Anda di halaman 1dari 39

Cerebral Palsy

Rehabilitasi
Medik
Olga Fanny T.N (1910017063)
Pembimbing: dr. Waode Sri Nikmatiah, Sp. KFR
Definisi
Suatu gangguan neurologis yang permanen dan non
progresif disebabkan kelainan struktur otak pada masa
perkembangan otak sejak janin sampai sebelum usia 5
tahun yang menyebabkan gangguan fungsi motorik
disertai gangguan lainnya.

C E R E B R A L

P A L S Y
Definisi
Epidemiologi
2 dari 1000
kelahiran
hidup di
USA Gangguan
10000 anak perkembangan
didiagnosis CP otak prenatal,
per tahun di perinatal, post
USA natal
CEREBRAL
PALSY
Terapi
Prevalensi
Prevalensi
bertujuan meningkat karena
meningkat karena
meningkatkan meningkatnya
meningkatnya
fungsi motorik survival
survival rate
rate bayi
bayi
dan preterm
preterm dan
dan BBLR
BBLR
Perlu biaya dan
kemandirian tenaga ahli
berpengalaman
dalam terapi
anak dengan CP
Etiologi Cerebral Palsy

Perinata Postnata
Prenatal l l
Intrauterin. Selama proses Usia < 5 tahun.
kelahiran hingga
periode neonatus.
Etiologi PRENATAL

Eksterna
Janin Maternal l
1. Kelainan plasenta 1. Paparan alkohol, obat-
1. Kelainan genetik 2. Kejang, eklamsia, obatan, rokok, zat teratogenik
2. Keadaan hipoksia pengentalan darah, 2. Infeksi TORCH,
kronik intra uterin hipertensi, anemia defisiensi chorioamnionitis
besi, Inkompatibilitas rhesus
Etiologi PERINATAL
• Anoxia (low APGAR score)
• Partus lama, disproporsi cephalo-pelvis, prolaps tali pusat, breech presentation
• Prematuritas (imaturitas vascular bed -> perdarahan otak)
• BBLR
• Hiperbilirubinemia -> kern ikterus
• Trauma lahir -> perdarahan intrakranial, koagulopati

Etiologi POSTNATAL
• Infeksi SSP (meningitis, ensefalitis)
• Kejang demam
• Head injuries  perdarahan intrakranial
• Kerusakan akibat hipoksia  brain ischemia (hyalin membrane disease)
Klasifikasi berdasarkan Gg. Motorik

* * * * *
Spastic Diskinetik Ataksia Campuran Hipotonik

(65%) (10%) (5%) (12%) (1%)


Athetosis, Spatik-diskinetik,
ballismus, chorea, spastik-ataksik
distonia, tremor
Klasifikasi berdasarkan Ekstremitas yang Terlibat

* * * * *
Quadriple
gi Diplegi Hemiplegi Triplegi Monoplegi

(65%) (5%) (1%)


Keterlibatan
Lesi
MANIFESTASI KLINIS
& PENEGAKAN
DIAGNOSIS
Manifestasi Klinis
Manifestasi Klinis
Manifestasi Klinis
Gangguan Lain yang Menyertai

 Retardasi mental (60%)


 Epilepsi (33%)
 Gangguan penglihatan : nystagmus, strabismus, amblyopia (50%)
 Gangguan pendengaran dan gangguan bicara(10%)
 Gangguan pernafasan akibat aspirasi
 Karies, oral hygiene buruk, maloklusi rahang
 Gangguan mengunyah dan menelan  malnutrisi
 Skoliosis
 Gangguan fungsi sensori, fungsi sosial, dan emosional dan perilaku
Anamnesis Faktor Risiko
● Predisposisi genetik
● Bahan toksik atau pemberian oabt teratogenik selama kehamilan
● Preterm, BB lahir kurang, IUGR, kehamilan multipel
● Komplikasi pada plasenta (chrorionitis, berat plasenta rendah, infark
plasenta)
● Preeklampsia atau eklampsia
● Riwayat kejang dan penggunaan estrogen pada ibu
● Penyakit pada ibu dengan gangguan kardiorespiratorik berat
● Perdarahan trimester ketiga
● Posisi sungsang
● Infeksi fetal maternal/intrauterin
Gross Motor
Function
Classificatio
n System
Diagnostic Pathway
Diagnostic Pathway
Diagnostic Pathway
Diagnosis Banding
1. Floppy infant syndrome, spinal muscular athrophy, miopati
kongenital atau neuropati sensorimotor herediter  refleks tendon
dan refleks primitif tidak ditemukan sama sekali.
2. Trauma tulang belakang akibat kelahiran, trauma pleksus
brachialis  kelainan terlokalisir sesuai inervasi.
3. Penyakit degeneratif yang progresif seperti Tay-Sach disease,
Krabbe's disease, dan Metachromatic Leucodystrophy
4. Tumor serebri.
Terapi dan
Edukasi
Terapi Medikamentosa
● Baclofen

○ GABA agonist berfungsi meningkatkan efek inhibisi pelepasan


neurotransmiter eksitatori di medulla spinalis

○ Dosis awal 1.25 – 2.5mg/kgBB dititrasi sampai maksimum 30mg/hari per oral
atau intrathecal menggunakan implantable pump

○ Mengurangi spastisitas dan distonia

○ Penelitian lebih lanjut untuk efek samping masih diperlukan

● Dantrolene sodium

○ Bekerja langsung menghambat calcium channel di otot, menurunkan


spastisitas.

