Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Morfologi Tanaman Pohon rosella merah tumbuh dari biji atau benih
dengan ketinggian yang bisa mencapai 3 - 5 meter serta mengeluarkan
bunga hampir sepanjang tahun. Bunga rosella berwarna cerah, kelopak
bunga atau kaliksnya berwarna merah gelap dan lebih tebal jika
dibandingkan dengan bunga sepatu. Bagian bunga rosella yang bisa
diproses menjadi makanan ialah kelopak bunganya (kaliks) yang
mempunyai rasa yang amat masam. Kelopak bunga ini bisa diproses
menjadi berbagai jenis makanan seperti minuman, jelly, saos, serbuk (teh)
atau manisan rosella. Daun muda rosella bisa juga dimakan sebagai ulam
atau salad. Sementara xviii itu di Afrika, biji rosella dimakan karena
dipercaya mengandung minyak tertentu. Di Sudan, rosella diproses
menjadi minuman tradisional yang dinamakan karkadeh dan merupakan
minuman kebangsaan orang Sudan (Nnuke, 2008). Hibiscus sabdariffa L.
merupakan tanaman semusim yang tumbuh tegak bercabang yang
berbatang bulat dan berkayu. Daunnya tunggal, berbentuk bulat telur,
pertulangan menjari dan letaknya berseling dan pinggiran daun bergerigi.
Bunga rosella bertipe tunggal yaitu hanya terdapat satu kuntum bunga
pada setiap tangkai bunga. Bunga ini mempunyai 8-11 helai kelopak yang
berbulu dengan panjang 1 cm, pangkal saling berlekatan dan berwarna
merah. Mahkota bunga rosella berwarna merah sampai kuning dengan
warna lebih gelap dibagian tengahnya. Tangkai sari merupakan tempat
melekatnya kumpulan benang sari berukuran pendek dan tebal. Putik
berbentuk tabung dan berwarna kuning atau merah. Bunga rosella
bersifat hermaprodit sehingga mampu menyerbukan sendiri (Maryani,
2005).
Maryani. 2005. Khasiat dan Manfaat Rosella. Agromedia Pustaka.
Jakarta
Taksonomi tanaman rosella
Kingdom : PlantaeDivision : magnoliophytaClass : magnoliopsidaOrder : MalvalesFamili :
MalvaceaeGenus : HibiscusSpesies :
Hibiscus sabdariffa L.
Morfologi tanaman rosella
anaman rosella ber!embang bia! secara geneti" #dengan bi$i%& anaman rosella ber!
embang bia! dengan bi$i' tanaman ini tumbuh di daerah yang beri!lim tropis dan sub tropis&
anamanini dapat tumbuh di semua $enis tanah' tetapi paling coco! pada tanah yang subur
dangembur& umbuhan ini dapat tumbuh di daerah pantai sampai daerah dengan !etinggian
())m di atas permu!aan laut& *osella mulai berbungan pada umur +,- bulan' dan dapat di
penensetelah berumur .,/ bulan&0atang : tanaman rosella #Hibiscus sabdari""a 1%
mempunyai batang bulat' tega!' ber!ayudan ber2arna merah& umbuh dari bi$i dengan !
etinggian bisa mencapai -,. meter 3!ar : anaman rosella #Hibiscus sabdari""a 1%
mempunyai a!ar tunggalDaun : tanaman rosella #Hibiscus sabdari""a 1% mempunyai daun
tunggal berbentu! bulattelur' bertulang men$ari' u$ung tumpul' tepi bergerigi dan pang!al
berle!u!' pan$ang daun /,4. cm dan lebar .,5 cm& ang!ai daun bulat ber2arna hi$au dengan
pan$ang 6,7 cm&0unga : anaman rosella #Hibiscus sabdari""a 1% mempunyai bunga
ber2arna cerah' !elopa! bunga atau !ali!snya ber2arna merah gelap dan lebih tebal $i!a
dibanding!an dengan bungaraya atau sepatu& 0unganya !eluar dari !etia! daun dan merupa!
