Anda di halaman 1dari 7

IDENTITAS BUKU

Pencipta : Kurniasih

Penerbit : Pustaka Baru Press

Editor : Ary

Lay Out : Ompay

Desain Sampul: Candracoret

Email : pustaka_baru@yahoo.com

Banyak Halaman : 154 hal

Jumlah Bab : 6 bab

Ukuran Buku : 14 x 20 cm

Cetakan Pertama

Pokok-pokok pembahasan :

Bagian I

Mahkota Dewa
Bab 1 : Mengenal Mahkota Dewa

1. Mahkota Dewa ( Phaleria papuana fructus ) adalah tanaman asli Indonesia yang
berasal dari tanah papua dengan tinggi pohon tersebut mencapai 1,5 sampai 2,5 meter.

2. Tumbuhan Mahkota Dewa merupakan tumbuhan yang hidup di daerah tropis dan juga
bisa hidup di daerah subtropis..

3. Sebutan nama untuk tanaman Mahkota dewa cukup banyak tergantung dengan
daerahnya antara lain :

a. Di daerah Jawa Tengah dengan sebutan Makuto Dewo, Makuto Rojo atau
Makuto Ratu.

b. Di Daerah Banten Orang menyebutnya Raja Obat nama ini diberikan karena
pohan tersebut mampu mengobati bermacam penyakit.

c. Orang Cina menyebutnya Pau yang berarti obat pusaka.Orang Inggris pun
menyebutnya menjadi The Crown of God.

4. Banyak penyakit yang berhasil disembuhkan dengan mahkota dewa. Beberapa


penyakit berat seperti kanker, liver, jantung, kencing manis, asam urat, reumatik,
ginjal, hipertensi, dan ketagihan narkoba.
5. Mahkota dewa juga bisa digunakan untuk menyembuhkan penyakit ringan seperti
eksim, jerawat, dan luka gigitan serangga.

6. Mahkota dewa bisa digunakan sebagai obat dalam, dengan cara dimakan atau
diminum, dan sebagai obat luar, dengan cara dioleskan atau dilulurkan.

7. Di Depok, Jawa Barat, nama lain mahkota dewa adalah buah simalakama. Sebutan
ini mengagetkan tetapi sebetulnya cukup beralasan. Soalnya, bagi penderita suatu
penyakit, jika dimakan melebihi takaran akan menyebabkan efek negatif, dari
sariawan, pusing, dan mual-mual. Namun jika tidak dimakan, penyakitnya malah
mungkin tidak bisa disembuhkan.

8. Mahkota dewa (Phaleria Macrocarpa) termasuk dalam famili Thymelaece. Tumbuh


subur ditanah yang gembur dan subur pada ketinggian 10-1200 mdpl. Tanaman
mahkota dewa berupa perdu menahun yang tumbuh tegak dengan tinggi 1-2,5 m.

9. Batangnya bulat, permukaanya kasar, warnanya cokelat, berkayu dan bergetah,


percabangan simpodial. Daunnya tunggal, bertangkai pendek, bentuknya lanset atau
jorong, ujung dan pangkal runcing dengan warna hijau tua.

10. Bunga keluar sepanjang tahun, letaknya tersebar dibatang atau ketiak daun, bentuk
tabung, berukuran kecil, berwarna putih dan harum.

11. Buah mahkota dewa bentuknya bulat dengan diameter 3-5 cm. Permukaan buah
licin, dan beralur. Ketika muda warna buah hijau dan setelah masak, warnanya
berubah menjadi merah.

12. Daging buah berwarna putih, berserat dan berair. Biji bulat, keras, berwarna cokelat.
Berakar tunggang dan berwarna kuning kecoklatan. Perbanyakan dengan cangkok
dan bijinya.

13. Dari penelitian ilmiah yang sangat terbatas diketahui bahwa mahkota dewa memiliki
kandungan kimia yang kaya. Dalam daun dan kulit buahnya terkandung alkaloid,
saponin, dan flavonoid.

14. Fungsi dari alkaloid untuk menetralisir racun di dalam tubuh, saponin bermanfaat
sebagai sumber anti bakteri dan virus, dan flavonoid melancarkan peredaran ke
seluruh tubuh.

Bab 2 : Aneka resep dan pengolahannya

1. Untuk menjadikan buah mahkota dewa sebagai bahan obat, pada umumnya buah atau
cangkang buah harus diiris dan dijemur hingga kering dahulu untuk menghilangkan
unsur-unsur racunnya.

2. Resep obat mahkota dewa untuk mengobati beberapa penyakit, seperti darah tinggi,
diabetes mellitus, liver, jantung, kanker, tumor, hepatitis, rematik dan asam urat,
disentri, ginjal, kolesterol, dan ketergantungan narkoba.

