SKRIPSI
Oleh :
SUBHANALLOH
1310024427106
Nama : Subhanalloh
Npm : 1310024427106
Program Studi : Teknik Pertambangan
Jurusan : Teknik Pertambangan
Segala puji hanyalah milik Allah SWT, karena atas berkah dan rahmat-Nya
lah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang merupakan salah satu syarat dalam
Tinggi Teknologi Industri (STTIND) Padang. Shalawat dan salam semoga senantiasa
tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat, dan para
pengikut beliau sampai akhir zaman. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini
masih jauh dari sempurna karena keterbatasan pengetahuan yang dimiliki penulis.
dibantu serta mendapat bimbingan dari berbagai pihak, oleh karena itu dalam
kepada:
dukungan baik moril maupun materil dan mereka adalah inspirasi dalam hidup
saya.
pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis
menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak terlepas dari kesalahan dan
keterbatasan ilmu yang penulis miliki, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan
saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan
dimasa yang akan datang. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya dan semoga Skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Subhanalloh
ANALISIS PENGARUH KADAR AIR DAN BERAT JENIS TANAH TERHADAP
LONGSORAN DI FRONT PENAMBANGAN PT. KAMALINDO SAMPURNA
DASA RANTAU TENANG KECAMATAN PELAWAN KABUPATEN
SAROLANGUN PROVINSI JAMBI
Nama : Subhanalloh
Npm :1310024427106
Pembimbing I : Refky Adi Nata.ST.,MT.
Pembimbing II : Riam Marlina.ST.,MT.
ABSTRAK
Tanah merupakan elemen dasar dari konstruksi pertambangan. Kemampuan
tanah untuk memikul beban tersebut dinyatakan sebagai daya dukung tanah. Oleh
karena itu sangat penting untuk mengetahui kekuatan tanah, karena tanpa
mengetahuinya maka konstruksi jalan dan lereng di daerah front penambangan akan
mengalami kegagalan seperti terjadinya kelongsoran. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisa kadar air tanah, berat jenis tanah, dan Menganalisa pengaruh kadar air
terhadap berat jenis tanah di PT. Kamalindo Sampurna. Variable penelitian dengan
menggunakan metode pengujian kadar air tanah dan berat jenis tanah. Hasil
penelitian ini menunjukkan kadar air pada sempel A 9,23%, sempel B 6,08%, sempel
C 11,01%, sempel D 9,52%, sempel E 9,52%, dan nilai rata-rata kadar air adalah
9,07%. Dan hasil pengujian berat jenis pada sempel A 4,51, sempel B 3,02, sempel C
2,62, sempel D 3,03, sempel E 2,70, dannilai rata-rata GS adalah 3,17. Dan
persamaan hubungan antara kadar air dan berat jenis deanga menggabungkan data
didapat nilai persamaan regresi R2 = 0,0149 sehingga hubungan dikategorikan
korelasi sangat randah, hubungan hampir tidak berarti. Dari hubungan kadar air tanah
terhadap berat jenis tanah di peroleh empiris yaitu Y = - 0,0517x + 3,6448. Dari
persamaan tersebut kita dapat memprediksi nilai berat jenis suatu tanah dengan
merubah nilai variabel X (kadar air tanah).
Name : Subhanalloh
Npm : 1310024427106
Advisor : Refky Adi Nata.ST,.MT.
Advisor : Riam Marlina.ST.,MT.
ABSTRACT
Soil is a basic element of mining construction. The ability of the soil to carry
the burden is expressed as the carrying capacity of the soil. Therefore it is very
important to know the strength of the soil, because without knowing it the
construction of roads and slopes in the mining front area will fail like the landslide.
This study aims to analyze soil water content, soil density, and analyze the effect of
water content on soil density at PT. Kamalindo Sampurna. Variable research using
the method of testing soil water content and soil specific gravity. The results of this
study show that the water content in A sample is 9.23%, B sample is 6.08%, C
sample is 11.01%, D sample is 9.52%, E sample is 9.52%, and the average value of
water content is 9.07%. And the result of specific gravity test on A sample 4,51, B
sample 3.02, C sample 2.62, D sample 3.03, E sample 2.70, and the average value of
GS is 3.17. And the equation of the relationship between water content and specific
gravity by combining the data obtained the value of the regression equation R2 =
0.0149 so that the relationship is categorized as very low correlation, the relationship
is almost meaningless. From the relationship of soil moisture content to empirical
density obtained Y = 0.0517x + 3.6448. From these equations we can predict the
value of specific gravity of a soil by changing the value of variable X (soil water
content).
HALAMAN PENGESAHAN
ABSTRAK…………………………………………………………………. i
ABSTRACT…………………………………………………………........... ii
BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran
DAFTAR GAMBAR
Tabel 2.1 Klasifikasi Tanah Untuk Lapisan Tanah Dasar Jalan raya (Sistem
AASHTO) ........................................................................................... 11
Tabel 2.1 Klasifikasi Tanah Untuk Lapisan Tanah Dasar Jalan raya (Sistem
AASHTO) ........................................................................................... 14
Tabel 2.4 Macam-macam Contoh Tanah dan Alat yang Dibutukan Untuk
Tabel 3.1 Metode Pengujian Sifat Fisik Tanah dan Sifat Mekenis Tanah .......... 32
Tabel 4.7 Nilaii Rata-rata Pengujian Berat Jenis Tanah Semua Sampel ........... 44
BAB I
PENDAHULUAN
Kamalindo Sampurna adalah tambang terbuka (open pit), PT. Kamalindo Sampurna
didirikan pada tahun 2016, selain itu perusahaan ini didirikan sesuai dengan
aspek perizinan yang telah di peroleh oleh PT. Kamalindo Sampurna adalah berupa
Izin Usaha Pertambangan (IUP) No. 204 tahun 2017 tahap Operasi Produksi pada
sedangkan sisi yang lainnya adalah timbulnya dampak lingkungan yang memerlukan
tenaga, pikiran, dan biaya yang cukup signifikan untuk proses pemulihannya. Salah
satu timbulnya dampak lingkungan yang bersipat negatif dari proses penambangan
konstruksi pertambangan yang dilakukan di diatas tanah dasar yang berfungsi sebagai
jalan tambang. Kemampuan tanah untuk memikul beban tersebut dinyatakan sebagai
daya dukung tanah. Oleh karena itu sangat penting untuk mengetahui kekuatan tanah,
karena tanpa mengetahuinya maka konstruksi jalan dan lereng di daerah front
Stabilitas lereng sangat erat kaitannya dengan longsor atau gerakan tanah yang
merupakan proses perpindahan massa tanah secara alami dari tempat yang tinggi ke
tempat yang lebih rendah. Longsoran umumnya terjadi jika tanah sudah tidak mampu
menahan berat lapisan tanah di atasnya karena ada penambahan beban pada
permukaan lereng dan berkurangnya daya ikat antara butiran tanah relief.
