Kumala Maharani
11/320233/SP/24953
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Dewasa ini, berbagai macam produk minuman susu banyak
bermunculan di pasarankarena semakin tumbuhnya kesadaran masyarakat
akan pentingnya mengonsumsi susu. Kini, minum susu tidak lagi identik
dengan anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan tetapi sudah
menjadi gaya hidup bagi semua kalangan. Sebagian masyarakat percaya
bahwa susu mengandung nutrisi yang baik untuk kesehatan tubuh. Susu
mengandung kalsium yang berfungsi untuk memperkuat tulang dan gigi.
Mengomsumsi susu secara teratur dan dalam jangka panjang dapat
mencegah osteoporosis. Susu mampu menyediakan asupan gizi lengkap
yang dibutuhkan manusia setiap hari.
2.2.2. Psychodynamic
2.2.3. Behaviorist
2.2.4. Cognitive
2.2.5. Humanistic
“It is the study of the volitional stages of decision making that has
received the most productive theoretical effort,” (Nataraajan and Bagozzi
identified, 1999)
Pendekatan ini merupakan tahapan contoh langsung dari pengambilan keputusan
yang paling produktif dari usaha usaha teoritis yang telah ada.
Pendekatan ini memiliki satu teori dasar untuk lebih mudah memahaminya yaitu
Theory of Trying:
Teori ini menyatakan bahwa konsumen lebih memilih untuk memiliki
tujuan akhir/objektif dari perilaku mereka dalam berbagai situasi (behavioral
goals) dibandingkan dengan niatan dari perilaku mereka (behavioral intentions).
Mereka juga harus mengeluarkan usaha dan melakukan pekerjaan tertentu untuk
memenuhi tujuan akhir/objektif tersebut (Bagozzi, 2002).
Teori ini paling banyak digunakan untuk mempelajari keputusan
keputusan yang terkait dengan kesehatan dan hanya sedikit digunakan untuk
keputusan keputusan yang terkait dengan perdagangan eceran. Beberapa bagian
dalam teori ini bersifat empiris, tetapi juga tidak dapat dipungkiri bahwa beberapa
variabel juga tidak memberikan pengaruh signifikan dalam percobaan (Bay and
Daniel, 2003).
Bab III
Metode Penelitian
Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode kualitatif
memperlakukan data sebagai sesuatu yang bermakna secara intrinsik. Dengan
demikian, data yang ada dalam penelitian kualitatif bersifat “lunak”, tidak
sempurna, imaterial, kadangkala kabur dan seorang peneliti kualitatif tidak akan
pernah mampu mengungkapkan semuanya secara sempurna. Namun demikian,
data yang ada dalam penelitian kualitatif bersifat empiris, terdiri dari dokumentasi
ragam peristiwa, rekaman setiap ucapan, kata dan gestures dari objek kajian,
tingkah laku yang spesifik, dokumen-dokumen tertulis, serta berbagai imaji visual
yang ada dalam sebuah fenomena sosial (Neuman,1997: 328).
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini berlokasi di Daerah Istimewa Yogyakarta.
2. Teknik Pengumpulan Data
Peniliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara wawancara
dan Focus Group Discussion (FGD).
2.1 Wawancara
Alasan peneliti menggunakan wawancara untuk mendapatkan data
karena wawancara melibatkan peneliti untuk mendapatkan data secara
oral langsung kepada informan. Selain secara oral peneliti juga dapat
memperoleh data dengan teks dari informan melalui internet sehingga
dapat menghemat waktu dan biaya. Dekade ini wawancara juga dinilai
lebih efektif dengan adanya media elektronik seperti telepon genggam,
sehingga memungkinkan peneliti melakukan wawancara via telepon.
Dalam wawancara peneliti juga dapat merencanakan pertanyaan yang
sesuai dengan kebutuhannya untuk mendapatkan data yang sesuai.
Pertanyaan yang diajukan dapat digunakan sebagai acuan untuk
selanjutnya mendalami lagi obyek yang diteliti.
2.2 Focus Group Discussion (FGD)
FGD secara sederhana dapat didefinisikan sebagai suatu diskusi yang
dilakukan secara sistematis dan terarah mengenai suatu isu atau masalah
tertentu. Irwanto (2006: 1-2) mendefinisikan FGD adalah suatu proses
pengumpulan data dan informasi yang sistematis mengenai suatu
permasalahan tertentu yang sangat spesifik melalui diskusi kelompok.
FGD memungkinkan peneliti dan informan berdiskusi intensif dan
tidak kaku dalam membahas isu-isu yang sangat spesifik. FGD juga
memungkinkan peneliti mengumpulkan informasi secara cepat dan
konstruktif dari peserta yang memiliki latar belakang berbeda-beda. Di
samping itu, dinamika kelompok yang terjadi selama berlangsungnya
proses diskusi seringkali memberikan informasi yang penting, menarik,
bahkan kadang tidak terduga.
