OLEH :
LISMAWATI
OLEH :
LISMAWATI
NIIM: 1804110888
Nama : Lismawati
: 1804110888
NomorMahasiswa
Jurusan : Teknologi Hasil Perikanan
Program Studi : Teknologi Hasil Perikanan
Disetujui Oleh
RINGKASAN
magang ini adalah mereview beberapa jurnal untuk mengetahui cara mereduksi
kerang tersebut menjadi lebih layak untuk dikonsumsi. Sedangkan manfaat dari
praktek magang ini adalah untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis
tentang cara mereduksi logam berat Hg, Cd, dan Pb yang terkandung pada kerang-
kerangan dengan menggunakan berbagai macam asam organik dan juga sebagai
mahasiswa, dosen, dan masyarakat tentang cara mereduksi logam berat Hg, Cd,
mutagenik pada hewan (More et al, 2003). Logam adalah unsur alam yang dapat
diperoleh dari laut, erosi batuan tambang, vulkanisme dan sebagainya (Clark,
dengan unsur lain, sangat jarang yang ditemukan dalam elemen tunggal.
yang memiliki densitas lebih besar dari 5 g/cm3. Logam berat dalam perairan
Tingginya kandungan logam berat dalam kerang ini karena sifat kerang
yang mobilitasnya rendah dan menetap dalam suatu habitat tertentu yaitu di
sedimen atau dasar laut 3 sehingga proses biokonsentrasi dan bioakumulasi terjadi
secara lebih intensif. Besarnya kandungan logam berat yang terakumulasi dalam
jaringan tubuh hewan air yang masih layak dikonsumsi manusia ditentukan oleh
suatu standar, batas maksimum cemaran Pb dalam pangan mencapai 1,0 mg/kg
(WHO).
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karuniaNya
sehingga penulis dapat menyelesaikan usulan praktek magang ini. Usulan praktek
magang ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam melaksanakan
kegiatan praktek magang pada Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau.
Adapun judul usulan praktek magang ini adalah “Cara Mereduksi Logam Berat
Riau.
Laporan praktek magang ini dapat diselesaikan dengan baik karena adanya
campur tangan dari banyak pihak yang telah membantu penulis. Oleh sebab itu,
Ayah dan ibu serta keluarga tercinta yang selalu memberikan doa serta
Bapak Prof. Dr. Ir. Bintal Amin, M.Sc selaku dekan Fakultas Perikanan
Bapak Dr. Sumarto, S.Pi, M.Si selaku ketua jurusan Teknologi Hasil
Ibuk Prof. Dr. Mirna Ilza, MS selaku dosen pembimbing magang yang
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
kesempurnaan laporan praktek magang ini, sehingga dapat bermanfaat bagi semua
pihak.
Lismawati
viii
DAFTAR ISI
Isi Halaman
RINGKASAN i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
DAFTAR GAMBAR iv
DAFTAR TABEL v
DAFTAR LAMPIRAN vi
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Tujuan Praktek Magang 2
1.3. Sasaran Kompetensi 2
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Logam Berat 4
2.2. Kerang 8
2.2.1. Kerang Kapah (Polymesoda expansa) 9
2.2.2. Kerang Darah (Anadara granosa) 10
2.2.3. Kerang Bulu (Anadara antiquata) 11
2.2.4. Kerang Hijau (Perna viridis) 13
2.2.5. Kupang 14
2.3. Asam Organik 14
III. METODE PELAKSANAAN
3.1. Waktu dan Tempat 16
3.2. Metode Praktek Magang 16
3.3. Teknik Pengumpulan Data 16
3.4. Prosedur Praktek Magang 16
3.5. Jadwal Praktek Magang 17
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Review Jurnal 18
4.2. Kemampuan Asam Mereduksi Logam Berat 69
4.2.1. Penggunaan Larutan Asam Sitrat 69
4.2.2. Penggunaan Larutan Asam Askorbat 70
4.2.3. Penggunaan Larutan Asam Asetat 71
V. KESIMPULAN DAN SARAN
ix
5.1. Kesimpulan 72
5.2. Saran 73
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2. Review Jurnal 18
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
2. Anggaran Biaya 78
I. PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara dengan sumber daya laut yang melimpah dan
memiliki nilai ekonomi yang sosial yang penting bagi pembangunan, yaitu berupa
sektor perikanan mempunyai arti yang sangat penting dan berperan strategis
dalam mewujudkan sektor perikanan yang lebih maju, efisien dan tangguh.
limbah, baik berupa limbah padat, cair dan gas. Limbah tersebut cenderung
mengandung bahan kimia beracun dan berbahaya. Satu di antara limbah tersebut
diperkirakan mengandung logam berat. Logam berat tergolong kriteria yang sama
dengan logam lainnya. Hal yang membedakan adalah pengaruh yang dihasilkan
saat logam berat berikatan dan atau masuk ke dalam organisme hidup. Contoh
ketika unsur logam besi atau Fe masuk ke dalam tubuh, walaupun dengan kadar
hewani yang tinggi, bahkan mutunya dikategorikan lengkap protein karena kadar
berat, mikroorganisme dan pestisida. Kerang dapat hidup di laut dan di dataran
pasir pantai. Bentuk tubuh kerang simetris dan memiliki ukuran cangkang yang
2
hampir di seluruh dunia. Saat ini di dunia diperkirakan terdapat 200 spesies, walau
diadakannya suatu upaya untuk dapat menurunkan kadar logam berat tersebut
berkurang. Salah satu upaya pengurangannya dengan cara mereduksi logam berat
Tujuan dari praktek magang ini adalah mereview beberapa jurnal untuk
macam asam organik sehingga kerang tersebut menjadi lebih layak untuk
dikonsumsi.
pengetahuan dan wawasan penulis tentang cara mereduksi logam berat Hg, Cd,
macam asam organik dan juga sebagai referensi untuk pihak yang
masyarakat tentang cara mereduksi logam berat Hg, Cd, dan Pb yang terkandung
mutagenik pada hewan (More et al, 2003). Logam adalah unsur alam yang dapat
diperoleh dari laut, erosi batuan tambang, vulkanisme dan sebagainya (Clark,
dengan unsur lain, sangat jarang yang ditemukan dalam elemen tunggal.
yang memiliki densitas lebih besar dari 5 g/cm3. Logam berat dalam perairan
Logam berat yang masuk kedalam perairan akan mencemari laut. Selain
mencemari air, logam berat juga akan mengendap di dasar perairan yang
mempunyai waktu tinggal (residence time) sampai ribuan tahun dan logam berat
Tingginya kandungan logam berat dalam kerang ini karena sifat kerang
yang mobilitasnya rendah dan menetap dalam suatu habitat tertentu yaitu di
sedimen atau dasar laut 3 sehingga proses biokonsentrasi dan bioakumulasi terjadi
secara lebih intensif. Akumulasi logam berat seperti timbal (Pb) sering terjadi
hewan air yang masih layak dikonsumsi manusia ditentukan oleh suatu standar,
1. Arsenik (As)
Arsen merupakan satu unsur paling beracun dan dijumpai dalam tanah, air
dan udara. Secara alami arsen dihasilkan dari letusan gunung vukanik yang dapat
melepaskan sekitar 3000 ton setiap tahun. Meskipun demikian aktivitas manusia
lah yang diduga bertanggung jawab atas pelepasan arsen lebih dari 80.000 ton tiap
tahun karena pembakaran bahan bakar dari fosil dan berbagai kegiatan industri.
Arsen banyak ditemukan di dalam air tanah, terbagi dalam dua bentuk, yaitu
bentuk tereduksi, ter- bentuk dalam kondisi anaerobik, sering disebut arsenit.
Arsenat adalah bentuk teroksidasi yang terjadi pada kondisi aerobik, (Titin, 2010.
Arsen dalam air tanah terbagi dalam dua bentuk, yaitu bentuk tereduksi
terbentuk dalam kondisi anaerobik, sering disebut arsenit. Bentuk lainnya adalah
bentuk teroksidasi, terjadi pada kondisi aerobik, umum disebut sebagai arsenat
(Jones, 2000). Arsen merupakan unsur dari komponen obat sejak dahulu kala.
dengan dosis 3 x 1-2 mg. Dalam jangka panjang, penggunaan tonikum ini ternyata
2. Kadmium (Cd)
seperti logam aluminium, tahan panas, tahan terhadap korosi. kadmium (Cd)
digunakan untuk elektrolisis,bahan pigmen untuk industri cat, enamel dan plastik.
Logam kadmium (Cd) biasanya selalu dalam bentuk campuran dengan logam lain
6
terutama dalam pertambangan timah hitam dan seng (Darmono 1995). Kadium
sangat beracun ke ginjal dan terakumulasi dalam sel tubulus proksimal dalam
baik melalui kerusakan tulang atau gangguan fungsi ginjal. Studi pada manusia
dan hewan telah menunjukkan bahwa osteoporosis (kerusakan tulang) adalah efek
3. Kromium (Cr)
chromium (VI), seperti kalsium kromat, kromat seng, strontium kromat dan
sisilain, adalah suplemen gizi yang penting bagi hewan dan manusia dan memiliki
4. Aluminium (Al)
buruk diserap pada manusia, meskipun tingkat di mana mereka bisa diserap belum
jelas dipelajari. Gejala yang menunjukkan adanya jumlah yang lebih tinggi dari
aluminium dalam tubuh manusia adalah mual, sariawan, bisul kulit,ruam kulit,
muntah, diare dan nyeri rematik. Gejala-gejala ini telah Namun dilaporkan
5. Besi (Fe)
Besi atau ferrum (Fe) adalah logam transisi paling melimpah di kerak
bumi. Aspek biologisnya adalah nutrisi paling penting bagi makhluk hidup karena
merupakan kofaktor bagi banyak protein penting dan enzim.Keracunan besi selalu
7
menjadi topik yang menarik terutama untuk dokter spesialis anak. Anak-anak
sangat rentan terhadap keracunan besi karena mereka terkena maksimal produk
6. Timbal (Pb)
pertambangan seluruh dunia (Titin, 2010). Efek keracunan timbal secara akut dan
subakut sangat khas, berkaitan dengan paparan dosis yang relatif tinggi, waktu
paparan yang relatif singkat, baik dalam hitungan hari atau bulan. Efek keracunan
timbal secara akut juga dapat terjadi secara dramatis, kematian yang tiba-tiba,
kram perut yang parah, anemia, perubahan perilaku, dan kehilangan nafsu makan.
Pada kejadian keracunan timbal, tidak semua efek yang telah dipaparkan muncul
secara lengkap, tetapi hanya sebagian efek saja yang teramati dengan jelas
menjadi penyakit yang berbahaya yang dapat mempengaruhi sebagian besar organ
tubuh. Membran plasma bergerak ke dalam ruang interstitial otak ketika sawar
kandungan logam berat yang terakumulasi di dalam biota air diperairan tersebut.
Biota yang dapat digunakan sebagai indikator adalah ikan dan kerang. Karena
sifat alamiahnya yang menetap di habitat tertentu kerang dapat digunakan sebagai
didapatkan kandungan logam yang tinggi pada ikan dan kerang yang melebihi
8
ambang batas normal disuatu perairan, hal ini dapat dikatakan telah terjadi
pencemaran disana. Kadar dari logam berat yang terserap dan terdistribusi pada
ikan dan kerang tergantung pada bentuk senyawa dan konsentrasi polutan
(Darmono,1995).
2.2. Kerang
Bentuk tubuh kerang terdiri dari kulit luar yang keras, disebut cangkang. Lapisan
penutup tubuh kerang (mantel) yang terdiri dari tiga lapisan, yaitu lapisan dalam,
lapisan luar, dan pedal. Kaki kerang dapat melipat ketika kerang menggulung ke
Kerang merupakan bahan pangan asal laut yang kaya akan berbagai zat
dikonsumsi dan bermanfaat bagi tubuh. Kerang juga kaya akan vitamin larut
lemak (A, D, E, dan K), serta vitamin larut air (B1, B2, B6, B12, dan niasin).
