Anda di halaman 1dari 9

ENY DWI PUJAWATI

MK EKOFISIOLOGI POHON
FAKULTAS KEHUTANAN UNLAM
Logam berat (heavy metals)
 Adalah logam-logam yang mempunyai berat jenis
(specific gravity) atau kerapatan masa relatif (relative
mass density) lebih dari 5 (Harmsen, 1977)
 Besi (Fe), mangan (Mn), tembaga (Cu) dan seng
(Zn), tergolong logam berat esensial bagi tanaman,
namun dibutuhkan dalam jumlah sedikit (mikro)
 Kelebihan unsur-unsur ini menyebabkan tanaman
mengalami keracunan (toxicity) dan bila kekurangan
akan menunjukkan gejala defisiensi
Logam berat sebagai unsur mikro
 Fe (5.0 %), menempati kedudukan ke-4 dalam kerak
bumi (earth’s crust), setelah O (46.6 %), Si (27.7 %),
dan Al (8.1 %)
 Fe rendah kelarutannya dalam tanah beraerasi baik.
Fe esensial menjadi komponen enzim pensintesis
klorofil
 Mn sangat rendah kelarutannya dalam tanah
beraerasi baik dan tidak masam (non-acid); Mn juga
memegang peran penting dalam reaksi fotosintesis.
 Cu dan Zn juga esensial bagi tanaman, perannya
dalam proses enzimatik
Deteksi masalah unsur mikro dalam tanah
seringkali susah dilakukan, sebab :
 ada kemiripan dengan beberapa gejala defisiensi
unsur lain

 interaksi (antagonisme) antara unsur berbeda,

 perbedaan mekanisme serapan (uptake) atau


pengeluaran (exclusion) oleh akar

 peran kompleks unsur-unsur dalam proses


fisiologis
Ketersediaan unsur mikro bergantung pada:
 pH
 potensial redoks
 tekstur tanah
 komposisi mineral tanah
 jumlah tipe senyawa organik dalam tanah
 interaksi kompetitif antara unsur mikro
 suhu tanah
 kadar air, dan
 aktivitas mikrobiologik

 Semua unsur mikro tersebut di atas bisa mempunyai


efek merugikan pada tanaman, bila ketersediaannya
dalam tanah melebihi ambang batas (tresholds).
Logam berat lain
 Logam berat seperti Hg, Pb, dan Cd tidak esensial bagi
tanaman atau hewan
 Berbahaya bagi kesehatan, meski dalam konsentrasi
rendah
 Sebagai contoh terjadi di Jepang: kasus keracunan Hg
di sekitar teluk Minamata di tahun 1950-an, dan
keracunan Cd di Fuchu di tahun 1960-an, yang terkenal
dengan penyakit Itai-Itai (Itai-Itai disease)
Transpor dan akumulasi logam berat
Transpor dan akumulasi logam berat dalam tanah bisa
dijumpai sebagai:
1. Bentuk larut atau tersuspensi,
2. Diangkut akar tanaman, atau
3. Terasosiasi dengan mikroorganisme tanah

Transport bentuk larutan atau tersuspensi dapat


melalui proses:
a. Difusi dalam larutan tanah, atau pergerakan air tanah
(mass flow atau convection)
b. Pencucian (leaching), perpindahan logam-logam berat ini
bersaman dengan tanah liat dan bahan organik
Transpor melalui fase padat tidak terjadi tapi lebih
mengarah ke mekanisme ikatan
 Serapan ion logam oleh akar tanaman mungkin
menghabiskan, namun pada akhirnya dapat memperkaya
horizon permukaan tanah melalui proses pelapukan
seresah

 Logam berat mungkin masuk ke dalam tubuh


mikroorganisme, yang berkontribusi dalam
perpindahannya (misalnya bakteri pelarut besi)

 Cacing tanah dan makroorganisme lain bisa membantu


translokasi logam berat secara mekanik (atau biologik)
melalui pencampuran tanah dan memasukkan logam
berat ke dalam jaringannya.
Gejala keracunan
Keracunan Fe: Keracunan Mn:
Daun kering Daun kuning spot-spot

Anda mungkin juga menyukai