Di luar fungsinya sebagai metode penelitian ilmiah, Krueger & Casey
(2000: 12-18) menyebutkan, FGD pada dasarnya juga dapat digunakan
dalam berbagai ranah dan tujuan, misalnya (1) pengambilan keputusan, (2)
needs assesment, (3) pengembangan produk atau program, (4) mengetahui
kepuasan pelanggan, dan sebagainya.
3. Teknik Analisis Data
Analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini menggunakan
beberapa strategi dan langkah. Secara umum, analisis data berpegang pada
konsepsi analisis data yang merupakan proses mengatur urutan data,
mengorganisasikanya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar
(Patton, 1980: 268 dalam Moleong, 2004). Dapat diartikan, analisis data adalah
sebuah proses pengorganisasian data yang bertujuan menemukan tema dan
hipotesis kerja yang akhirnya diangkat menjadi teori substantif1.
1Moleong, 2004: 103
Berdasarkan data yang terkumpul selanjutnya diolah dan dianalsis dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
a. Mengorganisir data.
b. Membaca keseluruhan informasi dan pengkodean.
c. Membuat uraian terperinci mengenai kasus dan konteksnya.
d. Peneliti menetapkan pola dan mencari hubungan antara beberapa
kategori.
e. Selanjutnya peneliti melakukan interpretasi dan mengembangkan
generalisasi natural dari kasus baik untuk peneliti maupun untuk
penerapannya pada kasus yang lain.
f. Menyajikan secara naratif.2
A. Limitasi Penelitian
Penelitian ini memiliki batasan-batasan dalam membahas permasalahan
yang diteliti. Batasan-batasan ini digunakan untuk memberikan “pagar” bahasan
agar tidak melebar dan tetap fokus pada kajian yang diteliti. Batasan-batasan itu
yaitu, peneliti hanya membahas produk Bear Brand serta analisisnya pada
konsumen. Penelitian ini tidak dilakukan diluar lingkup DIY. Penelitian
difokuskan pada mahasiswa usia 20-25 tahun .
2http://www.penalaran-unm.org/index.php/artikel-nalar/penelitian/116-
metode-penelitian-kualitatif.html diunduh pada 17 Juni pukul 22:43
WIB.
Jumlah Responden : 7 orang
Lokasi FGD : Kantin Fisipol UGM
Waktu Pelaksanaan : 17.00-18.30 WIB
Identitas Responden :
Nama Usia Jurusan dan Aktivitas Sehari-hari
Universitas
Nawang 20 Tahun Komunikasi UGM Kuliah, Bermain
Wiwik 20 Tahun Komunikasi UGM Kuliah, Organisasi, Bermain
Ivan 19 Tahun FEB UGM Kuliah, Organisasi, Ibadah,
UKM
Nadya 18 Tahun FEB UGM Kuliah, Organisasi, Bermain
Arda 19 Tahun Komunikasi UGM Kuliah, Organisasi, Pengajian
Aldi 20 Tahun Manajemen Atmajaya Kuliah, Organisasi, Bermain
Cya 20 Tahun Manajemen Atmajaya Kuliah, Organisasi, UKM
Hasil FGD :
1. Menurut Anda bagaimana rasa susu Bear Brand?
Nawan Enak
g
Wiwik Murni, tidak membuat enek
Ivan Rasanya plain
Nadya Enak dan gurih
Arda Murni dan susu banget
Aldi Tidak amis seperti susu lainnya
Cya Lebih terasa susu aslinya
3. Menurut Anda bagaimana kemasan susu Bear Brand? Menarik atau tidak?
Adakah saran untuk kemasan Bear Brand?
Nawan Kemasan Bear Brand original biasa saja, tetapi yang premium
g Gold itu lucu
Wiwik Biasa saja, tapi lebih baik daripada susu kemasan kardus
Ivan Biasa saja
Nadya Kurang suka, karena tidak go green
Arda Biasa saja
Aldi Biasa saja
Cya Biasa saja
6. Apakah manfaat yang paling Anda rasakan dari susu Bear Brand?
Ceritakan pengalaman Anda
Nawan Kalau minum susu Bear Brand rasanya jadi lebih kenyang
g
Wiwik Kalau sesudah minum susu Bear Brand melancarkan buang air
besar
Ivan Kalau aku minum susu Bear Brand buat jadi temen begadang,
karena aku merasa susu Bear Brand lebih efektif daripada kopi
Nadya Untuk meningkatkan antibodi aku
Arda Biasa saja, tapi temenku ada yang habis muntah-muntah terus
minum Bear Brand langsung jadi lebih sehat
Aldi Kalau aku buat kesehatan
Cya Biasanya kalau lagi mau sakit aku langsung minum susu Bear
Brand
7. Menurut Anda aspek apa saja yang perlu ditingkatkan dari Bear Brand?
Dan apa yang menurut adan sudah baik dan tidak perlu mengalami
perubahan?
Nawan Variasi rasanya kalau bisa ditambah, kan udah ada malt sama
g tea kalau bisa ditambahin rasa-rasa lain yang belum ada di susu
lainnya.
Wiwik Logonya dibuat lebih eyecatching saja
Ivan Dibuatin yang family pack, jadi bisa diminum beramai-ramai
sama keluarga
Nadya Kalau bisa dibuat kemasan yang kardus juga supaya lebih ramah
lingkungan daripada kaleng.
