Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PRODUKSI MASSAL
Pendidikan Prakarya dan kewirausahaan
(PKWU)
Kelas : XII TKJ & MULTIMEDIA

BY : NAUDATUL AUZIAH IMAMI, S.Pd


SMK MUHAMMADIYAH 1 SAMARINDA
TAHUN AJARAN 2020/202I
TUJUAN PEMBELAJARAN
SETELAH MEMAHAMI BAB INI, SISWA
DIHARAPKAN MAMPU :
 MEMAHAMI KONSEP PRODUKSI MASSAL
 MEMAHAMI PERENCANAAN DAN
PERAMALAN PRODUKSI MASSAL
 MENJELASKAN PENGUKURAN
KEBERHASILAN PRODUKSI MASSAL
 MENGETAHUI TAHAPAN DALAM PRODUKSI
MASSAL .
HAKEKAT DAN KONSEP
PRODUKSI MASSAL
 Menurut Ilmu Ekonomi , Pengertian Produksi
Massal Adalah Kegiatan Menghasilkan
Barang Maupun Jasa Atau Kegiatan
Nemambah Nilai Kegunaan atau Manfaat
Suatu Barang.
PENGERTIAN PRODUKSI MASSAL

 Produksi massal merupakan cara perusahaan


melakukan kegiatan produksi sesuai standar
operasional prosedur, dalam menciptakan
dan membuat suatu barang.
 Proses pengerjaan ini dilakukan secara
berlangsung dan terus-menerus dengan hasil
produksi yang berjumlah besar walaupun
menggunakan bantuan teknologi.
Sifat Produk Dari Produksi
Massal
Di bawah ini akan dijelaskan tentang sifat-sifat produk yang diproduksi secara

massal tersebut. Ini dia sifat-sifat yang dimaksud:

1. Produk Yang Dihasilkan Berjumlah Besar : Produk yang dihasilkan dari

sistem produksi massal pasti jumlahnya besar. Karena pembuatan barang

dilakukan secara terus menerus dan berurutan. Pola ini tidak berubah untuk

waktu tertentu bahkan seterusnya. Sifat ini yang menjadi alasan mengapa

produksi massal disebut juga produksi terus menerus. Karena perusahaan

tidak berhenti melahirkan produk dengan jumlah banyak.


2. Sistem Produksi Disesuaikan Pada Urutan
Produk yang dihasilkan untuk produksi
massal salah satu sifatnya ialah dibuat
secara berurutan atau disesuaikan dengan
pola urutan. Artinya, proses pengerjaan
produk di awali dari bahan baku, hingga
bahan jadi. Menurut sifat ini, produk
produksi massal, dibuat dengan beralur
maju. Tidak ada percampuran sistem
pembuatan, seperti memasukkan barang
jadi, lalu barang setengah jadi, lalu kembali
ke bahan baku lagi, tidak demikian.
3. Tidak Membutuhkan Tenaga Kerja yang
Banyak
Sifat selanjutnya adalah tidak membutuhkan
tenaga kerja yang banyak. Karena produk yang
diproduksi secara massal, fungsi mesin lebih
diutamakan.
Karena alat inilah yang membuat proses
pembuatan produk lebih cepat. Karena sudah
dipahami kalau produksi massal adalah sistem
pembuatan produk dengan jumlah banyak. Maka
dari itu, kalau hanya menggantungkan pada
tenaga manusia hasilnya tidak akan maksimal.
 4. Persediaan Bahan Produk Lebih Sedikit
Jika membuat produk untuk dipasarkan
sesuai sistem produksi massal, biasanya
persediaan bahan produk lebih sedikit.
Karena tidak ada stok bahan tak terpakai
hanya karena kesalahan penghitungan. Ini
akibat dari pola pembuatan produk yang
lebih teratur dan berurutan. Sehingga,
kalkulasi kebutuhan bahan lebih jelas dan
terukur.
 5. Bahan-Bahan Dipindah Menggunakan
Mesin
Sistem produksi massal membutuhkan
pembuatan barang yang lebih cepat. Karena
jika terlalu lambat, pasokan kepada target
pasar tidak akan maksimal.
Maka dari itu, sifat yang kelima adalah
pemindahan bahan ke mesin pengolah pun
harus menggunakan alat atau mesin khusus.
Sehingga proses meracik bahan baku
menjadi bahan jadi bisa lebih efisien.
 6. Mesin Pembuat Produk Bersifat Khusus
Karena semua proses pembuatan produk
didominasi oleh tenaga mesin, maka tentu kerja
mesin tersebut harus bersifat khusus. Karena harus
ada yang bekerja sebagai peracik bahan baku,
pengolah menjadi barang setengah jadi, mesin
pengemas produk dan masih banyak fungsi yang
lainnya.
Karena hal itulah mengapa sistem produksi massal
lebih sering diterapkan oleh perusahaan besar
dibandingkan perusahaan kecil. Karena untuk
modal pengadaan alatnya saja memerlukan
finansial yang tidak sedikit.
Keuntungan Sistem Produksi
Massal

 Efisien secara ekonomi


Produksi massal sebagai proses ekonomi
menimbulkan lebih sedikit biaya tenaga kerja,
biaya material, dan meningkatkan efisiensi dalam 
menggunakan sumber daya, sementara pada saat
yang sama mengurangi total pengeluaran per unit
yang diproduksi. Ini penting bagi produsen
makanan kecil dan besar untuk menghemat
pengeluaran yang tidak perlu.
 Tingkat Produksi cepat
Karena proses ini mencakup teknologi
canggih dan sistem konveyor untuk
mempercepat produksi, produksi massal
menawarkan tingkat produksi tercepat dari
setiap prosedur pembuatan.
Misalnya, ketika sistem pengangkutan
menjadi lebih maju dalam industri ini, mereka
dapat mengidentifikasi produk tertentu dan
mengarahkannya ke tujuan yang benar tanpa
diawasi oleh manusia.
 Akurasi produksi
Karena pola produksi ini didasarkan pada
operasi utama dan tambahan yang berulang
yang bekerja bersama secara mekanis untuk
menciptakan produk akhir, kurangnya tenaga
kerja terampil atau spesialisasi yang
diperlukan untuk membuat produk tidak akan
terlalu berdampak negatif.
Dengan begitu pola produksi ini
memungkinkan akurasi yang luar biasa dan
margin kesalahan yang rendah.
Kekurangan Sistem Produksi
Massal
 Tidak fleksibel terhadap permintaan konsumen
Karena sistem produksi ini menurut definisi
berfokus pada penciptaan satu produk dalam
jumlah banyak, sulit untuk menyesuaikan dengan
permintaan pelanggan yang selalu berubah jika
permintaan produk itu tiba-tiba menurun.
Permintaan akan sulit diprediksi dan bisa sia-sia
jika Anda memproduksi produk yang mudah
rusak.
 Pengurangan tenaga kerja
Peralatan canggih adalah indikator utama
yang ada dalam pola produksi ini, dan ini
dapat menyebabkan staf yang tidak
kompeten akan di PHK, dan tentu ini tidak
akan baik. Jika staf tidak sering dirotasi dan
bekerja pada produk yang sama setiap hari,
ini pasti dapat menyebabkan inefisiensi
dalam aspek-aspek tertentu dari proses
manufaktur, seperti kontrol kualitas.
 Sulit merestrukturisasi produksi
Karena produksi massal adalah sistem mesin
yang bekerja bersama secara serempak,
mengubah aspek jalur produksi dapat memiliki
konsekuensi finansial dan logistik yang besar;
terutama di puncak tren modern untuk
menciptakan proses yang lebih ramah
lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai