II. TUJUAN :
Praktikum penetapan kadar karbohidrat bertujuan untuk mengukur kadar gula dengan
metode Luff Schoorl.
III. METODE :
Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah penetapa karbohdrat dengan Luff
Schoorl.
IV. PRINSIP :
Monosakarida akan mereduksikan CuO dalam larutan Luff menjadi Cu2O. Kelebihan CuO
akan direduksikan dengan KI berlebih, sehingga dilepaskan I2. I2 yang dibebaskan tersebut
dititrasi dengan larutan Na2S2O3.
V. REAKSI :
Pengukuran karbohidrat yang merupakan gula pereduksi dengan metode Luff Schoorl ini
didasarkan pada reaksi sebagai berikut :
R-CHO + 2 Cu2+ R-COOH + Cu2O
2 Cu2+ + 4 I- Cu2I2 + I2
2 S2O32- + I2 S4O62- + 2 I-
o Timbangan
o Neraca analitik
o Cawan petri
o Pipet tetes
o Gelas ukur 10 ml
o Beker glass
o Label
o Erlenmeyer
o Batang pengaduk
o Corong
o Buret
o Kertas saring
o Pipet tetes
2
B. Bahan
o Sampel ( Buah jeruk dan minuman sari buah)
o Indikator BTB (Brom Timbol Blue)
o Na2S2O3 0,1 N
o Na2CO3 10%
o H2SO4 6N
o KI 20% dan aquades
o Amilum
3
VIII. PROSEDUR KERJA :
Sampel dihaluskan dan sebanyak 5-10 gram ditimbang dan dimasukkan ke dalam
labu takar 50 ml serta ditambah air aquades hingga tanda tera serta ditambahkan 3
tetes BTB (Brom Timol Blue).
↓
↓
Dititrasi kembali menggunakan Na2S2O3 hingga warna biru menjadi bening. Catat
hasil penggunaan NaS2O3.
↓
Dihitung kadar gula pada sampel
4
= 6,3mL
Kadar gula:
6,3mL = 14,7 +(17,2 – 14,7 x 0,3)
1
= 15,45 mg C6H12O6
Semakin besar konsentrasi Natrium Tiosulfat yang digunakan, maka semakih sedikit
volume Natrium tiosulfat yang dibutuhkan untuk titrasi. Sehingga dapat disimpulkan
antara konsentrasi Natrium tiosulfat dan volumenya berbanding terbalik.
5 mL Na2S2O3 = 1/0,1N
5 mL Na2S2O3 = 0,09 N
X 0,1N
5
X = 0,5/0,09
X = 5,55mL
Jadi, 5 mL Na2S2O3 0,1N setara dengan 5,55mL Na2S2O3 0,09N
Semakin besar volume Na2S2O3 maka semakin besar kadar gula dalam sampel.
Maka dapat disimpulkan kadar gula dalam sampel, berbanding lurus dengan
volume titrasi Na2S2O3, sehingga kadar gula dihitung seperti berikut:
1. Sampel jeruk
5,55 mL = 12,2 mg C6H12O6
6,3 mL x
X = 78,86
5,55
X = 13,85mg C6H12O6
2. Sampel fanta
5,55 mL = 12,2 mg C6H12O6
5,6 mL x
X = 68,32
5,55
X = 12,3mg C6H12O6
X. PEMBAHASAN :
6
Metode Luff Schoorl ini baik digunakan untuk menentukan kadar
karbohidrat yang berukuran sedang. Metode Luff Schoorl merupakan metode
tebaik untuk mengukur kadar karbohidrat dengan tingkat kesalahan sebesar 10%.
Pada metode Luff Schoorl terdapat dua cara pengukuran yaitu dengan penentuan
Cu tereduksi dengan I2 dan menggunakan prosedur Lae-Eynon. Metode Luff
Schoorl mempunyai kelemahan yang terutama disebabkan oleh komposisi yang
konstan.
XI. KESIMPULAN
1. Kadar gula dalam sampel jeruk sebanyak 15,45 mg (Na-tiosulfat 0,1N), dan
sebanyak 13,85 mg (Na-tiosulfat 0,09).
2. Kadar gula dalam sampel fanta sebanyak 13,7 mg (Na-tiosulfat 0,1N), dan
sebanyak 12,3 mg (Na-tiosulfat 0,09).
3. Persentase kadar gula dalam satu butir (23,3g) buah jeruk yang dianalisis
adalah 13,26% (Na-tiosulfat 0,1N), dan 11,88% (Na-tiosulfat 0,09).