Anda di halaman 1dari 22

 

MAKALAH FITOKIMIA
FLAVONOID GOSSYPETINE PADA
TANAMAN ROSELLA
( Hibiscus
 Hibiscus sabdariffa L)
sabdariffa L)

OLEH :

 NAMA : HARDIETA CITRA SARI


SARI

 NO.BP : 1701038

LOKAL : VI A

DOSEN : HUSNUNNISA, M.F


M.Farm, Ap
Ap t

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI


(STIFARM)
PADANG
2020
 

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Penyakit merupakan keadaan yang tidak normal dialami oleh tubuh, karena

 berhubungan dengan organ penting lain seperti jantung, paru serta otak. Banyak 

cara yang digunakan untuk mencegah dan mengobati terjadinya penyakit baik 

secara
secara alami
alami maupun
maupun kimiaw
kimiawi.
i. Tanama
Tanaman
n di Indone
Indonesia
sia memili
memiliki
ki peran
peran pentin
penting
g

dalam mengobati berbagai penyakit mulai dari akar, batang, daun, kelopak bunga

hingga biji dari tanaman. Berbagai tanaman tradisonal di Indonesia yang tersebar,

 banyak dimanfaatkan sebagai obat tradisional (Anonim, 2005).


2005).

Rosell
Rosellaa tel
telah
ah lama
lama dijadi
dijadikan
kan minuma
minuman
n keseha
kesehatan
tan yang
yang dikons
dikonsums
umsii oleh
oleh

masyarakat.Umumnya bagian kaliks rosella dijadikan minuman dalam bentuk teh.

Teh rosella
rosella diyaki
diyakini
ni dapat
dapat mening
meningkat
katkan
kan kemamp
kemampuan
uansik
sik,, sepert
sepertii yang
yang tel
telah
ah

dimanf
dimanfaatk
aatkan
an di bebera
beberapa
pa negara
negara sebaga
sebagaii toniku
tonikum
m bertah
bertahun-
un-tah
tahun
un yang
yang lalu
lalu

(Maryani dan Kristiana, 2008).

Rosell
Rosellaa ( Hibiscus
 Hibiscus sabdariffa L.) merupa
merupakan
kan tanama
tanaman
n yang
yang sangat
sangat mudah
mudah

dijump
dijumpai
ai di Indone
Indonesia
sia karena
karena termasuk
termasuk dalam
dalam golon
golongan
gan tanama
tanaman
n rumaha
rumahan.
n.

Kandungan senyawa aktif rosella berfungsi sebagai antioksidan yang baik dan

dapat meredam radikal bebas (Ojeda et al .,


., 2010).

Terdapat beberapa golongan senyawa aktif dalam rosella diantaranya asam

organik, antosianin yang tercermin dalam warna kelopak rosella, serta flavonoid.
 

Antosianin merupakan golongan flavonoid dengan derivatnya adalah gossypetin-


adalah  gossypetin-

8-glucoside serta
serta gossypetin-7-glucoside
 gossypetin-7-glucoside yang menghasilkan pigmen warna alami

 pada rosella (Da-Costa-Rocha et al .,


., 2014).

B. RUMUSAN MASALAH

1. Tanaman Rosella ( Hibiscus sabdariffa L).


sabdariffa L).

2. Morfologi Tanaman Rosella ( Hibiscus sabdariffa L).


sabdariffa L).

3. Kandungan Kimia Tanaman Rosella ( Hibiscus


 Hibiscus sabdariffa L).
sabdariffa L).

4. Kegunaan tanaman rosella secara tradisional ( Hibiscus


 Hibiscus sabdariffa L).
sabdariffa L).

5. Efek farmakologi tanaman rosella ( Hibiscus sabdariffa L).


sabdariffa L).

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui apa itu tanaman rosella ( Hibiscus sabdariffa L).


sabdariffa L).

2. Untuk mengetahui morfologi tanaman rosela ( Hibiscus sabdariffa L).


sabdariffa L).

3. Untuk mengetahui kan


and
dungan kimia tanaman rosel
elaa ( Hibiscus
 Hibiscus

 sabdariffa L).
 sabdariffa  L).

4. meng
menget
etah
ahui
ui manf
manfaa
aatt ta
tana
nama
man
n ro
rose
sell
llaa ( Hibiscus
 Hibiscus sabdariffa 
sabdariffa L) secara

tradisional

5. Mengetahui efek farmakologi tanaman rosella ( Hibiscus sabdariffa L).


sabdariffa L).
 

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. TANAMAN ROSELLA ( Hibiscus


 Hibiscus sabdariffa
sabdariffa L).
 L).