Selain itu, kerang merupakan sumber utama mineral yang dibutuhkan tubuh,
seperti iodium (I), besi (Fe), seng (Zn), selenium (Se), kalsium (Ca), fosfor (P),
kalium (K), flour (F), dan lain-lain. Bahkan, mineral dari makanan laut lebih
lebih tinggi daripada yang ditemukan dalam perairan. Selain distribusi kerang
tersebar luas, spesies ini memiliki kriteria tambahan ideal sebagai biomonitoring
dan mudah untuk ditemukan. Karena kerang pada dasarnya menetap, beban
polusi air dan sedimen. Tidak seperti ikan, yang sering bermigrasi jauh, kerang
menghabiskan seluruh remaja dan dewasa hidup pada umumnya satu lokasi
erosa, Polymesoda exspansa dan Polymesoda bengalensis. Ketiga jenis spesies ini
kerang kepah mempunyai bentuk cangkang seperti piring atau cawan yang terdiri
dari dua katub yang bilateral simetris, pipih pada bagian pinggirnya dan cembung
pada bagian tengah cangkang, bentuk cangkang yang equivalve atau berbentuk
segitiga yang membulat, tebal, flexure jelas mulai dari umbo sampai dengan tepi
posterior. Kedua katub dihubungkan oleh hinge ligamen dan dengan bantuan otot
Kingdom : Animalia
10
Filum : Mollusca
Kelas : Bivalvia
Ordo : Veroida
Famili : Corbiludae
Genus : Polymesoda
pasir berlumpur dan dapat juga ditemukan pada ekosistem estuari, mangrove, dan
ditemukan pada substrat yang kaya kadar organik. Kerang merupakan makhluk
untuk dikonsumsi.
kerangan yang sering dikonsumsi oleh masyarakat. Selain itu juga merupakan
itu manfaat lain dari kerang darah (Anadara granosa) merupakan indikator yang
baik bagi lingkungan. Kerang darah (Anadara granosa) adalah sejenis kerang yang
biasa dimakan oleh warga Asia Timur dan Asia Tenggara. Anggota suku Arcidae
ini disebut kerang darah karena menghasilkan hemoglobin dalam cairan merah
yang dihasilkannya. Hewan ini gemar memendam dirinya ke dalam pasir atau
11
cm panjang dan 4 sampai 5 cm lebar. Seperti kerang pada umumnya, kerang darah
merupakan jenis bivalvia yang hidup pada dasar perairan dan mempunyai ciri
khas yaitu ditutupi oleh dua keping cangkang (valve) yang dapat dibuka dan
ditutup karena terdapat sebuah persendian berupa engsel elastis yang merupakan
Phylum : Moluska
Genus : Anadara
ditumbuhi dengan bulu- bulu halus berwarna coklat kehitaman. Lapisan dalam
cangkang umumnya berwarna putih keruh. Hidup dengan cara membenamkan diri
ditautkan oleh sebuah otot aduktor anterior dan sebuah otot aduktor posterior,
12
yang bekerja secara antagonis dengan hinge ligament. Ketika otot aduktor rileks,
Kerang Anadara antiquata dapat tumbuh dengan baik pada zona perairan
litoral dan sublitoral dengan tipe perairan yang tenang, terutama di teluk berpasir
dan berlumpur sampai pada kedalaman 30 m tetapi yang biasa dijadikan tempat
hidup adalah daerah litoral dimana daerah tersebut masih terkena pasang surut.
Anadara Antiquata atau sering disebut kerang bulu adalah jenis kerang yang
Distribusi kerang ini bergantung pada jenis sedimen yang terdapat pada dasar dan
zona perairan.
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Genus : Anadara
13
Kerang hijau (P. viridis) atau dikenal sebagai green mussels adalah
binatang lunak (mollusca) yang hidup di laut, bercangkang dua dan berwarna
hijau. Kerang hijau termasuk kelas Pelecypoda. Golongan biota yang bertubuh
Bivalvia. Hewan ini disebut juga pelecys yang artinya kapak kecil dan podos yang
artinya kaki. Jadi Pelecypoda berarti hewan berkaki pipih seperti mata kapak.
Hewan kelas ini mempunyai insang berlapis – lapis sering disebut Lamelli
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Kelas : Pelecypoda
Ordo : Filibranchia
Famili : Mytilidae
Genus : Perna
menimbulkan gradasi warna gelap ke gradasi warna cerah kehijauan. Kerang ini
14
tidak memiliki kepala (termasuk otak), organ yang terdapat dalam kerang adalah
ginjal, jantung, mulut, dan anus (Martin, 2005). Jika dibuat sayatan memanjang
dan melintang, tubuh kerang akan tampak bagian-bagiannya. Paling luar adalah
kerang. Mantel jaringan khusus, tipis dan kuat sebagai pembungkus seluruh tubuh
yang lunak. Pada bagian belakang mantel terdapat dua lubang yang disebut sifon.
Sifon atas berfungsi untuk keluarnya air, sedangkan sifon bawah sebagai tempat
masuknya air. Insang, berlapis-lapis dan berjumlah dua pasang. Dalam insang ini
banyak mengandung pembuluh darah. Kaki pipih, bila akan berjalan kaki
seperti saluran pencernaan yang menembus jantung, alat peredaran, dan ginjal
(Kastawi, 2008).
2.2.5. Kupang
(Theron dan Lues, 2010). Asam organik dapat diklasifikasikan berdasarkan tipe
asam asam askorbat, asam sitrat dan asam tartrat (Nour et al., 2010). Adanya
asam-asam organik seperti asam malat, asam sitrat dan asam laktat, akan
menggunakan berbagai macam asam organik. Data yang didapatkan dari beberapa
untuk menentukan apakah jurnal tersebut layak untuk direview atau tidak.
Kemudian jika dosen pembimbing sudah meng acc jurnal tersebut mahasiswa bisa
dan diubah dalam bentuk tabel. Selanjutnya diulas berdasarkan literature yang
cara mereduksi logam berat Hg, Cd, dan Pb yang terkandung pada kerang-
Waktu
1 Pengumpulan Jurnal
2 Penseleksian Jurnal
3 Penyusunan Jurnal
4 Review Jurnal
5 Revisi Review Jurnal
18
Reviewer Lismawati
Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
kandungan konsentrasi logam berat pada Perairan
Semarang dan mengetahui pengaruh panjang
cangkang dan lamanya waktu depursi terhadap
konsentrasi logam berat Pb dan Cd pada A.
granosa.
Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode diskripsi pada penelitian
pendahuluan dan metode eksperimen laboratoris
untuk depurasi.
Hasil & Pembahasan Hasil penelitian menunjukkan, uji AAS
konsentrasi logam berat Pb dan Cd tertinggi pada
air di Perairan Semarang masing-masing sebesar
0.23 ppm dan 0.036 ppm, pada sedimen sebesar
1.48 ppm dan 0.091 ppm , dan pada jaringan
lunak A. granosa sebesar 0.82 ppm dan 0.042
ppm. Proses depurasi mampu mengurangi
kandungan konsentrasi logam berat Pb dan Cd
masing-masing sebesar 0.37 ppm dan 0.051 ppm.
Kesimpulan Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bawa
proses depurasi dapat menurunkan konsentrasi
Logam berat Pb dan Cd pada A. granosa
22 Judul Jurnal Analisis Variasi Waktu dan Kecepatan Pengaduk
. Pada Proses Adsorbsi Limbah Logam Berat
Dengan Arang Aktif
Nama Jurnal Info Teknik
Penulis Isna Syauqiah, Mayang Amalia, Hetty A. Kartini
Reviewer Lismawati
Tujuan Penelitian Penelitian Ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh kecepatan dan waktu pengadukan
dalam proses penyerapan logam berat
menggunakan arang aktif
Metode Penelitian Metode eksprimental (percobaan)
Hasil & Pembahasan semakin lama waktu pengadukan, akan semakin
banyak pula Fe yang terserap. Hal ini terlihat dari
gambar yang menurun seiring bertambahnya
waktu pengadukan. Besi terserap paling banyak
pada waktu pengadukan 60 menit. Semakin lama
waktu pengadukan, kemampuan arang aktif
untuk mengikat Fe akan semakin besar. Hal ini
karena adanya waktu kontak yang lama antara
adsorben dengan adsorbat memungkinkan
semakin banyak terbentuk ikatan antara partikel
arang aktif dengan logam Fe. Hasil penelitian ini
menunjukkan penurunan Fe terbesar terjadi pada
waktu pengadukan 60 menit dengan kecepatan
aduk 90 rpm, di mana konsentrasi Fe yang masih
43
organoleptik (rasa).
33 Judul Jurnal Penurunan Kadar Pb Dalam Kerang Hijau
. (Mytilus viridis) Dengan Filtrat Tomat (Solanum
lycopersicum)
Nama Jurnal Gema Kesehatan Lingkungan
Penulis Adistya Galih P, Narwati, Bambang Sunarko
Reviewer Lismawati
Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menentukan
Perbedaan kadar Pb menurun pada kerang hijau
(Mytilusvirids) dengan konsentrasi filtrat yang
berbeda tomat.
Metode Penelitian Penelitian eksperiment
Hasil & Pembahasan Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata
kandungan Pb sebelum perlakuan (kontrol)
sebesar 0,20 mg / Kg. Setelah Pada perlakuan
penurunan Pb tertinggi terjadi pada konsentrasi
75% yaitu 0,12 mg / kg dengan persentase
penurunan dari 60%. ). Asam sitrat adalah asam
trikarboksilat dimana tiap molekulnya
mengandung gugus karboksil dan satu gugus
hidroksil yang terikat pada atom karbon, asam
sitrat sangat efektif sebagai pengikat logam ion
dan mudah larut dalam air (Setiawan dkk di
dalam Athifah, 2014). Proses pengikatan ion
logam diawali dari asam sitrat yang memiliki
tiga gugus karboksil COOH sehingga terjadi
reaksi kimia PbO + C6H8O7.H2O(aq) =
Pb3(C6H5O)2. Gugus karboksil ini dapat
melepas proton di dalam larutan membentuk
suatu ion yang disebut ion sitrat. Ion sitrat ini
dapat berekasi dengan ion logam membentuk
garam sitrat (Nurdiani, 2013).
Kesimpulan Ada pengaruh signifikan konsentrasi filtrate
tomat terhadap penurunan kadar logam berat Pb
pada kerang hijau.
34 Judul Jurnal Pengaruh Waktu Perendaman dan Konsentrasui
. Karboksimetil Kitosan untuk Menurunkan
Kandungan Logam Berat Hg,cd, dan Pb Pada
Kerang Hijau (Perna viridis Linn.)
Nama Jurnal Jurnal PascaPanen dan Bioteknologi Kelautan
dan Perikanan
Penulis Jovita Tri Murtini, Ahmad Dwi Kurniawan, dan
Eko Nurcahya Dewi
Reviewer Lismawati
Tujuan Penelitian Untuk mengetahui pengaruh waktu perendaman
dan konsentrasi karboksimetil kitosan larut air
(KMK) terhadap kandungan logam berat Hg, Cd,
dan Pb pada daging kerang hijau (Perna viridis
52
Linn.)
Metode Penelitian Metode percobaan
Hasil & Pembahasan Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan
yang paling efektif untuk penurunan logam Hg
adalah perendaman dengan larutan KMK 0,5%
selama 1 jam, sedangkan perlakuan yang paling
efektif untuk penurunan Pb adalah perendaman
dengan larutan KMK 0,5% selama 3 jam. Hasil
penelitian juga menunjukkan bahwa KMK tidak
efektif untuk menurunkan Cd pada kerang hijau.
Pengaruh lama perendaman sangat nyata dalam
menurunkan kandungan Pb. Analisis sidik ragam
memperlihatkan bahwa terdapat interaksi sangat
nyata antara faktor konsentrasi KMK dengan
lama perendaman terhadap tingkat penurunan
logam Pb pada daging kerang hijau dan
masingmasing faktor berpengaruh sangat nyata
terhadap tingkat penurunan Pb. Tingkat
penurunan logam Pb tidak sebesar tingkat
penurunan logam Hg, hal ini diduga karena
antara logam Pb dan protein juga membentuk
ikatan metalloenzim seperti halnya pada ikatan
antara logam Cd dengan protein. Tetapi tingkat
penurunan logam Pb lebih besar daripada tingkat
penurunan logam Cd, hal ini dikarenakan
kandungan logam Pb tidak sebesar kandungan
logam Cd pada larutan KMK
Kesimpulan Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
karboksimetil kitosan dapat digunakan sebagai
adsorben logam berat Hg dan Pb pada daging
kerang hijau (Perna viridis Linn.)
35 Judul Jurnal Efektifitas Larutan Alginat Dalam Menurunkan
. Kandungan Logam Berat Kadmium Pada Daging
Kerang Hijau (Perna viridis)
Nama Jurnal Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil
Perikanan
Penulis Siti Nur Chotimah, Putut Har Riyadi, Romadhon
Reviewer Lismawati
Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
perbedaan lama perendaman (15, 30 dan 45
Menit) daging kerang hijau dalam larutan alginat
4,0% terhadap pengurangan kadar kadmium,
kadar protein, kadar air, pH dan nilai
organoleptik
Metode Penelitian Metode eksprimental (percobaan)
Hasil & Pembahasan Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama
perendaman dalam larutan alginat memberikan
pengaruh nyata (p<0,05) terhadap kadar
53
Asam sitrat umumnya adalah asam organik yang secara alami terdapat
pada buah-buahan sepeerti jeruk, nanas, lemon, dan pear. Sarwono (2001),
menyatakan asam sitrat adalah salah satu zat sekuestran yang mempunyai
penurunan penurunan kadar logam berat Pb yang paling tinggi yaitu saat
(53,53%), sedangkan persentase yang rendah pada perendaman larutan jeruk nipis
menggunakan larutan jeruk nipis maka semakin rendah kadar logam Pb pada
daging kerang. Semakin tinggi konsentrasi suatu larutan, semakin cepat larutan
tersebut untuk bereaksi dengan senyawa lain. Begitu juga dengan lama
perendaman, semakin lama waktu suatu zat berinteraksi dengan senyawa lain,
maka semakin cepat reaksi antara asam asetat dengan logam. Buwono (2005),
terhadap penurunan logam pada kerang. Air perasan jeruk nipis mengandung
unsur unsur senyawa kimia seperti asam sitrat, asam amino (triptofan, lisin), asam
karbonat, minyak atsiri damar, glikosida, lemak, kalsium, fosfor, besi, belerang
vitamin B1 dan C. Asam sitrat yang terkandung pada jeruk nipis sebesar 7 – 7,6%.
Asam sitrat inilah yang bisa melarutkan baik senyawa polar seperti garam
anorganik dan gula maupun senyawa non-polar seperti minyak dan unsur-unsur
kadar logam berat dalam kerang darah dengan cara merusak ikatan logam protein.
70
Ion logam yang terdapat dalam tubuh organisme hidup hampir semuanya
karboksil (COOH) dan satu gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon.
Gugus fungsional tersebut yang dapat menyebabkan ion sitrat bereaksi dengan ion
logam membentuk garam sitrat.Ion sitrat akan mengikat logam sehingga dapat
menghilangkan ion logam yang terakumulasi pada kerang sebagai garam sitrat.
Hal tersebut sejalan dengan penelitian Buwono (2005) yang menyatakan bahwa
Vitamin C atau asam askorbat merupakan salah satu vitamin yang larut
dalam air dan penting untuk kehidupan serta untuk menjaga kesehatan tubuh.
Sumber vitamin C berasal dari pangan terutama sayur dan buah utamanya yang
sangat mudah teroksidasi oleh panas, cahaya, dan logam. Penurunan logam berat
menurunkan logam berat, hal ini dipengaruhi oleh asam askorbat dalam tomat
yang berikatan dengan logam Pb dan Cd dalam kerang darah membentuk garam
Asam asetat atau asam cuka adalah salah satu senyawa organik yang
berada dalam golongan asam karboksilat. Asam asetat berasa asam dan berbau
menyengat. Terjadinya reaksi antara zat pengikat logam (asam cuka) dengan ion
logam menyebabkan ion logam kehilangan sifat ionnya dan mengakibatkan logam
dengan larutan asam semakin kecil kadar Pb dalam daging Kerang Darah.
Keadaan ini disebabkan karena dengan waktu perendaman yang lama kesempatan
kontak antara logam dengan Asam Cuka yang mengandung asam asetat juga
semakin lama, sehingga asam mempunyai kesempatan yang lama untuk mengikat
logam berat. Hal ini sejalan dengan penelitian Buwono (2015) yang menyatakan
penurunan logam pada kerang. Hal ini dikarenakan asam asetat bersifat asam
lemah dan bersifat sebagai pengikat logam berat. Daging kerang bersifat lunak
sehingga kesempatan asam asetat untuk mengikat logam itu sama kuat.
Kemampuan asam cuka dalam menarik ion logam yang terikat dalam jaringan
tubuh kerang tergantung pada jenis ikatan kimia logam dan jenis kerang.
5.1. Kesimpulan
Asam sitrat adalah salah satu zat sekuestran yang mempunyai kemampuan
penurunan kadar logam berat Pb yang paling tinggi yaitu saat perendaman larutan
persentase yang rendah pada perendaman larutan jeruk nipis dengan konsentrasi
jeruk nipis maka semakin rendah kadar logam Pb pada daging kerang. Semakin
tinggi konsentrasi suatu larutan, semakin cepat larutan tersebut untuk bereaksi
sangat mudah teroksidasi oleh panas, cahaya, dan logam. Penurunan logam berat
menurunkan logam berat, hal ini dipengaruhi oleh asam askorbat dalam tomat
yang berikatan dengan logam Pb dan Cd dalam kerang darah membentuk garam
sitrat.
Asam asetat berasa asam dan berbau menyengat. Terjadinya reaksi antara
zat pengikat logam (asam cuka) dengan ion logam menyebabkan ion logam
sebagian besar toksitasnya. Kemampuan asam cuka dalam menarik ion logam
yang terikat dalam jaringan tubuh kerang tergantung pada jenis ikatan kimia
5.2. Saran
73
penelitian yang lebih ekstrak dalam menurunkan kandungan logam berat yang
DAFTAR PUSTAKA
74
Apriadi, D. (2005). Kandungan Logam Berat Hg, Pb, dan Cr Pada Air, Sedimen,
dan Kerang Hijau (Perna Viridis L.) di Perairan Kamal Muara, Teluk
Jakarta. Tugas Akhir Institut Pertanian Bogor: Bogor.
