Anda di halaman 1dari 14

POTENSI TANAMAN GENUS INDIGOFERA SEBAGAI OBAT HERBAL

YANG KAYA AKAN ANTIOKSIDAN DAN DAPAT MENGATASI


BERBAGAI PENYAKIT

Reyhan Fathihah Syahri

Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Email: reyhanfatih.ub.ac.id

Abstrak
Tanaman dengan genus indigofera atau lebih dikenal dengan tanaman indigofera adalah tanaman
yang memikiki banyak manfaat dalam aspek perekonomian. Terdapat dua bidang kewirausahaan yang
selalu memanfaatkan tanaman ini sebagai komoditas utama. Dua bidang yang menonjol adalah bidang
industri tekstil atau pertekstilan dan bidang peternakan. Selain dua bidang tersebut, ternyata tanaman ini
juga memiliki manfaat besar dalam bidang farmasi atau obat-obatan. Namun dalam bidang ini kurang
bersinar seperti bidang tekstil dan bidang peternakan. Maka dari itu dilakukan penelitian mengenai
kandungan beberapa spesies tanaman indigofera untuk mengetahui potensi tanaman ini sebagai obat
herbal yang berkhasiat. Identifikasi senyawa, efek farmakologis, dan aktivitas biologis menggunakan
analisis fitokimia. Setelah dianalisis diperoleh bahwa beberapa spesies tanaman ini banyak mengandung
flavonoid yang merupakan senyawa yang dapat mengatasi berbagai penyakit.

Kata Kunci: tanaman indigofera, potensi obat, senyawa berguna

Abstrac
Plants of indigofera genus or well-known as indigofera plant is a plant that has a lot of benefits in
ecomomical aspect. There are two entrepreneurial sector that always make use of this plant as the primary
commodity. That two prominent sector are textiles and stockbreeding. Besides that two prominent sector,
it turns out that this plants have many benefits in drugs or pharmacy. Neverthenless, this sector is less
prominent than that two sector, textiles and stockbreeding. Therefore we did a research about some of
indigofera species’ contents. The purpose of this research is to identify some herbal drugs potencies that
indigofera has. The identification of compound, pharmacology effect, and biology activity uses
phytochemical analysis. The result of this research states that this plant contain flavonoid compound that
very beneficial for body and has ability to treat some untreatable diseases.