2.1.1 Definisi Tanaman Rosella

Tanaman rosella (Hibiscus sabdariffa) adalah sejenis semak (perdu) yang

ada di seluruh wilayah tropis dunia. Asal rosella Florida Cranberry adalah

dari Afrika Barat. Masyarakat pada umumnya telah mengenal kenaf atau

rosella (Hibiscus cannabinus) sebagai tanaman penghasil serat karung dan

kembang
kembang sepatu (Hibiscus rosasinensis).
rosasinensis). Sedangkan
Sedangkan bunga
bunga rosella merah

(Hibiscu
(Hibiscuss sabdar
sabdariffa
iffa Lynn),
Lynn), belum
belum begitu
begitu dikena
dikenal.
l. Bunga
Bunga rosella
rosella merah
merah

(Hibiscus sabdariffa Lynn), dikenal di berbagai negara dengan nama yang

 berbeda-beda, diantaranya ialah, India Barat (Jamaican Sorrel ), Perancis

(Oseille Rouge), Spanyol (Quimbombo Chino), Afrika Utara (Carcade), dan

Senegal
Senegal (Bisap),
(Bisap), Indonesia
Indonesia (Vinagreira,
(Vinagreira, Zuring, Carcade, atau asam Citrun).

Dalam bahasa Melayu, tanaman ini dikenal dengan nama asam paya, Asam

kumbang atau asam susur (Mulyamin, 2009).

Tanaman rosella memiliki dua varietas dengan budidaya dan manfaat yang

 berbeda, yaitu:

a. Hibiscus
a. Hibiscus sabdariffa var. Altisima,
Altisima, rosella berkelopak bunga kuning.

 b.
 b. Hibiscus
 Hibiscus sabdariffa var. Sabdariffa,
Sabdariffa, rosella
rosella berkelopak
berkelopak bunga merah yang

kinii
kin mulai
mulai dimi
diminat
natii petani
petani dan
dan dike
dikemba
mbang
ngkan
kan untu
untuk
k diamb
diambil
il bunga
bunga dan
 

 bijinya sebagai tanaman herbal dan bahan baku minuman kesehatan (Comojime,

2008).

Di Indone
Indonesia
sia nama
nama rosell
rosellaa sudah
sudah dikena
dikenall sejak
sejak tahun
tahun 1922,
1922, tanama
tanaman
n

rosella tumbuh subur, terutama di musim hujan. Tanaman rosella biasanya

dipaka
dipakaii sebaga
sebagaii tanama
tanaman
n hias
hias dan pagar.
pagar. Setelah
Setelah bertah
bertahun-
un-tah
tahun
un dikena
dikenall

sebagai tanaman hias dan pagar yang tidak dihiraukan, sekarang tanaman ini

dikenal dengan banyak khasiat yang bermanfaat bagi manusia (Daryanto-

Agrina, 2006).

Tanaman rosella berkembang biak dengan biji, tanaman ini tumbuh di

daerah yang beriklim tropis dan sub tropis. Tanaman ini dapat tumbuh di
semua jenis tanah, tetapi paling cocok pada tanah yang subur dan gembur.

Tumb
Tumbuh
uhan
an ini
ini da
dapa
patt tu
tumb
mbuh
uh di da
daer
erah
ah pa
pant
ntai
ai sampa
sampaii da
daer
erah
ah de
deng
ngan
an

ketinggian 900 m di atas permukaan laut. Rosella mulai berbunga pada umur 

2-3 bulan,
bulan, dan dapat
dapat dipane
dipanen
n setelah
setelah berumu
berumurr 5-6 bu
bulan
lan.. Setelah
Setelah bunga

dipetik kemudian dikeluarkan bijinya, lalu bunga itu dijemur dibawah sinar 

matahari.
matahari. Satu batang rosella bisa menghasilk
menghasilkan
an 2-3 kg bunga
bunga rosella
rosella basah,

dalam 100 kg bunga rosella basah bisa menghasilkan 5-6 kg rosella kering

(Andiex, 2009).

2.1.2 Klasifikasi tanaman rosella


rosella ( Hibiscus
 Hibiscus sabdariffa
sabdariffa L).
 L).

Tanaman rosella dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

Kingdom : Plantae (tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (berpembuluh)


 

Superdivisio : Spermatophyta (menghasilkan biji)

Divisio : Magnoliophyta (berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub-kelas : Dilleniidae

Ordo : Malvales

Familia : Malvaceae (suku kapas-kapasan)

Genus : Hibiscus

Spesies : Hibiscus
: Hibiscus sabdariffa L
sabdariffa L (Comojime, 2008).

2.1.3 Nama Lain


Oseille rouge : Perancis

Quimbombo Chino : Spanyol

Karkadeh : Afrika Utara, Sudan, Mesir, Arab

Bisap : Senegal Ekstrak kelopak rosella, Gigitiruan, Candida albicans

Abuya : Congo

Roselle : Egypt, India, Iraq, Japan, Mexico, Senegal

Susur : Indonesia

Asam susur : Melayu

Asam jarot : Minang

Gamet walanda : Sunda

Kasturi roriha : Ternate. (Wijayakusuma , 2008.)

2 .2 Morfologi tanaman rosella ( Hibiscus


 Hibiscus sabdariffa
sabdariffa L).
 L).
 

