Anda di halaman 1dari 70

STASE NEUROLOGI

LOW BACK PAIN ec


SACRO ILLIAC JOINT
DIYSFUNCTION

Pembimbing : dr. Susanto,


Sp.S
Oleh :
Eltanin Vanriri
2012730032

Kepaniteraan Klinik Neurologi


RSUD CIANJUR
Universitas Muhammadiyah Jakarta
2016

IDENTITAS
PASIEN
Nama
: Ny. D
Usia
: 56 Tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Suku
: Sunda
Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
Status
: Menikah
Alamat
: Kampung Cimantung RT/RW 02/13
Kabupaten Cianjur
Nomer Rekam Medik
: 7454**
Tanggal ke RS
: 17/Mei/2016 (Ruang Gandaria)

Kepaniteraan Klinik Neurologi


RSUD CIANJUR
Universitas Muhammadiyah Jakarta
2016

ANAMNESIS

Autoanamnesis dan alloanamnesis (17 Mei 2016)


Keluhan Utama
Nyeri Pinggang Bagian Kanan Bawah

Kepaniteraan Klinik Neurologi


RSUD CIANJUR
Universitas Muhammadiyah Jakarta
2016

RPS
ANAMNESIS

Os datang dengan keluhan nyeri punggung bagian


kanan bawah secara mendadak SMRS (Selasa, 17 Mei 2016)
jam 02.00 waktu pagi, nyeri hilang timbul terutama ketika
beraktivitas dan berkurang ketika istirahat. Nyeri
dirasakan sampai ke tungkai bawah, Awalnya nyeri
dirasakan tidak terlalu berat, dan pasien masih dapat
beraktivitas, kemudian nyeri bertambah berat. Kini nyeri
dirasakan terutama ketika pasien duduk atau berdiri,
berkurang ketika pasien berbaring, pasien kini tidak dapat
berjalan karena nyeri.
Nyeri dirasakan tajam, kadang terasa kaku, baal dan
kesemutan, tidak ada keluhan nyeri seperti terbakar,
berdenyut atau seperti sengatan listrik. Nyeri dirasakan mulai
dari punggung bagian belakang, menjalar ke tungkai
kanan, terutama saat pasien batuk atau mengejan, nyeri
terasa mulai ke bokong, paha bagian belakang, betis
hingga ke ujung kaki. Keluhan lemah anggota gerak
disangkal. Terdapat keluhan muntah sebanyak 10 kali,
sakit kepala, penglihatan kabur, dan sulit buang air

ANAMNESIS

Riwayat penyakit dahulu


Riwayat hipertensi, diabetes,stroke, penyakit
jantung, kolesterol tinggi atau asam urat disangkal.
Riwayat Penyakit Keluarga
Di keluarga pasien mengatakan tidak ada yang menderita penyakit
yang sama, dan tidak memiliki riwayat yang diturunkan dari orang tua

Kepaniteraan Klinik Neurologi


RSUD CIANJUR
Universitas Muhammadiyah Jakarta
2016

ANAMNESIS

Riwayat Pengobatan
Os Tidak ada riwayat pengobatan sebelumnya, keluhan yang
dirasakan belom dilakukan pengobatan sama sekali atau
mengkonsumsi obat. Pinggang hanya di diberi Balsem dan
dipijit jika nyeri timbul.

Riwayat Alergi
Os Riwayat alergi obat, makanan, atau udara dingin disangkal.
PSIKOSOSIAL

Os

Pasien tidak bekerja ,hanya

sebagai ibu rumah

tangga, bekerja hanya melakukan pekerjaan rumah saja,


dan sering duduk lama. Sering mengkonsumsi makanan
yang digoreng. Pasien jarang berolahraga, dan sering
tidur larut
malam.
Riwayat merokok disangkal.
Kepaniteraan
Klinik Neurologi
RSUD CIANJUR
Universitas Muhammadiyah Jakarta
2016

PEMERIKSAAN
FISIK

Pemeriksaan Fisik dilakukan pada Saat di


Ruang Gandaria (17 Mei 2016)
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran
: Composmentis
GCS
: E4 M6 V5 = 15
Tanda Vital
:
Tekanan Darah
: 140/80 mmHg
Nadi
: 80 kali/menit, regular, kuat angkat
RR
: 20 kali/menit, regular
Suhu
: 36,4C
IMT
: BB/TB2 = 65/1,52 = 28,7 (obesitas I)
Kepaniteraan Klinik Neurologi
RSUD CIANJUR
Universitas Muhammadiyah Jakarta
2016

STATUS GENERALIS
PEMERIKSAAN
Kepala dan leher
FISIK

Kepala : Normochepal
Mata
: Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik(-/-)
Hidung : Sekret (-/-), epistaksis (-/-), hipertrofi konka (-/-),
polip (-/-)
Telinga : Normotia, serumen (-/-), sekret (-/-), darah (-/-).
Mulut
: Mukosa basah (+), bibir tidak simetris, sianosis
(-)
Leher
: Pembesaran KGB (-), tiroid (-), peningkatan JVP
(-)

Thoraks
Paru
Inspeksi : Pergerakan dinding thorax dextra dan sinistra
simetris,
retraksi dinding thorax (-/-)
Palpasi : Vokal fremitus dextra dan sinistra simetris, tidak
terdapat
nyeri tekan
Perkusi : Terdengar sonor pada kedua lapang paru

Inspeksi
: Iktus kordis terlihat pada ICS 5 linea
midclavikula sinistra
PEMERIKSAAN
Palpasi
: Iktus kordis teraba pada ICS 5 linea midclavikula
FISIK
sinistra
Perkusi
: tidak dilakukan
Auskultasi : BJ I-IIreguler, murmur (-), gallop(-)
Abdomen
Inspeksi
: Permukaan abdomen datar
Auskultasi : Terdengar bising usus (+) 7 kali/menit
Perkusi
: Terdengar timpani pada seluruh kuadran abdomen,
asites (-)
Palpasi
: Supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba
membesar
Punggung
Inspeksi
: Simetris, tanda radang (-), eritema (-),
deformitas (-)
Palpasi
: Hangat (-). Nyeri tekan proccesus spinosus os.
Vertebra (-). Nyeri tekan articulatio piriformis dextra (+/+),
Spasme otot (+/+) paralumbal

Ekstremitas

PEMERIKSAAN
FISIK

Status Neurologis
Keadaan umum
: Tampak sakit sedang
Kesadaran
: Composmentis
GCS
: E4 M6 V5 = 15
Rangsang Meningeal
Kaku Kuduk
:Kernig sign
: terbatas sebelah dextra
Laseque sign
: terbatas sebelah
dextra
Brudzinki I/II/III: -/-/Patrick
: +/Kontrapatrick
: +/Kepaniteraan Klinik Neurologi
RSUD CIANJUR
Universitas Muhammadiyah Jakarta
2016

