IDENTITAS
PASIEN
Nama
: Ny. D
Usia
: 56 Tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Suku
: Sunda
Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
Status
: Menikah
Alamat
: Kampung Cimantung RT/RW 02/13
Kabupaten Cianjur
Nomer Rekam Medik
: 7454**
Tanggal ke RS
: 17/Mei/2016 (Ruang Gandaria)
ANAMNESIS
RPS
ANAMNESIS
ANAMNESIS
ANAMNESIS
Riwayat Pengobatan
Os Tidak ada riwayat pengobatan sebelumnya, keluhan yang
dirasakan belom dilakukan pengobatan sama sekali atau
mengkonsumsi obat. Pinggang hanya di diberi Balsem dan
dipijit jika nyeri timbul.
Riwayat Alergi
Os Riwayat alergi obat, makanan, atau udara dingin disangkal.
PSIKOSOSIAL
Os
PEMERIKSAAN
FISIK
STATUS GENERALIS
PEMERIKSAAN
Kepala dan leher
FISIK
Kepala : Normochepal
Mata
: Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik(-/-)
Hidung : Sekret (-/-), epistaksis (-/-), hipertrofi konka (-/-),
polip (-/-)
Telinga : Normotia, serumen (-/-), sekret (-/-), darah (-/-).
Mulut
: Mukosa basah (+), bibir tidak simetris, sianosis
(-)
Leher
: Pembesaran KGB (-), tiroid (-), peningkatan JVP
(-)
Thoraks
Paru
Inspeksi : Pergerakan dinding thorax dextra dan sinistra
simetris,
retraksi dinding thorax (-/-)
Palpasi : Vokal fremitus dextra dan sinistra simetris, tidak
terdapat
nyeri tekan
Perkusi : Terdengar sonor pada kedua lapang paru
Inspeksi
: Iktus kordis terlihat pada ICS 5 linea
midclavikula sinistra
PEMERIKSAAN
Palpasi
: Iktus kordis teraba pada ICS 5 linea midclavikula
FISIK
sinistra
Perkusi
: tidak dilakukan
Auskultasi : BJ I-IIreguler, murmur (-), gallop(-)
Abdomen
Inspeksi
: Permukaan abdomen datar
Auskultasi : Terdengar bising usus (+) 7 kali/menit
Perkusi
: Terdengar timpani pada seluruh kuadran abdomen,
asites (-)
Palpasi
: Supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba
membesar
Punggung
Inspeksi
: Simetris, tanda radang (-), eritema (-),
deformitas (-)
Palpasi
: Hangat (-). Nyeri tekan proccesus spinosus os.
Vertebra (-). Nyeri tekan articulatio piriformis dextra (+/+),
Spasme otot (+/+) paralumbal
Ekstremitas
PEMERIKSAAN
FISIK
Status Neurologis
Keadaan umum
: Tampak sakit sedang
Kesadaran
: Composmentis
GCS
: E4 M6 V5 = 15
Rangsang Meningeal
Kaku Kuduk
:Kernig sign
: terbatas sebelah dextra
Laseque sign
: terbatas sebelah
dextra
Brudzinki I/II/III: -/-/Patrick
: +/Kontrapatrick
: +/Kepaniteraan Klinik Neurologi
RSUD CIANJUR
Universitas Muhammadiyah Jakarta
2016
STATUS NEUROLOGI
N.I (Olfaktorius)
Pemeriksaa
n
Daya
Pembauan
Hidung
Kanan
Hidung Kiri
Normosmia
Normosmia
N.II (Optikus)
Pemeriksaan
Visus
Lapang
Pandang
Funduskopi
a. Arteri : vena
b. Papil
Mata kanan
Mata kiri
6/6
6/6
Normal {keterbatasan
alat kesan baik)
Normal (keterbatasan
alat kesan baik)
Normal
Normal
STATUS NEUROLOGI
N.III (Okulomotorius)
Pemeriksaan
Ptosis
Pupil
Bentuk
Diameter
Reflex Cahaya
Direk
Indirek
Akomodasi
Gerak
bola
mata
Atas
Bawah
Medial
Medial atas
Mata kanan
(-)
Mata kiri
(-)
Bulat
3 mm
Bulat
3 mm
(+)
(+)
Baik
(+)
(+)
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
N.IV (Throklearis)
Pemeriksaan
Posisi bola mata
:
Strabismus
divergen
Gerakan
bola
Mata kanan
Mata kiri
(-)
(-)
STATUS NEUROLOGI
N.V (Trigeminus)
Pemeriksaan
Motorik
Menggigit
Membuka mulut
Sensibilitas
Cabang
oftalmikus
Cabang
maksilaris
Cabang
mandibularis
Reflex
Kornea
Bersin
Jaw Jerk
Kanan
Kiri
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
(+)
(+)
(+)
Baik
Baik
Baik
(+)
(+)
(+)
STATUS NEUROLOGI
N. VI (Abdusens)
Pemeriksaan
Mata kanan
Mata kiri
(-)
(-)
Baik
Baik
Posisi
bola
mata :
Strabismus
konvergen
Gerakan
mata :
Lateral
bola
N.VII (Facialis)
Pemeriksaan
Motorik
Mengangkat alis
Kerutan kulit dahi
Menutup
mata
kuat
Plica nasolabialis
Menyeringai
Sensorik
Daya kecap lidah
2/3 depan
Kanan
Kiri
(+)
(+)
(+)
(+)
(+)
(+)
(+)
(+)
(+)
(+)
Normal
Normal
STATUS NEUROLOGI
N.VIII
(Vestibulokoklearis)
Pemeriksaan
Pendengaran
Test Bisik
Test Rinne
Test Weber
Kanan
Kiri
Normal
(+)
Tidak ada
lateralisasi
Normal
Normal
(+)
Tidak ada
lateralisasi
Normal
Test
Schwabach
Keseimbangan
Past pointing
Sulit dinilai
Sulit dinilai
test
Sulit dinilai
Sulit dinilai
Test Romberg
Baik
Baik
Test telunjukHasil
hidung Pemeriksaan
N.IX (Glosofaringeus) dan
Arkus faring
N.X (Vagus)
Pasif
Simetris
Gerakan aktif
Simetris
Uvula di tengah
Pasif
Gerakan aktif
Reflex muntah
Daya kecap lidah
1/3 belakang
(+)
(+)
(+) / (+)
Normal
STATUS NEUROLOGI
N. XI (Assesorius)
N.XII (Hypoglosus)
Hasil
Lidah
ditengah
Normal
(-)
(-)
Motorik
Kekuatan Otot
2
Tonus otot
Spastisitas
Atrofi
Klonus
Patella
Achilles
Kontraktur
:5
5
: normal
:: tidak ada
:
: tidak ada
: tidak ada
: tidak ada
Sensorik
Superior : Normostsesi
Inferior :Normoestesi
17
Refleks Fisiologis
Refleks Patologis
Reflek bisep
: (+++/++)
Babinski
Reflek trisep
: (+++/++)
Chaddock
Reflek brachioradialis
Reflek patella
Reflek achilles
: (-/-)
: (-/-)
: (+++/++)
: (+++/++)
: (+++/++)
Fungsi Vegetatif
Miksi
: Baik
Defekasi
Fungsi Luhur
MMSE : skor 23 (Probable Gangguan Kognitif)
18
PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
20/5/2016
Pemeriksaan
Hasil
Nilai Rujukan
Kimia Klinik
Fungsi Ginjal
Ureum
38.5
10-50
0.7
0.5-1.0
3.80
2.4-5.7
120
70-110
130
< 145
AST (SGOT)
23
15-37
ALT (SGPT)
30
14-59
Cholesterol Total
*236
<200
Cholesterol HDL
*38.0
>40
Cholesterol LDL
*154
<130
120
<150
Kreatinin
Asam Urat
Glukosa Darah
PP
Fungsi Hati
Lemak
20
PEMERIKSAAN EKG
17 Mei 2016
21
DIAGNOSIS
Diagnosis Klinis
Diagnosis Diferensial
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium : Kolestrol.
Radiologi : Foto Lumbosacral AP dan lateral.
22
PENATALAKSANAAN
Tujuan utama dari penatalaksanaan LBP
adalah untuk menghilangkan nyeri,
mempertahankan
dan
meningkatkan
mobilitas, menghambat progresifitas
penyakit dan mengurangi kecacatan.
Penatalaksanaan
untuk
LBP
dapat
merupakan terapi medikamentosa, dan
juga
dapat
berupa
terapi
non
medikamentosa.