Keyword: Indigofera plants, drug potencies, nutritious compound

1. Pendahuluan

1
Tumbuhan memainkan peran utama ini dapat berfungsi sebagai tanaman hias yang
dalam pemeliharaan kehidupan di planet bumi. memiliki nilai jual tinggi, konservasi tanah
Mereka mengubah zat sederhana menjadi entitas karena tanaman ini mengikat unsur nitrogen
rumit yang menghasilkan bahan kimia yang dalam tanah sehingga menggemburkan tanah
penting bagi kesehatan manusia. Tanaman obat dan dapat juga berfungsi sebagai pakan ternak
telah digunakan sebagai obat rakyat oleh yang memiliki khasiat tinggi (Ginting dkk.,
masyarakat di seluruh dunia . Sejak zaman kuno 2012)
manusia telah menggunakan tumbuhan untuk Di berbagai daerah di Indonesia, tanaman
makanan, tempat berlindung dan untuk ini dikenal dengan banyak sebutan yang
mengobati berbagai penyakit umum. Bahkan, berbeda-beda di setiap daerahnya. Di pulau Jawa
saat ini tumbuhan obat banyak digunakan dalam tanaman ini dikenal sebagai daun setan,
berbagai produk; seperti produk farmasi, lenglengan, lingko-lingkoan-plengan; di daerah
dermasi, dan nutraceuticals. Permintaan terbesar sunda tanaman ini dikenal dengan sebutan paci-
dan penggunaan produk herbal yang luas telah paci; di daerah Madura tanaman ini dikenal
menjadi perdagangan utama di dunia dengan dengan sarap nornor; di daerah Ternate tanaman
mengembangkan obat-obatan mahal untuk ini dikenal dengan gofu hrian; dan di daerah
mengobati berbagai penyakit. Salah satu inti Tidore tanaman ini dikenal dengan laranga.
kesehatan kuno yang dikenal manusia adalah Banyaknya sebutan dari tanaman ini
obat-obatan herbal. Di era modern ini 20% dari menunjukkan bahwa tanaman ini berkembang di
semua obat resep masih berasal dari pohon, berbagai daerah di Indonesia (Hariana, 2013)
semak atau tumbuhan, yang diperoleh secara Sampai saat ini tercatat sekitar 700 spesies
langsung dari ekstrak tumbuhan atau disintesis indigofera yang telah teridentifikasi di dunia.
untuk meniru senyawa yang berasal dari Namun hanya beberapa spesies yang sudah
tumbuhan. Penduduk pedesaan di negara Asia diketahui manfaatnya dan dimanfaatkan dalam
dan Afrika secara rutin menggunakan tumbuhan kehidupan manusia, selebihnya masih
untuk pengobatan berbagai penyakit (Rahman merupakan tumbuhan liar yang tidak diketahui
dkk., 2016) manfaatnya. spesies indigofera yang sudah
Salah satu tanaman yang memiliki diketahui manfaatnya antara lain Indigofera
banyak manfaat ialah indigofera. Indigofera articulate untuk obat sakit gigi, indigofera
merupakan tanaman yang sudah lama dikenal oblongifolia untuk obat pereda bengkak akibat
oleh masyarakat Indonesia, khusunya di Pulau gigitan serangga dan ular, Indigofera articulae
Jawa dan sekitarnya. Tanaman ini sudah untuk obat tukak lambung, Indigofera tinctoria
dikenalkan oleh bangsa Eropa saat zaman untuk pewarna indigo alami, dan lain
penjajahan sekitar tahun 1900 an. Tanaman ini sebagainya. Di Timur Tengah tanaman ini
berkembang pesat dan luas hingga saat ini. Daun dimanfaatkan untuk obat sakit gigi dan obat
dari tanaman indigofera dengan spesies tertentu pereda bengkak akibat gigitan serangga.
yakni Indigofera tinctoria dan Indigofera Sedangkan di Australia, tanaman ini dianggap
suffroticosa dapat digunakan sebagai pewarna, sebagai tanaman pengganggu karena tergolong
khusunya batik tradisional. Selain itu, tanaman gulma dan merupakan tumbuhan yang
ini juga berpotensi memiliki pengaruh besar berbahaya untuk hewan ternak karena memiliki
terhadap bidang pertanian, perkebunan, dan kandungan racun. Hal ini menyebabkan
peternakan. Namun dalam sector tersebut kurang pemerintah Australia berusaha untuk
dikembangkan lebih dalam lagi. Dalam bidang mengendalikan spesiesnya (Ginting dkk., 2012).
yang kurang dikembangkan tersebut, tanaman