STATUS NEUROLOGI
N.I (Olfaktorius)
Pemeriksaa
n
Daya
Pembauan

Hidung
Kanan

Hidung Kiri

Normosmia

Normosmia

N.II (Optikus)
Pemeriksaan
Visus
Lapang
Pandang
Funduskopi
a. Arteri : vena
b. Papil

Mata kanan

Mata kiri

6/6

6/6

Normal {keterbatasan
alat kesan baik)

Normal (keterbatasan
alat kesan baik)

Normal

Normal

Kepaniteraan Klinik Neurologi


RSUD CIANJUR
Universitas Muhammadiyah Jakarta
2016

STATUS NEUROLOGI
N.III (Okulomotorius)
Pemeriksaan
Ptosis
Pupil
Bentuk
Diameter
Reflex Cahaya
Direk
Indirek
Akomodasi
Gerak
bola
mata
Atas
Bawah
Medial
Medial atas

Mata kanan
(-)

Mata kiri
(-)

Bulat
3 mm

Bulat
3 mm

(+)
(+)
Baik

(+)
(+)
Baik

Baik
Baik
Baik
Baik

Baik
Baik
Baik
Baik

N.IV (Throklearis)
Pemeriksaan
Posisi bola mata
:
Strabismus
divergen
Gerakan
bola

Mata kanan

Mata kiri

(-)

(-)

STATUS NEUROLOGI
N.V (Trigeminus)
Pemeriksaan
Motorik
Menggigit
Membuka mulut
Sensibilitas
Cabang
oftalmikus
Cabang
maksilaris
Cabang
mandibularis
Reflex
Kornea
Bersin
Jaw Jerk

Kanan

Kiri

Baik
Baik

Baik
Baik

Baik
Baik
Baik

(+)
(+)
(+)

Kepaniteraan Klinik Neurologi


RSUD CIANJUR
Universitas Muhammadiyah Jakarta
2016

Baik
Baik
Baik

(+)
(+)
(+)

STATUS NEUROLOGI
N. VI (Abdusens)
Pemeriksaan

Mata kanan

Mata kiri

(-)

(-)

Baik

Baik

Posisi
bola
mata :
Strabismus
konvergen
Gerakan
mata :
Lateral

bola

N.VII (Facialis)
Pemeriksaan
Motorik
Mengangkat alis
Kerutan kulit dahi
Menutup
mata
kuat
Plica nasolabialis
Menyeringai
Sensorik
Daya kecap lidah
2/3 depan

Kanan

Kiri

(+)
(+)
(+)
(+)
(+)

(+)
(+)
(+)
(+)
(+)

Normal

Normal

STATUS NEUROLOGI
N.VIII
(Vestibulokoklearis)

Pemeriksaan
Pendengaran
Test Bisik
Test Rinne
Test Weber

Kanan

Kiri

Normal
(+)
Tidak ada
lateralisasi
Normal

Normal
(+)
Tidak ada
lateralisasi
Normal

Test
Schwabach
Keseimbangan
Past pointing
Sulit dinilai
Sulit dinilai
test
Sulit dinilai
Sulit dinilai
Test Romberg
Baik
Baik
Test telunjukHasil
hidung Pemeriksaan
N.IX (Glosofaringeus) dan
Arkus faring
N.X (Vagus)
Pasif
Simetris
Gerakan aktif
Simetris
Uvula di tengah
Pasif
Gerakan aktif
Reflex muntah
Daya kecap lidah
1/3 belakang

(+)
(+)
(+) / (+)
Normal

STATUS NEUROLOGI
N. XI (Assesorius)

N.XII (Hypoglosus)

Pemeriksaa Kanan Kiri


n
Memalingk Norm Norm
an kepala
al
al
Mengangka Norm Norm
t bahu
al
al
Pemeriksaa
n
Posisi lidah
Papil lidah
Atrofi otot
lidah
Fasikulasi
lidah

Kepaniteraan Klinik Neurologi


RSUD CIANJUR
Universitas Muhammadiyah Jakarta
2016

Hasil
Lidah
ditengah
Normal
(-)
(-)

Motorik
Kekuatan Otot
2
Tonus otot
Spastisitas
Atrofi
Klonus
Patella
Achilles
Kontraktur

:5

5
: normal
:: tidak ada
:
: tidak ada
: tidak ada
: tidak ada

Sensorik
Superior : Normostsesi
Inferior :Normoestesi

17

Refleks Fisiologis

Refleks Patologis

Reflek bisep

: (+++/++)

Babinski

Reflek trisep

: (+++/++)

Chaddock

Reflek brachioradialis
Reflek patella
Reflek achilles

: (-/-)
: (-/-)

: (+++/++)
: (+++/++)
: (+++/++)

Fungsi Vegetatif
Miksi

: Baik

Defekasi

: Belum BAB sejak masuk RS

Fungsi Luhur
MMSE : skor 23 (Probable Gangguan Kognitif)

Kepaniteraan Klinik Neurologi


RSUD CIANJUR
Universitas Muhammadiyah Jakarta
2016

18

PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
20/5/2016
Pemeriksaan

Hasil

Nilai Rujukan

Kimia Klinik

Fungsi Ginjal
Ureum

38.5

10-50

0.7

0.5-1.0

3.80

2.4-5.7

Glukosa Darah Puasa

120

70-110

Glukosa Darah 2 jam

130

< 145

AST (SGOT)

23

15-37

ALT (SGPT)

30

14-59

Cholesterol Total

*236

<200

Cholesterol HDL

*38.0

>40

Cholesterol LDL

*154

<130

120

<150

Kreatinin
Asam Urat

Glukosa Darah

PP

Fungsi Hati

Lemak

Kepaniteraan Klinik Neurologi


RSUD CIANJUR
Trigliserida
Universitas Muhammadiyah Jakarta
2016

20

PEMERIKSAAN EKG

17 Mei 2016

Kepaniteraan Klinik Neurologi


RSUD CIANJUR
Universitas Muhammadiyah Jakarta
2016

21

DIAGNOSIS

Diagnosis Klinis

: Low Back Pain ec Sacro Illiac Joint Dysfuntion

Diagnosis Diferensial

: Hernia Nucleus Pulposus (HNP) L4-L5

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium : Kolestrol.
Radiologi : Foto Lumbosacral AP dan lateral.

Kepaniteraan Klinik Neurologi


RSUD CIANJUR
Universitas Muhammadiyah Jakarta
2016

22

PENATALAKSANAAN
Tujuan utama dari penatalaksanaan LBP
adalah untuk menghilangkan nyeri,
mempertahankan
dan
meningkatkan
mobilitas, menghambat progresifitas
penyakit dan mengurangi kecacatan.
Penatalaksanaan
untuk
LBP
dapat
merupakan terapi medikamentosa, dan
juga
dapat
berupa
terapi
non
medikamentosa.