Tana
Tanama
man
n ro
rosel
sella
la meru
merupa
paka
kan
n tana
tanama
man
n semak
semak tegak
tegak ting
tinggi
gi be
bera
raka
kar 

tunggang yang mampu tumbuh mencapai 3-5 m baik di daerah tropis maupun

su
subt
btro
ropi
pis.
s. Rosel
Rosella
la memi
memilik
likii ba
bata
tang
ng be
berk
rkay
ayu
u bu
bula
latt da
dan
n tegak
tegak de
deng
ngan
an

 percabangan simpodial dan berwarna kemerahan. Daunnya tunggal berseling

 berbentuk bulat telur dengan ujung yang runcing, tepi beringgit, pangkal

 berlekuk dengan pertulangan daun menjari. Daun rosella memiliki lebar 5-8

cm, panjang 5-15 cm dengan tangkai berukuran 4-7 cm, penampang bulat dan

 berwarna hijau (Bakti Husada, 2001).

Bagian
Bagian dari
dari tanama
tanaman
n rosella
rosella yang
yang paling
paling sering
sering dimanf
dimanfaatk
aatkan
an adalah
adalah

 bunganya. Tanaman rosella menghasilkan bunga sepanjang tahun (Bakti


Husada, 2001).Bunganya berwarna merah terletak di ketiak daun dan tunggal,

dengan kelopak terdiri dari 8-11 daun kelopak berukuran 1 cm, berbulu, dan

 pangkal berlekatan. Mahkota bunga rosella berbentuk corong


c orong dengan 5 daun

mahkota berukuran 3-5 cm. Tangkai sari pendek dan tebal yang panjangnya ±

5 mm, sedangkan putik berbentuk tabung dengan warna merah atau kuning

(Devi, 2009)

Bunga
Bunga rosell
rosellaa mengan
mengandun
dung
g banyak
banyak zat yang
yang bergun
bergunaa bagi
bagi manusi
manusia.
a.

Selain itu, bunga rosella juga identik dengan rasa asam sehingga memberikan

sensasi segar. Rasa asam pada bunga


bunga rosella
rosella dikarenakan
dikarenakan adanya kandungan
kandungan

vitamin C (0,002-0,005 %), asam sitrat dan asam malat dengan total 13 %,

dan asam glikolik (Maryani dan Kristiana, 2005).


 

Gambar 1.1 gambar 1.2

https://bit.ly/2JSEeeX  
Sumber : https://bit.ly/2JSEeeX sumber : https://bit.ly/2JQOR21 
https://bit.ly/2JQOR21 

a. Batang

Tanama
Tanaman
n rosella
rosella (Hibis
(Hibiscus
cus sabdar
sabdariff
iffaa L) mempun
mempunyai
yai batang
batang bulat,
bulat, tegak,
tegak,
 berkayu dan berwarna merah.tumbuh dari biji dengan ketinggian bisa mencapai 3-

5 meter (seperti gambar 1.3).

Gambar 1.3

Sumber : https://bit.ly/3e91VgZ
 

 b. Akar

Tanama
Tanaman
n rosell
rosellaa (Hibis
(Hibiscus
cus sabdarif
sabdariffa
fa L) mempun
mempunyai
yai akar
akar tungga
tunggall (lihat
(lihat

gambar 1.4).

Gambar 1.4
Sumber : https://bit.ly/2VgFoq2

c. Daun

Tanaman rosella (Hibiscus sabdariffa L) mempunyai daun tunggal berbentuk 

 bulat telur, bertulang menjari, ujung tumpul, tepi bergerigi dan pangkal berlekuk,

Panjang daun 6-15 cm dan lebar 5- 8 cm. Tangkai daun bulat berwarna hijau

dengan panjang 4-7 cm (seperti gambar 1.5).

Gambar 1.5

Sumber : https://bit.ly/2VgFoq2
 

d. Bunga

 Tanaman rosella (Hibiscus sabdariffa L) mempunyai


L) mempunyai bunga berwarna cerah,

Kelo
Kelopa
pak
k bu
bung
ngaa atau
atau ka
kali
liks
ksny
nyaa be
berwa
rwarn
rnaa merah
merah ge
gela
lap
p da
dan
n le
lebi
bih
h te
teba
ball jika
jika

dibandingkan dengan bunga raya/sepatu. Bunganya keluar dari ketiak daun dan

merupakan bunga tunggal, yang berarti pada setiap tangkai hanya terdapat 1 (satu)

 bunga. Bunga ini mempunyai 8-11 helai kelopak yang berbulu, panjangnya 1 cm,

yang pangkalnya saling berlekatan dan berwarna merah. Kelopak bunga ini sering

dianggap sebagai bunga oleh masyarakat. Bagian inilah yang sering dimanfaatkan

sebagai bahan makanan dan minuman.(Seperti pada gambar 1.6).

