Anda di halaman 1dari 45

HOLOPROSENCEPHALY

REFERAT

Olga Fanny T.N


1510015022

Pembimbing : dr. Yudanti Riastiti, Sp. Rad., M.Kes


HOLOPROSENCEPHALY
LATAR BELAKANG

Holoprosencephaly diambil dari kata “holo” yang berarti keseluruhan,


dan “procencephaly”, yang berarti prosensefalon

DeMyer, et al: The face predicts the brain

Ditemukan pada 1 dari 250 fetus, dan 1 dalam 16.000 kelahiran


hidup. Kebanyakan kasus akan meninggal, yang lahir hidup
umumnya tidak lebih dari 1 tahun.

Peran radiologi: diagnosis lebih dini kelainan perkembangan ot


ak dengan teknik non-invasif -> tatalaksana lebih awal -> menu
runkan morbiditas dan mortalitas.
BAB 1 | Pendahuluan 2
HOLOPROSENCEPHALY
TUJUAN

Umum : Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan secara umum


mengenai Holoprosencephaly.

Khusus : Mengetahui pemeriksaan radiologi yang dapat dilakukan


dan melihat gambaran radiologi yang khas pada Holoprosencephaly
sehingga dapat mempermudah menegakkan diagnosis serta
membedakan dengan diagnosis bandingnya secara radiologi.

BAB 1 | Pendahuluan 3
STAGES OF BRAIN DEVELOPMENT

Periode pacu tumbuh otak I dim Periode pacu tumbuh otak II terj
ulai ketika usia kehamilan ibu m adi setelah kelahiran - 2 th.
emasuki trimester III. Multiplikasi sel terjadi pada mas
Masa ini merupakan masa pema a janin.
tangan sistem saraf pusat. Sedangkan sejak lahir hingga usi
Jika terjadi gangguan pada trime a dua tahun adalah saat neuron
ster III kehamilan dan periode se (sel saraf) di korteks otak memb
lanjutnya menyebabkan kerusak entuk sinaps (hubungan antara s
an bersifat mikrostruktural dan f el saraf) yang sangat banyak.
ungsional.

BAB 2 | Tinjauan Pustaka 4


STAGES OF BRAIN DEVELOPMENT

BAB 2 | Tinjauan Pustaka 5


DEFINISI
Holoprosencephaly (HPE)

Malformasi otak yang dihasilkan dari kegagalan prosensefalon (otak


depan embrio) untuk membelah menjadi dua belahan otak yang
berbeda

BAB 2 | Tinjauan Pustaka 6


ETIOLOGI
Etiologi Holoprosencephaly sangat heterogen dan belum dapat dijelaskan secara pasti

Faktor Ibu Faktor Gen


•Janin pada ibu dengan DM mempunyai • Sekitar 25-50% individu dengan
resiko 1% untuk menderita Holoprosencephaly mempunyai kelainan
Holoprosencephaly kromosom. Kelainan numerikal seperti trisomy
•Penyebab lainnya adalah konsumsi 13, trisomy 18, and triploidy.
alkohol, dan riwayat infeksi TORCH

BAB 2 | Tinjauan Pustaka 7


KLASIFIKASI
Dapat dibagi menjadi 4 tipe berdasarkan derajat ketidaksempurnaan pembelahan prosencephalon.

BAB 2 | Tinjauan Pustaka 8


KLASIFIKASI
Dapat dibagi menjadi 4 tipe berdasarkan derajat ketidaksempurnaan pembelahan prosencephalon.

BAB 2 | Tinjauan Pustaka 9


MANIFESTASI KLINIS

Alobar Holoprosencephaly
•Klinis paling parah
•Cyclopia (panah merah)
•Proboscis (panah biru)

BAB 2 | Tinjauan Pustaka 10


MANIFESTASI KLINIS

Semilobar Holoprosencephaly
• Tampak mikrosefali
• Jarak mata yang berdekatan
• Hidung yang terdepresi dengan cleft lip

BAB 2 | Tinjauan Pustaka 11


MANIFESTASI KLINIS

Lobar Holoprosencephaly
• Wajah tampak seperti anak normal
• Jidat yang kurang lapang
• Telinga besar
• Philtrum yang panjang
• Hidung sedikit terdepresi

BAB 2 | Tinjauan Pustaka 12


MANIFESTASI KLINIS

Middle interhemispheric fusion variant (MIHV)

Tampilan wajah biasanya normal

BAB 2 | Tinjauan Pustaka 13


MANIFESTASI KLINIS
Beberapa manifestasi klinik lain yang sering terlihat:

 Perkembangan terlambat  Postur pendek dan gagal


 Kejang tumbuh
 Hidrosefalus  Kesulitan menyusui
 Neural tube defects  Gangguan GI
 Disfungsi hipothalamus dan  Pneumoni aspirasi
batang otak  Pola tidur tidak teratur
 Disfungsi hipofisis

BAB 2 | Tinjauan Pustaka 14


GAMBARAN RADIOLOGIS
Beberapa Struktur Penting

BAB 2 | Tinjauan Pustaka 15


GAMBARAN RADIOLOGIS
Beberapa Struktur Penting

BAB 2 | Tinjauan Pustaka 16


GAMBARAN RADIOLOGIS
Kenali Struktur PENTING

BAB 2 | Tinjauan Pustaka 17


GAMBARAN RADIOLOGIS
USG-Alobar Holoprosencephaly

Monoventricel (*), thalamus yang menyatu (panah bawah) dan adanya sedikit jaringan otak (panah atas).

BAB 2 | Tinjauan Pustaka 18


USG
Semilobar Holoprosencephaly Lobar Holoprosencephaly

Monoventricel (*) dan thalamus yang menyatu parsial (T). Terdapat fissura interhemisfer pada hampir seluruh garis
tengah dan thalamus terpisah. Septum cavum pellucidum
selalu tidak ada.

BAB 2 | Tinjauan Pustaka 19


USG
MIHV

 Menunjukkan agenesis (kegagalan berkembang) dari


corpus callosum, komunikasi ventrikel lateral hanya di
bagian tengahnya dengan tanduk anterior yang
berukuran normal dan otak tengah yang tidak memiliki
belahan.
 Ventrikel lateral terpisah (panah putih) dengan fissura
interhemisfer lengkap.

BAB 2 | Tinjauan Pustaka 20


CT-SCAN
Alobar Holoprosencephaly

Thalamus yang menyatu, mantel cerebral anterior berbentuk sabit, dan


monoventrikel.

BAB 2 | Tinjauan Pustaka 21


CT-SCAN
Semilobar Holoprosencephaly

Terlihat monoventrikle dan tidak adanya hemisferisasi.

BAB 2 | Tinjauan Pustaka 22


CT-SCAN
Lobar Holoprosencephaly

Thalamus yang benar-benar terpisahkan, tidak ada septum pellucidum,


corpus callosum yang belum sempurna, dan kista dorsal posterior kecil (B
dan C). Terlihat juga pengembangan parsial falx dan pembesaran
ventrikel yang parah (D dan E).
BAB 2 | Tinjauan Pustaka 23
.
MRI
Alobar Holoprosencephaly

BAB 2 | Tinjauan Pustaka 24


MRI
Alobar Holoprosencephaly

Terlihat pembesaran garis tengah dari monoventricle


(panah merah) yang bergabung dengan lobus frontalis
dan garis tengah substantia grisea (thalamus dan basal
ganglia, panah biru).

BAB 2 | Tinjauan Pustaka 25


MRI
Semilobar Holoprosencephaly

lobus frontal dan parietal berdifusi dan fisura interhemisfer


hanya tampak pada bagian posterior

BAB 2 | Tinjauan Pustaka 26


MRI
Lobar Holoprosencephaly

Pada lobar HPE sebagian besar hemisfer serebral dan ventrikel lateral sudah terpisah, tetapi lobus frontalis kiri dan
kanan masih menyatu. Seperti pada hasil MRI di atas, hemisfer serebral sudah terpisah (panah biru), namun corpus
callosum belum terbentuk secara normal.

BAB 2 | Tinjauan Pustaka 27


MRI
Lobar Holoprosencephaly

lobus frontalis bagian posterior dan lobus parietal gagal berpisah, belahan basal ganglia dengan thalamus tidak jelas,
dan tidak ada badan dari corpus callosum. Terdapat fissure sylvian yang vertikal dan abnormal melewati garis tengah
dari vertex otak (panah merah).

BAB 2 | Tinjauan Pustaka 28


HYDROCEPHALUS
Diagnosis Banding

Definisi

Pelebaran ventrikel otak yang disertai peningkatan tekanan intrakranial akibat meningkatnya
jumlah cairan serebrospinal (CSS) yang disebabkan oleh gangguan produksi, sirkulasi dan
absorbsinya.

