OLEH :
NO.BP : 1701038
LOKAL : VI A
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Penyakit merupakan keadaan yang tidak normal dialami oleh tubuh, karena
berhubungan dengan organ penting lain seperti jantung, paru serta otak. Banyak
cara yang digunakan untuk mencegah dan mengobati terjadinya penyakit baik
dalam mengobati berbagai penyakit mulai dari akar, batang, daun, kelopak bunga
hingga biji dari tanaman. Berbagai tanaman tradisonal di Indonesia yang tersebar,
Kandungan senyawa aktif rosella berfungsi sebagai antioksidan yang baik dan
organik, antosianin yang tercermin dalam warna kelopak rosella, serta flavonoid.
Antosianin merupakan golongan flavonoid dengan derivatnya adalah gossypetin-
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
sabdariffa L).
tradisional
TINJAUAN PUSTAKA
ada di seluruh wilayah tropis dunia. Asal rosella Florida Cranberry adalah
dari Afrika Barat. Masyarakat pada umumnya telah mengenal kenaf atau
Dalam bahasa Melayu, tanaman ini dikenal dengan nama asam paya, Asam
Tanaman rosella memiliki dua varietas dengan budidaya dan manfaat yang
berbeda, yaitu:
kini mulai diminati petani dan dikembangkan untuk diambil bunga dan
bijinya sebagai tanaman herbal dan bahan baku minuman kesehatan (Comojime,
2008).
sebagai tanaman hias dan pagar yang tidak dihiraukan, sekarang tanaman ini
Agrina, 2006).
daerah yang beriklim tropis dan sub tropis. Tanaman ini dapat tumbuh di
semua jenis tanah, tetapi paling cocok pada tanah yang subur dan gembur.
ketinggian 900 m di atas permukaan laut. Rosella mulai berbunga pada umur
2-3 bulan, dan dapat dipanen setelah berumur 5-6 bulan. Setelah bunga
dipetik kemudian dikeluarkan bijinya, lalu bunga itu dijemur dibawah sinar
matahari. Satu batang rosella bisa menghasilkan 2-3 kg bunga rosella basah,
dalam 100 kg bunga rosella basah bisa menghasilkan 5-6 kg rosella kering
(Andiex, 2009).
Sub-kelas : Dilleniidae
Ordo : Malvales
Genus : Hibiscus
Abuya : Congo
Susur : Indonesia
tunggang yang mampu tumbuh mencapai 3-5 m baik di daerah tropis maupun
berbentuk bulat telur dengan ujung yang runcing, tepi beringgit, pangkal
berlekuk dengan pertulangan daun menjari. Daun rosella memiliki lebar 5-8
cm, panjang 5-15 cm dengan tangkai berukuran 4-7 cm, penampang bulat dan
dengan kelopak terdiri dari 8-11 daun kelopak berukuran 1 cm, berbulu, dan
mahkota berukuran 3-5 cm. Tangkai sari pendek dan tebal yang panjangnya ±
5 mm, sedangkan putik berbentuk tabung dengan warna merah atau kuning
(Devi, 2009)
Selain itu, bunga rosella juga identik dengan rasa asam sehingga memberikan
sensasi segar. Rasa asam pada bunga rosella dikarenakan adanya kandungan
vitamin C (0,002-0,005 %), asam sitrat dan asam malat dengan total 13 %,
a. Batang
berkayu dan berwarna merah.tumbuh dari biji dengan ketinggian bisa mencapai 3-
Gambar 1.3
Sumber : https://bit.ly/3e91VgZ
b. Akar
gambar 1.4).
Gambar 1.4
Sumber : https://bit.ly/2VgFoq2
c. Daun
bulat telur, bertulang menjari, ujung tumpul, tepi bergerigi dan pangkal berlekuk,
Panjang daun 6-15 cm dan lebar 5- 8 cm. Tangkai daun bulat berwarna hijau
Gambar 1.5
Sumber : https://bit.ly/2VgFoq2
d. Bunga
Kelopak bunga atau kaliksnya berwarna merah gelap dan lebih tebal jika
dibandingkan dengan bunga raya/sepatu. Bunganya keluar dari ketiak daun dan
merupakan bunga tunggal, yang berarti pada setiap tangkai hanya terdapat 1 (satu)
bunga. Bunga ini mempunyai 8-11 helai kelopak yang berbulu, panjangnya 1 cm,
yang pangkalnya saling berlekatan dan berwarna merah. Kelopak bunga ini sering
dianggap sebagai bunga oleh masyarakat. Bagian inilah yang sering dimanfaatkan
Gambar 1.6
Sumber : https://bit.ly/3e91VgZ
e. Biji
ginjal hingga triangular dengan sudut runcing, berbulu, panjang 5 mm dan lebar
4 mm.
Gambar 1.7
Sumber : https://bit.ly/2JQOR21
Ahli gizi menemukan kelopak segar rosella yang dijual di pasar Amerika
tengah tinggi kalsium, riboflavin, niasin, dan zat besi. Kandungan vitamin C yang
lainnya. Sebagai contoh, setiap 100 gr kelopak bunga rosella mengandung 244,4
kandungan vitamin C yang sangat tinggi, rosella juga kaya akan mineral seperti
kalsium, phosphor, potassium dan zat besi yang sangat penting untuk tubuh.