penambangan adalah apabila jenis dan sifat tanah pada daerah pront penambangan
yang akan ditambang, persyaratan berat jenis dan nilai parameter tanah masih belum
diketahui dengan pasti. Oleh karena itu tentunya setiap melakukan penambangan
harus dilakukan pemeriksaan kualitas dan nilai parameter tanah, untuk mengetahui
ini menunjukan gejala peningkatan. Dengan penyebab yang hampir sama. Penyebab
utama adalah curah hujan yang tinggi pada akhir-akhir ini dan kejadian gempa pada
judul “Analisis Pengaruh Kadar Air Dan Berat Jenis Tanah Terhadap
2. Belum diketahui kadar air dan berat jenis tanah di PT. Kamalindo Sampurna.
1. Sempel tanah yang digunakan berasal dari front penambangan di PT. Kamalindo
Sampurna.
2. Parameter yang diukur hanya kadar air dan berat jenis tanah.
3. Bagaimana pengaruh kadar air dan berat jenis tanah terhadap longsoran di PT.
Kamalindo Sampurna.
3. Mendapatkan pengaruh kadar air terhadap berat jenis tanah di PT. Kamalindo
Sampurna.
1. Bagi Perusahaan
2. Bagi Peneliti
Dapat dijadikan sebagai salah satu masukan untuk pembuatan jurnal dan dapat
dijadikan sebagai referensi dan pedoman bagi mahasiswa yang akan melakukan
TINJAUAN PUSTAKA
penelitian sebagai penguat penelitian, diantaranya lainnya, dapat dilihat pada poin-
2.1.1 Tanah
Tanah didefinisikan sebagai suatu lapisan kerak bumi yang tidak padu dengan
ketebalan beragam yang berbeda dengan bahan-bahan dibawahnya, juga tidak beku
dalam hal warna, bangunan fisik, struktur susunan kimiawi, sifat biologis, proses
mineral-mineral padat tersementasi (terikat secara kimia) satu sama lain dan dari
bahan organik yang telah melapuk (yang berpartikel padat) disertai dengan zat cair
dan gas yang mengisi ruang-ruang kosong diantara partikel padat tersebut (Das,
1995).
terikat antara satu dengan yang lain (diantaranya mungkin material organik) rongga-
Tanah sebagai bahan teknik adalah bahan yang tak terkosolidasi (dikokohkan)
yang tersusun dari partikel padat yang terpisah-pisah dengan cairan dan gas yang
atau tanpa kandungan bahan organik. Butiran-butiran tersebut dapat dengan mudah
dipisahkan satu dengan yang lainnya dengan kecocokan air. Material ini berasal dari
mempunyai atau lemah ikatan partikelnya, yang terbentuk karena pelapukan dari
batuan. Diantara partikel-pertikel tanah terdapat ruang kosong yang disebut pori-pori
yang berisi air dan udara. Ikatan yang lemah antara partikel-partikel tanah disebabkan
tersebut, atau dapat juga disebabkan oleh adanya material organik bila hasil dari
pelapukan tersebut di atas tetap berada pada tempat semula maka bagian ini disebut
tanah sisa (residu soil). Hasil pelapukan terangkut ke tempat lain dan mengendap di
beberapa tempat yang berlainan disebut tanah bawaan (transportation soil). Media
pengangkutan tanah berupa gravitasi, angin, air dan gletsyer. Pada saat akan
berpindah tempat, ukuran dan bentuk partikel-partikel dapat berubah dan terbagi
yang terdiri dari agregat (butiran) mineral-mineral padat yang tidak tersementasikan
(terikat secara kimia) satu sama lain dari bahan-bahan organik yang telah melapuk
(yang berpartikel padat) disertai dengan zat cair dan gas mengisi ruangruang kosong
sebagai bahan yang terdiri dari agregat (butiran) mineral-mineral padat yang dapat
terikat secara kimia (sementsi), antara satu sama lain dari bahan-bahan organik yang
telah melapuk yang berpartikel padat yang disertai dengan zat cair dan gas yang
1. Berangkal (boulders), merupakan potongan batu yang besar, biasanya lebih besar
dari 250 mm sampai 300 mm. Untuk kisaran antara 150 mm sampai 250 mm,
3. Pasir (sand), partikel batuan yang berukuran 0,074 mm sampai 5 mm, berkisar dari
4. Lanau (silt), partikel batuan berukuran dari 0,002 mm sampai 0,074 mm. Lanau
dan lempung dalam jumlah besar ditemukan dalam deposit yang disedimentasikan
5. Lempung (clay), partikel mineral berukuran lebih kecil dari 0,002 mm. Partikel-
partikel ini merupakan sumber utama dari kohesi pada tanah yang kohesif.
6. Koloid (colloids), partikel mineral yang “diam” yang berukuran lebih kecil dari
0,001 mm.
semua bahan dari tanah lempung (clay) sampai berangkal (batu-batu yang besar).