23
PENGOBATAN
TERAPI
Infuse :
IVFD RL 20 tetes per menit
Ciprofloxacine 2x1 vial (400 mg/40 ml)
IV :
Dexamethasone 3x2 ampul (5 mg/ml)
Ranitidine 2x50 mg (50 mg/2 ml
Ketorolac 2x1 ampul (30 mg/ml)
Oral :
Paracetamol 3x500 mg (bila demam)
24
PROGNOSIS
Quo ad vitam
: Dubia ad bonam
Quo ad sanationam : Dubia ad
bonam
Quo ad functionam : Dubia ad
bonam
25
FOLLOW UP
26
Hari/Tg
l
18/05/2 Nyeri
016
Kesadaran: CM
GCS: E4V5M6=15
daerah
TD: 140/80 mmHg
punggun Nadi: 80x/menit, reguler, kuat
angkat
g bawah
RR: 20x/menit, regular
kanan
S : 37,4oC
RM: L/K: terbatas, P (+/-), KP
hingga
(+/-),B (+/-)
ke
So: pupil bulat isokor 3mm,
reflex cahaya +/+, GBM kesegala
tungkai,
arah
nyeri
Wajah: Simetris
Lidah: di tengah
kepala
Motorik 5 5
(+)
2 5
Sensorik: normoestesi
Fungsi vegetatif: Sulit Buang
air besar
R. Fisiologi +/+
R. Patologi -/Nyeri Tekan art. Sacro Illiac
27
Hari/Tg
l
19/5/20 Nyeri
16
Kesadaran: CM
GCS: E4V5M6=15
daerah
TD: 130/90 mmHg
punggu Nadi: 84x/menit, reguler,
RR: 20x/menit, regular, S : 37C
ng
RM: L/K: terbatas, KP (+/-),P
bawah (+/-), B (+/-)
So: pupil bulat isokor 3mm,
pusing
reflex cahaya +/+, GBM kesegala
(+),
arah
Wajah: Simetris
penglih
Lidah: di tengah
atan
Motorik 5 5
2 5
kabur,
Sensorik: normoestesi
Fungsi vegetatif: Sulit Bab
R. Fisiologi +/+
R. Patologi -/-
A
Low Back Pain et
Sacro Illiac Joint
Diysfunction
Infuse :
IVFD RL 20
tpm
Ciprofloxacine
2x200 mg
IV :
Dexamethaso
ne 3x2 ampul
Ranitidine
2x50 mg
Ketorolac
2x30 mg
PO :
Paracetamol
3x500 mg
(bila demam)
Hari/Tg
l
20/5/20
16
Nyeri
Kesadaran: CM
GCS: E4V5M6=15
daerah
TD: 130/80 mmHg
punggu Nadi: 80x/menit, reguler
RR: 20x/menit, regular
ng
S : 36,8 C
bawah RM: L/K: terbatas, KP (+/-), P
(+/-),B (+/-)
hingga
So: pupil bulat isokor 3mm,
ke
reflex cahaya +/+, GBM kesegala
arah
tungkai
Wajah: Simetris
, Sulit Lidah: di tengah
Motorik 5 5
Buang
3 5
air
Sensorik: normoestesi
Fungsi vegetatif: Sulit BAB dan
besar,
BAK normal
Batuk R. Fisiologi +/+
R. Patologi -/Nyeri Tekan art. Sacro Illiac
Joint Diysfunction
A
Low Back Pain et
causa Sacro Illiac
Joint Diysfunction
Infuse :
IVFD RL 20
tpm
Ciprofloxacine
2x200 mg
IV :
Dexamethaso
ne 3x2 ampul
Ranitidine
2x50 mg
Ketorolac
2x30 mg
PO :
Paracetamol
3x500 mg
(bila demam)
OBH 3x1 cth
29
Hari/Tgl
21/3/2
016
S
Nyeri
daerah
punggung
bawah
hingga
ke
tungkai
sudah tidak
terlalu
terasa, .
Kesadaran: CM
GCS: E4V5M6=15
TD: 130/80 mmHg
Nadi:85x/menit, reguler
RR: 18x/menit, regular
RM: L/K: terbatas, KP (-/-), P
(-/-), B (-/-),
So: pupil bulat isokor 3mm,
reflex cahaya +/+, GBM
kesegala arah
Wajah: Simetris
Lidah: di tengah
Motorik 5 5
4 5
Sensorik: normoestesi
Fungsi vegetatif: BAB dan BAK
normal
R. Fisiologi +/+
R. Patologi -/-
Hari/Tg
l
22/5/20 Nyeri
16
Kesadaran: CM
GCS: E4V5M6=15
daerah
TD: 130/80 mmHg
punggu Nadi: 82x/menit, reguler
RR: 22x/menit, regular
ng
RM: L/K: tak terbatas, KP (-/-),P
bawah (-/-), B (-/-), V (-/-)
So: pupil bulat isokor 3mm,
hingga
reflex cahaya +/+, GBM kesegala
ke
arah
Wajah: Simetris
tungkai
Lidah: di tengah
,
Motorik 5 5
4 5
Sensorik: normoestesi
Fungsi vegetatif: BAB dan BAK
normal
R. Fisiologi +/+
R. Patologi -/-
PEMERIKSAAN
FISIK
Status Neurologis
Keadaan umum
: Tampak sakit sedang
Kesadaran
: Composmentis
GCS
: E4 M6 V5 = 15
Tanda Vital :
Tekanan Darah
: 140/80 mmHg
Nadi
: 80 kali/menit, regular, kuat angkat
RR
: 20 kali/menit, regular
Suhu
: 36,4C
IMT
: BB/TB2 = 65/1,5 = 28,7 (obesitas
1)
Kepaniteraan Klinik Neurologi
RSUD CIANJUR
Universitas Muhammadiyah Jakarta
2016
PEMERIKSAAN
Status
FISIK Generalis
Punggung
Inspeksi : Simetris, tanda radang (-), eritema (-),
deformitas (-)
Palpasi
: Hangat (-). Nyeri tekan proccesus
spinosus os. Vertebra (-). Nyeri tekan articulatio
Sacro Illiac Joint dextra (+/-),
Rangsang Meningeal
Kaku Kuduk
: (-)
Kernig sign
: terbatas
Laseque sign
: terbatas
Patrick
: (+/-)
Kontra Patrick
: (+/-)
Bragard
: (+/-)
Brudzinki I/II/III
: (-/-/-)
Saraf Cranial
SO: Pupil bulat isokor 3 mm, Refleks
cahaya +/+
GBM baik kesegala arah, nistagmus -/Wajah Simetris, Lidah ditengah
Motorik
Kekuatan
5 5
2 5
Saraf Cranial
SO: Pupil bulat isokor 3 mm, Refleks
cahaya +/+
GBM baik kesegala arah, nistagmus -/Wajah Simetris, Lidah ditengah
Motorik
Kekuatan
5
5
2
5
Sensorik
: Normostesi
Fungsi Vegetatif : Miksi (+), defekasi
(+).