( Daryato-agrina, 2006)
antibakteri dari gosipetin yang diisolasi dari bunga rosella diduga dikarenakan
kompleks sehingga terjadi lisis sel. Saponin diduga menggangu permeabilitas dari
sitrat, asam malat, asat tartat dan asam laktat memiliki mekanisme kerja yang
Rosella juga mengandung vitamin B1, B2, niasin dan vitamin D. Tubuh
bunga rosella. Bunga rosella banyak digunakan untuk mengurangi nafsu makan,
gangguan pernafasan yang disebabkan flu, da rasa tidak enak di perut. Rosella
digunakan untuk mengatasi bisul dan radang pada kulit, luka bakar, sariawan, dan
infeksi herpes zoster. Kandungan kimia tanaman ini adalah alohidroksi asam sitrat
asam sitrat dan asam malat, dua antosianin; gosipetin (hidrosilflavon) dan
Akar rosella mengandung saponin dan asam tartrat. (BPOM RI, 2010)
Sumber : https://bit.ly/2XqXyrC
Bunga rosella bisa dimanfaatkan sebagai bahan untuk seduhan, seperti teh.
Bahkan, kini sudah dapat diolah dalam bentuk sirup, selai, dan minuman lain.
Seduhan rosella terbuat dari kelopak kering rosela, berwarna merah dan rasanya
seperti berry. Seduhan rosella mengandung antioksidan, seperti flavonoid yang
baik untuk jantung dan tubuh. Untuk membuat seduhan digunakan 2 gr kelopak
Bunga rosella juga memiliki berbagai kandungan vitamin dan mineral yang sangat
papaya dan jambu biji.Vitamin C merupakan antioksidan yang larut dalam air.
tepung rosella aduk hingga rata dan amplikasikan kewajah, dan diam kan 10 – 20
menit. Kemudian bilas wajah dengan air biasa dengan bersih. Tepung Rosela
Msi 2009).
a. Antioksidan
Rosella merupakan salah satu tanaman yang berfungsi sebagai antioksidan
yang terdapat pada rosella dan berbentuk rantai glikosida yang terdiri dari
b. Antibakteri
petri memiliki efek yang lebih baik dari penisilin yang dan memiliki efek yang
mirip dengan gentamisin terhadap gram negatif dan gram positif (Abdallah,
2016).
2013).
c. Anti hipertensi
merupakan salah satu senyawa yang banyak terdapat dalam ekstrak air Hibiscus
sabdariffa dan antosianin dapat menjadi senyawa bioaktif sebagai antihipertensi
Selain itu, penggunaan ekstrak air Hibiscus sabdariffa dalam jangka waktu
yang panjang tidak akan memberikan efek samping pada penderita hipertensi
(Herrera-Arellanoa, 2004).
d. Anti Hiperlipidemia
Ekstrak etanol Hibiscus sabdariffa telah diuji pada tikus yang terkena
10% dan 15% menunjukkan penurunan nilai LDL pada tikus masing-masing
sebesar 40%, 42% dan 44%. Penurunan LDL dapat disebabkan dkarena adanya
pembentukan LDL. Selain itu, ekstrak etanol Hibiscus sabdariffa dapat mencegah
e. Anti diabetes
perubahan sel yang disebabkan karena kadar glukosa yang tinggi. Aktivitas HPE
telah diuji pada tikus yang terkena diabetes tipe 2. Pada dosis 200 mg/kg berat
AGE (RAGE) pada aorta. Selain itu, HPE dapat menurukan berat badan tikus
yang terkena diabetes tipe 2 sehingga HPE dapat dijadikan sebuah terapi adjuvant
f. Antiinflamasi
Ekstrak air Hibiscus sabdariffa diketahui tidak memiliki efek terhadap edema
pada kaki tikus tetapi dapat menjadi inhibitor pada tikus yang diinduksi penyebab
penyakit pireksia. Selain itu, ekstrak air Hibiscus sabdariffa memberikan efek
yang signifikan pada tikus yang diinduksi rasa panas. Aktivitas farmakologi yang
Hasil positif akan menunjukkan warna orange jika terdapat kandungan flavonoid
(Handarini, 2016).
ditambahkan HCl sebanyak 5 ml, kemudian dipanaskan pada suhu 100 º C selama
Lapis Tipis (KLT) dengan fase diam silika gel 60F 254 dan fase gerak
menggunakan n-butanol : asam asetat : air (6:6:1). Ekstrak kental dan quersetin
ditotolkan pada silika gel 60F 254. Pengamatan dilakukan pada sinar tampak UV-
Vis 254 nm dan 366 nm. Tujuan dilakukan identifikasi flavonoid menggunakan
A. Ujia kualitatif
B. Uji kuantitatif
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Zat flavanoid yang paling berperan dalam kelopak bunga rosella meliputi
antosianin, gassypetin, dan glucoside hibiscin. Zat ini berfungsi sebagai diuretik,
gerakan usus. Sehingga senyawa antosianin yang banyak terdapat pada seduhan
Anonim, 2001, Guidelines for testing of chemicals, No. 404: Skin allergy
Direktorat OAI BPOM RI.2010. Serial data ilmiah terkini tanaman obat rosella
Da-Costa-Rocha, I., Bonnlaender, B., Sievers, H., Pischel, I., Heinrich, M., 2014.
Pustaka;2008.p.6-8.
Mardiah, Ir. M.Si, dkk .2009.Budi Daya & Pengolahan Rosela. Agro
Media.Bogor
dengan konsumsi kalsium pada remaja di SMP negeri 201 Jakarta Barat tahun
2008.p.73.