Semua macam tanah ini secara umum terdiri dari tiga bahan, yaitu butiran tanahnya
sendiri, serta air dan udara yang terdapat dalam ruangan antara butir-butir tersebut.
Ruangan ini disebut pori (voids). Metode yang dipakai dalam teknik sipil untuk
dibandingkan dengan metode yang dipakai dalam bidang geologi atau ilmu tanah.
memberikan keterangan mengenai sifat-sifat teknis dari bahan-bahan itu dengan cara
Klasifikasi tanah adalah suatu sistem pengaturan beberapa jenis tanah yang
berbeda-beda tapi mempunyai sifat yang serupa ke dalam kelompok dan subkelompok
umum tanah yang sangat bervariasi namun tidak ada yang benar-benar memberikan
Klasifikasi tanah juga berguna untuk studi yang lebih terperinci mengenai
keadaan tanah tersebut serta kebutuhan akan pengujian untuk menentukan sifat teknis
tanah seperti karakteristik pemadatan, kekuatan tanah, berat isi, dan sebagainya
(Bowles, 1989).
didasarkan pada sifat-sifat indeks tanah yang sederhana seperti gradasi butiran tanah
dan nilai-nilai batas Atterberg sabagai petunjuk kondisi plastisitas tanah, hal ini
dikarenakan tanah tidak tersedimentasi, sehingga partikel-partikel tanah mudah untuk
dipisah-pisahkan.
Sistem klasifikasi tanah adalah suatu sistem pengaturan beberapa jenis tanah
klasifikasi memberikan suatu bahasa yang mudah untuk menjelaskan secara singkat
sifat-sifat umum tanah yang sangat bervariasi tanpa penjelasan yang terinci (Das,
1995).
tentang karakteristik dan sifat-sifat fisis tanah. Karena variasi sifat dan perilaku tanah
dalam kategori yang umum dimana tanah memiliki kesamaan sifat fisis. Sistem
dan geoteknis tanah. Karenanya, klasifikasi tanah bukanlah satu-satunya cara yang
Transportation Official)
beberapa perbaikan, yang berlaku saat ini adalah yang diajukan oleh Commite on
Classification of Material for Subgrade and Granular Type Road of the Highway
Research Board pada tahun 1945 (ASTM Standar No. D-3282, AASHTO model
M145).
pekerjaan jalan yaitu lapis dasar (subbase) dan tanah dasar (subgrade). Karena sistem
ini ditujukan untuk pekerjaan jalan tersebut, maka penggunaan sistem ini dalam
tanah ke dalam 7 kelompok utama yaitu A-1 sampai dengan A-7. Tanah yang
diklasifikasikan ke dalam A-1, A-2, dan A-3 adalah tanah berbutir di mana 35 % atau
kurang dari jumlah butiran tanah tersebut lolos ayakan No. 200. Tanah di mana lebih
dari 35 % butirannya tanah lolos ayakan No. 200 diklasifikasikan ke dalam kelompok
Butiran dalam kelompok A-4 sampai dengan A-7 tersebut sebagian besar
adalah lanau dan lempung. Sistem klasifikasi ini didasarkan pada kriteria di bawah ini
1. Ukuran Butir
Kerikil : bagian tanah yang lolos ayakan diameter 75 mm (3 in) dan yang tertahan
Pasir : bagian tanah yang lolos ayakan No. 10 (2 mm) dan yang tertahan pada
Lanau dan lempung : bagian tanah yang lolos ayakan No. 200.
2. Plastisitas
Nama berlanau dipakai apabila bagian-bagian yang halus dari tanah mempunyai
indeks plastis sebesar 10 atau kurang. Nama berlempung dipakai bilamana bagian-
bagian yang halus dari tanah mempunyai indeks plastis indeks plastisnya 11 atau
lebih.
3. Apabila batuan (ukuran lebih besar dari 75 mm) di temukan di dalam contoh
Tabel 2.1 Klasifikasi Tanah untuk Lapisan Tanah Dasar Jalan raya
(Sistem AASHTO)
Tanah lanau-lempung
Klasifikasi Tanah berbutir
(lebih dari 35% dari seluruh
(35% atau kurang dari seluruh contoh tanah
contoh tanah lolos ayakan No.
Umum Lolos ayakan No. 200)
200)
A-1 A-2 A-7
Klasifikasi A-7-5*
A-3 A-4 A-5 A-6
Kelompok A-2-
A-1a A-1b A-2-5 A-2-6 A-2-7
4
A-7-6**
Analisis
ayakan (%
lolos)
No.10 ≤ 50 … … … … … … … … … …
No.40 ≤ 30 ≤ 50 ≥ 51 … … … … … … … …
No.200 ≤ 15 ≤ 25 ≤ 10 ≤ 35 ≤ 35 ≤ 35 ≤ 35 ≥ 36 ≥ 36 ≥ 36 ≥ 36
Sifat fraksi
yang lolos
ayakan No. 40
Batas cair
Indek … … ≤ 40 ≥ 41 ≤ 40 ≥ 41 ≤ 40 ≤ 40 ≤ 40 ≥ 41
platisitas ≤6 NP ≤ 10 ≤ 10 ≥ 11 ≥ 11 ≤ 10 ≤10 ≥ 11 ≥ 11
Tipe material Batu pecah,
Pasir Krikl dan pasir yang berlanau atau Tanah Tanah
yang paling krikl dan
halus berlempung berlanau berlempung
dominan pasir
Penilaian
sebagian tanah Baik sekali sampai baik Biasa sampai jelek
dasar
Klasifikasi tanah USCS diajukan pertama kali oleh Casagrande dan selanjutnya
dikembangkan oleh United State Bureau of Reclamation (USBR) dan United State
Army Corps of Engineer (USACE). Kemudian American Society for Testing and
mengklasifikasikan tanah. Dalam bentuk yang sekarang, sistem ini banyak digunakan
1. Tanah berbutir kasar (Coarse-grained-soil) yaitu tanah kerikil dan pasir dimana
kurang dari 50% berat total contoh tanahnya lolos dari saringan No.200. Simbol
dari kelompok ini dimulai dengan huruf awal G atau S. G adalah untuk kerikil
(gravel) dan S untuk pasir (sand) atau tanah berpasir. Selain itu juga dinyatakan
gradasi tanah dengan simbol W untuk tanah bergradasi baik dan P untuk tanah
bergradasi buruk.