Arao, T., and S. Ishikawa. 2006. Review: Genotypie Differences and Distribution
of Soybean and Rice. JARQ, 410 (1): 21-30.
Darmono. (1995). Logam Dalam Sistem Biologi Makhluk Hidup. Jakarta: Penerbit
Universitas Indonesia (UI-Press).
Monica, K., Maria, M.S. “Analisis Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) Dalam
Kerang (Anadara sp) Yang Beredar Di Kota Semarang”. IJMS 3 no.1
(Januari 2016) h. 30.
More, T. G., Rajput, R. A., and Bandela, N. N. 2003. Impact of heavy metals on
DNA content in the whole body of freshwater bivalve, Lamelleiden
75
Sarwono, B. 2001. Khasiat dan Manfaat Jeruk Nipis. Jakarta: Agromedia Pustaka.
Hal.4
76
LAMPIRAN
1. PELAKSANA MAGANG
77
Nama : Lismawati
NIM : 1804110888
Jurusan : Teknologi Hasil Perikanan
Fakultas Perikanan dan Kelautan
Universitas Riau
2. DOSEN PEMBIMBING
.
1. Alat tulis dan kertas Rp. 50.000
2. Akomodasi (selama 4 minggu) Rp. 210.000
3. Rp. 50.000
4. Pulsa Elektrik Rp. 200.000
5. Paket Data Rp. 200.000
6. Print Rp. 100.000
7. Biaya pembuatan dan perbanyak laporan Rp. 300.000
8. Biaya Tak Terduga Rp. 300.000
Biaya Ujian Rp. 1.410.000
Total
NO JURNAL
1. Judul Jurnal : Pengurangan Cemaran Logam Berat Pada Perairan dan Produk
Perikanan Dengan Metode Adsorbsi
Penulis : Tuti Hartati Siregar
Identitas :
a. Nama Jurnal : Squalen
b. Volume/Nomor : 4/1
c. ISSN : 2089-5690
d. Penerbit : Kementrian Perikanan dan Kelautan
Jumlah Halaman : 7
Alamat Web Jurnal
https://bbp4b.litbang.kkp.go.id/squalen-
bulletin/index.php/squalen/article/view/153/101
2. Judul Jurnal : Daya Reduksi Larutan Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia)
Terhadap Logam Berat Pada Kerang Kepah(Meretrix
meretrix)
Penulis : Dita Natalia Purba
Identitas :
a. Nama Jurnal : Jurnal Online Mahasiswa (JOM)
b. Volume/Nomor : 8/1
c. ISSN : 2355-6900
d. Penerbit : Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau
e. Jumlah Halaman : 10
Alamat Web Jurnal
https://media.neliti.com/media/publications/199876-none.pdf
3. Judul Jurnal : Pengaruh Variasi Konsentrasi Air Jeruk Nipis ( Citrus
aurantifolia) Dalam Menurunkan Kadar Kadmium (Cd) Pada
Daging Kerang Darah (Anadara granosa)
Penulis : Silvia Nurvita, Nurjazuli, Niki Astorina Yunita Dewanti
Identitas :
a. Nama Jurnal : Jurnal Kesehatan Masyarakat
b. Volume/Nomor : 3/3
c. ISSN : 2356-3346
d. Penerbit : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro
e. Jumlah Halaman : 12
Alamat Web Jurnal
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm/article/view/12744
4. Judul Jurnal : Pemanfaatan Air Perasan Jeruk Nipis (Citrus autrantifolia
swingle) dalam Menurunkan Kadar Logam Berat Pb yang
Terkandung pada Daging Kerang
Penulis : Nurmalasari
Identitas :
a. Nama Jurnal : Jurnal Kesehatan Lingkungan
b. Volume/Nomor : 1/3
c. ISSN : 2443-1141
d. Penerbit : Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas
Islam Negeri Alauddin Makassar
e. Jumlah Halaman : 7
80
https://journal.ubb.ac.id/index.php/akuatik/article/view/209
9. Judul Jurnal : Analisis Pengaruh Perendaman Larutan Kulit Singkong (
Manihot esculenta cortex) Terhadap Kandungan Logam Berat
Timbal (Pb) dalam Kerang Darah (Anadara granosa)
Penulis : Maria Mita Susanti
Identitas :
a. Nama Jurnal : Media Farmasi Indonesia
b. Volume/Nomor : 12/2
c. ISSN : 1978-8495
d. Penerbit : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STIFAR
“YAYASAN FARMASI” Semarang
e. Jumlah Halaman : 7
Alamat Web Jurnal
https://mfi.stifar.ac.id/MFI/article/view/14
10. Judul Jurnal : Kandungan Kadar Logam Berat Kadmium (Cd) Kerang Darah
(Anadara granosa) dari Pantai Bangkalan dan Upaya
Penurunannya
Penulis : Dianah F. Alyani
Identitas :
a. Nama Jurnal : Sains dan Matematika
b. Volume/Nomor : 6/1
c. ISSN : p-ISSN: 2302-7290 e-ISSN: 2548-1835
d. Penerbit : Universitas Negeri Surabaya
e. Jumlah Halaman : 5
Alamat Web Jurnal
https://journal.unesa.ac.id/index.php/sainsmatematika/article/view/6292
11. Judul Jurnal : Pengaruh Lama Perebusan dan Konsentrasi Larutan Jeruk Nipis
(Citrus aurantifolia) Terhadap Kadar Timbal (Pb) dan
Kadmium (Cd) Pada Kerang Darah (Anadara granosa)
Penulis : Dianah F. Alyani
Identitas :
a. Nama Jurnal : Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan
b. Volume/Nomor : 3/2
c. ISSN :-
d. Penerbit : Universitas Diponegoro
e. Jumlah Halaman : 5
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jpbhp/article/view/4866
12. Judul Jurnal : Lama Perendaman Daging Kerang Darah (Anadara granosa)
Rebus Dalam Larutan Alginat Terhadap Pengurangan Kadar
Kadmium
Penulis : Achid Furqon Al Chusein
Identitas :
a. Nama Jurnal : Jurnal Saintek Perikanan
b. Volume/Nomor : 8/1
c. ISSN :-
d. Penerbit : Universitas Diponegoro
e. Jumlah Halaman : 7
Alamat Web Jurnal
82
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/saintek/article/viewFile/6764/5530#:~:t
ext=rendah%20kadar%20kadmiumnya.-,Perendaman%20daging%20kerang
%20darah%20rebus%20dalam%20larutan%20alginat%204%2C0,mutu
%20kerang%20darah%20menurut%20SNI
13. Judul Jurnal : Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Asam Jawa (Tamarindus indica
L) dan Lama Waktu Perendaman Terhadap Penurunan Kadar
Logam Berat Timbal (Pb) dan Kadmium (Cd) Pada Kerang
darah (Anadara granosa)
Penulis : Lydia Mia Edina
Identitas :
a. Nama Jurnal : Jurnal Online Mahasiswa
b. Volume/Nomor : -
c. ISSN :-
d. Penerbit : Universitas Riau
e. Jumlah Halaman : 11
Alamat Web Jurnal
http://media.neliti.com
14. Judul Jurnal : Efektifitas Larutan Asam Cuka dan Jeruk Kunci Untuk
Menurunkan Kandungan Logam Berat Pb (Timbal) Dalam
Daging Kerang Darah (Anadara granosa)
Penulis : Maulana
Identitas :
a. Nama Jurnal : Akuatik (Jurnal Sumberdaya Perairan)
b. Volume/Nomor : 11/1
c. ISSN : 1978-1652
d. Penerbit : Universitas Bangka Belitung
e. Jumlah Halaman : 7
Alamat Web Jurnal
https://journal.ubb.ac.id/index.php/akuatik/article/view/209/190
15. Judul Jurnal : Pengaktifan Kulit Asam Jawa dengan Campuran Asam Sitrat
dan Asam Tartarat Untuk Penyerapan Ion Logam Cd (II)
Penulis : Farid Maulana
Identitas :
a. Nama Jurnal : Jurnal Rekayasa Kimia dan Lingkungan
b. Volume/Nomor : 13/2
c. ISSN : 1412-5064
d. Penerbit : Univesitas Syiah Kuala
e. Jumlah Halaman : 9
Alamat Web Jurnal
http://jurnal.unsyiah.ac.id/RKL/article/view/9050
16. Judul Jurnal : Penurunan Kadar Timbal (Pb) Pada Kerang Darah Dengan
Menggunakan Asam
Penulis : Indah Nurhayati
Identitas :
a. Nama Jurnal : Jurnal Teknik Waktu
b. Volume/Nomor : 11/2
c. ISSN : 1412-1867
83
e. Jumlah Halaman : 11
Alamat Web Jurnal
https://media.neliti.com/media/publications/201667-none.pdf
21. Judul Jurnal : Pengaruh Depurasi Terhadap Konsentrasi Logam Berat Timbal
(Pb) dan Kadmium (Cd) dalam Jaringan Lunak Kerang Darah
(Anadara granosa)
Penulis : Alam Setiawan
Identitas :
a. Nama Jurnal : Jurnal Of Marine Research
b. Volume/Nomor : 2/4
c. ISSN : 2407-7690
d. Penerbit : Departement Marine Science, Universitas Diponegoro
Jumlah Halaman : 8
Alamat Web Jurnal
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jmr/article/view/3680/3577
22. Judul Jurnal : Analisis Variasi Waktu dan Kecepatan Pengaduk Pada Proses
Adsorbsi Limbah Logam Berat Dengan Arang Aktif
Penulis : Isna Syauqiah
Identitas :
a. Nama Jurnal : Info Teknik
b. Volume/Nomor : 12/1
c. ISSN :-
d. Penerbit : Media Neliti
e. Jumlah Halaman : 10
Alamat Web Jurnal
https://media.neliti.com/media/publications/70401-ID-analisis-variasi-waktu-
dan-kecepatan-pen.pdf
23. Judul Jurnal : Edukasi keamanan Pangan Kerang Rebus Dengan
Memanfaatkan Belimbing Wuluh Di Kota Banda Aceh
Penulis : Faridah Hanum
Identitas :
a. Nama Jurnal : Jurnal ASTA
b. Volume/Nomor : 1/1
c. ISSN :-
d. Penerbit : APDFI (Asosiasi Pendidikan Diploma Farmasi
Indonesia)
Jumlah Halaman : 12
Alamat Web Jurnal
https://www.jurnalfarmasi.or.id/index.php/asta/article/view/93/87
24. Judul Jurnal : Analisis Logam Timbal (Pb) Sebagai Pembelajaran
Menggunakan Model Problem Based Learning Kabupaten
Kepulauan Sangihe
Penulis : Theresia Kusuma Putri
Identitas :
a. Nama Jurnal : Oxygenius
b. Volume/Nomor : 2/1
c. ISSN : 2686-4649
d. Penerbit : Universitas Negeri Manado
85
Jumlah Halaman : 6
Alamat Web Jurnal
https://indochembull.com/index.php/oxygenius/article/view/134/82
25. Judul Jurnal : Efektifitas Kitosan Cangkang Keong Mas (Pomacea
canaliculata) Terhadap Penurunan Logam Timbal (Pb)
Kerang Darah (Anadara granosa)
Penulis : Nonny Setiawan
Identitas :
a. Nama Jurnal : Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Perikanan
b. Volume/Nomor : 4/2
c. ISSN : 2581-088X
d. Penerbit : Fakultas Teknik UPN Jawa Timur
Jumlah Halaman : 11
Alamat Web Jurnal
http://103.98.176.9/index.php/jiphp/article/view/7045/pdf
26. Judul Jurnal : Efektifitas Larutan Asam Cuka Untuk Menurunkan Kandungan
Logam Berat Cadmium dalam Daging Kerang Bulu
Penulis : Soedjajadi keman, Fitri Indah Sari
Identitas :
a. Nama Jurnal : Jurnal Kesehatan Lingkungan
b. Volume/Nomor : 1/2
c. ISSN :-
d. Penerbit : Universitas Airlangga
e. Jumlah Halaman : 11
Alamat Web Jurnal