Gambar 1.6

Sumber : https://bit.ly/3e91VgZ

e. Biji

Tanaman rosella (Hibiscus sabdariffa L) mempunyai biji berbentuk seperti

ginjal hingga triangular dengan sudut runcing, berbulu, panjang 5 mm dan lebar 

4 mm.
 

Gambar 1.7

Sumber : https://bit.ly/2JQOR21

2.3 Kandungan tanaman rosella (Hibiscus Sabdariffa Linn)

Ahli gizi menemukan kelopak segar rosella yang dijual di pasar Amerika

tengah tinggi kalsium, riboflavin, niasin, dan zat besi. Kandungan vitamin C yang

terdapat
terdapat dalam bunga rosella
rosella lebih banyak dibandingkan
dibandingkan dengan buah-buah
buah-buahan
an

lainnya. Sebagai contoh, setiap 100 gr kelopak bunga rosella mengandung 244,4

mg vita
vitami
min
n C, de
deng
ngan
an be
berat
rat ya
yang
ng sama,
sama, jeruk
jeruk ha
hany
nyaa meng
mengan
andu
dung
ng 48 mg,
mg,

 belimbing hanya 25,8 mg sedangkan papaya mengandung 71 mg. Selain

kandungan vitamin C yang sangat tinggi, rosella juga kaya akan mineral seperti

kalsiu
kalsium,
m, phosph
phosphor,
or, potassi
potassium
um dan zat besi
besi yang
yang sangat
sangat pentin
penting
g un
untuk
tuk tubuh.
tubuh.

( Daryato-agrina, 2006)

Gosipetin adalah flavonoid yang terkandung dalam bunga rosella. Aktivitas

antibakteri dari gosipetin yang diisolasi dari bunga rosella diduga dikarenakan

aktivi
aktivitas
tas polyp
polyphen
henoli
olicc nature
nature dari
dari flavono
flavonoid
id gosipe
gosipetin
tin.. Gosip
Gosipeti
etin
n membua
membuatt

 peningkatan permeabilitas membran plasma sehingga adanya kebocoran ion pada


 

dindin
dinding
g bakter
bakterii (Mahade
(Mahadevan
van,, et al, 2007)
2007).. Saponi
Saponin
n menstim
menstimula
ulasi
si terjad
terjadiny
inyaa

apopto
apoptosis
sis awal
awal pada
pada dindin
dinding
g sel dengan
dengan cara memben
membentuk
tuk koleste
kolesterol
rol–sa
–sapon
ponin
in

kompleks sehingga terjadi lisis sel. Saponin diduga menggangu permeabilitas dari

membran luar bakteri (Arabski, et al 2012). Asam-asam organik seperti asam

sitrat, asam malat, asat tartat dan asam laktat memiliki mekanisme kerja yang

membuat senyawa antibakteri mudah masuk ke dalam sel (Strarford, 2000).

Rosell
Rosellaa juga
juga mengan
mengandun
dung
g vitami
vitamin
n B1, B2, niasin
niasin dan vitami
vitamin
n D. Tubuh
Tubuh

manusia membutuhkan 22 asam amino. Dari 22 ini, 18 diantaranya terpenuhi dari

 bunga rosella. Bunga rosella banyak digunakan untuk mengurangi nafsu makan,

gangguan pernafasan yang disebabkan flu, da rasa tidak enak di perut. Rosella

digunakan untuk mengatasi bisul dan radang pada kulit, luka bakar, sariawan, dan

infeksi herpes zoster. Kandungan kimia tanaman ini adalah alohidroksi asam sitrat

lakton, asam malat dan asam tartar.(BPOM RI , 2010)

Antosian yang menyebabkan warna merah pada tanaman ini mengandung

delfin
delfinidi
idin-3-
n-3-silo
siloglu
glukos
kosida
ida,, delfin
delfinidi
idin-3
n-3-gl
-gluko
ukosid
sida,
a, sianidi
sianidin-3
n-3-sil
-silogl
ogluko
ukosid
sida,
a,

sedangkan flavonoidnya mengandung gosipetin dan mucilago

(rhamn
(rhamnoga
ogalak
laktur
turon
onan,
an, arabino
arabinogal
galakt
aktan,
an, arabin
arabinan)
an).. Sterol
Sterol minyak
minyak biji
biji rosella
rosella

terdi
terdiri
ri atas
atas 61
61,3
,3%
% β-sit
β-sitos
oste
tero
rol,
l, 16
16,5
,5%
% ka
kamp
mpast
aster
erol
ol,, 5,
5,1%
1% ko
kole
lest
stero
erol,
l, da
dan
n

3,2%ergosterol. Karkadeh (bunga kering tanpa ovari) mengandung 13% campuran

asam
asam sitr
sitrat
at da
dan
n as
asam
am malat
malat,, du
duaa an
anto
tosia
siani
nin;
n; go
gosip
sipeti
etin
n (h
(hid
idro
rosi
silf
lflav
lavon
on)) da
dan
n

hibi
hibisk
skin
in,, as
asam
am as
asko
korb
rbat
at 0,00
0,004-
4-0,
0,00
005%
5%.. Mahk
Mahkot
otaa bu
bung
ngaa meng
mengan
andu
dung
ng

glikosidaflavon hibiskritin, yang mengandung aglikon hibisketin. Bunga rosella


 

 juga mengandung fitosterol. Bunga kering mengandung 15,3% asam hibiskat.