2. Tanah berbutir halus (fine-grained-soil) yaitu tanah dimana lebih dari 50% berat
total contoh tanahnya lolos dari saringan No.200. Simbol dari kelompok ini
dimulai dengan huruf awal M untuk lanau (silt) anorganik, C untuk lempung
(clay) anorganik, dan O untuk lanau organik dan lempung organik. Simbol PT
digunakan untuk tanah gambut (peat), muck, dan tanah-tanah lain dengan kadar
organik yang tinggi. Plastisitas dinyatakan dengan L untuk plastisitas rendah dan
(Bowles, 1991)
Gredasi buruk P
Pasir S Berlanau M
Berlempung C
Lanau M
pada setiap pengambilan contoh tanah. Hal ini di samping untuk dapat
kesalahan label.
Tabel 2.3 Klasifikasi Tanah untuk Lapisan Tanah Dasar Jalan raya
(Sistem AASHTO)
Tanah dasar merupakan lapisan tanah yang berada di permukaan, dimana sifat-
sifat dan daya dukung tanah dasar ini sangat mempengaruhi kekuatan dan keawetan
konstruksi di atasnya secara keseluruhan. Lapisan tanah dasar dapat berupa tanah asli
yang dipadatkan jika tanah aslinya baik, tetapi jika tanah aslinya kurang baik maka
tanah dasar dapat berupa tanah timbunan yang didatangkan dari tempat lain kemudian
beban yang bekerja di atasnya, tanah dasar harus mempunyai kapasitas dukung yang
optimal sehingga mampu menerima gaya akibat beban tanpa mengalami perubahan
Tanah dalam keadaan alami atau asli memiliki beberapa sifat-sifat dasar. Sifat-
sifat dasar tersebut berupa sifat fisik yang berhubungan dengan tampilan danciri-ciri
umum dari tanah. Sifat fisik tanah berguna untuk mengetahui jenis tanahtersebut.
Sifat mekanik tanah adalah sifat-sifat tanah yang mengalami perubahan setelah
sifat-sifat tanah.
Yaitu tanah berbutir halus yang berukuran lebih kecil dari 0,074 mm (No. 200).
Lanau terdiri dari dua jenis yaitu lanau anorganik (inorganik silt) yang merupakan
tanah berbutir halus dengan plastisitas kecil mengandung butiran kuarsa sedimensi
yang kadang di sebut tepung batuan (rockflour) dan tanah lanau organik (organik silt)
tanah agak plastis berbutir halus dengan campuran partikel partikel bahan organik
terpisah secara halus, warna tanah bervariasi dari abu-abu terang ke abu-abu sangat
gelap.
batuan, dan bersifat plastis dalam selang kadar air sedang sampai luas. Dalam
keadaan kering sangat keras, dan tak mudah terkelupas hanya dengan jari tangan.
Selain itu, permeabilitas lempung sangat rendah (Terzaghi et al, 1996). Sifat khas
yang dimiliki oleh tanah lempung adalah dalam keadaan kering akan bersifat keras,
dan jika basah akan bersifat lunak plastis, dan kohesif, mengembang dan menyusut
dengan cepat, sehingga mempunyai perubahan volume yang besar dan itu terjadi
karena pengaruh air.. Tanah lempung lunak mempunyai karakteristik yang khusus
diantaranya kemampatan yang tinggi, indeks plastisitas yang tinggi, kadar air yang
relatif tinggi, dan mempunyai gaya geser yang kecil. Sifat-sifat yang dimiliki tanah
2. Permeabilitas rendah.
Secara partikel, ukuran partikel pasir besar dan sama atau seragam, bentuknya
bervariasi dari bulat sampai persegi. Bentuk-bentuk yang dihasilkan dari abrasi dan
Mineral pasir yang lebih dominan adalah kwarsa yang pada dasarnya stabil,
lemah dan tidak dapat merubah bentuk. Pada suatu saat, pasir dapat meliputi granit,
magnetit dan hornblende. Karena perubahan cuaca di mana akan cepat terjadi
pelapukan mekanis dan terjadi sedikit pelapukan kimiawi, mungkin akan ditemui
berupa batuan, bahan rombakan, tanah, atau material laoporan, bergerak kebawah
atau keluar lereng. Secara geologi tanah longsor adalah suatu peristiwa geologi
dimana terjadi pergerakan tanah seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah.
(Nandi; 2007).
Proses terjadinya tanah longsor dapat diterangkan sebagai berikut : air yang
meresap kedalam tanah akan menambah bobot tanah. Jika air tersebut menembus
sampai tanah kedap air yang berperan sebagai bisang gelincir, maka tanah menjadi
licin dan tanah pelapukan diatasnya akan bergerak mengikuti lereng dan luar lereng .
2.1.12 Penyebab terjadinya Tanah Longsor
dilereng yang sejajar dengan arah tebing, biasanya terjadi setelah hujan, munculnya
mata air baru secara tiba-tiba dan tebing rapuh serta kerikil mulai berjatuhan. (Nandi;
2007).
a. Lereng Terjal
Lereng atau tebing yang terjal akan memperbesar gaya pendorong. Lereng yang
terjal terbentuk karena pengikisan air sungai, mata air, air laut dan angin.
Kebanyakan sudut lereng yang menyebabkan longsor adalah 1800 apabila ujung
b. Ketinggian
c. Curah Hujan
dipermukaan tanah dalam jumlah besar. Hal itu mengakibatkan munculnya pori-
pori atau rongga tanah hingga terjadi retakan dan merekahnya tanah permukaan.
