SKRIPSI
Oleh:
PANGESTU HARIYANTO
NIM. P37326115077
SKRIPSI
Oleh:
PANGESTU HARIYANTO
NIM. P37326115077
i
HALAMAN PERSETUJUAN
Oleh:
PANGESTU HARIYANTO
NIM. P37326115077
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Oleh:
PANGESTU HARIYANTO
NIM. P37326115077
Telah diujikan dan berhasil dipertahankan dihadapan Dewan Penguji dan diterima
sebagai bagian persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Terapan Fisioterapi
pada Program Studi D-IV Fisioterapi Jurusan Fisioterapi Poltekkes Kemenkes
Jakarta III
Pada Tanggal:__________________
Penguji I
Ahmad Syakib, SKM., S.Ft., MKM.
NIP. 197403201998031002 Tanda Tangan:________________
Penguji II
Erna Sariana, SKM., M.Kes.
NIP. 197912042010012005 Tanda Tangan:________________
Mengetahui
Ratu Karel Lina, SSt.Ft., SKM., MPH Roikhatul Jannah, SST.Ft., MPH
NIP. 196007021989012002 NIP. 197905012012122001
iii
SURAT PERNYATAAN
KEASLIAN PENELITIAN DAN BEBAS PLAGIARISME
Menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri dan semua sumber
baik yang dikutip maupun dirujuk telat saya nyatakan dengan benar.Skripsi ini
diajukan tanpa ada tindak plagiarism sesuai dengan ketentuan yang berlaku di
Program Studi Diploma IV Fisioterapi Jurusan Fisioterapi Poltekkes Kemenkes
Jakarta III.
(Pangestu Hariyanto)
NIM P37326115077
iv
Nama : Pangestu Hariyanto
NIM : P37326115077
Judul : Pengaruh Pemberian Stretching dan Dynamic Exercise
terhadap Penurunan Nyeri Leher di PT Ranar Raya Group
Tahun 2019
ABSTRAK
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………..……………...i
HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................................ iii
SURAT PERNYATAAN .................................................................................................. iv
ABSTRAK .......................................................................................................................... v
DAFTAR ISI...................................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL............................................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................................... ix
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 3
A. Latar Belakang ............................................................................................ 3
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 6
D. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 6
TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................................... 5
A. Tinjauan Teori ............................................................................................. 5
B. Kerangka Konsep ...................................................................................... 27
C. Hipotesis ................................................................................................... 27
METODE PENELITIAN .................................................................................................. 26
A. Jenis dan Desain Penelitian ....................................................................... 26
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian ................................................................... 26
C. Populasi Dan Sampel ................................................................................ 27
D. Variabel Penelitian .................................................................................... 29
E. Definisi Operasional ................................................................................. 29
F. Pengumpulan Data .................................................................................... 30
G. Pengolahan dan analisis data..................................................................... 31
H. Etik Penelitian ........................................................................................... 32
HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................................................... 30
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ......................................................... 30
B. Hasil Penelitian ......................................................................................... 30
C. Pembahasan............................................................................................... 34
SIMPULAN DAN SARAN .............................................................................................. 39
1. Simpulan ................................................................................................... 39
2. Saran ......................................................................................................... 40
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 34
LAMPIRAN...................................................................................................................... 33
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan teknologi memiliki berbagai manfaat untuk mempermudah kita
dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, namun tidak dapat dipungkiri bahwa hal
hidup. Kesehatan menjadi salah satu komponen utama yang harus di perhatikan,
Sehat adalah terbebasnya tubuh dari segala macam penyakit dan tidak
bahwa sehat adalah dimana suatu kondisi terbebas dari keluhan baik secara fisik
yang terhindar dari penyakit apaupun cacat fisik, sehingga manusia dapat
Namun tak jarang pula jika tuntutan aktivitas tersebut dapat menyebabkan
berbagai masalah pada individu seperti stress atau masalah kesehatan lain, salah
satunya yaitu gangguan pada tubuh. Gangguan akibat aktivitas kerja dapat berupa
nyeri, dan kaku otot pada area tertentu tergantung dari jenis pekerjan. Pada
area leher, bahu, punggung atas, dan punggung bawah. Pada pekerja dengan
posisi statis, seperti bekerja di depan komputer dalam jangka waktu yang lama
dapat menimbulkan berbagai masalah terutama pada area leher (Shah & Patel
2015). Pekerjaan yang dilakukan alam posisi statis jika dilakukan dalam waktu
yang lama dan berulang akan menyebabkan beban kerja yang berlebihan pada otot
4
yang berfungsi untuk menjaga posisi kepala dan badan yang menimbulkan nyeri,
tegang pada area leher serta membentuk postur yang kurang ergonomis.