Kepaniteraan Klinik Neurologi


RSUD CIANJUR
Universitas Muhammadiyah Jakarta
2016

23

PENGOBATAN
TERAPI
Infuse :
IVFD RL 20 tetes per menit
Ciprofloxacine 2x1 vial (400 mg/40 ml)
IV :
Dexamethasone 3x2 ampul (5 mg/ml)
Ranitidine 2x50 mg (50 mg/2 ml
Ketorolac 2x1 ampul (30 mg/ml)

Oral :
Paracetamol 3x500 mg (bila demam)

24

PROGNOSIS

Quo ad vitam
: Dubia ad bonam
Quo ad sanationam : Dubia ad
bonam
Quo ad functionam : Dubia ad
bonam

Kepaniteraan Klinik Neurologi


RSUD CIANJUR
Universitas Muhammadiyah Jakarta
2016

25

FOLLOW UP

Kepaniteraan Klinik Neurologi


RSUD CIANJUR
Universitas Muhammadiyah Jakarta
2016

26

Hari/Tg

l
18/05/2 Nyeri
016

Kesadaran: CM
GCS: E4V5M6=15
daerah
TD: 140/80 mmHg
punggun Nadi: 80x/menit, reguler, kuat
angkat
g bawah
RR: 20x/menit, regular
kanan
S : 37,4oC
RM: L/K: terbatas, P (+/-), KP
hingga
(+/-),B (+/-)
ke
So: pupil bulat isokor 3mm,
reflex cahaya +/+, GBM kesegala
tungkai,
arah
nyeri
Wajah: Simetris
Lidah: di tengah
kepala
Motorik 5 5
(+)
2 5
Sensorik: normoestesi
Fungsi vegetatif: Sulit Buang
air besar
R. Fisiologi +/+
R. Patologi -/Nyeri Tekan art. Sacro Illiac

Low Back Infuse :


IVFD RL 20
Pain et
tpm
Sacro
Ciprofloxacine
2x400 mg
Illiac Joint
IV :
Diysfuncti Dexamethaso
ne 3x2 ampul
on
Ranitidine
2x50 mg
Ketorolac
2x30 mg
PO :
Paracetamol
3x500 mg
(bila demam)

27

Hari/Tg

l
19/5/20 Nyeri
16

Kesadaran: CM
GCS: E4V5M6=15
daerah
TD: 130/90 mmHg
punggu Nadi: 84x/menit, reguler,
RR: 20x/menit, regular, S : 37C
ng
RM: L/K: terbatas, KP (+/-),P
bawah (+/-), B (+/-)
So: pupil bulat isokor 3mm,
pusing
reflex cahaya +/+, GBM kesegala
(+),
arah
Wajah: Simetris
penglih
Lidah: di tengah
atan
Motorik 5 5
2 5
kabur,
Sensorik: normoestesi
Fungsi vegetatif: Sulit Bab
R. Fisiologi +/+
R. Patologi -/-

A
Low Back Pain et
Sacro Illiac Joint
Diysfunction

Infuse :
IVFD RL 20
tpm
Ciprofloxacine
2x200 mg
IV :
Dexamethaso
ne 3x2 ampul
Ranitidine
2x50 mg
Ketorolac
2x30 mg
PO :
Paracetamol
3x500 mg
(bila demam)

Nyeri Tekan art. Sacro Illiac


Joint Diysfunction
28

Hari/Tg
l
20/5/20
16

Nyeri

Kesadaran: CM
GCS: E4V5M6=15
daerah
TD: 130/80 mmHg
punggu Nadi: 80x/menit, reguler
RR: 20x/menit, regular
ng
S : 36,8 C
bawah RM: L/K: terbatas, KP (+/-), P
(+/-),B (+/-)
hingga
So: pupil bulat isokor 3mm,
ke
reflex cahaya +/+, GBM kesegala
arah
tungkai
Wajah: Simetris
, Sulit Lidah: di tengah
Motorik 5 5
Buang
3 5
air
Sensorik: normoestesi
Fungsi vegetatif: Sulit BAB dan
besar,
BAK normal
Batuk R. Fisiologi +/+
R. Patologi -/Nyeri Tekan art. Sacro Illiac
Joint Diysfunction

A
Low Back Pain et
causa Sacro Illiac
Joint Diysfunction

Infuse :
IVFD RL 20
tpm
Ciprofloxacine
2x200 mg
IV :
Dexamethaso
ne 3x2 ampul
Ranitidine
2x50 mg
Ketorolac
2x30 mg
PO :
Paracetamol
3x500 mg
(bila demam)
OBH 3x1 cth

29

Hari/Tgl

21/3/2
016

S
Nyeri

daerah
punggung
bawah
hingga

ke

tungkai
sudah tidak
terlalu
terasa, .

Kesadaran: CM
GCS: E4V5M6=15
TD: 130/80 mmHg
Nadi:85x/menit, reguler
RR: 18x/menit, regular
RM: L/K: terbatas, KP (-/-), P
(-/-), B (-/-),
So: pupil bulat isokor 3mm,
reflex cahaya +/+, GBM
kesegala arah
Wajah: Simetris
Lidah: di tengah
Motorik 5 5
4 5
Sensorik: normoestesi
Fungsi vegetatif: BAB dan BAK
normal
R. Fisiologi +/+
R. Patologi -/-

Low Back Infuse :


IVFD RL 20
Pain et
tpm
causa
IV :
Ketorolac
Sacro
2x30 mg
Illiac Joint Traumadol
2x1 ampul
Diysfuncti
(100 mg/2 ml)
on

Nyeri Tekan art Sacro Illiac


Joint
30

Hari/Tg

l
22/5/20 Nyeri
16

Kesadaran: CM
GCS: E4V5M6=15
daerah
TD: 130/80 mmHg
punggu Nadi: 82x/menit, reguler
RR: 22x/menit, regular
ng
RM: L/K: tak terbatas, KP (-/-),P
bawah (-/-), B (-/-), V (-/-)
So: pupil bulat isokor 3mm,
hingga
reflex cahaya +/+, GBM kesegala
ke
arah
Wajah: Simetris
tungkai
Lidah: di tengah
,
Motorik 5 5
4 5
Sensorik: normoestesi
Fungsi vegetatif: BAB dan BAK
normal
R. Fisiologi +/+
R. Patologi -/-

Low Back Infuse :


IVFD RL 20
Pain et
tpm
causa
IV :
Ketorolac
Sacro
2x30 mg
Illiac Joint Traumadol
2x1 ampul
Diysfuncti
(100 mg/2 ml)
on
PO :