Fungsi Luhur : Score MMSE : 23
Refleks Fisiologi
Refleks bisep
: ++/++
Refleks trisep
: ++/++
Refleks brachioradialis
: ++/++
Refleks patella
: +/+
Refleks Achilles
: +/+
Refleks Patologis
Babinski
: -/Chaddock
: -/-
35
PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
20/5/2016
Pemeriksaan
Hasil
Nilai Rujukan
Kimia Klinik
Fungsi Ginjal
Ureum
38.5
10-50
0.7
0.5-1.0
3.80
2.4-5.7
120
70-110
130
< 145
AST (SGOT)
23
15-37
ALT (SGPT)
30
14-59
Cholesterol Total
*236
<200
Cholesterol HDL
*38.0
>40
*154
<130
120
<150
Kreatinin
Asam Urat
Glukosa Darah
PP
Fungsi Hati
Lemak
RSUD CIANJUR
Universitas Muhammadiyah Jakarta
Trigliserida
2016
36
PEMERIKSAAN EKG
17 Mei 2016
37
DIAGNOSIS
Diagnosa Kerja : Low Back Pain ec Sacro Illiac Joint Diysfunction
Diagnosa Diferensial :
Hernia Nucleus Pulposus (HNP) L4-L5
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium : Kolestrol.
Radiologi : Foto Lumbosacral AP dan lateral.
39
PENGOBATAN
Medikamentosa :
Infuse :
IVFD RL 20 tetes per menit
Ciprofloxacine 2x1 vial (400 mg/40 ml)
IV
:
Dexamethasone 3x2 ampul (5 mg/ml)
Ranitidine 2x50 mg (50 mg/2 ml
Ketorolac 2x1 ampul (30 mg/ml)
Oral :
Paracetamol 3x500 mg (bila demam)
40
PROGNOSIS
Quo ad vitam
: Dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
41
FOLLOW UP
42
Hari/Tg
l
18/05/2 Nyeri
016
Kesadaran: CM
GCS: E4V5M6=15
daerah
TD: 140/80 mmHg
punggun Nadi: 80x/menit, reguler, kuat
angkat
g bawah
RR: 20x/menit, regular
kanan
S : 37,4oC
RM: L/K: terbatas, P (+/-), KP
hingga
(+/-),B (+/-)
ke
So: pupil bulat isokor 3mm,
reflex cahaya +/+, GBM kesegala
tungkai,
arah
nyeri
Wajah: Simetris
Lidah: di tengah
kepala
Motorik 5 5
(+)
2 5
Sensorik: normoestesi
Fungsi vegetatif: Sulit Buang
air besar
R. Fisiologi +/+
R. Patologi -/Nyeri Tekan art. Sacro Illiac
43
Hari/Tg
l
19/5/20 Nyeri
16
Kesadaran: CM
GCS: E4V5M6=15
daerah
TD: 130/90 mmHg
punggu Nadi: 84x/menit, reguler,
RR: 20x/menit, regular, S : 37C
ng
RM: L/K: terbatas, KP (+/-),P
bawah (+/-), B (+/-)
So: pupil bulat isokor 3mm,
pusing
reflex cahaya +/+, GBM kesegala
(+),
arah
Wajah: Simetris
penglih
Lidah: di tengah
atan
Motorik 5 5
2 5
kabur,
Sensorik: normoestesi
Fungsi vegetatif: Sulit Bab
R. Fisiologi +/+
R. Patologi -/-
A
Low Back Pain et
Sacro Illiac Joint
Diysfunction
Infuse :
IVFD RL 20
tpm
Ciprofloxacine
2x200 mg
IV :
Dexamethaso
ne 3x2 ampul
Ranitidine
2x50 mg
Ketorolac
2x30 mg
PO :
Paracetamol
3x500 mg
(bila demam)
Hari/Tg
l
20/5/20
16
Nyeri
Kesadaran: CM
GCS: E4V5M6=15
daerah
TD: 130/80 mmHg
punggu Nadi: 80x/menit, reguler
RR: 20x/menit, regular
ng
S : 36,8 C
bawah RM: L/K: terbatas, KP (+/-), P
(+/-),B (+/-)
hingga
So: pupil bulat isokor 3mm,
ke
reflex cahaya +/+, GBM kesegala
arah
tungkai
Wajah: Simetris