Nyeri leher adalah nyeri yang dirasakan pada bagian belakang dari susunan
tulang belakang yang paling atas atau cervical. Nyeri tengkuk merupakan masalah
yang umum untuk ditemui. Penyebab potensial dari nyeri pada leher adalah
adanya tekanan pada jaringan lunak, atau sendi pada area cervical. Pada beberapa
menunduk terlalu lama saat bekerja (Hudaya, 2009). Gejala yang ditimbulkan
akibat nyeri pada tengkuk adalah berupa ketegangan otot atau spasme di daerah
Sekitar 54% individu di dunia pernah mengeluh nyeri leher dalam periode
enam bulan dan kejadian ini terus meningkatkan prevalensinya sekitar 6% sampai
22% dan meningkat pada kelompok usia tua sekitar 38%, pevalensi nyeri leher
pada pekerja berkisar 6-76% dan kebanyakan tejadi pada perempuan (Ariens dkk.,
Untuk mengetahui dan mengamati hasil dari aktivitas kerja dengan postur
diberikan Exercise. Exercise merupakan salah satu metode yang dapat digunakan
5
untuk menangani keluhan nyeri leher. Beberapa exercise dapat dilakukan untuk
mengurangi nyeri leher salah satunya adalah stretching dan dynamic exercise.
fngsional leher penderita nyeri leher. Prinsipnya itu penguluran atau juga dapat
pasien dengan nyeri leher yang cenderung terjadi pada otot Cervicalnya sedang
melemah karena nyeri, lalu diperkuat dengan diberikan latihan penguatan. Deep
neck flexor, extensor scapular stabilizer, dan upper thoracic extensor adalah otot
yang terpengaruh. Latihan penguatan pada shoulder dan upper extremities dapat
mengurangi rasa sakit atau nyeri yang diakibatkan oleh m.trapezius dan dapat
Atas dasar pemaparan diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti tentang
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan di atas, maka rumusan
masalah dari penelitian ini ”Apakah terdapat pengaruh pemberian Stretching dan
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui adanya pengaruh pemberian Stretching dan Dynamic exercise
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui tingkatan nyeri saat sebelum diberikanStretching dan
Dynamic Exercise .
D. Manfaat Penelitian
1. Terhadap Peneliti
Diharapkan dapat menambahkan wawasan dan pengetahuan dalam hal
2. Institus Pendidikan
Diharapkan dapat digunakan sebagai referansi untuk dijadikan penelitian yang
3. Responden
Diharapkan responden mendapatkan manfaat dari stretching dan dynamic
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Anatomi fungsional leher
a. Struktur Tulang
Tulang belakang atau vertebra merupakan suatu komponen dalam
segmen Pada tulang belakang atau vertebra memiliki beberapa bagian segmen,
yaitu cervical, thoracal, lumbal, sacrum, dan cocygeal.. segmen pada vertebrae
yaitu cervical (C) 7 segmen, thoracal (T) 12 segmen, lumbal (L) 5 segmen,
pada
5
6
dengan C3-C7, pada vertebrae C3-C7 cenderung memiliki bentuk yang mirip.
cervical lainnya yaitu C1 tidak memiliki corpus vertebra. C1 juga tidak memiliki
processus spinosus. Jika dilihat dari atas, maka atlas berbentuk cincin. Pada
Pada atlanto-axial joint tidak terdapat discus. Perbedaan vertebra C2 dengan yang
7
(dens) berfungsi sebagai poros penggerak atlas dan kepala. Gerakan yang terjadi
bagian posterior dibentuk oleh pedicle, lalu bagian lateral dan anterior dibentuk
samping permukaan badan terdapat diskus invertebral berupa sendi synovial atau
b. Struktur Ligamen
Area vertebrae sebagai penopang postur tubuh memiliki banyak ligament
sebagai stabilitas dan penghubung antar tulang. Berdasarkan letak dan fungsinya,
permukaan anterior sepanjang kolum vertebrae dengan struktur tipis pada bagian
superior dan tebal pada bagian inferior sampai ke sacrum yang memiliki fungsi
permukaan posterior badan vertebrae dan memiliki struktur tebal pada bagian
superior karena melekat pada tengkorak kepala serta struktur tipis pada bagian
c. Struktur otot
Postur yang kurang ergonomis menyebabkan aktifitas berlebihan pada otot-
otot leher sehingga dapat menimbulkan nyeri akibat spasme dan kelemahan pada
otot-otot leher. Otot-otot yang berperan besar pada postur terutama area leher
yaitu otot upper trapezius, levator scapula, scalenus, dan sebagai tambahan otot
profundus yaitu otot longus colli, serta longus capitis (Yadav & Goyal 2015).
1) Otot Sternocleidomastoideus
Otot ini terletak pada bagian depan leher. Origonya berada di tulang sternum
Otot upper trapezius merupakan otot yang paling superficial pada bagian
punggung. Otot ini mempunyai tiga bagian, yaitu upper, middle dan lower. Origo
dari bagian upper yaitu external occipital protuberance, bagian midle pada
processus spinosus T1-T5 dan lower pada processus spinosus T6-T12. Insersio
acromion, dan bagian lower di spina scapula. Otot ini berfungsi sebagai
3) Otot Scalene
transversus(middle) C5-C7. Insersionya berada di ribs ke-1 dan 2. Fungsi dari otot
Otot levator scapula berperan untuk menjaga stabilitas leher. Otot ini
bersinergis degan otot trapezius sebagai penggerak lateral fleksi dan rotasi leher.
origo otot levator scapula yaitu di processus transversus C1-C4. Insersionya ada
Otot rectus capitis merupakan bagian dari deep neck fleksor. Origo otot ini
ini sebagai otot bantu penggerakfleksi neck. Otot ini berperan dalam menjaga
stabilitas neck.
Otot ini berada pada bagian dalam neck dan termasuk otot deep neck fleksor.
insersionya pada permukaan anterior dari corpus vertebra C2-C6. Fungsi otot ini
sebagai penggerak fleksi neck. Otot ini berperan untuk menjaga stabilitas pada
neck.