Akar rosella mengandung saponin dan asam tartrat. (BPOM RI, 2010)

Bung
Bungaa ro
rosel
sella
la memi
memilik
likii be
bebe
bera
rapa
pa ka
kand
ndun
unga
gan
n za
zatt seper
seperti
ti go
gossy
ssype
peti
tin,
n,

glukosida, hibiscin, flavonoid, theflavin, katekin dan antosianin (Widyanto dan

 Nelistya, 2008). Antosianin pada bunga rosella mampu memberikan efek 

 perlindungan terhadap penyakit kardiovaskuler, termasuk penyakit hipertensi

(Mardia
(Mardiah,
h, 2010).
2010). Setiap
Setiap 100 g bunga
bunga rosell
rosellaa mengan
mengandu
dung
ng 96 mg antosi
antosiani
anin
n

(Hermawan dkk., 2011). Theaflavin dan katekin mampu membatasi penyerapan

kolesterol
kolesterol dan meningkatk
meningkatkan
an pembuangan
pembuangan kolesterol dari hati sehingga kadar 

kolesterol terjaga (Lawren, 2014).

Struktur kimia gosipentine

Sumber : https://bit.ly/2XqXyrC

2.4 Kegunaan tanaman rosella ( Hibiscus


 Hibiscus sabdariffa
sabdariffa Linn)
Linn) secara tradisional.

 Bunga rosella bisa dimanfaatkan sebagai bahan untuk seduhan, seperti teh.

Bahkan, kini sudah dapat diolah dalam bentuk sirup, selai, dan minuman lain.

Seduhan rosella terbuat dari kelopak kering rosela, berwarna merah dan rasanya
 

seperti berry. Seduhan rosella mengandung antioksidan, seperti flavonoid yang

 baik untuk jantung dan tubuh. Untuk membuat seduhan digunakan 2 gr kelopak 

kering rosela yang diseduh dengan air panas. (Chan, 2006).

 Sebagai masker wajah

Bunga rosella juga memiliki berbagai kandungan vitamin dan mineral yang sangat

 bermanfaat bagi kesehatan dan kecantikan kulit. Kandungan vitamin A dan

Vitamin C rosella cukup tinggi dibandingkan buah-buahan seperti jeruk, apel,

 papaya dan jambu biji.Vitamin C merupakan antioksidan yang larut dalam air.

Vitamin C sangat esensial dalam biosintesis kolagen dan mampu menurunkan

sintesi
sintesiss pigmen
pigmen dengan
dengan mengha
menghamba
mbatt enzim
enzim tirosi
tirosinase
nase dan diangg
dianggap
ap mampu
mampu

menuru
menurunka
nkan
n keluha
keluhan
n kelopa
kelopak
k mata
mata yang
yang gelap.
gelap. Vitami
Vitamin
n C juga
juga merupa
merupakan
kan

senyawa reduktor terbanyak di tubuh dan merupakan antioksidan yang paling

dominan dikulit (Ardhie, 2011)

Caraa pembua
Car pembuatan
tan masker
masker rosella
rosella : tambahkan madu murni secukupnya kedalam

tepung rosella aduk hingga rata dan amplikasikan kewajah, dan diam kan 10 – 20

menit. Kemudian bilas wajah dengan air biasa dengan bersih. Tepung Rosela

dapat disimpan sekitar 3 bulanan dengan kadar airnya dibawah 10 % (Ir.Mardiah,

Msi 2009).

2.5 Aktivitas farmakologi tanman rosella (Hibiscus Sabdariffa Linn)

a. Antioksidan
 

Rosella merupakan salah satu tanaman yang berfungsi sebagai antioksidan

karena
karena mengan
mengandun
dung
g asam askorb
askorbat
at dan beberap
beberapaa golong
golongan
an flavono
flavonoid
id seperti
seperti

flavonol
flavonol dan pigmen antosianin.
antosianin. Antosianin
Antosianin merupakan
merupakan pigmen warna merah

yang
yang terdap
terdapat
at pada
pada rosella
rosella dan berben
berbentuk
tuk rantai
rantai glikos
glikosida
ida yang
yang terdiri
terdiri dari
dari

cyan
cyanid
idin
ing-
g-3-
3-sa
samb
mbub
ubro
rosi
side
de,, delp
delphi
hini
nidi
din-
n-3-
3- gl
gluc
ucos
osid
idee dan delphinidin-3-

 sambubroside.. Kemu
 sambubroside Kemudi
dian
an terd
terdap
apat
at  gossypetin, hibiscetin dan qu
quer
erce
ceti
tin
n yang

merupakan senyawa golongan flavonol (Mardiah et al , 2009).