https://www.neliti.com/publications/3937/efektifitas-larutan-asam-cuka-
untuk-menurunan-kandungan-logam-berat-cadmium-dala
27. Judul Jurnal : Pengaruh Pemanfaatan Buah Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia
swingle) Sebagai Chelator Logam Timbal (Pb) Dalam Kerang
Bulu (Anadara antiquata)
Penulis : Nova Florentina Ambarwati
Identitas :
a. Nama Jurnal : Jurnal Kimia
b. Volume/Nomor : 1/1
c. ISSN : 2615-3378
d. Penerbit : Universitas Sari Mutiara Indonesia
e. Jumlah Halaman : 6
Alamat Web Jurnal
http://e-journal.sari-mutiara.ac.id/index.php/KIMIA/article/view/204
28. Judul Jurnal : Efektifitas Citrus aurantifolia swingle dan Averrhoa bilimbi
dalam Menurunkan Konsentrasi Timbal pada Kerang
Kalandue (Polymesoda sp) dari Teluk Kendari
Penulis : Adha F. Ondu
Identitas :
a. Nama Jurnal : Higiene (Jurnal Kesehatan Lingkungan)
b. Volume/Nomor : 5/1
c. ISSN : 2443-1141
d. Penerbit : Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas
86
e. Jumlah Halaman : 11
Alamat Web Jurnal
https://www.bbp4b.litbang.kkp.go.id/squalen-
bulletin/index.php/squalen/article/view/149/98
41. Judul Jurnal : Pemanfaatan Kitosan Udang Putih (Lithopannaeus vannamei)
sebagai Bioabsorben Logam Berat Timbal (Pb) Pada Daging
Kerang Tahu di Muara Sungai Gunung Anyar
Penulis : Tito Riswanda
Identitas :
a. Nama Jurnal : Lentera Bio
b. Volume/Nomor : 3/3
c. ISSN : 2252-3979
d. Penerbit : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Surabaya
e. Jumlah Halaman : 6
Alamat Web Jurnal
https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/lenterabio/article/view/9626/9
498
42. Judul Jurnal : Pengembangan Metode Penentuan Kadar Timbal Dalam Kerang
Hijau (Perna viridis L) Secara Spektrofotometri Uv-Vis
Penulis : Ari Marlina
Identitas :
a. Nama Jurnal : Relawan Jurnal Indonesia
b. Volume/Nomor : 10/1
c. ISSN : ISBN 978-979-3541-59-4
d. Penerbit : Relawan Jurnal Indonesia
Jumlah Halaman : 4
Alamat Web Jurnal
https://jurnal.polban.ac.id/proceeding/article/view/1449
43. Judul Jurnal : Bioakumulasi Logan Berat Kadmium (Cd) oleh Chaetoceros
calcitrans Pada Konsentrasi Sublethal
Penulis : Wenny Devinta Dwi Rahmadiani dan Aunurohim
Identitas :
a. Nama Jurnal : Jurnal Sains dan Seni ITS
b. Volume/Nomor : 2/2
c. ISSN : 337-3520
d. Penerbit : Institue Teknologi Sepuluh November
e. Jumlah Halaman : 5
Alamat Web Jurnal
http://ejournal.its.ac.id/index.php/sains_seni/article/view/4166
44. Judul Jurnal : Kajian Konsentrasi Jus Semanggi dan Lama Perendaman
Terhadap Penurunan Logam Berat Kupang Merah
Penulis : Enni Karti Basuki
Identitas :
a. Nama Jurnal : Agrointek
b. Volume/Nomor : 13/1
c. ISSN : p-ISSN : 1907-8056 e-ISSN: 2527-5410
d. Penerbit : Universitas Trunojoyo Madura
90
e. Jumlah Halaman : 11
Alamat Web Jurnal
https://journal.trunojoyo.ac.id/agrointek/article/view/4483
45. Judul Jurnal : Adsorbsi Logam Berat Tembaga (Cu) Dengan Kitosan Dari
Limbah Cangkang Kupang Putih
Penulis : Fitrian Nurentama
Identitas :
a. Nama Jurnal : Jurnal Teknik Kimia
b. Volume/Nomor : -
c. ISSN : p-ISSN: 1978-0419 e-ISSN: 2655-8349
d. Penerbit : Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
e. Jumlah Halaman : 6
Alamat Web Jurnal
http://ejournal.upnjatim.ac.id/index.php/tekkim/article/view/1650
46 Judul Jurnal : Dampak Penambahan Chelating Agent (Asam Asetat,Asam
Sitrat, dan Jeruk Nipis) Terhadap Kadar Fe, Zn, dan Protein
Daging Kupang Beras (Corbula faba)
Penulis : Indasah
Identitas :
a. Nama Jurnal : STRADA (Jurnal Ilmiah Kesehatan)
b. Volume/Nomor : 1/1
c. ISSN : 2252-3847
d. Penerbit : Institut Ilmu Kesehatan Strada Indonesia
e. Jumlah Halaman : 13
Alamat Web Jurnal
https://sjik.org/index.php/sjik/article/view/20/27
47. Judul Jurnal : Pengaruh Konsentrasi dan Lama PerendamanBerbeda Dalam
Larutan Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L) Terhadap
Kandungan Logam Berat (Pb dan Cd) Pada kijing
(Pilsbryoconcha exilis)
Penulis : Tinneke Dwi Jayanti
Identitas :
a. Nama Jurnal : Jurnal Online Mahasiswa (JOM)
b. Volume/Nomor : 8/1
c. ISSN : 2355-6900
d. Penerbit : Fakultas Perikanan dan Kelautan,Universitas Riau
e. Jumlah Halaman : 14
Alamat Web Jurnal
https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFAPERIKA/article/download/22232/21
517
48. Judul Jurnal : Penurunan Kandungan Timbal (Pb) Pada Kupang Merah
(Musculitas senhauisa) Dengan Perebusan Asam Pada Kajian
jenis dan Konsentrasi Asam
Penulis : Athifah Tul Izza
Identitas :
a. Nama Jurnal :-
b. Volume/Nomor :-
c. ISSN :-
91