Nyeri Tekan art. Sacro Illiac


Joint
31

pekerjaan seorang Ibu Rumah Tangga datang dengan keluhan nyeri


punggung kanan bagian bawah secara mendadak SMRS Hari Selasa,
16 Mei 2016 pukul 02.00 WIB waktu pagi, nyeri hilang timbul
terutama ketika beraktivitas dan berkurang ketika istirahat.
Awalnya nyeri dirasakan tidak terlalu berat, dan pasien masih
dapat beraktivitas waktu siang hari, kemudian nyeri bertambah
berat saat malam harinya. Kini nyeri dirasakan terutama ketika pasien
duduk atau berdiri, berkurang ketika pasien berbaring, pasien
kini tidak dapat berjalan karena nyeri. Nyeri dirasakan tajam,
kadang terasa kaku, dan kesemutan. Nyeri dirasakan mulai dari
punggung bagian belakang, menjalar ke kedua tungkai,
terutama saat pasien batuk atau mengejan, nyeri terasa mulai
ke pinggang,bokong, paha bagian belakang, betis
sebelah
kanan. Terdapat keluhan demam, sakit kepala, dan batuk sejak
dirawat di RS. Sulit buang air besar, Buang air besar kadang
terasa nyeri saat mengejan. Pasien belum pernah mengalami
keluhan nyeri seperti ini sebelumnya. Riwayat trauma pada kepala atau
punggung disangkal. Riwayat hipertensi, DM, stroke, penyakit jantung,
kolesterol tinggi atau asam urat disangkal. Riwayat hipertensi, DM,
stroke, penyakit jantung, kolesterol tinggi atau asam urat pada keluarga
disangkal. Tidak ada riwayat pengobatan sebelumnya, keluhan yang
dirasakan belom dilakukan pengobatan sama sekali atau mengkonsumsi
obat.
Riwayat
alergi
obat,
makanan,
atau
udara
dingin
disangkal.Riwayat alergi obat, makanan, atau udara dingin disangkal.
Pasien tidak bekerja hanya sebagai ibu rumah tangga, bekerja hanya

PEMERIKSAAN
FISIK
Status Neurologis
Keadaan umum
: Tampak sakit sedang
Kesadaran
: Composmentis
GCS
: E4 M6 V5 = 15
Tanda Vital :
Tekanan Darah
: 140/80 mmHg
Nadi
: 80 kali/menit, regular, kuat angkat
RR
: 20 kali/menit, regular
Suhu
: 36,4C
IMT
: BB/TB2 = 65/1,5 = 28,7 (obesitas
1)
Kepaniteraan Klinik Neurologi
RSUD CIANJUR
Universitas Muhammadiyah Jakarta
2016

PEMERIKSAAN
Status
FISIK Generalis

Punggung
Inspeksi : Simetris, tanda radang (-), eritema (-),
deformitas (-)
Palpasi
: Hangat (-). Nyeri tekan proccesus
spinosus os. Vertebra (-). Nyeri tekan articulatio
Sacro Illiac Joint dextra (+/-),
Rangsang Meningeal
Kaku Kuduk
: (-)
Kernig sign
: terbatas
Laseque sign
: terbatas
Patrick
: (+/-)
Kontra Patrick
: (+/-)
Bragard
: (+/-)
Brudzinki I/II/III
: (-/-/-)

Kepaniteraan Klinik Neurologi


RSUD CIANJUR
Universitas Muhammadiyah Jakarta
2016

Saraf Cranial
SO: Pupil bulat isokor 3 mm, Refleks
cahaya +/+
GBM baik kesegala arah, nistagmus -/Wajah Simetris, Lidah ditengah
Motorik
Kekuatan
5 5
2 5
Saraf Cranial
SO: Pupil bulat isokor 3 mm, Refleks
cahaya +/+
GBM baik kesegala arah, nistagmus -/Wajah Simetris, Lidah ditengah
Motorik
Kekuatan
5
5
2
5

Sensorik
: Normostesi
Fungsi Vegetatif : Miksi (+), defekasi
(+).
Fungsi Luhur : Score MMSE : 23
Refleks Fisiologi
Refleks bisep
: ++/++
Refleks trisep
: ++/++
Refleks brachioradialis
: ++/++
Refleks patella
: +/+
Refleks Achilles
: +/+
Refleks Patologis
Babinski
: -/Chaddock
: -/-

35

PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
20/5/2016
Pemeriksaan

Hasil

Nilai Rujukan

Kimia Klinik

Fungsi Ginjal
Ureum

38.5

10-50

0.7

0.5-1.0

3.80

2.4-5.7

Glukosa Darah Puasa

120

70-110

Glukosa Darah 2 jam

130

< 145

AST (SGOT)

23

15-37

ALT (SGPT)

30

14-59

Cholesterol Total

*236

<200

Cholesterol HDL

*38.0

>40

Kepaniteraan Klinik Neurologi


Cholesterol
LDL

*154

<130

120

<150

Kreatinin
Asam Urat

Glukosa Darah

PP

Fungsi Hati

Lemak

RSUD CIANJUR
Universitas Muhammadiyah Jakarta
Trigliserida
2016

36

PEMERIKSAAN EKG

17 Mei 2016

Kepaniteraan Klinik Neurologi


RSUD CIANJUR
Universitas Muhammadiyah Jakarta
2016

37

DIAGNOSIS
Diagnosa Kerja : Low Back Pain ec Sacro Illiac Joint Diysfunction
Diagnosa Diferensial :
Hernia Nucleus Pulposus (HNP) L4-L5

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium : Kolestrol.
Radiologi : Foto Lumbosacral AP dan lateral.

Kepaniteraan Klinik Neurologi


RSUD CIANJUR
Universitas Muhammadiyah Jakarta
2016

39

PENGOBATAN
Medikamentosa :
Infuse :
IVFD RL 20 tetes per menit
Ciprofloxacine 2x1 vial (400 mg/40 ml)
IV

:
Dexamethasone 3x2 ampul (5 mg/ml)
Ranitidine 2x50 mg (50 mg/2 ml
Ketorolac 2x1 ampul (30 mg/ml)

Oral :
Paracetamol 3x500 mg (bila demam)

40

PROGNOSIS
Quo ad vitam
: Dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam

Kepaniteraan Klinik Neurologi


RSUD CIANJUR
Universitas Muhammadiyah Jakarta
2016

41

FOLLOW UP

Kepaniteraan Klinik Neurologi


RSUD CIANJUR
Universitas Muhammadiyah Jakarta
2016

42

Hari/Tg

l
18/05/2 Nyeri
016

Kesadaran: CM
GCS: E4V5M6=15
daerah
TD: 140/80 mmHg
punggun Nadi: 80x/menit, reguler, kuat
angkat
g bawah
RR: 20x/menit, regular
kanan
S : 37,4oC
RM: L/K: terbatas, P (+/-), KP
hingga
(+/-),B (+/-)
ke
So: pupil bulat isokor 3mm,
reflex cahaya +/+, GBM kesegala
tungkai,
arah
nyeri
Wajah: Simetris
Lidah: di tengah
kepala
Motorik 5 5
(+)
2 5
Sensorik: normoestesi
Fungsi vegetatif: Sulit Buang
air besar
R. Fisiologi +/+
R. Patologi -/Nyeri Tekan art. Sacro Illiac