b. Antibakteri

Ekstra
Ekstrak
k methanol
methanol  Hibiscus sabdariffa diket
diketahui
ahui memiliki
memiliki efek antibakteri
antibakteri

yang efektif.
efektif. Ekstrak methanol
methanol  Hibiscus sabdariffa dengan dosis 10 mg/cawan

 petri memiliki efek yang lebih baik dari penisilin yang dan memiliki efek yang

mirip
mirip dengan
dengan gentam
gentamisi
isin
n terhad
terhadap
ap gram
gram negati
negatiff dan gram
gram positi
positiff (Abdal
(Abdallah
lah,,

2016).

Ekst
Ekstra
rak
k  Hibiscus sabdariffa yan
yang
g diketa
diketahui
hui mengan
mengandun
dung
g alkalo
alkaloid
id dapat
dapat

melawan bakteri E.
bakteri E. coli, E. cloacae, P. aeruginosa dan S. aureus
aureus (Djeussi et al.

2013).

c. Anti hipertensi

Rosell
Rosellaa ( Hibiscus
 Hibiscus sabdariffa)
sabdariffa) meru
merupa
paka
kan
n salah
salah satu
satu ta
tana
nama
man
n ya
yang
ng te
tela
lah
h

diguna
digunakan
kan turun-
turun-tem
temuru
urun
n sebagai
sebagai antihi
antihiper
pertens
tensii di Afrika
Afrika Barat.
Barat. Antos
Antosian
ianin
in

merupakan salah satu senyawa yang banyak terdapat dalam ekstrak air  Hibiscus
 

 sabdariffa dan antosianin dapat menjadi senyawa bioaktif sebagai antihipertensi

dengan mekanisme menghambat enzim yang akan merubah angiotensin I menjadi

angiotensin II (Meunier et al .,


., 1987).

Selain itu, penggunaan


penggunaan ekstrak
ekstrak air  Hibiscus sabdariffa dalam jangka waktu

yang panjang tidak akan memberikan efek samping pada penderita hipertensi

(Herrera-Arellanoa, 2004).

d. Anti Hiperlipidemia

Ekst
Ekstra
rak
k etan
etanol
ol  Hibiscus sabdariffa te
tela
lah
h di
diuj
ujii pa
pada
da tiku
tikuss ya
yang
ng terke
terkena
na

hiperli
hiperlipid
pidemia
emia.. Hasil
Hasil yang
yang didapa
didapatka
tkan
n ekstra
ekstrak
k etanol
etanol  Hibiscus sabdariffa 5%,

10% dan 15% menunj


menunjukk
ukkan
an penuru
penurunan
nan nilai
nilai LDL pada
pada tikus
tikus masing
masing-mas
-masing
ing

sebesar 40%, 42% dan 44%. Penurunan LDL dapat disebabkan dkarena adanya

 penghambatan sintesis triasilgliserol yang merupakan salah satu precursor 

 pembentukan LDL. Selain itu, ekstrak etanol Hibiscus


etanol  Hibiscus sabdariffa dapat mencegah

 proses oksidasi LDL sehingga dapat mencegah terjadinya arterosklerosis.

(Zarrabal et a,.
a,. 2005).

e. Anti diabetes

 Hibiscus sabdariffa polyphenolic extract (HPE


(HPE)) diketahui
diketahui dapat menghamba
menghambatt

 perubahan sel yang disebabkan


dise babkan karena kadar glukosa yang tinggi. Aktivitas HPE

telah diuji pada tikus yang terkena diabetes tipe 2. Pada dosis 200 mg/kg berat

 badan HPE dapat mengurangi hiperglikemia dan hiperinsulinemia. HPE dapat

menghambat
menghambat pembentukan
pembentukan adva
advanced
nced glycation
glycation end product (AGE) plasma dan
 

 peroksidasi lipid yang distimulasi oleh keadaan diabetes. Selain itu HPE dapat

menghambat
menghambat ekspresi connective
connective tissue growth
growth factor (CTGF)
(CTGF) dan receptor of 

 AGE (RAGE) pada aorta. Selain itu, HPE dapat menurukan berat badan tikus

yang terkena diabetes tipe 2 sehingga HPE dapat dijadikan sebuah terapi adjuvant

untuk penyakit diabetes (Peng eta, 2011).

f. Antiinflamasi

Ekstrak air Hibiscus
air Hibiscus sabdariffa diketahui tidak memiliki efek terhadap edema

 pada kaki tikus tetapi dapat menjadi inhibitor pada tikus yang diinduksi penyebab

 penyakit pireksia. Selain itu, ekstrak air  Hibiscus sabdariffa memberikan efek 

yang signifikan pada tikus yang diinduksi rasa panas. Aktivitas farmakologi yang

ditimbulkan ekstrak air Hibiscus


air Hibiscus sabdariffa disebabkan karena adanya kandungan

flavonoid, polisakarida dan asam organik (Dafallah and AlMusafa, 1996).