2
Dalam dunia pertekstilan, beberapa 2.1. Klasifikasi tanaman bergenus indigofera
spesies tanaman indigofera sangat bermanfaat Tanaman indigofera adalah tanaman yang
dan bahkan menguntungkan para pelaku usaha berasal dari famili fabaceae yang berada pada
tekstil. Salah satu spesies tanaman indigofera tingkatan ketiga sebagai famili tumbuhan yang
yang digunakan dalam industry tekstil maupun bermekaran setiap tahunnya, famili ini berada
pembuatan batik adalah Indigofera sumatrana g. pada tingkatan setelah Orchidnaceae dan
dengan hasil warna biru atau indigo. Hal ini Asteraceae dengan perkiraan jumlah genus
dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan sebesar 650 dan jumlah spesies sebesar 18000.
oleh Fauziyah dan Hakim (2015). Pendekatan Secara keseluruhan faamili tanaman indigofera
yang dilakukan adalah dengan data tumbuhan dikarakterisasikan dengan buah berbentuk
yang dibagikan kepada beberapa partisipan. seperti polong-polongan yang berkembang dari
Nilai kebermanfaatan tumbuhan sebagai karpal tunggal dengan plasentasi marginal.
pewarna dihitung dengan membagi spesies Famili Fabaceae dibagi menjadi tiga sub famili
tumbuhan yang disebutkan oleh partisipan antara lain Caesalpiniodeae, Mimosoideae, dan
dengan jumlah partisipan yang ada. Hasilnya, Faboideae. Di Pakistan, tanaman indigofera
tanaman Indigofera sumatrana g. memiliki nilai biasa ditemukan di wilayah pegunungan barat
kebermanfaatan sebesar 0,5. Meskipun tidak utara Provinsi Frontier, Azad Jammu, dan
terlalu besar, namun nilai ini menunjukkan Kashmir serta wilayah utara Dir dari kilometer 3
angka yang sangat signifikan dalam hingga kilometer 15. Di India, beberapa spesies
kebermanfaatan tanaman indigofera sebagai terdapat di Himalaya, Kasi Afghanistan dan W.
pewarna (Fauziyah & Hakim, 2015). China (Rahman dkk., 2016)
Selain berguna dalam dunia pertekstilan,
pertanian, dan peternakan. Tannaman indigofera 2.2. Ciri-ciri tanaman bergenus indigofera
ternyata juga memiliki banyak manfaat dalam Tanaman bergenus indigofera tumbuh
bidang kesehatan khusunya obat-obatan atau sangat cepat saat muda tetapi melambat seiring
kefarmasian. Namun masih banyak orang yang bertambahnya usia. Menoleransi bayangan
jarang mengetahui khasiat yang berguna dalam terang. Semak tinggi, 2,5 m, bulu-bulu berbulu
tanaman indigofera ini. Pada umumnya dalam putih tertutup, semak bercabang banyak dengan
bidang pengobatan, tanaman ini digunakan imaripinnate pendek, selebaran 9-33; bunga
sebagai obat pereda sakit gigi dan obat pereda dalam ras ketiak, dalam tegak sering hampir
bengkak akibat gigitan serangga. Padahal tidak tangkai Oleg dan Rix, (1985) merah cerah
tanaman ini juga bisa digunakan obat penyakit atau kemerahan atau ungu lobak kelopak bunga
lain yang bahkan lebih parah.hal ini dikarenkan standar, benang sari diadelphous; pod silinder
kandungan antioksidan yang tinggi pada 10-12 berbiji memiliki vanillas cent; bunga
tanaman ini dapat mengobati beberapa penyakit. sebagian besar 6-10 mm; kelopak berambut
Berdasarkan uraian tersebut, penelitian yang bristal, dengan lobus sebagai tabung; menit
dilakukan ini berfokus pada analisis khasiat bracts. Daun dan helai daun sangat bervariasi,
kandungan antioksidan dan senyawa berguna helai daun elips hingga lonjong, sebagian besar
lainnya dalam tumbuhan indigofera. Beberapa berukuran 4-12 mm, dengan bulu berwarna
aspek yang dianalisi antara lain adalah efek putih. Bentuk polong, lurus dan tidak berambut
farmakologis kandungan senyawa yang ada (Rahman dkk., 2016).
dalam tumbuhan ini dan aktivitas biologis

2. Kajian Pustaka

3
Selain itu, dalam sebuah proyek ekstensif
mengenai mekanisme kerja beberapa spesies
tanaman indigofera, ditemukan banyak manfaat
pada variasi spesies tanaman indigofera.
Indigofera oblongiofolia menunjukkan aktivitas
penghambatan antimicrobial, hepatoprotektif,
dan lipoksogenasi. Indigofera pulchra dapat
menetralisir racun ular yang padat dan
menggumpal. Indigofera emarginella
Gambar 2.2.1. Indigofera tinctiora menunjukkan aktivitas antimalarial melawan
(Hariana, 2013) bakteri Plasmodium falciparum. Pada intinya,
kebanyakan spesies tanaman indigofera dapat
dimanfaatkan sebagai obat herbal yang memiliki
efek farmakologis mengatasi atau mengurangi
gejala hepatitis, batuk berdahak, dan
antispasmodik (Rahman dkk., 2016).

