Latar Belakang
Stroke adalah tanda- tanda klinik karena gangguan
fungsi otak dengan gejala klinis yang bertahan
selama 24 jam atau lebih.
Fisioterapi merupakan profesi kesehatan yang
menyediakan perawatan untuk mengembangkan,
memelihara, dan memaksimalkan gerak dan fungsi
gerak dalam kehidupan seseorang, terutama saat
terjadi gangguan gerak dan fungsi gerak akibat
penuaan, cedera/trauma fisik, penyakit, dan faktor
lingkungan lainnya.
Definisi Stroke
Klasifikasi Stroke
Hemoragik
Iskemik
Transient
Ischemic Attack
Reversible Ischemic Neurological Deficit
Definisi Hemiparese
Eksitoksisitas dan
kegagalan
homeostasis ion
Spreading depression
Inflamasi
Autoimun
Sistem imunitas menjaga tubuh melawan pada
apa yang terlihatnya sebagai bahan asing atau
berbahaya.
Gangguan autoimun adalah kegagalan fungsi
sistem kekebalan tubuh yang membuat tubuh
menyerang jaringannya sendiri.
Fisiologi Exercise
Waktu terjadinya stroke, apabila terjadi paralise secara
total pada anggota gerak makaekstremitas yang terkena
akan fleksid dalam 48 jam, yang kemudian akan
berkembang ke arah spastisitas dan akhirnya ke tonus
otot yang normal, sedangkan kekuat-an otot akan
kembali melalui pola sinergis menuju gerakan itu sendiri.
Aplikasi metode Bobath meningkatkan pola gerak
normal dengan peningkatan jarak gerak sendi pada sendi
panggul dan lutut, serta pergerakan pelvis dan ankle.
Penatalaksanaan Fisioterapi
Bobath
Neuro-Developmental Treatment
Gait Training
Proses Fisioterapi
FORMULIR FISIOTERAPI
Nama Fisioterapi :
Peminatan
: Fisioterapi Neuromuskular
Nama Dokter
:
Ruangan
: Poli FT C
Nomor Register : 400-61-51
Tanggal periksa
: 03 November 2016
:
Pada pertengahan tahun 2015, Os merasakan berat pada tungkai
kanannya saat berjalan, dan nyeri hilang timbul pada paha kanan seperti
tertusuk-tusuk. Saat itu Os tidak dapat mengendarai motor, bekerja dan
mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Lalu Os berobat ke Puskesmas
Pisangan dan dirujuk ke RSUD Ciputat bagian poli saraf. Selanjutnya Os
dirujuk ke RSUPN Cipto Mangunkusumo dibagian saraf dan hanya
diberikan obat.
RPD
: Kolesterol negatif
Diabetes Melitus negatif
Hipertensi negatif
Penyakit jantung negatif
Riwayat trauma negatif
RPK
: Tidak ada
Rpsi
:
Os tinggal bersama orang tua , kaka dan 2 orang
Saat ini Os tidak berkerja.
Sebelumnya Os bekerja sebagai Guru TK dan pengajar les private
Os tidak mengerjakan pekerjaan rumah (Ibu Os yang mengerjakan)
Pemeriksaan khusus :
1. Inspeksi
Dinamis
Cara jalan
: Hemiplegic Gait
Drop foot ankle dextra
a. Stance phase
Heel strike : Tidak ada
Foot flat : Hip semifleksi, Knee semifleksi, Ankle netral
Mid stance : Hip netral, Knee hyperekstensi, Ankle netral
Heel off
: Hip ekstensi, abduksi, Knee ekstensi, Ankle
plantar fleksi
Toe off : Hip ekstensi, abduksi, Knee ekstensi, Ankle
plantar fleksi
Statis:
Lateral :
Alignment simetris
Tidak tampak forward head
Posterior :
Head in midline
Asimetris shoulder (kiri lebih tinggi dari kanan)
Body arm space asimetris (sinistra = 3cm, dextra = 5 cm)
SIPS simetris
Popliteal simetris
Partial Weight Bearing ankle dextra
Pola sinergis :
Shoulder : Endorotasi, adduksi
Elbow : Semifleksi
Wrist : Pronasi
Phalange : Semifleksi
Hip
: Ekstensi, Abduksi
Knee : Hiperekstensi
Ankle
: Plantar fleksi
Toes : Netral
Pola synergis :
Shoulder : Endorotasi, adduksi
Elbow : Semifleksi
Wrist
: Pronasi
Phalange : Semifleksi
Hip
: Ekstensi, Endorotasi, Abduksi
Knee
: Ekstensi
Ankle : Plantar fleksi, eversi
Toes
: Netral
Pola synergis :
Shoulder : Endorotasi, adduksi
Elbow : Semifleksi
Wrist : Pronasi
Phalange : Semifleksi
Hip
: Fleksi, Abduksi, Eksorotasi
Knee : Fleksi
Ankle : Plantar fleksi, inversi
Toes : Netral
Lateral :
Alignment simetris
Tidak tampak forward head
Posterior :
Head in midline
Asimetris shoulder (kiri lebih tinggi dari kanan)
Partial Weight Bearing gluteus dextra
Tidak tampak atrofi otot UE dan LE
2. Palpasi
Tidak ada oedem pada UE dan LE
Tidak ada spasme pada UE dan LE
Tidak ada nyeri tekan pada UE dan LE
4. Test khusus
Antropometri
Tes Keseimbangan
Barthel index
2. Diagnosa Fisioterapi
Impairment :
Kelemahan anggota gerak Upper Extremity dextra dan
Lower Extremity dextra
Tonus postural tinggi
Tightness pada Deltoideus middle dextra , Flexor elbow
dextra, Flexor wrist dextra, Adduktor hip bilateral, Tendon
achilles bilateral
Belum bisa ke duduk mandiri dari telentang
Belum bisa berjalan dengan pola yang benar
(Hemiplegic gait, standing balance inadekuat, transfer
weight bearing inadekuat).
Activity limitation:
2. Tujuan
Tujuan jangka pendek
Menormalkan tonus postural
Mengurangi tightness
Meningkatkan fungsional anggota gerak ekstremitas atas dan
bawah tubuh
Reedukasi gerak Upper Extremity dan Lower Extremity
Meningkatkan balance, transfer weight bearing
Koreksi postur
Memperbaiki pola berjalan
Tujuan jangka panjang
Meningkatkan kemampuan fungsional berjalan dengan pola
yang benar.
BOBATH
PNF
GAIT TRAINING
Bobath
PNF
Rhythmical Initiation
Upper extremity
Fleksi adduksi eksorotasi dengan fleksi elbow
Ekstensi abduksi endorotasi
Fleksi abduksi eksorotasi
Ekstensi adduksi endorotasi
Lower extremity
Fleksi abduksi endorotasi
Ekstensi adduksi eksorotasi
Irradiation
Balance
Gait Training
NOTULENSI
TERIMA KASIH