 0,05234
0,06
y = 0,0105x - 7E-05
0,05 R² = 0,9998
0,04
Absorbansi Hg
0,03
0,02
0,01
0
0 1 2 3 4 5 6
-0,01
Konsentrasi Logam Hg µg/L
Persamaan garis regresi untuk kurva kalibrasi dapat diturunkan dari persamaan
garis:
y = ax + b
Dimana :
a = slope
b = intersep
( )( )
a=
( )
Dengan mensubstitusikan harga-harga yang tercantum pada tabel 4.1 pada persamaan ini
maka diperoleh :
b ( )( )
= -0,000075
Maka persamaan garis yang diperoleh adalah
( )( )
( ) ( ) )
( )( )
= 0,9998
( ) ( )
( )
( )
Dengan:
Fp = factor pengenceran
( ) ( )
( )
( )
= 0,042 mg/kg
4.2 Pembahasan
Dari hasil analisis kadar merkuri (Hg) pada fillet ikan patin dengan
menggunakan alat spektroskopi serapan atom dilihat dari tabel 4.1 dari hasil
analisa diperoleh bahwa kadar merkuri (Hg) sebesar 0,042 mg/kg. Dari hasil
analisis kadar merkuri (Hg) masih memenuhi persyaratan ambang batas sesuai
dengan SNI 7387:2009.
Pengaruh kesehatan logam berat merkuri (Hg) pada manusia yaitu Semua
senyawa merkuri adalah racun bagi tubuh, apabila berada dalam jumlah yang
cukup. Pengaruh utama yang ditimbulkan oleh merkuri dalam tubuh adalah
menghalangi kerja enzim dan merusak selaput dinding (membran) sel.
BAB 5
5.1 Kesimpulan
Dari hasil analisis kadar merkuri (Hg) pada fillet ikan patin menggunakan
alat spektrofotometri serapan atom dilihat dari tabel 4.1 dari hasil analisa
diperoleh bahwa kadar merkuri (Hg) sebesar 0,042 mg/kg. Dari hasil analisis
kadar merkuri (Hg) masih memenuhi persyaratan ambang batas sesuai dengan
SNI 7387:2009.
5. 2Saran
DAFTAR PUSTAKA