3. Metodologi
3.1. jenis penelitian
Penelitian ini akan dilakukan dengan
menggunakan metode penelitian deskriptif
dengan jenis pendekatan secara kualitatif.
Pendekatan secara kualitatif berarti pendekatan
dilakukakan dengan mengumpulkan beberapa
Gambar 2.2.2. Indigofera suffroticosa studi literatur yang bertemakan topic yang akan
(Leite dkk., 2013)
dibahas kemudian dianalisis datanya dan dibuat
kesimpulan.
3.2 Spesies tumbuhan yang diambil
Beberapa spesies tanaman indigofera
2.3. Kandungan Senyawa pada Tanaman dan diambil bagian daunnya, spesies tersebut antara
Potensi Obat pada tanamann lain Indigofera spicata, Indigofera arrecata,
Salah satu spesies tanaman indigofera
Indigofera hebepelata, Indigofera
yang sering dikumpai adalah Indigofera
pseudotinctoria, Indigofera kirilowi, Indigofera
tinctoria. Selain memliliki manfaat sebagai zat
suffroticosa, Indigofera hetranta, Indigofera
pewarna alami, akar dari spesies tanaman
tinctoria, Indigofera zollingeriana, Indigofera
indigofera ini mengandung beberapa senyawa
aspalathoidea, Indigofera linnaei, Indigofera
kimia yang berguna bagi tubuh antara lain
endecaphylla, Indigofera pseudomonas, dan
saponin, flavonoid, dan tannin. Selain pada akar,
Indigofera cassioides. Daun-daun tumbuhan
daun spesies tanaman indigofera ini
dikumpulkan dari beberapa perkebunan yang
mengandung saponin, flavonoid, tannin, dan
ada di beberapa kota di Indonesia.
minyak asiri. Efek farmakologis yang salah satu
3.3. persiapan ekstrasi
spesies tanaman indigofera ini di antaranya
Dua ekstrak didapatkan dari infuse dan
dapat mengobati sukar tidur, gelisah, sakit
pembasahan dari 150g daun tanaman. Daun
kepala, influenza, batuk, batuk rejan, difteri, dan
ditimbang terlebih dahulu dengan neraca;
lain sebagainya. (Hariana, 2013).

4
kemudian dipotong-potong dan diekstrak dengan dengan mengekstrak daun tersebut dengan
pelarut dan air. Infuse disiapkan dengan 75g larutan matanoik, haksana, dan etil asetat.
daun segar dari tanaman indigofera dalam 2 kali Ekstrak tersebut dihasilkan dari infus yang
200ml peningkatan kepolaran pelarut (heksena, dianalisis dengan pendekatan kualitatif yang
etil asetat, dan methanol) pada suhu 40OC dilakukan pada kromatografi lapis tipis pada
selama 10 menit lalu padatan yang terdapat silica dan deteksi UV pada 365 nm. Pendekatan
dalam larutan difiltrasi. Setelah tahap paling ini dilakukan untuk mendapatkan identifikasi
awal ini selesai, daun yang sama diekstrak di kandungan senyawa. Dengan dilakukannya
dalam air distilasi yang didihkan pada kondisi pendekatan ini, terdapat beberapa senyawa yang
yang sama. Pembasahan daun diperoleh dari dapat diidentifikasi antara lain alkaloid, iridoid,
proses yang sudah dilewati pada suhu kamar. saponin, karbohidrat, kumarin, flavonoid, dan
Kemudian pelarut dihilangkan dengan evaporasi lain sebagainya.
melingkar.
3.4. analisis fitokimia
Kandungan senyawa sebagai dari daun
tanaman indigofera diidentifikasi dan dianalisis

4.Hasil dan Diskusi


Tabel 4.1 senyawa yang terisolasi dari spesies tanaman indigofera
No Spesies Tanaman Nama Senyawa Nomor
Indigofera gambar
1 Indigofera spicata (+)-5”-deacetilpurpurin 1
(+)-5”-methoxypurpurin 2
(+)-purpurin 3
(2S)-2,3-dihydrotephroapollin C 4
(2S)-2,3-dihydrotephroglabrin 5
(2S)-7-methoxy-8-(3-methoxy-3-metilbut-1-enyl) 6
flavanone
Indospicine 54
Canavanine 55
3-nitropopanoic acid 56
cis- (6aβ, 12aβ) -hydroxyrotenone 57
Rotenone 58
Tephrosin 59
(+)-theopurpurin 60
(S)-indispicine 37
2 Indigofera arrecta kaemferitrin 7
3 Indigofera hebepetala Kaempferol 3,7 diarabinoside 8
Kaempferol 7-alloside 9