, Sulit Lidah: di tengah
Motorik 5 5
Buang
3 5
air
Sensorik: normoestesi
Fungsi vegetatif: Sulit BAB dan
besar,
BAK normal
Batuk R. Fisiologi +/+
R. Patologi -/Nyeri Tekan art. Sacro Illiac
Joint Diysfunction
A
Low Back Pain et
causa Sacro Illiac
Joint Diysfunction
Infuse :
IVFD RL 20
tpm
Ciprofloxacine
2x200 mg
IV :
Dexamethaso
ne 3x2 ampul
Ranitidine
2x50 mg
Ketorolac
2x30 mg
PO :
Paracetamol
3x500 mg
(bila demam)
OBH 3x1 cth
45
Hari/Tgl
21/3/2
016
S
Nyeri
daerah
punggung
bawah
hingga
ke
tungkai
sudah tidak
terlalu
terasa, .
Kesadaran: CM
GCS: E4V5M6=15
TD: 130/80 mmHg
Nadi:85x/menit, reguler
RR: 18x/menit, regular
RM: L/K: terbatas, KP (-/-), P
(-/-), B (-/-),
So: pupil bulat isokor 3mm,
reflex cahaya +/+, GBM
kesegala arah
Wajah: Simetris
Lidah: di tengah
Motorik 5 5
4 5
Sensorik: normoestesi
Fungsi vegetatif: BAB dan BAK
normal
R. Fisiologi +/+
R. Patologi -/-
Hari/Tg
l
22/5/20 Nyeri
16
Kesadaran: CM
GCS: E4V5M6=15
daerah
TD: 130/80 mmHg
punggu Nadi: 82x/menit, reguler
RR: 22x/menit, regular
ng
RM: L/K: tak terbatas, KP (-/-),P
bawah (-/-), B (-/-), V (-/-)
So: pupil bulat isokor 3mm,
hingga
reflex cahaya +/+, GBM kesegala
ke
arah
Wajah: Simetris
tungkai
Lidah: di tengah
,
Motorik 5 5
4 5
Sensorik: normoestesi
Fungsi vegetatif: BAB dan BAK
normal
R. Fisiologi +/+
R. Patologi -/-
ANALISA
KASUS
48
DAFTAR MASALAH
Pembahasan
Low Back Pain (LBP) atau yang biasa disebut dengan nyeri
punggung bawah merupakan gejala ketidaknyamanan yang
dirasakan pada daerah punggung bawah berupa rasa sakit, yang
dapat menjadi tanda adanya gangguan muskuloskeletal yang
terkait bisa karena masalah pada tulang, sendi, baik vertebra
ataupun pelvic kompleks, discus, facet, otot, ligamen maupun
juga karena gangguan lainnya pada sistem saraf, vaskuler, viseral
dan psikogenik.
Menurut International Association for the Study of Pain (IASP),
yang termasuk dalam low back pain terdiri dari :
Lumbar Spinal Pain, nyeri di daerah yang dibatasi :
Sacral Spinal Pain
Lumbosacral Pain, nyeri di daerah 1/3 bawah daerah lumbar
spinal pain dan 1/3 atas daerah sacral spinal pain.
Kepaniteraan Klinik Neurologi
RSUD CIANJUR
Universitas Muhammadiyah Jakarta
2016
Trauma
Infeksi
Neoplasma
Low Back Pain karena Perubahan
Jaringan
Kongenital
Low Back Pain karena Pengaruh Gaya
Berat
Bagaimana mekanisme
terjadinya nyeri pada kasus?
Mengangkat beban berat pada posisi
membungkuk menyamping menyebabkan otot
tidak mampu mempertahankan posisi tulang
belakang thorakal dan lumbal, sehingga pada
saat facet joint lepas dan disertai tarikan dari
samping, terjadi gesekan pada kedua permukaan
facet joint menyebabkan ketegangan otot di
daerah tersebut yang akhirnya menimbulkan
keterbatasan gesekan pada tulang belakang.