12
Fungsi otot ini sebagai otot bantu penggerak fleksi neck. Otot ini juga berperan
2. Nyeri Leher
tulang belakang yang paling atas atau cervical. Rasa nyeri yang dirasakan dapat
menjalar hingga ke daerah kepala dan bahu bahkan jari-jari tangal. Nyeri tengkuk
merupakan masalah yang umum untuk ditemui. Data internasional pada tahun
1996 menyebutkan 3,5% kasus per 1.000 orang (Furman, 2009). Paling tidak dua
dari tiga orang akan mengalaminya selama hidup (Thomson et al, 2013).
Penyebab potensial dari nyeri pada leher adalah adanya tekanan pada jaringan
Gejala yang ditimbulkan akibat nyeri pada tengkuk adalah berupa ketegangan
otot atau spasme di daerah leher yang mengakibatkan keterbatasan gerak leher
Sekitar 54% individu di dunia pernah mengeluh nyeri leher dalam periode
enam bulan dan kejadian ini terus meningkatkan prevalensinya sekitar 6% sampai
22% dan meningkat pada kelompok usia tua sekitar 38%, pevalensi nyeri leher
pada pekerja berkisar 6-76% dan kebanyakan tejadi pada perempuan (Ariens dkk.,
1) Genotype
Keturunan dari orang tua yang memiliki struktur jaringan leher yang
tidaknormal.
terutama pada tulang belakang leher bagian bawah tetapi tidak menyebapkan sakit
kepala
14
4) Bentuk tubuh
Semakin tinggi IMT lebih beresiko menderita Nyeri Leher Non Spesifik
biasanya terjadi pada wanita, remaja dengan IMT yang meningkat terjadi
pembebanan pada tulang belakang sehingga terjadi kelelahan otot dan degenerasi
5) Postur
Postur saat duduk berbeda tergatung pada jenis kelaminnya, wanita duduk
lebih tegak dan lordosis daripada laki-laki ketika mereka lurus kedapan. Remaja
yang memiliki nyeri leher kronis memiliki postur cervicothoracic lebih fleksi,
6) Aktivitas fisik
Aktivitas fisik pada jaman sekarang lebih banyak untuk mencari informasi
dalam waktu yang lama. Tak hanya itu, kurangnya aktifitas fisik dapat
meningkatkan berat badan dan prilaku yang menetap dan menurunkan kuantitas
7) Pekerjaan
Salah satu resiko nyeri leher adalah berada di posisi statis dalam waktu yang
lama >8jam. Dandan pada pekerjaan yang dlakukan oleh remaja memiliki beban
kerja yang berat, postur tubuh yang tak menentu, dan gerakan yang tidak
beraturan.
15
kaku, nyeri otot-otot. Nyeri leher cenderung terasa seperti terbakar.nyeri bisa
menjalar ke bahu, lengan, dan tangan dengan keluhan seperti di tusuk jarum
(Samara, 2007)
suatu daerah yang di batasi oleh garis superior nuchae pada bagian superior,
lateral oleh margin lateral leher, dan inferior dengan garis melintang imajiner
melalui proses spinosus T1. Subjek diposisikan duduk dengan kepala tegak
kemudian lehernya digerakan rotasi ipsilateral dan extensi hingga maksimal dan
Nyeri leher timbul sebagai akibat dari beberapa faktor yang saling mempengaruhi,
kontraksi otot leher, postur tubuh dan posisi leher saat belajar serta durasi atau
posisi leher dalam posisi tertentu dapat menyabapkan timbul nyeri leher.
atau reseptor capsaicin yang pada akhirnya mengaktivasi reseptor nosiseptik pada
otot rangka dileher dan menimbulkan sensasi sensoris yang tidak nyaman berupa
nyeri leher.
16
berbeda-beda dengan orang yang lain. NPRS memiliki akurasi tinggi dan hasil
data yang dapat dianalisa secara statistik. Selain itu, NPRS memiliki validitas dan
reliabilitas yang baik (Petala et al. 2015). Pengukuran NPRS menggunakan garis
yang terdiri dari bilangan bulat 0-10 dan menggambarkan intensitas nyeri dengan
cara bertanya pada responden tentang nyeri yang dirasakan, kemudian responden
menandai pada skala bilangan bulat yang ada. Interpretasi NPRS yaitu 0 “none”,
1-3 “mild”, 4-6 “moderate” dan 7-10 “severe” (National Institute of Clinical
Studies, 2011)
informasi tentang bagaimana nyeri leher yang diderita pasien dapat berdampak
Keterangan:
kesulitan duduk, hal ini penting jika pekerjaannya adalah jenis pekerjaan dalam
berjalan, perawatan diri, aktivitas seksual dan tidur tidak terlalu terganggu.
tidur terganggu.
18
d) Crippled (60-80%)
Nyeri mengganggu di segala aspek kehidupan pasien, intervensi positif di
butuhkan.
e) 80-100%
Sangat parah (Giannoula Tsakitzidis et al, 2009)
radiologi atau scanning jika nyeri leher terus berlanjut lebih dari 3 bulan atau
lebih perlu pemeriksaan lebih lanjut untuk diagnostic dan pemberian terapi nyeri
yang berlangsung lebih dari tiga bulan sudah termaksud nyeri kronis, pengobatan
untuk nyeri leher akut dapat berupa farmakologis ( dengan obat) dan secara non
5. Stretching
a. Definisi Stretching
Penguluran otot atau muscle stretching adalah teknik gerakan yang dilakukan
(Karlson, 2011).
Penguluran otot atau stretching adalah salah satu cara untuk memberikan
kelenturan pada otot sehingga mampu mengurangi retriksi atau ketegangan yang
ditimbulkan akibat adanya rasa nyeri. Untuk memelihara daya tahan kerja dari
19
otot maka penting untk melakukan latihan untuk menguatkan otot yang
gerakan stretching yang dapat dilakukan pada daerah leher adalah: 1, penguluran
leher. Dan 4, pengukuran rotator leher. Gerakan penguluran tersebut antara lain
sebagai berikut:
pada sel otot. Peingkatan aktivitas biogenesis energy pada mitokondria dapat
ROS dan kalsium lokal yang meningkat menekan proliferasi mikrotubulus otot-
oxidasedan ROS menurun sehingga aktivitas reseptor nyeri ditekan dan nyeri
b. Tipe-tipe Stretching
1) Stretching Statis
Stretching statis adalah stretching yang dilakukan secara perlahan, sampai
akhir ROM, ditambahkan dorongan oleh terapis pada akhir gerakan dan ditahan
selama 30-60 detik. Sensasi yang dirasakan seperti tertarik ringan dan tanpa nyeri.
Rasa tertarik ini terjadi pada muscle belynya dan bukan pada bagian sendi.
2) Stretching Dinamis
Stretching dinamis adalah stretching yang dilakukan secara perlahan sampai
akhir range of motion (ROM). Tidak ada gerakan yang cepat dan bouncing.
20
Contoh dari dinamis stretching adalah stretching yang dilakukan secara perlahan
3) Stretching Pasif
Stretching pasif sama seperti stretching statis namun pada stretching pasif
4) Stretching Aktif
Stretching aktif adalah stretching yang dilakukan secara mandiri hingga akhir
ROM tanpa bantuan dari terapis, dilakukan tidak lebih dari 10 detik. saat
melakukan stretching aktif otot agonis akan berkontraksi dan otot antagonis akan
rileks, hal ini mengakibatkan stretching yang maksimal pada otot antagonis.
5) Stretching Isometrik
Adalah stretching yang dilakukan dengan membuat otot pada posisi
c. Prosedur Stretching
Beberapa stretching pada area cervical:
dikembalikan pada posisi semula. Gerakan ini dilakukan juga pada sisi leher yang
berlawanam yaitu kearah kiri dan kanan. Gerakan ini dilakukan sebanyak 4-8 kali
pengulangan.
flexi kesamping dengan memberikan stabilisasi pada bahu dengan satu tangan dan
satu tangan yang lain memegang sisi temporal kepala. Posisi ini dipertahankan
dan berikan tekanan atau dorongan untuk mengulur otot scalenei selama 8-10
22
hitungan atau dalam satuan detik, kemudian dikembalikan pada posisi semula.
Gerakan penguluran ini dilakukan juga pada sisi leher yang berlawanan, yaitu sisi
kanan dan kiri. Gerakan ini dilakukan sebanyak 4-8 kali pengulangan.
dan kesamping. Berikan stabilisasi pada bahu dan dorongan pada kepala bagian
belakang agar terjadi elongasi pada otot upper trapezius. Pertahankan posisi ini
selama 8-10 hitungan atau dalam satuan detik, kemudian kembalikan posisi
kepala menjadi tegak kembali. Gerakan ini dilakukan juga pada sisi leher
berlawanan yaitu sisi kiri dan kanan dengan setiap gerakan dilakukan sebanyak 4-
8 kali pengulangan.
23
fleksi, lalu digerakan rotasi kontralateral, dan pertahankan posisi ini serta berikan
dorongan atau elongasi pada otot levator scapula. Gerakan ini dilakukan juga
occipitalis. kepala ditekuk ke depan hingga dagu menyentuh dada atau sternum
agar terjadi elongasi pada otot splenius capitis. Posisi ini dipertahankan 8-10
24
6. Dynamic exsercise
melibatkan pergerakan bagian lain dari tubuh dan leher. Latihan penguatan
Hospital, & Takala, 2006). Cara melakukan latihan ini adalah dengan
paling rendah lalu dengan seirng waktu tahanan ditingkatkan, gerakan-gerakan ini
a. Cervical extension
Pasien diposisikan duduk lalu Thera-band di dikatkan pada kepala pasien dari
arah depan, lalu beri instruksi kepada pasien untuk melakukan gerakan melihat
ini sebanyak 15 repetisi. (Salo, Häkkinen, Kautiainen, & Ylinen, 2010; Trial &
b. Cervical flexion
Pasien diposisikan duduk lalu Thera-band di dikatkan pada kepala pasien dari
arah belakang, lalu beri instruksi kepada pasien untuk melakukan gerakan
gerakan ini sebanyak 15 repetisi. (Salo et al., 2010; Trial & Nyka, 2016; Ylinen et
al., 2006)
26
Posisikan pasien berdiri dengan salah satu kaki di depan serta kedua tangan
lurus kedepan sambil memegang thera-band pada bagian tengah, terapis berada di
untuk nenarik lengannya untuk sejajar dengan bahu, perlahan kembali ke posisi
B. Kerangka Konsep
exercise
leher intervensi
C. Hipotesis
dynamic exercise.
exsercise.
26
BAB III
METODE PENELITIAN
pretes and pos-ttes desing dengan tujuan mengetahui sebelum dan sesudah
pemberian Stretching dan Dynamic exsercise pada nyeri leher. Penelitian ini
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan di lakukan di PT. Ranar Raya. Merupakan perusahaan yang
terletak di Jl. RayaKaranggan No. 171 Gunung Putri, Bogor 16963 Jawa Barat.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dimulai sejak penyusunan proposal yaitu bulan januari
sampai dengan pemaparan skripsi, yaitu bulan juni 2019. Proses pengumpulan
26
27
1. Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek yang akan diteliti. Populasi penelitian
ini adalah semua karyawan/ti di PT. Ranar Raya yang berumlah sekitar 100 orang.
2. Sampel Penelitian
Teknik pengambilan sampel menggunakan pengukuran besar sampel,
27
28
3. Besar Sampel
Sampel adalah objek yang di teliti dan dianggap mewakili seluruh populasi
(Notoatmodojo, 2012). Sampel pada penelitian ini adalah pekerja yang mengalami
nyeri pada leher serta mengalami hasil positif dari pemeriksaan Neck
𝜎 2 (𝑍1−𝛼 + 𝑍1−𝛽 )2
𝑛=
(𝜇0 − 𝜇𝑎 )2
5,67 + 5,41 2
( ) (1,96 + 1,28)2
2
𝑛=
(26,81 − 21,56)2
Jadi dari hasil perhitungan didapat hasil sebanyak 11,689 dan di bulatkan menjadi
12 orang. Serta dengan jumlah cadangan sebanyak 10% jadi jumlah total sampel
sekitar 14 orang.
29
Keterangan :
n = besar sample
D. Variabel Penelitian
1. Variable Bebas atau Independen
Variable bebas dalam penelitian ini adalah Stretching dan Dynamic exsercise
E. Definisi Operasional
Tabel 3.1 Definisi Operasional
F. Pengumpulan Data
dengan frequensi 6 kali seminggu, 4-8 repetisi 3 set durasi latihan selama 20-30
menit.
c. Lembar absensi
d. Alat tulis
Tahap awal yang dilakukan dalam penelitian adalah mengurus izin dan surat
Poltekkes Kemenkes Jakarta III kepada HRD di PT. Ranar Raya. Setelah
tertulis.
mengisi kuisoner
Index (NDI)
berikut:
32
1. Pengolahan Data
Dalam proses pengolahan data, langkah-langkah yang harus dilaksanakan
2. Analisis Data
a. Analisis Univariat
Adalah analisis yang dilakukan untuk satu variable dari hasil penelitian, yang
b. Analisis Bivariat
Adalah analisis yang dilakukan untuk menganalisis hubungan dua variable.
Analisa ini dilakukan dengan uji normalitas data Shairo-Wilk karena sampel
berjumlah kurang dari 30. Jika distribusi normal, dilanjutkan uji Paired T-Tes
namun jika data tidak normal maka diuji dengan uji Wilcoxon karena sampel
H. Etik Penelitian
Etika penelitian merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian,
a. Responden yang berpartisipasi dalam penelitian atas dasar sukarela dan tanpa
paksaan. Hal ini di perkuat dengan informed consent yang diberikan sebelum
(tanpa nama). Nama sample tidak di masukan dengan jelas dan hanya member
apapun.
d. Melaksanakan penelitian secara baik dan benar sesuai dengan kaidah ilmiah
penelitian.
Pt. Ranar Raya Group merupakan suatu perusahaan yang bergerak dalam
sejak tahun 1993 . terletak di Jl. Raya Karanggan No. 71 Gunung Putri, Bogor
16963 Jawa Barat. Bangunan Pt. Ranar Raya terbagi menjadi 9 tempat dengan
daerah berbeda, untuk Head Office terdapat di Gunung Putri, sedangkan untuk
B. Hasil Penelitian
2. Karakteristik Sampel
Setelah mempertimbangkan sample berdasarkan kriteria inklusi dan
meliputi jenis kelamin serta pre dan post pada pemeriksaan menggunakan
NPRS.
a. Karakteristik Sampel
Jenis kelamin F Persen
Laki-laki 3 21.4
Perempuan 11 78.6
Total 14 100.0
30
Berdasarkan Tabel 4.1 menunjukan bahwa sampel yang berjenis kelamin
25 2 14.3
26 3 21.4
27 3 21.4
29 2 14.3
30 1 7.1
31 1 7.1
35 1 7.1
38 1 7.1
Total 14 100.0
Mean±SD Min-Maks CI
usia 26 tahun dan 27 tahun yaitu 21.4 %, sedangkan presentase sampel terkecil
berada pada usia 30 tahun, 31 tahun, 35 tahun, dan 38 tahun yaitu 7.1 % dan besar
31
3. Hasil Analisis Data
a. Analisis Univariat
Score
Berdasarkan Tabel 4.3 rerata Composite Score pada Nyeri Leher pekerja di
Pt. Ranar Raya dengan Stretching dan Dynamic Exercise sebelum diberikan
intervensi sebesar 6.42 dan standar deviasi 1.15. nilai nyeri leher minimalnya
adalah 5.00 dan nilai maksimal pada nyeri leher adalah 8.00. nilai median nyeri
lehernya adalah 6.50. pada hasil estimasi intervensi dengan kepercayaan 95%
rerata Composite Score sebelum diberikan intervensi berada diantara 5.76 sampai
dengan 7.09.
standar deviasi 0.99 . Nilai nyeri leher minimalnya adalah 3.00 dan nilai maksimal
nyeri lehernya adalah 6.00 . pada hasil estimasi interval dengan kepercayan 95%
rerata Composite Score setelah diberikan intervensi berada diantara 3.49 sampai
dengan 4.64.