5
Triflin; 2´´-́O-β-L-ramnopyranosyl, 7-O-β-L- 10
arabinofuranoside
Triflin; 6´´-́O-β-L-ramnopyranosyl, 7-O-β-L- 11
arabinofuranoside
4 Indigofera pseudotinctoria formononentin 12
afromosin 13
genistein 14
7,4'-Dihydroxy-3'-methoxy isoflavone 16
Formononetin-7-O-β-D-glukosida 17
Β-sitosterol 38
Daucosterol 39
12-Oleanen-3,11- dione 43
12-Oleanen-3,11-dione 44
3β-acetoxy-12-oleanen-11-one 45
Isoliquiritigenin 47
Maackiain 48
5 Indigofera kirilowi Rutin 15
Kaempferol-3-O-rutinoside 17
Quercetin-3-O-glukosidase 18
Lupeol 40
6 Indigofera suffruticosa louisfieserone 46
[2,3,4,6-tetraglukopiranosa] (3-nitropropanoyl) 61
α-D-
Indigo, 2,2’-bisindole alkanoid 49
7 Indigofera hetrantha Hetranthin A 21
Hetranthin B 22
8 Indigofera tinctoria Glabretephrin 23
semiglabrin 24
pseudosemiglabrin 25
Flavonol glycoside 26
Indigo, 2,2’-bisindole alkanoid 49
indigotin 36
9 Indigofera zollingeriana Flavonol glycoside 26
10 Indigofera aspalathoidea Quercetine 27
kaempferol 28
Kaempferol 5-O-b-D-glucopyranoside 29
11 Indigofera linnaei 3-Nitropropanoat; 2,3,4,6-tetrkis- (3- 32
nitropropanoyl) -β -D-glukopiranosa
Endecaphylin A1 30
12 Indigofera endecaphylla Endecaphylin 33
3-nitropopanoic acid 34
(S)-indispicine 37

6
13 Indigofera pseudomonas indigoidin 35

Struktur senyawa yang terdapat pada Indigofera spicata

Struktur senyawa yang terdapat pada Indigofera arrecta

7
Struktur senyawa yang terdapat pada Indigofera hebepelata

Struktur senyawa yang terdapat pada Indigofera pseudotinctoria

Struktur senyawa yang terdapat pada Indigofera kirilowi

8
Struktur senyawa yang terdapat pada Indigofera suffruticosa

49

Struktur senyawa yang terdapat pada Indigofera hetrantha

9
Struktur senyawa yang terdapat pada Indigofera tinctoria

49

Struktur senyawa yang terdapat pada Indigofera zollingeriana

Struktur senyawa yang terdapat pada Indigofera aspaltoidhea

10
Struktur senyawa yang terdapat pada Indigofera linnaei

Struktur senyawa yang terdapat pada Indigofera zollingeriana

Struktur senyawa yang terdapat pada Indigofera pseudomonas

Hasil dari analisis fitokimia di dalam azulene. Akan tetapi, ekstrak aquos atau ekstrak
metanolik dapat mengidentifikasi adanya cairan yang diperoleh dari infusi, dapat
senyawa seperti alkaloid, sterol, triterpenes, mengidentifikasi adanya lectin, karbrohidrat,
indigo, flavonoid, karbrohidrat, dan kurmarin. glikoprotein, derivate cinnamic, iridoid, dan
Ekstrak heksana dan etil asetat yang diperoleh leococyanidines, mennjukkan adanya aktiivitas
dari infusi menunjukkan sedikit aktivitas senyawa aktif yang berproses seperti
antimikroba. Ekstrak heksana dan rtil asetat antimikroba.
dapat mengidentifikasi adanya beta sitoserol, Dengan banyaknya senyawa yang
beta amilina, triterpenes, sterol, dan derivate dihasilkan oleh indigofera, maka tanaman ini

