Anda di halaman 1dari 32

BOBATH

CONCEPT
Ahmad Syakib
BOBATH CONCEPT
Oleh
Karel Bobath (lahir 1906, berlin . Jerman)
Berta (lahir 1907, berlin . Jerman )
Mr. Katsumasa Kii Mr. Jun-Sung Hong
BOBATH PEDIATRIC INDONESIA
Karel & Berta (1943)
§ Karel bobath adalah seorang dokter neuro yang konsen terhadap
neuropediatric terutama untuk kasus CP.

§ Karel dengan pengetahuan neurofisiologi memberikan argumentasi


rasional terhadap kondisi-kondisi klinis

§ Berta adalah fisioterapis. Mereka bekerjasama dalam menangani klien


yang mengalami stroke dengan pendekatan neurorehabilitation.

§ Berta dengan dasar pengetahuan human movement dan relaxasi,


mencoba menangani klien dengan merubah tonus agar bisa bergerak
fungsional
Karel & Berta
§ Bobath concept dapat diaplikasikan pada gangguan motor control
walaupun yang disertai dengan gangguan kognitif, mulai dari kasus
yang ringan sampai kasus yang berat.

§ Bobath concept tidak akan selesai dan terus berkembang seiring


dengan perkembangan IPTEK, pengalaman dan style terapisnya
Bobath Concept
§ Bobath concept masih diinspirasi oleh PNF (kabat) yang mengajarkan
pentingnya stimulasi proprioceptive untuk membangun tonus, akan
tetapi tidak menggunakan polanya yang bisa “menguatkan otot”
dengan resistance.
§ Diinspirasi oleh stimulasi taktil (Rood)
§ Diinspirasi juga oleh stimulasi koordinasi (Peto) terutama pemberian
treatment pada kasus atetoid, ataxia dan hemiplegia
Bobath Concept
Konsep Bobath didasarkan atas dua faktor:
1. Gangguan normal maturation yang bisa mengakibatkan
keterlambatan bahkan berhentinya beberapa aspek perkembangan.
2. Adanya pola gerak dan postur yang abnormal akibat tonus postural
yang abnormal.

Dengan penanganan spesifik akan lebih menormalkan tonus dan


memfasilitasi gerakan automatis dan gerakan yang disadari.
Bobath Concept

Bobath Approach bertujuan untuk memodifikasi postural tone


menjadi normal pattern agak bisa menghasilkan berbagai variasi
gerakan fungsional.
Goal Treatment
Goal treatment harus dianalisa secara detail agar bisa diidentifikasi
oleh klien dan keluarganya.
Teknik
Tekhnik inhibisi, fasilitasi dan stimulasi dikembangkan agar bisa
diadaptasi oleh setiap klien .
Convensional Neurologic Rehabilitation
• Konsep lama Bobath adalah pendekatan problem solving dalam
pemeriksaan dan treatment pada individu yang mengalami gangguan
fungsi gerak, postur dan control tubuh akibat gangguan CNS.
• Menggunakan cara-cara orthopedic, pemanasan, splinting, alat bantu
jalan dll
Konsep Terkini
• Mempelajari aspek-aspek motor control:
- Sensomotor
- Cognitive
- Perceptual
- Biomechanical
Motor Control
Teory Bobath Concept
ANIMAL
NORMAL POSTURAL REFLEX MECHANISM (1940)
EXPERIMENT

CENTRAL POSTURAL CONTROL MECHANISM (CPCM) (1990)

HUMAN
EXPERIMENT

NORMAL POSTURAL CONTROL MECHANISM (NPCM) (1990)


Feed Back
Setiap gerakan yang dihasilkan merupakan proses sensory yang
melewati semua level CNS
Menggunakan informasi dari kesadaran bergerak dan mengoreksi
kesalahan gerak dan postur.
Setelah gerakan dieksekusi, informasi kinesthetic dan proprioseptif
diterima dan dibandingkan dengan pengalaman sensory sebelumnya
kemudian dikirim untuk mengoreksi kesalahan dan ini juga
dibutuhkan dalam mempelajari pattern gerak yang baru dan semakin
diperkuat oleh berbagai stimulus dan experiment.
Feed Forward
Perintah gerak dan postur yang dihasilkan oleh CNS
dalam rangka menghadapi aktivitas tiba2 tanpa
membutuhkan input sensoris.
Prinsip-prinsip BOBATH
1. Membuatkan lingkungan yang bisa menstimulasi kemampuan
2. Memberikan kesempatan kepada klien untuk berespons secara
teratur dan bertahap
3. Mengatur sensory input sesuai level toleransi
Efektifitas Treatment tergantung pada:
1. Arah perubahan pattern postural tones
2. Partisipasi anggota teamwork, family dan caregiver
3. Membawa perubahan ke fungsional sehari-hari.
Sensory Motor Integration
• Ascending dan descending system saling berhubungan secara
anatomis dan fungsional
• Pembahasan tentang sensorik dan motorik tidak bisa secara terpisah
• Interaksi sistem sensorik, motorik dan kognitif untuk tujuan
fungsional ADL
Sensory Motor Integration
• Lebih dari setengah cortex otak manusia terdiri atas area assosiasi,
yang mengkoordinasikan aktifitas sensomotorik. Seperti: planning,
thingking, feeling, perception, speech, learning, memory, emotion
dan skill movement
Sensory Motor Integration
• Sebagian besar descending system memodulasi informasi di spinal
cord dan brainstem
• Informasi sensory memodulasi motor activity pada semua level CNS
Basal ganglia dan Cerebellum dalam Motor
Control
• Basal ganglia lebih fokus pada muscle selection.
• Cerebellum lebih optimal pada feed back dan monitoring sensory
feed back.
Extrapyramidal VS Pyramidal
• Pyramidal à spasticity dan paralysis.
• Extrapyramidalà involuntary movement dan rigidity.
Kerusakan pada Cortical Association Area
• Problem solving menjadi tugas yang sulit.
• Tidak mampu memilih gerakan mana yang strategis sesuai informasi
sensorik yang didapatkan.
• Poor Motivation.
• Connecting emotion and activities yang sulit.
• Gangguan belajar.
Cerebellar Function
• Berperan sebagai comparator perencanaan dan program motor
function.
• Mengatur gerakan mata dan reaksi keseimbangan.
• Mengatur pergerakan alat gerak dan sequensis aktifitas otot.
• Untuk belajar keterampilan yang baru.
• Beberapa fungsi kognitif dan bahasa.
• Membantu mengontrol CPG (memodulasi sensory input kaitannya
dengan lingkungan).
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai