Anda di halaman 1dari 20

KIMIA ORGANIK 2

SUKROSA

Analisa Kadar Gula (Sukrosa) Buah Mangga


Berdasarkan Varietasnya
Ir. Nastiti Kartikorini, M. Kes.

Dosen : Dr. Tiah Rachmatiah,M.Si,Apt


Kelompok 2

Muhammad Fahmi Huwaidi 18334708


Aldi Mulyadi 18334713
Hendita Emy Susan 18334716
Vivi Afifah Nuryani 18334716
Gusti Ayu Putri Mei Restuti 18334723
Riri Yuliska 18334725
Yul Romito Silalahi 18334726
KARBOHIDRAT
 karbohidrat adalah senyawa organik yang
mengandung atom Karbon, Hidrogen dan
Oksigen, dan pada umumnya unsur Hidrogen
clan oksigen dalam komposisi menghasilkan H2O
 senyawa yang termasuk karbohidrat terdapat
gugus fungsi yaitu gugus –OH,gugus aldehida
atau gugus keton. Aldehid dan keton adalah
senyawa-senyawa sederhana yang mengandung
sebuah gugus karbonil –sebuah ikatan rangkap
C=O. Aldehid mempunyai gugus karbonil yang
diikat oleh satu gugus alkil dan satu atom H.
SIFAT SIFAT KARBOHIDRAT

1 • Semua karbohidrat bersifat optis


aktif

2 • Monosakarida dan disakarida

3 • Sifat mereduksi

4 • Pembentukan fufural

5 • Pembentukan Osazon
KLASIFIKASI KARBOHIDRAT

Monosakrida

Disakarida
Karbohidrat
Oligosakarida

polisakrida
UJI KARBOHIDRAT

Analisa Analisa
kualitatif kuantitatif

Analisis kualitatif Analisis


karbohidrat umumnya kuantitatif
didasarkan atas karbohidrat
reaksi-reaksi warna dalam suatu
yang dipengaruhi oleh bahan yaitu
produk-produk hasil dengan cara
penguraian gula dalam kimiawi,cara
asam-asam kuat fisik,cara
dengan berbagai enzimatik atau
senyawa organik biokimiawi dan
cara
kromatografi.
 Uji Seliwanoff digunakan untuk ketohesksosa.
Reagen Ini terdiri dari resorsinol(C6H4(OH))
dalam 6M HCl. Konsentrasi asam klorida
memungkinkan ketosa mengalami dehidrasi
dibandingkan aldoses dan lebih lanjut
membentuk produk merah ceri
 Tes Orsinol Bial menunjukkan hasil yang positif
untuk pentosa dan digunakan
untukmembedakan pentosa dari heksosa.
Reagen Bial terdiri dari orsinol, konsentrasi.
(asamklorida) HCl, dan (ferric chloride) FeCl.
Pentosa diperbolehkan untuk dehidrasi unggul
untuk furfural yang mengembun orsinol dan
ferric ion membentuk solusi hijau biru.
 Uji Benedict bertujuan untuk mengetahui adanya gula
pereduksi dalam larutan sampel.Prinsip dari uji ini adalah
gugus aldehid atau keton bebas pada gula reduksi yang
terkandung dalam sampel mereduksi ionCu2+ dari
CuSO4.5H2O dalam suasana alkalis menjadi Cu+ yang
mengendap menjadi Cu2O.Suasana alkalis diperoleh
dariNa2CO3 dan Na sitrat yang terdapat pada reagen
Benedict.Pada uji ini menghasilkan endapan merah bata
yang menandakan adanya gula pereduksi pada sampel.
 Uji Molisch ini adalah tes kimia sensitif untuk kehadiran
karbohidrat, berdasarkandehidrasi karbohidrat oleh asam
sulfat atau asam klorida untuk menghasilkan aldehida,
yangmengembun dengan dua molekul fenol (biasanya α-
naftol, meskipun fenol lainnya (misalnyaresorsinol, timol)
juga memberikan produk berwarna), menghasilkan
senyawa merah- atauungu berwarna.
SUKROSA
 Sukrosa merupakan suatu disakarida yang dibentuk dari
monomer-monomernya yang berupa unit glukosa
dan fruktosa dengan rumus molekul C12H22O11.
 Sukrosa atau gula tebu merupakan disakarida yang paling
manis yang terdiri dari glukosa dan fruktosa. Sukrosa bukan
merupakan gula pereduksi karena sukrosa tidak mempunyai
atom karbon hemiasetal dan hemiaketal.
 Sukrosa tidak memilliki atom karbon monomer bebas karena
karbon anomer glukosa dan fruktosa berikatan satu dengan
yang lain
 Sukrosa juga mudah dihidrolisis menjadi D-glukosa dan D-
fruktosa. Sumber-sumber sukrosa yang terdapat di alam
antara lain: tebu (100% mengandung sukrosa), bit, gula nira
(50%), dan jelly.
STRUKTUR SUKROSA

No
1 Padatan kristal putih Dapat mengalami hirolisis
2 Berat molekul : 342,30 Terbakar apabila direaksikan
g/mol dengan asam sulfat pekat dan
membentuk karbon
3 Densitas : 1,587 g/cm3 Sebagai sumber energi utama
bagi manusia
4 Titik lebur : 180 oC Digolongkan sebagai gula
nonpereduksi
5 Kelarutan : 2000 g/L (25oC) Terurai ketika meleleh pada 186
oC
 asupan harian akan sukrosa untuk pria dan wanita
berdasarkan American Heart Association yang perlu
diperhatikan.
 Pria sebaiknya mengonsumsi < 150 kalori atau 9 sendok teh saja.
Wanita sebaiknya mengonsumsi < 100 kalori atau tidak lebih dari
6 sendok th
Manfaat Sukrosa
 Sukrosa untuk tubuh manusia pun sangat berguna asalkan pada asupan yang
tepat dan tidak berlebihan. Dengan asupan yang moderat, maka manfaatnya
pun akan lebih mudah dirasakan oleh kita secara maksimal, dan berikut
adalah beberapa fungsi utama dari sukrosa bagi tubuh kita.
 Penyedia Tenaga bagi Tubuh.
 Sebagai Penyimpan Lemak.
 Efek Samping Sukrosa
 1. Kerusakan Gigi.
 2. Obesitas.
 3. Hiperaktif pada Anak.
 4. Kenaikan Gula Darah.
METODOLOGI PENELITIAN
CARA PEMBUATAN

• Menghaluskan daging buah mangga dengan


ditumbuk atau diblender sampai halus. Kemudian
menimbang 2 gram daging buah mangga yang sudah
dihaluskan, memasukkan ke dalam labu ukur 250
ml, kemudian ditepatkan hingga garis, kemudian
kocok. Dilanjutkan dengan uji penetapan kadar gula.
Memipet filtrat 50 ml dan memasukkan ke dalam
beaker glass 250 ml.
• Menambahkan 5 ml HCL pekat kemudian
dipanaskan 67-70 ºC (selama pemanasan
perhatikan suhunya) selama 30 menit.
Mendinginkan sampel kemudian dinetralkan
dengan NaOH 30% dengan PP sebagai
indikator (sampai warna merah muda).
Kemudian memasukkan ke dalam labu ukur
100 ml, ditepatkan sampai garis, kocok.
CARA PEMBUATAN

• Memipet 5 ml larutan lalu ditambah 25 ml luff


schoorl, lalu dipanaskan dengan diberi
pendingin sampai terbentuk endapan selama ±
30 menit. Mendinginkan sampel lalu
menambahkan KI 30% sebanyak 15 ml.

• Kemudian dengan hati-hati ditambah


H2SO4 4N 25 ml sampai terbentuk I2
Kemudian mentitrasi dengan Na2S2O3 0,1
N sampai warna kuning muda lalu ditambah
indikator amilum 1% sebanyak 0,5 ml,
titrasi sampai warna biru tepat hilang.
CARA PEMBUATAN

• Memipet 5 ml larutan lalu ditambah 25 ml luff


schoorl, lalu dipanaskan dengan diberi
pendingin sampai terbentuk endapan selama ±
30 menit. Mendinginkan sampel lalu
menambahkan KI 30% sebanyak 15 ml.

• Kemudian dengan hati-hati ditambah


H2SO4 4N 25 ml sampai terbentuk I2
Kemudian mentitrasi dengan Na2S2O3 0,1
N sampai warna kuning muda lalu ditambah
indikator amilum 1% sebanyak 0,5 ml,
titrasi sampai warna biru tepat hilang.
CARA PEMBUATAN

• Uji laboratorium yang dilakukan adalah analisa kadar


gula (sukrosa buah mangga berdasarkan varietasnya.
Dari data hasil uji laboratorium ini selanjutnya dianalisis
statistik dengan annova untuk diketahui rata-rata kadar
gula (sukrosa) buah mangga berdasarkan varietasnya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1: Data Hasil Analisis Kadar gula sukrosa buah Mangga

Kode Kadar gula ( sukrosa) berdasarkan varietas Mangga (%)

sampel Madu Manalagi Gadung Kweni Harum Manis


1 25.64% 17.58% 9.82% 21.22% 36.90%
2 25.64% 17.58% 9.82% 20.86% 36.38%
3 24.57% 15.52% 7.78% 20.17% 36.38%
4 24.57% 14.99% 6.19% 19.67% 34.75%
5 24.03% 14.99% 6.19% 19.15% 34.75%
Jumlah 124.45% 80.66% 39.80% 101.07% 179.16%

Rata -rata 24.89% 16.13% 7.96% 20.21% 35.83%

SD 0.007193 0.013394 0.018178 0.008455 0.010103


PEMBAHASAN
 Mangga bisa berbuah manis atau masam, tergantung faktor
dalam dan luar. Faktor dalam adalah faktor genetik seperti
keturunan mangga itu sendiri misal mangga yang di hasilkan
dari indukan yang manis maka buah yang di hasilkan maka
manis pula, selain itu rasa manis juga di pengaruhi dari jumlah
kandungan air dalam mangga semakin dominan kandungan air
di bandingkan kandungan gula dalam mangga maka mangga
akan terasa hambar.
 Berdasarkan hasil rata-rata kadar gula buah mangga pada
mangga harum manis memiliki nilai rata-rata paling tinggi
 Karena harum manis mempunyai kandungan air yang tidak
begitu banyak dibandingkan varietas lain.
KESIMPULAN

 Yang paling banyak mengandung kadar gula pada


masing-masing varietas mangga tersebut adalah
mangga harum manis mencapai 35,83% karena harum
manis memiliki kandungan air yang tidak terlalu
banyak.
THANKS YOU

Anda mungkin juga menyukai