Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk memvalidasi metode analisis penetapan kandungan total fenolik
dalam obat herbal menggunakan spektrofotometer UV-Vis dengan asam galat sebagai standar.
Validasi metode dilakukan untuk membuktikan bahwa metode yang akan digunakan memberikan
hasil yang sesuai dengan peruntukannya. Parameter yang diuji dalam validasi metode ini
diantaranya adalah linearitas, LOD, LOQ, akurasi, repeatability, dan presisi inter-day. Dari
parameter-parameter validasi metode menunjukan hasil linearitas sebesar 0,9994; nilai akurasi
yang dinyatakan dalam %recovery sebesar 94,85%; nilai LOD dan LOQ sebesar 0,55 dan 1,74;
nilai repeatability yang dinyatakan dalam RSD 1,12; dan nilai presisi inter-day pada hari pertama
<2, sedangkan nilai presisi inter-day pada hari kedua dan ketiga >2.
Kata kunci: asam galat, parameter uji, spektrofotometer UV-Vis, validasi metode
Abstract
This study aims to validate the analytical method of determining the total phenolic content in
herbal medicine using UV-Vis spectrophotometer with gallic acid as the standard. Method
validation is carried out to prove that the method to be used gives results that are in accordance
with its purpose. The parameters tested in the validation of this method include linearity, LOD,
LOQ, accuracy, repeatability, and inter-day precision. From the parameters of the method
validation, the linearity results are 0.9994; the accuracy value stated in %recovery is 94.85%;
LOD and LOQ values of 0.55 and 1.74; the repeatability value stated in RSD 1.12; and the inter-
day precision value on the first day <2, while the inter-day precision value on the second and
third day >2.
Key word: gallic acid, parameters test, UV-Vis spectrophotometer, validation method
PENDAHULUAN menentukan titiknya dengan menggunakan
satu seri larutan yang berbeda konsentrasinya
Tujuan dari praktikum ini adalah
antara 50% -150% (Rohman, 2014).
untuk melakukan validasi metode. Untuk alat
dan bahan yang digunakanan, diantaranya Dalam validasi metode, studi akurasi
timbangan analitik, labu ukur, kertas dan presisi merupakan dua elemen pengujian
Whatman no 41, pipet, spektrofotometri UV- yang sangat penting. Akurasi merupakan uji
Vis, asam galat, serta pelarut. Prinsip dari yang dilakukan untuk mengukur kedekatan
praktikum ini adalah hukum Lambert-Beer nilai eksperimen dengan jumlah sebenarnya
yaitu, semakin besar absorbansi, maka akan dari substansi dalam matriks. Sedangkan
semakin besar juga kadar zat uji dalam presisi adalah uji yang dilakukan untuk
sampel. Hal ini disebabkan karena mengukur seberapa dekat nilai yang
absorbansi berbanding lurus dengan diperoleh dari masing-masing pengukuran
konsentrasi pada sampel (Adeeniyo, 2013). (Betz et al, 2011). Presisi dapat dinyatakan
dengan repeatability dan reproducibility.
Validasi metode merupakan proses
Repeatability merupakan keseksamaan
yang menetapkan bahwa karakteristik
metode jika dilakukan berulang kali oleh
prosedur kerja memenuhi persyaratan untuk
analisis serta kondisi yang sama dalam
tujuan penggunaan. Validasi metode analisis
interval waktu yang singkat. Sedangkan
ini biasa diperuntukan untuk metode Analisa
reproducibility adalah keseksamaan metode
yang baru dibuat serta dikembangkan. Akan
Ketika dikerjakan pada kondisi yang
tetapi, untuk metode yang sudah ada atau
berbeda. Untuk reproducibility ini biasanya
tersedia serta baku (seperti AOAC, ASTM),
dikerjakan dalam laboratorium yang
namun jika metode tersebut pertama kali
berbeda, selai itu dikerjakan juga dengan
digunakan disebuah laboratorium, biasanya
peralatan , pereaksi, pelarut, serta analisis
tidak perlu dilakukan validasi metode, hanya
yang berbeda juga (Rohman, 2014).