an bunga tunggal' yang berarti pada setiap tang!ai hanya terdapat 4 #satu% bunga'bunga ini
mempunyai 5,44 helai!elopa! bunga ini sering dianggap sebagai bunga oleh masyara!at&
0agian inilah yang seringdiman"aat!an sebagai bahan ma!anan dan minuman&0i$i :
anaman rosella #Hibiscus sabdari""a 1% mempunyai bi$i berbentu! seperti
gin$al hinggatriangular dengan sudut runcing' berbulu' pan$ang . mm dan lebar 6 mm
E. Kandungan dan Kegunaan Rosella yang memiliki kandungan
antioksidan yang tinggi sangat direkomendasikan sebagai bahan untuk
dikonsumsi. Semakin pekat warna merah pada kelopak bunga rosella,
rasanya akan semakin asam dan kandungan antosianin (antioksidan)
semakin tinggi. Antosianin disini berperan menjaga kerusakan sel akibat
penyerapan sinar ultraviolet berlebih. Ia melindungi sel-sel tubuh dari
perubahan akibat radikal bebas. Tetapi hati-hati sebab kadar antioksidan
tersebut menjadi xxiii berkurang bila mengalami proses pemanasan dan
pengeringan (misalnya dengan oven). Kadar antioksidan rosella yang
memiliki kandungan antioksidan paling tinggi jika dikonsumsi dalam
bentuk kering. Antioksidan adalah molekul yang berkemampuan
memperlambat ataupun mencegah oksidasi molekul lain. Kandungan
antioksidan yang rendah dapat menyebabkan stres oksidatif dan merusak
sel-sel tubuh. Oleh karena itu efek pengobatan rosella ini terhadap
berbagai penyakit sebenarnya merupakan efek dari antioksidannya
(Anonim, 2010). Kelopak bunga rosella dapat diambil sebagai bahan
minuman segar berupa sirup, teh, selai dan jenis minuman lainnya,
terutama dari tanaman yang berkelopak bunga tebal, yaitu rosella merah.
Kelopak bunga tersebut mengandung vitamin C, vitamin A dan asam
amino. Asam amino yang diperlukan tubuh, 18 diantaranya terdapat
dalam kelopak bunga rosella, termasuk arginin dan lisin yang berperan
dalam proses peremajaan sel tubuh. Selain itu, rosella juga mengandung
protein dan kalsium. Tumbuhan herba ini ternyata mampu berfungsi
sebagai bahan antiseptik, penambah syahwat, agen astringen. Tanaman
ini juga banyak digunakan dalam pengobatan tradisional seperti batuk,
lesu, demam, tekanan perasaan, gusi berdarah (skurvi) dan mencegah
penyakit hati. Bunga rosella banyak digunakan untuk pembuatan jus,
saos, sirup dan juga sebagai bahan pewarna pada makanan (Wati, 2007).
Khasiat yang terkandung didalamnya adalah: 1. Menurunkan asam urat 2.
Menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh 3. Menghancurkan lemak 4.
Melangsingkan tubuh 5. Mengurangi kecanduan merokok 6. Mencegah
stroke dan hipertensi 7. Memperbaiki pencernaan 8. Menghilangkan wasir
9. Menurunkan kadar gula 10. Mencegah kanker, tumor, kista dan
sejenisnya 11. Migrain xxiv 12. Mampu meningkatkan gairah sex dan
tahan lama (dengan terapi rutin) (Fatmawati, 2010). Kadar antioksidan
yang tinggi pada kelopak rosella dapat menghambat radikal bebas.
Beberapa penyakit kronis yang banyak ditemui saat ini banyak
disebabkan oleh paparan radikal bebas yang berlebihan. Diantaranya
kerusakan ginjal, diabetes mellitus, jantung koroner, hingga kanker. Selain
itu, radikal bebas juga dapat menyebabkan proses penuaan dini. Semakin
pekat warna merah pada kelopak bunga rosella, rasanya akan semakin
asam dan kandungan antosianin (sebagai antioksidan) semakin tinggi.