Obesitas, masalah postur, masalah struktur, dan
perengangan berlebihan pendukung tulang dapat
berakibat nyeri punggung.2
TINJAUAN PUSTAKA
ETIOLOGI
Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya Low Back Pain (LBP), antara
lain :
Kelainan Tulang
Punggung Sejak
Lahir
Keadaan
Gaya
iniberat
lebihutama
dikenal
tubuh
dengan
saat
istilah
posisi
Hemi
berdiri,
Vertebrae.
duduk,
KelainanPenyebab
LBP
adalah
trauma
dan
gangguan
Penyakit-penyakit
yang
disebabkan
perubahan
kelainan
kondisi dapat
tulang
vertebra
tersebut
dapat
berupapada
tulang
mekanis.Apabila
gerakan
bagian
punggung
belakang
kurang
dan
berjalan
menyebabkan
rasa
nyeri
jaringan
yaitu
seperti
osteoartritis
(spondylosis
vertebra
yang
hanya
setengah
bagian
karena
tidak
lengkap
saat
baik
maka
dapat
terjadi
kekakuan
dan
spasme
yang
tiba-tiba
punggung
dan
komplikasi
bagian
tubuh
yang
deformans),
fibrositis,
danpada
penyakit
infeksi
lahir
sehingga
dapat
mengakibatkan
timbulnya
LBP(salah
dengan
pada otot punggung. Hal tersebut mengakibatkan trauma
skoliosis
lain
seperti
ringan.
genu
Beberapa
valgum,
jenis kelainan
genu
varum,
tulang punggung
coxa sejak
satunya
yang
disebabkan
oleh bakteri
punggung
sehingga
menimbulkan
nyeri.
Kekakuan
otot
lahir
yaitu
:
valgum,
dan
sebagainya.
Selain
itu kehamilan
dan
tuberkulosis).
Semua
penyakit-penyakit
tersebut
biasanya
dapat
pulih
dengan
sendirinya
dalam
jangka
1. Spondylisthesis yaitu kelainan pembentukan korpus vertebrae
obesitas
merupakan
salah
satu
faktor
yang
tertentu.
Adapun
secara
patologi
anatomis
dapat
ditemukan
dikarenakan
perubahan
jaringan
pada
tempat
(arkus
vertebrae
tidak
bertemu
dengan
korpus
vertebrae).
beberapa
keadaan
pada
yang
disebabkan
yaitu
menyebabkan
kejadian
Low
Back
iniLBP
terjadi
Pain
sewaktu
(LBP)
akibat
bayi, trauma
namun
yangWalaupun
mengalami
sakit
yang
terjadi
tidak
hanyaketika
perubahan
pada
sendi
sacro-iliaca
sendi
sacral.
35 tahun
baru
menimbulkan
nyerilumbo
akibat
kelainanpengaruh
gaya
berat
, hal
ini dan
disebabkan
karena
padaberumur
bagian
punggung
bawah,
tetapi
pada
kelainan degeneratif.
terjadinya
penekanan
pada
belakang
sepanjang
punggung
dan
bagian
tubuh
lain.
2. Kissing Spine
yaitu Penyakit
initulang
disebabkan
oleh
karena dua
karena
atau
penumpukan
lebih
lemak,
bersentuhan.
kelainan
postur
Murtagh,
John.
2003.
Lowprocessus
Back Pain in spinosus
: General
Practice.
Third Edition.
Australiatubuh,
: The
McGraw-Hill
Companies.
3. Sacralisasi
vertebrae
dan
kelemahan
otot. lumbal ke V yaitu Penyakit ini
Bridger, R.S. 2003. Intoduction to Ergonomics, 2nd Ed. London : Tailor & Fracis Group
Klasifikasi
Selain itu International Association for the Study of Pain (IASP ) juga
membagi low back pain ke dalam :
1. Low Back Pain Akut, telah dirasakan kurang dari 3 bulan.
2. Low Back Pain Kronik, telah dirasakan sekurangnya 3 bulan.
3. Low Back Pain Subakut, telah dirasakan minimal 5-7 minggu,
tetapi tidak lebih dari 12 minggu.
Bogduk N. Evidence-Based Clinical Guidelines for the Management of Acute Low Back Pain. The
National Muskuloskeletal Medicine Initiative. 1999.
van Tulder MW, Koes BW. Low back pain and sciatica. Clin Evid 2001;6:864-83.
Bimariotejo.2009.
Low
www.backpainforum.com
Back
Pain(LBP).
Diunduh
dari
FAKTOR RISIKO
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Usia
Jenis Kelamin
IMT (Indeks Masa Tubuh)
Pekerjaan
Aktivitas Fisik
Kebiasaan Merokok
Riwayat Low Back Pain (LBP) Sebelumnya
Patofisiologi
Patofisiologi dari Low Back
Pain (LBP) sangat kompleks.
Beragam struktur anatomi
dan elemen dari tulang
lumbal (tulang, lihamen,
tendon, otot dan diskus)
diyakini sangat berperan
berperan dalam timbulnya
gangguan.
Secara biomekanik,
pergerakan lumbal terdiri
dari gerakan kumulatif
tulang-tulang belakang,
dengan 80-90% dari
ekstensi/fleksi lumbal
terjadi di diskus
intervertebralis pada L4-L5
dan L5-S1.
Di daerah punggung
bawah , daerah yang peka
nyeri adalah periosteum,
1/3 bangunan luar annulus
fibrosus, ligamentum,
kapsula artikularis, fasia
dan otot, yang semuanya
mengandung nosiseptor
yang peka terhadap
berbagai stimulus
(mekanikal, termal,
kimiawi).
Gejala Klinis
Sumber
Distribusi
Nyeri
Nyeri Spinal Sklerotomal
Lokal
Nyeri Diskus Sklerotomal
Sifat Nyeri
Nyeri radiks
Radikular
Saraf
Multiple
Radikular
Lumbar
Sklerotomal
Spinal
Stenosis
Nyeri Alih Dermatomal
Visera
Parestesia
Baal
Pola
klaudikasio
spinal
Tajam
Tumpul
Dalam,
aching
Dalam,
aching
Faktor yang
Memperberat
Pergerakan
Perubahan
Neurologis
Tidak Ada
Peningkatan
tekanan intra
diskus seperti
membungkuk
duduk, manuver
valsava
Regangan akar
saraf
Ekstensi Lumbal
Berjalan
Tidak Ada
Berkaitan dengan
organ yang
terkena
Tidak Ada
Ada
Ada
Diagnosa
Anamnesis
LAMA DAN
FREKUENSI
SERANGAN
LOKASI DAN
PENYEBARAN
FAKTOR YANG
MEMPERBERA
T/MEMPERING
AN
KUALITAS/INT
ENSITAS
Pemeriksaan Fisik
INSPEKSI
PALPASI
PEMERIKS
AAN
MOTORIS
PEMERIKS
AAN
SENSORIK
RANGSAN
GAN
MENINGEA
L
Pemeriksaan
penunjang
Pemeriksaan Laboratorium. Foto polos, CT
Scan dan MRI
Pemeriksaan
Saat timbulnya Fisik
nyeri, sifat
nyeri,
Laboratorium:
dimulai
lokalisasi
serta penjalarannya
Pada
pemeriksaan
laboratorium
dnegan
inspeksi
dan bila
sangat
dalam
rutin
penting diperlukan
untuk melihat;
laju
pasien
tetap
berdiri
dan
menetapkan
endap
darah diagnosis.
(LED), kadar Hb,
jumlah
menolak
untuk
Perlu leukosit
ditanyakan
juga duduk,
tentang
dengan
hitung
peristiwa
sebelumnya
yang
jenis,
dan
fungsi
ginjal. dicurigai
maka
sudah
harus
mungkin menjadi
pencentus
Pemeriksaan
Radiologis
:
adanya
suatu
hernia
diskus.
keluhan
, seperti
Foto
rontgen
biasa adanya
(plain
Gerakan
aktif
pasien
harus
trauma,
photos)
seringsikap
terlihattubuh
normal yang
atau
dinilai,
diperhatiakn
salah
,
misalnya
waktu
kadang-kadang
dijumpai
mengangkat mana
beban , kegiatan
penyempitan
ruangan
gerakan
yang
fisik atau olahraga
yang tidak
intervertebral,
spondilolistesis,
membuat
nyeri
dan
juga
biasa, dan
penyakit yang
dapat
perubahan
degeneratif,
dan tumor
bentuk
kolumna
vertebralis,
berhubungan
dengan
keluhan
spinal.
berkurangnya
lordosis
serta
pinggang
tersebut,
CTnyeri
scan adalah
sarana
diagnostik
maupun
peristiwa
atau hal-hal
yang
efektif
bila vertebra
dan
adanya
skoliosis.
Berkurang
yang
meringankan
rasajelas
nyeri.dan
level
neurologis
telah
sampai
hilangnya
lordosis
Sifat nyeri yang
tajam, menusuk
kemungkinan
karena
kelainan
lumbal
dapat
disebabkan
dan berdenyut , seringkali
tulang.
bersumber
dari sendi,
tulang
oleh
otot
MRI
(akurasispasme
73-80%)
MRI sangat
dan ligamen.
Sedangkan
rasa
berguna
bila vertebra
dan level
paravertebral.
