Bahkan perusahaan tertentu yang menjalankan jam kerja shifting memastikan kegiatan
produksi skala besar berlangsung 24 jam penuh.
Apa itu kegiatan produksi? Sebelum lanjut ke proses produksi massal, pahami dahulu
mengenai contoh kegiatan produski.
Produksi secara massal tidak bisa dilakukan sembarangan dan asal-asalan, ada
tahapan dan trik tersendiri agar kualitas setinggi kuantitas produksinya. Supaya lebih
mudah menjalankan kegiatan produksi skala besar, maka bisa menyimak uraian
berikut.
Pengertian Produksi Massal
Hal pertama yang perlu dipelajari adalah pengertian dari produksi massal atau
produksi massa. Secara umum, produksi massal merupakan proses pembuatan barang
atau produk yang dilakukan dalam jumlah besar.
Kegiatan produksi tentunya tidak selalu dilakukan dalam jumlah besar. Biasanya
disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi pasar. Semakin tinggi permintaan suatu
produk maka semakin besar kemungkinan dilakukan produksi skala besar.
Kondisi pasar yang baik itu seperti apa? Yuk pahami lebih detail mengenai pengertian
pasar.
Supaya lebih mudah memahami arti dari produksi secara massal, maka berikut
adalah pendapat para ahli tentang definisinya:
Eliya Fauzi
Ahli pertama yang menjelaskan definisi produksi secara massal adalah Eliya Fauzi.
Menurutnya, produksi secara massal adalah kegiatan memproduksi barang tertentu
yang sudah ditentukan standar spesifikasinya dalam jumlah jumlah besar melalui
serangkaian operasi yang sama dengan produk sebelumnya.
Fitri Febrianti
Pendapat yang kedua dipaparkan oleh Fitri Febrianti, dijelaskan bahwa produksi
secara massal adalah proses menghasilkan sebuah produk yang terstandarisasi dalam
jumlah banyak menggunakan perakitan dengan teknologi otomasi.
Indaryanto
Terakhir adalah definisi yang disampaikan oleh Indaryanto. Dijelaskan bahwa
produksi massal adalah produksi yang dibuat dalam jumlah besar yang bermanfaat
untuk banyak orang dalam masyarakat secara luas.
Dari pendapat para ahli tersebut bisa disimpulkan bahwa produksi secara massal
tidak hanya berhubungan dengan kuantitas skala besar. Melainkan harus ada standar
yang perlu dibuat lalu dijadikan dasar dalam kegiatan produksi tersebut.
Standar ini diperlukan agar kualitas produk tetap terjaga meskipun produksi
dalam tempo cepat dilaksanakan. Tanpa adanya standar maka yang berhasil
didapatkan hanya kuantitas atau jumlah. Bagaimana jika produk yang sudah jadi gagal
dipasarkan karena mutu jelek?
Sifat Produk
Sifat pertama dari kegiatan produksi skala besar adalah menghasilkan produk
dalam jumlah besar. Proses produksi yang memang dilakukan dengan cepat tentunya
akan menghasilkan produk dengan kuantitas tinggi.
Bagi lingkungan pabrik, proses produksi secara massal menjadi rutinitas sehari-
hari untuk memenuhi permintaan klien. Misalnya di pabrik mie instan, per harinya bisa
menghasilkan ratusan sampai ribuan bungkus. Semua dipasarkan untuk memenuhi
permintaan mie instan yang tinggi di masyarakat.
Sifat yang kedua adalah menggunakan sistem, memang tidak semua namun
biasanya menggunakan sistem. Mulai dari sistem tata kelola peralatan, tata olah bahan
baku, dan lain sebagainya.
Mesin kemudian dibuat khusus dan tidak sedikit pabrik yang memesan mesin khusus
untuk mendukung proses produksi secara massal. Tujuannya agar kualitas terjaga dan
dibuat sebagus ketika dikerjakan manual dengan tangan.
Sifat berikutnya adalah tidak selalu membutuhkan karyawan dengan keahlian tinggi.
Sebab keahlian tersebut digantikan oleh mesin, dan perusahaan hanya memerlukan
SDM atau karyawan untuk dijadikan operator.
Sehingga memastikan mesin bekerja dengan baik dan jika ada kesalahan atau
kerusakan, maka bisa segera mengambil tindakan. Misalnya menghentikan proses
produksi dan kemudian melakukan perbaikan pada mesin yang rusak tadi.
Terakhir, proses produksi massal bersifat sangat bergantung pada kondisi mesin.
Meskipun proses produksi terputus-putus per bagian. Namun jika satu bagian di tengah,
di awal, maupun di akhir tersendat.
Maka mesin di bagian lainnya tetap perlu ikut menghentikan kegiatan produksi.
Sehingga saat kondisi mesin memburuk, mudah rusak, sering rusak, dan sebagainya.
