Literatur Review
Oleh :
Tiya Purnanita
C1AA16105
PRODI S1 KEPERAWATAN
2016/2017
Literatur Review
1. Topik
Sexual Activity and Unprotected Sex Among Treatment Seeking HIV/AIDS Patients: A Multi-Site Study in Nigeria, A Multi-Site Study in
Nigeria
2. Kata Kunci
a. Sexual Activity (aktifitas seksual)
b. Unprotected Sex (sex tanpa kondom)
c. HIV/AIDS
d. Patients (pasien)
Faktor internal yang paling memengaruhi perilaku seksual adalah berkembangnya organ seksual (Niniek, 2010).
Inisiasi seksual dini didefinisikan sebagai pengalaman hubungan seksual pada usia 15 atau lebih awal. Nomor seumur hidup dari pasangan
seksual, didefinisikan sebagai jumlah orang yang pasangan itu memiliki hubungan seksual.
Aktivitas seksual tidak lepas dari perilaku berisiko pada laki-laki yang memiliki mobilitas di luar rumah tinggi, di mana banyak faktor yang
bisa mempengaruhi mereka untuk melakukan perilaku seksual berisiko atau seksual komersial, dengan pengetahuan yang cukup namun tidak
seluruhnya mengaplikasikan dalam perilakunya seperti tidak melakukan pengamanan dari penyakit menular seksual, meskipun mereka
mengetahui bagaimana seharusnya melindungi diri sendiri dari virus HIV.
Kebutuhan untuk menjaga pernikahan hubungan dan tujuan menjadi dorongan kuat terhadap seks tanpa kondom diantara ODHA yang
sudah menikah. Namun, pentingnya seks aman terutama di dalam pernikahan di antara ODHA harus merupakan implementasi program yang
berkesinambungan di antara pasangan suami istri dengan HIV / AIDS.
Penggunaan non kondom adalah praktik umum di kalangan ODHA. Pekerjaan sebelumnya telah menunjukkan bahwa ODHA dalam
hubungan menikah tidak mungkin melakukan seks aman.
Di mana semakin sering seseorang melakukan hubungan seksual selain dengan pasangan (suami-istri) dengan tidak menggunakan
kondom maka akan memberi peluang risiko tertularnya virus HIV lebih cepat.
c. HIV/AIDS
Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus Human Immunodeficiency
Virus (HIV) dan saat ini sudah menjadi permasalahan umum.
HIV-AIDS yaitu (HIV) Human Immunodeficiency Virus yaitu virus yang dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh yang akan berlanjut
ke fase AIDS. Penyakit ini telah menjadi pandemik yang mengkhawatirkan masyarakat dunia, karena penyakit ini memiliki fase asimtomatik
(tanpa gejala) yang relatif panjang dalam perjalanan penyakitnya, sedangkan jumlah kasus HIV- AIDS dari tahun ke tahun terus meningkat
(Kurniasih, 2006).
AIDS merupakan suatu penyakit yang menyerang mereka yang berhubungan seks tanpa kondom dan memiliki beberapa pasangan
seksual, disebabkan virus HIV yang menurunkan system kekebalan tubuh penderitanya dalam jangka panjang.
d. Patients (pasien)
Pasien adalah orang yang berkebutuhan khusus baik terinfeksi penyakit atau lainnya. Berupa penyakit apapun, khusus untuk pasien
penderita HIV/AIDS disebut dengan ODHA (orang dengan HIV/AIDS).
Tingkat pengetahuan pasien bergantung pendidikan yang di tempuhnya. Kebanyakan pasien memiliki kendala pada pengetahuan yang
didapatkan tanpa pendidikan tinggi, sehingga mempersulit untuk penyembuhan dikarnakan factor pengetahuan rendah.
Perilaku pasien tak lepas dari tiga faktor yakni: faktor predisposisi (predisposing factor) seperti pengetahuan mengenai HIV, factor
pemungkin (enabling factor) seperti ketersediaan fasilitas kesehatan yang mudah dijangkau, dan faktor pendorong (reinforcing factor)
bagaimana perilaku petugas kesehatan dan masyarakat sekitar dalam menanggapi masalah penyakit HIV.
e. Pengaruh aktifitas sex pada pasien HIV/AIDS yang berseksual tanpa kondom
Aktivitas seksual tidak lepas dari perilaku berisiko pada seseorang yang memiliki mobilitas di luar rumah tinggi, di mana banyak faktor
yang bisa mempengaruhi mereka untuk melakukan perilaku seksual berisiko atau seksual komersial, dengan pengetahuan yang cukup namun
tidak seluruhnya mengaplikasikan dalam perilakunya seperti tidak melakukan pengamanan dari penyakit menular seksual, meskipun mereka
mengetahui bagaimana seharusnya melindungi diri sendiri dari virus HIV. AIDS suatu penyakit yang menyerang mereka yang berhubungan seks
tanpa kondom dan memiliki beberapa pasangan seksual, disebabkan virus HIV yang menurunkan system kekebalan tubuh penderitanya dalam
jangka panjang.
Perilaku pasien tak lepas dari faktor predisposisi mengenai pengetahuan tentang HIV, factor pemungkin bagaimana ketersediaan fasilitas
kesehatan yang mudah dijangkau, dan faktor pendorong dari perilaku petugas kesehatan dan masyarakat sekitar dalam menanggapi masalah
penyakit HIV. Penggunaan non kondom merupakan praktik umum di kalangan ODHA. Pekerjaan sebelumnya telah menunjukkan bahwa ODHA
dalam hubungan menikah tidak mungkin melakukan seks aman.
Di mana semakin sering seseorang melakukan hubungan seksual selain dengan pasangan (suami-istri) dengan tidak menggunakan
kondom maka akan memberi peluang risiko tertularnya virus HIV lebih cepat.
DAFTAR PUSTAKA
Fufa Nandasari, Lucia Y Hendrati. (2015). Identification of Sexsual Behavior and HIV Insidence on Public Transportation Driver in Sidoarjo,
Jurnal Berkala Epidemiologi. Vol. 3, No. 1 Januari 2015: 377–386.
B. O. Olley1*, K O. Adebayo2, ETC. (2016). Sexual Activity and Unprotected Sex Among Treatment Seeking HIV/AIDS Patients: A Multi-Site
Study in Nigeria, A Multi-Site Study in Nigeria. Int JAIDS Res. 3(3), 54-58..
Aleksandar Stulhofer, Cynthia Graham, ETC. (2007). HIV/AIDS-Related Knowledge, Attitudes And Sexual Behaviors as Predictors of Condom
Use Among Young Adults in Croatia. Volume 33, Number 2, June 2007.