Produksi massal merupakan kegiatan memproduksi barang tertentu dengan standar yang telah ditentukan terlebih dahulu oleh perusahaan dan diproduksi dalam jumlah yang besar. Produksi massal secara khusus ditemukan dalam industri dimana produk yang ditawarkan distandarisasi secara teliti sehingga memungkinkan mesin-mesin dan proses-proses yang otomatis menggantikan peran tenaga kerja. Misalnya korek api, lilin, minuman dalam kemasan, dan sebagainya.
B. Tujuan Produksi Massal
Tujuan produksi massal adalah untuk memproduksi produk sebanyak mungkin dengan efisiensi proses produksi. Seperti yang telah diuraikan, produksi massal sendiri memang dilakukan dengan tujuan menghasilkan banyak produk dengan spesifikasi dan jenis yang sama untuk dipasarkan. Produk yang dibuat dalam jumlah banyak ini dilakukan dengan waktu yang relatif cepat dan biaya yang rendah.
C. Ciri-ciri atau Karakteristik Produksi Massal
Perusahaan yang menerapkan proses produksi massal akan memproduksi barang sekuat tenaga dengan sumberdaya yang mereka miliki. Adapun ciri-ciri produksi massal antara lain sebagai berikut: a. Produk yang dihasilkan dalam jumlah besar, sehingga biaya per unitnya lebih rendah. b. Produk yang dihasilkan dibuat secara berurutan atau disesuaikan dengan pola urutan. c. Produk relatif seragam, dengan variasi minimum. d. Tujuan produksi untuk menguasai pasar, sehingga produk dijual di pasar bebas. e. Memiliki stok barang sebagai persediaan di masa tunggu. Bila terjadi kelebihan produk (overproduction), maka perusahan akan berusaha melakukan intervensi pasar seperti promosi, diskon, pemberian hadiah dan lain sebagainya agar produk dapat segera terserap pasar, tanpa mengurangi atau menunda proses produksi. D. Kelebihan dan Kekurangan Produksi Massal Kelebihan : a. Efisiensi keuangan. Proses produksi massal biasanya menggunakan mesin- mesin yang canggih, dengan demikian mengurangi kebutuhan akan tenaga kerja. b. Efisiensi waktu. Dalam produksi massal setiap pekerja melakukan hal yang sama dalam proses produksi dan terus mengalir. Hal ini menyebabkan waktu produksi semakin singkat. c. Produktivitas tinggi. Efisiensi waktu mendorong kecepatan produksi semakin tinggi, sehingga akan memicu tingkat produksi yang lebih cepat pula. d. Tingkat keakuratan tinggi. Ketersediaan mesin yang canggih tidak hanya mendorong kecepatan produksi, tetapi juga menjamin kualitas produksi yang stabil dan kecil sekali resiko kesalahan. Kekurangan : a. Modal Sangat Besar. Biaya yang dikeluarkan untuk membeli dan pemeliharaan mesin produksi sangat besar. b. Kegiatan Produksi Sangat Kaku. Perubahan desain ataupun kerusakan mesin sekecil apapun pada tahapan produksi akan berpengaruh terhadap keseluruhan proses produksi. c. Kurang Beragamnya Variasi Produk. Salah satu ciri produksi massal adalah keseragaman produk, sehingga sedikit sekali varian produk yang bisa ditawarkan kepada konsumen. d. Tidak Ada Jaminan Pasar. Berbeda dengan produk pesanan, tidak ada jaminan sama sekali bahwa produk massal akan laris manis di pasaran. Perusahaan harus benar-benar memperhatikan permintaan pasar terhadap suatu produk. E. PERENCANAAN PRODUKSI MASSAL Perencanaan produk adalah proses menciptakan ide produk dan menindaklanjuti sampai produk diperkenalkan ke pasar. Selain itu, perusahaan harus memiliki strategi cadangan apabila produk gagal dalam pemasarannya. Termasuk di antaranya ekstensi produk atau perbaikan, distribusi, penambahan harga, dan produksi. Kesuksesan ekonomi produk massal suatu perusahaan tergantung kepada kemampuan untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan, kemudian secara cepat menciptakan produk yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut dengan biaya yang rendah. Hal ini bukan merupakan tanggung jawab bagian pemasaran, bagian manufaktur, atau bagian desain saja, melainkan merupakan tanggung jawab yang melibatkan setiap elemen perusahaan. Terdapat 5 dimensi spesifik yang berhubungan dengan laba dan biasa digunakan untuk menilai kinerja usaha pengembangan produk, yaitu: 1. Kualitas produk Seberapa baik produk yang dihasilkan dari upaya pengembangan dan dapat memuaskan kebutuhan pelanggan. Kualitas produk pada akhirnya akan mempengaruhi pangsa pasar dan menentukan harga yang ingin dibayar oleh pelanggan. 2. Biaya produk Biaya untuk modal peralatan dan alat bantu serta biaya produksi setiap unit disebut biaya manufaktur dari produk. Biaya produk menentukan berapa besar laba yang dihasilkan oleh perusahaan pada volume penjualan dan harga penjualan tertentu. 3. Waktu pengembangan produk Waktu pengembangan akan menentukan kemampuan perusahaan dalam berkompetisi, menunjukkan daya tanggap perusahaan terhadap perubahan teknologi dan pada akhirnya akan menentukan kecepatan perusahaan untuk menerima pengembalian ekonomis dari usaha yang dilakukan tim pengembangan. 4. Biaya pengembangan Biaya pengembangan biasanya merupakan salah satu komponen yang penting dari investasi yang dibutuhkan untuk mencapai profit. 5. Kapabilitas pengembangan Kapabilitas pengembangan merupakan asset yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengembangkan produk dengan lebih efektif dan ekonomis dimasa yang akan datang.
Rencana akumulasi yang dibuat sederhana: Bagaimana dan mengapa berinvestasi di bidang keuangan dengan membangun rencana akumulasi otomatis yang disesuaikan untuk memanfaatkan tujuan Anda