dilakukan verifikasi metode saja (Rohman,
2014). Pada validasi metode praktikum ini, Kemudian LOD atau batas deteksi,
parameter uji yang dilihat diantaranya adalah merupakan jumlah atau konsentrasi terkecil
linearitas, LOD, LOQ, akurasi, dan presisi. analit yang dapat terdeteksi dalam sampel
Lalu, asam galat digunakan sebagai standar atau media tertentu oleh instrument. Menurut
dalam melakukan metode validasi (Mashuni Farmakope Amerika, mendefinisikan LOD
et al, 2017). sebagai 3 kali baseline noise. Hal ini berasal
dari asumsi bahwa 3 kali baseline akan
Linearitas merupakan kemampuan
berisikan sekitar100% data dari distribusi
metode analisis memberikan respon yang
normal (USP, 2009). Batasan lain yang perlu
proporsional terhadap konsentrasi analit
dipertimbangkan adalah batas kuantifikasi
dalam sampel. Untuk menentukan linearitas,
atau LOQ. LOQ merupakan jumlah terkecil
perlu menentukan titik konsentrasi terlebih
dahulu. Biasanya dalam praktek, cara untuk
dari suatu analit yang masih dapat dilakukan Akurasi
kuantifikasi (Sugihartini et al, 2014).
Dilakukan penimbangan sampel obat herbal
Linearitas ditentukan dari hasil sebanyak 100 mg kemudian masukkan
regresi yang diploting pada absorbansi kedalam labu ukur 100 mL. Lalu, dilakukan
larutan standar. Kemudian untuk LOD dan penimbangan standar asam galat 13,5 mg
LOQ dapat ditentukan dari hubungan antara untuk konsentrasi 80%, 15 mg untuk
standar deviasi dari linearitas dan konsentrasi 100% dan 16,5 mg untuk standar
kemiringan, menggunakan pengali yang 120% dan tambahkan kedalam labu ukur
sesuai. Untuk akurasi, dievaluasi tadi. Kemudian larutkan dengan pelarut
berdasarkan recovery (Bueno et al, 2011). hingga tanda batas. Setelah itu, saring larutan
Selanjutnya untuk presisi dapat dilihat dari dengan kertas saring Whatman No. 41, lalu
nilai %RSD yang dapat diterima jika <2% pipet 1 mL dan dimasukkan kedalam labu
(Wrasse-Sangoi et al, 2010). ukur 10 mL.
METODE Repeatability
Akurasi
[𝐶]𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙+𝑆𝑝𝑖𝑘𝑒−[𝐶]𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
%Recovery =
[𝐶] 𝑆𝑝𝑖𝑘𝑒
𝑆𝐷
%RSD = x 100%
𝑋 𝑏𝑎𝑟
0,7
0,6
0,5
0,4
0,3
0,2
0,1
0
0 5 10 15 20 25
0,7
0,6
0,5
0,4
0,3
0,2
0,1
0
0 5 10 15 20 25
mendeteksi senyawa yang memiliki Panjang asam galat. Pada praktikum ini didapatkan
gelombang disekitar rentang 200 – 800 nm. hasil linearitas sebesar 0,9994. Berdasarkan
Prinsip kerja dari spektrofotometri UV-Vis literatur, linearitas yang didapatkan pada
adalah semakin besar absorbansi maka akan praktikum ini memenuhi persyaratan, karena
semakin besar juga konsentrasi analit dari nilainya lebih besar dari 0,995. Hasil
suatu sampel. Sedangkan untuk mekanisme linearitas menunjukan angka yang (+), hal ini
kerja dari spektrofotometri UV-Vis sendiri menunjukan bahwa terjadi korelasi positif
adalah pertama pada alat tersedia sumber yang ditandai dengan arah garis yang miring
pada praktikum ini adalah standar adisi. system analysis, seperti suhu, kemurnian
Standar adisi ini menggunakan matriks reagen, efek matriks, dll. Nilai LOD yang