32
4. Analisa Bivariat
Sebelum dilakukan analisa data dengan analisa bivariat, maka perlu dilakukan
uji normalitas data sebagai informasi untuk mengetahui apakah responden dari
Wilk. Uji Shapiro-Wilk memiliki hasil evaluasi yaitu jika hasil perhitungan (p <
0.05) maka data yang berdistribusi tidak normal, sebaliknya jika (p >0.05) maka
data berdistribusi normal. Berikut merupakan table hasil uji normalitas data pada
Mean±SD P Keterangan
Normal
Normal
Berdasarkan table 4.4, hasil uji normalitas data uji Shapiro-Wilk diperoleh
hasil (p < 0.05) yaitu 0.039. Dengan demikian dapat disimpulkan (p < 0.05) yang
berarti data berdistribusi tidak normal. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil
distribusi populasi penelitian ini dari uji normalitas data bersifat tidak normal.
b. Uji Hipotesis
Uji Wilcoxon bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh pemberian
intervensi Stretching dan Dynamic Exercise terhadap penurunan nyeri leher. Bila
(p>0.05) maka dapat dikatakan tidak ada pengaruh sebelum dan setelah intervensi.
33
Sedangkan apabila (p<0.05) maka dapat dikatakan ada pengaruh sebelum dan
Tabel 4.5 hasil uji Wilconon Sebelum dan Setelah Pemberian Stretching dan
Dynamic Exercise
Mean ± SD
Kelompok Nyeri Leher P
Sebelum Sesudah
Stretching dan
6.42±1.15 4.07±0.99 0.001
Dynamic Exercise
Tabel 4.5 menunjukan bahwa didapatkan nilai sebelum dan setelah diberikan
penurunan nyeri leher dengan perubahan selisih rerata yaitu 2.35 dengan standar
deviasi 0.74, dari hasil uji Wilcoxon ditunjukan hasil p sebesar 0.001 maka dapat
disimpulkan jika terdapat perbedaan rerata Composite Score terhadap nyeri leher
secara siqnifikan antara sebelum dan setelah diberikan intervensi Stretching dan
C. Pembahasan
dan Dynamic Exercise terhadap penurunan nilai nyeri leher pada pekerja di Pt.
Ranar Raya. Sampel dalam penelian ini berjumlah 15 orang dan di ambil dengan
34
metode wawancara, pengisian kuesioner dan pengukuran menggunakan NPRS
berdasarkan criteria inklusi dan ekslusi. Pada penelitian ini karakteristik sampel
berdasarkan jenis kelamin, didapat angka kejadian perempuan (11) lebih banyak
dari laki-laki (3) pernyataan ini didasari dengan penelitian yang dilakukan oleh
Salo dkk. Tahun 2010 dengan judul “ Effect of neck strength training on health-
related quality of life in females with chronic neck pain: a randomized controlled
1-year follow-up study” bahwa angka kejadian pada nyeri leher lebih banyak
terjadi pada perempuan dibandingkan laki-laki. Hal ini dikarenakan faktor resiko
terkait genotype, jenis kelamin, struktur dan fungsi pada vertebra servical, bentuk
tubuh, postur aktivitas fisik, pekerjaan yang diperkuat oleh penelitian Minna
Dalam penelitian ini dilakukan pengukuran nila ambang nyeri dari masing-
menggunakan computer adalah dengan posisi duduk statis, leher fleksi dan
melakukan aktivitas yang sama secara berulang-ulang. Hal ini yang menyebabkan
terjadinya nyeri leher. Kemudian prevalensi nyeri leher pada pekerja besarnya
berkisar 6-76% dan wanita beresiko terkena lebih tinggi dibandingkan pria.
Prevalensi kejadian ini diperkuat oleh penelitian Diana Samara pada tahun 2007
yang berjudul “Nyeri musculoskeletal pada pekerja dengan posisi pekerjaan yang
statis”.
sedangkan nilai sesudah diberikan perlakuan sebesar 4.07. Selisih antara sebelum
35
dan sesudah pemberian intervensi stretching dan dynamic exercise adalah 2.35.
pada analisis data bivarian menggunakan Wilcoxon didapatkan nilai P-value yaitu
0.001, maka terdapat perbedaan yang bermakna antara nilai rerata penurunan
nyeri leher sebelum dan sesudah pemberian intervensi stretching dan dynamic
exercise. Hasil analisa data tersebut menunjukan bahwa stretching dan dynamic
exercise dapat menurunkan nyeri leher pada responden dengan nyeri leher.
