Petunjuk Materi :
Untuk materi kali ini silahkan di resume/ diringkas materi yang penting dan kerjakan
dibuku tugas PPKN!
B. PENGERTIAN KEDAULATAN
Kedaulatan adalah kekuasaan tertinggi atas pemerintahan negara daerah dan sebagainya. Dalam
suatu hukum konstitusi dan internasional, kedaulatan terkait dengan suatu pemerintahan yang
mempunyai kendali penuh urusan dalam negerinya sendiri dalam suatu wilayah atas batas
teritorial atau geografisnya, dan dalam konteks tertentu terkait dengan berbagai organisasi atau
lembaga yang mempunyai yuridiksi hukum sendiri.
Bentuk Kedaulatan
Kedaulatan memiliki 2 bentuk yang memiliki sistem berbeda.
Kedaulatan Ke Dalam
Kedaulatan Ke Dalam yaitu Negara atau pemerintah berhak mengatur segala kepentingan
rakyat atau negaranya melalui berbagai negara yang dibentuk oleh negara tersebut.
Kedaulatan Ke Luar
Kedaulatan Ke Luar adalah pemerintah mempunyai kekuasaan yang bebas, tidak terikat
dan tidak tunduk kepada kekuatan lain selain ketentuan yang sudah ditetapkan.
Jenis-Jenis Kedaulatan
Jenis kedaulatan dibagi menjadi 4 jenis yang bisa dilihat pada penjelasan dibawah ini.
1. Kedaulatan Tuhan
Kedaulatan Tuhan merupakan suatu kedaulatan yang asalnya dari Tuhan yang telah
diberikan kepada seorang raja atau penguasa. Dalam hal ini kehendak Tuhan menjelma
dalam diri seorang raja tau penguasa, maka seorang raja dianggap sebagai utusan Tuhan
atau wakil Tuhan. Peraturan yang dijalankan oleh penguasa sumberny merupakan dari
Tuhan, oleh sebab itu rakyat harus mematuhi dan tunduk kepada suatu perintah penguasa.
Kedaulatan Tuhan ini dianut oleh beberapa tokoh diantaranya Agustinus, Thomas
Aquinas, Marsillius, dan F.J. Stahl. Penerapannya yaitu pernah diterapkan di Negara
Ethiopia ketika masa Raja Haile Selassi, Belanda dan Jepang ketika masa Kaisar Tenno
Heika.
2. Kedaulatan Raja
Kedaulatan Raja yaitu suatu bentuk kedaulatan negara yang letaknya di tangan Raja,
karena seorang raja adalah penjelmaan dari kemauan Tuhan dan merupakan bayangan
dari Tuhan. Supaya negaranya kuat dan kokoh, maka seorang Raja harus mempunyai
kekuasaan yang kuat dan tidak memiliki batasan sehingga rakyat harus rela menyerahkan
hak-hak dan kekuasaannya kepada seorang Raja. Tokoh yang mempunyai paham
kedaulatan Raja diantaranya adlaah Niccolo Machiavelli, Jean Bodin, Thomas Hobbes
dan F. Hegel. Teori ini pernah diterapkan di Negara Perancis ketika masa Raja Louis
XIV.
3. Kedaulatan Negara
Kedaulatan Negara ialah suatu kekuasaan pemerintahan yang bersumber dari suatu
kedaulatan Negara. Karena sumbernya dari negara, maka negara dianggap mempunyai
kekuasaan yang tidak terbatas, dan kekuasaan tersebut diserahkan kepada Raja atas nama
suatu negara. Suatu ngara dapat membuat aturan hukum sendiri, oleh karena itu negara
tidak wajib tunduk dari hukum. Pengikut teori ini adalah George Jellinenk dan Paul
Laband. Teori ini pernah diterapkan di Negara Rusia ketika kekuasaan Tsar dan Jerman
pada masa Hitler.
4. Kedaulatan Hukum
Kedaulatan Hukum merupakan suatu kekuasaan tertinggi. Pada kedaulatan ini kekuasaan
negara harus bersumber pada sebuah hukum, dan sumber sendiri bersumber pada rasa
keadilan dan kesadaran hukum. Menurut teori ini, suatu negara diharapkan menjadi
sebuah negara hukum, yang artinya semua perbuatan suatu penyelenggara negara dan
rakyat harus berlandaskan hukum yang berlaku. Penganut teori ini diantaranya H.