Gerakan
pegal, biasanya
berasal
dari
neurologis
belum jelas
kecurigaan
gerakan
yang
perlu
otot. patologis pada medula
kelainan
diperhatikan
pada
penderita
spinal
Nyeriatau
yang
disertai
dengan
jaringan
lunak
untuk
penjalaran ke arah adanya
tungkai
adalah
Penatalaksanaan
Tujuan utama dari penatalaksanaan LBP adalah untuk
menghilangkan nyeri, memperthanakan dan meningkatkan
mobilitas, menghambat progresifitas penyakit dan mengurangi
kecacatan. Penatalaksanaan untuk LBP dapat merupakan terapi
medikamentosa,
dan
juga
dapat
berupa
terapi
non
medikamentosa.
Berbagai jenis penatalaksanaan untuk LBP telah ditelaah
dalam berbagi penelitian. Rangkuman dari hasil telaah tersebut
menurut New Zealand Guidelines Group, terbagi manjadi 4
yaitu :
1.Penatalaksanaan yang terbukti benar memberikan perbaikan
klinis
2.Penatalaksanaan yang terbukti benar tidak memberikan
perbaikan klinis
3.Penatalaksanaan
yang
terbukti
benar
menimbulkan
perburukan (harmful) terutama karena efek smaping yang
ditimbulkan
Sadeli HA, Tjahjono B. 2001. Nyeri Punggung Bawah. In : Nyeri Neuropatik,
Patofisiologi
dan penatalaksanaan.
: Meliala
L, Suryamiharja
A,Purba JS, Sadeli
4.Penatalaksanaan
yangEditor
belum
benar
terbukti memberikan
hasil
Penatalaksanaan
yang terbukti
benar
memberikan
perbaikan klinis
Penatalaksanaan
yang terbukti
benar tidak
memberikan
perbaikan klinis
Penatalaksanaan
yang terbukti
benar
menimbulkan
perburukan
(harmful)
terutama karena
efek samping
yang
ditimbulkan
Penatalaksanaan
yang belum benar
terbukti
memberikan hasil
karena kurangnya
evidence
Sadeli HA, Tjahjono B. 2001. Nyeri Punggung Bawah. In : Nyeri Neuropatik, Patofisiologi
dan penatalaksanaan. Editor : Meliala L, Suryamiharja A,Purba JS, Sadeli HA, Perdossi .
Prognosis
Biasanya pasien sembuh rata-rata dalam 7
minggu. Tetapi sering dijumpai episode nyeri
berulang. Dan sebanyak 80% pasien mengalami
keterbatasan dalam derajat tertentu selama 12 bulan,
mungkin hanya 10-15% yang mengalami disabilitas
berat. Status pasien setelah 2 bulan terapi merupakan
indikator untuk meramalkan status pasien pada bulan
ke-12. 3
Penentuan faktor risiko dapat juga memperkirakan
perkembangan perjalanan penyakit low back pain ke
arah kronisitas.3,7
Bogduk N. Evidence-Based Clinical Guidelines for the Management of Acute Low Back Pain. The
National Muskuloskeletal Medicine Initiative. 1999.
Mounce K. Back Pain. Rheumatology 2002; 41: 1-5.
TINJAUAN PUSTAKA
Pinzon, Rizaldy.2012. Profil Klinis Nyeri Punggung Bawah Akibat Hernia Nukleus Pulposus.
Yogyakarta : SMF Saraf RS Bethesda.
Mardjono, Mahar. dan Priguna sidharta. Neurologi Klinis Dasar. Penerbit PT dian Rakyat,
Jakarta. 2003
Sidharta, Priguna. Neurologi Klinis Dalam Praktek Umum. Penerbit PT Dian Rakyat, Jakarta.
2004
Yuliana. 2011. Low Back Pain. Bandung: RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Available at:
http://www.kalbemed.com/Portals/6/11_185Lowbackpain.pdf
Pathophysiology of chronik back pain. Available at : www.emedicine.com
Rakel D. Low Back Pain. 2003. Downloaded from: http://www.clinicalevidence.com Mei
2013.
Steven G. 2010. Sacroiliac Joint Dysfunction (SI Joint Pain). Available at:
http://www.spine-health.com/conditions/sacroiliac-joint-dysfunction/sacroiliac-joint-dysfunctio
n-si-joint-pain
Meliala L. Patofisiologi Nyeri pada Nyeri Punggung Bawah. Dalam: Meliala L, Nyeri
Punggung Bawah, Kelompok Studi Nyeri Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia.
Jakarta, 2003.
Barr KP, Harrast MA. Low Back Pain. In : Braddom, RL. Physical Medicine and Rehabilitation.
Edisi ke-4. Philadelpia: Elsevier Inc. 2011. Hal: 187.
THANK
YOU!