terbukti dapat menurunkan nyeri leher dengan latihan selama 1 minggu dengan
stretching atau bisa disebut juga dengan penguluran otot itu dapat memperpanjang
pada otot akan menimbulkan rasa nyeri dan ketegangan pada otot. Tingginya
pemberian stretching maka respon otot ketika otot ditarik dan memanjang,
36
noncontactile ke unit kontraktil otot dan sarkomer yang disusun oleh aktin dan
myosin sehingga aktin dan myosin saling menjauh. Otot dapat terus memanjang
dan aliran darah menjadi lancar. Dengan adanya perbaikan sirkulasi dan rileksasi
otot-otot pergerakan leher, maka akan berdampak pada penurunan nyeri yang
dirasakan penderita (Kisner, 2007). Hal ini sejalan dengan penelitian oleh Esther
Liyanage, Indrajith Liyanage, Masih Khan pada tahun 2014 dengan judul
nyeri leher sebelum dan setelah diberikan Stretching dan memiliki nilai (p<0.005),
ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Bambang Trisnowiyanto
pada tahun 2017 dengan judul “teknik penguluran otot-otot leher untuk
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Bashir Kaka, et all tahun 2018
intensity, depression and anxiety among patients with non-specific neck pain: a
leher. Dan hasil yang ditunjukan bahwa terdapat nilai rerata pada penurunan nyeri
leher sebelum dan setelah diberikan Dyamic Exercise serta ditandai dengan (p
<0.05). Hal ini juga didukung oleh penelitian Sowmya M.V, M.P.T tahun 2014
37
dengan judul “ isometric neck exercise versus dynamic exercise in chronical neck
memberikan efek terapeutik pada pasien dengan nyeri leher yang cenderung oto
cervical nya melemah karena nyeri leher diperkuat oleh latian penguatan atau
daya tahan. Deep neck flexor, extensor scapular stabilizer, dan upper thoracic
extensor adalah otot yang terpengaruh. Latihan penguatan untuk shoulder dan
upper extremities dapat mengurangi rasa sakit atau nyeri yang ditimbulkan oleh
all pada tahun 2001 yang berjudul ”effects on physical performance and paint
from three dynamic training programs for women with work-related trapezius
myalgia”.
38
BAB V
pemberian Stretching dan Dynamic Exercise pada nyeri leher, maka dapat
disimpulkan bahwa:
1.15. Nilai minimum yang di dapat adalah 5.00 dan nilai maksimum
0.99. nilai inimum yang didapat adalah 3.00 dan nilai maksimum yang
antara sebelum dan sesudah diberika intervensi dari 6.42 menjadi 4.07
39
2. Saran
2. Perlu adanya edukasi kepada para pekerja di Pt. Ranar Raya Group
3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi dalam
fisioterapi.
40
DAFTAR PUSTAKA
Associação, A., Medicina, B. De, Paula, P., Delfino, D., Rampim, D. B., Alfieri,
F. M., … Battistella, L. R. (2011). Neck pain : rehabilitation, 73–81.
http://doi.org/10.5935/0104-7795.20120014
Co, P., Dc, J. D. C., & Carroll, L. (2000). The Factors Associated With Neck Pain
and Its Related Disability in the Saskatchewan Population, 25(9), 1109–
1117.
Christina Ahlgren, et all. (2001). effects on physical performance and pain from
three dynamic training program for women with work-related trapezius
myalgia", J Rehabil Med 201; 33: 162-169
Delfino PD, Rampim DB, Alfleri FM, Tomikawa LCO, Fadel G, Stump PRNG,
Imamura ST, Imamura M and Battisela LR. Neck pain; rehabilition, Acta
Fisiatr. 2012; 19: 73-81.
Kaka, B., Ogwumike, O. O., Adeniyi, A. F., Maharaj, S. S., Ogunlade, S. O., &
Bello, B. (2018). Effectiveness of neck stabilisation and dynamic exercises
on pain intensity, depression and anxiety among patients with non-specific
neck pain: a randomised controlled trial. Scand J Pain.
http://doi.org/10.1515/sjpain-2017-0146
M.K. Stahl, A.A. El-Metwally, M.K. Mikkelsson, J.J. Salminen, L.R. Pulkkinen,
R.J. Rose and J.A. Kaprio (2012) "Genetic and environmental influences on
non-specific neck paint in earl adolescence: A clasical twin study" from: doi:
10.1002/j.1532-2149.2012.00247.x
Salo, P. K., Häkkinen, A. H., Kautiainen, H., & Ylinen, J. J. (2010). Effect of neck
strength training on health-related quality of life in females with chronic
neck pain : a randomized controlled 1-year follow-up study, 1–7.
34
Samara, D. (2007). Nyeri muskuloskeletal pada leher pekerja dengan posisi
pekerjaan yang statis. Universa Medicina, 26(3), 137–142.
http://doi.org/10.18051/univmed.2007.v26.137-142
Salo, Petri K., Hakkinen, Arja H., Kautiainen, Hannu., and Ylinen, Jari J., (2010)
Effect of neck strength training on health-relaed quality of life in females
with chronic neck paint: randomized controllrd 1-year follow-up study
Trial, A. R. C., & Nyka, M. (2016). Active Neck Muscle Training in the
Treatment of Chronic Neck Pain in Women, 289(19), 2509–2516.
Ylinen J, Takala EP and Nykanan M. Active neck muscle training in the treatment
of chronic neck paint in women: a randomized controlled trial. The Journal
of the American Medical Associattion. 2003; 289(19):2509-2516
Ylinen, J., Hospital, C., & Takala, E. (2006). Effects of Twelve-Month Strength
Training Subsequent to Twelve-Month Stretching Exercise in Treatment of
Chronic Neck Pain, (November 2017). http://doi.org/10.1519/R-17284.1
35
LAMPIRAN
34
Lampiran 1
FORMULIR PENJELASAN PENELITIAN
NIM : P3.73.26.1.15.077
Handphone : 087887072702
Status : Mahasiswa
Jurusan : Fisioterapi
Pt. Ranar Raya Tahun 2019” dengan tujuan secara umum untuk mengetahui
Leher Di Pt. Ranar Raya tahun 2019. Untuk itu, saya mengharapkan kesediaan
bertujuan untuk mengetahui tingkat nyeri leher sebelum dan setelah diberikan
intervensi. Penelitian ini dilakukan dengan cara pemberian edukasi dan leaflet
lehernya dengan tahanan pada bagian kepala sesuai instruksi peneliti. Setelah itu
peneliti memanjangkan otot-otot pada leher dengan memberi tahanan pada bagian
35
Neck Pain Rating Scale. Waktu yang dibutuhkan untuk intervensi yaitu 10 menit.
melalui penelitian ini, peneliti berharap adanya penurunan nyeri pada Bapak/Ibu.