2.6.. Cara
2.6 Cara isolas
isolasii golong
golongan
an flavan
flavanoid
oid gossyp
gossypet
etin
in pa
pada
da tanama
tanaman
n rosell
rosella
a

(Hibiscus sabdariffa L).

Ekstraksi kandungan senyawa flavonoid dari kelopak bunga rosella  

Kelopak bunga rosella diekstraksi secara maserasi bertingkat selama 24

jam. Hasil optimasi pelarut yang diperoleh untuk mengekstraksi kandungan

senyawa
senyawa flavonoid
flavonoid yang bereek antioksidan
antioksidan pada kelopak bunga rosella
rosella

dilakukan dengan enam larutan pengekstrak, yaitu : etanol (100%) (v/v);

metanol (100%) (v/v) ; metanol (50%):etanol (50%) (v/v); metanol (75%):


 

etanol (25%) (v/v); metanol (25%):etanol (75%) (v/v); akuades. Pembuatan

ekstrak kental rosella dilakukan dengan metode maserasi bertingkat dengan

penamb
penambaha
ahan
n asam
asam orma
ormatt 3%. Sebany
Sebanyak
ak lebih
lebih kurang
kurang 25 gram
gram kelopa
kelopak 

bunga rosella
rosella yang sudah dikeringk
dikeringkan
an dipersiap
dipersiapkan,
kan, emudian
emudian dimaserasi
dimaserasi

dengan 250,0 mL enyari dalam Erlenmeyer yang tertutup aluminium oil

seluruhnya minimal selama 24 jam,disimpan dalam lemari pendingin.

Skri
Skrini
ning
ng golo
golong
ngan
an se
seny
nyaw
awaa flav
flavon
onoi
oid
d de
deng
ngan
an ca
cara
ra 0,
0,5
5 mg sa
samp
mpel
el

ditambahkan dengan serbuk Mg 2 mg, kemudian ditambahkan 3 tetes HCl pekat.

Hasil positif akan menunjukkan warna orange jika terdapat kandungan flavonoid

(Handarini, 2016).

Skri
Skrini
ning
ng golo
golong
ngan
an se
seny
nyaw
awaa anto
antosi
sian
anin
in de
deng
ngan
an ca
cara
ra 0,
0,5
5 mg sa
samp
mpel
el

ditambahkan HCl sebanyak 5 ml, kemudian dipanaskan pada suhu 100 º C selama

5 menit.
menit. Hasil
Hasil po
positi
sitiff jika
jika terdap
terdapat
at kandu
kandunga
ngan
n antosi
antosiani
anin
n akan
akan menunj
menunjukk
ukkan
an

warna merah (Handarini, 2016).

Deteksi Kandungan Flavonoid

Deteksi
Deteksi kandun
kandungan
gan flavono
flavonoid
id dalam
dalam sampel
sampel menggu
menggunak
nakan
an Kromat
Kromatogr
ografi
afi

Lapi
Lapiss Tipi
Tipiss (KLT
(KLT)) deng
dengan
an fase
fase diam
diam sili
silika
ka ge
gell 60
60F
F 25
254
4 da
dan
n fa
fase
se ge
gera
rak 

menggunakan n-butanol : asam asetat : air (6:6:1). Ekstrak kental dan quersetin

ditotolkan pada silika gel 60F 254. Pengamatan dilakukan pada sinar tampak UV-
 

Vis 254 nm dan 366 nm. Tujuan dilakukan identifikasi flavonoid menggunakan

KLT adalah
adalah untuk
untuk menget
mengetahu
ahuii profil
profil kromat
kromatogr
ografi
afi senyawa
senyawa flavon
flavonoid
oid dalam
dalam

ekstrak
ekstrak terpuri
terpurifik
fikasi
asi dan menent
menentuka
ukan
n baku
baku standar
standar dengan
dengan memban
membandin
dingka
gkan
n

 bercak antara ekstrak dan pembanding (Sari, 2015).

2.7. Cara analisis kualitatif dan kuantitatif 

A. Ujia kualitatif 

Uji Flavonoid. Sebanyak 1 g daun ge- ranium ditambahkan dengan 5 mL

metanol 30 %, kemudian dipanaskan pada suhu 50 derajat celcius selama 5 menit.

Fi
Filt
ltra
ratt ya
yang
ng terb
terben
entu
tuk
k ditam
ditamba
bahk
hkan
an de
deng
ngan
an 3 te
tete
tess H2SO
H2SO4
4 pe
peka
kat.
t. Adan
Adanya
ya

flavonoid ditunjukkan dengan terbentuknya endapan warna merah.

( Harbone JB. 1987 )

B. Uji kuantitatif 

Kadar metabolit sekunder yang terdapat


terdapat dalam simplisia geranium
geranium sebanyak 
sebanyak 

≥ 0,4% untuk flavonoid ≥ 1,0 %.


