Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA VERTIGO

Kelompok 4
Vertigo adalah perasaan seolah-olah
penderita bergerak atau berputar, atau
Apa seolah-olah benda di sekitar penderita
bergerak atau berputar, yang biasanya
Definisi disertai dengan mual dan kehilangan
keseimbangan. Vertigo bisa berlangsung
Vertigo ? hanya beberapa saat atau bisa berlanjut
sampai beberapa jam bahkan hari.
Penderita kadang merasa lebih baik jika
berbaring diam, tetapi vertigo bisa terus
berlanjut meskipun penderita tidak
bergerak sama sekali.
(Israr, 2008).
Jenis Vertigo
Vertigo Periferal
Vertigo periferal terjadi jika terdapat gangguan di saluran
yang disebut kanalis semisirkularis, yaitu telinga bagian tengah
yang bertugas mengontrol keseimbangan.
Vertigo Sentral
Saluran vestibular adalah salah satu organ bagian dalam
telinga yang senantiasa mengirimkan informasi tentang posisi
tubuh ke otak untuk menjaga keseimbangan. Vertigo sentral
terjadi jika ada sesuatu yang tidak normal di dalam otak,
khususnya di bagian saraf keseimbangan, yaitu daerah
percabangan otak dan serebelum (otak kecil).
Transient ischemic attack (gangguan
fungsi otak sementara karena
berkurangnya aliran darah ke salah satu
Apa bagian otak)
Endapan kalsium pada salah satu
Penyebab kanalis semisirkularis di dalam telinga
bagian dalam (menyebabkan benign
Vertigo ? paroxysmal positional vertigo)
Infeksi telinga bagian dalam karena
bakteri
Peradangan saraf vestibuler
Penyakit Meniere
Kelainan neurologis
Tanda Dan Gejala Vertigo
VERTIGO PERIFERAL VERTIGO SENTRAL
NO
(VESTIBULOGENIK) (NON-VESTIBULER)
1 Pandangan gelap
Penglihatan ganda
2
Rasa lelah dan stamina menurun
3 Sukar menelan
Jantung berdebar wajah
4 Kelumpuhan otot-otot
5 Hilang keseimbangan
Sakit kepala yang parah
6 Tidak mampu berkonsentrasi
Kesadaran terganggu
7 Perasaan seperti mabuk
8
Tidak mampu berkata-kata
Otot terasa sakit
9 Hilangnya koordinasi
Mual dan muntah-muntah
10 Mual dan muntah-muntah
11 Memori dan daya pikir menurun
Tubuh terasa lemah
Sensitif pada cahaya terang dan Suara
Berkeringat
Bagaimana
Patofisiolog
i Vertigo ?
Pemeriksaan Penunjang Pada Vertigo
Tes Romberg
Tes Melangkah ditempat (Stepping Test)
Salah Tunjuk (post-pointing)
Penyakit Meniere
Untuk meringankan serangan vertigo
Apa Saja dapat dilakukan : Tirah baring.
Penatalaksanaa Presbiastaksis (Disekuilibrium pada
n Pada usia lanjut)
Vertigo ? Dapat dibantu dengan obat supresan
vestibular.
Sindrom vertigo fisiologis
Pada penderita ini diberikan obat anti
vertigo.
Komplikasi Dari Vertigo

Penyakit Meniere
Trauma Telinga dan Labirintitis
Epidemic Atau Akibat Otitis Media Kronika
Asuhan Keperawatan Pada Vertigo
PENGKAJIAN
Keluhan utama
Riwayat kesehatan sekarang
Riwayat kesehatan yang lalu
Riwayat kesehatan keluarga
Aktivitas / Istirahat
Sirkulasi
Integritas Ego
Makanan dan cairan
Neurosensoris
Nyeri/ kenyamanan
Interaksi social
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
Pemeriksaan Persistem :
 Sistem persepsi sensori. Adakah rasa tidak stabil, disrientasi,
osilopsiayaitu suatu ilusi bahwa benda yang diam tampak bergerak
maju mundur.
 Sistem Persarafan. Adakah nistagmus berdasarkan beberapa
pemeriksaan baik manual maupun dengan alat.
 Sistem Pernafasan. Adakah gangguan pernafasan.
 Sistem Kardiovaskuler. Adakah terjadi gangguan jantung.
 Sistem Gastrointestinal. Adakah Nausea dan muntah
 Sistem integument
 Sistem Reproduksi
 Sistem Perkemihan
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Resiko cedera b.d kerusakan keseimbangan (N. VIII)