○ Efek samping hepatotoksik


Terapi Medikamentosa
● Botulinum Toxin A

○ Bekerja menginhibisi pelepasan acetylcholinesterase di neuromuscular junction


dan mendestruksi motor end plate.

○ Diberikan injeksi intramuskular pada otot yang spastik

○ Memberikan efek relaksasi otot, persiapan fisioterapi

○ Efek bertahan 3-6 bulan seiring pembentukan inervasi

○ Reversibel, efek samping minimal

● Injeksi alkohol

○ Agen neurolisis kimia dengan injeksi fenol ke dalam saraf perifer atau motor
end plate point memberi relaksasi
Rehabilitasi Medis
Tujuan : memperbaiki dan meningkatkan fungsi motorik agar
anak dapat menguasai keterampilan baru dan mencegah
komplikasi untuk meningkatkan kemandirian dan kualitas
hidup.

Terdiri dari orang tua, dokter, fisioterapis, terapis okupasi,


terapis wicara, orthotis, psikolog dan pekerja sosial
C E R E B R A L

P A L S Y
Fisioterapi
● Tujuan :

○ Meningkatkan fungsi motorik kasar

○ Memperbaiki postur dan pergerakan abnormal

○ Mengurangi dan mencegah kontraktur dan deformitas

○ Memfasilitasi perkembangan fungsi motorik yang


normal

● Dimulai sedini mungkin untuk prognosis yang lebih baik


● Terapi latihan Bobath sering digunakan
Terapi Okupasional

● Tujuan :

○ Meningkatkan fungsi motorik kasar dan halus


ekstremitas atas, eye-hand coordination dan
ADL.

○ Syarat : stabilitas torso dan kontrol gelang


bahu yang baik
● Terapi diberikan dalam bentuk mainan dan
permainan (toys and games).
Orthosis
● Splints, Casts and Calipers

○ Memperbaiki deformitas akibat spastisitas,


biasanya dipakai saat tidur
● Custom made shoes
● Custom made shoes atau Ankle-foot orthoses
(spastisitas tendon achilles pada kaki equinus)
● Bracing untuk skoliosis
● Modifikasi alat sederhana seperti kardus untuk sandaran
anak duduk, collar brace, meja rendah, alat makan (gelas
bertangkai, sendok dengan tali), parallel bar dari kayu
untuk membantu anak berjalan.
Terapi Wicara

● Terapi wicara dan bahasa hendaknya dilakukan sedini


mungkin.
● Orang tua dianjurkan untuk tetap berkomunikasi dan
berbicara dengan anaknya walaupun respon sangat sedikit
dan lambat berkembang.
● Saat ini telah berkembang berbagai bentuk alat komunikasi
seperti papan kata, electronic voice stimulator, dan komputer
sebagai alat bantu komunikasi.
● Terapi bahasa non verbal utama : kontak mata
● Screening fungsi pendengaran terlebih dahulu : OAE  BERA
Psikologi dan Sosial
● Paparan terhadap pengalaman hidup untuk kemandirian diperlukan.
● Konseling psikologi dan sosial seringkali merupakan kebutuhan yang
berkelanjutan sepanjang hidup penderita dengan cerebral palsy.
Terapi Pembedahan

● Tujuan : memperbaiki deformitas parah 


meningkatkan perbaikan gait , meningkatkan fungsi
bukan kosmetik, memfasilitasi fisioterapi yang
optimal ● Dorsal rhizotomy
● Contoh : Reseksi selektif pada radiks L2 – S2
posterior  memperbaiki
○ subluksasi panggul
spastisitas yang parah, mengurangi
○ Skoliosis distonia.
● Tendon achilles lengthening
○ Tight adductor ext. bawah –scissoring ● Iliopsoas tenotomy / lengthening /
recession
○ Tight flexor ext. bawah – valgus/varus ● Hamstring release/lengthening
● Mencegah kekakuan sendi

○ Alih baring dan positioning berkala

Latihan pergerakan sendi

Edukasi

○ Mengatur sendi dalam posisi yang benar

Orang Tua ○


Melatih duduk tanpa sandaran (bersandar pada

dinding atau kotak, collar brace dari karton untuk

○ menopang leher)

○ Latihan menggunakan kedua tangan

○ Latihan menyuap makanan sendiri dengan alat

○ makan modifikasi
THANKYO
U

Anda mungkin juga menyukai