Anda di halaman 1dari 9

ANALISA KARBOHIDRAT METODE MUNSON WAL

KER VOLUMETRI

KELOMPOK 1
NAMA ANGGOTA :
Pengertian
• Penentuan gula reduksi menurut cara Munson
walker dipakai untuk penentuan glukosa, fruktosa,
gula invert, laktosa monohidrat dalam bahan yang
tidak mengandung sakarosa; juga dipakai untuk pen
entuan gula invert dan laktosa monohidrat dalam b
ahan yang mengandung sakarosa.
Dasar Analisa
Penentuan gula reduksi didasarkan atas banyaknya e
ndapan Cu2O yang terbentuk; kemudian dengan meli
hat tabel Hammond dapat diketahui jumlah gula red
uksi. Jumlah Cu2O ditentukan secara gravimetris, yait
u dengan menimbang langsung endapan Cu2O yang t
erbentuk; atau secar volumetric, yaitu dengan titrasi
menggunakan larutan Na-thiosulfat atau K-permanga
nat.

Prosedur Analisa
• Timbang contoh yang berupa bahan padat yang telah dihaluskan atau bahan cai
r sebanyak 2,5-25 g.
• Pindahkan secara kuantitatif ke dalam labu takar yang volumenya ditentukan se
dekian sehingga setiap 50 ml larutan contoh yang siap dianalisa membentuk 11,
3-489,7 mg Cu2O yang setara dengan 4,6-236,9 mg glukosa.
• Tambahkan aquades sebanyak ½ - ¾ volume labu takar yang dipakai, gojog dan b
iarkan mengendap.
• Tambahkan larutan Pb-Asetat netral tetes demi tetes,Setiap kali menambahkan
Pb-asetat, larutan kemudiam digojog dan biarkan dulu partikel-partikel yang ada
mengendap. Kemudian teteskan lagi larutan Pb-asetat, apabila ternyata tidak m
enimbulkan pengeruhan lagi berarti penambahan Pb-asetat telah cukup. Hindar
kan penambahan Pb-asetat yang terlalu berlebihan. Tambahkan aquades sampai
tanda dan saring
• Ke dalam gelas piala 400 ml, tuanglah 25 ml larutan CuSO4 dan 25 ml larutan tar
trat alkalis, kemudian tambahkan 50 ml filtrat filtrat bebas Pb. Tutuplah gelas pia
la dengan gelas arloji.
• Taruhlah gelas piala pada kasa asbes dan panaskan di atas nyala api Bunsen ata
u alat pemanas listrik. Aturlah pemanasan sedemikian sehingga larutan harus s
udah mendidih dalam waktu 4 menit.
• Dengan pemansan tersebut akan terbentuk endapan Cu2O. Kemudian masih dal
am keadaan panas saringlah dengan menggunakan krus Gooch yang telah di ber
i lapisan asbes sebagai bahan penyaring.
• Buat pula penentuan blanko dengan cara yang sama dengan menggunakan 25 m
l larutan CuSO4 , 25 ml larutan tartrat alkalis dan 50 ml aquades.
• Cucilah endapan Cu2O dalam krus Gooch tersebut dengan aquades yang suhuny
a 60oC sampai bersih.

Penentuan Cu2O secara volumetric dengan Na-thiosulfat

Endapan Cu2O dalam kedua krus Gooch, masing-masing diperlakukan sebagai beri
kut.
- Siapkan Erlenmeyer 250 ml yang mempunyai tanda untuk volune dengan int
erval 20 ml(bila tidak ada dapat dibuat tanda sendiri).
- Endapan dalam krus Gooch ditutup dengan gelas arloji. Kemudian tambahka
n 5 ml larutan HNO3(1 + 1) untuk melarutkan Cu2O. Penambahan dikerjakan deng
an pipet, gelas arloji(tutup) dibuka seperlunya saja ketika memasukkan ujung pipet
tersebut.
- Tampung filtrat dengan Erlenmeyer tersebut di atas. Cucilah gelas arloji dan
krus Gooch dengan 20 – 25 ml aquades.
- Didihka sampai kabut berwarna merah habis, dan tambahkan larutan KI 42
% yang bereaksi agak basis seperlunya.
- Titerlah dengan larutan Na-thiosulfat (39 g Na2S2O3.5 H2O/liter) sampai wa
rna kuning muda. Tambahkan larutan pati sampai terbentuk warna biru, lanjutkan
titrasi. Pada saat titrasi hampir selesai tambahkan 2 g KCNS,aduk hingga larut,dan l
anjutkan titrasi sampai seluruh endapan berwarna putih.
- Dari selisih antara titrasi contoh dan blanko, brat Cu2O dapat dihitung.
3Cu2O + 2HNO3 6CuO + 2NO +
H2O
CuO + 2HNO3 Cu(NO3)2 + H2O
2Cu(NO3)2 + 4KI 2CuI + I2 +
KNO3
I2 + 2Na2S2O3 2NaI +
Na2S4O6
Amylum
(Titik akhir warna biru hilang)
Cara perhitungan

Anda mungkin juga menyukai