Cuci bersih daging buah mahkota dewa yang sudah kering, lalu direbus dengan 3
gelas air. Angkat rebusan setelah tinggal separuh. Saring dan minum 3 kali
sehari.

3. Pengolahan Teh Mahkota Dewa


Mahkota Dewa dilarang untuk dikonsumsi langsung karena berefek sebagai racun.
Sebelum dikonsumsi sebaiknya buah di proses terlebih dahulu.

a. Petik buah Mahkota Dewa yang sudah tua, lalu pilih buah yang utuh serta
bebas dari hama.

b. Cuci tanpa menggunakan sabun

c. Ambil kulit dan dagingnya buahnya dengan cara diiris tipis. Kemudian
dikeringkan hingga 10% dari berat basah.

d. Ambil potongan tersebut lalu sangrai selama 5 menit.

e. Masukkan kedalam panci dan masukkan air sebanyak 2 gelas, panaskan


hingga setengahnya, kemudian disaring dan setelah hangat bisa di minum.

4. Pengolahan Kapsul Mahkota Dewa

Daging buah mahkota dewa dan daun salam kering ditumbuk halus, diayak,
lalu dimasukkan ke dalam kapsul. Minum masing-masing kapsul, 2-3 kali
sehari.

BAB 3 : Budidaya mahkota dewa

1. Budidaya tanaman obat perlu ada persiapan lahan dan pengolahan lahan. Lokasi
penanaman berkaitan dengan iklim dan kondisi lahan. Kemiringan lahan juga
menentukan teknik pengolahan tanah dan teknik budidaya tanaman. Kondisi tanah
yang harus diperhatikan meliputi kesuburan fisik, kesuburan kimia, dan kesuburan
biologi.

2. Persiapan dan pengolahan tanah dengan pembersihan lahan, pembajakan,


menghancurkan gumpalan tanah, dan pembuatan bedengan.

3. Pembibitan dapat dilakukan secara generatif (dengan biji) dan vegetatif (cangkok,
stek, okulasi, runduk). Pembibitan ini bertujuan memperoleh tanaman yang baik.

4. Penanaman dimulai dengan tahap pemilihan biji yang sudah tua, kemudian semaikan
biji ditempat persemaian. Saat penyemaian, penyiraman harus rutin dilakukan.

5. Untuk memelihara tumbuhan obat, haruslah adanya pemberian pupuk organik secara
rutin agar tumbuhan memberikan hasil yang tinggi.

6. Ciri buah mahkota dewa yang siap dipetik antara lain : kulit buah sudah berwarna
merah marun dan berbau manis seperti aroma gula pasir.

7. Setelah dipanen, setiap bagian tanaman mahkota dewa, diberi perlakuan meliputi
penyortiran, pencucian, pemotongan, pengeringan, penyaringan, dan perebusan.

Bagian II

Tanaman Bunga Rosella


Bab I : Mengenal Tanaman Rosella
1. Seluruh dunia mengenal tanaman ini. Belakangan tanaman ini mulai populer di
Indonesia. Padahal sejatinya tanaman ini sudah lama ada di Indonesia. Hanya saja
disebut dengan nama yang berbeda di setiap daerah.

2. Banyak pendapat yang mengira bahwa tanaman rosela berasal dari Afrika, memang,
rosela banyak tumbuh disana dan dibawa oleh para budak Afrika hingga ke berbagai
belahan dunia. Namun, sebenarnya tanaman ini berasal dari India bagian barat.

3. Mulanya bunga yang cantik ini untuk dijadikan penghias halaman rumah.

4. Di Afrika, rosela dijadikan selai atau jeli. Itu diperoleh dari serat yang terkandung
dalam kelopak rosela. Di Jamaika, dibuat salad buah yang dimakan mentah atau
direbus sebagai pengisi kue sesudah dimasak dengan gula.

5. Di Mesir, rosela diminum dingin pada musim panas dan diminum panas pada musim
dingin. Di Sudan, menjadi minuman keseharian, menghilangkan efek mabuk dan
mencegah batuk.

6. Rosela juga dimanfaatkan untuk diet, penderita batuk, atau diabetes. Selain itu,
bubuk biji bunga rosela juga dapat dijadikan campuran minuman kopi.

7. Tanaman tersebut dikenal dalam berbagai nama, seperti jamaican sorell, oseille
rouge, quimbombo chino, karkade, bisap, mrambos hijau, asam rejang, asam jarot.

8. Rosela, rosela, asam paya, asam kumbang, atau asam susur termasuk spesies
Hibiscus sabdariffa L dan termasuk familia Malvaceae.

9. Tanaman rosela berupa semak yang berdiri tegak dengan tinggi 0,5-5m. Sesudah
berbunga, batangnya berwarna cokelat kemerahan. Daun berwarna hijau berbentuk
bulat telur, menjari dan tepi bergerigi.

10. Bunga rosela berwarna merah muncul diketiak daun, mahkota bunganya berbentuk
corong. Bunga muncul saat tanaman berumur 2,5-3 bulan setelah tanam.

11. Berbagai kandungan yang terdapat dalam tanaman rosela, baik untuk digunakan
sebagai tanaman obat tradisional.

12. Kelopak bunga rosela mengandung vitamin c. Daun dan buah rosela mengandung
senyawa yang bermanfaat.

13. Khasiat rosela antara lain untuk menurunkan asam urat, hipertensi, diabetes mellitus,
memperbaiki metabolisme tubuh, melangsingkan tubuh, menghambat sel kanker,
cegah sari awan, menambah vitalitas, menjegah flu, antikanker, antibiotik, dan
menurunkan absorspsi alkohol.

14. Selain dapat memberikan solusi pengobatan herba alami, rosella juga dapat dijadikan
sebagai bahan pembuat makanan ringan, pewarna, aroma masakan, aroma kue,
aroma pasta gigi, aroma es lilin, aroma cream, sirup, selai, dll.

BAB 2 : ANEKA RESEP DAN PENGOLAHAN BUNGA ROSELA

1. Asam urat

Cara pemakaian : Seduh 3-5 kelopak rosella dengan 200 cc air panas. Tambahkan gula
atau madu secukupnya sesuai selera. Rosella seduh diminum selama 1 bulan.
2. Hipertensi

Cara pemakaian : Siapkan 3 kuntum kelopak rosella kering. Seduh seperti membuat teh
dan jangan ditambah gula. Teh rosella diminum secara rutin selama sebulan. Dosisnya 2
kali dalam sehari.

3. Batuk

Cara pemakaian : Seduh campuran kelopak rosella, kencur yang telah dimemarkan, dan
madu dalam 200 cc air panas. Air seduhan diminum setiap hari selama 3 hari.

4. Flu, Demam, Masuk Angin

Cara pemakaian : Seduh campuran kelopak rosella, jahe, dan madu dengan 200 cc air
panas. Air seduhan diminum satu kali setiap hari maksimal 3-4 hari.

5. Kepala Sakit

Cara pemakaian : Masukkan irisan buah kedalam gelas yang berisi madu. Setelah
ramuan siap, seduh dengan 200 cc air panas. Minum ramuan saat sakit kepala.

6. Alergi dan Pilek

Cara pemakaian : Masukkan kelopak rosella dengan daun dadap dalam gelas, kemudian
seduh dengan 200 cc air panas. Minum ramuan 2 kali sehari.

7. Menurunkan Berat Badan

Cara pemakaian : Seduh kelopak rosella dengan 200 cc air panas dan jangan
ditambahkan gula. Rosella seduh diminum setiap hari selama satu bulan.

8. Keracunan Obat

Cara pemakaian : Seduh kelopak rosella dengan 200 cc air panas dan ditambahkan gula
secukupnya. Rosella seduh diminum saat keracunan obat.

9. Asma

Cara pemakaian : Keringkan bunga rosella, seduh sampai air berwarna merah dan
tambahkan madu secukupnya. Minum air seduh 3 kali sehari.

10. Pengolahan bunga rosella dapat dijadikan teh celup, sirup, manisan, selai, keripik,
kopi,jus, es mambo, agar-agar, es kelapa, es sarang burung, es selasih, pudding, bolu
markisa.

Bab 3 : Budidaya Tanaman Rosella

1. Tanaman rosella tumbuh di daerah tropis dan subtropis dengan suhu rata-rata 24-3 derajat
celcius pada ketinggian 600 mdpl.

2. Benih tanaman rosella berasal dari bijinya dan untuk membuat benih, biji rosella
dikeringkan selama 4 hari. Setelah dikeringkan, biji bisa disemai pada tanah gembur.

3. Sebelum dilakukan penanaman, lahan harus diolah dahulu dan tanah dicampur dengan
pupuk kandang. Lalu tanam dengan jarak yang renggang.