Low Back Infuse :


IVFD RL 20
Pain et
tpm
Sacro
Ciprofloxacine
2x400 mg
Illiac Joint
IV :
Diysfuncti Dexamethaso
ne 3x2 ampul
on
Ranitidine
2x50 mg
Ketorolac
2x30 mg
PO :
Paracetamol
3x500 mg
(bila demam)

43

Hari/Tg

l
19/5/20 Nyeri
16

Kesadaran: CM
GCS: E4V5M6=15
daerah
TD: 130/90 mmHg
punggu Nadi: 84x/menit, reguler,
RR: 20x/menit, regular, S : 37C
ng
RM: L/K: terbatas, KP (+/-),P
bawah (+/-), B (+/-)
So: pupil bulat isokor 3mm,
pusing
reflex cahaya +/+, GBM kesegala
(+),
arah
Wajah: Simetris
penglih
Lidah: di tengah
atan
Motorik 5 5
2 5
kabur,
Sensorik: normoestesi
Fungsi vegetatif: Sulit Bab
R. Fisiologi +/+
R. Patologi -/-

A
Low Back Pain et
Sacro Illiac Joint
Diysfunction

Infuse :
IVFD RL 20
tpm
Ciprofloxacine
2x200 mg
IV :
Dexamethaso
ne 3x2 ampul
Ranitidine
2x50 mg
Ketorolac
2x30 mg
PO :
Paracetamol
3x500 mg
(bila demam)

Nyeri Tekan art. Sacro Illiac


Joint Diysfunction
44

Hari/Tg
l
20/5/20
16

Nyeri

Kesadaran: CM
GCS: E4V5M6=15
daerah
TD: 130/80 mmHg
punggu Nadi: 80x/menit, reguler
RR: 20x/menit, regular
ng
S : 36,8 C
bawah RM: L/K: terbatas, KP (+/-), P
(+/-),B (+/-)
hingga
So: pupil bulat isokor 3mm,
ke
reflex cahaya +/+, GBM kesegala
arah
tungkai
Wajah: Simetris
, Sulit Lidah: di tengah
Motorik 5 5
Buang
3 5
air
Sensorik: normoestesi
Fungsi vegetatif: Sulit BAB dan
besar,
BAK normal
Batuk R. Fisiologi +/+
R. Patologi -/Nyeri Tekan art. Sacro Illiac
Joint Diysfunction

A
Low Back Pain et
causa Sacro Illiac
Joint Diysfunction

Infuse :
IVFD RL 20
tpm
Ciprofloxacine
2x200 mg
IV :
Dexamethaso
ne 3x2 ampul
Ranitidine
2x50 mg
Ketorolac
2x30 mg
PO :
Paracetamol
3x500 mg
(bila demam)
OBH 3x1 cth

45

Hari/Tgl

21/3/2
016

S
Nyeri

daerah
punggung
bawah
hingga

ke

tungkai
sudah tidak
terlalu
terasa, .

Kesadaran: CM
GCS: E4V5M6=15
TD: 130/80 mmHg
Nadi:85x/menit, reguler
RR: 18x/menit, regular
RM: L/K: terbatas, KP (-/-), P
(-/-), B (-/-),
So: pupil bulat isokor 3mm,
reflex cahaya +/+, GBM
kesegala arah
Wajah: Simetris
Lidah: di tengah
Motorik 5 5
4 5
Sensorik: normoestesi
Fungsi vegetatif: BAB dan BAK
normal
R. Fisiologi +/+
R. Patologi -/-

Low Back Infuse :


IVFD RL 20
Pain et
tpm
causa
IV :
Ketorolac
Sacro
2x30 mg
Illiac Joint Traumadol
2x1 ampul
Diysfuncti
(100 mg/2 ml)
on

Nyeri Tekan art Sacro Illiac


Joint
46

Hari/Tg

l
22/5/20 Nyeri
16

Kesadaran: CM
GCS: E4V5M6=15
daerah
TD: 130/80 mmHg
punggu Nadi: 82x/menit, reguler
RR: 22x/menit, regular
ng
RM: L/K: tak terbatas, KP (-/-),P
bawah (-/-), B (-/-), V (-/-)
So: pupil bulat isokor 3mm,
hingga
reflex cahaya +/+, GBM kesegala
ke
arah
Wajah: Simetris
tungkai
Lidah: di tengah
,
Motorik 5 5
4 5
Sensorik: normoestesi
Fungsi vegetatif: BAB dan BAK
normal
R. Fisiologi +/+
R. Patologi -/-

Low Back Infuse :


IVFD RL 20
Pain et
tpm
causa
IV :
Ketorolac
Sacro
2x30 mg
Illiac Joint Traumadol
2x1 ampul
Diysfuncti
(100 mg/2 ml)
on

Nyeri Tekan art. Sacro Illiac


Joint
47

ANALISA
KASUS

Kepaniteraan Klinik Neurologi


RSUD CIANJUR
Universitas Muhammadiyah Jakarta
2016

48

DAFTAR MASALAH

1. Mengapa pasien ini didiagnosis low back


pain?
2. Apa saja penyebab low back pain dan
termasuk yang mana pada kasus?
3. Mengapa pasien ini dikatakan sacroiliac
joint dysfunction dan apa penyebabnya?
4. Bagaimana mekanisme terjadinya nyeri
pada kasus?
5. Bagaimana tatalaksana low back pain?
Kepaniteraan Klinik Neurologi
RSUD CIANJUR
Universitas Muhammadiyah Jakarta
2016

Pembahasan
Low Back Pain (LBP) atau yang biasa disebut dengan nyeri
punggung bawah merupakan gejala ketidaknyamanan yang
dirasakan pada daerah punggung bawah berupa rasa sakit, yang
dapat menjadi tanda adanya gangguan muskuloskeletal yang
terkait bisa karena masalah pada tulang, sendi, baik vertebra
ataupun pelvic kompleks, discus, facet, otot, ligamen maupun
juga karena gangguan lainnya pada sistem saraf, vaskuler, viseral
dan psikogenik.
Menurut International Association for the Study of Pain (IASP),
yang termasuk dalam low back pain terdiri dari :
Lumbar Spinal Pain, nyeri di daerah yang dibatasi :
Sacral Spinal Pain
Lumbosacral Pain, nyeri di daerah 1/3 bawah daerah lumbar
spinal pain dan 1/3 atas daerah sacral spinal pain.
Kepaniteraan Klinik Neurologi
RSUD CIANJUR
Universitas Muhammadiyah Jakarta
2016