Penelitian ini tidak berbahaya dan tidak merugikan pihak manapun, dan
identitas Bapak/Ibu dari pihak-pihak yang tidak berkepentingan dengan cara akses
data pribadi yang hanya dapat diaskes peneliti. Informasi yang didapat hanya
sukarela tanpa paksaan dari pihak manapun. Bapak/Ibu memiliki kebebasan untuk
ini dan berhak untuk mengundurkan diri jika tidak berkenan.Untuk itu, saya
penelitian ini.
Demikian penjelasan dari peneliti. Atas pehatian dan kerja sama Bapak/Ibu,
Hormat saya,
Pangestu Hariyanto
36
Lampiran 2
a. Data yang diperoleh dari penelitian ini akan dijaga kerahasiannya dan hanya
atau tidak berpartisipasi lagi dalam penelitian ini dengan atau tanpa
Bogor, 2019
(....................) (....................)
Saksi Responden
37
Lampiran 3
KUISIONER PENELITIAN
Data Responden
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Karakteristik Pekerjaan
ii. Apakah nyeri yang dirasakan menjalar sampai ke area lengan atas dan bawah
Lampiran 4
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Alamat :
Tanggal Pengukuran :
sehari-hari, tetapi saya dapat melakukan F.Saya tidak dapat melakukan seluruh
aktifitas tertentu. pekerjaan.
E. Saya butuh bantuan pada semua
aktifitas fungsional sehari-hari.
F. Saya sulit untuk melakukan
aktifitas fungsional sehari-hari dan
hanya ditempat tidur.
SESI 3-Mengangkat SESI 8- Mengendarai
A. Saya dapat mengangkat sesuatu A. Saya dapat mngendarai sendiri
tanpa adanya nyeri. kendaraan saya, tanpa adanya
B. Saya dapat mengangkat sesuatu, nyeri pada leher.
tetapi adanya nyeri. B. Saya dapat mengendarai sendiri
C. Saya harus dengan posisi tertentu kendaraan saya, walaupun ada
yang benar untuk mengangkat nyeri ringan pada leher.
sesuatu, supaya tidak nyeri. C. Saya dapat mengendarai sendiri
D. Saya dapat mengangkat sesuatu kendaraan saya, walaupun ada
yang ringan sampai sedang dengan nyeri sedang pada leher.
posisi tertentu yang benar, supaya D. Saya tidak dapat mengendarai
tidak nyeri. sendiri kendaraan saya, karena ada
E. Saya dapat mengangkat sesuatu nyeri sedang pada leher.
yang sangat ringan. E. Saya kesulitan mengendarai
F. Saya tidak dapat mengangkat sendiri kendaraan saya, karena
apapun. nyeri hebat pada leher.
F. Saya tidak dapat mengendarai
sendiri kendaraan saya.
SESI 4-Membaca SESI 9-Tidur
A. Saya dapat membaca apapun, A. Saya tidak memiliki gangguan
tanpa menimbulkan nyeri pada tidur.
leher. B. Ada sedikit gangguan tidur
B. Saya dapat membaca apapun, (kurang dari 1 jam, tak dapat
disertai nyeri sangat ringan pada tidur).
leher. C. Ada gangguan tidur (1-2 jam, tak
C. Saya dapat membaca apapun, dapat tidur).
dengan nyeri sedang pada leher. D. Ada gangguan tidur yang cukup
D. Saya tidak dapat membaca (2-3 jam, tak dapat tidur).
sebanyak yang saya mau, karena E. Tidur saya sangat terganggu (3-5
ada nyeri sedang pada leher. jam, tak dapat tidur).
E. Saya tidak dapat membaca F. Saya tidak dapat tidur sama
sebanyak yang saya mau, karena sekali(5-7 jam).
sangat nyeri pada leher.
F. Saya tidak dapat membaca
40
apapun.
Lampiran 5
42
43
Lampiran 6
N Valid 14
Missing 0
Mean 28.64
Median 27.00
Std. Deviation 3.835
Minimum 25
Maximum 38
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 25 2 14.3 14.3 14.3
26 3 21.4 21.4 35.7
27 3 21.4 21.4 57.1
29 2 14.3 14.3 71.4
30 1 7.1 7.1 78.6
31 1 7.1 7.1 85.7
35 1 7.1 7.1 92.9
38 1 7.1 7.1 100.0
Total 14 100.0 100.0
44
B. Jenis Kelamin
N Valid 14
Missing 0
Mean 1.79
Median 2.00
Std. Deviation .426
Minimum 1
Maximum 2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Laki-Laki 3 21.4 21.4 21.4
Perempuan 11 78.6 78.6 100.0
Total 14 100.0 100.0
2. Uji Bivariat
A. Uji Normalitas
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
Pretes .189 14 .188 .868 14 .039
Posttes .216 14 .076 .862 14 .033
B. Uji Wilcoxon
Posttes - Pretes
Z -3.375b
Asymp. Sig. (2-tailed) .001
46
Lampiran 7
Identitas Diri
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Handphone : 087887075510
Email : sukasukapangestu@gmail.com
Riwayat Pendidikan
Lampiran 8
48
Lampiran 9