Anda di halaman 1dari 18

BOBATH CONCEPT

DEFINISI :
“Bobath Concept” merupakan pendekatan “problem
solving” yang dimulai dari pemeriksaan (assessment )
dan terapi yang bersifat individual dengan gangguan
dari fungsi, gerak dan kontrol postur yang
diakibatkan karena adanya lesi susunan syaraf pusat.
(IBITA 1996,Panturin E. 2001 )

Bobath concept is a problem solving approach to the assessment and treatment of


individuals with disturbances of function, movement and postural control due to a
lesion of the central nervous system (IBITA 1996,Panturin E. 2001 )
Tujuan “treatment” adalah untuk
mengoptimalkan fungsi tubuh
dengan meningkatkan kontrol
postural dan “selective movement”
melalui fasilitasi.
TUJUAN YANG HENDAK DICAPAI
( GOALS )
TUJUAN UMUM YANG HENDAK DICAPAI ADALAH
UNTUK MENCAPAI FUNGSI SECARA MAKSIMAL DALAM
POLA GERAK DAN POLA FUNGSIONAL YANG NORMAL
DENGAN MENYESUAIKAN ADANYA KETERBATASAN
“IMPAIREMENT” YANG BERSIFAT INDIVIDU
BOBATH – ESSENTIAL MESSAGES….

►Kita semua akan selalu belajar dan berubah cara melakukan


terapi berdasarkan perkembangan ilmu pengetahuan dan
pengalaman kita…………
Selama perubahan tersebut baik dan diperlukan serta akan terus
berlanjut,

►Tetapi “concept” dari yang telah dirubah harus selalu


mengingat akan konsep dasarnya…………

Bobath 1990
Dinamika Konsep yang sama sejak 1943-2007

►Pendekatan “Problem-solving” berdasarkan analisis aktivitas /


keterbatasan aktivitas

►Pemahaman tonus dan pola dari sikap (posture) dan gerakan untuk
aktivitas.

►Dasar pemahaman neurophysiology

►“CNS is changeable – neuroplasticity”

►Pengalaman personal melahirkan “behaviour”


►Dynamic handling” untuk mencapai aktivitas kearah normal dari pasien
merupakan kata kunci terhadap proses terapy untuk mencapai aktivitas
yang normal

►Persiapan aktivitas didesain dalam bentuk aktivitas yang spesifik untuk


mencapai fungsi yang spesifik

►Pendekatan Inter-disipliner (team-work – family,carers)

►Visi selalu jauh kedepan untuk meminimalisir “contractures and


deformities” – “quality of life”
DINAMIKA KONSEP SEJAK 1943-2007 YG BERBEDA

►Aplikasi konsep terkini berdasarkan, “motor control” : merubah cara melihat relevansi
adanya refleks dan kontrol motorik

►Orientasi yang lebih spesifik untuk mencapai aktivitas fungsional

►Pendekatan yang berbeda dan penguasaan pengetahuan terhadap berbagai


permasalahan tonus ( based on M. Mayston 2005)
►Terbuka terkadap berbagai strategi metode yang lain seperti Constraint-induced
Movement Therapy (CIMT) penguatan otot untuk mencegah penurunan kekuatan otot
akibat inaktivitas
►Menggunakan berbagai alat ukur untuk mengevaluasi perkembangan pasien.
“BOBATH CONCEPT” TERKINI
“Therapy practise” telah berkembang dan melebar untuk bebagai
hal yang berdasarkan ilmu pengetahuan terkini yang dijadikan
acuan : this is as it should be.

“Bobath practitioners and tutors” masing – masingnya


mengembangkan sendiri – sendiri berdasarkan keilmuan mereka
masing – masing. not as it should be

Banyaknya perubahan dan perkembangan, membuat kita sering


kesulitan untuk mendefinisikan tentang konsep bobath secara
permanen, terkadang konsep dipengaruhi oleh pengalaman
terapis, tempat kursus, dengan instruktur siapa, berasal dari negara
mana, dll Margaret Mayston, Bobath Centre 50th Anniversary Conference,
London 2007
KONSEP BOBATH TERKINI-
ASUMSI TEORITIS

1. Menghubungkan partisipasi, aktivitas dan “underlying impairments”


2. Mengorganisir “human behaviour and motor control”
3. Konsekuensi adanya “injury and dysfunction in the
execution of movement”
4. Recovery
- Neural and muscle plasticity
- Motor learning
5. Pengukuran “outcome”
IBITA September 2001, last version September 2008
KONSEP BOBATH TERKINI
ASPEK – ASPEK PRAKTIS KLINIS

1. “Clinical reasoning” dan analisis gerak


2. Integrasi kontrol postural dan “task” - directed movement
3. The use of sensory and proprioceptive input – the role of
facilitation, handling
4. Issuses of active tone
5. Overall management strategies
6. Outcome measures

IBITA September 2001,last version September 2008


METODE DASAR
• INHIBISI
menurunkan reflek yg abnormal,tonus abnormal dan reaksi asosiasi
• FASILITASI
• mempermudah terjadinya reaksi automatik dan Gerakan motorik yg sempurna dg tonus otot yang
normal
• STIMULASI
• Memperkuat dan meningkatkan tonus otot melalui propioceptif,taktil
• KOC
• Tempat tertentu yg paling efektif untuk meberikan inhibis,fasilitasi dan stimulasi
Contoh fasilitasi
BOTTOM UP APPROACH –
Latihan keseimbangan– tugas ganda improvement of trunk
alignement
Indikasi:
• Adanya ggg sistem saraf pusat
• Adanya ggg propioceptif
• Masalah motor control
• Masalah human motor behavior
BOBATH CONCEPT

TRAINING OF ACTIVITIES OF DAILY LIVING

ACTIVITIES IMPORTANT FOR THE PATIENT

Fasilitasi gerakan fungsional melalui


TEAM WORK
“guiding”
THERAPY – at activity level
LEARNING REACH AND GRASP

Anda mungkin juga menyukai