Oleh
Kadek Hery Putra Astawan (Surya/17)
Kadek Angga Sutrisna(Surya/14)
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN………………………………………………………………………………....1
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………………..1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………………….2
1.3 Tujuan ………………………………………………………………..................................2
BAB II
KAJIAN TEORI...............................................................................................................................3
2.1 Uraian tanaman.....................................................................................................................3
2.1.1 Klasifikasi....................................................................................................................3
2.1.2 Nama daerah................................................................................................................3
2.1.3 Kandungan zat kimia...................................................................................................4
2.1.4 Khasiat.........................................................................................................................4
BAB III
METODE PENELITIAN.................................................................................................................5
3.1 Metode pengumpulan data..................................................................................................5
3.1.1 Wawancara..................................................................................................................5
3.1.2 Observasi.....................................................................................................................5
BAB IV
PEMBAHASAN………………………………………………………………………………..6-11
BAB V
PENUTUP………………………………………………………………………………………...13
5.1 Kesimpulan………………………………………………………………………………..13
5.2 Saran………………………………………………………………………………………13
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………….14
3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Negara Indonesia berada didaerah tropis yang banyak keanekaragaman tanaman yang ada di
Indonesia. Berbagai macam tanaman dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan maupun bahan
obat. Salah satu tanaman yang dapat dijadikan bahan obat dan dihidangkan yaitu tanaman rosella
merah yang dalam bahasa latin Hibiscus sabdariffa L. Budidaya tanaman rosella merah ini
sangatlah mudah dan juga tidak memerlukan tempat yang luas untuk memenuhi kebutuhan
pribadi. Tanaman rosella merah memberikan banyak manfaat dibidang kesehatan.
Rosela merah (Hibiscus sabdariffa) adalah tanaman asli dari daerah yang terbentang dari India
hingga Malaysia. Namun, kini menyebar luas di semua negara tropis dan sub tropis, termasuk
Indonesia. Di Indonesia rosela paling banyak tumbuh di daerah pulau Jawa. Masyarakat Indonesia
umumnya masih banyak yang belum mengenal rosela. Namun saat ini bunga rosela mulai dilirik
oleh masyarakat. Hal ini terjadi karena banyak manfaat yang diperoleh masyarakat setelah
mengkonsumsi produk-produk yang terbuat dari kelopak bunga rosella.
Kelopak bunga rosela adalah bagian tanaman yang bisa diproses menjadi produk pangan. Kelopak
bunga tanaman ini berwarna merah tua, tebal, dan berair. Kelopak bunga rosela merah yang
rasanya sangat masam ini biasanya diproses menjadi jeli, saus, teh, sirup, selai, puding, dan
manisan. Bahan penting yang terkandung dalam kelopak bunga rosela adalah gossypetin,
anthocyanin, dan glucide hibiscin. Selain itu kelopak bunga rosela juga mengandung asam
organik, polisakarida, dan flavonoid yang bermanfaat mencegah penyakit kanker, mengendalikan
tekanan darah, melancarkan peredaran darah, dan melancarkan buang air besar. Secara
tradisional, tanaman ini banyak dimanfaatkan untuk mengatasi batuk, lesu, demam, dan gusi
berdarah.
Dengan berbagai khasiat dan potensi yang dimilikinya, para petani mulai melirik tanaman ini
sebagai bahan tanam yang memberikan keuntungan lebih. Para petani tertarik karena mereka
mengetahui kemudahan dalam pemeliharaan serta belum maraknya pesaing sehingga potensi
masih terbuka lebar. Namun karena hal ini masih awam di mata petani, banyak petani yang hanya
menanam begitu saja tanpa memperhatikan prosedur serta pemanfaatan lebih lanjut kepada hasil
tanam mereka, sehingga hasil yang didapatpun kurang maksimal yang dikarnakan belum
mampunya petani memaksimalkan hasil panen serta mamanfaatkan hasil panen tersebut dengan
baik.
4
1.2 Rumusan masalah
1.2.3 Bagaimana proses panen dan pasca panen pada tumbuhan rosella?
1.3 Tujuan
1.3.3 Untuk mengetahui proses panen dan pasca panen pada tanaman rosella
Kajian Teori
2.1 Klasifikasi
Tanaman rosella memiliki lebih dari 300 spesies yang tersebar pada daerah tropis dan non tropis.
Biasanya, digunakan sebagai tanaman hias dan beberapa diantaranya dipercaya memiliki khasiat
medis, salah satu diantaranya adalah rosella merah atau rosella (Hibiscus sabdariffa L.). Nama
lain rosella adalah Hibiscus Sabdariffa L., H. Sabdariffa varaltissima, Rozelle, Red Sorrel, Sour-
sour, Lemon bush, Florida cranberry, Oseille rouge (Perancis), Quimbombo Chino (Spanyol),
Karkad (Afrika Utara), Bisap (Senegal) (Ullych, 2009).
Domain : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Bangsa : Malvales
Suku : Malvaceae
Marga : Hibiscus
Sebagai karya ilmiah, maka tidak bisa dilepaskan dari penggunaan metode.Secara umum
metode penelitian atau metode ilmiah adalah sebuah prosedur atau langkah-langkah dalam
mendapatkan pengetahuan ilmiah atau ilmu. Berdasarkan kebutuhan pembuatan karya ilmiah,
kami menggunakan metode pengumpulan data berupa wawancara dan observasi yang telah
dilakukan untuk pembuatan karya ilmiah ini.
3.1.1 Wawancara
Dalam metode ini kami melakukan wawancara terhadap petani secara langsung. Dimana dalam
metode ini kami mendapat fakta berupa bagaimana petani tersebut melakukan proses
penanaman sampai pada pemanenan. Selain itu kami juga melakukan wawancara terhadap
mahasiswa bidang farmasi sehingga dari proses tersebut kami mendapat informasi berupa
manfaat rosella ini bagi kesehatan serta cara pemanfaatan yang tepat pada kelopak bunganya.
3.1.2 Observasi
Dalam metode ini kamu melakukan pengamatan langsung terhadap proses panen yang terjadi
pada bunga rosella beserta proses keberlanjutannya sampai dengan penjualan akhir, sehingga
dari proses tersebut kami mendapat fakta berupa kegiatan panen dan pasca-panen serta
pengolahan yang dilakukan pada bunga ini dikalangan para petani
BAB IV
PEMBAHASAN
Selama ini tumbuhan Rosella dikenal sebagai salah satu penghasil serat bermutu, yang bisa
dimanfaatkan adalah daun, buah dan bunganya. Sampai saat ini Bunga Rosella (Hibiscus
sabdariffa L) dimanfaatkan kelopak bunganya sebagai bahan pembuatan teh. Saat ini masyarakat
Indonesia mulai mengembangkan kelopak bunga Rosella menjadi minuman teh yang sehat.
Dengan adanya teh dari kelopak bunga Rosella, maka kemungkinan dibuatnya jenis minuman
lain dengan bahan baku kelopak bunga Rosella semakin besar. Di era masa kini banyak
masyarakat yamg mengeluh dalam mengonsumsi makanan atau minuman, mereka harus
mempertimbangkan kesehatan mereka. Dalam hal ini suatu terobosan baru untuk menghapus
kegelisahan masyarakat akan makannan dan minuman yang berbahaya bagi kesehatan mereka
sangatlah diharapkan. Sirup adalah minuman manis yang sangat digemari di masyarakat namun
konsumsi berlebihan akan beresiko terhadap tingginya kadar gula dalam darah. Dalam hal ini
membuat sirup yang ramah bagi kesehatan sangat dibutuhkan. Kelopak rosela dapat dijadikan
alternative sebagai minuman sehat selain the. Hal ini dikarenakan sirup dengan bahan kelopak
bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L) yang kaya akan manfaat salah satunya antioksidan dan
antidiabetes (pustaka)
Potensi pemanfaatan kelopak bunga rosella menjadi sirup ini memiliki banyak keunggulan
disamping manfaat kesehatan didalamnya, peluang usaha yang menjanjikanpun masih melekat
pada pemanfaatan ini. Semua ini dikarnakan masih minimnya pesaing dan minat masyarakan
akan pangan yang berkualitas dan bergizipun semakin meningkat, sehingga para petani yang
hanya menjual hasil panennya secara mentah dapat mengolah lebih lanjut hasil panen mereka
dengan hasil yang lebih menguntungkan. Berikut ini adalah proses sederhana dalam pembuatan
sirup bunga rosella.