4. Pemupukan tanaman obat sebaiknya menggunakan pupuk organik.


5. Penyiraman harus rutin dilakukan, pagi dan sore hari.

6. Rosella dapat dipanen pada umur 7-8 bulan.

Rangkuman

Dapat disimpulkan, bahwa mahkota dewa dan rosella adalah tanaman obat herbal. Semua
penyakit dari yang ringan sampai yang berat bisa disembuhkan. Pohon mahkota dewa berasal
dari Papua dan tergolong tanaman berupa perdu dengan tinggi mencapai 1,5 sampai 2,5
meter, dan tumbuh subur ditanah yang gembur pada ketinggian 10-1200 mdpl. Tanaman
mahkota dewa tumbuh tegak dengan tinggi 1-2,5 m. Mahkota dewa (Phaleria macropa)
termasuk dalam famili Thymelaece, karena tanaman ini bisa ditemukan di pekarangan
sebagai tanaman hias atau di kebun-kebun sebagai tanaman peneduh. Sebutan atau nama lain
untuk mahkota dewa cukup banyak. Ada yang menyebutnya Makuto raja, Makuto ratu, Obat
dewa, Pau, the Crown of God, dan Raja obat. Di Depok, Jawa Barat, nama lain mahkota
dewa adalah buah Simalakama, karena jika memakannya melebihi dosis akan menyebabkan
efek negatif, namun jika tidak dimakan, penyakitnya malah mungkin tidak bisa disembuhkan.
Mahkota dewa bisa digunakan sebagai obat dalam, dengan cara dimakan atau diminum
(rebusan teh atau kapsul mahkota dewa), dan sebagai obat luar, dengan cara dioleskan atau
dilulurkan. Untuk menjadikan tanaman ini sebagai bahan obat, pada umumnya buah harus
diiris dan dijemur hingga kering untuk menghilangkan unsur-unsur racunnya. Beberapa
penyakit yang dapat disembuhkan diantaranya darah tinggi, diabetes mellitus, liver, jantung,
kanker, jantung koroner, kanker dan tumor, hepatitis, rematik dan asam urat, disentri,
psoriaris, ginjal, eksim, dan kolestrol. Menurut penelitian, mahkota dewa memiliki
kandungan kimia yang kaya seperti alkoloid, saponin, dan flavonoid. Buah mahkota dewa
bentuknya bulat, seperti bola dengan diameter 3-5 cm. Permukaan buah licin, dan beralur.
Ketika muda warnanya hijau dan setelah masak berubah menjadi merah. Perbanyakan dengan
cara cangkok dan bijinya. Penanaman mahkota dewa dilakukan ditanah. Buah bisa dipetik
ketika berusia dua bulan. Setelah dipanen, mahkota dewa diberi perlakuan seperti
penyortiran, pencucian, pemotongan, pengeringan, penyaringan, dan perebusan. Sedangkan
tanaman rosella berasal dari India bagian barat berupa semak yang berdiri tegak dengan
tinggi 0,5-5 meter yang tumbuh di daerah tropis dengan ketinggian 600 mdpl. Rosella
(Hibiscus sabdariffa L) termasuk dalam familia Malvaceae. Tanaman tersebut dikenal dalam
berbagai nama, seperti Jamaican sorell, Oseille rouge, Quimbombo chino, Karkade, Bisap,
Mrambos hijau, Asam jarot, dan Asam rejang. Tumbuhan ini berwarna merah. Sesudah
berbunga, batangnya berwarna coklat kemerahan. Bunga muncul saat tanaman berumur 2,5-3
bulan di ketiak daun, mahkota bunganya berbentuk corong. Bagian yang dimanfaatkan pada
rosella adalah kelopaknya. Tanaman ini mengandung senyawa-senyawa bermanfaat bagi
tubuh manusia. Untuk menjadikan tanaman ini sebagai bahan obat, pada umumnya kelopak
harus dijemur hingga kering untuk menghilangkan unsur-unsur racunnya. Khasiat rosela
antara lain untuk menurunkan asam urat, hipertensi, diabetes mellitus, memperbaiki
metabolisme tubuh, melangsingkan tubuh, menghambat sel kanker, cegah sariawan,
menambah vitalitas, mencegah flu, antikanker, antibiotik, dan menurunkan absorpsi alkohol.
Selain dapat memberikan solusi pengobatan herba alami, juga dapat dijadikan sebagai bahan
pembuat makanan ringan, aroma masakan, aroma kue, aroma pasta gigi, aroma es lilin, aroma
cream, sirup, dll. Pengolahan bunga rosela dapat dijadikan teh celup, sirup, manisan, selai,
keripik, kopi, jus, es mambo, agar-agar, es kelapa, es sarang burung, es selasih, bolu markisa,
pudding. Pembudidayaan tanaman rosella salah satunya pembenihan. Benih tanaman rosela
berasal dari bijinya yang sudah tua yang telah dikeringkan. Penanaman dapat dilakukan di
pot, polibag, dan di tanah. Setelah di tanam lakukan pemeliharaan seperti menyiram setiap
pagi dan sore, pemberian pupuk, memangkas dahan, dan penyiangan. Rosella dapat dipanen
pada umur 7-8 bulan.

Anda mungkin juga menyukai