Apa saja penyebab low


back pain?
Berdasarkan organ yang mendasari, Low Back
Pain dapat dibagi menjadi beberapa jenis,
yaitu :
LBP Viserogenik
LBP vaskulogenik
LBP neurogenik
LBP spondilogenik
LBP psikogenik
LBP osteogenik
LBP diskogenik
LBP miogenik

Berdasarkan mekanisme patologiknya dapat


dibedakan menjadi:

Trauma
Infeksi
Neoplasma
Low Back Pain karena Perubahan
Jaringan
Kongenital
Low Back Pain karena Pengaruh Gaya
Berat

Apa penyebab sacroiliac joint


dysfunction?
Sacroiliac sprain disebabkan oleh trauma langsung dan tidak
langsung pada sendi sacroiliaca. Tanda dan gejala seperti nyeri
dan inflamasi yang berlokasi pada SIJ, guarding spasme, otot
ipsilateral pada erector spine, dan hasil tes provokasi nyeri positif.
Sacroiliac hypermobility cenderung dikarenakan repetitif trauma
kecil, regangan sacroiliaca saat melahirkan, atau riwayat adanya
trauma. Tanda dan gejala nyeri biasanya menjalar ke paha
belakang, nyeri meningkat seiring berjalannya waktu.
Pemeriksaan hipermobilitas dengan passive mobile dan test
provokasi nyeri positif.
Sacroiliac displacement disebabkan oleh hipermobilitas sendi
terutama pada ilium atau trauma yang keas pada sendi sacroiliac.
Tanda dan gejala meliputi nyeri saat duduk dan berdiri,
keterbatasan gerakan pasif, dan test provokasi nyeri positif.

Bagaimana mekanisme
terjadinya nyeri pada kasus?
Mengangkat beban berat pada posisi
membungkuk menyamping menyebabkan otot
tidak mampu mempertahankan posisi tulang
belakang thorakal dan lumbal, sehingga pada
saat facet joint lepas dan disertai tarikan dari
samping, terjadi gesekan pada kedua permukaan
facet joint menyebabkan ketegangan otot di
daerah tersebut yang akhirnya menimbulkan
keterbatasan gesekan pada tulang belakang.
Obesitas, masalah postur, masalah struktur, dan
perengangan berlebihan pendukung tulang dapat
berakibat nyeri punggung.2

Bagaimana tatalaksana low back


pain pada kasus ini?

Low Back Pain

TINJAUAN PUSTAKA

Definisi Low Back Pain


Low Back Pain (LBP) atau yang biasa disebut
dengan nyeri punggung bawah merupakan
gejala ketidaknyamanan yang dirasakan
pada daerah punggung bawah berupa rasa
sakit, yang dapat menjadi tanda adanya
gangguan muskuloskeletal yang terkait
bisa karena masalah pada tulang, sendi,
baik vertebra ataupun pelvic kompleks,
discus, facet, otot, ligamen maupun juga
karena gangguan lainnya pada sistem
saraf, vaskuler, viseral dan psikogenik.

ETIOLOGI
Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya Low Back Pain (LBP), antara
lain :
Kelainan Tulang
Punggung Sejak
Lahir

Low Back Pain


(LBP) karena
Trauma.

Low Back Pain


(LBP) karena
Perubahan
Jaringan.

Low Back Pain


(LBP) karena
Pengaruh Gaya
Berat.

Keadaan
Gaya
iniberat
lebihutama
dikenal
tubuh
dengan
saat
istilah
posisi
Hemi
berdiri,
Vertebrae.
duduk,
KelainanPenyebab
LBP
adalah
trauma
dan
gangguan
Penyakit-penyakit
yang
disebabkan
perubahan
kelainan
kondisi dapat
tulang
vertebra
tersebut
dapat
berupapada
tulang
mekanis.Apabila
gerakan
bagian
punggung
belakang
kurang
dan
berjalan
menyebabkan
rasa
nyeri
jaringan
yaitu
seperti
osteoartritis
(spondylosis
vertebra
yang
hanya
setengah
bagian
karena
tidak
lengkap
saat
baik
maka
dapat
terjadi
kekakuan
dan
spasme
yang
tiba-tiba
punggung
dan
komplikasi
bagian
tubuh
yang
deformans),
fibrositis,
danpada
penyakit
infeksi
lahir
sehingga
dapat
mengakibatkan
timbulnya
LBP(salah
dengan
pada otot punggung. Hal tersebut mengakibatkan trauma
skoliosis
lain
seperti
ringan.
genu
Beberapa
valgum,
jenis kelainan
genu
varum,
tulang punggung
coxa sejak
satunya
yang
disebabkan
oleh bakteri
punggung
sehingga
menimbulkan
nyeri.
Kekakuan
otot
lahir
yaitu
:
valgum,
dan
sebagainya.
Selain
itu kehamilan
dan
tuberkulosis).
Semua
penyakit-penyakit
tersebut
biasanya
dapat
pulih
dengan
sendirinya
dalam
jangka
1. Spondylisthesis yaitu kelainan pembentukan korpus vertebrae
obesitas
merupakan
salah
satu
faktor
yang
tertentu.
Adapun
secara
patologi
anatomis
dapat
ditemukan
dikarenakan
perubahan
jaringan
pada
tempat
(arkus
vertebrae
tidak
bertemu
dengan
korpus
vertebrae).
beberapa
keadaan
pada
yang
disebabkan
yaitu
menyebabkan
kejadian
Low
Back
iniLBP
terjadi
Pain
sewaktu
(LBP)
akibat
bayi, trauma
namun
yangWalaupun
mengalami
sakit
yang
terjadi
tidak
hanyaketika
perubahan
pada
sendi
sacro-iliaca
sendi
sacral.
35 tahun
baru
menimbulkan
nyerilumbo
akibat
kelainanpengaruh
gaya
berat
, hal
ini dan
disebabkan
karena
padaberumur
bagian
punggung
bawah,
tetapi
pada
kelainan degeneratif.
terjadinya
penekanan
pada
belakang
sepanjang
punggung
dan
bagian
tubuh
lain.
2. Kissing Spine
yaitu Penyakit
initulang
disebabkan
oleh
karena dua
karena
atau
penumpukan
lebih
lemak,
bersentuhan.
kelainan
postur
Murtagh,
John.
2003.
Lowprocessus
Back Pain in spinosus
: General
Practice.
Third Edition.
Australiatubuh,
: The
McGraw-Hill
Companies.
3. Sacralisasi
vertebrae
dan
kelemahan
otot. lumbal ke V yaitu Penyakit ini
Bridger, R.S. 2003. Intoduction to Ergonomics, 2nd Ed. London : Tailor & Fracis Group

Klasifikasi
Selain itu International Association for the Study of Pain (IASP ) juga
membagi low back pain ke dalam :
1. Low Back Pain Akut, telah dirasakan kurang dari 3 bulan.
2. Low Back Pain Kronik, telah dirasakan sekurangnya 3 bulan.
3. Low Back Pain Subakut, telah dirasakan minimal 5-7 minggu,
tetapi tidak lebih dari 12 minggu.