BAB 2 | Tinjauan Pustaka 29


MANIFESTASI KLINIS
Hydrocephalus

 Kepala membesar
 Sutura melebar
 Ubun-ubun menonjol
 Sunset phenomenon
 Cracked pot sign
 Vena di kepala melebar

BAB 2 | Tinjauan Pustaka 30


GAMBARAN RADIOLOGIS

BAB 2 | Tinjauan Pustaka 31


PERBEDAAN USG DENGAN HPE
BAB 2 | Tinjauan Pustaka 32
CT-SCAN

Obstruktif Hydrocephalus ventricle lateral (panah putih) dengan tanda-


tanda edema otak

BAB 2 | Tinjauan Pustaka 33


MRI

Potongan aksial : massa berbentuk bundar di ventrikel ketiga, dengan


pembesaran kedua ventrikel lateral (panah putih)
Potongan sagital : massa berbentuk oval di ventrikel ketiga pada foramen
Monro, dengan Hydrocephalus.
BAB 2 | Tinjauan Pustaka 34
HYDRANENCEPHALY
Diagnosis Banding

Definisi

Suatu kondisi bawaan langka dimana sebagian besar bagian dari belahan otak dan corpus
striatum digantikan oleh cairan cerebrospinal dan jaringan glial

BAB 2 | Tinjauan Pustaka 35


MANIFESTASI KLINIS
Hydranencephaly

 Kepala membesar
 Iritabilitas
 Susah makan
 Kejang infantil
 Hyperreflexia dan / atau hypertonia

BAB 2 | Tinjauan Pustaka 36


GAMBARAN RADIOLOGIS
USG

Potongan koronal: Hemisfer cerebri digantikan oleh cavitas berisi cairan. Terdapat Fisura interhemispheric, falx
cerebri, dan ventrikel ketiga
Potongan sagital: Tidak adanya otak frontal dan parietal. Otak oksipital (disuplai dengan darah oleh arteri posterior)
normal.

BAB 2 | Tinjauan Pustaka 37


CT-SCAN

Penggantian sebagian besar belahan otak dengan kepadatan cairan.


Parenkim residu (sisa posterior) yang terdiri dari thalamus & fossa
posterior, menuju bagian bawah gambar
BAB 2 | Tinjauan Pustaka 38
ANALISIS
DIAGNOSIS BANDING
BAB 2 | Tinjauan Pustaka 39
Tatalaksana
Bervariasi tergantung malformasi parenkim otak dan anomali lain yang ditemukan. Penanganan s
ebaiknya multidisiplin dan dalam bentuk tim.

Terapi sulih hormon


Obat-obat anti-epilepsi
Pemasangan nasogastric tube
Reparasi bedah sedini mungkin, atau dengan nipples, cups, and parental
training.
Ventriculo-peritoneal shunt (VP-Shunt)
Terapi suportif dan konseling orangtua

BAB 2 | Tinjauan Pustaka 40


Komplikasi
Sering ditemukan

• Diabetes insipidus
• Tergangunya keseimbangan cairan
• Kejang
• Kesulitan makan
• Mengatur suhu tubuh
• Gangguan denyut jantung, dan pernapasan.
• Hiposmia atau bahkan anosmia

BAB 2 | Tinjauan Pustaka 41


Prognosis
Tergantung jenis Holoprosencephaly yang diderita, tetapi secara umum, kematian berkorelasi positif dengan tingkat keparahan malformasi otak.

Anak dengan Holoprosencephaly alobar, didapati malformasi seperti cyclopia


dan proboscis jarang bertahan pada periode postnatal

Pada kasus dengan malformasi wajah yang tidak berat dapat hidup lebih
lama, sebagian kecil kasus bertahan lebih dari satu tahun.

Anak-anak dengan Holoprosencephaly selain alobar lebih banyak bertahan


hidup sampai dewasa.

BAB 2 | Tinjauan Pustaka 42


Holoprosencephaly merupakan kasus jarang, namun sering
ditemukan kelainan wajah. Kelangsungan hidup bervariasi, t
KESIMPULAN ergantung jenis yang diderita. Penatalaksanaan memerlukan
pendekatan multidisiplin untuk hasil yang maksimal.

BAB 3 | Penutup 43
Mengetahui dan memahami definisi, faktor risiko, klasifikasi,
SARAN manifestasi klinis, tatalaksana, sedini mungkin untuk mence
gah terjadinya komplikasi dan prognosis yang buruk.

BAB 3 | Penutup 44
THANK YOU!
Wassalamualaikum

Holoprosencephaly
Olga Fanny

Anda mungkin juga menyukai