Krabbe, Immanuel Kant, dan Kranenburg. Kedaulatan ini pernah diterapkan di sebagian
besar Negara di Eropa dan Amerika.
5. Kedaulatan Rakyat
Kedaulatan Rakyat yaitu suatu kedaulatan yang kekuasaan tertingginya berada di tangan
rakyat. Rakyat memberi kekuasaan kepada penguasa untuk menjalankan suatu sistem
pemerintahan melalui sebuah perjanjian yang disebut kontrak sosial. Seorang pemimpin
negara dipilih dan ditentukan atas kemauan rakyat melalui perwakilan yang duduk dalam
suatu pemerintahan dan sebaliknya, penguasa negara harus mengakui dan melindungi
suatu hak-hak rakyat serta menjalankan sebuah pemerintahan berdasarkan aspirasi rakyat.
Jika penguasa negara tidak mampu atau tidak dapat menjami suatu hak-hak rakyat dan
tidak bisa memenuhi aspirasi rakyat, maka rakyat bisa saja mengganti pemimpin tersebut
dengan pemimpin yang baru. Penganut teori ini diantarana Solon, John Locke,
Montesquieu, J.J Rousseau. Teori kedaulatan ini diterapkan hampir diseluruh dunia tetapi
dalam pelaksanaanya tergantung kepada rezim yang berkuasan saat itu, ideologi dan
suatu kebudayaan masing-masing negara.
Sifat-Sifat Kedaulatan
1. Permanent atau Tetap Sifat permanen atau tetap artinya walau sebuah negara terjadi
reorganisasi dalam struktur, kedaulatan tidak akan berubah.
2. Asli Sifat kedaulatan asli mempunyai arti bahwa kedaulatan ini tidak berasal dari
kekuasaan lain yang lebih tinggi, yang artinya tidak ada yang menciptakan kedaulatan itu
karena ia terbentuks sendiri.
3. Absolut artinya dalam suatu negara tidak ada kekuasaan lain yang lebih tinggi dari
kedaulatan.
4. Tidak Dapat Terbagi-Bagi Yang berarti bahwa suatu kedaulatan tidak boleh dibagi-bagi
kepada beberapa badan tertentu karena hal tersebut akan menimbulkan pluralisme atau
keadaan masyarakat majemuk dalam suatu kedaulatan
5. Tidak Terbatas Sifat kedaulatan tidak terbatas artinya kedaulatan itu meliputi setiap orang
dan suatu golongan yang berada dalam sebuah negara tanpa kecuali.
Berikut nilai-nilai Pancasila dalam penyelenggaraan pemerintahan negara: Nilai Sila Ketuhanan
Yang Maha Esa Berikut nilai-nilai penyelenggaraannya: Pengakuan adanya causa prima (sebab
pertama) yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Menjamin penduduk untuk memeluk agama masing-
masing dan beribadah menurut agamanya. Tidak memaksa warga negara untuk beragama, tetapi
diwajibkan memeluk agama sesuai hukum yang berlaku. Atheisme dilarang hidup dan
berkembang di Indonesia.
Menjamin berkembang dan tumbuh suburnya kehidupan beragama, toleransi antarumat dan
dalam beragama. Negara memfasilitasi bagi tumbuh kembangnya agama dan iman warga dan
menjadi mediator ketika terjadi konflik antar agama. Pancasila sebagai Ideologi Terbuka Nilai
Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab Berikut nilai-nilai penyelenggaraannya :
Menempatkan manusia sesuai dengan hakikatnya sebagai makhluk Tuhan karena manusia
mempunyai sifat universal. Menjunjung tinggi kemerdekaan sebagai hak segala bangsa, hal ini
juga bersifat universal.
Mewujudkan keadilan dan peradaban yang tidak lemah. Hal ini berarti yang dituju masyarakat
Indonesia adalah keadilan dan peradaban yang tidak pasif. Perlu pelurusan dan penegakan
hukum yang kuat jika terjadi penyimpangan, karena keadilan harus direalisasikan dalam
kehidupan sehari-hari.