Bogduk N. Evidence-Based Clinical Guidelines for the Management of Acute Low Back Pain. The
National Muskuloskeletal Medicine Initiative. 1999.
van Tulder MW, Koes BW. Low back pain and sciatica. Clin Evid 2001;6:864-83.

Berdasarkan perjalanan kliniknya LBP dibagi menjadi dua jenis


yaitu Bimariotejo (2009) :
Acute Low Back Pain (LBP)

Chronic Low Back Pain

Acute Low Back Pain ditandai


dengan
rasa
nyeri
yang
menyerang secara tiba-tiba
dalam
rentang
waktunya
hanya
sebentar,
antara
beberapa
hari
sampai
beberapa minggu dan dapat
hilang atau sembuh. Acute
Low Back Pain dapat terjadi
dikarenakan luka traumatik
seperti kecelakaan mobil atau
terjatuh. Selain dapat merusak
jaringan, kejadian tersebut
dapat pula melukai otot,
ligamen,
dan
tendon.Pada
kecelakaan yang lebih serius ,
fraktur tulang pada daerah
lumbal dan spinal dapat masih
sembuh sendiri.

Rasa nyeri pada Chronic Low


Back Pain bisa menyerang
lebih dari 3 bulan. Rasa nyeri
ini dapat berulang-ulang atau
kambuh
kembali.
Tahap
tersebut biasanya merupakan
onset yang berbahaya dan
sembuh pada waktu yang
lama. LBP kronik dapat terjadi
karena
osteoarthritis,
rheumatoidarthritis,
proses
degenerasi
discus
intervertebralis, dan tumor.

Bimariotejo.2009.
Low
www.backpainforum.com

Back

Pain(LBP).

Diunduh

dari

FAKTOR RISIKO
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Usia
Jenis Kelamin
IMT (Indeks Masa Tubuh)
Pekerjaan
Aktivitas Fisik
Kebiasaan Merokok
Riwayat Low Back Pain (LBP) Sebelumnya

Patofisiologi
Patofisiologi dari Low Back
Pain (LBP) sangat kompleks.
Beragam struktur anatomi
dan elemen dari tulang
lumbal (tulang, lihamen,
tendon, otot dan diskus)
diyakini sangat berperan
berperan dalam timbulnya
gangguan.

Pada kasus Low Back Pain


(LBP) kronik, seringkai
dijumpai penyebabnya
adalah campuran antara
nosiseptif dan neurologis.

Secara biomekanik,
pergerakan lumbal terdiri
dari gerakan kumulatif
tulang-tulang belakang,
dengan 80-90% dari
ekstensi/fleksi lumbal
terjadi di diskus
intervertebralis pada L4-L5
dan L5-S1.

Di daerah punggung
bawah , daerah yang peka
nyeri adalah periosteum,
1/3 bangunan luar annulus
fibrosus, ligamentum,
kapsula artikularis, fasia
dan otot, yang semuanya
mengandung nosiseptor
yang peka terhadap
berbagai stimulus
(mekanikal, termal,
kimiawi).

Reseptor ini berfungsi


sebagai proteksi . Bila
reseptor diberi stimulasi
lokal, akan mengeluarkan
mediator inflamasi dan
subsatnsia lain, sehingga
menimbulkan persepsi
nyeri, hiperalgesia maupun
alodinia, yang bertujuan
untuk proteksi pergerakan
sehingga memungkinkan
berlangsungnya proses
penyembuhan.

Selain itu spasme otot juga


merupakan mekanisme
proteksi kerusakan lebih
lanjut dengan membatasi
pergerakan. Pada spasme
otot terjadi iskemia
sehingga menyebabkan
timbulnya titik picu (trigger
point) yang akan
menyebabkan kondisi nyeri.

Pembungkus saraf juga


mengandung nosiseptor
yang dapat menyebabkan
nyeri nosiseptif inflamasi
yang dalam dan sulit
dilokalisir. Berbagai stimuli
mekanikal, termal dan
kimiawi akan mengaktivasi
nosiseptor dan
menyebabkan hiperalgesia..

Gejala Klinis
Sumber
Distribusi
Nyeri
Nyeri Spinal Sklerotomal
Lokal
Nyeri Diskus Sklerotomal

Sifat Nyeri

Nyeri radiks
Radikular
Saraf
Multiple
Radikular
Lumbar
Sklerotomal
Spinal
Stenosis
Nyeri Alih Dermatomal
Visera

Parestesia
Baal
Pola
klaudikasio
spinal

Tajam
Tumpul
Dalam,
aching

Dalam,
aching

Faktor yang
Memperberat
Pergerakan

Perubahan
Neurologis
Tidak Ada

Peningkatan
tekanan intra
diskus seperti
membungkuk
duduk, manuver
valsava
Regangan akar
saraf
Ekstensi Lumbal
Berjalan