Sayangnya kadar antioksidan tersebut menjadi berkurang bila mengalami
proses pemanasan dan pengeringan (dengan oven). Kadar antioksidan
tersebut berada pada tingkat tertinggi jika dikonsumsi dalam bentuk
kering (Maria dan Ramli 2007)
Maria, dkk. 2007. Pemanfaatan Hasil Tanaman Hias Rosella
sebagai Bahan Minuman.
http://www.dppln.co.id/senior/edisi_44.pdf. Diakses pada tanggal
1 Februari 2010. lii
kandungan
Salah satu kandungan yang ada dalam kelopak rosella adalah flavonoid
yaitu antosianin. Flavonoid adalah salah satu senyawa metabolitb
sekunder yang biasanya ada di akar, batang, daun, kelopak, biji dan lainlain. Antosianin adalah pigmen daun bunga yang berwarna merah sampai
biru. Flavonoid yang ada sebagai metabolit sekunder mempunyai efek
berbagai macam, seperti dapat bekerja sebagai inhibitor kuat pernafasan,
sebagi antioksidan juga bermanfaat sebagai pengobatan gangguan fungsi
hati dan mengurangi pembekuan darah (Robinson, 1991) Robinson, T.,
1991, Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi, Penerbit ITB: Bandung.
terbukti secara klinis mampu mengurangi jumlah plak yang menempel pada dinding
pembuluh darah. Tidak hanya itu, rosela juga memiliki potensi untuk mengurangi
kadar kolesterol jahat yang disebut LDL dan lemak dalam tubuh. Hal ini
menunjukkan bahwa rosela juga bermanfaat terhadap penurunan tekanan darah
pada penderita hipertensi (tekanan darah tinggi), membantu program diet bagi
penderita kegemukan (obesitas), melancarkan peredaran darah, menurunkan
demam umum, melancarkan dahak bagi batuk berdahak, dan dapat dimanfaatkan
untuk melancarkan buang air besar.
Ditinjau menurut sudut pandang medis modern (kedokteran), mengonsumsi olahan
kelopak bunga rosela secara teratur menunjukkan kesetaraan hasil dengan
pengobatan modern (farmakologis) pada beberapa penyakit berikut ini:
Sebagai Terapi Hipertensi[sunting | sunting sumber]
Pemberian ekstrak kelopak rosela yang mengandung 9,6
miligram anthocyanin setiap hari selama 4 minggu, mampu menurunkan tekanan
darah yang hampir sama dengan pemberian captopril 50 mg/hari. Rosela terstandar
tersebut dibuat dari 10 gram kelopak kering dan 0,52 liter air (Herrera-Arellano,
2004). Terdapat penurunan tekanan darah sistolik sebesar 11,2 % dan tekanan
diastolik sebesar 10,7% setelah diberi terapi teh rosela selama 12 hari pada 31
penderita hipertensi sedang (Haji Faraji, 1999).
Asam Urat dan Kesehatan Ginjal[sunting | sunting sumber]
Tingginya kadar asam urat, kalsium dan natrium dalam darah secara mekanisme
normal tubuh akan dikurangi dengan membuang kelebihan unsur tersebut
melalui ginjal. Jika kondisi demikian dibiarkan berlangsung lama akan memberatkan
kerja ginjal sebagai penyaring darah dalam tubuh. Kondisi ini dapat memicu
kesakitan pada ginjal. Dengan mengonsumsi rosela, ditemukan
penurunan kreatinin, asam urat, sitrat, tartrat, kalsium, natrium, dan fosfat dalam urin
pada 36 pria yang mengonsumsi jus rosela sebanyak 16-24 g/dl/hari (Kirdpon,
1994).
Khasiat Lebih jauh[sunting | sunting sumber]
Rosela diketahui memiliki kandungan senyawa fenolik yang berfungsi
sebagai antioksidan sebanyak 23,10 mg dalam setiap gram bobot kering kelopak
rosela. Sejumlahantioksidan yang dikandung rosela tersebut memiliki aktivitas 4 kali
lebih tinggi dibanding bubuk kumis kucing. Penelitian yang dilakukan oleh Ir Didah
Nur Faridah MSi, periset Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Institut Pertanian
Bogor, menunjukkan bahwa kandungan antioksidan yang dimiliki oleh kelopak rosela
terdiri atas senyawa gossipetin, antosianin, dan glukosida hibiscin yang mampu
memberikan perlindungan terhadap berbagai penyakit degeneratif (akibat proses
penuaan) seperti jantung koroner, kanker, diabetes melitus, dan katarak.