11
memiliki potensi sebagai obat herbal yang dapat beberapa agen yang dimiliki oleh Indigofera
menyembuhkan berbagai penyakit sangat besar tinctoria
dan memiliki peluang sebagai obat yang
menguntungkan di pasaran. Salah satu senyawa 5. Kesimpulan
utama yang dihasilkan oleh tumbuhan indigofera Dari ratusan spesies tanaman indigofera
ialah flavonoid. Senyawa ini memiliki potensi yang tersebar diseluruh dunia, diantara spesies
yang sangat besar untuk mengonati berbagai telah diselidiki studi fitokimia pada tanaman dari
macam penyakit seperti kanker, tumor, dan lain genus ini telah menyebabkan isolasi senyawa-
sebagainya. Selain itu senyawa ini dapat menjadi senyawa anti oksidan antara lain terpenoid,
beberapa agen seperti anti-kanker, antioksidan, flavonoid, ligni, dan senyawa gugus nitro,
patogen untuk bakteri, antiinflamasi, dan lain steroid dan lain sebagainya. Senyawa-senyawa
sebagainya. tersebut tentunya memiliki aktivitas biologis
Dari banyaknya tanaman yang diuji secara yang berbeda dan sangat bermanfaat bagi tubuh
klinis dan eksperimental, tanaman indigofera serta dapat mengatasi berbagai macam penyakit.
dengan spesies Indigofera tinctoria dengan Menurut beberap survey literatur juga tanaman
senyawa yang dihasilkan Glabretephrin, ini sangat penting dalam dunia obat. Maka dari
semiglabrin, pseudosemiglabrin, Flavonol itu, tanaman ini memiliki peluang yang cukup
glycoside, Indigo, 2,2’-bisindole alkanoid, dan besar untuk menjadi komoditi berupa obat
indigotin yang semua senyawa tersebut termasuk herbal yang sangat berkhasiat. Pemanfaataan
dalam jenis senyawa flavonoid dan saponin, tanaman indigofera sebagai obat dapat
memiliki potensi sebagau agen farmakologis meningkatkan perekonomian dan mendapat
yang sangat banyak dan bermanfaat antara lain keuntungan yang besar, hal ini dapat dibuktikan
anti hiperglikemik, antibakteri, sitotoksisitas, dengan kandungan senyawa yang sangat banyak
antidiabetes, anti inflamasi, anti epilektif, dan berkhasiat serta pada bidang peternakan dan
antihepatoprotektif, antihelmentik, antinoseptif, pertekstilan tanaman ini sangat menguntungkan
antiproliferatif dan antidislipidemia. Agen-angen perekonomian di industry. Perlu pengembangan
obat tersebut dapat mengatasi berbagai penyakit lebih lanjut untuk dapat memaksimalkan peran
antara lain batuk rejan, cacing kremi, difteri, tanaman ini sebagai obat yang menguntungkan
epilepsy, kejang panas, dan berbagai penyakit dunia kewirausahaan.
lainnya. Selain itu, spesiae lain juga memiliki

Refrensi
1. Fauziyah, N., & Hakim, L. 2015. Plants
as Natural Dyes for Jonegoroan Batik
Processing in Jono Cultural Tourism
Village, Bojonegoro, East Java. Journal
of Indonesian Tourism and
Development Studies (Universitas
Brawijaya), 3(2), 41-44.
2. Ginting, S. P., dkk. 2012. Indigofera
Sebagai Pakan Ternak. IAARD Press.
Jakarta.
3. Hariana, A. 262 Tumbuhan Obat dan
Khasiatnya. Penebar swadaya. Jakarta

12
4. Kumar, R. S., Rajkapoor, B., &
Perumal, P. 2011. In vitro and in vivo
anticancer activity of Indigofera
cassioides Rottl. Ex. DC. Asian
Pacific journal of tropical medicine,
4(5), 379-385.
5. Leite, S. P., Vieira, J. R. C., de
Medeiros, P. L., Leite, R. M. P., de
Menezes Lima, V. L., Xavier, H. S., &
de Oliveira Lima, E. 2006.
Antimicrobial activity of Indigofera
suffruticosa. Evidence-Based
Complementary and Alternative
Medicine, 3.
6. Rahman, T. U., Zeb, M. A., Liaqat, W.,
Sajid, M., Hussain, S., & Choudhary, M.
I. 2018. Phytochemistry and
pharmacology of genus indigofera: A
review. Records of Natural Products,
12(1), 1-13.
7. Surhalina. 2012. Manfaat Indigofera sp.
Dalam Bidang Pertanian dan Industri.
Pasutra, 2(1): 30-33

13
14

Anda mungkin juga menyukai