Tidak Ada

Berkaitan dengan
organ yang
terkena

Tidak Ada

Ada
Ada

Diagnosa

Anamnesis

LAMA DAN
FREKUENSI
SERANGAN

LOKASI DAN
PENYEBARAN

FAKTOR YANG
MEMPERBERA
T/MEMPERING
AN

KUALITAS/INT
ENSITAS

Pemeriksaan Fisik
INSPEKSI

PALPASI

PEMERIKS
AAN
MOTORIS

PEMERIKS
AAN
SENSORIK

RANGSAN
GAN
MENINGEA
L

Pemeriksaan
penunjang
Pemeriksaan Laboratorium. Foto polos, CT
Scan dan MRI

Pemeriksaan
Saat timbulnya Fisik
nyeri, sifat
nyeri,
Laboratorium:
dimulai
lokalisasi
serta penjalarannya
Pada
pemeriksaan
laboratorium
dnegan
inspeksi
dan bila
sangat
dalam
rutin
penting diperlukan
untuk melihat;
laju
pasien
tetap
berdiri
dan
menetapkan
endap
darah diagnosis.
(LED), kadar Hb,
jumlah
menolak
untuk
Perlu leukosit
ditanyakan
juga duduk,
tentang
dengan
hitung
peristiwa
sebelumnya
yang
jenis,
dan
fungsi
ginjal. dicurigai
maka
sudah
harus
mungkin menjadi
pencentus
Pemeriksaan
Radiologis
:
adanya
suatu
hernia
diskus.
keluhan
, seperti
Foto
rontgen
biasa adanya
(plain
Gerakan
aktif
pasien
harus
trauma,
photos)
seringsikap
terlihattubuh
normal yang
atau
dinilai,
diperhatiakn
salah
,
misalnya
waktu
kadang-kadang
dijumpai
mengangkat mana
beban , kegiatan
penyempitan
ruangan
gerakan
yang
fisik atau olahraga
yang tidak
intervertebral,
spondilolistesis,
membuat
nyeri
dan
juga
biasa, dan
penyakit yang
dapat
perubahan
degeneratif,
dan tumor
bentuk
kolumna
vertebralis,
berhubungan
dengan
keluhan
spinal.
berkurangnya
lordosis
serta
pinggang
tersebut,
CTnyeri
scan adalah
sarana
diagnostik
maupun
peristiwa
atau hal-hal
yang
efektif
bila vertebra
dan
adanya
skoliosis.
Berkurang
yang
meringankan
rasajelas
nyeri.dan
level
neurologis
telah
sampai
hilangnya
lordosis
Sifat nyeri yang
tajam, menusuk
kemungkinan
karena
kelainan
lumbal
dapat
disebabkan
dan berdenyut , seringkali
tulang.
bersumber
dari sendi,
tulang
oleh
otot
MRI
(akurasispasme
73-80%)
MRI sangat
dan ligamen.
Sedangkan
rasa
berguna
bila vertebra
dan level
paravertebral.
Gerakan
pegal, biasanya
berasal
dari
neurologis
belum jelas
kecurigaan
gerakan
yang
perlu
otot. patologis pada medula
kelainan
diperhatikan
pada
penderita
spinal
Nyeriatau
yang
disertai
dengan
jaringan
lunak
untuk
penjalaran ke arah adanya
tungkai
adalah

Penatalaksanaan
Tujuan utama dari penatalaksanaan LBP adalah untuk
menghilangkan nyeri, memperthanakan dan meningkatkan
mobilitas, menghambat progresifitas penyakit dan mengurangi
kecacatan. Penatalaksanaan untuk LBP dapat merupakan terapi
medikamentosa,
dan
juga
dapat
berupa
terapi
non
medikamentosa.
Berbagai jenis penatalaksanaan untuk LBP telah ditelaah
dalam berbagi penelitian. Rangkuman dari hasil telaah tersebut
menurut New Zealand Guidelines Group, terbagi manjadi 4
yaitu :
1.Penatalaksanaan yang terbukti benar memberikan perbaikan
klinis
2.Penatalaksanaan yang terbukti benar tidak memberikan
perbaikan klinis
3.Penatalaksanaan
yang
terbukti
benar
menimbulkan
perburukan (harmful) terutama karena efek smaping yang
ditimbulkan
Sadeli HA, Tjahjono B. 2001. Nyeri Punggung Bawah. In : Nyeri Neuropatik,
Patofisiologi
dan penatalaksanaan.
: Meliala
L, Suryamiharja
A,Purba JS, Sadeli
4.Penatalaksanaan
yangEditor
belum
benar
terbukti memberikan
hasil

Penatalaksanaan
yang terbukti
benar
memberikan
perbaikan klinis
Penatalaksanaan
yang terbukti
benar tidak
memberikan
perbaikan klinis
Penatalaksanaan
yang terbukti
benar
menimbulkan
perburukan
(harmful)
terutama karena
efek samping
yang
ditimbulkan
Penatalaksanaan
yang belum benar
terbukti
memberikan hasil
karena kurangnya
evidence

Nasihat untuk tetap aktif dalam bekerja dan


beraktivitas, kecuali dalam hal aktivitas fisik berat
seperti menagngkat benda berat dan lainnya.
Pemberian anlgetik seperti Paracetamol dan NSAID
Dilakukan manipulasi hanya dalam episode 4-6
minggu pertama
Diperlukan multidisiplin ilmu untuk penatalaksanaan
TENS (Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation)
LBP.
Traksi
Specifik Back exercise
Akupuntur
Pembedahan ( kecuali bila ada indikasi dekompresi
diskus, atau gangguan lainnya pada struktur tualng
belakang)
Massage (pemijatan)
Penggunaan obat golongan narkotik atau diazepam
Tirah baring lebih dari 2 hari , dengan atau tanpa
traksi
Manipulasi tulang belakang dengan anastesi umu
Plaster Jacket

Exercise untuk otot punggung


Aerobic Conditioning
Injeksi steroid secara epidural
Korset
Agen Fisik dan modalitas seperti es, panas , daitermi
gelombang pendek dan ultrasound.

Sadeli HA, Tjahjono B. 2001. Nyeri Punggung Bawah. In : Nyeri Neuropatik, Patofisiologi
dan penatalaksanaan. Editor : Meliala L, Suryamiharja A,Purba JS, Sadeli HA, Perdossi .

Prognosis
Biasanya pasien sembuh rata-rata dalam 7
minggu. Tetapi sering dijumpai episode nyeri
berulang. Dan sebanyak 80% pasien mengalami
keterbatasan dalam derajat tertentu selama 12 bulan,
mungkin hanya 10-15% yang mengalami disabilitas
berat. Status pasien setelah 2 bulan terapi merupakan
indikator untuk meramalkan status pasien pada bulan
ke-12. 3
Penentuan faktor risiko dapat juga memperkirakan
perkembangan perjalanan penyakit low back pain ke
arah kronisitas.3,7

Bogduk N. Evidence-Based Clinical Guidelines for the Management of Acute Low Back Pain. The
National Muskuloskeletal Medicine Initiative. 1999.
Mounce K. Back Pain. Rheumatology 2002; 41: 1-5.

TINJAUAN PUSTAKA
Pinzon, Rizaldy.2012. Profil Klinis Nyeri Punggung Bawah Akibat Hernia Nukleus Pulposus.
Yogyakarta : SMF Saraf RS Bethesda.
Mardjono, Mahar. dan Priguna sidharta. Neurologi Klinis Dasar. Penerbit PT dian Rakyat,
Jakarta. 2003
Sidharta, Priguna. Neurologi Klinis Dalam Praktek Umum. Penerbit PT Dian Rakyat, Jakarta.
2004
Yuliana. 2011. Low Back Pain. Bandung: RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Available at:
http://www.kalbemed.com/Portals/6/11_185Lowbackpain.pdf
Pathophysiology of chronik back pain. Available at : www.emedicine.com
Rakel D. Low Back Pain. 2003. Downloaded from: http://www.clinicalevidence.com Mei
2013.
Steven G. 2010. Sacroiliac Joint Dysfunction (SI Joint Pain). Available at:
http://www.spine-health.com/conditions/sacroiliac-joint-dysfunction/sacroiliac-joint-dysfunctio
n-si-joint-pain
Meliala L. Patofisiologi Nyeri pada Nyeri Punggung Bawah. Dalam: Meliala L, Nyeri
Punggung Bawah, Kelompok Studi Nyeri Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia.
Jakarta, 2003.
Barr KP, Harrast MA. Low Back Pain. In : Braddom, RL. Physical Medicine and Rehabilitation.
Edisi ke-4. Philadelpia: Elsevier Inc. 2011. Hal: 187.

THANK
YOU!

Anda mungkin juga menyukai