 

BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Rosella ( Hibiscus
 Hibiscus sabdariffa L.) merupakan
merupakan tanaman yang memiliki banyak 

aktivitas farmakologi seperti antioksidan, antibakteri,

antihiperten
antihipertensi,ant
si,antihipe
ihiperlipide
rlipidemia,
mia, antidiabetes
antidiabetes,, antino
antinocic
ciceptive dan antiinflamasi
eptive antiinflamasi

ya
yang
ng da
dapa
patt digu
diguna
naka
kan
n sebag
sebagai
ai pe
peng
ngob
obat
atan
an alter
alterna
nati
tiff un
untu
tuk
k meni
mening
ngka
katk
tkan
an

kesehatan
kesehatan dan kualitas
kualitas hidup
hidup masyarakat.
masyarakat. Bunga
Bunga rosella
rosella merupakan
merupakan flavonoid
flavonoid..

Zatt flav
Za flavan
anoi
oid
d ya
yang
ng pa
pali
ling
ng be
berp
rper
eran
an da
dala
lam
m ke
kelo
lopa
pak
k bu
bung
ngaa ro
rose
sell
llaa meli
melipu
puti
ti

antosianin, gassypetin, dan glucoside hibiscin. Zat ini berfungsi sebagai diuretik,

menuru
menurunka
nkan
n kekent
kekentalan
alan darah,
darah, menuru
menurunka
nkan
n tekana
tekanan
n darah,
darah, dan menstim
menstimulu
uluss

gerakan usus. Sehingga senyawa antosianin yang banyak terdapat pada seduhan

kelopak kering bunga rosella mempunyai efek sebagai antihipertensi.


 

DAFTAR PUSTAKA

Anon
Anonim
im,, 20
2001
01,, Guid
Guidel
elin
ines
es fo
forr test
testin
ing
g of ch
chem
emica
icals,
ls, No
No.. 40
404:
4: Skin
Skin al
aller
lergy
gy

andirritation test guideline, OECD, Paris.

  Direktorat
Direktorat OAI BPOM RI.2010.
RI.2010. Serial data ilmiah terkini tanaman obat rosella
rosella

(Hibiscus sabdiffa L). Jakarta: Badan POM RI; Hal.1-4,10

Da-Costa-Rocha, I., Bonnlaender, B., Sievers, H., Pischel, I., Heinrich, M., 2014.

Hibiscus sabdariffa L. - A Phytochemical And Pharmacological Review. Food

Chem. 165, 424–443. doi:10.1016/j.foodchem.2014.05.00


doi:10.1016/j.foodchem.2014.05.002.
2.

Maryani H, Kristiani L. Khasiat dan manfaat rosella. Jakarta: Agromedia

Pustaka;2008.p.6-8.

Mard
Mardia
iah,
h, Ir
Ir.. M.Si
M.Si,, dkk
dkk .200
.2009.
9.Bu
Budi
di Daya
Daya & Pe
Peng
ngol
olah
ahan
an Rose
Rosela
la.. Agro
Agro

Media.Bogor 

Mulyan
Mulyani,
i, E. 2009.
2009. Konsu
Konsumsi
msi kalsiu
kalsium
m dan faktor
faktor – faktor
faktor yang
yang berhub
berhubung
ungan
an

dengan konsumsi kalsium pada remaja di SMP negeri 201 Jakarta Barat tahun

2009. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.


 

Oj
Ojed
eda,
a, D.
D.,, Enriq
Enrique
ue Ji
Jimé
méne
nez-F
z-Ferr
errer
er,, E.
E.,, Enri
Enriqu
que,
e, A.,
A., Herre
Herrera
ra-A
-Arel
rella
lano
no,, A.
A.,,

Tortor
Tortoriell
iello,
o, J., & Alvarez
Alvarez,, L. (2010)
(2010).. Inhibi
Inhibitio
tion
n Of Angiot
Angiotens
ensin
in Conver
Convertin
tin

Enzyme (Ace) Activity By The Anthocyanins Delphinidin-And Cyanidin- 3-O-

Sambub
Sambubios
ioside
idess From
From Hibisc
Hibiscus
us sabdar
sabdariffa
iffa.. Journa
Journall of Ethno
Ethnopha
pharma
rmacol
cology
ogy..

Retrieved October 2, 2015.

Peng, C.H. et al . 201


2011.
1. Hibiscu
Hibiscuss sabdari
sabdariffa
ffa Polyph
Polypheno
enolic
lic Extrac
Extractt Inhibi
Inhibits
ts

Hyperglycemia, Hyperlipidemia, and Glycation-Oxidative Stress while Improving

Insulin Resistance.
Resistance. Journal of Agricultural and Food Chemistry.
Chemistry . 59: 9901–9909

Wijayakusuma MH. Ramuan herbal penurun kolestrol. Jakarta: Pustaka Bunda;

2008.p.73.

Anda mungkin juga menyukai