Ketika hujan, air akan menyusup kebagian yang retak sehingga tanah dengan cepat
Jenis tanah yang kurang padat adalah tanah lempung atau tanah liat dengan
ketebalan lebih dari 2,5 m dari sudut lereng lebih dari 220. Tanah jenis ini
memiliki potensi terjadinya tanah longsor terutama bila terjadi hujan. Selain itu
tanah ini sangat retan terhadap pergerakan tanah karena menjadi lembek terkena
Pada dasarnya tanah terdiri dari beberapa bagian yaitu bagian padat dan bagian
rongga. Bagian padat terdiri dari partikel-partikel tanah yang padat sedangkan bagian
rongga terisi oleh air dan udara. Untuk menentukan suatu kadar air dari tanah tersebut
dapat dilakukan pengujian sampel tanah dengan membandingkan antara berat yang
terkandung dalam tanah dengan berat butir tanah tersebut dan dinyatakan dalam
persen.
Kadar air tanah ialah perbandingan berat air yang terkandung dalam tanah dengan
berat kering tanah tersebut. Kadar air tanah dapat digunakan untuk menghitung
Sedangkan pengeringan untuk benda uji yang tidak mengandung bahan organik
dilakukan diatas kompor atau dibakar langsung setelah disiram dengan spirtus.
Dimana:
Berat jenis tanah adalah perbandingan antara berat tanah kering dan berat air
suling yang isinya sama dengan isi tanah dalam keadaan jenuh pada suhu tertentu.
Berat jenis tanah dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu kandungan
bahan organik dan komposisi bahan mineral tanah. Bahan organik tanah
mempengaruhi berat isi dan berat jenis tanah. Bahan organik berperan dalam
merekatkan tanah, bila semakin banyak kandungan bahan organiknya maka berat isi
Berat jenis (Gs) tidak berdimensi. Secara tipikal, berat jenis berbagai tanah
berkisar antara 2,65 sampai 2,75. Berat jenis Gs = 2,67 biasanya digunakan untuk
tanah-tanah tidak berkohesi atau tanah granular, sedangkan untuk tanah-tanah tidak
kohesif tidak mengandung bahan organik Gs berkisar diantara 2,68 sampai 2,72.
Nilai-nilai berat jenis dari berbagai jenis tanah diberikan dalam Tabel 2.4.
Gs = ....................... ( 2.2 )
Dimana:
Gs = berat jenis
a. oven
b. Timbangan elektrik
c. Mangkok aduk
d. Cawan
e. Piknometer
f. Termometer
g. Botol ukur
h. Sendok dempul
i. Corong
2. Prosedur pengujian
1. Tempatkan benda uji dalam cawan, lalu timbang dan catat beratnya.
kompor.
diatas kompor untuk benda uji yang tidak mengandung bahan organik.
Proses pengeringan dengan oven adalah dengan membuka tutup cawan dan
taruh di dalam oven selama 24 jam. Sedangkan pengeringan untuk benda uji
yang tidak mengandung bahan organik dilakukan diatas kompor atau dibakar
Regresi linier adalah alat statistik yang digunakan untuk mengetahui pengaruh
antara satu atau beberapa variabel terhadap satu buah variabel. Variabel yang
penjelas.
Kuadrat dari kuefisien korelasi (r2) menunjukan proporsi dari varians dalam
satu variabel yang diatribusikan kepada hubungan liniernya dangan variabel lain.
0,06 kemudian (0,06)2 atau 0,03 (36%) dari varians yang ditunjukan oleh skor-skor
X. Seandainya korelasi –0,50 atau 25% (-0,50)2dari variasi dalam X. Sudah barang
tentu, bila r sama dangan nol, maka tidak ada variasi dalam X yang dapat
diatribusikan kepada hubungan linier dengan variabel Y. Ada beberapa hal penting
Sekalipun deskrisi verbal dari korelasi sangat tergantung dari apa yang
dipelajari, akan sangat berguna bila kita mempunyai konsistensi dalam terminologi
untuk menggambarkan besarnya koefisien. Dalam literatur penelitian tidak terdapat
konsistensi dalam hal ini, tetapi beberapa ahli terkemuka menentukan pedoman kasar
Y = a + b X .....................( 2.3)
b = Koefisien regrelasi
Dalam rumus diatas, a dan b adalah kuantitas yang dihasilkan oleh suatu analisis dari
data X danY dari sempel regresi. Besarnya simbol b akan tergantung dari kekuatan
dan arah hubungan antara X dan Y yang telah diketahuidalam sempel yang dipelajari.
Pengambilan beberapa titik contoh tanah dari sebidang lahan atau poligon
untuk dianalisis sifat fisik tanahnya, diharapkan dapat menghasilkan data/nilai yang
nilai ketelitian dan efektivitas berbeda, antara lain: pengambilan contoh acak
ini disajikan secara ringkas empat macam metode statistik dalam pengambilan
contoh.
pengacakan. Tidak ada batasan dalam menentukan jumlah contoh tanah yang
dipilih. Semua titik pengambilan contoh memiliki peluang yang sama dan saling
Dalam cluster sampling, tentukan set-set terpilih, yang diacu sebagai kelompok-
kelompok.
dengan CS adalah hanya satu kluster yang dipilih. Dalam hal ini SyS merupakan
kasus khusus dari CS. Catatan: istilah kluster sebagaimana digunakan disini tidak
dari satu kluster, maka semua titik yang lainnya masing-masing merupakan
kluster juga.
2.1.18 Peralatan
dengan macam contoh tanah yang akan diambil. Jenis peralatan yang digunakan
Tabel 2.5. Macam contoh tanah dan alat yang diperlukan untuk pengambilannya
lampiran B.
terbuat dari tembaga, kuningan, dan besi. Laboratorium Fisika Tanah, Balai
mempunyai ukuran tinggi 4 cm, diameter dalam 7,63 cm, dan diameter luar
Contoh tanah agregat utuh adalah contoh tanah berupa bongkahan alami
yang kokoh dan tidak mudah pecah. Contoh tanah ini diperuntukkan bagi
kimia tanah. Kondisi contoh tanah terganggu tidak sama dengan keadaan di
tanah ini dapat dikemas menggunakan kantong plastik tebal atau tipis.
dengan dimasukkannya contoh tanah, maka label dalam ini perlu dibungkus
dengan kantong plastik kecil, agar informasi yang telah tercatat tidak hilang
Berdasarkan dari landasan teori maka dapat dibuat kerangka konseptual seperti
gambar 2.1.