1. Persiapan perlengkapan Produksi Pada tahap ini diperlukan alat da bahan yang dibuthkan
untuk melaksanakan program, antara lain :
A. Alat
Gelas Ukur
Kompor gas
Corong
Kain saring
Wadah panci
Botol
Baskom
B. Bahan
Bunga Rosella
Gula
Air
Garam
a. Pelumatan Sortasi Pada tahap sortasi, bunga dipilih yang sudah matang dan kondisinya
baik.
c. Pelepasan bunga dari tangkainya Pelepasan kelopak bunga dilakukan dengan pemotogan
kelopak dari tangkainya kemudian kelopak di pisahkan dari bijinya.
d. Penambahan gula Setelah didihan air berubah menjadi merah tambahakan gula , aduk
sampai rata , dan rebus kembali.
e. Penyucian Botol, Sterilisasi Botol Penyucian botol dilakukan dengan menggunakan air
hangat bersuhu 50 · C dengan cara perendaman kurang lebih 30 menit
f. Pasteurisasi Setelah dilakukan penyucian dan sterilisasi botol, sirup dimasukkan ke dalam
botol,
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Tumbuhan rosella merupakan tumbuhan yang sangat bermanfaat, khusunya pada bagian
kelopak bunganya. Kelopak bunga dari tumbuhan ini memiliki berbagai kandungan zat kimia
baik yang sangat bermanfaat bagi tubuh. Manfaat yang dihasilkan antara lain sebagai pengatur
kadar gula darah, sebagai antihipertensi, bahkan pencegah kanker pula. Namun dari sekian
banyak manfaat tersebut, pemanfaatan kelopak bunga rosella masihlah rendah. Dengan
keterbatasan pengetahuan serta teknologi yang kurang merata disetiap daerah menjadikan
hambatan dalam pemanfaatannya. Padahal jika kita telaah dari manfaat yang dihasilkan,
peluang bisnis yang sangat menjanjikan masih terbuka lebar dengan sedikitnya pesaing
sehingga pemanfaatan kelopak bunga rosella ini menjadi peluang bisnis yang mampu
mengangkat perekonomian pada masyarakat yang melakukan pengolahan terhadapnya.
Pengolahan bunga rosella ini dapat dilakukan dengan menjadikannya sirup bunga rosella. Sirup
merupakan bahan tambahan pada minuman yang begitu digemari karena selain pemberi rasa
juga pembari warna pada minuman. Dengan kandungan bunga rosella yang mampu
menurunkan kadar gula serta kandungan warna merah alami, maka pengaruh negatif dari
penggunaan sirup konfensional pada minuman dapat dinetralisir, sehingga kebutuhan konsumen
akan pangan yang berkualitas dan bergizi dapat terpenuhi.
5.2 Saran
Proses pemanfaatan dan pengolahan bunga rosella masihlah sangat minim khususnya pada
masyarakat pedesaan dengan lahan yang luas. Untuk itu kami menyarankan kepada seluruh
masyarakat khususnya yang berkecimpung dibidang pertanian, kesehatan, maupun pebisnis
untuk mulai melirik potensi yang dimiliki dari tumbuhan rosella ( Hibiscus sabdariffa Linn)
ini. Hal ini karena melihat mudahnya pemeliharaan tanaman, dampak positif bagi
kesehatan, serta peluang bisnis yang tentunya masih sangat terbuka menjadikan tanaman ini
memiliki potensi yang baik untuk dikembangkan. Kami harapkan menjadi komoditi yang
menjadi primadona baik didalam maupun diluar negeri sehingga manfaat tanaman ini dapat
dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat. T, 2007. Budi Daya Tanaman Rosella. CV. Sinar Cemerlang Abadi.
Jakarta.