Intoleransi aktivitas b.d tirah baring
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d tidak
adekuatnya input makanan
Intervensi Keperawatan
DX 1 : Resiko cedera b.d kerusakan keseimbangan
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama …
x24 jam masalah risiko cedera dapat teratasi.
Kriteria Hasil :
Klien dapat mempertahankan keseimbangan tubuhnya
Klien dapat mengantisipasi resiko terjadinya cedera

Intervensi Rasional
1. Kaji tingkat energi yang dimiliki 1. Energi yang besar dapat memberikan
klien keseimbangan pada tubuh saat istirahat
2. Berikan terapi ringan untuk 2. Salah satu terapi ringan adalah
mempertahankan kesimbangan menggerakan bola mata, jika sudah
3. Ajarkan penggunaan alat-alat terbiasa dilakukan, pusing akan
alternatif dan atau alat-alat bantu berkurang.
untuk aktivitas klien. 3. Mengantisipasi dan meminimalkan resiko
4. Berikan pengobatan nyeri jatuh.
(pusing) sebelum aktivitas 4. Nyeri yang berkurang dapat
meminimalisasi terjadinya cedera.
DX 2 : Intoleransi aktivitas b.d tirah baring
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama … x24 jam
masalah intoleransi aktivitas dapat teratasi.
Kriteria Hasil :
Meyadari keterbatasan energy
Klien dapat termotivasi dalam melakukan aktivitas
Menyeimbangkan aktivitas dan istirahat
Tingkat daya tahan adekuat untuk beraktivitas

Intervensi Rasional
1. Kaji respon emosi, sosial, dan 1. Respon emosi, sosial, dan spiritual
spiritual terhadap aktivitas mempengaruhi kehendak klien dalam
2. Berikan motivasi pada klien untuk melakukan aktivitas
melakukan aktivitas 2. Klien dapat bersemangat untuk
3. Ajarkan tentang pengaturan melakukan aktivitas
aktivitas dan teknik manajemen 3. Energi yang tidak stabil dapat
waktu untuk mencegah kelelahan. menghambat dalam melakukan aktivitas,
4. Kolaborasi dengan ahli terapi sehingga perlu dilakukan manajemen
okupasi waktu
4. Terapi okupasi dapat menentukan
tindakan alternatif dalam melakukan
aktivitas.
DX 3 : Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d tidak
adekuatnya input makanan
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama … x24 jam
masalah perubahan nutrisi dapat sedikit teratasi.
Kriteria Hasil :
Klien tidak merasa mual muntah
Nafsu makan meningkat
BB stabil atau bertahan

Intervensi Rasional
1. Kaji kebiasaan makan yang 1. Kebiasaan makan yang disukai dapat
disukai klien meningkatkan nafsu makan
2. Pantau input dan output pada 2. Untuk memantau status nutrisi pada
klien klien
3. Ajarkan untuk makan sedikit 3. Mempertahankan status nutisi pada
tapi sering klien agar dapat meningkat atau
4. Kolaborasi dengan ahli gizi stabil.
4. Ahli gizi dapat menentukan makanan
yang tepat untuk meningkatkan
kebutuhan nutrisi pada klien.
Evidence Based Practice Vertigo
Berdasarkan jurnal Melly Setiawati dan Susianti (2016), yang
berjudul “Diagnosis dan Tatalaksana Vertigo”, dapat disimpulkan
tatalaksana vertigo terbagi dalam non farmakologi, farmakologi dan
operasi. Tatalaksana non farmakologi terdapat 5 jenis maneuver yang
dapat dilakukan sendiri di rumah. Manuver-manuver tersebut
diantaranya maneuver Epley, maneuver Semont, maneuver Lempert,
Forced Prolonged Position, dan Brandt-Daroff exercise.
Pada jurnal Andika Herlina, dkk (2017), yang berjudul “Efektifitas
Latihan Brandt Daroff Terhadap Kejadian Vertigo Pada Subjek
Penderita Vertigo”, dapat disimpulkan latihan Brandt Daroff yang
dilakukan berulang dan teratur memberi pengaruh dalam proses
adaptasi pada tingkat integrasi sensorik. Integrasi sensorik. Gerakan
latihan Brandt Daroff mendispersikan gumpalan otolit menjadi partikel
yang kecil sehingga menurunkan keluhan vertigo dan kejadian
nistagmus.

Anda mungkin juga menyukai