1. Mendapatkan
1. Data Primer 1. Menganalisa kadar air
hasil analisis
a. Sempel tanah tanah dengan
berat jenis
b. Titik kordinat di persamaan ( 2.1 )
tanah.
lokasi 2. Menganalisa Berat
2. Mendapatkan
pengambilan Jenis Tanah dengan
hasil analisis
sempel tanah persamaan ( 2.2 )
kadar air tanah.
3. Menganalisa
2. Data Sekunder 3. Mendapatkan
pengaruh kadar air
a. Peta kesampaian hasil analisis
tanah terhadap berat
daerah pengaruh kadar
jenis tanah dangan
b. Peta geologi air tanah
persamaan ( 2.3 )
c. Peta topografi terhadap berat
jenis tanah.
METODOLOGI PENELITIAN
sistematik dan terus menerus terhadap suatu masalah dengan tujuan digunakan segera
Variabel penelitian merupakan suatu atribut dari sekelompok objek yang diteliti
yang mempunyai variasi satu dengan yang lain dalam kelompok tersebut. Sesuai
kadar air tanah, batas cair, batas plastis, berat jenis tanah di PT. Kamalindo
Sampurna. untuk mendapat nilai kadar air tanah, dan berat jenis tanah maka di
3.4.1 Data
Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data
sekunder.
1. Data Primer
Adapun data primer yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Adapun data sekunder yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
b. Peta geologi
c. Peta topografi
persegi empat dengan ukuran kurang lebih 50cm x 50cm persegi, lalu
Teknik pengolahan data bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara dan proses
untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi sesuai dengan tujuan yang sudah
ditetapkan. Pada pengolahan data ini ada beberapa hal yang akan dibahas yaitu:
b. Melakukan pengujian dan perhitungan kadar air tanah pada sempel tanah seperti
persamaan (2.1)
c. Melakukan pengujian dan perhitungan berat jenis tanah pada sempel tanah seperti
persamaan (2.2)
d. Menganalisa pengaruh kadar air tanah dangan barat jenis tanah mengunakan
berikut:
Tabel 3.1 Metode pengujian sifat fisik tanah dan sifat mekanis tanah
Setelah melalui tahap dalam pengumpulan data dan pengolahan data maka
dilakukan analisis data dari pengolahan data yang didapat. Pada analisis data ini
dapat menentukan hasil akhir dari penelitian yang dilakukan, yaitu akan terlihat
kadar air tanah, berat jenis tanah di PT. Kamalindo Sampuna. Untuk melihat
pengaruh kadar air tanah dan berat jenis tanah pada lokasi penelitian menggunakan
berikut:
Identifikasi Masalah
1. Terjadinya garakan tanah yang mengakibatkan longsor.
2. Belum diketahui kadar air,dan berat jenis tanah yang digunakan
untuk lereng dan tambang di PT. Kamalindo Sampurna.
Tujuan penelitian
4. Menganalisa kadar air tanah pada PT. Kamalindo Sampurna.
5. Menganalisa berat jenis tanah di PT. Kamalindo Sampurna.
6. Menganalisa pengaruh kadar air terhadap berat jenis tanah di PT.
Kamalindo Sampurna.
A
Pengumpulan Data
Data Primer
Data Sekunder
a. Pengambilan sempel tanah
a. Peta kesampaian daerah
b. Pengambilan titik kordinat
b. Peta geologi
c. Peta topografi
d. Data curah hujan
Pengolahan Data
Pengujian kadar air tanah menggunakan
persamaan 2.1
Pengujian berat jenis tanah menggunakan
persamaan 2.2
Pengaruh kadar air tanah dan berat jenis tanah
menggunakan persamaan 2.3
Analisa Data
Menganalisa pengaruh kadar air tanah
terhadap berat jenis tanah
menggunakan regresi linier dengan
microsoft excell
Hasil
Kadar air tanah.
Berat jenis tanah.
Pengaruh kadar air tanah
terhadap berat jenis tanah.
BAB IV
Bab ini berisikan pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian Pengaruh
Kadar Air dan Berat Jenis Tanah Terhadap Longsoran di Front Penambangan PT.
Sebelum melakukan perhitungan terhadap kadar air dan berat jenis tanah
terlebih dahulu dilakukan pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian ini
berupa data primer dan data sekunder yang bersumber dari pengamatan langsung di
lapangan, Adapun data yang diperlukan dalam perhitungan penelitian ini adalah:
1. Data primer:
a. Sampel tanah
perlu dilakukan untuk mendapatkan hasil pengujian kadar air dan berat jenis
laboratorium.
b. Titik kordinat
2. Data Sekunder
Data Sekunder merupakan data yang telah ada di perusahaan, bersumber dari
b. Peta geologi
c. Peta topografi
selanjutnya adalah pengolahan data, dalam pengolahan data ini bertujuan untuk
laboratorium, dan untuk mendapatkan nilai kadar air tanah maka perlu dicari dengan
Sampel A.
Kadar air =
= 9,23%
Sampel B.
Kadar air =
= 6,086%
Sampel C.
Kadar air =
= 11,016%
Sampel D.
Kadar air =
= 9,523%
Sampel E.
