Anda di halaman 1dari 14

Budidaya 

Rosella
Editing : J A N U A R
Sumbangsih Pemikiran :
Rek. BPD Sumbar. 21020210169785

TANAMAN RUMAHAN KAYA MANFAAT

Rosella (Hibiscus Sabdariffa Linn.) adalah


tanaman dari keluarga sejenis kembang sepatu. Konon
tanaman ini berasal dari Afrika dan Timur Tengah.
Tanaman perdu ini bisa mencapai 3 - 5 meter tingginya.
Jika sudah dewasa, tanaman ini akan mengeluarkan
bunga berwarna merah. Bagian bunga dan biji inilah
yang bermanfaat baik untuk kesehatan.
Rosella dengan nama Latin Hibiscus sabdariffa
ini sedang naik daun. Padahal tanaman ini sudah lama
ada di Indonesia. Dulu kelopak Rosella dikenal sebagai
frambozen yang digunakan sebagai bahan pembuat
sirup berwarna merah yang beraroma khas. Sekarang
ini, kelopak Rosella dikenal sebagai bahan minuman dan

1
disebut teh Rosella. Tanaman yang masih kerabat bunga
sepatu ini banyak ditemukan sebagai tanaman pagar.
Rosella yang selama ini dikenal sebagai bunga,
sebenarnya adalah kelopak buah. Karena bentuknya
seperti bunga (terlebih jika telah dikeringkan), maka
orang menyebutnya bunga Rosella.
Menurut DEP.KES.RI.No.SPP.1065/35.15/05,
setiap 100 gr rosella mengandung 260-280 mg vitamin
C, vitamin D, B1 dan B2. kandungan lainya adalah
kalsium 486 mg, omega 3, Magnesium, beta karotin
serta asam amino esensial seperti lysine dan agrinine.
Bunga rosella juga kaya akan serat yang bagus untuk
kesehatan saluran pencernaan.
Tanaman yang berkembang biak dengan biji ini
bermanfaat baik untuk kesehatan. Stamina tubuh akan
meningkat jika minum teh rosella, masuk akal karena di
rosella mengandung vitamin C dan mineral esensial yang
cukup tinggi. Vitamin C rosella juga dipercaya mampu
menangkal radikal bebas penyebab kanker. Kalsium
yang tinggi dapat mencegah keropos tulang. Sedangkan
zat-zat tertentu di dalam rosella mampu meremajakan
sel tubuh serta melindungi tubuh dari inveksi kuman
dan virus.
Jika Anda ingin membuat teh rosella, ambil
sekitar 3 - 4 kuntum bunga rosella segar yang sudah
dikeringkan, cuci bersih dan belah dua. Seduh dengan
200 ml air panas, aduk sambil sedikit di tekan-tekan
kelopak bunganya hingga air berwarna merah, saring.

2
Tambahkan 1 sdm air jeruk nipis dan 3 sdm madu.
Sajikan hangat.
Bunga rosella juga dapat dijadikan bahan baku
selai, warnanya yang merah menyala, menghasilkan
selai yang menyehatkan dan berwarna cantik. Anda
memerlukan 250 g kuntum bunga rosella, 1 sdm tepung
maizena, air 150 ml, gula pasir 150 g, air jeruk
lemon/nipis 3 sdm, 1/4 sdt vanilla pasta dan ¼ sdt
garam halus. Cara membuatnya, Blender bunga rosella
dengan air dan tepung maizena hingga halus. Angkat.
Tuang ke dalam panci, tambahkan gula dan air. Masak
hingga mendidih, masukkan jeruk nipis, pasta vanili
dan garam. Masak hingga tekstur saus mengental,
angkat, simpan di dalam stoples kedap udara.
Kelopak bunga Rosella, rasanya enak, memiliki
efek farmakologis yang bermanfaat seperti diuretik
(melancarkan air seni), onthelmintic (membasmi cacing),
anti bakteri, anti septik, anti radang, menurunkan
panas, meluruhkan dahak, menurunkan tekanan darah,
mengurangi kekentalan darah, dan menstimulasi gerak
peristaltik usus. Daun, buah, dan bijinya juga berperan
sebagai diuretik, anti sariawan, dan pereda nyeri.
Kelopak Rosella dapat mengatasi panas dalam,
sariawan, kolesterol tinggi, hipertensi, gangguan
jantung, sembelit, mengurangi resiko osteoporosis, dan
mencegah kanker darah.
Di Indonesia, penelitian tentang uji komponen zat
gizi dan aktivitas antioksidan pada kelopak Rosella

3
pernah diteliti oleh Ir. Didah Nurfaridah pada tahun
2005. Dalam penelitiannya, staf pengajar di Departemen
Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi
Pertanian, Institut Pertanian Bogor ini menemukan
bahwa kadar antioksidan yang terkandung dalam
kelopak kering Rosella jauh lebih tinggi dibandingkan
dengan tanaman kumis kucing dan bunga knop. Zat
aktif yang paling berperan dalam kelopak bunga Rosella
meliputi gossypetin, antosianin, dan glucoside hibiscin.
Pada prinsipnya tanaman Rosella dapat hidup di
kondisi lahan, cuaca, serta suhu apapun, akan tetapi di
setiap daerah yang berbeda akan menghasilkan warna
yang berbeda pula. Rosella dapat hidup di ketinggian 0-
900 m di atas permukaan laut. Rosella tumbuh baik di
dataran rendah dengan ketinggian 0 - 500 m dpl.
Pertumbuhan Rosella dapat optimal di kisaran 20-34
derajat celcius. Rosella merupakan tanaman semusim,
hanya mengalami satu kali masa produktif. Batang
Rosella akan tumbuh dari satu titik tumbuh. Batangnya
tumbuh relatif tinggi yaitu 1 - 3 meter dan lebar bisa
mencapai 2 meter.
Rosela merupakan tumbuhan semusim, jadi
hanya mengalami satu kali masa produktif. Sebaiknya
rosela ditanam secara khusus tanpa diselingi tanaman
lain untuk mengoptimalkan hasil panen. Kelopak bunga
rosela dimanfaatkan sebagai bahan makanan yakni
sirup, selai atau tambahan pada puding. Kelopak bunga
rosela bermanfaat sebagai antioksidan karena

4
kandungan vitamin C (asam askorbat) antosianin, serat
dan protein. Selain itu bijinya dapat dijadikan minuman
kesehatan seperti kopi dengan rasa yang khas dan
nikmat.
Dengan penganekaragaman produk rosella di
antaranya menjadikan bunga rosella menjadi teh rosella
siap seduh, sehingga akan memiliki daya saing di pasar.
Hasil produksi budi daya rosella di sejumlah tempat
mengalami peningkatan, namun dengan banyaknya budi
daya tanaman dan hasil produksi yang melonjak,
menyebabkan timbul kendala dalam pemasaran produk
ini. Dengan penerapan teknologi yang tepat, budi daya
rosella berpeluang besar untuk dikembangkan karena
bunga ini memiliki banyak manfaat.
Kelopak bunga rosella dapat diambil sebagai
bahan minuman segar berupa sirup dan teh, selai dan
minuman, terutama dari tanaman yang berkelopak
bunga tebal, yaitu rosella merah. Kelopak bunga
tersebut mengandung vitamin C, vitamin A, dan asam
amino, serta bahan-bahan yang diperlukan tubuh
manusia.
Banyak penelitian telah menguak manfaat
rosella, termasuk kandungan arginin dan legnin yang
berperan dalam proses peremajaan sel tubuh. Selain itu,
rosella juga mengandung protein dan kalsium.
Menginggat banyak manfaat dari bunga itu, akan dapat
membantu petani dalam melakukan pengolahan
pascapanen. Kita berharap pemerintah membantu

5
pemasaran maupun pengolahan rosella menjadi produk
yang laku di pasar sehingga petani tidak terus merugi.
Bunga rosela merah yang telah dikeringkan dan
diseduh menjadi secangkir teh yang bercitara rasa
sedikit asam ini, mampu mengatasi batuk, asam urat,
kolesterol, hipertensi, radikal bebas, dan penyegar
(tonik).
Berdasarkan penelitian ilmiah yang dilakukan
ilmuwan Sudan, rosela merah juga berkhasiat untuk
menurunkan tekanan darah (hipotensif), anti kejang
saluran pernapasan, anti cacing (antelmintik), dan anti
bakteri. Hal ini bukan isapan jempol semata karena
rosella merah mengandung berbagai senyawa
berkhasiat, seperti antioksidan, asam esensial, beta
karoten, potasium, zat besi, dan berbagai jenis vitamin.
Mendapatkan secangkir teh rosela merah hangat
dengan warna yang cantik. Saat ini, sejumlah produsen
herbal mulai memproduksi rosela merah dalam bentuk
yang mudah dikonsumsi, yaitu teh celup dan kapsul.
Selain itu, rosela merah juga hadir dalam bentuk selai,
manisan, dan sirup. Indonesia masih bergantung pada
negara Timur Tengah untuk mendapatkan bibit rosela
merah, seperti Sudan dan Arab Saudi.

a. Persemaian
Sebelum disemaikan, biji direndam selama satu
hari satu malam lalu dipilih yang tenggelam dengan
bentuk butiran-butiran yang baik. Biji dapat langsung

6
disemaikan pada lahan persemaian yang sudah diolah
dan diairi. Setelah tumbuh maka bisa langsung
dipindah ke ke polybag ataupun menunggu cukup
besar untuk langsung dipindah ke lahan produksi.

b. Persiapan Lahan
Persiapan lahan dilakukan dengan pembajakan
tanah secara membujur dan melintang. Tanah
dicampur pupuk dasar berupa pupuk kandang, lahan
dilarik dengan jarak antar larik 1,5 m.

c. Penanaman
Untuk lahan yang langsung dari biji maka
penanaman dilakukan dengan ditugal tiap lubang
tanam diisi 2-3 biji. Sedangkan untuk penanaman
bibit yang telah disemaikan di polybag maka setiap
lubang tanam diisi dengan 1-2 bibit.

d. Pemupukan
Pemupukan pada lahan sebelum tanam dengan
pupuk kandang, sedangkan pada umur 3 dan 7-8
minggu setelah tanam dipupuk Urea sebanyak 30-40
gram tiap tanaman.

e. Hama dan Penyakit


Hama dan penyakit yang paling banyak
menyerang rosella adaLah hama kutu daun dan
penyakit Phytopthora. Penanganannya adalah dengan

7
penyemprotan obat anti kutu ataupun berbagai jenis
pestisida yang dijual bebas di toko-toko pertanian.
f. Pemeliharaan
Selama pertumbuhan tanaman perlu diwaspadi
keberadaan gulma yang akan berdampak negatif, oleh
karena itu dilakukan penyiangan dengan frekuensi
sesuai kondisi lahan.

g. Panen
Tanaman rosella mulai menghasilkan bunga
pada umur 120 hari dan dapat dipanen secara terus
menerus dalam jangka waktu 3 bulan sebelum
akhirnya diganti dengan bibit baru. Per batang
tanaman rosella dapat menghasilkan 1,5 kg bunga
basah. Pemanenan menggunakan gunting untuk
memotong tangkai bunga, kemudian dilakukan
pemisahan biji. Untuk rendemennya dalam bentuk
kering 10% sesudah dijemur di bawah terik matahari
selama 3-5 hari, yang akhrinya siap digunakan
konsumsi pribadi ataupun dikemas untuk tujuan
komersial.

h. Produksi
Produksi tanaman rosella dalam keadaan
normal setiap hektar mampu menghasilkan 2-3 ton
kelopak bunga segar tanpa biji atau setara dengan
200-375 kg kelopak bunga kering.

8
Kandungan gizi kelopak bunga segar tiap 100
gram adalah sebagai berikut:
- Lemak 2,61 gr
- Potein 1,145 gr
- Serat 12 gr
- Kalsium 1,263 gr
- Fosfor 273.2 mg
- Zat besi 8,98 mg
- MaLic Acid 3,31 %
- Fruktosa 0,82 %
- Sukrosa 0,24 %
- Karotin 0,029 %
- Tiamin 0,117 mg
- Niasin 3,765 mg
- Vitamin C 244,4 mg

Media Tanam
a. Lahan terbuka
Dibuat alur/bedengan setinggi 15-20 cm. Tanah
diberi pupuk kandang 2kg/10 m2. Jarak tanam 1 X 1
M. Jika tanah subur maka rosela umumnya tumbuh
setinggi 2-3 m dan lebar tajuk 1-1,5 m.

b. Polibag/pot/karung
Untuk lahan yang sangat terbatas bisa
menggunakan polibag dengan hasil tanam yang
terbatas, biasanya tinggi pohon hanya mencapai 40-70

9
cm. Media polibag juga dapat dijadikan media
penyiapan benih hingga berumur 1 bulan (15-20 Cm).
Pembenihan (skala kecil/pemula)
Biji dibuat kecambah dengan cara direndam dalam
air selama 24 jam dan ditutup dengan kapas basah
selama 2-3 hari. Tanamlah biji yang telah menjadi
kecambah langsung pada lahan yang telah disiapkan
atau polibag. Basahi kapas setiap hari hingga semua biji
berkecambah atau menyisakan biji tidak dapat
berkecambah (biasanya sekitar 10 hari).
Cara ini mengurangi kemungkinan rusaknya buji
oleh serangga tanah atau pembusukan jika ditanam
langsung, cara ini kurang efektif untuk penanaman
skala besar.
Pembenihan dalam lahan luas
Dalam skala besar pembenihan dilakukan dengan
cara persemaian. Lahan persemaian dibuat bedeng atau
petakan yang digemburkan. Taburkan pupuk kandang
yang telah dicampur dengan tanah yang telah diremas
untuk dihaluskan. Semaikan biji rosela merata
dipetakan dan taburi kembali dengan pupuk kandang
yang telah dihaluskan untuk menutupi biji rosella agar
tidak langsung disinari matahari. Persemaian disiram
dua kali sehari.
Bibit rosella yang telah tumbuh sekitar 5- 10 cm
siap dipindahkan kedalam polibag atau langsung
ditanam pada lahan yang telah disiapkan.

10
Perawatan
Umur 1-2 bulan tanaman diberi pupuk urea, NPK
(4:3) 10-25 g/pohon. Untuk penanganan hama (biasanya
ulat daun, belalang, kutu gunakan pestisida organik,
bisa dibuat sendiri dengan menggunakan sambiloto
(Andrographidis paniculata) dan daun mimba
(Azadirachta indica), caranya daun sambiloto dan mimba
segar (atau kering) ditumbuk dan dicampur air (100
gram dalam 5 L air) disaring lalu disemprotkan ke
seluruh bagian tanaman. Pada saat rosela berbunga
(umur 3-4 bulan) memerlukan air yang lebih sedikit dan
sinar matahari yang cukup untuk memaksimalkan
kualitas dan kuantitas bunga.

Panen dan Pasca panen


Kelopak rosela dapat dipanen saat biji telah tua (3-
4 minggu) yang ditandai dengan kulit pembungkus biji
majemuk yang berwarna coklat dan sedikit
terbuka/membelah. Pemetikan dilakukan dengan
gunting atau pisau karena kelopak sulit dipetik dengan
tangan tanpa bantuan alat, juga untuk menghindari
rusaknya batang. Pemanenan dapat dilakukan 3-4 kali
(selang 1-2 minggu) lalu jika tanaman sudah tak lagi
berbunga dicabut dan diganti dengan pohon rosela yang
baru.
Kelopak yang telah dipetik dikumpulkan dan dicuci
dengan air bersih lalu dijemur pada pukul 9.00-11.00
atau 14-16.00 selama 3 hari. Kelopak yang berkualitas

11
memiliki aroma sitrus yang khas saat telah kering dan
saat direndam dengan air panas (1000 c) warna merah
dan rasa asamnya cepat larut. Setiap pohon dapat
menghasilkan bunga 200-1000 gram kelopak basah atau
20-100 gram kelopak kering dan biji kering 2-3X bobot
kelopak.
Kelopak yang telah kering dapat disimpan dalam
wadah yang tertutup rapat supaya dapat bertahan lama.

Khasiat bunga rosella


Tanaman Rosella memiliki lebih dari 300 spesies
yang tersebar pada daerah tropis dan non tropis.
Biasanya, digunakan sebagai tanaman hias dan
beberapa diantaranya dipercaya memiliki kasiat medis,
salah satu diantaranya adalah rosella merah atau rosella
(Hibiscus Sabdariffa).
Pada tahun 2006, dilakukan penelitian tentang
manfaat medis dari rosela merah (Hibiscus sabdariffa)
dan diperoleh hasil terdapat 1,7 mmmol/prolox
antioksidan. Jumlah itu lebih banyak dibandingkan
kumis kucing yang antioksidannya teruji klinis
meluruhkan batu ginjal. Khasiat dari bunga Rosella
diantaranya sebagai berikut :
 Bersifat detoksifikasi, menetralkan racun
 Menurunkan tekanan darah
 Menurunkan kadar gula darah pada penderita
diabetes
 Menghambat tumbuhnya kanker

12
 Menjaga stamina
 Menurunkan kolesterol dalam darah
 Menyeimbangkan berat badan
 Mengurangi panas dalam dan susah buang air
besar
 Menurunkan tingkat penggumpalan lemak di hati
 Mengurangi pusing / migraine
 Mengandung multivitamin, termasuk vit C dan
Beta karoten
 Membantu memulihkan dari ketergantungan obat

Cara membuatnya tidak susah, tinggal seduh 5-7


kelopak bunga dengan air panas, tunggu 5 menit, siap
untuk diminum. Rasa dari minuman ini seperti asam
jawa. Kalo yang punya sakit maag harus hati-hati dan
menambahkan kadar airnya. Kalau mau tambah gula
boleh juga, tapi lebih baik dicampur madu saja sebagai
pemanis, lebih sehat.

13
14

Anda mungkin juga menyukai