Arda Sudah bagus
Aldi Kalau bisa dibuat family pack juga
Cya Kalau bisa dibuat yang kemasan lebih besar, seperti Aqua yang
punya berbagai ukuran kemasan
10. Apakah anda tau kandungan apa saja yang dimiliki Bear Brand
Nawan Tidak
g
Wiwik Tidak
Ivan Tidak
Nadya Tidak
Arda Tidak
Aldi Tidak
Cya Tidak
12. Bear Brand termasuk produk yang seperti apa sih di masyarakat?
Nawan Mahal
g
Wiwik Yang tahu cuma masyarakat tertentu saja
Ivan Untuk kalangan menengah keatas, karena harganya mahal
Nadya Untuk menengah keatas
Arda Mahal
Aldi Untuk kesehatan
Cya Prestigious
13. Bear Brand berada di posisi dan skala prioritas mana ketika kamu membeli
susu?
Nawan Kedua, pertama Milo kedua baru Bear Brand karena mahal
g
Wiwik Pertama
Ivan Kedua, pertama Cimory karena low fat dan saya diet
Nadya Pertama, karena dari awal saya sudah suka
Arda Kedua, pertamanya Hilo
Aldi Kedua, yang pertama itu Ovaltine
Cya Pertama, karena sudah dari turun-temurun
Hasil FGD :
1. Rasa Bear Brand
Nama Jawaban
Jordie Enak
Runi Enak
Bondan Tawar
Bima Tawar
Purnama Tawar
Agni Enak
Dhiko Tawar
Linda Tawar
Nama Jawaban
Jordie Sudah, energi
Runi Sudah, vitamin dan kalsium
Bondan Belum
Bima Sudah, detoks
Purnama Sudah, energi
Agni Belum
Dhiko Sudah, detoks
Linda Sudah, detoks
9. Product Experience
Nama Jawaban
Jordie Mengkonsumsi sebelum olahraga basket
Runi Mengkonsumsi ketika terserang alergi lalu
sembuh
Bondan Belum
Bima Mengkonsumsi sebelum tes kesehatan
Purnama Mengkonsumsi sebelum futsal
Agni Mengkonsumsi saat dirasaingin
Dhiko Mengkonsumsi sebelum olahraga
Linda Mengkonsumsi ketika terserang alergi
12. Kandungan
Nama Jawaban
Jordie Tidak memiliki kalsium
Runi Tidak tahu
Bondan Tidak tahu
Bima Tidak tahu
Purnama Tidak tahu
Agni Tidak tahu
Dhiko Tidak tahu
Linda Tidak tahu
1. Rasa
a. Enak
b. Tawar
c. Murni
d. Gurih
e. Tidak amis, dan
f. Terasa seperti susu asli
2. Aroma
a. Tidak amis
b. Segar
c. Murni
d. Susu sekali
e. Seperti bau kaleng
f. Enak, dan
g. Tidak membuat rasa mual
3. Kemasan
Menurut sebagian responden kemasan Bear Brand saat ini sudah pas,
sementara beberapa responden lain ada yang merasa bahwa kemasan Bear
Brand sebagai berikut:
a. Tidak go green
b. Unik
c. Kecil
d. Simpel
5. Logo
Menurut responden logo susu Bear Brand sudah merepresentasikan prosuk
susu, namun beberapa responden merasa bahwa logo Bear Brand
merepresentasikan bahwa Bear Brand adalah susu dari beruang.
Wawancara
Hasil Wawancara :
Keunggulan : keunggulan Bear Brand sudah bisa ditangkap dengan baik oleh
konsumen, bahwa kelebihannya terletak pada “susu steril” serta manfaat yang
dikandungnya.
LAMPIRAN FGD
LAMPIRAN WAWANCARA NARASUMBER
Daftar Pustaka
Bungin, B. 2003. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada.
Bungin, B. 2007. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Prenada Media Group.
Griffin, EM. 2006. A First Look at Communication Theory. New York:
McGraw-Hill.
Gubrium, Jaber F and James A. Holstein, 1992. “Qualitative Methods”,
dalam Encyclopedia of Sociology, Vol. 3. New York: Macmillan Publishing
Company.
Moleong, Lexy J. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif: Bandung:
Rosdakarya.
Prajarto. Nunung. 2006. Tulis Saja, Kapan Lagi. Yogyakarta: Fisipol
UGM.
Thomas, R. Murray. 2003. Blending Qualitative & Quantitative (Research
Methods in Theses and Dissertations). California: Corwin Press.
Jurnal:
MAKARA, SOSIAL HUMANIORA, VOL. 9, NO. 2, DESEMBER 2005:
57-65 5757. MEMAHAMI METODE KUALITATIF. Gumilar Rusliwa Somantri
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia, Depok 16424,
Indonesia
Website:
http://bincangmedia.wordpress.com/2011/03/28/relasi-media-dan-konsumtivisme-
pada-remaja/ diunduh dan diakses pada 15 Oktober 2013. Pukul 19:08 WIB.