Akan langsung menurunkan jumlah produksi di hari tersebut.
Ciri-Ciri Produksi Massal
Produksi secara massal kemudian memiliki ciri-ciri yang sifatnya khas, sehingga
berbeda dengan produk yang diproduksi dalam skala kecil. Ciri-ciri tersebut mencakup:
Sebab secara umum hanya produk yang punya biaya dan harga rendah yang
diproduksi secara massal. Bandingkan dengan produk eksklusif yang diproduksi dalam
sistem limited edition. Maka produk akan dilepas ke pasar dengan harga tinggi.
Semakin tinggi jumlah produknya maka akan tersedia semakin banyak dan luas di
pasaran. Sehingga produk tersebut dilihat semua konsumen dan mampu menguasai
pasar.
Produk massal biasanya dijual secara bebas sehingga bisa ditemukan dimana
saja dan dibeli kapan saja. Misalnya kaos oblong biasa, maka bisa dibeli di pasar,
swalayan, sampai supermarket.
Sebelumnya kita sudah bahas tentang pasar bebas. Yuk kenali dan pahami Apa itu
Pasar Bebas.
Proses produksi memiliki alur yang sudah ditata sedemikian rupa sehingga
semua bagian mendapatkan tugas yang seimbang atau adil.
Artinya dalam proses produksi ada standar yang harus dipenuhi. Baik itu standar bahan
baku, ukuran bahan baku, standar mesin, dan lain sebagainya.
Nah banyak hal yang dipengaruhi oleh sumber daya dari perusahaan itu sendiri
pastinya.
Kegiatan produksi massal tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan, bagi pelaku
usaha tentu perlu memperhatikan keduanya dengan seksama. Adapun kelebihan dari
produksi skala besar ini antara lain:
1. Efisiensi Waktu
2. Menghemat Biaya
Kelebihan berikutnya dari produksi massal adalah akurasi yang tinggi. Sebab
prosesnya memakai mesin sehingga kesalahan sangat minim. Hal ini menjadikan
proses produksinya punya akurasi yang tinggi dibanding produksi secara manual.
Kelebihan berikutnya adalah tingkat produksi tinggi, sebab dalam waktu singkat bisa
menghasilkan produk yang banyak. Dalam sehari sebuah pabrik bahkan bisa
memproduksi ribuan sampai puluhan ribu produk.
5. Bisa Berkreasi
Mesin yang digunakan untuk produksi skala besar biasanya sudah didesain sedemikian
rupa. Sehingga satu kali produksi bisa menghasilkan beberapa varian. Misalnya proses
produksi mie instan yang dalam sehari bisa menghasilkan 5 jenis rasa berbeda. Hal ini
menunjukan produksi secara massal bisa berkreasi.
Kekurangan Produksi Massal
Selain memiliki banyak kelebihan, kegiatan produksi secara massal juga memiliki
beberapa kekurangan. Seperti:
1. Terlalu Kaku
Produksi skala besar menggunakan mesin yang diatur sedemikian rupa sesuai
dengan kebutuhan. Jika ada kerusakan sedikit saja pada mesin maka akan
mempengaruhi hasil produksi. Sehingga sifatnya kaku, tidak fleksibel seperti proses
produksi manual.
Produk massal biasanya memiliki varian yang monoton, antara satu produsen dengan
produsen lain biasanya memiliki model serupa. Selain itu, variasi produk butuh waktu
lama karena perlu menyesuaikan dengan ketersediaan mesin yang mendukung.
Meskipun jumlah produksi tinggi, namun tidak ada jaminan semua produk ini
akan laku terjual atau habis. Sehingga perusahaan perlu melakukan antisipasi terhadap
resiko ini. Misalnya memperhatikan selera, kebutuhan, dan tren di pasaran.
Contoh Produksi Massal
Kegiatan produksi massal adalah kegiatan umum di lingkungan industri dan pabrik di
berbagai bidang. Ada banyak contoh produk hasil produksi skala besar tersebut,
beberapa diantaranya adalah:
semua jenis dari semua merek biasanya diproduksi secara massal. Misalnya
smartphone merek Samsung yang satu kali produksi bisa menghasilkan ribuan unit per
hari.
Misalnya sepeda motor merek Honda yang oleh pabriknya diproduksi secara massal
agar per hari bisa menghasilkan ratusan unit motor untuk disalurkan ke dealer mitra.
3. Peralatan mandi
Misalnya sabun merek Lux yang diproduksi massal dengan aneka varian (aroma) untuk
memenuhi kebutuhan pasar yang besar terhadap produk sabun mandi.
Misalnya proses produksi mie instan baik merek Sedap, Indomie, Supermi, dan lain-lain
yang per hari bisa menghasilkan ribuan bungkus mie instan.