Kadar air =
= 9,523%
Tabel 4.1
Hasil Pengujian Kadar Air Tanah
Sampel A B C D E
Berat cawan (gram) 14,0 14,1 14,0 14,0 14,1
Berat cawan + tanah 43,4 50,7 40,2 39,3 46,3
basah (gram)
Berat cawan + tanah 40,9 48,6 37,6 37,1 43,5
kering (gram)
Berat air (gram) 2,5 2,1 2,6 2,2 2,8
Berat tanah kering 26,9 34,5 23,6 23,1 29,4
(gram)
Kadar air (%) 9,23% 6,08% 11,01% 9,52% 9,52%
Rata-rata 9,072%
Pada tabel (4.1) terlihat bahwa nilai kadar air tanah pada sapel A 9,23%, sampel B
6,086%, sampel C 11,016%, sampel D 9,523% dan sampel E 9,523% dan nilai rata-
laboratorium, dan untuk mendapatkan nilai Berat jenis tanah maka satu sampel dibuat
Sampel A
Percobaan 1 GS =
Percobaan 2 GS =
Percobaan 3 GS =
GS Rata-rata =
Tabel 4.2
Hasil Pengujian Berat Jenis Tanah Sampel A
Keterangan Satuan 1 2 3
Berat tanah kering (Ws) Gram 46,3 48,7 71,0
Berat piknometer + Air (W1) Gram 337,0 337,0 337,0
Berat piknometer + Tanah + Air (W2) Gram 371,0 376,8 391,6
Spesific grafity (GS) 3,76 5,47 4,32
Rata-rata (GS_ 4,51
Sampel B
Percobaan 1 GS =
Percobaan 2 GS =
Percobaan 3 GS =
GS Rata-rata =
Tabel 4.3
Hasil Pengujian Berat Jenis Tanah Sampel B
Keterangan Satuan 1 2 3
Berat tanah kering (Ws) Gram 54,8 55,4 48,5
Berat piknometer + Air (W1) Gram 337,0 337,0 337,0
Berat piknometer + Tanah + Air (W2) Gram 373,7 373,8 369,8
Spesific grafity (GS) 3,02 2,97 3,08
Rata-rata (GS_ 3,02
Sampel C
Percobaan 1 GS =
=
Percobaan 2 GS =
Percobaan 3 GS =
Rata-rata =
Tabel 4.4
Hasil Pengujian Berat Jenis Tanah Sampel C
Keterangan Satuan 1 2 3
Berat tanah kering (Ws) Gram 56,0 70,0 64,9
Berat piknometer + Air (W1) Gram 337,0 337,0 337,0
Berat piknometer + Tanah + Air (W2) Gram 371,7 378,8 378,6
Spesific grafity (GS) 2,62 2,48 2,78
Rata-rata (GS_ 2,62
Sampel D
Percobaan 1 GS =
Percobaan 2 GS =
Percobaan 3 GS =
=
Rata-rata =
Tabel 4.5
Hasil Pengujian Berat Jenis Tanah Sampel D
Keterangan Satuan 1 2 3
Berat tanah kering (Ws) Gram 57,2 50,2 73,9
Berat piknometer + Air (W1) Gram 337,0 337,0 337,0
Berat piknometer + Tanah + Air (W2) Gram 375,4 372,2 383,8
Spesific grafity (GS) 3,04 3,34 2,72
Rata-rata (GS_ 3,03
Sampel E
Percobaan 1 GS =
Percobaan 2 GS =
Percobaan 3 GS =
Rata-rata =
Tabel 4.6
Hasil Pengujian Berat Jenis Tanah Sampel E
Keterangan Satuan 1 2 3
Berat tanah kering (Ws) Gram 56,3 61,0 69,4
Berat piknometer + Air (W1) Gram 337,0 337,0 337,0
Berat piknometer + Tanah + Air (W2) Gram 373,6 375,6 379,2
Spesific grafity (GS) 2,85 2,72 2,55
Rata-rata (GS_ 2,70
Untuk nilai rata-rata berat jenis tanah dari ke 5 (lima) sempel dapat dilihat pada
tabel 4.7
Tabel 4.7
Nilai Rata-rata Berat Jenis Tanah Semua Sampel
Keterangan A B C D E
Rata-rata GS Setiap Sampel 4,51 3,02 2,62 3,03 2,70
Rata-rata GS Semua Sampel 3,17
Pada tabel (4.7) terlihat bahwa nilai rata-rata berat jenis tanah pada sapel A 4,51
sampel B 3,02 sampel C 2,62 sampel D 3,03 dan sampel E 2,70 dan nilai rata-rata GS
semua sampel adalah 3,17. Dari seluruh perhitungan di peroleh rekapitalasi data
sebagai beriku:
Tabel 4.8
BAB V
ANALISA DATA
kadar air dan berat jenis tanah, oleh karena itu sangat penting diperhatikan beberapa
kadar air dan berat jenis tanah. Dari pengumpulan dan pengolahan data, maka
didapatkan nilai kadar air dan berat jenis tanah di PT. Kamalido Sampurna.
Nilai yang didapat dalam pengujian dan perhitungan kadar air tanah dengan
nilai kadar air tanah terendah terdapat pada sempel B sebesar 6,08%, dan diperoleh
Dari hasil pengujian dan perhitungan berat jenis tanah diketahui nilai yang
pengujian. Nilai sampel A terlihat nilai rata-rata GS 4,51. Pada sampel B terlihat nilai
rata-rata GS 3,02. Pada sampel C terlihat nilai rata-rata GS 2,62. Pada sampel D
terlihat nilai rata-rata GS 3,03. Dan pada sampel E terlihat nilai rata-rata GS 2,70.dan
nilai rata-rata berat jenis tertinggi terdapat pada sempel A yaitu sebesar 4,51 dan nilai
terendah terdapat pada sempel C sebesar 2,62. Dan nilai rata-rata GS dari semua
4,5
3,5
2,5
2
Sampel A Sampel B Sampel C Sampel D Sampel E
5.3 Analisis Hubungan Kadar Air Tanah Terhadap Berat Jenis Tanah
Dari hasil hubungan antara kadar air tanah dan berat jenis tanah didapat nilai
randah, hubungan hampir tidak berarti. Dari hubungan kadar air tanah terhadap berat
jenis tanah di peroleh empiris yaitu Y = - 0,0517x + 3,6448. Dari persamaan tersebut
kita dapat memprediksi nilai berat jenis suatu tanah dengan merubah nilai variabel X
(kadar air tanah). Grafik hubungan kadar air terhadap berat jenis tanah dapat dilihat
4
Berat Jenis Tanah
2 Series1
y = -0,0517x + 3,6448
R² = 0,0149 Linear (Series1)
1
0
0 5 10 15
Kadar Air Tanah
Gambar 5,3 grafik hubungan kadar air tanah dengan berat jenis tanah
BAB VI
6.1 Kesimpulan
Dari uraian pembahasan pada bab sebelumnya berdasarkan penelitian
1. Dari hasil data pengujian dan perhitungan didapat nilai kadar air tanah pada
2. Dari hasil data pengujian dan perhitungan didapat nilai berat jenis tanah
sampel B 3,02 sampel C 2,62 sampel D 3,03 dan sampel E 2,70 dengan
3. Dari hasil analisis hubungan kadar air terhadap berat jenis tanah
tidak berarti.Dari persamaan kadar air terhadap berat jenis tanah diperolah
kita dapat memprediksikan nilai berat jenis suatu tanah dengan merubah
6.2 Saran
1. Pentingnya diketahui kadar air tanah dan berat jenis tanah pada pekejaan di
suatu penambangan.
front penambangan harus dikalakukan pengujian kadar air dan berat jenis
tanah.
3. Untuk pengujian kadar air tanah hendaknya sempel yang dibawa tidak
DAFTAR PUSTAKA
Rama Indera Kusuma, dkk, 2016, Tinjauan Sifat Fisik dan Mekanis Tanah,(Studi
Kasus Jalan Cerenang Kabupaten Serang), Fondasi, Volume 5, No 1,
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Sugiyino, 2017,Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, Alfabeta,
Bandung.
Yulvi Zaika, Syafi’ah, 2011, Pengaruh Bbeban Dinamis Dan Kadar air Tanah
terhadap stabilitas Lereng Pada Tanah Lempung, Rekayasa Sipil, Volume 5,
No 1, Universitas Brawijaya Malan.
LAMPIRAN A
Gambar alat-alat pengujian kadar air tanah dan berat jenis tanah
Gambar L.A. 1.Timbangan digital
Tempat : Laboratorium
STTIND Padang
No Sampel W1 W2 W3
1 A 43,4 40,9 14,0
2 B 50,7 48,6 14,1
3 C 40,2 37,6 14,0
4 D 39,3 37,1 14,0
5 E 46,3 43,5 14,1
Tempat : Laboratorium
STTIND Padang
No Sampel Percobaan W1 W2 Ws
1 371,0 337,0 46,3
1 A 2 376,8 337,0 48.7
3 391,6 337,0 71,0
1 373,7 337,0 54,8
2 B 2 373,8 337,0 55,4
3 369,8 337,0 48,5
1 371,7 337,0 56,0
3 C 2 378,8 337,0 70,0
3 378,6 337,0 64,9
1 375,4 337,0 57,2
4 D 2 372,2 337,0 50,2
3 383,8 337,0 73,9
1 373,6 337,0 56,3
5 E 2 375,6 337,0 61,0
3 379,2 337,0 69,4
Cuaca : Mendung
Titik X Y Z
Nama : SUBHANALLAOH
NPM : 1310024427106
Program Studi : Teknik Pertambangan
Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Kadar Air Dan Berat Jenis Tanah Terhadap
Longsoran Di Front Penambangan PT. Kamalindo Sampurna
Desa Rantau tenang Kecamatan Pelawan Kabupaten Sarolangun
Provinsi Jambi
Pembimbing I
Nama : Subhanalloh
NPM : 1310024427106
Program Studi : Teknik Pertambangan
Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Kadar Air Dan Berat Jenis Tanah
Terhadap Longsoran Front Penambangan PT. Kamalindo
Sampurna Desa Rantau tenang Kecamatan Pelawan
Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi
penelitian
Pembimbing
(Riam Marlina.ST.,MT.)
SURAT PERNYATAAN
Nama : Subhanalloh
Npm : 1310024427106
Program Studi : Teknik Pertambangan
Dengan ini menyatakan bahwa Tugas Akhir yang saya susun dengan judul:
‘‘Analisis Pengaruh Kadar Air Dan Berat Jenis Tanah Terhadap Longsoran Di
Front Penambangan PT. Kamalindo Sampurna Desa Rantau Tenang
Kecamatan Pelawan Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi’’
Adalah benar-benar hasil karya saya sendiri saya dan bukan merupakan plagiat dari
Tugas Akhir orang lain. Apabila kemudian dari pernyataan saya tidak benar, maka
saya bersedia menerima sanksi akademis yang berlaku (dicabut predikat kelulusan
dan gelar kesarjananaannya).
Subhanalloh
NIM: 1210024427106
BIODATA WISUDAWAN
No. Urut :
Nama : Subhanalloh
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat/Tanggal Lahir : Pelawan 13 May 1993
Npm : 1310024427106
Program Studi : Teknik Pertambangan
Tanggal Lulus : 09 September 2019
IPK : 2,8
Predikat Lulus : Memuaskan
Judul Skripsi : Analisis Hubungan Kadar Air
Dan Berat Jenis Tanah Terhadap
Longsoran Di Front
Penambangan PT. Kamalindo
Sampurna Desa Rantau Tenang
Kecamatan Pelawan Kabupaten
Sarolangun Provinsi Jambi
Dosen Pembimbing : 1. Refky Adi Nata, ST, MT
2. Riam Marlina, ST, MT
Nama Orang Tua : Endang
Alamat/Tlp/Hp : Desa Pasar Pelawan Rt/Rw
Kecamatan Pelawan Kabupaten
Sarolangun Provinsi Jambi
Email/Gmail : Subhansttind@gmail.com
Tlp/Hp : 082388452522