Anda di halaman 1dari 8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Uraian Tanaman

Bunga kembang sepatu atau (Hibiscus rosa-sinensis) termasuk famili

Malvaceae yang berasal dari asia bagian tropis dan cina selatan, Hibiscus rosa-

sinensis berasal dari bahasa Yunani yang artinya mawar dari Cina. Bunga

kembang sepatu mempunyai batang berkayu oleh karena itu termasuk tanaman

perdu. Percabangannya banyak dibagian ujung yang ditumbuhin bunga, dan

memiliki daun lebat berwarna hijau tua mengkilap, pinggiran daun bergerigi,

bentuknya seperti hati lebar, warna bunganya merah, kuning, merah muda.

Tanaman bunga kembang sepatu dapat berbunga sepanjang tahun, tetapi

bunganya tidak bertahan lama hanya sekitar 2-3 hari, akar bunga kembang sepatu

dapat digunakan sebagai obat gatal-gatal (Nurhajati, 2010).

Bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) adalah tanaman hias yang

berbentuk semak berkayu dengan tinggi mencapai 3 m, batang bulat, berkayu

keras, diameter 9 cm masih muda berwarna ungu setelah tua putih kotor. Daun

tunggal, tepi bergerigi, ujung runcing, pangkal tumpul, panajang 10-16 cm, lebar

5-11 cm (Herbie, 2015). Tanaman ini sering ditanaman hias dan jarang tumbuh

liar. Bunganya kecil atau besar, benang sari terkumpul membentuk tabung, warna

bunga bermacam-macam (Kariman, 2014).

Bunga ini mekar pada pagi hari setelah matahari terbit, lalu menguncup

sebelum petang saat matahari terbenam, bila matahari bersinar bunganya tetap

4
mekar, bila air cukup dan tanahnya subur kembang sepatu dikembangbiakkan

dengan setek (Bambang, 2002).

Bunga hibiscus dapat digunakan untuk perawatan rambut, beberapa daerah

dikepulauan pasifik menggunakan bunga hibiscus untuk dimakan dan digunakan

dalam salad, pada beberapa daerah di india, bunga ini digunakan untuk menyemir

sepatu, kembang sepatu dianggap memiliki beberapa manfaat medis dalam tradisi

pengobatan cina, peneliti menunjukkan beberapa potensi untuk dijadikan

kosmetik perawatan kulit. Ekstrak dari bunga kembang sepatu terdapat berfungsi

sebagai agen antimalaria dengan menyerap radiasi ultraviolet (Hidayat, 2015).

Tanaman bunga kembang sepatu mengandung senyawa antioksidan

polifenol, flavonoid, mineral dan vitamin C yang sangat baik bagi kesehatan

tubuh, saat ini banyak kalangan mengolah bunga berwarna cerah ceria menjadi

bahan pangan yang praktis dan enak rasanya, selain menjadi bahan makanan,

kembang sepatu juga dapat dimanfaatkan sebagai obat demam, flu dan masalah

pencernaan (Ulfah, 2013).

2.1.1 Nama Latin

Nama latin : Hibiscus rosa-sinensi

2.1.2 Nama umum dan daerah

a. Nama Umum

Indonesia : Bunga Kembang Sepatu

Malaysia : Bunga Raya

b. Nama Daerah

Aceh : Bunga Roja

5
Batak karo : Bunga-bunga

Nias : Soma-soma

Mentawai : Bekeju

Kembang sepatu : Betawi

Sunda : Kembang wera

Madura : Bunga rebong

Bali : Waribang

Bangir : Embuhanga

Makasar : Bunga cepatu

Ternate : Ubu-ubu

2.1.3 Klasifikasi Tanaman

Klasifikasi tanaman bunga kembang sepatu

Divisi : Spermatophyta

Sub divisi : Angiospermae

Classis : Dicotyledoneae

Ordo : Malvales

Famili : Malvaceae

Marga : Hibiscus

Spesies : Hibiscus rosa-sinensis

2.1.4 Morfologi Tanaman

a. Batang bunga kembang sepatu bulat, berkayu, keras, masih muda

berwarna ungu, setelah tua berwarna putih kotor (Hidayat, 2015).

b. Daun

Daunnya tunggal, bulat panjang, ujung meruncing, tepi bergerigi, pangkal

tumpul, panjang 10-16 cm, warna hijau muda (Herbie, 2015).

6
c. Bunga

Bunga kecil atau besar, benang sari terkumpul membentuk tabung, warna

bunga bermacam-macam: merah, kuning, orange, dan merah muda

(Kariman, 2014).

d. Akar tunggal,

Coklat muda.

e. Biji

Pipih, putih.

2.1.5 Jenis Bunga Kembang Sepatu

a) Hibiscus rosa-sinensis albus

Ciri-ciri rajin berbunga, bunganya putih bersih, berukuran sedang serta

bermahkota tunggal, tanaman daerah tropis yang baik ditanam didaratan

rendah.

Gambar 2.1 Hibiscus rosa-sinensis albus

b) Hibiscus rosa-sinensis natal

Ciri-cirinya warna bunganya putih dengan kombinasi merah tua dibagian

tengahnya, berukuran sedang dan bermahkota tunggal. Kembang sepatu

ini merupakan kultur yang banyak ditanam (Afrika Selatan)

7
Gambar 2.2 Hibiscus rosa-sinensis natal

c) Hibiscuss rosa-sinensis plenus

Ciri-ciri bermahkota ganda, warna bunganya merah gelap, bentuknya

mirip mawar, toleran terhadap adanya naungan.

Gambar 2.3 Hibiscus rosa-sinensis plenus

d) Hibiscus rosa-sinensis schizopelatus

Ciri-ciri bunga ini jenis bunga menggantung pada tangkai bunga yang

panjang dan bentuknya mirip lentera, sehingga disebut juga bunga lentera

jepang,

Gambar 2.4 Hibiscus rosa-sinensis schizopelatus

2.1.6 Tipe-tipe Stomata

Stomata adalah lubang-lubang berbentuk lonjong yang diperkecil oleh dua

sel epidermis, sel epidermis yang telah mengalami kejadian perubahan bentuk dan

8
stomata berfungsi sebagai pengambil CO2 di udara untuk dijadikan bahan

fotosintesis, stomata juga mengeluarkan O2 sebagai hasil dari fotosintesis

(Sutrian, 1992).

Tipe-tipe stomata secara umum terdapat 6 tipe yaitu :

1. Tipe anomositik (tipe Ranunculaceae): jumlah sel tetangga tiga atau lebih,

satu sama lain sukar dibedakan.

2. Tipe anisositik (tipe Cruciferae): jumlah sel tetangga tiga lebih, satu sel jelas

lebih kecil dari sel lainnya.

3. Tipe diasitik (tipe Caryophyllaceae): jumlah sel tetangga dua, bidang

persekutuan menyilang celah stomata.

4. Tipe parasitik (tipe Rubiaceae): jumlah sel tetangga dua, bidang persekutuan

segaris dengan celah stomata.

5. Tipe aktinositik: suatu variasi dari stomata tipe anomositik yaitu stomata

dengan sel-sel tetangga yang pipih dan mengelilingi stomata dalam susunan

berbentuk lingkaran.

6. Tipe bidiasitik: suatu variasi dari stomata tipe dioptik yaitu stomata yang sel

tetangga dikelilingi oleh dua sel epidermis (Sutrian, 1992).

Stomata pada daun memiliki dua tipe :

1. Tipe ginjal yaitu stomata tampak terbelah dua seperti dua seperti ginjal

manusia.

2. Tipe halter yaitu pada bagian ujung sel penutup membesar, dinding sel pada

ujung-ujung juga membesar, relatif tipis daei pada dinding bagian bawah dan

sel penutup membuka ke arah sejajar dengan permukaan epidermis (Sutrian,

1992).

9
2.1.7 Papila

Papila adalah modifikasi jaringan epidermis, berupa tonjolan yang ada

pada bagian mahkota bunga, yang merupakan peninggian dinding sel epidermis.

Papila menyebabkan alat-alat yang dimilikinya jika diraba akan terasa halus

seperti beludri biasanya terjadi pada daun mahkota bunga.

2.1.8 Manfaat bunga kembang sepatu

Menurut Tandi H, Bunga kembang sepatu dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat

antara lain

1. Demam Malaria

Siapkan 50 gr kembang sepatu, ½ lembar daun pepaya, dan 10 gr garam

inggris. Rebus ramuan dengan volume ½ liter sampai mendidih. Saring

ambil airnya, minum air tersebut selagi hangat.

2. Radang Saluran Napas

Siapkan 2 kuntum kembang sepatu yang masih segar, cuci sampai bersih.

Giling kembang sepatu sampai lumut, tambahkan sedikit garam dapur.

Aduk sampai rata, peras ambil airnya, minum ramuan 2 kali sehari dengan

dosis yang sama.

3. Keputihan

Siapkan 15 gr kembang sepatu yang masih segar, 15 gr jengger ayam, dan

30 gr kulit delima yang masih segar. cuci sampai bersih semua bahan.

Rebus dengan volume air 500 ml sampai airnya berkurang menjadi 200

ml. Saring dan ambil airnya. Minum air ramuan 2 kali sehari.

10
4. Batuk berlendir

Siapkan 2 kuntum bunga kembang sepatu yang masih segar. Remas-

remas. Seduh dengan air panas 400 ml. tutup dan biarkan selama

semalaman. Saring, ambil airnya pada esok harinya. Tambahkan madu

lebah secukupnya, minum ramuan pada pagi hari sebelum makan.

2.1.9 Kandungan kimia

Daun, bunga, dan akar Hibiscus rosasinensis mengandung flavonoid,

daunnya juga mengandung saponin dan polifenol, bunga mengandung polifenol,

akarnya mengandung tanin, saponin, skopoletin, cleomiscosin A, dan

cleomiscosin C (Kariman, 2014). Seluruh bagian tumbuhan kembang sepatu

mengandung zat lendir atau musin, bunganya mengandung hebisetin, sedangkan

batang dan daunnya mengandung kalsium oksalat, peroksidasi, lemak dan protein

(Bambang, 2002).

2.2 Khasiat Tanaman

Kembang sepatu efektif digunakan sebagai obat demam pada anak-anak,

obat batuk, radang saluran napas, demam, malaria, serta gondongan. Khasiat

lainnya untuk mengobati keputihan, memperlancar haid, obat sariawan, dan

mengatasi sembelit (Kariman, 2014). Bunga untuk mengatasi bronkhitis, batuk

berdahak, batuk lendir dan darah, TBC, mimisan, disentri, infeksi saluran kemih,

dan kencing nanah. Daun untuk mengatasi bisul, radang kulit (Wijayakusuma,

2008).

11

Anda mungkin juga menyukai